kab/kota: Moskow

  • Depot BBM Terbakar di Desa Rusia Dekat Jembatan Crimea

    Depot BBM Terbakar di Desa Rusia Dekat Jembatan Crimea

    Moskow

    Sebuah depot bahan bakar (BBM) di sebuah desa Rusia yang terletak dekat dengan jembatan Crimea, diselimuti kebakaran hebat pada Rabu (3/5) pagi waktu setempat. Jembatan yang dibangun oleh Kremlin itu menghubungkan daratan utama Rusia dengan Crimea, yang dianeksasi sejak tahun 2014.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023), kebakaran itu terjadi beberapa hari setelah Moskow menyalahkan Ukraina atas serangan drone yang memicu kebakaran terhadap sebuah depot bahan bakar di kota pelabuhan Sevastopol, yang juga terletak di wilayah Crimea.

    Kobaran api dan kepulan asap hitam pekat terlihat menjulang dari lokasi kebakaran yang diduga melalap sebuah tangki bahan bakar berukuran besar yang memiliki tanda peringatan berwarna merah berbunyi ‘Mudah Terbakar’ dalam sejumlah video yang diunggah ke media sosial Rusia.

    Penyebab kebakaran itu belum diketahui secara jelas.

    Reuters belum bisa memverifikasi secara independen soal laporan kebakaran itu maupun soal video-video yang beredar di media sosial.

    “Kebakaran telah diklasifikasikan sebagai tingkat kesulitan tertinggi,” sebut Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, dalam pernyataan via Telegram.

    Kondratyev menambahkan tidak ada korban jiwa akibat kebakaran itu.

  • AS Kirim Lagi Bantuan Militer Rp 4,4 T ke Ukraina

    AS Kirim Lagi Bantuan Militer Rp 4,4 T ke Ukraina

    Washington DC

    Amerika Serikat (AS) akan kembali mengirimkan paket bantuan militer senilai US$ 300 juta (Rp 4,4 triliun) untuk Ukraina. Untuk pertama kalinya, bantuan militer AS ini akan mencakup roket jarak dekat canggih yang bisa diluncurkan dari udara.

    Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/5/2023), Hydra 70 merupakan roket jenis unguided, buatan General Dynamics, yang diluncurkan dari udara. Roket jenis ini biasanya diluncurkan dari pod yang terpasang pada pesawat tempur.

    Roket-roket jenis itu akan bisa membantu Ukraina melemahkan posisi darat pasukan Rusia dan memberikan dukungan udara bagi pasukan darat Kiev, saat negara itu merencanakan serangan balasan pada musim semi untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki pasukan Moskow.

    Diungkapkan dua pejabat AS, yang enggan disebut namanya, bahwa paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina akan diumumkan secara resmi pada Rabu (3/5) waktu AS.

    Paket bantuan militer terbaru untuk Ukraina itu, menurut pejabat AS tersebut, akan mencakup meriam Howitzer 155 mm. Selain itu, amunisi untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) dan meriam Howitzer, serta rudal antitank TOW dan sejumlah mortir juga akan dikirimkan ke Ukraina.

    Peralatan penghancur dan beberapa truk juga termasuk dalam paket bantuan militer terbaru itu. Para pejabat AS itu memperingatkan bahwa paket bantuan militer terbaru itu masih dalam tahap finalisasi dan bisa berubah sewaktu-waktu.

    Paket bantuan militer untuk Ukraina itu didanai menggunakan Otoritas Penarikan Kepresidenan (PDA), yang memberikan wewenang kepada Presiden AS untuk mentransfer barang dan jasa dari pasokan As tanpa persetujuan Kongres AS dalam situasi darurat. Pasokan itu akan diambilkan dari persediaan AS yang berlebih.

