kab/kota: Mojokerto

  • Bupati Mojokerto Tekankan Pentingnya Cegah Stunting Sejak Dini

    Bupati Mojokerto Tekankan Pentingnya Cegah Stunting Sejak Dini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Melalui program Gerakan Bersama Masyarakat di Posyandu Integrasi Terpadu (GEMAPITU), Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra kembali menyapa warga. Kali ini, kegiatan dalam upaya percepatan penurunan angka stunting tersebut digelar di Pendopo Balai Desa Parengan, Kecamatan Jetis.

    Program GEMAPITU merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto yang juga terintegrasi dengan gerakan nasional GERCEP Stunting (Gerakan Percepatan Penurunan Stunting). “Stunting bukan hanya soal fisik, tapi juga berdampak pada kecerdasan anak,” ungkapnya, Selasa (6/5/2025).

    Pihaknya berharap ke depan tidak ada lagi kasus stunting agar Kabupaten Mojokerto bisa mencetak generasi yang tangguh dan cerdas. Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa program ini merupakan implementasi dari misi Catur Abhipraya Mubarok poin kedua, yaitu membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) unggul melalui pendidikan dan kesehatan.

    “Melalui GEMAPITU, masyarakat khususnya ibu hamil dan balita mendapatkan layanan kesehatan gratis. Silakan cek kesehatan secara gratis, agar anak-anak kita tumbuh sehat, kuat, dan pintar. Tahun ini Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan memperbaiki jalan sepanjang 3 KM dari Desa Parengan menuju Lakardowo,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Parengan, Sali mengatakan, bahwa desanya memiliki lima posyandu aktif yang melayani balita dan lansia di setiap dusun. Saat ini terdapat 229 balita, dengan tiga anak diantaranya tercatat mengalami stunting. Tingkat kehadiran posyandu mencapai 90 persen.

    “Kami juga mencatat ada 24 ibu hamil, tiga di antaranya masuk kategori KEK (Kekurangan Energi Kronis), serta 26 keluarga berisiko stunting,” paparnya. [tin/kun]

  • 100 Hari Kerja, Wali Kota Mojokerto Prioritaskan Peningkatan UKM Mamin

    100 Hari Kerja, Wali Kota Mojokerto Prioritaskan Peningkatan UKM Mamin

    Mojokerto (beritajatim.com)– Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penguatan sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM), khususnya bidang makanan dan minuman (mamin). Ini dilakukan di 100 hari masa kerja periode keduanya.

    Menurut perempuan yang akrab disapa Ning Ita ini, persaingan di industri kuliner semakin ketat, sehingga pelaku UKM perlu meningkatkan kapasitas. Tujuannya agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas, termasuk peluang pengadaan makanan dan minuman di tingkat pemerintah pusat maupun daerah.

    “Untuk bisa bersaing, pelaku UKM harus memiliki sertifikasi halal, izin PIRT, dan kemasan yang menarik. Tentu rasa juga menjadi faktor utama,” ungkapnya saat meninjau Pelatihan Olahan Makanan dari Seafood di Gedung PLUT Maja Citra Kinarya, Selasa (6/5/2025).

    Pelatihan ini digelar pada 6–8 Mei 2025 dan difokuskan pada alumni program inkubasi wirausaha yang pernah difasilitasi Pemkot Mojokerto saat masa pandemi Covid-19. Kini, melalui pelatihan lanjutan, para pelaku usaha diharapkan dapat naik kelas dan memperluas pasar.

    “Kami ingin UKM mamin di Mojokerto mampu meningkatkan kualitas produk, baik dari rasa, tampilan, maupun standar kelayakan usahanya. Ini bagian dari upaya kami membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” tambahnya.

