kab/kota: Moskow

  • Rudal Jelajah Rusia Langgar Wilayah Udara Polandia

    Rudal Jelajah Rusia Langgar Wilayah Udara Polandia

    Jakarta

    Sebuah rudal jelajah Rusia yang ditembakkan ke kota-kota di Ukraina barat melanggar wilayah udara Polandia. Militer Polandia mengatakan wilayah udaranya dilanggar sekitar 39 detik.

    Selama sekitar 40 detik, “Wilayah udara Polandia dilanggar oleh salah satu rudal jelajah yang ditembakkan pada malam hari oleh angkatan udara… Federasi Rusia,” tulis militer Polandia dalam pernyataannya di platform media sosial X, dilansir AFP, Minggu (24/3/2024).

    “Benda tersebut terbang melalui wilayah udara Polandia di atas desa Oserdow (provinsi Lublin) dan bertahan selama 39 detik,” tambah pernyataan itu.

    Militer Polandia mengatakan bahwa rudal tersebut dilacak oleh radar militer sepanjang penerbangannya.

    “Tentara Polandia terus memantau situasi di wilayah Ukraina dan tetap bersiaga permanen untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia,” kata militer.

    Komando operasional angkatan bersenjata Polandia dalam pernyataannya mengatakan Polandia mengaktifkan prosedur pertahanan udaranya selama insiden tersebut.

    Kejadian serupa terjadi pada 29 Desember 2023, ketika sebuah rudal Rusia menembus wilayah udara Polandia selama beberapa menit sebelum kembali ke Ukraina.

    Sebelum rudal tersebut diidentifikasi sebagai milik Ukraina, muncul kekhawatiran bahwa NATO – di mana Polandia adalah salah satu anggotanya – akan terseret ke dalam eskalasi konflik dengan Rusia jika ketentuan pertahanan kolektifnya dipicu.

    Sementara itu dilansir Reuters, angkatan bersenjata sebelumnya mengatakan bahwa Polandia dan pesawat sekutu diaktifkan selama serangan itu untuk menjamin keamanan wilayah udara Polandia.

    Rusia Serang 2 Wilayah di Ukraina

    Sebelumnya, Ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah barat Ukraina, Lviv dilanda serangan udara ‘besar-besaran’ oleh Rusia pada Minggu pagi. Serangan udara itu membuat pasukan Polandia ditempatkan dalam kesiagaan yang lebih tinggi.

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam serangkaian serangan udara yang mematikan. Serangan pada hari Minggu pagi juga terjadi sehari setelah militer Rusia mengatakan mereka telah merebut desa Ivanivske di Ukraina sebelah barat Bakhmut.

    Serangan militan di gedung konser Moskow pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 133 orang juga menjadi titik konflik baru antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Ledakan di ibu kota. Pertahanan udara berfungsi. Jangan tinggalkan tempat berlindung,” Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menulis di Telegram.

    Selain itu, Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan distrik Stryi, di selatan kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, juga diserang.

    Ukraina sebelumnya ditempatkan dalam peringatan udara nasional yang memperingatkan adanya rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia. Peringatan itu dicabut sekitar dua jam kemudian.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke 2 Wilayah Ukraina

    Rusia Lancarkan Serangan Udara Besar-besaran ke 2 Wilayah Ukraina

    Jakarta

    Ibu kota Ukraina, Kyiv, dan wilayah barat Ukraina, Lviv dilanda serangan udara ‘besar-besaran’ oleh Rusia pada Minggu pagi. Serangan udara itu membuat pasukan Polandia ditempatkan dalam kesiagaan yang lebih tinggi.

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam serangkaian serangan udara yang mematikan. Serangan pada hari Minggu pagi juga terjadi sehari setelah militer Rusia mengatakan mereka telah merebut desa Ivanivske di Ukraina sebelah barat Bakhmut.

    Serangan militan di gedung konser Moskow pada hari Jumat yang menewaskan sedikitnya 133 orang juga menjadi titik konflik baru antara kedua musuh bebuyutan tersebut.

    “Ledakan di ibu kota. Pertahanan udara berfungsi. Jangan tinggalkan tempat berlindung,” Wali Kota Kyiv Vitali Klitschko menulis di Telegram.

    Selain itu, Gubernur wilayah Lviv Maksym Kozytskyi mengatakan distrik Stryi, di selatan kota Lviv, dekat perbatasan Polandia, juga diserang.

