kab/kota: Moskow

  • Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Kaja Kallas: Aksi Sabotase Meningkat di Eropa – Halaman all

    Saat menjabat perdana menteri Estonia, Kaja Kallas mewakili 1,3 juta penduduk di negara kecil yang diapit antara Rusia dan Laut Baltik itu. Sejak menjabat sebagai kepala urusan luar negeri Uni Eropa pada akhir tahun 2024, perempuan berusia 47 tahun itu kini berbicara untuk sekitar 450 juta orang yang tersebar di 27 negara.

    Tetapi satu hal yang tidak berubah, Kallas tetap fokus pada Rusia.

    “Jelas upaya sabotase sedang meningkat di Eropa,” kata Kallas kepada Alexandra von Nahmen dari DW ketika ditanya tentang serangkaian dugaan serangan hibrida, yang terbaru melibatkan kabel laut dalam di zona ekonomi Swedia di Baltik.

    “Kita seharusnya tidak melihat peristiwa ini secara terpisah, tetapi sebagai bagian dari gambaran yang lebih besar. Dan memahami bahwa niat Rusia niat terhadap Eropa dan arsitektur keamanan Eropa tidak berubah,” kata Kallas dalam wawancara eksklusif DW di kantor pusat Layanan Aksi Eksternal Eropa UE di Brussels hari Kamis (30/1).

    Sebagai seseorang yang lahir di Estonia yang dulu diduduki Uni Soviet, tidak mengherankan bahwa Kallas mendapat reputasi sebagai salah satu musuh Moskow dan sekaligus pendukung Ukraina yang paling gigih.

    Kallas tegaskan AS dan UE ‘masih berteman’

    Ucapannya itu mengisyaratkan kerja sama erat dengan pemerintahan Presiden AS Donald Trump, yang dipenuhi tokoh radikal sayap kanan.

    AS dan Uni Eropa telah menyalurkan senjata dan bantuan ke Ukraina selama tiga tahun terakhir. Namun, dalam beberapa minggu pertama masa jabatannya, Trump tidak membuang waktu dan mengecam UE atas defisit perdagangan dan anggaran pertahanan. Dia juga mengejutkan Eropa dengan menyatakan niat mengambil alih wilayah otonomi Denmark di Grinlandia.

    “Kami masih berteman. Kami masih sekutu,” kata Kallas tentang hubungan Uni Eropa-AS. “Mereka adalah mitra terbesar kami dalam hal ekonomi, tetapi juga dalam hal keamanan.”

    “Saya melakukan panggilan telepon yang sangat baik dengan Menteri Luar Negeri Marco Rubio minggu ini. Kami membahas berbagai bagian dunia tempat kami bekerja sama dan juga melihat apa yang dapat kami lakukan lebih banyak lagi,” katanya. “Jadi saya cukup yakin bahwa kita memiliki hubungan yang baik.”

    Dan bagaimana dengan Grinlandia?

    “Jelas bahwa Amerika Serikat terikat perjanjian internasional. Perjanjian ini menyatakan bahwa Anda harus menghormati integritas teritorial… dan saya yakin mereka akan melakukannya,” kata Kallas.

    Ketika ditanya apakah Uni Eropa mungkin mempertimbangkan penempatan pasukan di Grinlandia, Kallas mengatakan belum ada diskusi yang diadakan mengenai masalah tersebut.

    Gambaran serupa tentang Ukraina

    Kallas melunak soal sikap Washington terhadap Kyiv. “AS memahami bahwa untuk mengakhiri perang ini, kita harus memberikan tekanan pada Rusia, karena Rusia adalah pihak yang memulai perang ini.”

    Trump sebelumnya mengklaim dia dapat menjadi perantara kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina dalam satu hari, yang memicu kekhawatiran bahwa dia mungkin menekan Kyiv untuk menerima persyaratan Rusia. UE khawatir, hasil negosiasi malah hanya akan mendorong agresi Rusia terhadap negara lain.

    Setelah menjabat, Trump terkesan ingin mengambil sikap lebih keras terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin, meski juga mengkritik Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

    “Presiden Trump sangat keras dalam pernyataannya terhadap Putin,” kata Kallas. “Jadi saya kira kita melihat gambarannya dengan sangat mirip.”

    Namun, apa yang sebenarnya dikatakan Rubio, mitra Kallas di AS, tentang strategi di Ukraina dalam percakapan mereka?

    “Kita juga harus bertemu langsung dan membahas hal-hal ini, tetapi jelas mereka ingin mengakhiri perang ini,” katanya. “Semua orang ingin mengakhiri perang ini karena semua orang menginginkan perdamaian. Namun, jelas juga, dan itu juga yang dikatakan Rubio, bahwa perdamaian harus berkelanjutan.”

    Volatilitas AS sebagai peluang bagi Eropa?

    Eropa tidak disangkal merasa gelisah terhadap Trump, yang langsung membekukan bantuan luar negeri dan menarik AS keluar dari perjanjian iklim Paris. Namun Kallas berusaha mengemukakan bahwa ketidakpastian di AS, serta volatilitas umum situasi geopolitik global, merupakan peluang bagi UE.

    “Saya pikir saat ini kita memiliki tantangan yang sangat besar, tetapi pada saat yang sama, ini juga memberi Uni Eropa kesempatan untuk benar-benar menjadi pemain geopolitik yang besar di panggung dunia.

    “Pemerintahan baru AS… membuat semua negara lain berpaling ke Uni Eropa karena kami adalah mitra yang dapat diandalkan, kami adalah mitra yang stabil,” kata Kallas. “Hal ini juga memberi kita kesempatan untuk mengembangkan kekuatan geopolitik.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Alina Kabaeva: Kiprah perempuan Rusia ‘pendamping’ Vladimir Putin – Halaman all

    Alina Kabaeva: Kiprah perempuan Rusia ‘pendamping’ Vladimir Putin – Halaman all

    Mantan atlet senam Olimpiade, Alina Kabaeva, yang terkadang disebut-sebut sebagai ‘pendamping’ Presiden Vladimir Putin, merupakan salah satu tokoh paling tertutup dari kalangan elite Rusia.

    Namun dalam beberapa bulan terakhir, Kabaeva muncul secara dramatis di hadapan publik demi mempromosikan akademi senam ‘Sky Grace’ miliknya. Mengapa ia memilih momen ini untuk kembali menjadi pusat perhatian? Dan apa makna keputusannya terkait Vladimir Putin?

    ‘Hubungan dekat’ Kabaeva dan Putin

    Pada Pesta Olahraga BRICS tahun lalu di Kazan, terdapat sejumlah peserta dari akademi senam ‘Sky Grace’ yang turut bersaing dengan pesenam dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Thailand, Serbia, dan negara lain. Mereka berkompetisi di bawah bendera klub tersebut, terpisah dari tim Rusia.

    Akademi tersebut baru berdiri dua tahun sebelumnya, namun penjelasan bagaimana akademi itu bisa mendapat bantuan luar biasa tidak sulit untuk dipahami. Pendiri dan pemimpinnya adalah Alina Kabaeva.

