kab/kota: Mojokerto

  • Pemkab Mojokerto Angkat 432 ASN Formasi 2024

    Pemkab Mojokerto Angkat 432 ASN Formasi 2024

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto secara resmi menyerahkan petikan keputusan Bupati terkait pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) formasi tahun 2024. Petikan SK Bupati Mojokerto tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) ke-29.

    Dalam upacara tersebut, penyerahan keputusan pengangkatan CPNS dan PPPK dilakukan secara simbolis di hadapan 85 peserta upacara di halaman Pemkab Mojokerto. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian penghargaan atas percepatan pengadaan CASN oleh Kepala Kantor Regional II BKN kepada Bupati Mojokerto.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) mengatakan, jika pada tahun 2024 ini, Kabupaten Mojokerto mengangkat sebanyak 85 orang CPNS dan 347 orang PPPK. Pengangkatan tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam memperkuat struktur pemerintahan serta meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam memenuhi kebutuhan ASN di Kabupaten Mojokerto,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Yakni tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) Apartur Sipil Negara (ASN) yang unggul menjadi salah satu kebutuhan penting dalam melaksanakan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati. Gus Barra juga menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menerapkan manajemen ASN yang sesuai dengan regulasi, demi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

    “Kami sampaikan bahwa proses seleksi dan pengangkatan ASN tidak dipungut biaya atau gratis, semua proses dilaksanakan secara transparan dan akuntabel,” katanya.

    Masih dalam rangkaian peringatan Hari Otoda ke-29, Gus Barra juga menyampaikan sambutan dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Tema besar yang diangkat dalam peringatan tahun ini adalah “Sinergi Pusat dan Daerah Membangun Nusantara Menuju Indonesia Emas 2045.”

    Sambutan tersebut menyoroti pentingnya penyelarasan visi serta kebijakan antara pemerintah di semua tingkat, mulai dari kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat, agar pembangunan berjalan efektif dan merata. Hal ini ditekankan kembali oleh Gus Barra di hadapan jajaran Forkopimda dan ASN yang hadir.

    “Penting bagi Pemerintah Daerah untuk tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga harus menjadi mitra aktif dalam merancang kebijakan yang relevan dengan kondisi dan potensi lokal agar Indonesia dapat berkembang secara adil dan merata,” tegasnya.

    Dengan pengangkatan ASN dan semangat kolaborasi yang digaungkan, Kabupaten Mojokerto terus menegaskan komitmennya dalam mendukung pemerintahan yang efektif serta mendukung agenda besar Indonesia Emas 2045. [tin/ian]

  • Sosok Masruroh, Penjual Gorengan di Jombang Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, Dituduh Mencuri – Halaman all

    Sosok Masruroh, Penjual Gorengan di Jombang Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, Dituduh Mencuri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Warga Kabupaten Jombang, Jawa Timur, bernama Masruroh, terkejut saat mendapat tagihan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar Rp12,7 juta.

    Mengetahui tagihan listriknya mencapai belasan juta, Masruroh kebingungan dari mana uang untuk membayarnya.

    “Saya bayar pakai uang apa? Uang dari mana saya bisa bayar sebanyak itu?” kata Masruroh, Kamis (24/4/2025), dilansir TribunJatim.com.

    Lantas, siapakah sosok Masruroh?

    Masruroh merupakan warga Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.

    Ia seorang janda yang memiliki satu anak.

    Ayahnya sudah meninggal sejak 1992. Ia juga tak memiliki seorang suami.

    “Ayah, suami saya sudah tidak ada,” ujar Masruroh.

    Untuk mencukupi kebutuhannya, sehari-hari Masruroh bekerja sebagai penjual goreng keliling.

    “Saya ini hidup dari jualan gorengan keliling saja,” imbuh dia.

    Masruroh diketahui tinggal bersama penyewa yang menempati ruangan di samping rumahnya.

    Ia diketahui hidup seorang diri.

    Dituding Mencuri Listrik

    Masruroh mendapat tagihan listrik Rp12,7 juta sesaat menjelang Idulfitri 1446 H.

    Tak hanya tagihan, Masruroh juga diancam listrik rumahnya bakal diputus jika tidak kunjung membayar.

    Karena memang Masruroh tak punya uang, listrik di rumahnya pun diputus. Pada Kamis, token listrik miliknya tidak dapat diisi.

    “Saya jujur tidak mampu membayar uang sebanyak itu,” aku Masruroh.