    Lihat juga Video: Zelensky Beberkan Isi Pembicaraannya dengan Xi Jinping

  • Terjadi Lagi, Kereta Rusia Diguncang Ledakan Dekat Perbatasan Ukraina

    Terjadi Lagi, Kereta Rusia Diguncang Ledakan Dekat Perbatasan Ukraina

    Moskow

    Sebuah rangkaian kereta barang milik Rusia anjlok dari rel setelah diguncang ledakan saat melintasi area dekat perbatasan Ukraina pada Selasa (2/5) waktu setempat. Ini merupakan insiden kedua yang terjadi dalam waktu dua hari berturut-turut di area dekat perbatasan Rusia-Ukraina.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (3/5/2023), insiden kereta anjlok akibat ledakan itu dilaporkan terjadi di wilayah Bryansk, Rusia bagian barat. Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, menuturkan bahwa rangkaian kereta barang itu anjlok pada Selasa (2/5) waktu setempat akibat ‘alat peledak tak teridentifikasi’.

    Disebutkan Bogomaz bahwa ledakan terjadi di stasiun Snezhetskaya, yang terletak di luar pusat wilayah Bryansk — kota berpenduduk 370.000 orang yang terletak di dekat perbatasan Ukraina dan Belarusia.

    “Sebuah lokomotif dan beberapa gerbong kereta anjlok dari rel,” tuturnya, sembari menyatakan tidak ada laporan korban jiwa dalam insiden itu.

    Insiden serupa terjadi pada Senin (1/5) waktu setempat, ketika sebuah ledakan menyebabkan rangkaian kereta barang anjlok dari rel dan terbakar di dekat Unecha, wilayah yang sama namun terletak lebih dekat dengan perbatasan Ukraina.

    Insiden itu terjadi saat wilayah Rusia dan Crimea, yang dianeksasi Moskow sejak tahun 2014, dilanda rentetan serangan dalam beberapa hari terakhir. Ledakan yang membuat kereta anjlok itu terjadi menjelang potensi serangan balasan Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Moskow.

    Dalam empat hari terakhir, Rusia melaporkan dua insiden kereta anjlok usai diguncang ledakan, dugaan serangan drone terhadap depot minyak di Crimea yang memicu kebakaran hebat dan ledakan pada kabel listrik di area dekat Saint Petersburg, kota terbesar kedua di Rusia setelah Moskow.

  • Ledakan Guncang Perbatasan Rusia-Ukraina, Rangkaian Kereta Anjlok

    Ledakan Guncang Perbatasan Rusia-Ukraina, Rangkaian Kereta Anjlok

    Moskow

    Sebuah ledakan mengguncang wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina pada Senin (1/5) waktu setempat. Ledakan terjadi saat sebuah rangkaian kereta barang sedang melintas, yang kemudian membuat beberapa gerbong anjlok dari rel.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (2/5/2023), sejumlah gambar yang beredar di media sosial menunjukkan beberapa gerbong kereta terguling miring dalam kondisi keluar dari rel dan asap berwarna abu-bu pekat menjulang ke udara dari lokasi.

    Insiden ini dilaporkan terjadi di wilayah Bryansk pada Senin (1/5) pagi, sekitar pukul 10.17 waktu setempat. Belum ada laporan korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Otoritas Kereta Api Rusia, yang merupakan operator perkeretaapian Rusia, melaporkan bahwa lokomotif dan tujuh gerbong kereta barang anjlok dari rel. Bagian lokomotif kereta terbakar dalam insiden yang diawali ledakan itu.

    “Sebuah alat peledak tak teridentifikasi meledak di titik 136 kilometer pada jalur kereta api Bryansk-Unecha, membuat rangkaian kereta barang anjlok dari rel,” tutur Gubernur Bryansk Alexander Bogomaz dalam pernyataan via Telegram.

    Otoritas Rusia menyebut wilayah Bryansk yang berbatasan dengan wilayah Ukraina dan Belarusia, sudah beberapa kali diserang oleh kelompok sabotase pro-Ukraina dalam kurun waktu 14 bulan terakhir setelah Moskow melancarkan invasinya.

    Gubernur setempat menyebut empat warga sipil tewas akibat gempuran yang dilancarkan dari wilayah Ukraina.

  • Serangan Ukraina di Desa Rusia Tewaskan 2 Orang

    Serangan Ukraina di Desa Rusia Tewaskan 2 Orang

    Jakarta

    Gubernur wilayah Bryansk, Rusia, menyebut serangan Ukraina menjelang fajar di sebuah desa perbatasan Rusia menewaskan 2 orang. Sebanyak 2 orang lainnya luka-luka.