    Ia adalah salah satu atlet tersohor Rusia yang sukses dalam cabang olahraga senam di Olimpiade dan beberapa kejuaraan dunia. Namun, akhir-akhir ini ketenarannya tidak lagi berpusat pada prestasi olahraganya, melainkan pada dugaan hubungannya dengan Vladimir Putin. Bahkan ada dugaan Kabaeva sejatinya adalah ibu kandung dari setidaknya dua anak Putin. Sebuah liputan investigasi, yang diterbitkan tahun lalu mengeklaim bahwa Kabaeva dan Putin dikarunai dua putra.

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    ‘Hubungan dekat’ kedua sosok itu disebut sebagai penyebab AS, Inggris, dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Kabaeva pada 2022. Putin sendiri tidak pernah mengakui punya hubungan dengan pesenam itu.

    Menanggapi rumor tentang pernikahan dengan Kabaeva, Putin mengatakan pada 2008 bahwa dirinya “selalu berpikiran buruk tentang orang-orang yang ingusan karena flu dan berfantasi erotis dengan ingin tahu kehidupan orang lain.”

    Kehidupan pribadi Putin sangat tabu di Rusia. Kedua putrinya, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, adalah seorang manajer di sebuah perusahaan medis serta kepala proyek pengembangan senilai US$1,7 miliar di Universitas Negeri Moskow.

    Anna Tsivilyeva, yang diketahui sebagai putri sepupu presiden, Yevgeny Putin, telah naik jabatan menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Dia sejatinya berprofesi sebagai psikiater.

    Baik Putin maupun Anna Tsivilyeva tidak pernah mengonfirmasi punya hubungan keluarga. Mereka dikenai sanksi, dan mendapatkan perlakuan istimewa, alokasi anggaran, dan percepatan jalur karier yang tidak dinikmati oleh orang Rusia biasa.

    Oleh karena itu, tidak mengherankan pada tahun 2015 ketika laporan bahwa Kabaeva telah melahirkan anak Putin dibantah mentah-mentah.

    Setelah pensiun sebagai atlet pada 2007, Alina Kabaeva masuk ke jajaran elite Rusia. Karier politiknya cepat melesat. Ia menjabat selama tujuh tahun sebagai anggota parlemen Rusia, kemudian mengepalai dewan direksi National Media Group yang dimiliki oleh salah satu sekutu terdekat Putin, Yuri Kovalchuk.

    Meskipun menduduki posisi penting, ia menghindari tampil di depan publik. Dia tetap berada dalam bayang-bayang dan hampir tidak pernah terlibat dengan media. Majalah-majalah ternama Rusia menggambarkannya sebagai sosok yang ‘hampir tidak mungkin dicapai’ untuk sebuah artikel.

    Keadaan tiba-tiba berubah pada musim gugur tahun 2022, ketika Rusia melancarkan perang di Ukraina. Kabaeva mengumumkan pembentukan ‘Sky Grace’, sebuah asosiasi internasional klub-klub senam ritmik.

    Tak lama kemudian, sebuah akademi Sky Grace dibuka di di pusat pendidikan Sirius yang berlokasi di resor Laut Hitam Sochi. Pendiriannya disokong penuh oleh Putin.

    Pada Maret 2023, sekolah senam baru tersebut dilaporkan mendapat hibah berupa gedung senilai lebih dari dua miliar rubel (Rp330 miliar) dari perusahaan BUMN gas alam Gazprom.

    Klub Kabaeva yang baru berdiri juga menikmati status yang membuat organisasi olahraga lain di Rusia iri. Klub ini dapat memilih aturan yang menjadi dasar penyelenggaraan turnamen—terpisah dari aturan senam ritmik yang telah lama ditetapkan di dalam dan luar negeri. Klub ini juga bisa memberikan penghargaan atas ketentuannya sendiri. Dalam hal ini, Sky Grace sangat berbeda di antara klub olahraga lainnya di Rusia.

    “Sky Grace beroperasi sebagai olahraga terpisah yang punya aturannya sendiri. Klub ini menyelenggarakan turnamen sesuai dengan aturan tersebut, dan penghargaan diberikan berdasarkan ‘olahraga’ ini,” papar seorang jurnalis yang telah meliput acara senam yang melibatkan Kabaeva, dan meminta agar namanya tidak disebutkan.

    “Dengan kata lain, Kabaeva telah menciptakan olahraga paralel yang memiliki dokumen pendiriannya sendiri,” kata jurnalis tersebut.

    Selain itu, murid-murid Kabaeva melakukan perjalanan untuk mengikuti acara yang diadakan di Eropa tahun lalu.

    Klub pimpinan Kabaeva berkompetisi dengan status netral tanpa membawa nama Rusia. Ini adalah perjalanan pertama atlet-atlet Rusia ke luar negeri sejak kontingen Rusia tidak boleh mengikuti kompetisi di luar negeri. Tidak ada pesenam dari klub Rusia lainnya yang diberi kesempatan dalam kompetisi itu.

    Kabaeva, yang sekarang telah mendapat sanksi di Barat, tiba-tiba tampil di hadapan publik, disorot oleh media Rusia, khususnya oleh media milik perusahaan Kovalchuk yang sebelumnya dipimpinnya.

    Kamera… action

    Sky Grace semakin aktif di media sosial. Saluran Telegram akademi tersebut menampilkan puluhan video siswa yang berlatih sesuai instruksi Kabaeva, direkam seolah-olah dia tidak menyadari keberadaan kamera. Namun, sangat tidak mungkin dia tidak tahu bahwa dirinya sedang direkam, menurut jurnalis olahraga yang menjadi narasumber kami. Si jurnalis mengatakan bahwa penampilan Kabaeva di depan kamera diatur dengan sangat cermat.

    “Tidak ada foto atau video Alina Kabaeva yang muncul daring tanpa sepengetahuan dan izinnya. Tidak mungkin seseorang membuat rekaman secara diam-diam lalu mengunggahnya,” kata jurnalis itu kepada saya.

    “Alina menyetujui semuanya, mulai dari sudut kamera yang digunakan, pencahayaan, hingga apakah perlu penyesuaian pada riasannya.”

    Jadi, mengapa tiba-tiba ada keputusan untuk tampil sekaligus banjir sorotan media?

    Tidak ada penyebab yang pasti. Yang jelas kemunculan Kabaeva bertepatan dengan perang di Ukraina dan pemberlakuan sanksi.

    Pada saat yang sama, kedua putri Putin, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, mulai menghilangkan rasa tidak suka mereka terhadap sorotan publik dengan tampil di Forum Investasi Ekonomi St. Petersburg tahun lalu.

    Acara tersebut telah kehilangan daya tariknya bagi tamu asing sejak perang dimulai, tetapi tetap menjadi ajang pamer bagi otoritas pimpinan Vladimir Putin dan daya tarik bagi calon penerima manfaat.

    Mengingat laporan media independen tentang siapa saja orang-orang ini telah banyak muncul dan fakta bahwa mereka telah dikenai sanksi, boleh jadi tidak ada lagi alasan kuat bagi mereka untuk menyembunyikan identitas.

    Salah satu dampak perang di Ukraina adalah terangkatnya tabir nepotisme dan terkikisnya mekanisme pengawasan dan keseimbangan bagi elite Rusia. Kerahasiaan tidak lagi relevan atau mungkin tidak lagi diinginkan.