    Masruroh sendiri mengaku dirinya dituduh mencuri listrik, hingga akhirnya mendapat tagihan dari PLN.

    Terkait hal itu, Team Leader Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Jombang-Mojokerto, Virna Septiana Devi, memberikan penjelasan.

    Ia mengatakan pelanggan yang memiliki tunggakan, memang tidak diizinkan untuk menerima pasokan listrik.

    “Jika ada pelanggan yang masih memiliki piutang, itu tidak boleh (menggunakan listrik)” jelasnya.

    Virna pun menyebut, jalan keluar yang paling memungkinkan bagi Masruroh, adalah mencicil utang tagihan sampai lunas.

    Pedagang di Jombang Galang Dana untuk Masruroh

    Sebagai bentuk solidaritas, pedagang se-Kabupaten Jombang yang bernaung di bawah Serikat Pedagang Kaki Lima (Spekal), menggalang dana untuk membantu Masruroh.

    Koordinator Spekal Jombang, Joko Fattah Rochim, mengungkapkan penggalangan dana itu diharapkan bisa membantu beban Masruroh yang berstatus janda.

    “Kami menggalang koin untuk Ibu Masruroh, janda pedagang gorengan.”

    “Sedikit dari teman-teman pedagang lain saya harap bisa membantu Ibu Masruroh,” kata Fattah, Jumat (25/4/2025).

    Fattah dan rombongan juga sempat mendatangi gedung DPRD Jombang untuk menemui pimpinan Dewan maupun yang bisa mewakili.

    Namun, saat tiba di lokasi, kantor dewan sepi karena para wakil rakyat sedang menjalani Kunjungan Kerja (Kunker).

    Hal serupa juga dialami Fattah dan rombongan saat mendatangi Kantor PLN Jombang.

    Mereka hanya ditemui oleh satpam. Karena itu, Fattah dan rekan-rekannya memutuskan untuk mengatur ulang waktu berkunjung ke PLN.

    “Kami tetap menggalang dana dan kalau perlu kami uang nanggung, dan kami bayar ke PLN. Nanti akan kami hitung jumlahnya berapa untuk membantu Bu Masruroh,” tukas dia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penjual Gorengan Syok Ditagih PLN Bayar Listrik Rp12,7 Juta, Token Tak Bisa Diisi: Uang dari Mana?

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Ani Susanti/Anggit Puji Widodo)

  • Sosok Masruroh, Penjual Gorengan di Jombang Dapat Tagihan Listrik Rp12,7 Juta, Dituduh Mencuri – Halaman all

    Kisah Sedih Janda Tua Miskin Dituduh Curi Listrik PLN, Didenda Rp 12,7 Juta: Saya Bayar Pakai Apa? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG –  Masruroh syok.

    Janda tua di Jombang, Jawa Timur, tak habis pikir dengan nasibnya kini.

    Perempuan miskin yang sehari-harinya menyambung hidup dengan menjual gorengan ini dituduh mencuri aliran listrik PLN.

    Di tengah kemiskinan yang masih membelitnya, dia ditagih PLN harus membayar denda Rp 12,7 juta.

    Ibu tunggal yang sejak lama kehilangan suami ini pun tak tahu harus mendapatkan uang sebanyak itu.

    Maklum saja untuk hidup sehari-hari bersama dua anaknya sudah sangat susah.

    Dan kini harus membayar tuduhan denda mencuri listri PLN belasan juta rupiah.

    Dia membantah mencuri listrik.

    Ia merasa tak pernah melakukan pelanggaran apa pun.

    Rumahnya kecil, dengan perabotan sederhana.

    Dia juga merasa tak mungkin menggunakan listrik sebesar itu, apalagi sampai disebut mencuri.

    Masruroh sendiri sudah ditinggal ayahnya sejak tahun 1992, dan selama ini hidup dalam keterbatasan ekonomi. 

    Terlebih, nama dalam tagihan tersebut tercatat atas nama mendiang ayahnya yakni Naif Usman. 

    Kini, rumahnya gelap.

    Listrik telah diputus. 

    Malam hari terasa lebih dingin dari biasanya, bukan karena angin tapi karena perasaan tak berdaya.

    Masruroh mengaku bingung harus mencari uang dari mana untuk melunasi tagihan yang begitu besar.

    Penghasilan dari jualan gorengan jelas jauh dari cukup. 