    Dilansir AFP, Senin (1/5/2023), serangan di desa Suzemka, yang terletak belasan kilometer dari perbatasan Ukraina, terjadi setelah pesawat tak berawak yang diduga menabrak depot bahan bakar di Crimea yang dicaplok Moskow.

    “Dua warga sipil lagi telah ditemukan dan dipindahkan dari puing-puing. Sayangnya, keduanya tewas,” kata Gubernur Alexander Bogomaz melalui Telegram.

    Bogomaz awalnya mengatakan dua orang tewas ketika tentara Ukraina melancarkan tembakan. Sementara 2 penduduk desa lainnya dibawa ke rumah sakit karena luka-luka.

    “Tentara Ukraina menembaki Suzemka,” kata Bogomaz.

    Bogomaz mengatakan penembakan Ukraina menghantam desa itu dua kali dalam semalam dan pertahanan udara Rusia telah “menembak jatuh beberapa peluru”.

    Dia mengatakan satu peluru menghantam rumah penduduk, memicu kebakaran, dan dua rumah lagi rusak. Bogomaz mengatakan desa tersebut telah mengumumkan keadaan darurat.

    “Di area di mana langkah-langkah operasional telah selesai, komisi penilaian kerusakan telah mulai bekerja,” imbuhnya.

    Desa-desa Rusia di wilayah Bryansk dan Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina telah dilanda sejumlah serangan sejak Moskow memulai serangan ke Ukraina.

    (lir/lir)

  • DK PBB Tuntut Taliban Cabut Larangan untuk Wanita Afghanistan

    DK PBB Tuntut Taliban Cabut Larangan untuk Wanita Afghanistan

    Rusia turut mendukung resolusi itu, namun Duta Besar Moskow untuk PBB, Vasily Nebenzia, mengkritik naskah resolusi itu yang dinilai tidak cukup jauh pembahasannya dan menyalahkan Barat atas situasi di Afghanistan.

    “Kami sangat menyesalkan dan kecewa bahwa langkah-langkah dan pendekatan yang lebih ambisius dan naskahnya diblokir oleh rekan-rekan Barat,” sebutnya.

    “Jika Anda tulus, mengapa tidak mengembalikan aset-aset yang telah Anda curi dari negara itu dan tanpa prasyarat apapun,” cetus Nebenzia, merujuk pada aset Bank Sentral Afghanistan sebesar US$ 7 miliar yang dibekukan oleh Amerika Serikat (AS) setelah Taliban mengambil alih kekuasaan tahun 2021 lalu.

    Pada September lalu, AS mengumumkan pembentukan sebuah badan dana yang berbasis di Swiss untuk mengelola separuh aset itu.

    Sejak berkuasa kembali di Afghanistan tahun 2021, Taliban kembali pada interpretasi Islam yang radikal yang diberlakukan selama periode pertama kekuasaan mereka tahun 1996-2001. Serentetan pembatasan diberlakukan terhadap wanita Afghanistan, termasuk melarang mereka mengakses pendidikan tinggi dan pekerjaan di sektor pemerintahan.

    Pengumuman PBB pada 4 April lalu menyebut Taliban juga melarang warga Afghanistan untuk bekerja pada kantor-kantor PBB di negara tersebut, setelah pada Desember lalu melarang wanita bekerja untuk organisasi nonpemerintah (NGO) baik domestik maupun asing.

    (nvc/ita)

  • Ukraina Terima 1.550 Kendaraan Lapis Baja-230 Tank dari NATO

    Ukraina Terima 1.550 Kendaraan Lapis Baja-230 Tank dari NATO

    Sebelumnya, pemerintah Rusia mengomentari percakapan telepon antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang merupakan pertama kalinya sejak Moskow menginvasi Kiev setahun lalu.

    Dalam percakapan telepon pada Rabu (26/4) waktu setempat, Xi mengatakan kepada Zelensky bahwa China akan mengirimkan perwakilan khusus ke Ukraina dan akan menggelar pembicaraan dengan semua pihak demi mewujudkan perdamaian.

