kab/kota: Moskow

  • Rusia Kirim 27 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Sipil Gaza

    Rusia Kirim 27 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Warga Sipil Gaza

    Moskow

    Otoritas Rusia mengumumkan pihaknya telah mengirimkan bantuan kemanusiaan seberat 27 ton untuk warga sipil di Jalur Gaza, yang digempur dan diblokade oleh Israel. Moskow menyatakan bantuan kemanusiaan itu akan dikirimkan melalui Mesir untuk disalurkan ke wilayah Jalur Gaza.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya News, Kamis (19/10/2023), Kementerian Situasi Darurat Rusia dalam pernyataannya menyebut bantuan kemanusiaan itu telah diterbangkan menuju ke Mesir pada Kamis (19/10) waktu setempat.

    “Sebuah pesawat khusus sudah lepas landas dari bandara di Ramenskoe dekat Moskow menuju ke El-Arish di Mesir,” sebut Wakil Menteri Situasi Darurat Rusia Ilya Denisov dalam pernyataannya.

    “Bantuan kemanusiaan dari Rusia akan diserahkan kepada Bulan Sabit Merah Mesir untuk dikirimkan ke Jalur Gaza,” imbuh Denisov.

    El-Arish yang merupakan sebuah kota di wilayah Sinai bagian utara diketahui berjarak sekitar 50 kilometer dari perlintasan perbatasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dan Mesir.

    Bantuan kemanusiaan dari Rusia untuk warga Gaza itu disebut sebagian besar merupakan pasokan makanan. Denisov secara detail mengatakan bahwa bantuan itu mencakup ‘gandum, gula, beras dan pasta’.

  • Putin Tiba di China untuk Bertemu Xi Jinping

    Putin Tiba di China untuk Bertemu Xi Jinping

    Beijing

    Presiden Rusia Vladimir Putin telah tiba di Beijing, China, untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping pekan ini. Kunjungan Putin yang dipantau secara luas ini dimaksudkan untuk menunjukkan rasa saling percaya dan kemitraan ‘tanpa batas’ antara Moskow dan Beijing saat perang masih berkecamuk di Ukraina.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (17/10/2023), Putin disambut oleh Menteri Perdagangan China Wang Wentao setelah pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara Internasional Beijing pada Selasa (17/10) pagi waktu setempat.

    Ini menjadi kunjungan kedua Putin ke luar negeri sejak Mahkamah Pidana Internasional (ICC) yang berkantor di Den Haag, Belanda, mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya pada Maret lalu.

    Kunjungan ini juga menjadi perjalanan resmi pertama Putin ke luar negara bekas Uni Soviet sepanjang tahun ini, setelah dia mengunjungi Kyrgyzstan awal bulan ini.

    ICC yang menuduh Putin telah secara ilegal mendeportasi anak-anak dari Ukraina, mewajibkan 123 negara anggotanya untuk menangkap Putin dan memindahkannya ke Den Haag untuk diadili jika dia menginjakkan kaki di wilayah mereka. Baik Kyrgyzstan maupun China bukan anggota ICC.

    Putin terakhir kali bertemu Xi, yang menyebutnya sebagai ‘sahabat’, di Moskow beberapa hari setelah perintah penangkapan diterbitkan. Dalam pertemuan pada saat itu, Xi mengundang Putin untuk menghadiri forum kerja sama internasional Belt and Road ketiga yang digelar di Beijing.

    Dalam kunjungannya ke Beijing, Putin dijadwalkan bertemu dengan Xi pada Rabu (18/10) waktu setempat.

    Saksikan juga ‘Putin: Rusia Dapat Berkontribusi Terhadap Perdamaian Palestina-Israel’:

  • Rusia Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan Antara Hamas-Israel

    Rusia Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan Antara Hamas-Israel

    New York

    Rusia menyerukan ‘gencatan senjata kemanusiaan’ di Jalur Gaza dan Israel saat perang terus berkecamuk antara Hamas dan Israel. Moskow menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas konflik yang sedang berlangsung.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (14/10/2023), rancangan resolusi yang diajukan Rusia kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan dilihat oleh AFP, menyerukan gencatan senjata ‘segera’ dan pembebasan semua sandera.