    Kadang hasil jualan hari itu hanya cukup untuk membeli beras dan minyak goreng.

    Baginya, tidak mungkin bisa melunasi tagihan yang jumlahnya sangat besar itu.

    “Saya bayar pakai uang apa? Uang dari mana saya bisa bayar sebanyak itu? Saya ini hidup dari jualan gorengan keliling saja,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (24/4/2025)  dilansir dari TribunJatim.

    Masruroh menjelaskan jika listrik di rumahnya memang digunakan bersama penyewa yang menempati ruang di samping rumahnya. 

    Jauh sebelum ia menerima tagihan listrik itu, sesaat menjelang Hari Raya Iedul Fitri, muncul tagihan dan disertai ancaman pemutusan aliran listrik di rumahnya. 

    Hingga akhirnya ancaman itu benar terjadi.

    Pada Kamis (24/4/2025) siang, token listrik miliknya sudah tidak dapat lagi diisi.

    Mengetahui itu, Masruroh hanya bisa pasrah dan berharap PLN bisa mengerti kondisinya.

    “Ayah, suami saya sudah tidak ada lagi, kalau sudah begini saya harus bagaimana? Saya jujur tidak mampu membayar uang sebanyak itu,” ungkapnya. 

    Penjelasan PLN

    Sementara itu, menanggapi kasus yang menimpa Masruroh, pihak PLN, melalui Team Leader Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Jombang-Mojokerto, Virna Septiana Devi mengutarakan jika pelanggan yang memiliki tunggakan memang tidak diizinkan untuk menerima pasokan listrik. 

    “Jika ada pelanggan yang masih memiliki piutang itu tidak boleh,” beber Vina. 

    Pada kasus Masruroh ini, utang tersebut mencapai Rp12,7 juta yang disebut menempel pada ID pelanggan dengan daya 2200 watt yang masih aktif.

    Ia melanjutkan memang belum ada kebijakan terkait penghapusan piutang pelanggan.

    Mengenai keringanan yang diminta Masruroh, semua bentuk keringanan harus melalui persetujuan manajemen wilayah setempat. 

    Meskipun begitu, ia menjelaskan opsi yang paling memungkinkan adalah mencicil utang sampai lunas supaya listrik tetap menyala kembali.

     

     

  • Truk Tronton Bermuatan Tanah Kaolin Terguling di Depan SPN Mojokerto

    Truk Tronton Bermuatan Tanah Kaolin Terguling di Depan SPN Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu-lintas kembali terjadi di depan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Jumat pagi (25/4/2025). Sebuah truk tronton nopol S 9330 UN bermuatan tanah kaolin terguling.

    Kecelakaan tunggal tersebut terjadi sekitar pukul 04.00 WIB, saat truk yang dikemudikan Sugianto hendak mengirim bahan baku keramik ke sebuah pabrik di Mojokerto. Truk yang berjalan dari arah barat tersebut saat melintas di depan SPN, tiba-tiba menabrak pembatas jalan yang berada di tengah jalur.

    Akibat kecelakaan tersebut, muatan tanah kaolin tumpah ke jalan dan menyebabkan kemacetan cukup parah dari arah Kota Mojokerto menuju Pasuruan. Meski tidak ada korban jiwa, posisi truk dan muatan yang menghalangi jalan membuat petugas harus melakukan penanganan cepat.

    Anggota Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto segera melakukan evakuasi untuk mengurai kemacetan. Truk tronton diamankan ke unit Gakkum setelah berhasil dievakuasi, termasuk sopir truk warga Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang untuk proses lebih lanjut. Arus lalu-lintas kembali lancar setelah truk berhasil dievakuasi.

    “Jam 4 an, saya dari arah Mojokerto mau ke Pabrik Arwana bawa tanah kaolin bahan keramik dari Trenggalek. Saya nggak tahu ada pembatas jalan, ngantuk juga nggak. Penerangan juga kurang, rambu-rambu tidak ada. Nggak kurang lebih 30 km/jam, alhamdulillah tidak ada yang luka,” ujar Sugianto.

    Kawasan depan SPN Mojokerto memang dikenal rawan kecelakaan, terutama bagi kendaraan besar. Di tahun 2025 ini, tercatat dua kecelakaan serupa terjadi di lokasi yang sama. Pada 21 Januari 2025, sebuah truk gandeng bermuatan pakan ternak terguling.