    Kabaeva, bersama dengan kerabat Putin lainnya, kemungkinan memiliki ambisi pribadi masing-masing. Kedekatan dengan presiden Rusia berarti bahwa mereka pasti akan menarik perhatian orang lain dengan ambisi serupa.

  • Kiprah Alina Kabaeva, Perempuan Rusia ‘Pendamping’ Putin

    Kiprah Alina Kabaeva, Perempuan Rusia ‘Pendamping’ Putin

    Jakarta

    Mantan atlet senam Olimpiade, Alina Kabaeva, yang terkadang disebut-sebut sebagai ‘pendamping’ Presiden Vladimir Putin, merupakan salah satu tokoh paling tertutup dari kalangan elite Rusia.

    Namun dalam beberapa bulan terakhir, Kabaeva muncul secara dramatis di hadapan publik demi mempromosikan akademi senam ‘Sky Grace’ miliknya. Mengapa ia memilih momen ini untuk kembali menjadi pusat perhatian? Dan apa makna keputusannya terkait Vladimir Putin?

    ‘Hubungan dekat’ Kabaeva dan Putin

    Pada Pesta Olahraga BRICS tahun lalu di Kazan, terdapat sejumlah peserta dari akademi senam ‘Sky Grace’ yang turut bersaing dengan pesenam dari Rusia, Belarus, Kazakhstan, Thailand, Serbia, dan negara lain. Mereka berkompetisi di bawah bendera klub tersebut, terpisah dari tim Rusia.

    Akademi tersebut baru berdiri dua tahun sebelumnya, namun penjelasan bagaimana akademi itu bisa mendapat bantuan luar biasa tidak sulit untuk dipahami. Pendiri dan pemimpinnya adalah Alina Kabaeva.

    Ia adalah salah satu atlet tersohor Rusia yang sukses dalam cabang olahraga senam di Olimpiade dan beberapa kejuaraan dunia. Namun, akhir-akhir ini ketenarannya tidak lagi berpusat pada prestasi olahraganya, melainkan pada dugaan hubungannya dengan Vladimir Putin. Bahkan ada dugaan Kabaeva sejatinya adalah ibu kandung dari setidaknya dua anak Putin. Sebuah liputan investigasi, yang diterbitkan tahun lalu mengeklaim bahwa Kabaeva dan Putin dikarunai dua putra.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    ‘Hubungan dekat’ kedua sosok itu disebut sebagai penyebab AS, Inggris, dan Uni Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Kabaeva pada 2022. Putin sendiri tidak pernah mengakui punya hubungan dengan pesenam itu.

    Menanggapi rumor tentang pernikahan dengan Kabaeva, Putin mengatakan pada 2008 bahwa dirinya “selalu berpikiran buruk tentang orang-orang yang ingusan karena flu dan berfantasi erotis dengan ingin tahu kehidupan orang lain.”

    Getty ImagesKaterina Tikhonova diduga adalah salah satu anak kandung Vladimir Putin dengan mantan istrinya, Lyudmila.

    Kehidupan pribadi Putin sangat tabu di Rusia. Kedua putrinya, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, adalah seorang manajer di sebuah perusahaan medis serta kepala proyek pengembangan senilai US$1,7 miliar di Universitas Negeri Moskow.

    Anna Tsivilyeva, yang diketahui sebagai putri sepupu presiden, Yevgeny Putin, telah naik jabatan menjadi Wakil Menteri Pertahanan. Dia sejatinya berprofesi sebagai psikiater.

    Baik Putin maupun Anna Tsivilyeva tidak pernah mengonfirmasi punya hubungan keluarga. Mereka dikenai sanksi, dan mendapatkan perlakuan istimewa, alokasi anggaran, dan percepatan jalur karier yang tidak dinikmati oleh orang Rusia biasa.

    Oleh karena itu, tidak mengherankan pada tahun 2015 ketika laporan bahwa Kabaeva telah melahirkan anak Putin dibantah mentah-mentah.

    Setelah pensiun sebagai atlet pada 2007, Alina Kabaeva masuk ke jajaran elite Rusia. Karier politiknya cepat melesat. Ia menjabat selama tujuh tahun sebagai anggota parlemen Rusia, kemudian mengepalai dewan direksi National Media Group yang dimiliki oleh salah satu sekutu terdekat Putin, Yuri Kovalchuk.

    Getty ImagesAlina Kabaeva memegang sejumlah jabatan di dunia politik dan media Rusia setelah pensiun sebagai atlet senam ritmik pada 2007.

    Meskipun menduduki posisi penting, ia menghindari tampil di depan publik. Dia tetap berada dalam bayang-bayang dan hampir tidak pernah terlibat dengan media. Majalah-majalah ternama Rusia menggambarkannya sebagai sosok yang ‘hampir tidak mungkin dicapai’ untuk sebuah artikel.

    Keadaan tiba-tiba berubah pada musim gugur tahun 2022, ketika Rusia melancarkan perang di Ukraina. Kabaeva mengumumkan pembentukan ‘Sky Grace’, sebuah asosiasi internasional klub-klub senam ritmik.

    Tak lama kemudian, sebuah akademi Sky Grace dibuka di di pusat pendidikan Sirius yang berlokasi di resor Laut Hitam Sochi. Pendiriannya disokong penuh oleh Putin.

    Pada Maret 2023, sekolah senam baru tersebut dilaporkan mendapat hibah berupa gedung senilai lebih dari dua miliar rubel (Rp330 miliar) dari perusahaan BUMN gas alam Gazprom.

    Klub Kabaeva yang baru berdiri juga menikmati status yang membuat organisasi olahraga lain di Rusia iri. Klub ini dapat memilih aturan yang menjadi dasar penyelenggaraan turnamenterpisah dari aturan senam ritmik yang telah lama ditetapkan di dalam dan luar negeri. Klub ini juga bisa memberikan penghargaan atas ketentuannya sendiri. Dalam hal ini, Sky Grace sangat berbeda di antara klub olahraga lainnya di Rusia.

    “Sky Grace beroperasi sebagai olahraga terpisah yang punya aturannya sendiri. Klub ini menyelenggarakan turnamen sesuai dengan aturan tersebut, dan penghargaan diberikan berdasarkan ‘olahraga’ ini,” papar seorang jurnalis yang telah meliput acara senam yang melibatkan Kabaeva, dan meminta agar namanya tidak disebutkan.

    “Dengan kata lain, Kabaeva telah menciptakan olahraga paralel yang memiliki dokumen pendiriannya sendiri,” kata jurnalis tersebut.

    Selain itu, murid-murid Kabaeva melakukan perjalanan untuk mengikuti acara yang diadakan di Eropa tahun lalu.

    Klub pimpinan Kabaeva berkompetisi dengan status netral tanpa membawa nama Rusia. Ini adalah perjalanan pertama atlet-atlet Rusia ke luar negeri sejak kontingen Rusia tidak boleh mengikuti kompetisi di luar negeri. Tidak ada pesenam dari klub Rusia lainnya yang diberi kesempatan dalam kompetisi itu.

    Kabaeva, yang sekarang telah mendapat sanksi di Barat, tiba-tiba tampil di hadapan publik, disorot oleh media Rusia, khususnya oleh media milik perusahaan Kovalchuk yang sebelumnya dipimpinnya.