    Ukraina sebelumnya ditempatkan dalam peringatan udara nasional yang memperingatkan adanya rudal jelajah yang diluncurkan dari pesawat pembom strategis Tu-95MS Rusia. Peringatan itu dicabut sekitar dua jam kemudian.

    Sergiy Popko, kepala administrasi militer kota Kyiv, mengatakan rudal-rudal tersebut ditembakkan ke ibu kota “secara berkelompok” dalam serangan menjelang fajar ketiga dalam empat hari.

    “Musuh terus melakukan teror rudal besar-besaran terhadap Ukraina,” kata Popko melalui Telegram. “Mereka tidak menyerah pada tujuannya menghancurkan Kyiv dengan cara apa pun,” sambungnya.

    Duta Besar AS untuk Ukraina Bridget Brink juga mencatat meningkatnya frekuensi serangan baru-baru ini.

    “Rusia terus meluncurkan drone dan rudal tanpa pandang bulu tanpa mempedulikan jutaan warga sipil, melanggar hukum internasional,” tulis Brink di platform media sosial X.

    (yld/knv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • ISIS Unggah Video yang Diklaim Serangan Konser di Rusia

    ISIS Unggah Video yang Diklaim Serangan Konser di Rusia

    Jakarta

    Sebuah video yang tampaknya direkam oleh orang bersenjata yang melakukan serangan mematikan di gedung konser Moskow di posting di akun media sosial yang biasanya digunakan oleh kelompok jihad Negara Islam (ISIS).

    Dilansir AFP, Minggu (24/3/2024), video berdurasi satu setengah menit itu memperlihatkan beberapa orang dengan wajah kabur, bersenjatakan senapan serbu dan pisau.

    Mereka tampak berada di lobi tempat konser Balai Kota Crocus di Krasnogorsk, barat laut ibu kota Rusia.

    Para penyerang melepaskan beberapa tembakan, banyak mayat berserakan dan api terlihat mulai di latar belakang.

    Video tersebut muncul di akun Telegram, yang menurut kelompok pemantau SITE Intelligence Group, dianggap milik Amaq, cabang berita ISIS.

    Serangan tersebut, diklaim oleh pihak ISIS sebagai tanggung jawabnya pada Jumat malam. Saat ini korban tewas sebanyak 133 orang.

    Serangan tersebut merupakan serangan paling mematikan yang diklaim oleh kelompok jihad di Eropa.

    Baik Presiden Vladimir Putin maupun dinas keamanan (FSB) tidak menuduh kelompok jihad tersebut. Sementara Kiev, Ukraina dengan tegas membantah terlibat.

    Sementara Kepala media RT milik negara, Margarita Simonyan, mengunggah dua video interogasi terhadap dua tersangka yang diborgol. Mereka berdua mengakui serangan itu namun tidak mengatakan siapa yang mengaturnya.

    AFP tidak dapat mengonfirmasi kebenaran video tersebut.

    ISIS Klaim Jadi Dalang Serangan di Moskow

    Sebelumnya, aksi penembakan massal hingga menewaskan 40 orang terjadi di Moskow, Rusia. Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut.

    “Pejuang ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat.

    Peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (22/3) waktu setempat di Crocus City Hal, Moskow. Aksi itu berlangsung di tengah konser grup band rock asal Rusia, Picnic.

    Saksi mata di lokasi kejadian para pelaku mengenakan seragam kamuflase. Pelaku kemudian melepaskan tembakan dan melemparkan granat.

    (yld/gbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Jakarta

    Aksi penembakan massal terjadi di Moskow, Rusia. Insiden berdarah yang berlokasi di sebuah gedung tersebut diketahui menewaskan ratusan orang.

    Aksi teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS ini terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat. Berikut informasi selengkapnya.

    Sekelompok orang melakukan serangan membabi buta di Moskow, Rusia pada Jumat (22/3/2024). Mereka melakukan penembakan massal dan menewaskan banyak orang.

    Dikutip dari BBC, lebih dari 6.000 orang Rusia awalnya mendatangi ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic. Kemudian, orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu.

    Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Seorang penjaga keamanan menyebutkan para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

    Lalu, terjadi kebakaran yang tampaknya bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov. Api dan kepulan asap membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.

    Aksi penembakan massal di Moskow, Rusia (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)2. 133 Orang Tewas

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia bertambah menjadi 133 orang. Dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang.

    Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga.

    “Banyak ibu ditemukan sedang memeluk anak-anak mereka,” katanya.

    3. Penyerangan Diklaim Dilakukan oleh ISIS

    Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari , Rusia. “Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan “teroris” telah dimulai.

    Menurut jurnalis kantor berita Rusia, RIA Novosti di tempat kejadian, para penyerang yang mengenakan seragam kamuflase memasuki gedung, melepaskan tembakan dan melemparkan granat atau bom molotov.

    Baca di halaman selanjutnya.

    4. 11 Orang Ditangkap

    Otoritas Rusia menyebutnya sebagai “serangan teroris”, namun belum mengomentari klaim ISIS terkait penembakan massal di Moskow, Rusia. Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.

    5. Pemerintah Rusia-Ukraina Angkat Bicara

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan tersebut merupakan “serangan teroris berdarah”. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.

    Pihak Gedung Putih juga buka suara terkait penembakan massal di Moskow, Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.

    “Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.

    Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu. “Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah “tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin”, tanpa memberikan bukti apa pun.

    6. AS Sudah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu soal kemungkinan serangan teroris yang menargetkan “pertemuan besar” di Moskow, Rusia. Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.

    “Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser” dan Washington “membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia,” kata Watson, dilansir AFP, Sabtu (23/3).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Korban Tewas Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

    Korban Tewas Penembakan Massal di Gedung Konser Moskow Jadi 133 Orang

    Jakarta

    Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di gedung konser di Moskow, Rusia bertambah menjadi 133 orang. Lebih dari 100 orang lainnya terluka dalam serangan yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut.

    Dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024), Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan 133 jenazah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam dan para dokter berjuang menyelamatkan nyawa 107 orang. Editor TV pemerintah Margarita Simonyan, tanpa menyebutkan sumbernya, sebelumnya menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 143 orang.

    Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang berada di balik serangan tersebut. Putin menyebut musuh tersebut sebagai ‘terorisme internasional’. Putin mengatakan dia siap bekerja sama dengan negara mana pun yang ingin mengalahkan musuh tersebut.

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapapun yang membimbing mereka,” kata Putin.

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapapun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Berdasarkan rekaman yang diverifikasi menunjukkan orang-orang bersenjata yang mengenakan kamuflase melepaskan tembakan dengan senjata otomatis di Balai Kota Crocus dekat Moskow. Video menunjukkan orang-orang mengambil tempat duduk mereka, lalu bergegas menuju pintu keluar ketika bunyi tembakan berulang kali terdengar.

    Orang-orang melarikan diri dengan panik. Baza, outlet berita yang memiliki kontak baik di bidang keamanan dan penegakan hukum Rusia, mengatakan 28 mayat ditemukan di toilet dan 14 di tangga.

    Anggota parlemen Rusia Alexander Khinshtein mengatakan para penyerang melarikan diri dengan kendaraan Renault yang terlihat oleh polisi di wilayah Bryansk, sekitar 340 km (210 mil) barat daya Moskow pada Jumat malam. Dia mengatakan, kejar-kejaran mobil terjadi setelah mereka tidak mematuhi perintah untuk berhenti.

    Khinshtein mengatakan pistol, magasin senapan serbu, dan paspor dari Tajikistan ditemukan di dalam mobil. Tajikistan adalah negara Asia Tengah yang mayoritas penduduknya Muslim dan dulunya merupakan bagian dari Uni Soviet.

    Layanan BBC News Rusia mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui respons keamanan yang mengatakan satu penyerang tewas di gedung konser, dan satu lagi di dalam mobil di Bryansk. BBC mengatakan pihaknya memiliki salinan paspor orang yang meninggal tersebut, yang katanya adalah warga negara Tajikistan berusia 30 tahun.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Bersumpah Akan Buru dan Hukum Dalang di Balik Serangan di Moskow

    Putin Bersumpah Akan Buru dan Hukum Dalang di Balik Serangan di Moskow

    Jakarta

    Rusia mengatakan pihaknya telah menangkap empat pria bersenjata yang dicurigai melakukan pembantaian di gedung konser dekat Moskow. Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk melacak dan menghukum mereka yang berada di balik serangan tersebut.

    Kelompok militan Negara Islam (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada hari Jumat (22/3) tersebut. Namun ada indikasi Rusia berupaya menghubungkan kejadian itu dengan Ukraina, meskipun ada penolakan tegas dari para pejabat Ukraina bahwa Kyiv ada hubungannya dengan serangan tersebut.

