kab/kota: Moskow

  • Rusia Berjanji Bantu Taliban Melawan ISIS di Afghanistan – Halaman all

    Rusia Berjanji Bantu Taliban Melawan ISIS di Afghanistan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Rusia menyatakan kesiapannya membantu Taliban dalam memerangi ISIS-K, cabang ISIS yang berbasis di Afghanistan.

    Hal ini disampaikan oleh utusan khusus Presiden Vladimir Putin kepada media pemerintah pada Jumat (2/5/2025).

    Zamir Kabulov, perwakilan khusus Presiden Putin, mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa Kremlin menghargai upaya otoritas Taliban dalam memerangi ISIS-K.

    “Kelompok ini, yang menganut ideologi jihad global ultra-radikal, adalah musuh bersama bagi Rusia dan Afghanistan,” ujarnya.

    “Kami akan memberikan setiap bantuan yang memungkinkan kepada otoritas negara ini melalui struktur khusus.”

    ISIS-K sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas serangan di sebuah konser di Moskow pada Maret 2024 yang menewaskan 145 orang.

    Dalam beberapa bulan setelahnya, Putin mulai menyebut Taliban sebagai “sekutu” Rusia dalam perang melawan terorisme.

    Rusia terus menjalin hubungan dengan Taliban sejak kelompok itu kembali berkuasa pada 2021, menyusul penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan.

    Pada 17 April lalu, Mahkamah Agung Rusia secara resmi menghapus Taliban dari daftar organisasi teroris, status yang telah disandang sejak 2003.

    Meskipun langkah tersebut belum mencapai pengakuan resmi terhadap pemerintahan Taliban, hal ini mencerminkan pergeseran kebijakan Kremlin ke arah aliansi regional baru, terutama setelah invasi Rusia ke Ukraina membuat hubungan dengan mitra tradisional memburuk, menurut Moscow Times.

    Sejumlah pejabat Rusia juga menyerukan kepada negara-negara Barat untuk mencabut sanksi terhadap Taliban.

    Pada 1980-an, Uni Soviet pernah terlibat dalam perang selama satu dekade di Afghanistan—konflik yang kemudian melahirkan kelompok pejuang mujahidin, banyak di antaranya menjadi bagian dari Taliban.

    Para sejarawan sering menyebut konflik ini sebagai salah satu faktor yang mempercepat runtuhnya Uni Soviet.

    Hak-Hak Perempuan Afghanistan di Bawah Pemerintahan Taliban

    Sementara itu, sejak Taliban kembali berkuasa pada Agustus 2021, hak-hak perempuan terus ditekan dan dibatasi.

    Hal ini diungkap dalam laporan terbaru UNAMA (Misi Bantuan PBB untuk Afghanistan) yang dirilis pada 1 Mei 2025.

    UNAMA, yang memiliki mandat untuk memantau hak asasi manusia, melaporkan sejumlah pelanggaran, termasuk hukuman cambuk di depan umum, penyempitan ruang sipil, serta kekerasan terhadap mantan pejabat pemerintahan.

    Pejabat Taliban dilaporkan telah menutup salon-salon kecantikan yang dikelola perempuan dari rumah mereka, serta menutup stasiun radio khusus perempuan di beberapa provinsi.

    Di Kandahar, inspektur de facto meminta pemilik toko melaporkan perempuan yang datang tanpa pendamping laki-laki (mahram) dan menolak melayani mereka.

    Di salah satu rumah sakit, otoritas memerintahkan tenaga medis untuk tidak memberikan perawatan kepada pasien perempuan yang datang tanpa wali.

    Selain itu, Taliban juga meningkatkan penegakan pembatasan terhadap media, memberlakukan hukuman fisik, dan menindak kebebasan beragama serta pendidikan ulang.

    Selama periode pelaporan, lebih dari 180 orang — termasuk perempuan dewasa dan anak perempuan — dicambuk di depan umum karena pelanggaran seperti perzinahan dan praktik homoseksualitas.

    Hukuman ini dilakukan di hadapan pejabat Taliban.

    Meski laporan UNAMA menyajikan bukti pelanggaran terhadap norma internasional dan hak asasi manusia, pejabat Taliban menolak tudingan tersebut.

    “Menjaga martabat, kehormatan, dan hak-hak perempuan berdasarkan Syariah tetap menjadi prioritas utama Emirat Islam,” tulis juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam unggahan media sosialnya pada 8 Maret, bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional.

    “Semua hak dasar yang diberikan kepada perempuan Afghanistan telah dilindungi sesuai hukum Syariah Islam, serta dalam kerangka budaya dan adat masyarakat Afghanistan,” tambahnya.

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Daftar Hitam AS Banyak yang Ngawur, Panti Pijat-Kios China Ikut Kena

    Daftar Hitam AS Banyak yang Ngawur, Panti Pijat-Kios China Ikut Kena

    Jakarta, CNBC Indonesia – Daftar hitam AS ke China penuh dengan kesalahan serta detail yang tidak tepat. Hal ini memengaruhi sejumlah bisnis kecil di Negeri Panda, dengan beberapa diantaranya terkena sejumlah larangan akses keuangan.

    Salah satunya dialami Doris Au, penjual kunci pintu dan perangkat keras di Hong Kong. Juni lalu, ia menerima surat dari banknya, DBS Group, yang menyatakan bahwa rekening bisnisnya akan ditutup. Bank tersebut tidak memberikan banyak penjelasan tetapi kemudian membekukan rekening tersebut, yang mematikan bisnisnya dengan pemasok internasional.

    Setelah mencari secara daring, Au menemukan bahwa perusahaan lain dengan nama yang mirip telah ditambahkan ke daftar hitam perdagangan AS pada Oktober 2023 karena memberikan dukungan kepada pangkalan industri militer dan/atau pertahanan Rusia. Entri tersebut mengidentifikasi dua alamat, salah satunya adalah gudang Au.

    “Kami bukan perusahaan itu. Itu benar-benar kesalahan,” kata Au dikutip Reuters.

    Kesulitan Au menggambarkan tantangan yang dihadapi pemerintahan Presiden AS Donald Trump saat meningkatkan batasan akses China ke teknologi Amerika dengan menambahkan puluhan perusahaan China ke daftar hitamnya.

    Tinjauan Reuters terhadap hampir 100 perusahaan China dan Hong Kong yang ditambahkan ke daftar entitas AS pada tahun 2023 dan 2024 menemukan lebih dari seperempat, atau 26 entri, berisi detail yang salah, seperti nama dan alamat yang salah dan informasi yang sudah ketinggalan zaman.

