kab/kota: Moskow

  • Prabowo Undang Vladimir Putin Berkunjung ke Indonesia

    Prabowo Undang Vladimir Putin Berkunjung ke Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk berkunjung ke Indonesia saat melakukan kunjungan kerja ke Istana Kremlin, Moskow, pada Rabu (10/12/2025). 

    Kepala negara menegaskan bahwa Rusia dapat menyesuaikan waktu kedatangan, baik pada 2026 maupun 2027.

    “Saya juga ingin mengundang yang mulia [Putin] untuk ke Indonesia pada kesempatan yang beliau miliki, apakah pada 2026 atau 2027 tidak ada masalah, kami berharap beliau akan berkunjung ke Indonesia juga,” ujar Prabowo pada Rabu (10/12/2025). 

    Dalam pertemuan itu, Prabowo menuturkan bahwa dirinya sangat berharap Putin dapat hadir di Indonesia, bahkan berkelakar agar Presiden Rusia tersebut tidak hanya mengunjungi India saja.

    Prabowo juga menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya ke Rusia kali ini adalah untuk berkonsultasi, sambil menegaskan bahwa hubungan kedua negara telah berada pada kondisi yang sangat baik. 

    Dia mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir telah menerima berbagai delegasi pemerintah maupun tokoh Rusia di Jakarta. Pertemuan-pertemuan tersebut, menurutnya, berlangsung produktif dan menghasilkan perkembangan positif.

    Putin menanggapi undangan tersebut dengan menyatakan kesediaannya datang, meski belum memberikan kepastian jadwal kunjungan.

    “Terima kasih, saya akan datang,” ucap Putin.

    Di sisi lain, Putin menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Rusia terus mengalami pertumbuhan menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Ia menekankan adanya kemajuan signifikan dalam sektor perdagangan.

    “Hubungan ekonomi dan perdagangan berkembang selama sembilan bulan pertama tahun ini di mana nilai perdagangan kami naik 17%,” ujarnya.

    Putin juga menyoroti peluang besar di sektor energi, termasuk energi nuklir. Ia menegaskan bahwa Rusia siap terlibat apabila Indonesia memutuskan untuk menggandeng Moskow dalam pengembangan sektor tersebut.

    “Dalam sektor militer teknis kami juga ada dialog yang sangat kuat Indonesia merupakan mitra tradisional kami dalam bidang ini. Hubungan antara kementerian-kementerian militer juga sangat aktif, levelnya sangat bagus dalam arti profesional. lembaga pendidikan tinggi militer juga menerima banyak ahli militer Indonesia kami siap untuk menaikkan angka ini,” lanjutnya.

    Kunjungan ini menjadi kali ketiga bagi Prabowo ke Rusia sejak ia memenangkan pemilihan presiden tahun lalu, mencerminkan komitmennya memperdalam hubungan dengan salah satu kekuatan besar dunia. Pertemuan terakhir kedua pemimpin berlangsung di China pada September, ketika keduanya menegaskan kembali niat memperkuat kerja sama di bidang ekonomi, investasi, energi, pertahanan, dan keamanan pangan.

  • Putin Sampaikan Duka atas Banjir Sumatra Saat Bertemu Prabowo di Rusia

    Putin Sampaikan Duka atas Banjir Sumatra Saat Bertemu Prabowo di Rusia

    Bisnis.com, MEDAN — Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan rasa duka cita atas bencana banjir yang terjadi di Indonesia ketika menerima Presiden Prabowo Subianto di Istana Kremlin, Moskow, Rabu (10/12/2025).

    “Tapi di awal saya mau menyampaikan kata-kata bela sungkawa terkait dengan banjir yang menimpa Indonesia dan menimpa bangsa Indonesia,” ujar Putin dalam pertemuan bilateral pada Rabu (10/12/2025).

    Sebelum memasuki agenda utama, Putin terlebih dahulu mengekspresikan kegembiraannya atas kehadiran Prabowo beserta rombongan.

    “Yang mulia bapak presiden dan teman-teman yang terhormat kami sangat berbahagia melihat anda semua berada di sini hari ini. Kami sudah bersepakat dulu tentang pertemuan ini, saya ingat ada rencana yang sangat besar,” katanya.

    Putin juga menyinggung kembali interaksinya dengan Prabowo di Cina, di mana keduanya sempat membahas kelanjutan hubungan kedua negara.