    Sementara pada 15 April 2025 lalu, truk ekspedisi bernopol AD 9978 SM juga mengalami kecelakaan terguling di lokasi yang sama. [tin/aje]

  • Bejatnya Dukun Cabul di Mojokerto, Korban Dicabuli dari Kelas 2 SMP, Ibu: Anak Saya Jadi Murung – Halaman all

    Bejatnya Dukun Cabul di Mojokerto, Korban Dicabuli dari Kelas 2 SMP, Ibu: Anak Saya Jadi Murung – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang dukun desa di Kecamatan Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur mencabuli gadis yang masih berusia di bawah umur.

    Pria berinisial EY (50) alias Pak De ini melancarkan aksinya tak hanya sekali.

    Ibu salah satu korban yang enggan disebut namanya mengatakan, EY menyetubuhi anaknya sejak berusia 14-16 tahun.

    Kini, putrinya telah berusia sekitar 23 tahun.

    “Pengakuan anak saya sudah 10 kali, sejak kelas 2 SMP sampai kelas 1 SMA, itu dari tahun 2016-2017 lalu,” ucap ibu korban dikutip dari Surya.co.id.

    Bahkan, korban diancam oleh pelaku supaya tak menceritakan apa yang dialaminya.

    Ibu korban menuturkan, korban diancam apabila menceritakan perbuatan pelaku, maka orang tuanya akan dijadikan kembang bayang atau sakit menahun, bercerai, hingga masa depan korban hancur.

    “Anak saya diancam pelaku, kalau tidak mau (bersetubuh), orang tuanya bercerai, dijadikan kembang bayang, jadinya anaknya mau,” ungkap perempuan  berkerudung tersebut.

    Ia mengetahui anaknya jadi korban setelah ada siswi kelas 6 SD dan orang tuanya yang datang ke rumahnya.

    Mereka memintanya untuk menjadi saksi kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur yang telah dilaporkan ke Polres Mojokerto Kota.

    “Terbongkarnya saat anak saya cerita sambil nangis menjerit, kalau dia juga pernah diperlakukan seperti itu sama pelaku saat masih SMP hingga SMA kelas 10,” bebernya.

    Ia menceritakan, modus yang dilakukan EY sama dengan korban lainnya, yakni dengan ritual berdoa di dalam kamar.

    “Anak saya dipanggil ke rumahnya (EY), tidak doa, tapi dengan ancaman itu.”

    “Nanti keluarganya tidak harmonis dan dibikin kembang bayang. Perbuatan itu (disetubuhi) di kamar mandi, di depan kamar mandi dan kamar pelaku,” ucap ibu korban.

    Ia menuturkan, putrinya bisa lepas dari EY setelah beranjak dewasa.

    “Bisa lepasnya, anak saya sudah tidak mau kalau dipanggil (EY) saat jadwal jemaah doa.”

    “Ya tetap diancam begitu lewat WA, tapi langsung dihapus, jadi tidak ada barang bukti,” tuturnya.

    Meski alami trauma, putrinya berani berbicara menjadi saksi supaya EY bisa dihukum berat.

    “Anaknya sekarang jadi murung, seperti ketakutan sendiri dan berangkat kerja minta diantar ayahnya,”

    “Semoga pelaku di penjara seberat-beratnya,” tandasnya.

    Terpisah, ayah dari siswi kelas 6 SD yang juga jadi korban, TB (32) mengatakan, bahwa ada banyak korban dari EY.

    Ia menuturkan, korbannya mulai dari anak di bawah umur, remaja, hingga orang dewasa.

    Namun, kasus ini baru terbongkar setelah dia melaporkan EY ke polisi.

    “Korbannya banyak, kalau tepatnya saya tidak tahu persisnya berapa, kemungkinan ada lebih dari 8,” ujar TB.

    Sebelumnya, TB menceritakan, modus pelaku adalah mengajak doa bersama di dalam kamar.

    Namun, ternyata korban disetubuhi oleh pelaku.

    “Anak saya diajak (Ritual) doa tapi di dalam kamar, saya tidak curiga karena orang itu disegani di kampung. Tidak tahunya berbuat seperti itu,” ungkap TB, dikutip dari TribunJatim.com.

    Ia juga menuturkan, sempat terlihat ada bayangan seperti orang sedang berhubungan suami istri di sela-sela pintu kamar anaknya.

    “Saya dikasih tahu istri, awalnya saya tidak percaya kalau anak saya diperlakukan seperti itu,” lanjut TB.