    Untuk setiap entitas yang terdaftar, Reuters mengunjungi setidaknya satu alamat yang diidentifikasi oleh AS untuk menentukan apakah perusahaan yang masuk daftar hitam masih ada di sana. Bisnis di lokasi tersebut termasuk salon kecantikan, firma bimbingan belajar, panti pijat, dan pusat konseling.

    Di satu lokasi di Shenzhen, Reuters bahkan menemukan sisa-sisa pabrik yang ditumbuhi rumput liar yang menurut penduduk setempat telah dihancurkan beberapa tahun sebelumnya.

    Daftar entitas, yang ditetapkan pada tahun 1997, telah menjadi alat yang semakin penting bagi AS untuk membatasi transfer teknologi ke Rusia dan China, termasuk semikonduktor, yang dapat merusak keamanan AS. Daftar ini dikelola oleh Biro Industri dan Keamanan (BIS), sebuah badan Departemen Perdagangan.

    Lima mantan pejabat AS mengakui kesulitan dalam mengevaluasi kemungkinan kasus kesalahan identitas dan memperbarui informasi pada daftar entitas. Ini sebagian karena keterbatasan staf.

    “Banyak entitas yang terdaftar adalah perusahaan UMKM. Tantangannya adalah mereka dapat pindah ke alamat lain dengan nama lain,” kata mantan pejabat senior BIS, Matthew Borman.

    Profiling Perusahaan 

    Di bawah pemerintahan Biden, AS berupaya membatasi transfer teknologi yang dibutuhkan Rusia untuk perangnya di Ukraina. AS menambahkan ratusan entitas untuk menahan akses Moskow ke komponen tersebut, banyak yang dibuat di China.

    AS juga menggunakan daftar tersebut untuk membatasi akses Beijing ke kemampuan canggih dalam AI, modernisasi militer, dan teknologi kuantum. Tren itu terus berlanjut di bawah Trump.

    Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengatakan pada bulan Maret bahwa China harus dicegah mendapatkan chip AS, dengan mencatat keberhasilan perusahaan rintisan AI milik Negeri Tirai Bambu, DeepSeek. Ia mengatakan AS akan memberlakukan kontrol ekspor ke dalam kesepakatan perdagangan di masa mendatang.

    Lembaga pemikir KSE Institute Ukraina menemukan 76% dari semua barang umum berprioritas tinggi yang mungkin diperoleh Rusia untuk program persenjataannya, termasuk semikonduktor, radar, dan perlengkapan komunikasi, disalurkan melalui China dan Hong Kong pada tahun 2023.

    Catatan bea cukai Rusia kemudian menunjukkan 20 dari 92 perusahaan yang terdaftar yang dikunjungi Reuters mengekspor barang-barang terlarang ke Rusia pada Desember 2023, bulan terakhir saat kumpulan data lengkap tersedia. Barang-barang tersebut, termasuk semikonduktor, bernilai US$ 7,5 juta (Rp 123 miliar).

    Seorang juru bicara pemerintah Hong Kong mengatakan kawasan itu memiliki kontrol yang kuat terhadap perdagangan strategis sesuai dengan standar internasional. Namun mereka tidak akan menerapkan sanksi sepihak yang dijatuhkan oleh negara lain.

    Sementara itu, dalam situs resminya, BIS mengatakan perusahaan dan alamat yang masuk daftar hitam dilarang menerima barang-barang AS yang dibatasi. Transaksi dengan entitas yang terdaftar tidak selalu dilarang tetapi harus diperlakukan dengan “tanda bahaya,” dan pihak-pihak yang terlibat harus melakukan uji tuntas

    “Entitas-entitas tersebut didaftarkan berdasarkan tinjauan analis BIS terhadap informasi sumber terbuka dan rahasia, dan prosesnya melibatkan departemen Perdagangan, Luar Negeri, Pertahanan, dan Energi,” tambah Borman.

    (tps)

  • Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritorial Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar – Halaman all

    Drone Ukraina Menerobos Jauh ke Dalam Teritori Rusia, Pabrik Senjata Pasukan Moskow Ludes Terbakar

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina mengklaim, militer mereka telah menyerang lokasi pabrik persenjataan dan militer yang terletak jauh di dalam teritori Rusia pada Selasa (29/4/2025) kemarin.

    Ukraina menyebut, serangan dilakukan menggunakan pesawat tak berawak jarak jauh.

    “Serangan memicu kebakaran dan menyebabkan kerusakan di fasilitas tersebut,” kata sumber keamanan Ukraina dilansir BI, Jumat (2/5/2025).

    Sumber di Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengatakan, militernya meluncurkan serangan pesawat nirawak ke Pabrik Pembuatan Instrumen Murom, sekitar 180 mil sebelah timur Moskow di wilayah Vladimir. 

    “Fasilitas tersebut memproduksi perangkat penyalaan amunisi dan suku cadang untuk angkatan laut dan penerbangan militer Rusia,” kata laporan BI.

    Sumber SBU mengatakan serangan itu menyebabkan lima ledakan di pabrik dan memicu kebakaran, yang konon telah merusak dua bangunan di fasilitas itu.

    “Rekaman video dan gambar lokal tampak memperlihatkan kebakaran itu,” tambah laporan BI.

    Alexander Avdeev, gubernur wilayah Vladimir, mengatakan bahwa “kebakaran besar” membakar gudang di sebuah pabrik di Murom.

    Ia mengatakan tidak ada korban jiwa, dan puluhan petugas tanggap darurat berhasil memadamkan api.

    Kemudian, dalam sebuah unggahan di Telegram, Avdeev mengatakan bahwa beberapa drone telah ditembak jatuh oleh sistem perang elektronik Rusia.

    Salah satu drone yang jatuh menyebabkan kebakaran di gudang, katanya, dan melaporkan bahwa dua bangunan rusak akibat serangan itu.

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa pihaknya mencegat tiga pesawat nirawak Ukraina di atas wilayah Vladimir pada Selasa malam.

    Kiev belum memberikan komentar publik mengenai serangan itu. BI tidak dapat mengonfirmasi secara independen rincian insiden tersebut.

    SERANGAN DRONE UKRAINA – Gambar yang diambil dari tangkapan layar YouTube New York Post pada Kamis (20/3/2025) menunjukkan kebakaran di lapangan udara Rusia. (Tangkap layar YouTube New York Post)

    Serangan Ukraina Makin Dalam ke Wilayah Rusia

    Pabrik Murom, yang masuk dalam daftar sanksi Ukraina dan Eropa, memainkan “peran penting” dalam mendukung mesin perang Rusia, sumber keamanan Ukraina menjelaskan.

    Mereka mengatakan “SBU terus bekerja secara efektif untuk tujuan militer yang sah di wilayah Federasi Rusia.”