    “Di pertemuan di China yang berkaitan dengan selesainya perang dunia ke-2 kami sudah bertemu dan kami sudah bersepakat bahwa kami akan melanjutkan kontak dengan bapak,” tuturnya.

    Dalam pernyataannya, Putin turut menyoroti kontribusi Prabowo saat hadir di forum ekonomi St. Petersburg pada Juni lalu, sekaligus menekankan bahwa kerja sama Indonesia–Rusia terus mengalami kemajuan menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik.

    “Hubungan kami berkembang sangat konsisten pada tahun ini menyambut 75 tahun terjalinnya hubungan diplomatik antara negara kita. Komisi bersama ekonomi juga bekerja dengan bagus,” tandas Putin.

  • Putin Tawarkan Dukungan Nuklir kepada Prabowo di Kremlin, Ini Hasil Lengkap Pertemuan Bilateral

    Putin Tawarkan Dukungan Nuklir kepada Prabowo di Kremlin, Ini Hasil Lengkap Pertemuan Bilateral

    GELORA.CO – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan Moskow siap membantu Indonesia mengembangkan energi nuklir.

    Itu sekaligus memuji hubungan pertahanan kedua negara yang disebutnya terus menguat.

    Pernyataan ini disampaikan saat menerima Presiden RI Prabowo Subianto dalam pertemuan di Kremlin, Rabu, 10 Desember 2025.

    Putin menyinggung adanya penurunan kecil ekspor gandum Rusia ke Indonesia tahun ini, dan menyatakan ingin membahasnya lebih lanjut.

    Pertemuan tersebut menjadi yang kedua kalinya antara Putin dan Prabowo di Rusia sepanjang tahun ini.

    Hal ini seiring upaya Moskow mempererat hubungan dengan negara-negara Global South di tengah isolasi Barat akibat perang Ukraina.

    Dalam percakapan yang disiarkan televisi, Prabowo menyebut hubungan kedua negara “sangat baik” dan mengundang Putin berkunjung ke Indonesia pada 2026 atau 2027.

    Itu merujuk pada kunjungan sang presiden Rusia ke India pekan sebelumnya.

    Rusia saat ini membangun sejumlah pembangkit listrik tenaga nuklir di berbagai negara.

    Kepada Prabowo, Putin menyatakan kesediaannya mendukung rencana Indonesia membangun PLTN pertama pada 2032 dengan kapasitas 500 MW.

    “Jika Anda memerlukan keahlian kami, para spesialis kami selalu siap membantu,” ujarnya.

    Putin juga mencatat sektor pertanian menjadi salah satu area kerja sama yang cukup positif, saat Indonesia mencatat sedikit surplus perdagangan dengan Rusia.

    Namun ia mengakui adanya penurunan pasokan gandum dan menyebut isu tersebut akan menjadi bagian dari agenda pembicaraan.

    Rusia, sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, kembali memasok gandum ke Indonesia pada Oktober setelah sempat terhenti sejak Januari karena negosiasi mengenai akses produk.

    Badan keamanan pangan Rusia mengungkap Badan Karantina Indonesia memperpanjang sertifikasi keamanan pada Agustus, membuka jalan bagi pengiriman 52 ribu ton gandum pada Oktober.

    Agroexport, lembaga ekspor pertanian Rusia, memperkirakan total pasokan biji-bijian ke Indonesia pada 2024 dapat mencapai 1,3 juta ton yang mayoritas berupa gandum.

    Sebelum adanya kesepakatan terbaru, pengiriman tahun ini baru mencapai 123.000 ton pada Januari.

    Rusia saat ini berupaya memperluas pasar gandumnya di Asia, tetapi harus bersaing ketat dengan Amerika Serikat yang diperkirakan meningkatkan pasokan setelah menjalin sejumlah kesepakatan perdagangan baru di kawasan.

    Prabowo tetap teguh mempertahankan kebijakan luar negeri bebas-aktif Indonesia dan menegaskan Jakarta tidak akan bergabung dengan blok militer mana pun.

    Rusia pun mengapresiasi sikap Indonesia yang mereka nilai “seimbang” terkait konflik Ukraina.

    Kedua negara menggelar latihan angkatan laut bersama untuk pertama kalinya di Laut Jawa pada November 2024.

    Menurut Putin, kerja sama militer kedua negara menunjukkan perkembangan yang baik.

    Ia menyebut para perwira dan spesialis Indonesia secara rutin mengikuti pendidikan di universitas dan akademi militer Rusia.***

  • Putin Siap Bantu RI di Bidang Energi, Pertahanan, hingga Perdagangan

    Putin Siap Bantu RI di Bidang Energi, Pertahanan, hingga Perdagangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan sambutan hangat kepada Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral di Kremlin, Rabu (10/12/2025).