    Rancangan resolusi itu juga ‘mengutuk keras semua kekerasan dan permusuhan yang ditargetkan terhadap warga sipil dan semua tindakan terorisme’.

    Dokumen rancangan resolusi yang diajukan Moskow itu tidak secara spesifik menyebut nama Hamas, kelompok militan yang menguasai Jalur Gaza yang pada Sabtu (7/10) lalu menyerbu kota-kota di Israel bagian selatan dalam serangan yang menewaskan lebih dari 1.300 orang.

    Hamas yang ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa dan AS, juga dilaporkan menculik sekitar 150 warga Israel, warga negara asing dan warga berkewarganegaraan ganda lalu membawa mereka ke Jalur Gaza.

    Israel merespons dengan melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Jalur Gaza yang padat penduduk, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 2.200 orang sejauh ini. Sebagian besar korban jiwa di Jalur Gaza merupakan warga sipil, yang mencakup lebih dari 700 anak.

    “Kami meyakini bahwa Dewan Keamanan harus bertindak untuk mengakhiri pertumpahan darah dan memulai kembali perundingan damai dengan tujuan untuk mendirikan negara Palestina seperti yang seharusnya dilakukan sejak lama,” cetus Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia dalam rapat tertutup Dewan Keamanan PBB pada Jumat (13/10) waktu setempat.

  • Putin Serukan Israel-Palestina Perlu Bicara untuk Setop Perang

    Putin Serukan Israel-Palestina Perlu Bicara untuk Setop Perang

    Moskow

    Lebih dari dua ribu orang dari pihak Israel dan Palestina tewas dalam perang lima hari terakhir. Presiden Rusia Vladimir Putin menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan peperangan lewat jalan negosiasi.

    Dilansir AFP, Kamis (12/10/2023), Putin menyerukan negosiasi kedua belah pihak yang bertikai. Pernyataan Putin disampaikannya pada Rabu (11/9) waktu setempat.

    “Perlu menghindari perluasan konflik dengan cara apapun, soalnya jika itu terjadi (konflik meluas) maka akan berdampak ke situasi internasional,” kata Putin.

    “Perlu kembali ke proses negosiasi yang harus dapat diterima semua pihak, termasuk Palestina,” kata Putin.

    AFP menuliskan, konflik dalam lima hari terakhir di merupakan yang terburuk bagi Israel dalam 75 tahun. Israel menyatakan ada 1.200 orang yang tewas akibat serangan Hamas dari Palestina. Mayoritas dari korban tewas dinyatakan Israel sebagai warga sipil.

    Di sisi lain, otoritas Gaza Palestina melaporkan sudah lebih dari 1.000 orang tewas oleh serangan Israel, yakni serangan udara dan artileri. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan 11 dari stafnya tewas, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah menyatakan ada 5 orang anggotanya yang tewas.

    Di kawasan lain yakni di Tepi Barat, ada 4 orang Palestina tewas saat pihak berjenjata Israel menyerang Nablus.

    (dnu/isa)

  • Putin Prihatin Atas Banyaknya Korban Jiwa di Israel-Gaza

    Putin Prihatin Atas Banyaknya Korban Jiwa di Israel-Gaza

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan keprihatinan atas ‘peningkatan dahsyat’ dalam jumlah korban sipil di Israel dan Jalur Gaza saat perang berlangsung antara Israel dan Hamas.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (11/10/2023), keprihatinan itu disampaikan Putin dalam percakapan telepon dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Selasa (10/10) waktu setempat.

    Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia menyatakan bahwa saat berbicara via telepon dengan Erdogan, Putin menekankan soal ‘situasi yang memburuk secara tajam di zona konflik Israel-Palestina’.