    Serangan ini menandai serangan mendalam terbaru Ukraina terhadap Rusia.

    Kiev telah menggunakan rudal dan pesawat nirawak jarak jauh produksi dalam negeri untuk menyerang lokasi militer dan energi, termasuk fasilitas penyimpanan amunisi, pabrik produksi senjata, lapangan terbang, dan terminal minyak.

    Insiden terbaru ini menandai kemunduran lain bagi militer Rusia di wilayah Vladimir.

    Minggu lalu, sebuah depot amunisi besar di daerah tersebut terbakar dan meledak.

     

     

    (oln/bi/*)

     

  • 5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    5 Populer Internasional: Citra Satelit Pangkalan Militer Baru Rusia – Kebakaran Hutan di Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kompilasi berita populer internasional dimulai dari pengungkapan pangkalan militer baru Rusia di dekat Finlandia, berdasarkan gambar citra satelit terbaru.

    Sementara itu, wilayah dekat Yerusalem yang dikuasi Israel, dilanda kebakaran hebat.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional.

    Selengkapnya, berikut berita internasional terpopuler dalam 24 jam terakhir.

    1. Citra Satelit Ungkap Pangkalan Militer Baru Rusia Dekat Finlandia, NATO dalam Status Siaga

    Gambar satelit terbaru mengungkap aktivitas mencolok Rusia di dekat perbatasan Finlandia, memicu kekhawatiran di antara anggota NATO.

    Foto-foto udara tersebut memperlihatkan pembangunan pangkalan militer baru di wilayah Alakurtti, sebuah lokasi strategis hanya beberapa kilometer dari Lapland, Finlandia.

    Menurut laporan investigatif dari Yle News, media nasional Finlandia, gambar-gambar ini menunjukkan munculnya bangunan-bangunan baru dalam hitungan hari.

    Bangunan tersebut tampaknya dibuat menggunakan kerangka logam ringan dan atap plastik industri, memungkinkan proses pembangunan supercepat.

    Data satelit mengungkapkan tiga bangunan besar berdiri di lokasi yang sebelumnya kosong, tepat di area yang menjadi markas Brigade Senapan Motor Arktik ke-80 Rusia.

    Perubahan yang terekam dari angkasa ini menandai eskalasi yang tidak biasa di kawasan utara Rusia, dan menunjukkan bahwa Moskow tak lagi menyembunyikan penguatan militernya.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    2. Dilanda Kebakaran Hebat, Israel Minta Bantuan Internasional, Otoritas Palestina Ulurkan Tangan

    Kebakaran hutan melanda wilayah tengah Israel sejak Rabu (30/4/2025), memaksa pihak berwenang menutup jalan raya utama.

    Pemerintah Israel meminta bantuan internasional untuk memadamkan api.

    Dilansir ABC News, kondisi kering dan angin kencang memperparah penyebaran api yang mengancam permukiman Israel sekitar 25 kilometer di sebelah barat Yerusalem.

    Sebagian besar wilayah tengah Israel kini diselimuti asap tebal.

    Video yang dibagikan di media sosial memperlihatkan api berkobar di sepanjang tepi Jalan Raya 1, yang menghubungkan Tel Aviv dan Yerusalem.

    Para pengendara tak punya pilihan selain meninggalkan kendaraan mereka dan berlari menyelamatkan diri.

    Beberapa orang terlihat menumpang di belakang truk derek yang melintasi daerah tersebut.

    Warga setempat telah dievakuasi dari sejumlah permukiman di Perbukitan Yerusalem, termasuk kota Neve Shalom, Mevo Horon, dan Eshtaol.

    Mengutip The Times of Israel, Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, telah menghubungi belasan negara untuk meminta bantuan internasional dalam upaya pemadaman.

    Dalam pernyataan dari kantor Sa’ar disebutkan bahwa ia telah berbicara dengan menteri luar negeri dari Inggris, Prancis, Republik Ceko, Swedia, Argentina, Spanyol, Makedonia Utara, dan Azerbaijan.

    Sa’ar juga dilaporkan terus menghubungi lebih banyak negara seiring berjalannya malam.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    3. Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan

    Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    4. Gelar Pesta 1 Bulan Kelahiran Anjingnya, Pria di China Ditegur karena Dinilai Ganggu Ketertiban

    Seorang pria di Hebei, China, menuai kritik setelah menggelar tradisi Man Yue atau perayaan satu bulan kelahiran, bukan untuk bayi, melainkan untuk anjing peliharaannya.

    Pria bermarga Ren tersebut dianggap telah mengganggu ketertiban umum dan norma moral.

    Mengutip South China Morning Post (SCMP), perayaan itu digelar pada 16 April lalu untuk menyambut satu bulan kelahiran tujuh anak anjing jenis husky miliknya.

    Ren mengundang sekitar 100 orang ke acara tersebut dan bahkan meminta bibinya untuk mengadakan pertunjukan hiburan agar suasana pesta semakin meriah.

    Ia mengatakan hanya menghabiskan beberapa ratus yuan untuk membuat banyak makanan yang kemudian dibagikan kepada para tamu.

    Sebagai imbalan, beberapa tamu memberikan hadiah berupa tulang dan sosis untuk anak-anak anjing itu.

    Ren menyebut bahwa ia menganggap anjing-anjing tersebut sebagai anaknya sendiri.

    Ia mengadakan jamuan Man Yue sebagai doa agar mereka diberi keberuntungan.

    Secara tradisional, Man Yue adalah upacara yang dilakukan untuk merayakan bayi manusia yang berhasil melewati usia satu bulan, yang pada zaman dahulu dianggap sebagai pencapaian besar karena tingginya angka kematian bayi.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    5. Putra Netanyahu Hapus Postingan yang Sebut Kebakaran Yerusalem Terjadi akibat Ulah Aktivis Israel

    Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, aktivis sayap kiri Israel mungkin berada di balik kebakaran besar yang melanda perbukitan Yerusalem.

    “Ada sesuatu yang mencurigakan di sini,” tulis Yair di platform X pada Rabu (30/4/2025), dilansir The Times of Israel.

    “Kaum kiri Kaplanis telah berusaha keras dalam beberapa minggu terakhir untuk membatalkan perayaan Hari Kemerdekaan dan upacara penyalaan obor.”

    Istilah Kaplanis yang digunakan Yair kemungkinan merujuk pada kelompok protes antipemerintah yang kerap menggelar demonstrasi besar di Jalan Kaplan, Tel Aviv.

    “Saya sangat berharap bahwa pembakaran ini hanya dilakukan oleh orang Arab, tanpa keterlibatan dari rakyat kita sendiri,” tambahnya.