    Gubernur wilayah Moskow Andrei Vorobyov mengatakan sebanyak 133 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan dalam 24 jam. Para dokter “berjuang untuk nyawa 107 orang”. Editor TV pemerintah Margarita Simonyan, tanpa menyebutkan sumbernya, sebelumnya menyebutkan jumlah korban jiwa sebanyak 143 orang.

    Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin mengatakan 11 orang telah ditahan, termasuk empat pria bersenjata. “Mereka mencoba bersembunyi dan bergerak menuju Ukraina, di mana, menurut data awal, sebuah jendela telah disiapkan bagi mereka di sisi Ukraina untuk melintasi perbatasan negara,” kata Putin, dilansir Reuters, Minggu (24/3/2024).

    Dinas keamanan FSB Rusia mengatakan orang-orang bersenjata itu mempunyai kontak di Ukraina dan ditangkap di dekat perbatasan. Dikatakan bahwa mereka akan dipindahkan ke Moskow.

    Baik Putin maupun FSB secara terbuka tidak menunjukkan bukti adanya hubungan dengan Ukraina, yang telah berperang dengan Rusia sejak invasi Moskow 25 bulan lalu. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa upaya untuk mengalihkan kesalahan adalah hal yang biasa dilakukan Putin dan “penjahat lain”.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina Andriy Yusov mengatakan kepada Reuters pihaknya tidak terlibat dengan kejadian tersebut. “Ukraina tentu saja tidak terlibat dalam serangan teror ini. Ukraina mempertahankan kedaulatannya dari penjajah Rusia, membebaskan wilayahnya sendiri dan berperang melawan sasaran tentara dan militer penjajah, bukan warga sipil,” kata Yusov.

    Janji Putin

    “Semua pelaku, penyelenggara, dan mereka yang memerintahkan kejahatan ini akan dihukum secara adil dan pasti. Siapa pun mereka, siapa pun yang membimbing mereka,” kata Putin.

    “Kami akan mengidentifikasi dan menghukum siapa pun yang berdiri di belakang teroris, yang merencanakan kekejaman ini, serangan terhadap Rusia, terhadap rakyat kami,” sambungnya.

    Seorang anggota parlemen senior Rusia, Andrei Kartapolov, mengatakan bahwa jika Ukraina terlibat, maka Rusia harus memberikan jawaban yang “layak, jelas dan konkrit” di medan perang.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penembakan Massal di Moskow: Kronologi hingga Jumlah Korban

    Serangan Membabi Buta di Moskow hingga Jatuh Puluhan Korban Jiwa

    Jakarta

    Aksi serangan teror bersenjata secara massal terjadi di sebuah gedung konser di pinggiran kota Moskow, Rusia. Aksi teror yang diklaim dilakukan oleh kelompok ISIS tersebut mengakibatkan hingga seratusan orang tewas dan luka-luka.

    Penyerangan yang menargetkan pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia tersebut terjadi pada Jumat (22/3/2024) waktu setempat. Pelaku merupakan sekelompok orang berseragam kamuflase dan bersenjata. Berikut sederet fakta yang diketahui:

    Kronologi Penembakan Massal

    Dilansir BBC, lebih dari 6.000 orang Rusia berbondong-bondong ke kompleks ritel dan konser di Balai Kota Crocus untuk menonton konser grup rock Picnic. Kemudian orang-orang bersenjata menyerbu masuk ke lobi dan kemudian ke teater itu.

    Seorang saksi mata mengatakan penyerangan terjadi beberapa menit sebelum band tersebut dijadwalkan tampil di panggung. Seorang penjaga keamanan menuturkan para penyerang bersenjata lengkap menyerbu ke dalam serambi sambil menembakkan peluru ketika dia dan rekan-rekannya sedang bekerja di pintu masuk pusat.

    Kemudian terjadi kebakaran tampaknya yang bermula ketika para penyerang melemparkan bom molotov. Api dan kepulan asap membumbung ke langit kemudian fasad aula terbakar. Kaca di dua lantai teratas gedung itu juga pecah.

    Aksi Diklaim Dilakukan oleh ISIS

    Kelompok ISIS mengaku sebagai dalang dari serangan tersebut. “Para petempur ISIS menyerang sebuah pertemuan besar di pinggiran ibu kota Rusia,” kata ISIS dalam sebuah pernyataan di Telegram dilansir AFP, Sabtu (23/3/2024).