    TB mengatakan, anaknya semula tidak mau cerita soal apa yang dialaminya, hingga pada akhirnya berani bercerita setelah dibujuk oleh sang ayah.

    “Lalu (Korban) saya minta ambil Wudhu dan Alquran di dalam kamar, dua kali tidak menjawab sampai akhirnya ketiga mengaku sudah disetubuhi oleh pelaku,” bebernya.

    TB juga menyebut, telah melaporkan pelaku ke kantor polisi, Rabu (16/4/2025).

    Ia menuturkan, korban juga diduga bukan hanya anaknya saja.

    “Korbannya ada banyak tapi saya tidak tahu persis berapa, anak saya dan anak tetangga juga jadi korban. Kami sudah lapor ke polisi,” pungkasnya.

    Sementara itu, pihak Satreskrim Polres Mojokerto telah menangkap dukun cabul tersebut.

    Ipda Slamet, Kasi Humas Polres Mojokerto Kota mengonfirmasi hal tersebut.

    “Ada laporan kasus persetubuhan terhadap anak di bawah umur di Kemlagi. Kami gerak cepat, dari Satreskrim melakukan penyelidikan dan malamnya terlapor ditangkap,” kata Slamet kepada wartawan di Mapolres Mojokerto Kota, Rabu (23/4/2025).

    Surya.co.id mewartakan, pihak kepolisian langsung mengamankan pelaku setelah mendapat laporan dari orang tua korban.

    “Korban anak di bawah umur berusia 13 tahun, pelaku (EY) sudah diamankan,” ungkap Slamet.

    Ia juga menuturkan, antara pelaku dan korban saling mengenal dan tinggal di desa yang sama.

    “Pelaku dan korban masih satu desa,” jelasnya.

    Tak hanya itu, Slamet menuturkan, hingga saat ini masih satu korban yang melapor.

    Kemungkinan, ujarnya, korban bisa bertambah seiring penyelidikan berlangsung.

    “Masih kami tunggu, barangkali ada (korban) yang melapor, karena tidak menutup kemungkinan ada korban lain,”

    “Nanti kami kembangkan lagi untuk penyidikan lebih lanjut,” tuturnya.

    EY pun kini telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Pelaku sudah ditahan dalam proses penyidikan,” tandasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Kesaksian Korban Predator Anak Dukun Desa di Mojokerto : Diancam Pelaku Jadi Kembang Bayang dan di TribunJatim.com dengan judul Berdalih Ritual Doa, Dukun di Mojokerto Tega Setubuhi Siswi SD di Dalam Kamar Korban

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Surya.co.id/TribunJatim.com, Mohammad Romadoni)

  • Identitas Mayat di Sungai Ngotok Mojokerto Terungkap

    Identitas Mayat di Sungai Ngotok Mojokerto Terungkap

    Mojokerto (beritajatim.com) – Identitas mayat laki-laki yang ditemukan mengambang di Sungai Ngotok, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto akhirnya terungkap. Korban diketahui bernama Agung Manunggal Pamungkas (32), warga Desa Tempuran, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto.

    Kapolsek Prajurit Kulon, AKP Edi Purwo Santoso mengatakan, identitas korban terungkap berkat temuan sejumlah dokumen identitas di saku celana korban. “Di saku celana belakang sebelah kanan korban ditemukan KTP, SIM C, kartu BPJS, dan uang pecahan Rp2.000 sebanyak tiga lembar,” ungkapnya, Jumat (25/4/2025).

    Bermodal KTP tersebut, petugas menghubungi pihak keluarga untuk memastikan identitas korban. Pihak keluarga yang datang ke ruang jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto membenarkan bahwa korban adalah Agung Manunggal Pamungkas, setelah mengenali celana dan tanda khusus pada tubuh korban.

    “Pihak keluarga menyaksikan visum dan mengenali tanda di kaki korban. Mereka menguatkan identitas berdasarkan pakaian dan ciri fisik. Ditemukan luka lebam pada bagian dada korban yang mengarah ke jantung bukan disebabkan oleh tindakan kekerasan. Keterangan dari dokter tidak menunjukkan adanya penganiayaan,” katanya.