    Putin menegaskan bahwa Rusia sangat berbahagia dapat menerima Prabowo di Moskow dan siap memperkuat seluruh aspek kemitraan strategis kedua negara.

    Putin mengingat kembali pertemuan mereka sebelumnya di China dalam rangka peringatan berakhirnya Perang Dunia II dan menekankan bahwa kedua pihak telah sepakat untuk melanjutkan komunikasi dan kerja sama intensif.

    “Kami berterima kasih, Bapak pernah ikut Forum Ekonomi di St. Petersburg pada Juni tahun ini,” kata Putin.

    Dia menambahkan bahwa hubungan Indonesia–Rusia berkembang secara konsisten, terutama pada tahun peringatan 75 tahun hubungan diplomatik.

    Menurut Putin, komisi bersama bidang ekonomi bekerja efektif dan mendorong peningkatan perdagangan bilateral. Dalam sembilan bulan pertama 2025, nilai perdagangan kedua negara naik 17 persen.

    Putin menyoroti besarnya peluang kerja sama energi, termasuk energi nuklir. Dia mengaku memahami rencana Indonesia terkait pengembangan energi tersebut.

    “Kalau Indonesia memutuskan melibatkan Rusia, kami selalu siap membantu,” tegasnya.

    Selain energi, Putin menyebut adanya banyak proyek potensial di bidang industri serta pertanian. Dia mencatat bahwa Indonesia bahkan mencatat kelebihan neraca dalam perdagangan pertanian dengan Rusia.

    Meski begitu, kata Putin, Rusia, tidak mempermasalahkan hal tersebut. Penurunan pasokan gandum dari Rusia ke Indonesia juga akan menjadi topik pembahasan dalam dialog hari itu.

    Putin menegaskan bahwa Indonesia merupakan mitra tradisional Rusia dalam kerja sama militer-teknis. Dia menyatakan bahwa hubungan antar–kementerian pertahanan berlangsung sangat aktif dan berada pada level profesional yang baik.

    Dia juga menyebutkan bahwa banyak personel militer Indonesia menjalani pendidikan di lembaga pendidikan tinggi militer Rusia. 

    “Kami siap untuk menaikkan jumlah ini,” ucapnya.

    Putin menyoroti peningkatan interaksi antar-masyarakat kedua negara, termasuk bertambahnya jumlah wisatawan dari Rusia dan Indonesia. Hal ini, kata Putin, didukung oleh rute penerbangan langsung dan kebijakan bebas visa.

    “Penerbangan langsung akan membantu kedua negara dan dala hal ini juga mengenai kebebasan visa,” kata Putin.

  • Prabowo Temui Putin di Moskow, Undang Kunjungan Balasan ke RI 2026

    Prabowo Temui Putin di Moskow, Undang Kunjungan Balasan ke RI 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi mendalam kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas sambutan yang diberikan selama kunjungan kerjanya ke Moskow pada Rabu (10/12/2025).

    Dalam pertemuan resmi di Kremlin, Prabowo menekankan bahwa hubungan Indonesia–Rusia berada pada tingkat yang sangat baik dan menunjukkan perkembangan positif dalam berbagai sektor.

    Prabowo menyampaikan rasa hormat kepada Presiden Putin serta para pimpinan pemerintah Rusia. Dia juga menegaskan rasa terima kasihnya atas kesediaan Putin menerima kunjungan tersebut meskipun agenda Presiden Rusia sangat padat.

    “Terima kasih atas penerimaan saya. Saya paham Presiden Putin agendanya sangat sibuk. Saya sangat berterima kasih diterima dengan pemberitahuan yang sangat singkat,” ujar Prabowo.

    Prabowo menjelaskan bahwa tujuan awal kunjungannya sebenarnya hanya untuk berkonsultasi, tetapi dia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyampaikan rasa terima kasih atas kemajuan hubungan bilateral. 

    Dia menuturkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, Jakarta menerima sejumlah delegasi dari Rusia, baik dari kalangan pemerintah maupun dunia usaha.

    Menurut Prabowo, rangkaian pertemuan tersebut berlangsung produktif dan telah menghasilkan tindak lanjut konkret.

