TRIBUNNEWS.COM – Sebentar lagi, tepatnya pada 12 Mei 2025, masyarakat Indonesia akan menikmati hari libur nasional dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak.
Momen ini tidak hanya penting bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat umum untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari.
Libur Waisak bisa dimanfaatkan untuk berwisata, baik untuk sekadar melepas penat maupun memperkaya pengalaman budaya dan spiritual.
Berikut beberapa destinasi wisata menarik yang bisa Anda kunjungi saat libur Waisak nanti:
1. Candi Borobudur
Candi Borobudur setiap tahunnya menjadi pusat utama perayaan Hari Raya Waisak Nasional, termasuk pada perayaan Waisak Nasional ke-2569 BE tahun ini.
Perayaan Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung dengan meriah sekaligus penuh kekhidmatan.
Bahkan, rangkaian acaranya telah dimulai sejak awal Mei 2024.
Puncak perayaan ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang menghiasi langit malam di sekitar candi, menciptakan pemandangan spektakuler yang menjadi daya tarik wisata tersendiri.
2. Candi Mendut
Selain Candi Borobudur, Candi Mendut juga menjadi salah satu pusat pelaksanaan rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional.
Terletak di Jalan Mayor Kusen, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, lokasi candi ini hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Candi Borobudur.
Puncak acara di Candi Mendut berupa kirab suci, di mana umat Buddha berjalan kaki menuju Candi Borobudur.
Dalam prosesi ini, para biksu akan memercikkan air suci serta menebarkan kelopak bunga mawar putih kepada umat dan warga yang berada di sepanjang jalur kirab.
3. Maha Vihara Mojopahit
Salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik untuk merayakan Hari Raya Waisak adalah Maha Vihara Mojopahit.
Vihara ini terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, dan memiliki Patung Buddha Tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, dengan panjang mencapai 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.
Patung raksasa ini menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama dan dibangun menghadap ke arah selatan, sesuai dengan kiblat umat Buddha.
Keindahan patung semakin menonjol berkat lapisan cat berwarna kuning keemasan, serta relief yang menggambarkan perjalanan ajaran Buddha tentang dharma dan hukum sebab-akibat (karma).
4. Klenteng Kwan Sing Bio
Berada di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi salah satu destinasi yang layak dikunjungi pada libur Hari Raya Waisak.
Klenteng ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas area sekitar 4 hingga 5 hektare.
Salah satu ciri khas unik klenteng ini adalah keberadaan ornamen kepiting raksasa yang menghiasi gerbang utama.
Selain itu, terdapat pula patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter yang tercatat sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara menurut Museum Rekor Indonesia (MURI).
5. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva
Di Kepulauan Riau, tepatnya di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang, terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Waisak, yakni Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, yang lebih dikenal sebagai Vihara Seribu Patung.
Meski secara jumlah total hanya memiliki sekitar 580 patung, masyarakat setempat tetap menjulukinya sebagai Vihara Seribu Patung.
Patung-patung tersebut memiliki tinggi bervariasi antara 1,7 hingga 2 meter, dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda, sehingga sering disebut sebagai “thousand faces of Buddha”.
6. Candi Muaro Jambi
Tidak hanya Pulau Jawa yang memiliki situs candi bersejarah, di Pulau Sumatra juga terdapat Candi Muaro Jambi yang menarik untuk dikunjungi dalam rangka merayakan Waisak.
Candi ini merupakan hasil perpaduan budaya Hindu dan Buddha.
Berdasarkan catatan sejarah, Candi Muaro Jambi dahulu berfungsi sebagai pusat peribadatan dan tempat belajar agama Buddha, sebagaimana ditunjukkan oleh corak buddhisme serta penemuan aksara Jawa Kuno pada struktur candi.
Menariknya, menurut Travelnatic Magazine Vol. 2, kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas mencapai 155.269,58 hektare, sekitar sepuluh kali lipat lebih besar dibanding kawasan situs Borobudur.
Di kompleks ini terdapat 11 candi utama, sementara diperkirakan masih ada sekitar 82 reruntuhan yang belum digali.
7. Pulau Kemaro
Di Sumatra, tepatnya di Palembang, terdapat destinasi menarik lainnya untuk merayakan Waisak, yakni Pulau Kemaro.
Berjarak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera, Pulau Kemaro dikenal memiliki Klenteng Hok Tjing Rio dan pagoda sembilan lantai yang berdiri megah di tengah pulau.
Selain itu, pulau ini juga memiliki makam Tan Bun An (seorang pangeran) dan Siti Fatimah (seorang putri) yang terletak berdampingan.
Kisah cinta mereka menjadi legenda yang melatarbelakangi terbentuknya Pulau Kemaro.
(Tribunnews.com/Widya)