    Korban memang punya riwayat sesak napas, hal tersebut juga dibenarkan oleh keluarganya. Sebelumnya, jasad Agung ditemukan dalam posisi tengkurap di aliran anak Sungai Brantas pada, Kamis (24/4/2025) kemarin. Diperkirakan korban telah meninggal lebih dari tiga hari sebelum ditemukan. [tin/beq]

  • Pemkab Mojokerto Siapkan Langkah Antisipatif Jelang May Day 2025

    Pemkab Mojokerto Siapkan Langkah Antisipatif Jelang May Day 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jelang peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day pada 1 Mei 2025 besok, Pemerintah Kabupaten (Pemkan) Mojokerto menggelar rapat koordinasi pembinaan wilayah. Kegiatan tersebut melibatkan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Forkopimca dari 18 kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.

    Rapat yang digelar di salah satu hotel di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto pada, Kamis (24/4/2024) kemarin bertujuan untuk memastikan peringatan May Day dapat berlangsung aman, tertib, dan kondusif. Mengingat Kabupaten Mojokerto merupakan daerah industri padat pekerja, kewaspadaan dan sinergi lintas sektor menjadi fokus utama.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra dalam sambutannya menekankan pentingnya kerja sama seluruh elemen pemerintah bersama TNI, Polri, serta tokoh masyarakat dalam menjaga stabilitas wilayah. “Ini adalah isu tahunan dan mungkin kita semua yang berada di sini sudah memiliki pengalaman masing-masing bagaimana agar Mei Day ini berjalan lancar, kondusif, dan tidak menghambat jalannya pemerintahan,” ungkapnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menjelaskan bahwa penetapan upah minimum bukan kewenangan pemerintah kabupaten. Karena itu, pihaknya berharap para pemangku kepentingan memberikan edukasi kepada para pekerja mengenai sistem pengupahan yang berlaku.

    “Bukan kita yang menetapkan UMR/UMK. Ada di pihak provinsi, sehingga berkoordinasi saja, kalau memang untuk lewat saja, ya dipersilahkan. Tetapi kalau demonya ke kita, kita akan susah, karena kita tidak bisa menentukan kebijakan apapun terkait UMR ini,” jelasnya.

    Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab Mojokerto, Bambang Purwanto, memaparkan bahwa sekitar 171.900 warga Mojokerto bekerja di sektor industri, jumlah tersebut setara dengan 26,9 persen dari total angkatan kerja yang ada. “Maka, Pak Camat, Pak Danramil, Pak Kapolsek punya peran penting dan bertanggung jawab untuk bisa menjaga kondusifitas wilayah,” ujarnya.

    Sehingga para pemangku wilayah tersebut harus memetakan potensi-potensi yang akan memicu disharmonisasi. Sehingga jika terjadi disharmonisasi, terjadi sebuah kondisi yang tidak kondusif, maka akan mempengaruhi secara keseluruhan jalannya Pemkab Mojokerto dan iklim investasi sangat dipengaruhi oleh stabilitas daerah.

    “Ketidaknyamanan di satu wilayah bisa menyebabkan investor menarik diri dan memilih daerah lain. Kalau daerah tidak kondusif, maka investasi juga tidak akan tertarik masuk ke Mojokerto. Kalau tidak kondusif, maka perusahaan-perusahaan yang ada ini akan beralih ke wilayah luar Mojokerto. Sehingga ini bagian penting yang harus dijaga,” tandasnya.

    Forum tersebut juga menyepakati perlunya pemetaan potensi pergerakan buruh oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), agar langkah antisipasi bisa disiapkan sejak dini. Pendekatan humanis dan komunikasi aktif dengan serikat pekerja disebut sebagai kunci utama menciptakan situasi yang harmonis.

    “Informasikan kondisi-kondisi potensi terkait dengan pergerakan serikat-serikat pekerja, sehingga yang ada di wilayah nanti akan tanggap, bisa mengkomunikasikan dengan baik atau menyampaikan aspirasi dengan komunikasi yang baik. Maka akan terjalin harmonisasi di antara kita, sehingga Mojokerto tetap aman, damai, kondusif, dan terkendali,” pungkasnya. [tin/aje]

  • 3
                    
                        Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, Pedagang Gorengan Jombang: Saya Bayar Pakai Apa?
                        Surabaya

    3 Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, Pedagang Gorengan Jombang: Saya Bayar Pakai Apa? Surabaya