    Seperti dilansir kantor berita Rusia, TASS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam komentarnya fokus membahas soal upaya China meluncurkan proses perundingan soal konflik Rusia-Ukraina, di mana dia menilai Kiev kemungkinan tidak akan mengapresiasi upaya Beijing tersebut, sementara Moskow jelas mengapresiasinya.

    “Kami telah mencatat kesediaan China untuk melakukan upaya-upaya dalam meluncurkan proses negosiasi. Kami bisa melihat bahwa pendekatan fundamental kami sejalan dengan kertas posisi yang dirilis Kementerian Luar Negeri China pada 24 Februari lalu,” sebutnya.

    “Sejauh ini, rezim Kiev menolak semua inisiatif yang masuk akal yang dimaksudkan untuk menemukan solusi politik dan diplomatik untuk krisis Ukraina,” ucap Zakharova dalam komentarnya.

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) menyambut baik, bahkan memuji, percakapan telepon perdana antara Xi dan Zelensky itu. Namun AS juga menilai masih terlalu dini untuk memperkirakan apakah percakapan kedua kepala negara itu akan mengarah pada kesepakatan damai antara Moskow dan Kiev.

    Seperti dilansir Reuters, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menyambut baik percakapan telepon itu. “Itu hal yang baik,” sebut Kirby dalam pernyataannya.

    (nvc/ita)

  • Semua Sekutu Sepakat Ukraina Jadi Anggota Usai Perang Selesai

    Semua Sekutu Sepakat Ukraina Jadi Anggota Usai Perang Selesai

    Kyiv

    Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan semua negara anggota telah sepakat bahwa Ukraina akan bergabung dengan aliansi militer transatlantik itu setelah perang usai. Hal itu disampaikan Stoltenberg menjelang pertemuan menteri pertahanan negara-negara barat untuk membahas bantuan militer lebih lanjut untuk Kyiv.

    Dilansir The Guardian, Minggu (23/4/2023), pengumuman lebih lanjut tentang senjata dan dukungan rencananya dilakukan setelah pertemuan puncak di pangkalan udara Ramstein di Jerman. Kendati demikian, Stoltenberg juga terdengar sangat optimistis tentang prospek jangka panjang Ukraina untuk bergabung dengan NATO.

    “Semua sekutu NATO telah sepakat bahwa Ukraina akan menjadi anggota,” kata Stoltenberg.

    “Presiden Zelenskiy memiliki ekspektasi yang sangat besar, kami membahas ini,” imbuh dia.

    “Baik soal keanggotaan maupun jaminan keamanan, dan tentunya Ukraina butuh keamanan. Karena tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana perang ini berakhir. Tapi yang kami tahu adalah ketika perang berakhir, kami perlu memastikan bahwa sejarah tidak terulang kembali,” lanjutnya.

    Keanggotaan NATO, yang membawa komitmen dari semua negara anggota untuk saling melindungi jika diserang, telah lama menjadi harapan dari Kyiv. Meskipun NATO pada prinsipnya setuju pada tahun 2008 bahwa Ukraina dapat diizinkan untuk bergabung, negara tersebut tidak pernah diberikan jalur resmi untuk menjadi anggota.

    Pecahnya pertempuran dengan Rusia, yang dimulai pada tahun 2014, juga telah bertindak sebagai pencegah lebih lanjut bagi anggota NATO karena keanggotaan langsung untuk Ukraina akan menyebabkan konflik langsung dengan Moskow yang bersenjata nuklir, yang telah dijelaskan oleh AS dan negara anggota lainnya.

    Stoltenberg telah melakukan perjalanan ke Kyiv pada hari Kamis, pertama kalinya Kepala NATO mengunjungi negara itu sejak dimulainya perang habis-habisan, di mana dia mengatakan aliansi harus memastikan Ukraina “menang” dalam pertempuran. Pernyataan barunya menunjukkan keinginan untuk memajukan kasus Ukraina untuk bergabung.

    Jerman bilang ini bukan waktunya untuk memutuskan keanggotaan Ukraina. Simak di halaman selanjutnya.