    Pihak berwenang menyatakan pada Rabu malam bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.

    Menurut pantauan Tribunnews, cuitan tersebut kini telah dihapus.

    Ynet News menyebut setelah Yair menghapus postingannya, ia mengunggah tulisan lain, mengatakan “orang-orang harus kembali ke kamus untuk mencari kata hasutan.”

    Yair Netanyahu dikenal dengan pernyataan-pernyataan provokatif di media sosial.

    Ia kerap melontarkan serangan terhadap berbagai elemen masyarakat Israel, termasuk aktivis sayap kiri, dinas keamanan, dan sistem peradilan.

    BACA SELENGKAPNYA >>>

    (Tribunnews.com)

  • Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia – Halaman all

    Bikin Ngeri Negara Barat, Kapal Fregat 5 Ribu Ton Korea Utara Bersenjata Canggih Teknologi Rusia

     

    TRIBUNNEWS.COM – Dalam sebuah upacara di pelabuhan Nampo, Korea Utara (Korut) pada Jumat pekan lalu, Pemimpin Tertinggi Negara tersebut, Kim Jong Un meresmikan Kapal Perang Choe Hyon.

    Kapal berjenis fregat ini memiliki berat 5.000 ton dan tampak dilengkapi dengan serangkaian sistem persenjataan canggih, seperti peluncur rudal vertikal.

    Jika itu adalah hal kebanggaan bagi Korut, maka analisis militer menyebut peluncuran fregat ini adalah hal yang sangat mengkhawatirkannya bagi negara-negara Barat.

    Mengutip ulasan BI, Kamis (1/5/2025), analis militer mengatakan kalau kemampuan kapal perang terbaru Korut tersebut menunjukkan keterlibatan Rusia, atau setidaknya ide dan inspirasi Rusia, saat rezim Kim membangun kapal perang modern.

     “Waktu pembangunan kapal dan tanda tanya seputar hakikat dukungan Rusia terhadap DPRK menunjukkan bahwa kapal itu mungkin lebih dari sekadar tiruan,” kata Jacob Parakilas, pemimpin penelitian untuk Strategi Pertahanan, Kebijakan, dan Kemampuan di RAND Eropa, dilansir BI.

    Sebagai catatan, Parakilas menyebut Korea Utara dengan akronim nama resminya, Republik Rakyat Demokratik Korea, DPRK atau Democratic People’s Republic of Korea.

    “Kapal perang itu dapat menunjukkan bukti lebih lanjut mengenai hubungan militer yang semakin dalam antara Moskow dan Pyong Yang, dan muncul pada saat kedua negara mengatakan secara resmi untuk pertama kalinya bahwa pasukan Korea Utara bertempur bersama Rusia melawan Ukraina,” tulis ulasan tersebut menyoroti potensi keterlibatan Rusia dalam pengembangan Kapal Fregat Choe Hyon.

    KAPAL PERANG TOTAL – Kapal perusak serbaguna kelas Choe Hyon Korea Utara, dalam perincian sistem oleh Dimitris Mitsopoulos untuk Naval News. Korea Utara menyebut kapal ini sebagai kapal perang total yang memiliki banyak fungsi strategis pertempuran.

    Sistem Rudal Kapal Perang Anyar Korut

    Fregat Choe Hyon dilengkapi dengan sistem persenjataan, dengan gambar yang menunjukkan sistem peluncuran vertikal yang dapat digunakan untuk menembakkan rudal jelajah atau balistik, meriam dek, senjata pertahanan udara jarak dekat, dan radar untuk mendeteksi ancaman dan target.

    Gambar yang beredar menunjukkan kalau Choe Hyon dilengkapi dengan sistem pertahanan rudal yang sangat mirip dengan Pantsir S-1 Rusia, yang menembakkan rudal berpemandu jarak menengah ke ancaman udara.

    Parakilas merujuk sistem pertahanan udara yang terpasang di kapal tersebut sebagai bukti paling jelas keterlibatan Rusia.

    Sementara itu, Kim Duk-ki, pensiunan laksamana Korea Selatan, mengatakan kepada CNN awal bulan ini kalau Rusia mungkin telah menyediakan teknologi untuk sistem misilnya.

    Ia juga mengatakan bahwa “jika Korea Utara melengkapi fregat baru tersebut dengan rudal balistik hipersonik yang diklaim telah berhasil diuji pada bulan Januari, hal itu akan menyebabkan dampak yang mengubah permainan dalam keamanan regional.”

    Kapal untuk Perang Total

    Bukti yang muncul menunjukkan bahwa Rusia dapat membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional dengan menyediakan teknologi untuk memperkuat dan memodernisasi militernya.

    Pada bulan Maret, James Patton Rogers, direktur eksekutif Cornell Brooks Tech Policy Institute, mengatakan kepada BBC bahwa Rusia kemungkinan membantu Korea Utara merancang pesawat tak berawak baru yang dilengkapi artificial intelligence alias AI.

    Parakilas mengatakan banyaknya senjata di atas kapal Choe Hyon menunjukkan kemungkinan pengaruh Rusia, karena Rusia juga lebih menyukai kapal-kapal yang lebih kecil dan bersenjata lengkap.

    “Hal ini juga mencerminkan filosofi bahwa tujuan kapal perang adalah untuk melancarkan perang total, dan bukan untuk mampu melakukan berbagai operasi hingga dan termasuk perang,” katanya.

    Namun Joseph Bermudez Jr., ketua Korea di Pusat Studi Strategis dan Internasional di Washington, DC, memperingatkan bahwa tidak ada bukti “bantuan langsung Rusia” dalam pembangunannya.

    Ia mengatakan bahwa “perancang personel angkatan laut Korea Utara telah melihat semakin banyak kapal Rusia” dan mungkin meniru desain mereka.

    Meski begitu, ia mengatakan bahwa sistem persenjataan kapal tersebut memiliki “kemampuan yang sangat hebat.”

    Pilihan untuk ‘Serangan Pembuka’

    Menurut laporan pada Januari lalu oleh lembaga pemikir Institut Studi Strategis Internasional, kapal fregat Korut tersebut tampaknya memiliki panjang sekitar 120 meter, menjadikannya “yang terbesar yang pernah dibangun Korea Utara dengan selisih tertentu.”

    Korea Utara memiliki sekitar 374 kapal patroli dan pesisir yang lebih kecil, kata IISS, serta dua fregat yang lebih tua.

    Pada acara peluncuran, Kim mengatakan bahwa Korea Utara akan siap untuk mengerahkan kapal tersebut sepenuhnya dalam waktu sekitar satu tahun, sembari menyebutnya sebagai pertahanan terhadap apa yang ia gambarkan sebagai agresi regional Amerika Serikat (AS).