    Kaget Dapat Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, Pedagang Gorengan Jombang: Saya Bayar Pakai Apa?
    Editor
    JOMBANG, KOMPAS.com
    – Masruroh kaget tiba-tiba mendapat
    tagihan listrik
    dari
    PLN
    mencapai Rp 12,7 juta. Dia pun juga dituduh mencuri listrik sejak tahun 2022.
    Masruroh merupakan penjual gorengan asal Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Kabupaten
    Jombang
    , Jawa Timur.
    Tagihan listrik
    itu diterima Masruroh melalui pesan WhatsApp yang masuk langsung ke ponselnya.
    Perempuan yang kini tinggal sendiri itu pun bingung dengan datanganya tagihan itu. Apalagi, nama dalam tagihan tersebut tercatat atas nama mendiang ayahnya, yakni Naif Usman. Padahal, ayahnya sudah wafat pada 1992.
    Bagi Masruroh, tagihan listrik itu terlalu besar. Dia pun tak mampu membayar. Terlebih, penghasilannya hanya sebagai penjual gorengan keliling.
    “Saya bayar pakai uang apa? Uang dari mana saya bisa bayar sebanyak itu? Saya ini hidup dari jualan gorengan keliling saja,” ucapnya saat dikonfirmasi awak media pada Kamis (24/4/2025), seperti dikutip
    Surya.co.id
    .
    Masruroh mengatakan, listrik di rumahnya digunakan bersama penyewa yang menempati ruang di samping rumahnya.
    Menjelang Hari Raya Idul Fitri kemarin, keluar tagihan dengan ancaman pemutusan aliran listrik.
    Ancaman pemutusan aliran listrik itu pun benar terjadi. Listrik yang tersambung ke rumah Masruroh tak dapat menyala lagi pada Kamis (24/4/2025) siang.
    “Ayah, suami saya sudah tidak ada lagi, kalau sudah begini saya harus bagaimana? Saya jujur tidak mampu membayar uang sebanyak itu,” ungkapnya.
    Team Leader Pelayanan Pelanggan PLN UP3 Jombang-Mojokerto, Virna Septiana Devi, menjelaskan perkara yang dialami Masruroh ini. Menurutnya, pelanggan yang memiliki tunggakan tidak diizinkan untuk menerima pasokan listrik. Sehingga, aliran listrik ke rumah Masruroh diputus.
    “Jika ada pelanggan yang masih memiliki piutang itu tidak boleh,” beber Vina.
    Virna mengatakan, tagihan Rp 12,7 juta yang dialamatkan kepada Masruroh berdasarkan tagihan yang menempel pada ID pelanggan dengan daya 2200 watt yang masih aktif.
    Sampai sejauh ini, belum ada kebijakan penghapusan tagihan. Sementara untuk keringanan, harus melalui persetujuan manajemen wilayah.
    Kata Virna, ada opsi yang paling memungkinkan, yakni dengan mencicil tagihan itu sampai lunas supaya listrik tetap menyala kembali. 
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Janda Penjual Gorengan di Jombang Kaget Terima Tagihan Listrik Rp 12,7 Juta, PLN: Utangnya Dicicil
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Ngotok Mojokerto

    Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai Ngotok Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Kota Mojokerto dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat pria yang mengambang di aliran Sungai Ngotok, Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon. Penemuan mayat tersebut terjadi pada Selasa sore (23/4/2025), saat sejumlah atlet dayung sedang bersiap menjalani latihan rutin mereka di sungai yang merupakan anak aliran Sungai Brantas.

    Saksi mata yang pertama kali menemukan korban adalah Sunrohman (45), seorang pelatih dayung, bersama sejumlah atletnya. Menurut penuturannya, mereka sedang bersiap turun ke air sekitar pukul 14.50 WIB saat mencium bau menyengat dari arah sungai.

    “Kita tadi latihan rutin setiap hari Selasa sampai Sabtu, setiap sore. Kita mulai jam 2, habis sholat Ashar terus turun ke air (ke sungai) kurang lebih jam 3 kurang 10 menit kalau nggak salah. Kita jalan ke arah barat, ada bau. Kita tengok ke arah kiri,” ungkap Sunrohman.

    Setelah menengok ke arah kiri, mereka melihat sosok pria dalam kondisi tengkurap mengambang di sungai. Kejadian tersebut sontak membuat panik para atlet yang berada di atas perahu. Sunrohman memastikan keberadaan mayat itu dan segera menghubungi pihak berwajib.

    “Benar ada jenazah manusia, saya foto kemudian saya kirimkan ke petugas. Laki-laki dengan kondisi tengkurap dan sudah bengkak. Dari kaki sampai perut bengkak semua,” katanya.