    Saksikan juga ‘Zelenskyy: Ada Sanksi Baru Bagi Penyokong Industri Militer Rusia’:

  • Ditetapkan Sebagai Agen Asing, Jurnalis Asal Bulgaria Diburu Rusia

    Ditetapkan Sebagai Agen Asing, Jurnalis Asal Bulgaria Diburu Rusia

    Moskow

    Pengadilan Rusia memerintahkan penangkapan terhadap seorang jurnalis asal Bulgaria. Yang bersangkutan dimasukkan ke dalam daftar agen asing oleh pihak Rusia.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/4/2023), jurnalis asal Bulgaria itu bernama Christo Grozev (53). Dia merupakan jurnalis utama Rusia untuk situs web investigasi Bellingcat yang memainkan peran kunci dalam penyelidikannya atas peracunan politisi oposisi Alexei Navalny.

    Kementerian dalam negeri Rusia pun kini menetapkan Grozev sebagai agen asing. Pengadilan Moskow pun memerintahkan penangkapan Grozev.

    Grozev diburu oleh pihak Rusia lantaran saat ini tidak berada di Rusia.

    Akhir tahun lalu, Grozev juga sempat dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari oleh otoritas Rusia. Dinas keamanan domestik FSB juga menuduhnya membantu intelijen Ukraina.

    Grozev secara ekstensif meliput serangan Moskow di Ukraina.

    Kantor berita RIA Novosti pada hari Jumat mengutip sebuah sumber yang mengatakan para penyelidik menuduh Grozev membantu jurnalis terkemuka Rusia, Roman Dobrokhotov, untuk “melintasi perbatasan secara ilegal”. Dobrokhotov adalah pendiri situs berita investigasi The Insider.

    (maa/maa)

  • Kecam Invasi Ukraina, Pengkritik Kremlin Kara-Murza Dibui 25 Tahun

    Kecam Invasi Ukraina, Pengkritik Kremlin Kara-Murza Dibui 25 Tahun

    Kara-Murza ditahan sejak April tahun lalu atas dakwaan menyebarkan apa yang dianggap Kremlin sebagai informasi palsu soal militer Rusia terkait pidatonya di hadapan anggota majelis rendah pada parlemen Arizona pada Maret tahun lalu.

    Pada Agustus 2022, dia dituduh berafiliasi dengan ‘organisasi yang tidak diinginkan’ karena terlibat dalam konferensi mendukung para tahanan politik. Kemudian pada Oktober, dia didakwa melakukan pengkhianatan atas pernyataan kritisnya untuk pemerintah Rusia yang disampaikan dalam tiga acara di luar negeri.

    Inggris-PBB Serukan Rusia Segera Bebaskan Kara-Murza

    Kara-Murza yang kelahiran Rusia ini memegang status kewarganegaraan ganda Rusia-Inggris. Dia mendapatkan status warga negara Inggris setelah pindah ke Inggris bersama ibundanya saat usianya 15 tahun.

    Otoritas London mengecam hukuman yang dijatuhkan Moskow, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris James Cleverly menyatakan negaranya akan terus ‘menyerukan pembebasan segera Kara-Murza’.

    Kementerian Luar Negeri Inggris mengecam apa yang disebutnya sebagai ‘hukuman bermotif politik’ dan mengatakan akan ‘mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban pihak-pihak yang terlibat dalam penahanan dan penganiayaan Vladimir Kara-Murza’.

    Secara terpisah, Kepala HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Volker Turk juga menyerukan pembebasan segera Kara-Murza. Turk menyebut hukuman yang dijatuhkan Moskow itu menjadi ‘pukulan lainnya terhadap penegakan hukum dan ruang sipil di Federasi Rusia’.

    Dikenal sebagai jurnalis berpendidikan Barat dan aktivis oposisi Kremlin, Kara-Murza menderita polyneuropathy yang, menurut pengacaranya, disebabkan oleh dua upaya meracuni Kara-Murza tahun 2015 dan tahun 2017 lalu. Kondisinya memburuk di penjara, dan dia tidak cukup sehat untuk menghadiri persidangan kasusnya.

    Kara-Murza pernah mengatakan bahwa dirinya dua kali diracun karena aktivitas politiknya, namun dia tetap tinggal lama di wilayah Rusia.

    (nvc/idh)