    Parakilas mengatakan kapal perang baru ini menawarkan Korea Utara lebih banyak opsi untuk serangan pertama rudal balistik potensial, dengan kapasitas untuk menjangkau wilayah-wilayah yang mungkin memiliki lebih sedikit sistem pertahanan udara.

    Namun, ia mengatakan bahwa “fakta bahwa itu adalah kapal permukaan dan bukan kapal selam berarti bahwa kapal itu dapat dilacak dan diserang dengan relatif mudah.”

    Dalam laporannya, IISS mengatakan bahwa kemampuan riil kapal hanya dapat diamati saat kapal mulai beroperasi.

    “Meskipun aktivitas di sekitar kapal baru di Nampo akan dipantau secara ketat,” katanya, “mungkin perlu waktu beberapa saat setelah peluncuran hingga tujuan penggunaannya menjadi lebih jelas.”

    Bermudez Jr. sependapat dengan hal ini, dengan mengatakan bahwa “begitu kapal itu dipatroli dan kita melihat kelayakannya untuk melaut, itu akan membuat perbedaan yang luar biasa.”

     
     
     
     
     
     

    (oln/bi/yn/*)

  • Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    Rusia Ejek Ukraina setelah Tandatangani Kesepakatan Mineral: Kehilangan Kekayaan demi Bantuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina dan Amerika Serikat (AS) resmi menandatangani kesepakatan mineral pada Rabu (30/4/2025).

    Penandatanganan ini terjadi berbulan-bulan setelah Ukraina dan AS sempat bersitegang.

    Kesepakatan tersebut merupakan inti dari upaya Kyiv untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden AS Donald Trump dan Gedung Putih.

    Para pejabat Ukraina berharap bahwa kesepakatan tersebut akan memastikan dukungan AS yang berkelanjutan untuk pertahanan Ukraina terhadap Rusia.

    Menanggapi hal tersebut, pejabat keamanan senior Rusia Dmitry Medvedev memberikan ejekan terhadap Ukraina.

    Medvedev mengatakan Ukraina seperti “ngemis” bantuan hingga menjual kekayaan negara kepada AS.

    “Sekarang, negara yang akan segera menghilang itu harus menggunakan kekayaan nasionalnya untuk membayar perlengkapan militer,” kata Medvedev, dikutip dari TASS.

    Kesepakatan mineral dicapai pada saat AS mengatakan semakin frustrasi dengan kegagalan Moskow dan Kyiv untuk datang ke meja perundingan damai.

    Moskow mengatakan pihaknya siap untuk melakukan perundingan langsung dengan Ukraina dan terbuka terhadap penyelesaian damai jangka panjang.

    Tetapi masalah yang dipertaruhkan sangat kompleks sehingga prosesnya tidak dapat terburu-buru.

    Kyiv menyatakan pihaknya menganjurkan gencatan senjata tanpa syarat segera selama sedikitnya 30 hari.

    Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan ia setuju pada prinsipnya, tetapi masih banyak masalah yang perlu diklarifikasi sebelum hal itu dapat terjadi.

    Putin telah mengumumkan gencatan senjata selama tiga hari pada 8-10 Mei 2025, ketika Rusia akan mengadakan perayaan untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia Kedua.

    Kremlin mengatakan bahwa Rusia sendiri memiliki kekayaan mineral yang sangat besar dan telah menawarkan prospek kesepakatan kerja sama potensial dengan AS di wilayah Arktik dan tempat lainnya.

    Sergei Markov, mantan penasihat Kremlin, mengatakan bahwa menurutnya kesepakatan antara Washington dan Kyiv akan mempersulit Rusia untuk mencapai tujuannya di Ukraina melalui perundingan damai.

    Hal itu dikarenakan Trump telah menyiapkan mekanisme untuk “membenarkan” pengeluaran baru untuk perang.

    “AS mulai melihat dirinya sebagai semacam pemilik bersama Ukraina. Oleh karena itu, AS akan mengambil posisi yang dianggapnya pro-Ukraina,” ramal Markov, dikutip dari Reuters.

    Wakil Perdana Menteri Pertama Ukraina, Yulia Svyrydenko mengatakan kesepakatan itu memungkinkan Ukraina untuk “menentukan apa dan di mana akan mengekstraksi” dan bahwa lapisan tanah di bawahnya tetap dimiliki oleh Ukraina.

    Ukraina kaya akan sumber daya alam termasuk logam tanah jarang yang digunakan dalam elektronik konsumen, kendaraan listrik, dan aplikasi militer, antara lain.

    Penambangan tanah jarang global saat ini didominasi oleh China, yang terkunci dalam perang dagang dengan AS setelah kenaikan tarif yang tajam oleh Trump.

    Ukraina juga tercatat memiliki cadangan besar besi, uranium, dan gas alam.

    Svyrydenko mengatakan Ukraina tidak memiliki kewajiban utang kepada Amerika Serikat berdasarkan perjanjian tersebut, poin penting dalam negosiasi panjang antara kedua negara.

    Kesepakatan itu juga, katanya, mematuhi konstitusi Ukraina dan kampanye Ukraina untuk bergabung dengan Uni Eropa, elemen kunci dalam posisi negosiasi Ukraina.

    Kesepakatan mineral dan upaya perdamaian AS telah dinegosiasikan secara terpisah tetapi mencerminkan pendekatan Washington terhadap Ukraina dan Rusia.

    Trump telah mengubah kebijakan AS dengan melunakkan sikap Washington terhadap Rusia dan terkadang secara keliru menyalahkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky atas perang tersebut.

    Proposal perdamaian AS menyerukan pengakuan klaim Rusia atas Krimea, yang direbutnya dari Ukraina pada tahun 2014, dan kemungkinan empat wilayah Ukraina lainnya.

    Zelensky mengatakan Kyiv tidak akan pernah melakukannya karena akan melanggar konstitusi Ukraina.

    “Yang penting, Perjanjian ini mengirimkan sinyal kepada mitra global bahwa kerja sama jangka panjang dengan Ukraina – selama beberapa dekade – tidak hanya mungkin tetapi juga dapat diandalkan,” kata Svyrydenko, dikutip dari Reuters.

    Draf perjanjian AS-Ukraina yang dilihat Reuters pada hari Rabu sebelumnya menunjukkan Ukraina berhasil menghapus persyaratan apa pun untuk membayar kembali bantuan militer AS di masa lalu, sesuatu yang ditentang keras oleh Kyiv.