    “Keprihatinan mendalam disampaikan soal terus berlanjutnya eskalasi kekerasan dan peningkatan dahsyat dalam jumlah korban jiwa sipil,” demikian disampaikan Kremlin dalam pernyataannya.

    Putin dan Erdogan, menurut Kremlin, juga menegaskan kembali perlunya ‘gencatan senjata segera’ dan ‘dimulainya kembali proses negosiasi’.

    Kantor kepresidenan Turki, secara terpisah, menyatakan bahwa Erdogan dan Putin membahas ‘perkembangan konflik Israel-Palestina yang mengkhawatirkan dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menghindari eskalasi’.

    Dalam percakapan telepon dengan Putin, sebut kantor kepresidenan Turki, Erdogan mengatakan ‘sangat disayangkan jika menargetkan instalasi sipil dan Turki tidak menyambut tindakan seperti itu’.

    Lihat juga Video: 140 Anak-anak Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza

  • Presiden Moldova Bicara Soal Wagner di Balik Upaya Kudeta Dirinya

    Presiden Moldova Bicara Soal Wagner di Balik Upaya Kudeta Dirinya

    Jakarta

    Presiden Moldova, Maia Sandu, mengklaim bahwa kelompok tentara bayaran Wagner adalah kekuatan utama di balik upaya untuk mengobarkan kudeta terhadap dirinya. Hal ini diungkap pemimpi pro-Eropa itu kepada media Financial Times dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (6/10) waktu setempat.

    Sandu, yang diwawancarai oleh Financial Times (FT) saat KTT Komunitas Politik Eropa Uni Eropa di Spanyol, mengklaim bahwa mendiang pemimpin Wagner, Yevgeny Prigozhin mendukung upaya untuk menggulingkannya.

    Dia juga mengatakan Moskow tetap terlibat dalam upaya untuk mengacaukan negara yang berada di antara Ukraina dan anggota Uni Eropa, Rumania tersebut. Terutama dengan menyalurkan uang ke Moldova untuk menyuap para pemilih pada pemilu lokal bulan depan.

    “Informasi yang kami miliki adalah rencana yang disiapkan oleh tim (Prigozhin),” kata Sandu kepada FT mengacu pada dugaan kudeta tersebut. Dia menambahkan bahwa kelompok paramiliter asal Rusia tersebut berusaha untuk membuat aksi-aksi protes anti-pemerintah, yang terjadi secara berkala sejak tahun lalu, berubah menjadi kekerasan.

    “Situasinya sungguh dramatis dan kami harus melindungi diri kami sendiri,” tutur Sandu, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters, Sabtu (7/10/2023).

    Sebelumnya, Sandu menuduh Rusia pada bulan Februari lalu merencanakan kudeta terhadap pemerintah Moldova dengan mengeksploitasi aksi-aksi protes.

    Kementerian Luar Negeri Rusia telah menolak klaim tersebut dan menuduh Moldova menjalankan agenda anti-Rusia.

  • Balas Dendam, Giliran AS Usir Diplomat Rusia!

    Balas Dendam, Giliran AS Usir Diplomat Rusia!

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat mengusir dua diplomat Rusia. Sebuah langkah pembalasan setelah Moskow mengusir dua diplomat Amerika bulan lalu.

    “Sebagai respons terhadap pengusiran dua diplomat Kedutaan Besar AS di Moskow oleh Federasi Rusia, Departemen Luar Negeri membalas dengan menyatakan persona non grata kepada dua pejabat kedutaan Rusia yang beroperasi di Amerika Serikat,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller pada Jumat (6/10) waktu setempat, dikutip kantor berita AFP, Sabtu (7/10/2023).

    Sebelumnya, pemerintah Rusia mengatakan bulan lalu bahwa mereka mengusir dua diplomat AS karena berhubungan dengan seorang warga negara Rusia yang sebelumnya bekerja di konsulat AS di kota Vladivostok di timur jauh, Robert Shonov.