    ISIS mengklaim serangan tersebut dijalankan secara sukses. ISIS mengatakan para pelaku penyerangan kini telah mundur ke markas mereka dengan selamat. Pihak berwenang mengatakan penyelidikan “teroris” telah dimulai.

    Belasan orang ditangkap terkait serangan horor di Moskow (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)

    Otoritas Rusia menyebutnya sebagai “serangan teroris”, namun belum mengomentari klaim ISIS tersebut. Otoritas Rusia telah menangkap 11 orang, termasuk empat penyerang, yang terlibat dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan serangan paling mematikan di Moskow selama setidaknya satu dekade.

    Puluhan jiwa tewas akibat serangan teroris.

    Seratusan Korban Tewas dan Luka

    Menurut laporan terkini yang dilansir kantor berita AFP, korban jiwa dalam serangan ke sebuah gedung konser di Krasnogorsk, utara Moskow, Rusia telah bertambah menjadi 93 orang. Bahkan jumlah korban tewas diperkirakan masih akan bertambah.

    “Saat ini, diketahui 93 orang tewas. Jumlah korban tewas diperkirakan akan bertambah,” kata Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan-kejahatan besar, dalam pernyataan yang dipublikasikan di Telegram, seperti dikutip dari kantor berita AFP, Sabtu (23/3/2024).

    Dikatakan bahwa banyak orang meninggal karena luka tembak dan menghirup asap setelah kebakaran melalap gedung berkapasitas 6.000 tempat duduk itu.

    Komentar Pemerintah Rusia-Ukraina

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan serangan tersebut merupakan “serangan teroris berdarah”. “Seluruh komunitas internasional harus mengutuk kejahatan keji ini,” katanya melalui Telegram.

    Pihak Gedung Putih juga telah buka suara terkait penembakan massal yang terjadi di Moskow, Rusia. Amerika Serikat menilai tidak ada tanda-tanda jika peristiwa tersebut berkaitan dengan konflik di Ukraina.

    “Saat ini tidak ada indikasi bahwa Ukraina atau warga Ukraina terlibat dalam penembakan tersebut,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby kepada wartawan di Washington.

    Pemerintah Ukraina dengan cepat menyangkal keterlibatannya dalam serangan itu. “Terlepas dari segalanya, bagi Ukraina segalanya akan diputuskan di medan perang,” kata penasihat presiden Mykhailo Podolyak melalui Telegram.

    Juru bicara intelijen militer Ukraina, Andriy Yusov, menyatakan serangan itu adalah “tindakan provokasi yang disengaja oleh dinas khusus Putin”, tanpa memberikan bukti apa pun.

    AS Telah Ingatkan Rusia soal Aksi Teror

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengingatkan otoritas Rusia pada awal Maret lalu mengenai kemungkinan serangan teroris yang menargetkan “pertemuan besar” di Moskow, Rusia. Hal ini disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, Adrienne Watson.

    “Awal bulan ini, pemerintah AS mendapat informasi tentang rencana serangan teroris di Moskow – yang berpotensi menargetkan pertemuan besar, termasuk konser” dan Washington “membagikan informasi ini kepada otoritas Rusia,” kata Watson, dilansir AFP, Sabtu (23/3).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Raja Salman-MBS Beri Ucapan Selamat ke Putin yang Menangi Pilpres Rusia

    Raja Salman-MBS Beri Ucapan Selamat ke Putin yang Menangi Pilpres Rusia

    Riyadh

    Kerajaan Arab Saudi mengucapkan selamat kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas kemenangan telak dalam pilpres yang digelar selama tiga hari pada akhir pekan lalu. Ucapan selamat itu disampaikan oleh Raja Salman bin Abdulaziz al Saud dan Putra Mahkota Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS).

    Seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (21/3/2024), MBS bahkan membahas “hubungan kuat” antara Riyadh dan Moskow dalam percakapan telepon dengan Putin.

    Laporan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) pada Senin (18/3) waktu setempat menyebut Raja Salman dan MBS mengirimkan pesan via kabel diplomatik untuk mengucapkan selamat kepada Putin.

    MBS juga mengucapkan selamat kepada Putin melalui panggilan telepon.