    Draf tersebut tidak memberikan jaminan keamanan konkret AS bagi Ukraina, salah satu tujuan awalnya.

    Secara terpisah, Ukraina telah berdiskusi dengan sekutu Eropa mengenai pembentukan pasukan internasional untuk membantu memastikan keamanan Ukraina jika perjanjian damai dicapai dengan Rusia.

    (*)

  • Korea Utara Hancurkan Simbol Rekonsiliasi dengan Korea Selatan

    Korea Utara Hancurkan Simbol Rekonsiliasi dengan Korea Selatan

    Jakarta

    Korea Utara dilaporkan telah melarang lagu “Glad to Meet You”, yang selama ini dianggap sebagai simbol rekonsiliasi kedua negara di Semenanjung Korea yang terpecah.

    Meskipun pelarangan lagu dari masa kerja sama Utara-Selatan yang lebih erat mungkin terdengar sepele, tetapi para analis melihatnya sebagai tren yang jelas dari Pyongyang yang menjauhkan diri dari tetangganya, Korea Selatan.

    Lagu tersebut, yang dalam bahasa Korea dikenal sebagai “Bangapseumnida”, pertama kali dipertunjukkan pada tahun 1991 oleh Pochonbo Electronic Ensemble dari Jepang.

    Berbeda dari lagu-lagu Korea Utara pada umumnya yang sarat slogan politik, lagu ini mengisyaratkan keinginan Pyongyang untuk menjalin hubungan lebih baik dengan negara lain dan sering diputar dalam pertemuan Korea Utara-Selatan untuk mempererat hubungan.

    Titik nadir baru hubungan Korea Utara dan Korea Selatan

    Kyodo News melaporkan pada hari Selasa (29/03) bahwa pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah melarang lagu tersebut menyusul revisi konstitusi tahun lalu yang menetapkan Korea Selatan sebagai “musuh utama” Korea Utara.

    Langkah-langkah serupa lainnya juga telah diambil dalam skala kecil maupun besar, untuk menghapus kesan persaudaraan terhadap Korea Selatan dan rakyatnya. Korea Utara mengubah lirik lagu kebangsaannya agar tak menyebut Korea Selatan, dan bagian selatan Semenanjung Korea kini telah dihapus dari peta dalam siaran prakiraan cuaca di televisi.

    Korea Utara hancurkan kawasan wisata simbol persatuan

    Analisis citra satelit yang dipublikasikan pada 23 April oleh 38 North, sebuah situs dari lembaga think tank Stimson Center yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa bangunan-bangunan di Kawasan Wisata Gunung Kumgang yang juga menjadi simbol lain dari semangat persatuan antar-Korea telah dihancurkan.

    Tempat itu juga menarik wisatawan dari Korea Selatan dan menghasilkan devisa yang signifikan bagi Korea Utara. Namun, proyek ini mendadak dihentikan pada 2008 saat seorang perempuan Korea Selatan yang keluar dari jalur ditembak mati oleh penjaga Korea Utara.

    Pada 2019, Kim Jong Un mengunjungi lokasi tersebut dan memerintahkan agar seluruh bangunan dihancurkan.

    Citra satelit terbaru menunjukkan bahwa kini yang tersisa hanyalah pondasi dari sebagian besar bangunan.

    “Menurut saya, Kim sudah sampai pada kesimpulan bahwa memperbaiki hubungan dengan Selatan tidak akan menguntungkan dia atau rezimnya,” kata Kim Sang-woo, mantan politisi dari partai progresif Congress for New Politics Korea Selatan, yang kini menjadi anggota dewan Kim Dae-jung Peace Foundation.

    Pyongyang lebih pilih Rusia daripada Korea Selatan

    Menurut Kim Sang-woo kepada DW, Pyongyang sudah cukup lama menjaga jarak dari Seoul. Pola ini diprediksi akan terus berlanjut, pada saat yang sama, Kim Jong Un justru semakin mendekat ke Rusia.

    “Dia sangat aktif mempererat hubungan dengan Rusia, yang sebagai balasannya telah memberikan teknologi militer dan janji dalam perjanjian keamanan mereka bahwa Rusia akan membantu Korea Utara jika terjadi konflik dengan Korea Selatan atau Amerika Serikat,” kata Kim kepada DW.

    “Hal itu memberi Kim kepercayaan diri yang lebih besar dan membuatnya merasa bahwa Korea Selatan tidak lagi menawarkan peluang besar.”

    Sementara itu, Rah Jong-yil, mantan diplomat dan pejabat tinggi intelijen Korea Selatan, meyakini bahwa perubahan sikap Kim bisa ditarik kembali ke pertemuan puncak Februari 2019 di Hanoi, Vietnam, dengan Presiden AS Donald Trump.

    “Kim datang dengan ekspektasi tinggi bahwa kesepakatan akan tercapai, investasi akan mengalir, dan sanksi PBB akan dicabut. Tapi pertemuan itu gagal total dan menjadi pukulan besar bagi martabatnya,” ujar Rah.

    Enam tahun kemudian, “hampir semua jejak Korea Selatan telah dihapus dari Korea Utara,” tambahnya, seraya mencatat bahwa kedua pihak bahkan tidak saling berkomunikasi.

    Sebagai contoh, pada 7 Maret lalu, dua nelayan Korea Utara ditemukan terombang-ambing di perairan Korea Selatan di lepas pantai barat dan diselamatkan oleh Penjaga Pantai Korea Selatan.

    Kedua nelayan itu menyatakan tidak bermaksud membelot dan ingin kembali ke Utara.

    Upaya berulang kali oleh otoritas Korea Selatan dan Komando PBB di perbatasan untuk memberitahukan Korea Utara tentang niat dua warganya itu sama sekali diabaikan.

    Hubungan kedua Korea ‘Benar-Benar Membeku’

    “Hubungan itu benar-benar membeku,” kata Rah. “Tidak ada pertukaran, dan saya tidak melihat ada peluang perubahan karena posisi resmi Korea Utara saat ini adalah bahwa kedua Korea adalah negara yang terpisah dan bermusuhan, yang tidak bisa didamaikan.”

    Kim Sang-woo pun pesimistis bahwa kemenangan partai oposisi progresif Democratic Party dalam pemilu parlemen Korea Selatan 3 Junimendatang akan membuka peluang jembatan baru hubungan kedua negara.