    “Saya sudah mempertemukan dan menghubungkan mereka dengan entitas industri serta perusahaan-perusahaan kami. Sepertinya sudah banyak tindak lanjut yang positif,” katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Prabowo menyampaikan undangan resmi kepada Presiden Putin untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. 

    Dia menegaskan bahwa Indonesia siap menerima Putin kapan pun beliau memiliki kesempatan.

    “Saya ingin mengundang Yang Mulia untuk ke Indonesia, apakah 2026 atau 2027, tidak ada masalah. Kami sangat berharap Anda berkunjung ke Indonesia. Jangan ke India saja,” ujar Prabowo sambil berseloroh.

    Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas ungkapan belasungkawa yang disampaikan Putin terkait musibah banjir yang melanda Indonesia. 

    Dia menegaskan bahwa simpati tersebut menjadi bentuk kedekatan hubungan kedua negara.

    Pertemuan kedua pemimpin berlangsung sebagai bagian dari upaya memperkuat kemitraan strategis Indonesia–Rusia yang mencakup sektor perdagangan, energi, pertahanan, dan kerja sama antar-masyarakat.

  • Bertemu Prabowo, Putin Sampaikan Duka Cita atas Banjir Sumatera

    Bertemu Prabowo, Putin Sampaikan Duka Cita atas Banjir Sumatera

    Bertemu Prabowo, Putin Sampaikan Duka Cita atas Banjir Sumatera
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan ucapan duka cita atas bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
    Ucapan duka itu disampaikan
    Putin
    secara langsung saat bertemu Presiden RI
    Prabowo Subianto
    di Moskow, Rusia, Rabu (10/12/2025).
    “Saya mau menyampaikan kata-kata belasungkawa terkait dengan banjir yang menimpa Indonesia dan menimpa bangsa Indonesia,” ujar Putin.
    Mendengar ucapan belasungkawa dari Putin, Prabowo pun berterima kasih.
    “Tapi saya terima kasih beliau ucapkan belasungkawa terhadap korban banjir,” ucap Prabowo.
    Diketahui, berdasarkan update terbaru BNPB, total ada 969 jiwa yang tewas dalam bencana di Sumatera.
    Lalu, untuk korban hilang mencapai angka 252 orang.
    Sementara itu, BNPB mengungkap jumlah pengungsi di Provinsi
    Aceh
    menjadi paling banyak dibandingkan dua provinsi lain yang terdampak
    bencana banjir
    dan longsor. 
    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Aceh menjadi fokus perhatian karena memiliki jumlah pengungsi terbanyak dibandingkan Sumut dan Sumbar.
    “Aceh ini yang menjadi atensi kita karena jumlah pengungsi yang paling banyak dari jumlah 894.501 orang, itu 831.000-nya ada di Aceh,” ujarnya dalam konferensi pers secara daring pada Rabu (10/12/2025).
    Untuk itu, menurut Abdul, pihaknya mengoptimalkan frekuensi distribusi logistik bagi para pengungsi di Aceh.
    “Jadi distribusi logistik memang kita atensi dan optimalkan di Provinsi Aceh tanpa mengurangi intensitas dan frekuensi yang sama di dua provinsi lainnya,” tuturnya.
    Adapun secara keseluruhan, Abdul bilang, jumlah pengungsi pada Rabu (10/12/2025) yang mencapai 894.501 orang mengalami penambahan 500 orang dari data sebelumnya pada Selasa (9/12/2025) sebanyak 894.101 orang. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Prabowo Dijadwalkan Temui Presiden Putin Hari Ini, Bahas Kemitraan Strategis hingga Isu Internasional

    Presiden Prabowo Dijadwalkan Temui Presiden Putin Hari Ini, Bahas Kemitraan Strategis hingga Isu Internasional

    JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kunjungan kerja ke Moskow hari ini.

    Dalam unggahannya situs resmi Kepresidenan Rusia menuliskan, Presiden Putin akan melakukan pembicaraan dengan Presiden Prabowo dalam kunjungan kerja ke Moskow pada Hari Rabu (10/12).

    “Pembicaraan tersebut akan berfokus pada isu-isu terkait pengembangan lebih lanjut kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia, serta beberapa isu internasional dan regional terkini,” tulis Kremlin di situsnya seperti dikutip Rabu (10/12).

    Sebelumnya, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja ke Pakistan pada 8-9 Desember. Dalam kesempatan tersebut, kedua negara menandatangani tujuh dokumen kerja sama dan nota kesepahaman (MoU).

    Juni lalu, Presiden Prabowo melakukan kunjungan kerja selama dua hari ke Rusia. Namun, ketika itu Presiden Prabowo diterima Presiden Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg.