    Percakapan telepon antara MBS dan Putin itu, menurut laporan SPA, “menyoroti hubungan kuat antara kedua negara dan menjajaki jalan untuk kerja sama lebih lanjut”.

    Data resmi pilpres Rusia, seperti dilaporkan kantor berita RIA, menunjukkan Putin berhasil memperoleh 87,33 persen suara dalam pilpres yang berlangsung selama tiga hari, yakni antara 15 Maret hingga 17 Maret, di berbagai wilayah Rusia.

    Angka itu mencetak rekor untuk kemenangan dengan perolehan suara tertinggi dalam pilpres di negara tersebut, dengan tidak adanya persaingan yang nyata.

    Kemenangan itu juga menandai masa jabatan atau periode kelima Putin sebagai Presiden Rusia.

    Rusia merupakan mitra strategis jangka panjang bagi Saudi dan negara-negara Teluk Arab lainnya, dan merupakan anggota kelompok negara-negara penghasil minyak OPEC+, di mana beberapa negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) menjadi bagiannya.

    Pada Desember tahun lalu, Putin mengunjungi Saudi dan bertemu dengan MBS.

    Selain dari Saudi, ucapan selamat dan harapan terbaik untuk Putin juga disampaikan oleh negara-negara Teluk seperti Qatar, Kuwait, Uni Emirat Eropa, Bahrain, Oman, Iran dan negara-negara Timur Tengah lainnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menang Telak di Pilpres Rusia, Putin Ejek Sistem Politik AS

    Menang Telak di Pilpres Rusia, Putin Ejek Sistem Politik AS

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin menang telak dalam pilpres yang berlangsung selama tiga hari hingga Minggu (17/3) kemarin. Kemenangan Putin dalam mengalahkan tiga kandidat lainnya ini, akan memperkuat cengkeraman atas kekuasaan yang dipegangnya selama beberapa dekade terakhir.

    Ketika ditanya oleh media Amerika Serikat (AS) mengenai kemenangannya tersebut, Putin melontarkan kritikan terhadap sistem politik AS.

    Dalam pidato kemenangannya, seperti dilansir Reuters, Senin (18/3/2024), Putin menyebut kemenangannya dalam pilpres menunjukkan bahwa Rusia sudah benar dalam menentang Barat dan mengirimkan pasukan ke Ukraina.

    Putin juga mengatakan kepada para pendukungnya bahwa dirinya akan memprioritaskan penyelesaian tugas-tugas yang terkait dengan apa yang dia sebut sebagai “operasi militer khusus” Rusia di Ukraina dan akan memperkuat militer Rusia.

    “Kita mempunyai banyak tugas ke depan. Namun ketika kita melakukan konsolidasi — tidak peduli siapa yang ingin mengintimidasi kita, menindas kita — tidak ada seorang pun yang pernah berhasil dalam sejarah, mereka belum berhasil saat ini, dan mereka tidak akan pernah berhasil di masa depan,” tegas Putin.

    Para pendukung kemudian meneriakkan “Putin, Putin, Putin” ketika dia muncul di panggung, dan berteriak “Rusia, Rusia, Rusia” setelah dia menyelesaikan pidato kemenangannya pada Minggu (17/3) waktu setempat.

    Menurut exit poll yang dilakukan lembaga survei Public Opinion Foundation (FOM), Putin meraup 87, 8 persen suara dalam pilpres tahun ini. Angka tersebut mencetak rekor sebagai hasil tertinggi dalam pilpres Rusia pasca runtuhnya Uni Soviet.

    Tingkat partisipasi pemilih secara nasional, menurut para pejabat otoritas pemilu Rusia, mencapai 74,22 persen ketika pemungutan suara diakhiri pada Minggu (17/3) waktu setempat. Angka itu melampaui angka tahun 2018 ketika tingkat partisipasi mencapai 67,5 persen.

    Lihat juga Video: Putin Jawab Macron soal Permintaan Gencatan Senjata Selama Olimpiade Paris

    Amerika Serikat (AS), Jerman, Inggris, dan beberapa negara lainnya menuduh pemungutan suara dalam pilpres Rusia tidak bebas dan tidak adil karena adanya pemenjaraan terhadap lawan politik dan pemberlakuan sensor yang ketat.