    Kalaupun Democratic Party menang, saya yakin presiden yang terpilih akan mencoba menjangkau Korea Utara untuk menunjukkan niat baik dan menawarkan memperbaiki hubungan,” katanya. “Tapi saya rasa Kim Jong-Un akan berpikir bahwa kedekatan dengan Moskow memberikan keuntungan yang lebih besar.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Tezar Aditya Rahman

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Jembatan Rusia-Korea Utara Mulai Dibangun!’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Sebut 288 Warga Sipil Tewas Selama Serangan Ukraina di Kursk

    Rusia Sebut 288 Warga Sipil Tewas Selama Serangan Ukraina di Kursk

    Moscow

    Rusia menyebut 288 warga sipil tewas akibat serangan Ukraina selama berbulan-bulan ke wilayah Kursk. Moskow mengklaim wilayah Kursk telah sepenuhnya dibersihkan dari pasukan Kyiv selama akhir pekan.

    Dilansir AFP, Rabu (30/4/2025), Kyiv mengirim pasukannya melintasi perbatasan pada bulan Agustus 2024 sebagai balasan atas serangan besar-besaran Moskow terhadap Ukraina.

    Kremlin mengatakan dalam beberapa hari terakhir dengan bantuan pasukan Korea Utara, mereka telah mengusir pasukan Ukraina dari wilayah perbatasan barat. Sementara Kyiv menyebut masih bertempur di Kursk.

    “Menurut data kementerian kesehatan Rusia, sejak Agustus, kesehatan 791 orang terganggu, 288 di antaranya tewas,” kata gubernur wilayah Kursk, Alexander Khinstein, di media sosial.

    Dia menambahkan bahwa pihak berwenang masih jauh dari menemukan semua jenazah warga sipil yang tewas dari daerah perbatasan tersebut.

    Khinstein tidak memberikan perincian tentang bagaimana warga sipil tersebut tewas.

    Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina pada Februari 2022 dalam konflik yang telah menewaskan ribuan orang.

    (fas/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 6 Update Perang Rusia-Ukraina, Ratusan Tentara Korut Tewas Lawan Kyiv

    6 Update Perang Rusia-Ukraina, Ratusan Tentara Korut Tewas Lawan Kyiv

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina telah memasuki hari ke-1.161 pada Rabu (30/4/2025). Berikut ini adalah peristiwa penting yang terjadi antara kedua negara tetangga yang masih berperang, seperti dihimpun CNBC Indonesia dari berbagai sumber.

    Serangan Drone Rusia Tewaskan 1 Orang di Ukraina

    Kawanan pesawat nirawak atau drone Rusia menyerang kota Kharkiv dan Dnipro di Ukraina pada Selasa (29/4/2025) malam. Sejumlah pejabat menyebut serangan ini menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai sekitar 50 orang.

    Laporan Reuters menyebut Kharkiv, yang terletak di timur laut Ukraina dekat perbatasan dengan Rusia, telah menjadi sasaran serangan pesawat nirawak dan rudal Rusia secara berkala sejak Moskow memulai invasi skala penuhnya lebih dari tiga tahun lalu.

    Serangan terhadap Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, melukai 47 orang, termasuk dua anak-anak dan seorang wanita hamil, kata gubernur daerah Oleh Syniehubov.

    Di Dnipro, di Ukraina selatan, seorang pria berusia 53 tahun tewas, kata gubernur daerah Serhiy Lysak.

    Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia telah mengerahkan lebih dari 100 pesawat nirawak serang di seluruh Ukraina dalam semalam.

    “Itulah sebabnya tekanan terhadap Rusia diperlukan – sanksi tambahan yang kuat yang benar-benar akan berhasil. Tekanan harus dilakukan, bukan sekadar kata-kata atau upaya persuasi, yang memaksa Rusia untuk menghentikan tembakan dan mengakhiri perang,” tulis Zelensky di media sosial.

    Ukraina: Serangan Rusia Lebih Intens di Tengah Gencatan Senjata

    Pasukan Rusia telah secara signifikan meningkatkan intensitas aktivitas tempur mereka di Ukraina timur. Hal ini disampaikan komandan militer tertinggi Ukraina Oleksandr Syrskyi pada Rabu.

    “Meskipun ada pernyataan keras tentang kesiapan untuk gencatan senjata untuk liburan Mei, penjajah (pasukan Rusia) telah secara signifikan meningkatkan intensitas aksi tempur, memfokuskan upaya utama mereka pada arah Pokrovsk,” kata Syrskyi di Telegram.

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengumumkan gencatan senjata tiga hari dari 8-10 Mei untuk menandai peringatan 80 tahun kemenangan Uni Soviet dan sekutunya dalam Perang Dunia Kedua. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menginginkan gencatan senjata segera yang berlangsung setidaknya 30 hari.

    Pasukan Rusia, yang memulai invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, telah berbulan-bulan mencoba mengepung kota timur Pokrovsk, pusat logistik, tetapi perlawanan Ukraina telah memperlambat kemajuan mereka di daerah tersebut.

    Ratusan Tentara Korut Tewas Saat Berperang Lawan Ukraina

    Sekitar 600 tentara Korea Utara tewas saat bertempur untuk Rusia melawan Ukraina dari total 15.000 tentara yang dikerahkan. Hal ini disampaikan oleh anggota parlemen Korea Selatan pada hari Rabu, mengutip badan intelijen negara itu.

    “Setelah enam bulan berpartisipasi dalam perang, militer Korea Utara menjadi kurang cakap, dan kemampuan tempurnya telah meningkat secara signifikan karena terbiasa menggunakan senjata baru seperti pesawat tanpa awak,” kata Lee Seong-kweun, anggota komite intelijen parlemen, kepada wartawan, setelah diberi pengarahan oleh Badan Intelijen Nasional Korea Selatan.

    Korea Utara sejauh ini telah menderita sekitar 4.700 korban, termasuk luka-luka dan kematian, meskipun pasukannya telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan kemampuan tempur selama sekitar enam bulan dengan menggunakan senjata modern seperti pesawat tanpa awak, kata anggota parlemen tersebut.

    Sebagai imbalan atas pengiriman pasukan dan pasokan senjata ke Rusia, Pyongyang tampaknya telah menerima bantuan teknis untuk satelit mata-mata, serta pesawat tanpa awak dan rudal anti-udara, kata mereka.

    Pyongyang awal minggu ini mengonfirmasi untuk pertama kalinya bahwa mereka telah mengirim pasukan untuk bertempur bagi Rusia dalam perang di Ukraina atas perintah dari pemimpin Kim Jong Un. Mereka telah membantu merebut kembali kendali atas wilayah Rusia yang diduduki oleh Ukraina.

    Warga Ukraina ke Trump: Jangan Manfaatkan Kami

    Warga Ukraina, yang hidup dalam tekanan berat, menyampaikan pesan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk tidak memanfaatkan mereka dan sumber daya yang mereka miliki. “Jangan manfaatkan kami, sumber daya ini milik kami,” kata mereka.

    Hal ini disampaikan mereka saat Kyiv dan Washington menggodok kesepakatan yang akan memberikan bagian dari kekayaan mineral Ukraina.

    Di kota Kryvyi Rih, yang di pinggirannya terdapat tambang bijih besi terbuka yang telah membuat kawah besar di lanskapnya, pensiunan berusia 71 tahun Oleksandr tidak percaya pada Trump.

    “Anda tidak bisa mempercayai pria berambut merah itu, dia bukan tipe orang seperti itu,” katanya. “Dari apa yang saya lihat, mereka hanya ingin mengambil, bukan memberi.”

    Presiden Volodymyr Zelenskiy, yang berasal dari Kryvyi Rih, mengatakan pada Senin bahwa negosiasi untuk menciptakan dana pendapatan mineral yang akan diambil AS telah mengalami kemajuan sejak nota kesepahaman ditandatangani pada tanggal 18 April.

    “Dokumen tersebut telah menjadi jauh lebih kuat – lebih adil – dan dapat bermanfaat bagi kedua bangsa kita, bagi Ukraina dan bagi Amerika,” katanya.

    Trump telah menekan Kyiv dengan mengancam akan menghentikan aliran pasokan militer untuk membantunya melawan invasi Rusia kecuali AS mendapatkan ganti rugi atas miliaran dolar yang dihabiskan untuk bantuan tersebut.

    Namun kesepakatan ini sensitif bagi Ukraina. Kyiv memiliki sejarah panjang dalam pertambangan batu bara dan bijih besi serta berharap dapat mengeksploitasi lapisan tanah jarang yang semakin dicari. Pendapatan mineral merupakan pilar penting anggaran negara.

    Kremlin: Putin Terbuka Soal Perdamaian Ukraina, Tapi…

    Presiden Vladimir Putin terbuka terhadap perdamaian di Ukraina dan kerja keras tengah dilakukan dengan Amerika Serikat, tetapi konflik tersebut sangat rumit sehingga kemajuan pesat yang diinginkan Washington sulit dicapai. Hal ini disampaikan Kremlin pada Rabu.

    “Presiden tetap terbuka terhadap metode politik dan diplomatik untuk menyelesaikan konflik ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Peskov mengatakan bahwa tujuan Rusia harus dicapai dan bahwa preferensi Moskow adalah mencapai tujuan tersebut secara damai.

    Ia mencatat bahwa Putin telah menyatakan kesediaan untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Ukraina, tetapi belum ada jawaban dari Kyiv.

    “Sayangnya, kami belum mendengar pernyataan apa pun dalam konteks ini dari Kyiv. Jadi kami tidak tahu apakah Kyiv siap atau tidak,” kata Peskov kepada wartawan.

    Presiden AS Donald Trump, yang mengatakan bahwa ia ingin dikenang sebagai pembawa damai, telah berulang kali mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri “pertumpahan darah” perang selama lebih dari tiga tahun di Ukraina – yang kini dianggap oleh pemerintahannya sebagai konflik proksi antara Amerika Serikat dan Rusia.

    “Kami memahami bahwa Washington ingin mencapai keberhasilan cepat dalam proses ini,” kata Peskov. Namun, TASS mengutip pernyataan Peskov bahwa akar penyebab Ukraina terlalu rumit untuk diselesaikan dalam satu hari.

    Trump mengatakan pada Selasa bahwa ia berpikir bahwa Putin ingin menghentikan perang di Ukraina, seraya menambahkan bahwa jika bukan karena Trump, maka Rusia akan mencoba mengambil alih seluruh Ukraina.

    Keputusan Putin untuk mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada tahun 2022 memicu konfrontasi terburuk antara Moskow dan Barat sejak Krisis Rudal Kuba 1962 – yang dianggap sebagai saat kedua negara adidaya Perang Dingin itu paling dekat dengan perang nuklir yang disengaja.

    Perang Baru Rusia-NATO Bakal Diklaim di Lokasi Ini

    Aliansi militer Barat, NATO, dilaporkan sedang berencana untuk merebut Kaliningrad, wilayah kantong Rusia yang terletak di antara dua anggotanya, Polandia dan Lithuania. Hal ini disampaikan Ajudan Presiden Rusia Vladimir Putin, Nikolai Patrushev, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Kremlin, Tass, Selasa (29/4/2025).

    Dalam pernyataannya, Patrushev menuduh pasukan NATO secara aktif berlatih untuk merebut wilayah tersebut dengan kedok latihan militer rutin di Laut Baltik. Juni lalu, sekitar 9.000 tentara dari 20 negara NATO ikut serta dalam latihan di wilayah tersebut, yang melibatkan deteksi kapal selam, pembersihan ranjau laut, pendaratan, dan respons medis terhadap skenario jatuhnya korban massal.

    Tak hanya itu, Patrushev juga memberikan indikasi terkait kesiapan aliansi pimpinan Amerika Serikat (AS) itu dalam menyerbu fasilitas nuklir yang dimiliki Rusia di wilayah tersebut.

    “Untuk tahun kedua berturut-turut, NATO menggelar latihan militer terbesar dalam beberapa dekade di dekat perbatasan kami, di mana mereka mempraktikkan skenario aksi ofensif di wilayah yang luas-dari Vilnius hingga Odesa, pengambilalihan wilayah Kaliningrad, pemblokiran pengiriman di Laut Baltik dan Laut Hitam, dan serangan pencegahan terhadap pangkalan permanen pasukan pencegah nuklir Rusia,” tuturnya.

    Kaliningrad adalah kota pelabuhan Rusia yang strategis dan penting di pesisir selatan Laut Baltik. Wilayah ini terpisah dari wilayah Rusia lainnya dan berbatasan dengan negara anggota NATO, Lithuania dan Polandia.

    Pernyataan Patrushev muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Barat, yang sebagian besar disebabkan oleh perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Badan intelijen Barat semakin memperingatkan tentang meningkatnya risiko konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO dalam waktu dekat.

    (tfa/tfa)

  • Putin Ngamuk Saat Gencatan Senjata, Kharkiv Membara-45 Orang Terluka

    Putin Ngamuk Saat Gencatan Senjata, Kharkiv Membara-45 Orang Terluka

    Wali Kota Kharkiv Ihor Terekhov mengatakan beberapa wilayah kota, yang telah hancur oleh serangan berturut-turut, telah menjadi sasaran pada hari Selasa. Sekitar 1,2 juta orang tinggal di Kharkiv, dibandingkan dengan hampir 2 juta orang sebelum invasi Moskow pada Februari 2022. (REUTERS/Sofiia Gatilova)