    Setelah pengurangan diplomat sebelumnya, Shonov mulai bekerja sebagai kontraktor dan Amerika Serikat mengatakan dia dipekerjakan untuk memantau secara rutin media Rusia yang tersedia untuk umum.

    Otoritas Rusia pada bulan Agustus lalu mengumumkan penangkapannya atas tuduhan menyebarkan informasi rahasia mengenai Ukraina.

    Departemen Luar Negeri “tidak akan mentolerir pola pelecehan yang dilakukan pemerintah Rusia terhadap diplomat kami,” kata Miller dalam sebuah pernyataan.

    “Tindakan Departemen ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa tindakan yang tidak dapat diterima terhadap personel kedutaan kami di Moskow akan mempunyai konsekuensi,” imbuhnya.

    Tonton juga Video: Biden Ungkap Kemungkinan Bertemu Xi Jinping Pada November

  • Pecahan Granat Terkait Tewasnya Bos Wagner Jadi Temuan Mengejutkan

    Pecahan Granat Terkait Tewasnya Bos Wagner Jadi Temuan Mengejutkan

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap temuan baru yang mengejutkan terkait kematian bos Wagner, Yevgeny Prigozhin. Putin menyebut tewasnya Prigozhin usai pesawat yang ditumpanginya jatuh di Rusia ada kaitannya dengan temuan granat.

    Dilansir AFP, Jumat (6/10/2023), Prigozhin dan beberapa petinggi Wagner Group lainnya tewas dalam kecelakaan pesawat di wilayah Tver, Rusia, pada 23 Agustus lalu. Penyebab jatuhnya pesawat itu masih diselidiki oleh Moskow, dengan juru bicara Kremlin Dmitry Peskov bulan lalu menyebut ‘kekejaman yang disengaja’ tidak bisa dikesampingkan.

    Tentara bayaran Wagner berperan penting dalam perebutan kota strategis Bakhmut dari pasukan Ukraina pada Mei lalu, yang menjadikan nama Prigozhin terkenal.

    Namun, Prigozhin melancarkan pemberontakan singkat terhadap kepemimpinan militer Rusia pada pertengahan Juni lalu, yang berujung kesepakatan dengan Kremlin agar dia pindah ke Belarusia.

    Berdasarkan kesepakatan itu, para tentara bayaran Wagner menghindari tuntutan pidana dan diberi pilihan untuk pindah ke Belarusia bersama pemimpin mereka, bergabung dengan Angkatan Bersenjata Rusia, atau pensiun.

    Temukan Pecahan Granat di Tubuh Korban

    Kritikus terhadap Kremlin dan negara-negara Barat telah menyatakan adanya tindakan mencurigkan dari jatuhnya pesawat di wilayah Rusia tersebut.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

  • Intelijen Inggris Laporkan Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Sendiri di Ukraina

    Intelijen Inggris Laporkan Rusia Tembak Jatuh Jet Tempur Sendiri di Ukraina

    Moskow

    Pasukan pertahanan udara Rusia dilaporkan telah menembak jatuh salah satu jet tempur mereka sendiri di wilayah Tokmak, Ukraina bagian barat daya. Jet tempur yang ditembak jatuh pasukan Moskow itu disebut sebagai jenis paling canggih yang beroperasi dalam invasi di Ukraina.

    Seperti dilansir Alarabiya News, Kamis (5/10/2023), informasi itu disampaikan oleh laporan intelijen terbaru Inggris yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Inggris pada Rabu (4/10) waktu setempat. Disebutkan dalam laporan itu bahwa Rusia ‘kemungkinan besar’ telah menembak jatuh jet tempur mereka sendiri di Ukraina.

    “Pada 28 September 2023, pasukan pertahanan udara Rusia kemungkinan besar telah menembak jatuh salah satu jet tempur multi-role Su-35S FLANKER M milik mereka sendiri di atas wilayah Tokmak, yang berjarak sekitar 20 kilometer di belakang garis depan pertempuran saat ini,” sebut laporan intelijen Inggris itu.