    Kedua pemimpin dalam kesempatan tersebut menegaskan komitmen bersama memperkuat kemitraan strategis Indonesia-Rusia, seiring peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

  • Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini

    Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini

    Prabowo Temui Vladimir Putin di Rusia Hari Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Presiden RI Prabowo Subianto dikabarkan akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskwa, Rusia, pada Rabu (10/12/2025) hari ini.
    Berdasarkan situs resmi Kremlin atau pemerintah Rusia, Putin disebut bakal mengadakan pembicaraan dengan Prabowo yang melaksanakan kunjungan kerja ke Rusia.
    “Pada tanggal 10 Desember,
    Vladimir Putin
    akan mengadakan pembicaraan dengan Presiden Republik Indonesia
    Prabowo Subianto
    , yang akan berada di
    Moskow
    dalam kunjungan kerja,” demikian tertulis dalam situs Kremlin.
    Kremlin menyampaikan, pembicaraan antara Prabowo dan Putin akan berfokus pada isu yang berkaitan dengan
    kemitraan strategis
    Rusia-Indonesia.
    Selain itu, kedua tokoh tersebut juga akan membahas masalah internasional.
    “Pembicaraan akan berfokus pada isu-isu yang berkaitan dengan pengembangan lebih lanjut kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia, serta beberapa masalah internasional dan regional terkini,” imbuh Kremlin.
    Kompas.com
    telah berupaya mengonfirmasi perjalanan
    Prabowo ke Rusia
    ini kepada Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.
    Namun, hingga berita ini diterbitkan, keduanya belum merespons.
    Diketahui, Prabowo baru saja menggelar kunjungan kenegaraan ke Islamabad, Pakistan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Putin dan Prabowo Bakal Gelar Pertemuan Bilateral di Moskow Hari ini

    Putin dan Prabowo Bakal Gelar Pertemuan Bilateral di Moskow Hari ini

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Rusia Vladimir Putin dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Moskow, Rusia pada hari ini, Rabu (10/12/2025).

    Pertemuan tersebut akan berlangsung dalam rangka kunjungan kerja Presiden Prabowo ke Rusia.

    Menurut keterangan resmi dari laman resmi Kremlin, pembicaraan antara kedua pemimpin akan berfokus pada penguatan dan pengembangan lebih lanjut kemitraan strategis antara Rusia dan Indonesia.

    Selain isu bilateral, kedua presiden juga akan membahas sejumlah persoalan internasional dan regional yang saat ini menjadi perhatian bersama. 

    Penasihat Kremlin, Yury Ushakov, menjelaskan bahwa kunjungan Presiden Prabowo bersifat murni kunjungan kerja. 

    Dia menyebut pertemuan ini sebagai momentum bagi kedua kepala negara untuk “menyinkronkan arloji” mengingat kerja sama Rusia dan Indonesia yang makin menguat.

    “Isu-isu pengembangan lebih lanjut dari kemitraan strategis Rusia–Indonesia, serta masalah-masalah internasional dan regional masa kini, akan menjadi agenda pembahasan,” ujarnya. 

    Pertemuan ini menjadi lanjutan dari kunjungan resmi Prabowo ke Rusia pada Juni lalu, ketika ia diterima Putin di St. Petersburg dan menghadiri St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF).

    Dalam kesempatan tersebut, Indonesia dan Rusia menandatangani deklarasi kemitraan strategis bilateral—status hubungan yang sebelumnya telah dimiliki Moskow dengan Beijing, Pyongyang, dan Teheran.

    Selain itu, pada kunjungan sebelumnya, Putin menyatakan kesiapan Rusia untuk bergabung dalam proyek-proyek lepas pantai di Indonesia serta memperluas pasokan hidrokarbon ke Jakarta.

    Kunjungan ini menjadi momentum penting bagi arah hubungan kedua negara, terutama di tengah dinamika geopolitik global yang terus berubah.

    Sebelumnya, Kepala negara baru saja bertolak ke Pakistan pada 8—9 Desember 2025 untuk memperkuat kerja sama strategis di berbagai sektor, mulai dari kesehatan, perdagangan, hingga politik luar negeri.

    Indonesia dan Pakistan sepakat untuk memperkuat kemitraan melalui pertukaran nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dan perjanjian kerja sama di sejumlah sektor.