    Kamera… action

    Sky Grace semakin aktif di media sosial. Saluran Telegram akademi tersebut menampilkan puluhan video siswa yang berlatih sesuai instruksi Kabaeva, direkam seolah-olah dia tidak menyadari keberadaan kamera. Namun, sangat tidak mungkin dia tidak tahu bahwa dirinya sedang direkam, menurut jurnalis olahraga yang menjadi narasumber kami. Si jurnalis mengatakan bahwa penampilan Kabaeva di depan kamera diatur dengan sangat cermat.

    “Tidak ada foto atau video Alina Kabaeva yang muncul daring tanpa sepengetahuan dan izinnya. Tidak mungkin seseorang membuat rekaman secara diam-diam lalu mengunggahnya,” kata jurnalis itu kepada saya.

    “Alina menyetujui semuanya, mulai dari sudut kamera yang digunakan, pencahayaan, hingga apakah perlu penyesuaian pada riasannya.”

    Jadi, mengapa tiba-tiba ada keputusan untuk tampil sekaligus banjir sorotan media?

    Tidak ada penyebab yang pasti. Yang jelas kemunculan Kabaeva bertepatan dengan perang di Ukraina dan pemberlakuan sanksi.

    Getty ImagesMaria Vorontsova yang diduga anak kandung Putin, telah dikenai sanksi negara-negara Barat.

    Pada saat yang sama, kedua putri Putin, Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova, mulai menghilangkan rasa tidak suka mereka terhadap sorotan publik dengan tampil di Forum Investasi Ekonomi St. Petersburg tahun lalu.

    Acara tersebut telah kehilangan daya tariknya bagi tamu asing sejak perang dimulai, tetapi tetap menjadi ajang pamer bagi otoritas pimpinan Vladimir Putin dan daya tarik bagi calon penerima manfaat.

    Mengingat laporan media independen tentang siapa saja orang-orang ini telah banyak muncul dan fakta bahwa mereka telah dikenai sanksi, boleh jadi tidak ada lagi alasan kuat bagi mereka untuk menyembunyikan identitas.

    Getty ImagesAlina Kabaeva tampil dalam acara politik pada 2011, ketika Putin menerima pencalonan sebagai presiden.

    Salah satu dampak perang di Ukraina adalah terangkatnya tabir nepotisme dan terkikisnya mekanisme pengawasan dan keseimbangan bagi elite Rusia. Kerahasiaan tidak lagi relevan atau mungkin tidak lagi diinginkan.

    Kabaeva, bersama dengan kerabat Putin lainnya, kemungkinan memiliki ambisi pribadi masing-masing. Kedekatan dengan presiden Rusia berarti bahwa mereka pasti akan menarik perhatian orang lain dengan ambisi serupa.

    Kabaeva berkonsentrasi pada pengembangan akademinya. Sky Grace kini dipromosikan sebagai asosiasi internasional. Sebuah turnamen besar diadakan di Qatar pada akhir November yang memunculkan Alina Kabaeva sebagai tuan rumah. Acara ini diliput secara luas di media Rusia. Saluran olahraga utama bahkan mengirimkan komentator terbaik mereka.

    Lihat juga video: 2 Anak Perempuan Putin Dikenakan Sanksi AS

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Bunuh 22 Orang, Termasuk 8 Wanita

    Rusia Tuduh Pasukan Ukraina Bunuh 22 Orang, Termasuk 8 Wanita

    Jakarta

    Otoritas Rusia menuduh pasukan Ukraina membunuh 22 orang di sebuah desa Rusia yang diduduki Ukraina. Korban tewas disebut termasuk delapan wanita yang diduga diperkosa sebelum dieksekusi mati.

    Pasukan Ukraina menguasai puluhan permukiman perbatasan di wilayah Kursk di Rusia barat sejak melancarkan serangan mendadak pada bulan Agustus lalu. Ukraina mengatakan sekitar 2.000 warga sipil masih tinggal di daerah yang didudukinya itu.

    Rusia kini telah merebut kembali beberapa kota.

    Sebelumnya, Komite Investigasi Rusia mengatakan pada tanggal 19 Januari lalu, bahwa mereka sedang menyelidiki pembunuhan “setidaknya tujuh warga sipil” di desa Russkoye Porechnoye, sekitar 20 kilometer (12 mil) dari perbatasan Ukraina.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (31/1/2025), Komite Investigasi Rusia mengatakan pada hari Jumat (31/1), bahwa pihaknya kini tengah menyelidiki pembunuhan “22 warga” antara bulan September dan November.

    Di antara para korban, yang jasadnya ditemukan di ruang bawah tanah beberapa rumah, terdapat delapan wanita yang diduga diperkosa sebelum dibunuh, kata Komite Investigasi.

    Para penyelidik Rusia menyalahkan lima tentara Ukraina atas pembunuhan tersebut. Penyelidik mengatakan bahwa salah satu dari mereka, Yevgeny Fabrisenko, ditangkap selama pertempuran di wilayah Kursk.

    Komite merilis video interogasi seorang pria yang diidentifikasi sebagai Fabrisenko, yang mengaku atas pembunuhan tersebut.

    Dalam sebuah briefing pada hari Jumat, juru bicara kementerian luar negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan: “Pertama-tama orang disiksa, dianiaya, kemudian dibunuh dengan cara ditembak atau diledakkan.”

    Rusia dan Ukraina saling menuduh telah membunuh warga sipil sejak perang dimulai hampir tiga tahun lalu.

    Pasukan Rusia dituduh membunuh ratusan warga sipil di kota Bucha, dekat Kyiv, ibu kota Ukraina. Jurnalis AFP termasuk di antara media internasional yang telah melihat dan memotret jasad warga sipil Ukraina yang terbunuh, beberapa di antaranya dengan tangan terikat.

    Moskow membantah tuduhan tersebut dan menuduh Kyiv merekayasanya. Klaim ini telah ditolak oleh beberapa organisasi pemeriksa fakta independen dan media, termasuk AFP.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Tegang! Pesawat Pengebom Rusia Melintas, Jepang Kerahkan Jet Tempur

    Tegang! Pesawat Pengebom Rusia Melintas, Jepang Kerahkan Jet Tempur

    Tokyo

    Militer Jepang mengerahkan sejumlah jet tempurnya setelah mendeteksi keberadaan pesawat pengebom Rusia melintas di atas perairan internasional di dekat wilayahnya. Moskow dalam penjelasannya menyebut pesawat-pesawatnya itu terbang dengan mematuhi aturan internasional.

    Juru bicara pemerintah Jepang Yoshimasa Hayashi dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Jumat (31/1/2025), menyebut insiden itu terjadi pada Kamis (30/1) waktu setempat, dengan pesawat-pesawat Rusia terdeteksi mengudara di atas Laut Okhotsk dan Laut Jepang.

    “Kami mengonfirmasi bahwa pesawat-pesawat pengebom dan beberapa jet tempur militer Rusia terbang di atas laut lepas di Laut Okhotsk dan Laut Jepang kemarin, dan kami mengerahkan sejumlah jet tempur Pasukan Bela Diri Udara (sebagai respons),” sebut Hayashi saat berbicara kepada wartawan pada Jumat (31/1).