    Dalam laporan itu, Kementerian Pertahanan Inggris juga menyebut bahwa jet tempur yang ditembak jatuh di Tokmak itu merupakan jet tempur kelima dari jenis Su-35S yang hancur dalam pertempuran dengan Ukraina.

    Puluhan pesawat militer Moskow lainnya, sebut laporan intelijen Inggris, telah hancur dalam perang yang terjadi sejak invasi dilancarkan ke Ukraina setahun lalu.

    “Meskipun Rusia telah kehilangan sekitar 90 pesawat jenis fixed wing sejak awal invasi, ini mungkin hanya kerugian kelima dari Su-35S, jet tempur paling canggih Rusia yang beroperasi secara luas,” demikian seperti disampaikan dalam laporan intelijen Inggris.

    Lebih lanjut disebutkan Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijennya bahwa area ditembak jatuhnya jet tempur Su-35S oleh pasukan Rusia sendiri itu menjadi salah satu lokasi markas besar militer Moskow di Ukraina, yang dilindungi oleh pertahanan udara khusus dan memiliki kesiapan tempur sangat tinggi.

    Lihat juga Video: Komandan Laut Hitam Rusia Muncul Setelah Kabar Dibunuh Ukraina

  • Eropa Ambil Langkah Melindungi Teknologi Sensitif dari China

    Eropa Ambil Langkah Melindungi Teknologi Sensitif dari China

    Jakarta

    Komisi Eropa telah menyusun daftar teknologi sensitif yang harus dicermati dengan cermat untuk melihat risiko yang dapat ditimbulkan teknologi tersebut jika jatuh ke tangan lawan. Menurut para analis, teknologi yang diawasi terutama berasal dari Cina, meski para pejabat Uni Eropa (UE) bersikeras tidak menargetkan negara tertentu.

    “Teknologi saat ini menjadi jantung persaingan geopolitik,” ujar Wakil Presiden Komisi Eropa Vera Jourova dalam konferensi pers di Kota Strasbourg, Prancis, Selasa (09/10). “Uni Eropa ingin menjadi pemain, bukan taman bermain. Dan untuk menjadi pemain, kita memerlukan posisi Uni Eropa yang bersatu, berdasarkan penilaian risiko bersama.”

    Kekacauan rantai pasokan yang disebabkan oleh pandemi corona dan krisis energi, serta perang Rusia di Ukraina, menjadikan Uni Eropa lebih waspada terhadap ketergantungan. Misalnya, ketergantungan terhadap gas alam dari Moskow dan kebutuhan akan mineral penting Cina, yang merupakan kunci bagi teknologi energi ramah lingkungan.

    Karena itulah, pada tahun ini blok tersebut tengah mengembangkan strategi guna menjamin “keamanan ekonomi” mereka. Pendekatan ini juga mengikuti serangkaian langkah serupa yang diambil oleh Amerika Serikat, khususnya dalam pendekatan negara tersebut terhadap Beijing.

    Meskipun lembaga eksekutif Uni Eropa bersusah payah untuk tidak mengecualikan atau menyebut kata Cina pada pengumuman di hari Selasa itu, pengumuman tersebut jelas sejalan dengan strategi yang lebih luas yaitu “mengurangi risiko” hubungan dengan Beijing dan negara-negara lain, seperti yang dianut oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, kata para ahli kepada DW.

    4 teknologi sensitif utama

    Untuk saat ini, Komisi Eropa mengidentifikasi empat bidang teknologi sensitif utama yakni semikonduktor canggih, kecerdasan buatan, kuantum komputer, dan bioteknologi.

    Langkah selanjutnya adalah berkonsultasi dengan negara-negara anggota UE dalam beberapa bulan mendatang untuk memutuskan tindakan yang akan diambil tahun depan. Ini bisa berarti pengendalian ekspor. Mungkin juga bukan.

    Kenapa 4 teknologi itu dinilai sangat sensitif?