    Pertukaran dokumen tersebut berlangsung di kediaman resmi Perdana Menteri (PM) Pakistan di Islamabad pada Selasa (9/12/2025) dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan PM Pakistan Shehbaz Sharif.

    “Hari ini kita telah mengadakan pertemuan yang sangat produktif. Kita telah mencapai banyak kesepakatan di berbagai bidang dan kita telah membahas hal-hal yang menjadi kepentingan bersama,” ucap Prabowo.

  • Pengusaha Bidik Investasi Rusia Masuk Kawasan Industri RI

    Pengusaha Bidik Investasi Rusia Masuk Kawasan Industri RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) tengah mengincar komitmen investasi pengusaha Rusia untuk masuk dalam ekosistem industrialisasi yang dinamis di Indonesia. Untuk itu, HKI akan menjadi jembatan utama yang menghubungkan para investor. 

    Ketua Umum HKI Akhmad Ma’ruf Maulana mengatakan kerja sama ekonomi dengan Rusia tentunya menawarkan peluang bagi Indonesia untuk diversifikasi produk ekspor, pertukaran teknologi dan penguatan sektor maritim (perikanan) dan pariwisata. 

    “HKI berada di garis depan untuk memastikan kawasan industri kami siap menjadi tuan rumah bagi investasi strategis dari Rusia,” ujar Ma’ruf dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025). 

    Momentum kemitraan strategis Indonesia-Rusia ini diperkuat dengan penandatanganan kerja sama/Memorandum of Understanding (MOU) bersama 2 (dua) Lembaga di Rusia yaitu Pusat Perdagangan Internasional Rusia dan Asosiasi Kawasan Industri Rusia pada 8 Desember 2025 di Moskow. 

    Penandatanganan kerja sama ini disaksikan langsung oleh Menteri Perindustrian RI, Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita, Duta Besar RI untuk Rusia Bapak Jose Antonio Morato Tavares dan Deputy Minister of Industry & Trade Rusia Mr. Alexey Vladimirovich pada acara Indonesia-Rusia Business Matching.

    Terlebih, saat ini pemerintah melalui Kementerian Perindustrian tengah mendorong transformasi industri melalui hilirisasi, pengembangan industri hijau, digitalisasi, dan penguatan rantai pasok. 

    Dalam hal ini, Ma’ruf menegaskan bahwa reformasi regulasi, insentif investasi, serta pembangunan kawasan industri memperkuat daya tarik Indonesia sebagai basis manufaktur yang dinamis dan berorientasi inovasi.

    “Kami akan bertindak sebagai katalisator, memastikan proses investasi berjalan lancar, efisien, dan saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.” tuturnya. 

    Dinsamping itu, kedatangan Presiden Prabowo ke Rusia yang direncanakan pada 9 November 2025 juga membawa angin segar terhadap berbagai peluang kerjasama ekonomi di Indonesia diantaranya bagi Kawasan Industri.

    Apalagi, sebelumnya pada pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Putin di Moskow bulan Juni lalu memberikan keyakinan pada HKI untuk memperluas kemitraan strategis salah satunya dengan Rusia dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi.

    Lebih lanjut, salah satu upaya untuk mendorong Rusia sebagai mitra dan pasar adalah dengan keikutsertaan Indonesia dalam pameran kelas dunia INNOPROM yang akan diselenggarakan di pertengahan tahun 2026.

    Pameran tersebut akan menjadi platform penting bagi inovasi, kerjasama dan investasi Khusus berkaitan dengan sektor Kawasan Industri banyak peluang yang dapat dilakukan dengan adanya kerja sama dalam berbagai sektor prioritas, terutama di bidang energi (migas), pertambangan, dan infrastruktur transportasi. 

    Kerja sama ini tentunya didorong oleh hubungan bilateral strategis kedua negara. Salah satu peran aktif yang dilakukan oleh HKI diantaranya dalam memfasilitasi dan mengkatalisasi kerja sama dengan kawasan industri di Indonesia melalui beberapa cara strategis misalnya menjembatani Kemitraan Strategis dan Investasi, Penyelenggaraan Misi Dagang dan Forum Bisnis, sampai pada mengelola kunjungan langsung perwakilan industri Rusia ke kawasan-kawasan industri unggulan di Indonesia untuk melihat fasilitas, infrastruktur, dan potensi lokal secara langsung.

    Dengan menjalankan peran-peran ini, pihaknya meyakini secara signifikan meningkatkan daya tarik dan kesiapan kawasan industri di Indonesia untuk menyambut arus investasi dan kerja sama industri dari Rusia.