    “Sulit untuk mengatakan dengan jelas apa tujuan dari penerbangan tersebut… tetapi militer Rusia terus aktif di area-area di sekitar Jepang,” ucapnya.

    Tokyo telah mengangkat masalah ini dengan Moskow di masa lalu melalui jalur diplomatik, termasuk mengenai “penyusupan” jet tempur Rusia ke dalam wilayah udara teritorial Jepang pada September tahun lalu, yang telah dibantah oleh Moskow.

    “Kami akan terus memantau (situasi) dengan cermat dan melakukan yang terbaik untuk mengambil tindakan dalam berpatroli dan merespons penyusupan wilayah udara,” tegas Hayashi dalam pernyataannya.

    Kementerian Pertahanan Rusia, dalam pernyataan via Telegram pada Kamis (30/1), mengatakan bahwa dua pesawat pengebom jarak jauh miliknya mengudara di atas perairan internasional di Laut Jepang dan Laut Okhotsk.

    Kementerian Pertahanan Rusia juga merilis video yang menunjukkan dua pesawat Tupolev-95 yang dikawal sejumlah jet tempur Moskow sedang melakukan apa yang disebutnya sebagai penerbangan reguler selama lebih dari delapan jam.

    “Semua penerbangan dengan pesawat Angkatan Udara Rusia dilakukan dengan kepatuhan ketat terhadap aturan internasional mengenai penggunaan wilayah udara,” demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Mungkinkah Rusia Kembali Deklarasikan Mobilisasi Massal?

    Mungkinkah Rusia Kembali Deklarasikan Mobilisasi Massal?

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin ingin “meningkatkan pelatihan tempur bagi prajurit cadangan.” Untuk itu, dia menandatangani dekrit wajib militer untuk tahun 2025. Panggilan wajib militer nantinya dapat diberikan kepada prajurit cadangan sampai dengan umur 50 tahun, bintara sampai dengan umur 60 tahun, perwira menengah sampai dengan umur 65 tahun, dan perwira tinggi sampai dengan umur 70 tahun.

    Sejak dimulainya invasi di Ukraina tiga tahun lalu, Rusia memperpanjang masa pelatihan bagi prajurit cadangan atau rekrutan. Selain itu, batas usia maksimal bagi wajib militer juga dinaikkan, dan denda jika tidak mengikuti pelatihan militer dinaikkan menjadi 30.000 rubel atau sekitar Rp5 juta.

    Di jejaring media sosial, pengguna di Rusia belakangan mulai mempertanyakan mengapa latihan militer dijadwalkan begitu awal tahun ini. Tahun lalu, panggilan diumumkan pada bulan Maret dan bulan Mei pada tahun 2023. “Haruskah kita mengharapkan mobilisasi baru?” tanya seorang pengguna di jaringan Rusia “Vkontakte”. “Sekarang, akan ada banyak yang ingin meninggalkan negara ini,” tambah komentator lainnya.

    Dari pelatihan militer hingga perang melawan Ukraina?

    Menurut undang-undang, warga Rusia harus menjalani latihan militer selama sekitar dua bulan. Sebelum Putin melancarkan perang melawan Ukraina, latihan hanya diadakan sebagai formalitas. Meski bersifat wajib, hanya sedikit yang ikut serta, karena cuma diancam denda sebesar 500 rubel atau Rp84 ribu saja.

    Sejak tahun 2022, latihan militer digelar sepanjang tahun, jelas Artyom Klyga, seorang pengacara untuk gerakan penentang wajib militer Rusia. “Sebenarnya bisa dikatakan bahwa latihan militer yang diperintahkan tahun lalu, masih terus berlangsung,” ujarnya kepada DW.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Hal ini boleh jadi didorong “kebutuhan prajurit” mengingat “semakin lelahnya tentara Rusia”. Menurut Klyga, pelatihan militer merupakan kesempatan tambahan untuk merekrut tentara guna berperang melawan Ukraina. Dalam suatu latihan, lebih mudah untuk “memaksa seseorang untuk menandatangani kontrak melalui isolasi, penipuan atau bahkan ancaman”.

    Menurut Klyga, latihan tersebut juga berfungsi untuk memberikan pangkat yang lebih tinggi dan meningkatkan spesialisasi para prajurit, yang memungkinkan perencanaan mobilisasi yang lebih tepat. Warga Rusia belakangan mulai dijebak dengan panggilan ke dewan wajib militer dengan dalih “perbandingan data”. Prajurit cadangan dapat menghadapi tuntutan pidana jika mereka melalukan desersi.

    “Sebelum pemeriksaan kesehatan untuk wajib militer, setiap orang bisa pergi ke luar negeri tanpa rasa khawatir,” tegasnya, seraya menambahkan bahwa hingga kini belum ada larangan bepergian.

    Apa isi dektrit dari Kremlin?

    “Dalam perintah rahasia itu ditentukan jumlah peserta wajib militer, dan tugas yang direncanakan di wilayah tersebut,” kata mantan wakil parlemen Duma Kota Moskow, Yevgeny Stupin. Informasi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tujuan dan sasaran Kementerian Pertahanan Rusia.

    Stupin memperingatkan agar tidak mempercayai jaminan dari otoritas Rusia, bahwa menurut hukum, tidak seorang pun dapat dikirim dari latihan ke medan perang. Sang politisi menunjuk pada formulasi dalam dekrit yang memungkinkan prajurit cadangan untuk bertugas di Garda Nasional dan dinas rahasia domestik FSB. “Saya ingin mengingatkan Anda bahwa Garda Nasional adalah pasukan penegak hukum di wilayah Ukraina yang diduduki oleh tentara Rusia, dan bahwa pasukan FSB menjaga perbatasan dan sering terlibat dalam pertempuran dengan angkatan bersenjata Ukraina di Kursk dan Belgorod,” tambahnya.

    Artyom Klyga juga menunjukkan prajurit cadangan dapat dikirim untuk bertugas atau berlatih di Garda Nasional atau FSB baik di wilayah Kursk dan Belgorod, maupun di wilayah yang diduduki oleh Rusia. “Undang-undang tidak melarangnya. Memang tidak ada hambatan hukum, tetapi kami belum menemukan kasusnya„ kata aktivis hak asasi manusia itu.

    Gerakan “Idite Lesom”, sebuah organisasi di Georgia yang membantu pembelot Rusia, juga mengatakan kepada DW bahwa mereka belum melihat peserta pelatihan militer dikirim ke medan perang. “Namun, lebih baik mengabaikan panggilan,” tulis organisasi tersebut.

    Rencana perang melawan NATO?

    Pihak berwenang Rusia menekankan bahwa mobilisasi terbaru tidak direncanakan dan bahwa perekrutan tentara Rusia berlangsung tanpa paksaan. “Setiap hari, sekitar 1.000 orang mendaftarkan diri sebagai relawan di badan wajib militer,” kata Andrei Kartapolov, anggota komite pertahanan di parlemen Duma, kepada kantor berita Rusia TASS.

    Dia menekankan bahwa tentara Rusia “setiap hari merangsek maju di garis depan”.

    “Militer Rusia memang bergerak maju di Ukraina timur, tetapi intensitasnya menurun,” kata Ruslan Leviev, pendiri organisasi investigasi independen Conflict Intelligence Team, dalam sebuah wawancara dengan DW. Aktivis oposisi itu menjelaskan bahwa meskipun Rusia mampu menambah jumlah prajuritnya, namun tetap kesulitan meggantikan tingginya angka perwira yang gugur.

    Pada saat yang sama, Parlemen Rusia Duma menyerukan persiapan perang melawan “kekuatan kolektif Barat”. Skenario ini akan terjadi, seperti yang dikatakan wakil ketua komite pertahanan, Alexei Zhuravlev, kepada portal Rusia absatz.media. Menurutnya, jika negara-negara Barat memasuki perang, Rusia harus memperkuat perekrutan pasukan cadangan.

    Namun, menurut mantan anggota parlemen Moskow Yevgeny Stupin, latihan militer bukan peringatan atau isyarat ancaman bagi Barat. Sebaliknya, dia berasumsi bahwa Vladimir Putin sedang mencoba meraih hasil cepat di garis depan. “Itulah sebabnya dia mempercepat perekrutan prajurit sementara, tidak membiarkan mereka yang telah dimobilisasi pergi dan juga menggunakan prajurit cadangan,” pungkas Stupin.

    Diadaptasi dari DW Bahasa Jerman.

    Lihat Video ‘Drone Rusia Bombardir Odesa, Sejumlah Orang Terluka’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Kirim Rudal Mematikan Buatan AS untuk Ukraina

    Israel Kirim Rudal Mematikan Buatan AS untuk Ukraina

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel mentransfer sekitar 90 rudal pencegat pertahanan udara Patriot dari penyimpanan di Israel ke Polandia untuk dikirimkan ke Ukraina. Hal ini dilaporkan oleh media Axios, mengutip tiga sumber anonim.

    Setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memensiunkan Patriot yang dipasok AS pada April 2024, Kyiv meminta rudal-rudal itu. Moskow memperingatkan Yerusalem Barat tentang potensi konsekuensi pada saat itu, dan gagasan itu tampaknya tidak membuahkan hasil.

    Axios melaporkan beberapa pesawat angkut Angkatan Udara AS C-17 mengangkut rudal-rudal itu dari pangkalan udara di Israel selatan ke kota Rzeszow di Polandia, pusat logistik NATO untuk memasok Ukraina.

    Yerusalem Barat memberi tahu Moskow tentang langkah itu dan mengatakan mereka “hanya mengembalikan sistem Patriot ke AS” daripada memasok senjata ke Ukraina, Axios melaporkan, mengutip seorang pejabat senior Israel yang tidak disebutkan namanya.

    Pejabat yang sama mengklaim bahwa ini adalah hal yang sama dengan pemindahan peluru artileri AS dari “penyimpanan darurat” di Israel ke Ukraina dua tahun lalu.

    Baik Pentagon maupun Komando Eropa AS menolak memberikan komentar kepada Axios untuk berita tersebut. Rusia belum secara resmi menanggapi masalah tersebut.

    Menurut Axios, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak menerima telepon dari Vladimir Zelensky dari Ukraina “selama berminggu-minggu.”

    Situasi berubah pada akhir September ketika Netanyahu membutuhkan izin Zelensky bagi para peziarah Hasid untuk mengunjungi Uman, sebuah kota di selatan Kyiv tempat pendiri gerakan mereka, Reb Nachman dari Bratslav, dimakamkan. Zelensky menolak hingga Netanyahu menyetujui pemindahan Patriot, kata seorang pejabat Ukraina.

    Seorang juru bicara Netanyahu mengakui kepada Axios bahwa sistem Patriot telah “dikembalikan ke AS,” dan menambahkan bahwa “kami tidak tahu apakah sistem itu dikirim ke Ukraina.” Juru bicara itu juga membantah adanya hubungan antara Patriot dan ziarah Uman.

    Pengiriman rudal tersebut merupakan sumbangan Israel yang “paling signifikan” bagi Kyiv sejak konflik Rusia-Ukraina meningkat pada Februari 2022. Yerusalem Barat telah lama bersikeras hanya memberikan bantuan kemanusiaan kepada Kyiv, karena khawatir akan pembalasan dari Moskow di Suriah, atau melalui pasokan senjata canggih kepada Iran.

    (luc/luc)

  • Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Urusan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merilis jajak pendapat tahunan para ahli kebijakan luar negeri dengan pertimbangan konflik saat ini atau potensial yang dapat memengaruhi kepentingan Negeri Paman Sam.

    Laporan tersebut dirilis dengan latar belakang perang dan meningkatnya ketegangan di sejumlah kawasan dan saat Presiden AS Donald Trump memaparkan prioritas kebijakan luar negerinya untuk masa jabatan keduanya.

    Newsweek menghubungi Departemen Luar Negeri AS melalui email untuk meminta komentar.

    Laporan tersebut disusun dari informasi yang dikumpulkan pada bulan November dari 15.000 akademisi, pejabat pemerintah, dan pakar kebijakan luar negeri lainnya.

    Hasilnya menunjukkan bahwa tahun 2025 dapat menjadi tahun yang paling berbahaya sejak Dewan Urusan Luar Negeri mulai melakukan Survei Prioritas Pencegahan.

    Ada lebih banyak skenario yang lebih mungkin terjadi dan memiliki dampak potensial yang lebih tinggi terhadap kepentingan Washington daripada sebelumnya dalam 17 tahun jajak pendapat oleh lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington DC.

    Timur Tengah Masih Memanas

    Timur Tengah dianggap sebagai area yang memerlukan perhatian khusus.

    Menurut laporan tersebut, masih menjadi sorotan konflik Israel dan Hamas di Gaza, kemudian bentrokan dengan Hizbullah yang berpusat di Lebanon, dan meningkatnya permusuhan dengan pendukung kedua kelompok paramiliter—Iran.

    Tidak jelas bagaimana gencatan senjata minggu lalu antara Israel dan Hamas dan kembalinya ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza selatan ke utara akan memengaruhi hasil survei.

    Keuntungan Militer Rusia

    Lalu perang Rusia melawan Ukraina juga masuk dalam kategori konflik Tingkat I tertinggi. 

    Kini, perang yang telah memasuki tahun ketiga dinilai memiliki kemungkinan besar untuk terus berlanjut dan berdampak besar pada kepentingan AS.

    Laporan itu memprediksi berbagai  spekulasi yang bisa terjadi.

    “Keuntungan militer besar Rusia di Ukraina, termasuk penghancuran infrastruktur penting secara luas, dan berkurangnya bantuan asing ke Kyiv menyebabkan gencatan senjata yang menguntungkan Moskow.”

    Tekanan Militer Cina ke Taiwan

    Skenario Tingkat 1 yang dianggap cukup mungkin terjadi tetapi dengan dampak potensial yang tinggi adalah “peningkatan tekanan militer dan ekonomi oleh Tiongkok terhadap Taiwan ” yang dapat memicu krisis Selat Taiwan yang dapat menarik AS dan negara lain di kawasan Pasifik.

    Konflik Afghanistan

    Afghanistan masuk dalam kategori risiko rendah Tier II.

    Para ahli merasa penindasan Taliban dan kesulitan ekonomi yang sedang berlangsung di Afghanistan dapat memicu kekerasan sektarian, yang dapat memperburuk krisis kemanusiaannya.

    Skenario ini dianggap memiliki kemungkinan yang tinggi meskipun dampaknya rendah terhadap masalah kebijakan AS saat ini.

    Provokasi Perbatasan Korea

    Sementara itu, “uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan, menurut para ahli.

    Kontinjensi ini turun ke Tingkat II, turun dari Tingkat 1 tahun lalu, tetapi akan berdampak besar pada kawasan tersebut dan kemungkinan akan melibatkan AS, yang menempatkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan yang bersekutu.

    Di antara potensi krisis dalam kategori Tingkat III adalah meningkatnya ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh meningkatnya terorisme dan melemahnya kewenangan pemerintah di Nigeria timur laut.

    ALUTSISTA KOREA UTARA – Meriam howitzer M1989 Koksan Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia. Uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara disebut pakar tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan. (NK News)

    Kemungkinan ini dianggap sedang dan berdampak rendah pada kepentingan Washington.

    Direktur Pusat Aksi Pencegahan di Council on Foreign Relations, Paul Stares, memberikan analisis terkait peta konflik dunia di 2025.

    “Tingkat kecemasan yang dirasakan responden survei tentang risiko konflik kekerasan selama 12 bulan mendatang tidak pernah sebesar ini. Dari 30 kemungkinan yang disurvei, 28 dinilai sangat mungkin terjadi dalam 12 bulan mendatang. Delapan belas di antaranya akan berdampak tinggi atau sedang terhadap kepentingan AS.”

    Untuk menghindari berbagai krisis yang terjadi secara bersamaan dengan konsekuensi yang mengerikan bagi Amerika Serikat, Stares menyarankan pemerintahan Trump untuk berpikir jernih dan berupaya mengurangi risiko konflik.

    Indeks Perdamaian Dunia

    Pada Juni 2024 lalu, Indeks Perdamaian Global (GPI) 2024 merilis peta konflik terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Terdapat 56 konflik, 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan, yang merupakan jumlah terbanyak sejak GPI didirikan.

    Laporan yang dihasilkan oleh lembaga pemikir internasional, Institute for Economics & Peace (IEP), yang mengungkap bahwa dunia berada di persimpangan jalan. Tanpa upaya bersama, ada risiko lonjakan konflik besar, seperti dikutip dari visionofhumanity.org.

    Adapun 97 negara mengalami penurunan tingkat kedamaian, lebih banyak dari tahun mana pun sejak dimulainya Indeks Perdamaian Global pada tahun 2008.

    Konflik di Gaza dan Ukraina merupakan pendorong utama penurunan tingkat kedamaian global, karena kematian akibat pertempuran mencapai 162.000 pada tahun 2023.

    92 negara saat ini terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, lebih banyak daripada kapan pun sejak dimulainya GPI.

    Sistem penilaian militer pertama dari jenisnya menunjukkan bahwa kemampuan militer AS hingga tiga kali lebih tinggi daripada Tiongkok.

    Dampak ekonomi global dari kekerasan meningkat menjadi $19,1 triliun pada tahun 2023, mewakili 13,5 persen dari PDB global. Paparan terhadap konflik menimbulkan risiko rantai pasokan yang signifikan bagi pemerintah dan bisnis.

    Militerisasi mencatat penurunan tahunan terbesarnya sejak dimulainya GPI, dengan 108 negara menjadi lebih termiliterisasi.

    110 juta orang menjadi pengungsi atau mengungsi di dalam negeri karena konflik kekerasan, dengan 16 negara kini menampung lebih dari setengah juta pengungsi.

    Amerika Utara mengalami kemerosotan regional terbesar, yang disebabkan oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Jumlah negara yang terlibat konflik tertinggi sejak Perang Dunia II

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas menyerahkan 3 sandera Israel dan 5 warga Thailand kepada ICRC sebelum dibawa ke negara masing-masing. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Saat ini terdapat 56 konflik, yang terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Konflik-konflik tersebut telah menjadi lebih internasional dengan 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, yang terbanyak sejak dimulainya GPI.

    Meningkatnya jumlah konflik kecil meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak konflik besar di masa mendatang.

    Misalnya, pada tahun 2019, Ethiopia, Ukraina, dan Gaza semuanya diidentifikasi sebagai konflik kecil.

    Tahun lalu tercatat 162.000 kematian terkait konflik. Ini adalah jumlah korban tertinggi kedua dalam 30 tahun terakhir, dengan konflik di Ukraina dan Gaza yang menyumbang hampir tiga perempat kematian.

    Ukraina mewakili lebih dari separuhnya, mencatat 83.000 kematian akibat konflik, dengan perkiraan sedikitnya 33.000 untuk Palestina hingga April 2024.

    Dalam empat bulan pertama tahun 2024, kematian terkait konflik secara global berjumlah 47.000.

    Jika angka yang sama berlanjut hingga akhir tahun ini, ini akan menjadi jumlah kematian konflik tertinggi sejak genosida Rwanda pada tahun 1994.

    Dampak ekonomi global akibat kekerasan pada tahun 2023 adalah $19,1 triliun atau $2.380 per orang.

    Ini merupakan peningkatan sebesar $158 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kerugian PDB akibat konflik sebesar 20 persen.

    Pengeluaran untuk pembangunan perdamaian dan pemeliharaan perdamaian berjumlah total $49,6 miliar, yang mewakili kurang dari 0,6?ri total pengeluaran militer.

    Islandia tetap menjadi negara paling damai, posisi yang telah dipegangnya sejak 2008, diikuti oleh Irlandia, Austria, Selandia Baru, dan Singapura – pendatang baru di lima besar.

    Yaman telah menggantikan Afghanistan sebagai negara paling tidak damai di dunia. Diikuti oleh Sudan, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Ukraina.

    Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) tetap menjadi kawasan yang paling tidak damai.

    Kawasan ini merupakan rumah bagi empat dari sepuluh negara yang paling tidak damai di dunia dan dua negara yang paling tidak damai, Sudan dan Yaman.

    Meskipun demikian, UEA mencatat peningkatan kedamaian terbesar di kawasan ini – naik 31 peringkat ke peringkat 53 pada tahun 2024.

    Meskipun sebagian besar indikator kedamaian memburuk selama 18 tahun terakhir, ada peningkatan dalam angka pembunuhan yang turun di 112 negara, sementara persepsi kriminalitas membaik di 96 negara.

    Perubahan sifat konflik

    Seiring meluasnya konflik dan semakin mendunianya konflik, meningkatnya kompleksitas mengurangi kemungkinan tercapainya solusi yang langgeng. Ukraina dan Gaza adalah contoh dari keluhan historis yang terus berlanjut atau “perang abadi” tanpa resolusi yang jelas.

    Jumlah konflik yang menghasilkan kemenangan yang menentukan bagi kedua belah pihak telah turun dari 49 persen pada tahun 1970-an, menjadi kurang dari 9 persen pada tahun 2010-an.

    Selama periode yang sama, jumlah konflik yang berakhir melalui perjanjian damai turun dari 23 persen menjadi lebih dari 4%.

    Faktor kunci lain yang membentuk kembali konflik adalah dampak teknologi peperangan asimetris, yang memudahkan kelompok non-negara, serta negara yang lebih kecil atau kurang kuat, untuk bersaing dalam konflik dengan negara atau pemerintah yang lebih besar.

    Jumlah negara yang menggunakan pesawat nirawak meningkat dari 16 menjadi 40, peningkatan 150% antara tahun 2018 dan 2023.

    Selama periode yang sama, jumlah kelompok non-negara yang melakukan setidaknya satu serangan pesawat nirawak meningkat dari 6 menjadi 91, peningkatan lebih dari 1.400%.

    Kemampuan militer global

    Sejak dimulainya perang Ukraina, militerisasi telah meningkat di 91 negara, membalikkan tren 15 tahun sebelumnya.

    Mengingat komitmen ke depan banyak negara terhadap pengeluaran militer, hal itu tidak mungkin membaik dalam beberapa tahun mendatang.

    Perubahan dalam dinamika peperangan telah menyebabkan jumlah pasukan berkurang sementara kecanggihan teknologi meningkat.

    Selama dekade terakhir, 100 negara mengurangi personel angkatan bersenjata mereka, sementara kemampuan militer global meningkat lebih dari 10%.

    Penelitian pertama yang dilakukan oleh IEP menghitung kemampuan militer suatu negara dengan menggabungkan kecanggihan militer, teknologi, dan kesiapan tempur.

    Penelitian ini mengungkap bahwa AS memiliki kemampuan militer yang jauh lebih tinggi daripada China, yang diikuti oleh Rusia.

    Pendekatan tradisional untuk mengukur kemampuan militer umumnya hanya menghitung jumlah aset militer.

    Sorotan regional

    Eropa tetap menjadi kawasan paling damai, namun, kawasan ini mencatat peningkatan pengeluaran militer tahunan terbesar sejak dimulainya GPI.

    Amerika Utara mencatat penurunan perdamaian regional terbesar dengan penurunan hanya di bawah 5%.

    Baik AS maupun Kanada mengalami penurunan yang signifikan, terutama didorong oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Afrika Sub-Sahara sekarang menjadi kawasan paling tidak damai kedua setelah MENA karena menghadapi beberapa krisis keamanan – terutama meningkatnya kerusuhan politik dan terorisme di Sahel Tengah.

    Asia-Pasifik tetap menjadi kawasan paling damai kedua dengan sedikit penurunan perdamaian.

    Papua Nugini mencatat penurunan terburuk di kawasan tersebut, yang disebabkan oleh meningkatnya kekerasan suku akibat perselisihan atas wilayah dan kepemilikan tanah.

    Amerika Tengah dan Karibia mengalami sedikit penurunan perdamaian, karena negara-negara seperti Haiti memerangi kejahatan terorganisasi tingkat tinggi dan kerusuhan sipil.

    Meskipun demikian, El Salvador mencatat peningkatan perdamaian paling signifikan di dunia.

    Amerika Selatan mengalami penurunan perdamaian terbesar kedua dengan penurunan sebesar 3,6%.

    Perubahan terbesar terjadi pada indikator Tingkat Pembunuhan, Skala Teror Politik, dan Intensitas Konflik Internal.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Kilang Rusia Terbakar Usai Kena Serangan Drone Ukraina

    Kilang Rusia Terbakar Usai Kena Serangan Drone Ukraina

    Jakarta

    Drone Ukraina Hantam Fasilitas Minyak dan Rudal Rusia

    Pesawat tanpa awak atau drone milik Ukraina dikabarkan menghantam stasiun pompa minyak di Andreapol Rusia pada Rabu (29/1/2025). Wilayah tersebut bagian dari rute ekspor minyak melalui pelabuhan Laut Baltik Ust-Luga, yang memgakibatkan kebakaran dan kebocoran produk minyak.

    Dikutip dari Reuters, serangan drone Ukraina juga menghantam fasilitas penyimpanan rudal Rusia di wilayah Tver, yang menyebabkan serangkaian ledakan. Laporan tersebut mengatakan, lokasi pompa penyaringan dan tangki berisi aditif rusak akibat serangan Ukraina dan pasokan melalui pipa utama ke terminal Ust-Luga dihentikan sementara.

    Perusahaan jaringan pipa minyak Rusia, Transneft mengatakan, tidak ada gangguan dan menggambarkan kerusakan di wilayah Tver. Pasukan Ukraina telah meningkatkan serangan pesawat drone terhadap fasilitas militer dan energi Rusia dalam beberapa minggu terakhir.

    Hal itu dilakukan Ukraina untuk meningkatkan biaya perang bagi Moskow menjelang peringatan tiga tahun invasi skala penuhnya di bulan depan.

    Sementara militer Ukraina mengatakan, telah menyerang kilang minyak di wilayah Nizhny Novgorod, Rusia. Serangan drone itu juga menyebabkan kebakaran besar.

    Rusia juga dikabarkan telah melakukan serangan pesawat tak berawak secara rutin terhadap sasaran di Ukraina sejak 2022. Sumber Reuters mengatakan serangan terhadap stasiun pompa minyak dan fasilitas penyimpanan rudal merupakan operasi gabungan yang dilakukan oleh badan keamanan SBU dan Pasukan Operasi Khusus Ukraina.

    Lihat Video: Kilang Minyak di Rusia Terbakar Diserang Drone, Warga Kocar-kacir

    (rrd/rrd)

  • Potret Kemeriahan Perayaan Imlek di Berbagai Belahan Dunia

    Potret Kemeriahan Perayaan Imlek di Berbagai Belahan Dunia

    CNBC Indonesia

    News

    Foto News

    Foto Internasional

    Reuters, Muhammad Sabki, CNBC Indonesia

    29 January 2025 21:53

    Orang-orang berdoa di kuil Tionghoa pada Tahun Baru Imlek di Bangkok, Thailand, Rabu (29/1/2025). (REUTERS/Athit Perawongmetha)

    Warga keturunan Tionghoa (Cina Benteng) melakukan ziarah kubur atau dikenal dengan istilah Maybong di Pemakaman Kawasan Panongan, Tanggerang, Banten, Rabu (29/1/20225). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Warga keturunan Tionghoa memanjatkan doa di Vihara Punna Karya, Curug Kulon, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (28/1/2025) malam. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Seorang penari meniup api selama perayaan Tahun Baru Imlek di Binondo, Manila, Filipina, Rabu (29/1/2025). REUTERS/Eloisa Lopez

    Warga beratraksi dengan mengenakan kostum singa dalam perayaan menjelang Tahun Baru Imlek di kawasan yang dikenal sebagai Chinatown di Washington, AS, Selasa (28/1/2025). (REUTERS/Carlos Barria)

    Pengunjung berpose untuk berfoto dengan lonceng dan lentera merah yang menghiasi pekan raya kuil, pada hari pertama Tahun Baru Imlek, di Beijing, China, Rabu (29/1/2025). (REUTERS/Florence Lo)

    Patung naga terlihat di depan Kremlin selama perayaan menjelang Tahun Baru Imlek di Moskow, Rusia, Selasa (28/1/2025). (REUTERS/Maxim Shemetov)

    Seorang pemuja meminta berkah di kuil Leong Nam pada hari pertama Tahun Baru Imlek di Singapura, Rabu (29/1/2025). (REUTERS/Caroline Chia)

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();