    Cabang eksekutif UE memilih bidang-bidang yang dinilai berisiko berdasarkan tiga kriteria: kekuatan transformatifnya secara umum, yakni seberapa besar perubahan yang dapat dihasilkan, potensi untuk digunakan dalam bidang militer dan apakah teknologi ini dapat terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.

    Agathe Demarais, analis dari Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa, mengatakan kepada DW bahwa sangat jelas bahwa kategori yang dipilih menargetkan adanya risiko dari Cina.

    Pertama, “semikonduktor memiliki aplikasi ganda untuk keperluan sipil, iPhone, dan keperluan militer, misil,” menurut Demarais.

    “UE dan AS sangat berhati-hati dalam melakukan apa pun yang akan membantu Cina meningkatkan kemampuan militernya,” kata Demarais, merujuk pada meningkatnya ketegangan antara Beijing dan pulau Taiwan.

    Kedua, kekhawatiran UE terhadap teknologi kecerdasan buatan juga berkaitan dengan perlindungan kebebasan sipil, kata Demarais. Cina menggunakan pendeteksi wajah untuk melacak mereka yang pembangkang. UE saat ini sedang dalam proses merundingkan undang-undang pertama di dunia yang mengatur AI, dan penggunaan pengenalan biometrik jarak jauh secara massal adalah salah satu topik perdebatan yang paling kontroversial.

    Ketiga, pengembangan komputer kuantum yang lebih cepat dan lebih kuat dibandingkan komputer biasa. Ini akan memiliki implikasi militer, ujar Demarais. Komputer kuantum kemungkinan dapat memecahkan metode enkripsi yang digunakan secara online untuk segala hal mulai dari pesan pribadi hingga perbankan. “Jika Anda memecahkan kode enkripsi, misalnya, komunikasi AS atau komunikasi militer, hal ini jelas mempunyai dampak yang besar,” jelas Demarais.

    Terakhir, bioteknologi digunakan secara luas dalam ilmu kedokteran namun juga menimbulkan kekhawatiran terhadap kebebasan sipil, kata Demarais. “Hal ini mempunyai implikasi yang sangat besar, misalnya jika Cina punya akses terhadap database DNA,” ujarnya. Ada juga kekhawatiran mengenai pengembangan persenjataan yang menggunakan bioteknologi.

    Tidak mudah mencapai konsensus di UE

    Untuk mengambil tindakan nyata tampaknya masih terlalu jauh bagi UE. John Lee, direktur konsultan East West Futures, mengatakan kepada DW bahwa menurutnya target untuk menyelesaikan penilaian risiko bersama hingga akhir tahun sangatlah sangat ambisius.

    Bagi Demarais dari ECFR, masalah besarnya adalah apakah negara-negara UE dapat sepakat mengenai betapa sulitnya untuk mencapai konsensus. Ia bahkan menilai bahwa cakupan daftar yang diterbitkan pada hari Selasa lebih sempit dari perkiraannya, dan tidak seluas inisiatif serupa di AS. Tahun lalu, Washington memberlakukan pembatasan ekspor semikonduktor canggih yang dapat digunakan untuk mendukung teknologi AI Cina.

    “Wacana pengurangan risiko telah menciptakan perpecahan di antara negara-negara anggota UE. Khususnya, perekonomian Jerman jauh lebih rentan terhadap Cina dibandingkan perekonomian Eropa lainnya,” kata Demarais.

    “Ekspor barang dan jasa Jerman ke Cina menyumbang lebih dari 3% PDB Jerman – angka tertinggi di UE dan dua kali lipat dibandingkan di Perancis, Italia, dan Spanyol,” kata Demarais.

    Di Beijing, daftar baru ini kemungkinan akan dianggap sebagai tanda lebih lanjut dari upaya UE untuk menjauhkan diri dari Cina, kata Demarais. “Saya pikir mereka khawatir dengan konteks ketegangan yang lebih luas dengan negara-negara Barat, karena negara Barat adalah pasar ekspor utama (bagi Cina).”

    (ae/yf)

    (ita/ita)