    Kandidat capres dari Partai Komunis Federasi Rusia (CPRF) Nikolai Kharitonov menempati peringkat kedua dengan perolehan suara di bawah 4 persen. Sedangkan capres Vladislav Davankov dari Partai Rakyat Baru menempati peringkat ketiga, dan capres Leonid Slutsky dai Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) ada di peringkat empat.

    Dengan hasil itu berarti Putin, yang kini berusia 71 tahun, akan kembali menjabat selama enam tahun ke depan sebagai Presiden Rusia. Hal tersebut akan membuatnya menggeser Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia selama lebih dari 200 tahun terakhir, jika dia menyelesaikan masa jabatannya.

    Sementara itu, saat ditanya oleh jaringan televisi AS, NBC, soal apakah terpilihnya kembali dirinya sebagai presiden Rusia sudah demokratis, Putin melontarkan kritikan terhadap sistem politik dan peradilan AS.

    “Seluruh dunia menertawakan apa yang terjadi (di Amerika Serikat). Ini sebuah bencana, bukan demokrasi,” sebutnya.

    “… Apakah demokratis jika menggunakan sumber daya administratif untuk menyerang salah satu calon Presiden Amerika Serikat, antara lain dengan menggunakan sistem peradilan?” tanya Putin, merujuk pada empat kasus kriminal yang menjerat capres Partai Republik Donald Trump yang menjadi rival Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat dalam pilpres AS pada November mendatang.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Bersumpah Akan Buru dan Hukum Dalang di Balik Serangan di Moskow

    Hasil Penghitungan Suara Sementara Pemilu Rusia: Putin Menang Telak 87,8%

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin menang telak dalam hasil penghitungan suara sementara kontestasi pemilu Rusia. Putin meraih 87,8% suara, hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet.

    Dilansir Reuters, Senin (18/3/2024), Putin meraih rekor kemenangan telak pasca-Soviet dalam pemilu Rusia pada Minggu (17/3) waktu setempat. Itu memperkuat cengkeramannya pada kekuasaan dalam kemenangan yang menunjukkan bahwa Moskow benar dalam melawan Barat.

    Putin, mantan letnan kolonel KGB yang pertama kali naik ke tampuk kekuasaan pada tahun 1999, menegaskan hasil pemilu tersebut harus memberikan pesan kepada Barat bahwa para pemimpinnya harus memperhitungkan keberanian Rusia. Hal itu baik dalam perang atau damai.

    Putin berarti akan memulai masa jabatan enam tahun baru yang akan membuatnya menyalip Josef Stalin dan menjadi pemimpin terlama di Rusia selama lebih dari 200 tahun. Putin meraih 87,8% suara, hasil tertinggi dalam sejarah Rusia pasca-Soviet, menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga jajak pendapat Public Opinion Foundation (FOM).

    Pusat Penelitian Opini Publik Rusia (VCIOM) menempatkan Putin pada 87%. Hasil resmi pertama menunjukkan bahwa jajak pendapat tersebut akurat. Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan negara-negara lain mengatakan pemungutan suara tersebut tidak bebas dan tidak adil karena pemenjaraan lawan politik dan sensor.

    Kandidat komunis Nikolai Kharitonov menempati posisi kedua dengan hanya di bawah 4%, pendatang baru Vladislav Davankov di posisi ketiga, dan ultra-nasionalis Leonid Slutsky di posisi keempat.

    Putin mengatakan kepada para pendukungnya dalam pidato kemenangan di Moskow bahwa ia akan memprioritaskan penyelesaian tugas-tugas yang terkait dengan apa yang ia sebut sebagai ‘operasi militer khusus’ Rusia di Ukraina. Putin mengatakan akan memperkuat militer Rusia.

    Pendukungnya meneriakkan ‘Putin, Putin, Putin’ ketika dia muncul di panggung dan ‘Rusia, Rusia, Rusia’ setelah dia menyampaikan pidato penerimaannya.

    Putin menganggap pemilu Rusia berlangsung demokratis. Putin mengatakan protes yang yang dilancarkan oposisi Navalny terhadap dirinya tidak berdampak pada hasil pemilu.

    Dalam komentar pertamanya mengenai kematian Navalny, Putin mengatakan meninggalnya Navalny merupakan ‘peristiwa menyedihkan’ dan menegaskan bahwa dia siap melakukan pertukaran tahanan yang melibatkan politisi oposisi tersebut.

    Lihat juga Video: Putin Jawab Macron soal Permintaan Gencatan Senjata Selama Olimpiade Paris

    (whn/zap)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini