kab/kota: Moskow

  • Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Serangan Drone Ukraina Picu Kerusakan di Rusia, Depot Minyak Terbakar

    Moskow

    Serangan drone Ukraina memicu sejumlah kerusakan di kota pelabuhan Novorossiysk, Rusia, pada Jumat (14/11) waktu setempat. Sebuah kapal yang sedang berlabuh mengalami kerusakan, sedangkan depot minyak yang ada di kota pelabuhan itu terbakar imbas serangan drone Ukraina tersebut.

    Gubernur wilayah Krasnodar, Veniamin Kondratyev, seperti dilansir Reuters, Jumat (14/11/2205), menyebut tiga awak kapal mengalami luka-luka dan saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

    Serpihan drone Ukraina tersebut juga memicu kerusakan pada sejumlah apartemen yang ada di wilayah tersebut. Novorossiysk merupakan jalur utama untuk ekspor minyak Rusia.

    Otoritas setempat melaporkan bahwa serangan drone Ukraina sempat memicu kebakaran pada depot minyak di terminal Sheskharis yang ada di kota Novorossiysk. Depot minyak itu menangani ekspor minyak mentah dan produk minyak.

    “Novorossiysk adalah yang paling menderita,” kata Kondratyev dalam pernyataan via media sosial X.

    “Dalam semalam, lebih dari 170 personel dan 50 peralatan menangani dampak serangan itu, dengan cepat memadamkan api dan membantu warga,” tuturnya.

    Tak lama setelah pernyataan Kondratyev, para pejabat setempat mengatakan bahwa kebakaran pada depot minyak setempat telah berhasil dipadamkan.

    Kantor pusat operasional wilayah Krasnodar, dalam pernyataan terpisah via Telegram, melaporkan bahwa serpihan drone menghantam setidaknya empat apartemen, hingga memecahkan kaca jendela. Namun demikian, serpihan drone itu tidak menimbulkan korban luka.

    Disebutkan juga oleh kantor pusat operasional wilayah Krasnodar bahwa bangunan-bangunan di area pesisir juga mengalami kerusakan.

    Reuters tidak dapat memverifikasi laporan serangan di kota pelabuhan Rusia tersebut. Sejauh ini belum ada komentar langsung dari otoritas Ukraina.

    Namun diketahui bahwa infrastruktur minyak Rusia telah berulang kali mengalami gangguan pada tahun ini, akibat rentetan serangan drone dan kapal tanpa awak. Pelabuhan di tepi Laut Baltik dan Laut Hitam, sistem pipa utama, dan sejumlah kilang minyak Rusia telah menjadi target serangan Ukraina beberapa waktu terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Panas! Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina

    Panas! Rusia Lancarkan Serangan Besar-besaran ke Ibu Kota Ukraina

    Jakarta

    Ibu kota Ukraina, Kyiv mengalami serangan udara besar-besaran yang dilakukan Rusia pada Jumat (14/11) dini hari waktu setempat. Hampir setiap distrik di Kyiv diserang secara “masif”, kata wali kota Kyiv.

    Moskow, yang melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022, telah mengintensifkan serangannya terhadap infrastruktur, terutama yang menargetkan fasilitas energi dan sistem kereta api Ukraina, serta kawasan permukiman, dalam beberapa bulan terakhir.

    Rudal dan drone menargetkan berbagai infrastruktur penting di ibu kota pada hari Jumat, kata Mykola Kalashnyk, kepala administrasi militer regional Kyiv, dilansir kantor berita AFP, Jumat (14/11/2025).

    Wali kota Kyiv, Vitaly Klitschko menyebutnya sebagai “serangan musuh yang masif”, dan mengatakan pasukan pertahanan udara sedang beroperasi.

    Satu orang tewas dan setidaknya 15 orang terluka dalam serangan itu, menurut layanan darurat Ukraina, yang menambahkan bahwa “lebih dari 40 orang telah diselamatkan” dari kebakaran dan kerusakan di seluruh kota.

    Sebelumnya, Klitschko melaporkan kebakaran atau kerusakan bangunan di delapan dari 10 distrik di Kyiv, dan mengatakan tim darurat medis telah dikerahkan ke semua distrik tersebut.

    Ia mengatakan seorang wanita hamil termasuk di antara mereka yang dirawat di rumah sakit, serta seorang pria dalam “kondisi sangat serius”.

    “Beberapa bagian jaringan pemanas rusak,” tulis Klitschko di Telegram, dengan beberapa bangunan di distrik Desnyansky di timur laut Ukraina untuk sementara tidak mendapatkan pemanas.

    Pasokan listrik dan air juga dapat terganggu, tambahnya.

    “Rusia menyerang bangunan tempat tinggal. Ada banyak bangunan tinggi yang rusak di seluruh Kyiv, hampir di setiap distrik,” tulis Tymur Tkachenko, kepala administrasi militer Kyiv, di media sosial.

    Serangan itu terjadi seiring negara-negara Barat sekutu Ukraina meningkatkan tekanan terhadap Rusia.

    Pada hari Rabu, Kanada mengumumkan sanksi baru yang menargetkan produksi drone dan energi Rusia, serta infrastruktur yang digunakan untuk melancarkan serangan siber.

    Para menteri luar negeri G7 pada hari itu menyerukan gencatan senjata segera di Ukraina, menyuarakan dukungan “tak tergoyahkan” terhadap integritas teritorial negara itu.

    Sementara, Komisi Eropa sedang mempertimbangkan untuk menggunakan sebagian aset Rusia yang dibekukan setelah invasinya, untuk memberikan pinjaman kepada Ukraina guna mendukung anggaran dan militer selama dua tahun ke depan.

    Saksikan juga Blak-blakan: Eri Cahyadi Galakkan Semangat Gotong Royong Warga Surabaya melalui “Kampung Pancasila”

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kurs Dolar AS Lesu terhadap Rupiah Hari Ini 14 November 2025, Sentuh Level Segini

    Kurs Dolar AS Lesu terhadap Rupiah Hari Ini 14 November 2025, Sentuh Level Segini

    Adapun faktor selanjutnya yang mempengaruhi pelemahan rupiah, yakni para pembuat kebijakan Fed terbagi pendapat mengenai penurunan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi.

    Gubernur Fed Stephen Miran menggambarkan kebijakan moneter AS terlalu ketat, terutama karena ia yakin meredanya inflasi perumahan akan meredakan tekanan harga. Sementara itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada Rabu mengatakan ia lebih suka mempertahankan suku bunga tetap seperti saat ini sampai ada “bukti jelas” inflasi kembali ke target 2% Fed.

    Di Eropa, Moskow menyadari, negara-negara Barat anggota NATO sedang mempersiapkan persenjataan untuk kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow juga sepenuhnya siap menghadapi kemungkinan konflik semacam itu.

    Faktor Internal 

    Selain itu, terdapat faktor dalam negeri yang mempengaruhi rupiah, yakni Pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar 2,68% dari produk domestik bruto (PDB).

    Akan tetapi, bila mengacu pada target kinerja Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029, target defisit tersebut di atas batas aman kisaran 2,45% hingga 2,53% dari PDB pada 2026.

    “Kebijakan fiskal, sektor keuangan dan ekonomi yang proaktif, adaptif dan mampu menggerakkan transformasi ekonomi, pencapaian tersebut diukur dengan indikator Rasio defisit APBN terhadap PDB. Meski demikian, Kementerian Keuangan tidak menjelaskan lebih lanjut dasar penetapan target defisit terhadap PDB dalam batas aman tersebut,” pungkasnya.

  • Prediksi Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 14 November 2025, Ada Potensi Menguat?

    Prediksi Rupiah terhadap Dolar AS Hari Ini 14 November 2025, Ada Potensi Menguat?

    Liputan6.com, Jakarta – Pengamat Ekonomi, Mata Uang & Komoditas Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah akan kembali mengalami melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat, 14 November 2025 direntang 16.730-16.770.

    “Sedangkan untuk perdagangan besok (hari ini) mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 16.730 – Rp 16.770,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).

    Adapun pada penutupan perdagangan sebelumya Kamis, 13 November 2025, Ibrahim mencatat mata uang rupiah ditutup melemah 11 poin di level Rp 16.728

    “Pada perdagangan sore ini, mata uang rupiah ditutup melemah 11 poin sebelumnya sempat melemah 30 point di level Rp 16.728 dari penutupan sebelumnya di level Rp 16.724,” ujarnya.

    Ibrahim menyoroti, pelemahan rupiah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Untuk faktor eksternal di antaranya, Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Rabu malam mengesahkan RUU yang bertujuan untuk membuka pendanaan dan mengakhiri penutupan pemerintah terlama yang pernah ada, dengan Presiden Donald Trump kini siap untuk menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

    RUU tersebut yang akan menjaga pendanaan pemerintah hingga setidaknya 30 Januari, disahkan dengan suara 222 banding 209, dengan 216 anggota Partai Republik dan enam anggota Partai Demokrat mendukung RUU tersebut.

    “Pengesahan RUU ini membantu menjernihkan ketidakpastian atas permintaan bahan bakar AS, mengingat penutupan tersebut menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan di seluruh negeri,” ujarnya.

    Penentuan Suku Bunga

    Adapun faktor selanjutnya yang mempengaruhi pelemahan rupiah, yakni para pembuat kebijakan Fed terbagi pendapat mengenai penurunan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi.

    Gubernur Fed Stephen Miran menggambarkan kebijakan moneter AS terlalu ketat, terutama karena ia yakin meredanya inflasi perumahan akan meredakan tekanan harga. Sementara itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada hari Rabu mengatakan bahwa ia lebih suka mempertahankan suku bunga tetap seperti saat ini sampai ada “bukti jelas” bahwa inflasi kembali ke target 2% Fed.

    Di Eropa, Moskow menyadari bahwa negara-negara Barat anggota NATO sedang mempersiapkan persenjataan untuk kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow juga sepenuhnya siap menghadapi kemungkinan konflik semacam itu.

  • Pertempuran Ukraina Belum Seberapa, Putin Siapkan Perang Lebih Besar

    Pertempuran Ukraina Belum Seberapa, Putin Siapkan Perang Lebih Besar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan bahwa Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin tengah bersiap menggelar “perang besar” di Eropa, yang bisa dimulai paling cepat pada 2029.

    “Kita perlu lebih banyak tekanan pada Rusia. Berdasarkan situasi di medan perang, kita tidak melihat Rusia ingin berhenti,” kata Zelensky dalam unggahan di X pada Kamis (13/11/2025).

    Menurutnya, industri pertahanan Rusia terus meningkatkan kapasitas produksi, sebuah indikasi bahwa Moskow berencana memperpanjang perang.

    “Kami pikir jika kita memberikan tekanan besar, Rusia akan membutuhkan jeda. Tetapi kita harus menyadari bahwa mereka menginginkan perang besar dan bersiap untuk siap pada tahun 2029 atau 2030 untuk memulai perang sebesar itu di benua Eropa,” ujarnya.

    Zelensky menegaskan bahwa komunitas internasional perlu bertindak lebih tegas dengan memperkuat sanksi terhadap Rusia, khususnya di sektor energi.

    “Kita tidak boleh memberi mereka uang, yang masih bisa mereka dapatkan dari energi. Dan bukan memberi mereka senjata,” tegasnya.

    Pernyataan itu memperkuat seruan Kyiv agar negara-negara Barat segera memperketat embargo terhadap ekspor energi Rusia yang selama ini menjadi sumber utama pendanaan perang Moskow. Parlemen Eropa bahkan telah mengusulkan percepatan larangan penuh impor bahan bakar fosil Rusia mulai 1 Januari 2027.

    Komentar Zelensky senada dengan kekhawatiran sejumlah pemimpin Eropa dan NATO yang menilai Moskow tengah membangun kekuatan untuk kemungkinan perang skala besar di akhir dekade ini.

    Ancaman tersebut juga menjadi dasar penyusunan “Peta Jalan Kesiapan Pertahanan 2030” oleh Komisi Eropa yang menyerukan peningkatan postur militer di seluruh benua.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ribut-ribut Uji Coba Nuklir, Rusia Tawarkan Dialog dengan AS

    Ribut-ribut Uji Coba Nuklir, Rusia Tawarkan Dialog dengan AS

    Moskow

    Rusia menawarkan dialog nuklir dengan Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump menuduh Moskow melakukan uji coba nuklir bawah tanah secara rahasia. Dialog itu dimaksudkan untuk meredakan ketegangan antara kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir terbanyak di dunia tersebut.

    Rusia melakukan uji coba sistem persenjataan bertenaga nuklir dan berkemampuan nuklir dalam beberapa pekan terakhir, tetapi menolak tuduhan Trump bahwa mereka telah meledakkan perangkat nuklir secara diam-diam.

    Trump memicu kekhawatiran dan kebingungan bulan lalu ketika mengumumkan dirinya telah memerintahkan Pentagon untuk memulai kembali uji coba senjata nuklir, sebagai balasan atas uji coba yang dilakukan oleh Rusia dan China. Baik Moskow maupun Beijing membantah melakukan melakukan uji coba nuklir.

    Tidak ada satu pun dari ketiga negara tersebut yang secara terbuka menguji hulu ledak nuklir sejak tahun 1990-an. Ketiga negara itu telah menandatangani — namun belum meratifikasi — Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT) yang melarang semua uji coba nuklir, baik untuk tujuan militer maupun sipil.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov, seperti dilansir AFP, Rabu (12/11/2025), menawarkan untuk berdialog dengan AS membahas Tuduhan rump dan kekhawatiran yang muncul.

    “Kami siap membahas kecurigaan yang diangkat oleh rekan-rekan Amerika kami mengenai kemungkinan bahwa kami mungkin diam-diam melakukan sesuatu secara rahasia,” ucap Lavrov saat berbicara kepada media pemerintah Rusia.

    Trump melontarkan tuduhan bahwa Rusia dan China telah secara diam-diam menguji senjata nuklir dalam wawancara dengan stasiun televisi AS, CBS News, awal bulan ini. Tuduhan itu disampaikan setelah Trump secara tiba-tiba membatalkan rencana pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin membahas perang Ukraina.

    Seperti semua negara bersenjata, Rusia secara teratur menguji coba sistem persenjataannya, tetapi telah membantah tuduhan bahwa mereka melakukan uji coba senjata nuklir secara diam-diam.

    Lavrov mengatakan bahwa AS dapat memeriksa apakah Rusia telah menguji coba hulu ledak nuklir melalui sistem pemantauan seismik global.

    “Uji coba lainnya, baik subkritis, maupun yang tanpa reaksi nuklir berantai, dan uji coba pembawanya, tidak pernah dilarang,” sebutnya.

    Rusia mengatakan bahwa pihaknya belum menerima klarifikasi resmi apa pun dari AS mengenai detail tuduhannya tersebut.

    “Sejauh ini, belum ada penjelasan yang diberikan oleh rekan-rekan Amerika kami,” ucap juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, kepada wartawan.

    Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Rusia dan AS memiliki total 8.000 hulu ledak yang dikerahkan dan disimpan — jumlah itu mencapai sekitar 85 persen dari total hulu ledak nuklir yang ada di dunia.

    Lihat juga Video: Utusan Putin Hadiri Pertemuan dengan Utusan Trump di AS, Bahas Apa?

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Terungkap! Upaya Ukraina & Inggris Suap Pilot Rusia Curi Rudal Kinzhal

    Terungkap! Upaya Ukraina & Inggris Suap Pilot Rusia Curi Rudal Kinzhal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengeklaim berhasil menggagalkan rencana spionase besar-besaran yang melibatkan intelijen Ukraina dan Inggris untuk menyuap pilot militer Rusia agar membelot dengan membawa jet tempur MiG-31 yang dilengkapi rudal hipersonik Kinzhal.

    Menurut laporan RIA Novosti, Selasa (11/11/2025), nilai suap yang ditawarkan kepada pilot tersebut mencapai US$3 juta atau sekitar Rp49 miliar.

    Badan intelijen Rusia itu menyebut operasi rahasia tersebut dirancang sebagai “provokasi berskala besar” terhadap Moskow, dengan tujuan agar jet yang dicuri diterbangkan menuju pangkalan udara NATO di kota Constanta, Rumania, di mana pesawat tersebut diperkirakan akan ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara aliansi Barat.

    FSB mengatakan rencana itu digagas oleh badan intelijen militer Ukraina (GUR) dengan dukungan dari intelijen Inggris. Mereka disebut berupaya merekrut sejumlah pilot Rusia untuk mencuri pesawat tempur MiG-31 yang membawa rudal hipersonik Kinzhal dan menerbangkannya ke wilayah Eropa Timur.

    “Langkah-langkah yang telah diambil berhasil menggagalkan rencana dinas intelijen Ukraina dan Inggris untuk melakukan provokasi berskala besar,” demikian pernyataan FSB yang dikutip RIA.

    Media pemerintah Rusia kemudian menayangkan gambar dan rekaman percakapan seorang pria yang disebut bekerja untuk intelijen Ukraina dan Inggris. Dalam tayangan itu, pria tersebut diduga menawarkan imbalan US$3 juta serta kewarganegaraan negara asing kepada seorang pilot Rusia sebagai imbalan untuk membelot dan membawa kabur jet MiG-31 ke Eropa.

    Jet MiG-31, salah satu pesawat pencegat tercepat di dunia, dikenal sebagai platform utama peluncuran rudal Kinzhal, senjata hipersonik yang diklaim Rusia mampu terbang dengan kecepatan luar biasa tinggi dan bermanuver secara kompleks untuk menghindari sistem pertahanan udara musuh.

    Rudal Kinzhal, yang berarti “belati” dalam bahasa Rusia, telah digunakan beberapa kali dalam perang Ukraina dan disebut memiliki kemampuan untuk membawa hulu ledak konvensional maupun nuklir. Moskow mengklaim senjata ini sulit dilacak maupun dicegat oleh teknologi Barat, termasuk sistem pertahanan rudal NATO.

    FSB menyebut, dengan berhasilnya penggagalan rencana ini, Rusia telah mencegah potensi kebocoran teknologi militer sensitif yang dapat mengancam keunggulan strategis negaranya.

    Rusia dalam beberapa tahun terakhir kerap menuding Inggris sebagai musuh utama di Eropa. Moskow menuduh London terlibat langsung dalam perencanaan dan dukungan terhadap operasi militer Ukraina, termasuk serangan lintas perbatasan dan sabotase di wilayah Rusia.

    Inggris di sisi lain menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina sebagai bentuk “perampasan wilayah bergaya imperial”, dan menuduh intelijen Moskow berupaya menciptakan kekacauan di Eropa untuk melemahkan demokrasi Barat. London juga menegaskan bahwa badan-badan keamanan Rusia aktif melakukan operasi siber, disinformasi, dan infiltrasi di berbagai negara Eropa.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Rusia Serang Infrastruktur Energi di Ukraina, 4 Orang Tewas

    Kyiv

    Sebuah serangan Rusia menghantam infrastruktur energi di Ukraina. Serangan itu menewaskan empat orang dan memicu pemadaman listrik di beberapa wilayah Ukraina.

    Dilansir AFP, Sabtu (8/11/2025), Moskow dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan serangan terhadap infrastruktur energi di Ukraina. Serangan Rusia merusak fasilitas gas alam yang menghasilkan bahan bakar utama untuk pemanas di Ukraina.

    “Serangan Rusia sekali lagi menyasar kehidupan sehari-hari masyarakat. Serangan tersebut memutus pasokan listrik, air, dan pemanas bagi masyarakat, menghancurkan infrastruktur penting, dan merusak jaringan kereta api,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Andriy Sybiga.

    Angkatan Udara Ukraina menyebut Rusia meluncurkan 458 pesawat tanpa awak dan 45 rudal ke Ukraina semalam. Sebanyak 406 pesawat tanpa awak dan sembilan rudal Rusia ditembak jatuh Angkatan Udara Ukraina.

    “Di Dnipro, sebuah pesawat tanpa awak Rusia menyerang langsung sebuah bangunan tempat tinggal; hingga saat ini, diketahui tiga orang tewas di kota itu. Sayangnya, ada juga korban jiwa di Kharkiv,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Serangan tersebut menyebabkan pemadaman listrik darurat di ibu kota Kyiv dan di kota Kharkiv. Serangan itu juga memutus pasokan air di Kharkiv.

    Akibat serangan Rusia ke infrastruktur energi Ukraina itu, para ahli mengatakan Kyiv berisiko mengalami pemadaman pemanas menjelang musim dingin.

    (fas/fas)

  • Lomba Nuklir AS-Rusia-China Makin Panas, PD 3 Datang Lebih Cepat?

    Lomba Nuklir AS-Rusia-China Makin Panas, PD 3 Datang Lebih Cepat?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Persaingan senjata nuklir antara Amerika Serikat, Rusia, dan China kembali memanas. Dalam setahun terakhir, ketiga negara adidaya ini sama-sama menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) sebagai bagian dari modernisasi kekuatan nuklir mereka, langkah yang memicu kekhawatiran akan babak baru perlombaan senjata global.

    Amerika Serikat baru saja meluncurkan rudal Minuteman III tanpa hulu ledak dalam uji coba yang digelar pada Rabu waktu setempat. Komando Serangan Global Angkatan Udara AS menyebut tes ini bertujuan mengevaluasi keandalan, kesiapan, dan akurasi sistem persenjataan yang sudah beroperasi sejak 1970 itu.

    “Peluncuran ini telah dijadwalkan bertahun-tahun sebelumnya dan merupakan bagian dari uji rutin untuk memastikan pencegah nuklir AS tetap aman dan efektif,” demikian pernyataan militer AS, dikutip dari Newsweek, Sabtu (8/11/2025).

    Langkah Washington ini datang di tengah meningkatnya aktivitas serupa dari Moskow dan Beijing. Rusia pada Oktober lalu menggelar latihan kekuatan nuklir besar yang diawasi langsung Presiden Vladimir Putin. Latihan itu mencakup peluncuran rudal ICBM Yars, rudal balistik Sineva dari kapal selam, serta rudal jelajah dari pesawat pengebom.

    “Latihan tersebut mengevaluasi kesiapan komando militer dalam menghadapi ancaman strategis,” kata Kremlin dalam pernyataannya.

    Sementara itu, China terakhir kali menguji rudal ICBM DF-31AG pada September 2024, uji pertama sejak 1980-an. Kementerian Pertahanan China menyebut langkah itu sebagai “pengaturan yang sah dan rutin” untuk pelatihan militer.

    “China berkomitmen pada kebijakan ‘tidak menggunakan senjata nuklir terlebih dahulu’ dan strategi yang berfokus pada pertahanan diri,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Mao Ning. Ia menegaskan Beijing tetap mematuhi moratorium uji coba nuklir dan mendukung rezim perlucutan senjata global.

    Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, AS memiliki sekitar 3.700 hulu ledak nuklir dalam stoknya, sementara Rusia dan China masing-masing memiliki 4.309 dan 600 unit. Dalam hal rudal ICBM, AS mengoperasikan 400 unit, Rusia 333, dan China 462.

    Presiden AS Donald Trump, dalam Forum Bisnis Amerika, mengatakan pihaknya tengah “merombak kekuatan nuklir secara besar-besaran.”

    “Kami adalah kekuatan nuklir nomor satu di dunia, meski saya akui itu bukan hal yang membanggakan. Rusia nomor dua, dan China akan menyusul dalam empat hingga lima tahun. Kami mungkin sedang menyusun rencana denuklirisasi bersama, kita lihat saja apakah itu berhasil,” ujarnya.

    Namun, para analis memperingatkan tren yang justru berlawanan dengan denuklirisasi.

    “Era pengurangan senjata nuklir yang berlangsung sejak akhir Perang Dingin tampaknya akan segera berakhir. Kini kita melihat peningkatan persenjataan nuklir dan melemahnya rezim pengendalian senjata,” kata Hans Kristensen, peneliti senior di Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jenderal NATO: Rusia Sudah Siap Serbu Eropa

    Jenderal NATO: Rusia Sudah Siap Serbu Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Seorang pejabat tinggi militer Jerman memperingatkan bahwa Rusia memiliki kapasitas untuk melancarkan serangan terbatas terhadap wilayah Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) kapan saja. Hal ini terjadi saat keduanya bersitegang pasca perang Ukraina.

    Letnan Jenderal Alexander Sollfrank, yang memimpin komando operasi gabungan Jerman dan mengawasi perencanaan pertahanan, menyatakan bahwa meski terlibat dalam perang di Ukraina, kemampuan tempur Rusia saat ini masih memadai untuk tindakan tersebut. Sollfrank, yang berbicara di markasnya di Berlin utara, menggarisbawahi dua skenario ancaman dari Rusia yakni jangka panjang dan pendek.

    “Jika Anda melihat kemampuan dan kekuatan tempur Rusia saat ini, Rusia bisa melancarkan serangan skala kecil terhadap wilayah NATO paling cepat besok,” kata Letjen Sollfrank kepada Reuters dalam sebuah wawancara dikutip Reuters.

    Ia menambahkan bahwa Rusia memiliki cukup tank tempur utama untuk melakukan serangan terbatas yang dapat dipertimbangkan secepatnya. Namun, ia menekankan bahwa serangan semacam itu akan kecil, cepat, terbatas secara regional, tidak besar.

    Kemudian, Sollfrank juga menggemakan peringatan NATO bahwa Rusia berpotensi melancarkan serangan skala besar terhadap aliansi yang beranggotakan 32 negara itu paling cepat tahun 2029. Hal ini akan terjadi jika upaya persenjataan Moskow terus berlanjut.

    Sollfrank mengatakan keputusan Moskow untuk menyerang NATO akan ditentukan oleh tiga faktor yakni kekuatan militer Rusia, rekam jejak militer, dan kepemimpinan.

    “Ketiga faktor ini membawa saya pada kesimpulan bahwa serangan Rusia berada dalam ranah kemungkinan. Apakah itu akan terjadi atau tidak, sebagian besar bergantung pada perilaku kita sendiri,” tambahnya, merujuk pada upaya pencegahan NATO.

    Jenderal tersebut mencatat bahwa taktik perang hibrida Moskow, termasuk intrusi drone baru-baru ini ke wilayah udara Polandia, harus dipandang sebagai elemen yang saling terhubung dari strategi yang mencakup perang di Ukraina.

    “Rusia menyebutnya perang non-linear. Dalam doktrin mereka, ini adalah perang sebelum menggunakan senjata konvensional. Dan mereka mengancam akan menggunakan senjata nuklir-itu adalah perang melalui intimidasi,” jelas Sollfrank.

    “Tujuan Rusia adalah untuk memprovokasi NATO dan mengukur responsnya, dalam rangka meningkatkan rasa tidak aman, menyebar ketakutan, menyebabkan kerusakan, memata-matai, dan menguji ketahanan aliansi.”

    Peringatan ini muncul ketika Berlin secara signifikan meningkatkan postur pertahanannya. Awal tahun ini, Jerman melonggarkan rem utang konstitusionalnya untuk memenuhi target pengeluaran militer inti NATO sebesar 3,5% dari output nasional pada tahun 2029.

    Selain itu, Jerman berencana menambah angkatan bersenjatanya sebanyak 60.000 tentara, menjadikan total personel militer menjadi sekitar 260.000.

    Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri berulang kali membantah niat agresif. Ia mengatakan bahwa invasi skala penuh Moskow tahun 2022 ke Ukraina adalah pertahanan terhadap ambisi ekspansionis NATO.

    (tps/sef)

    [Gambas:Video CNBC]