    Polsek Prajurit Kulon yang menerima laporan segera berkoordinasi dengan Tim Inavis Satreskrim Polres Mojokerto Kota. Setelah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), jenazah dievakuasi ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto.

    Kapolsek Prajurit Kulon, AKP Eddy Purwo, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebutkan bahwa mayat pria itu ditemukan sekitar pukul 15.11 WIB di kawasan Rejoto.

    “Mayat ditemukan di Rejoto dan langsung dievakuasi ke RSU Kota Mojokerto. Posisi saat ditemukan, di sungai jarak dari bibir sungai sekitar 2 meter,” jelas AKP Eddy.

    Berdasarkan kondisi jenazah, pihak kepolisian memperkirakan korban telah meninggal dunia antara tiga hingga lima hari sebelum ditemukan. Meski jenazah masih mengenakan pakaian lengkap berupa celana dan kaos, hingga saat ini identitas korban belum berhasil dipastikan.

    “Untuk identitas, kami belum bisa memastikan karena tadi langsung dievakuasi ke RSU Kota Mojokerto. Nanti kita visum di rumah sakit untuk mendata identitas korban, ciri-ciri, penyebab kematian korban dan lain-lainnya,” tegas AKP Eddy. [tin/suf]

  • PSMP Pastikan Melaju Babak 32 Besar Liga Nasional 2024-2025

    PSMP Pastikan Melaju Babak 32 Besar Liga Nasional 2024-2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Mojokerto Putra (PSMP) memastikan melaju ke babak 32 besar Liga 4 Nasional 2024-2025 setelah berhasil meraih kemenangan kedua di babak 64 besar. Dalam laga matchday kedua Grup G, tim berjuluk Laskar Majapahit berhasil menyumbangkan PS Palembang dengan skor 3-1.

    Setelah berhasil membekuk Persidi IDI dengan skor 1-2 di laga pertama, Senin (21/4/202), tim kebanggaan masyarakat Kabupaten Mojokerto ini tampil percaya diri sejak awal pertandingan. PSMP menjamu PS Palembang di Stadion Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo pada, Rabu (23/4/2025) kemarin.

    Babak pertama berjalan cukup seimbang, kedua tim saling melancarkan serangan. Kedua tim gagal memecah kebuntuan berkat solidnya lini pertahanan kedua tim. Skor kaca mata tetap bertahan hingga turun minum. Memasuki babak kedua, tim asuhan Ridwan Oesman langsung menggebrak dengan tekanan tinggi.

    Baru tiga menit setelah kick-off, mereka mendapat hadiah penalti setelah pelanggaran di kotak terlarang. Aris menjadi eksekutor dan sukses membawa PSMP unggul 1-0 di menit ke-48. Empat menit setelah gol pertama, Nasbiyan menggandakan keunggulan timnya di menit 52.

    Ini setelah Nasbiyan memanfaatkan situasi tendangan bebas yang mengarah ke tiang jauh. Dengan tenang pemain dengan nomor punggung 27 ini menyambar bola dan menambah keunggulan menjadi 2-0. Dengan skor memimpin, PSMP semakin nyaman mengendalikan jalannya permainan.

    Pada menit ke-61, serangan melalui sepak pojok kembali menghasilkan gol. Kali ini, Hendra Kurniawan, pemain dengan nomor punggung 97 ini berhasil menjebol gawang PS Palembang. Kedudukan berubah 3-0 untuk PSMP. Ketinggalan 3-0, tak menurunkan tim lawan.

    Usaha pemain PS Palembang membuahkan hasil di menit ke-75 lewat gol M. Rizky. Pemain dengan nomor punggung 18 ini berhasil memperkecil kedudukan menjadi 3-1. Skor 3-1 tak berubah hingga peluit panjang dibunyikan. Dengan kemenangan ini, PSMP memastikan lolos ke fase berikutnya.

    Sekretaris Umum PSMP, Deddy Wiyudhayana mengaku bersyukur dengan hasil yang diraih PSMP. Dengan total enam poin dari dua laga, memuncaki klasemen sementara Grup G. Di laga terakhir, PSMP akan melawan Bintang Timur Atambua, Jumat (25/4/2025) akan sapu bersih. “Besok kita tetep fight meski kita sudah pasti lolos karena kita ingin menjadi juara grup,” tegasnya singkat, Kamis (24/4/2025). [tin/kun]