    Dalam pelatihan tersebut, peserta dibimbing langsung oleh Chef Farirh Makhfud untuk mengolah aneka menu berbahan dasar seafood. Setiap hari, mereka dikenalkan pada teknik dan resep yang berbeda guna meningkatkan kreativitas dan inovasi produk kuliner mereka. [tin/kun]

  • Pemkot Mojokerto Dorong Literasi Digital untuk Siswa SD dan SMP Lewat Inovasi Perpustakaan

    Pemkot Mojokerto Dorong Literasi Digital untuk Siswa SD dan SMP Lewat Inovasi Perpustakaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Mojokerto terus berupaya meningkatkan minat baca pelajar tingkat dasar dan menengah melalui pendekatan yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.

    Melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip, Pemkot menggelar kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Inovasi Perpustakaan Sekolah dengan memperkenalkan konsep perpustakaan digital kepada petugas perpustakaan dan guru-guru.

    Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam membentuk budaya literasi yang kuat di lingkungan sekolah. Para peserta kegiatan mendapatkan pembekalan mengenai transformasi layanan perpustakaan menuju digitalisasi.

    Langkah ini dinilai menjadi solusi relevan dalam menjawab tantangan rendahnya minat baca siswa, terutama di tengah keterbatasan waktu belajar dan dominasi teknologi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak.

    Konsep perpustakaan digital tidak dimaksudkan untuk menggantikan literasi konvensional, melainkan sebagai pelengkap yang menarik bagi generasi muda. Inovasi ini diharapkan mampu menjadi jembatan agar anak-anak tetap dekat dengan budaya membaca di era digital.

    “Game tidak selalu berdampak negatif. Jika dimanfaatkan secara bijak, game edukatif bisa menjadi jembatan untuk menumbuhkan minat baca siswa. Di sinilah peran inovasi para guru dan pustakawan dibutuhkan,” ungkap Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Selasa (6/5/2025).

    Selain mendorong penggunaan media digital yang lebih atraktif, kegiatan ini juga menekankan pentingnya peran pustakawan dan guru sebagai agen perubahan. Mereka diharapkan mampu berinovasi dalam pengelolaan perpustakaan sekolah agar menjadi pusat inspirasi dan edukasi.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan pentingnya kolaborasi antara tenaga pendidik, pustakawan, dan pemerintah dalam menyiapkan generasi emas yang cerdas secara intelektual dan emosional. Sinergi tersebut menjadi modal utama untuk membangun SDM unggul di masa depan.

    “Di sisa waktu ini, mari kita maksimalkan peran perpustakaan. Saya ingin SDM Kota Mojokerto berpikir lebih visioner,” tegasnya.

    Langkah Pemkot Mojokerto ini merupakan bagian dari visi besar menciptakan masyarakat literat yang tangguh di era digital, sekaligus mendorong pengelola perpustakaan sekolah agar mampu beradaptasi dengan perubahan dan memanfaatkan teknologi sebagai alat pembelajaran yang efektif. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Tegaskan Komitmen Pembangunan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

    Wali Kota Mojokerto Tegaskan Komitmen Pembangunan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmennya dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan, termasuk bagi penyandang disabilitas. Hal ini disampaikan saat melepas rombongan studi edukasi di Pendapa Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

    Rombongan studi edukasi akan berangkat ke UPT Rehabilitasi Sosial Bina Daksa di Pasuruan dan UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra di Malang. Rombongan studi edukasi terdiri dari pengurus dan anggota Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), perwakilan guru, dan pengelola sekolah berkebutuhan khusus.

    Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa, seluruh proses pembangunan di Kota Mojokerto telah mengusung perspektif gender dan inklusi. “Perspektif gender itu bukan hanya soal laki-laki dan perempuan, tapi juga mencakup kelompok disabilitas,” ungkapnya, Selasa (6/5/2025).

    Meskipun jumlah komunitasnya tidak besar, namun orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini berkomitmen menjadi pemimpin yang adil, yang tidak mengecualikan siapa pun dari sasaran pembangunan. Ning Ita berharap kegiatan tersebut tidak hanya menjadi ajang rekreasi.

    “Panjenengan ambil ilmu manfaatnya, lalu itu jadikan laporan. Hal-hal yang perlu kita replikasi di Kota Mojokerto sampaikan melalui DinsosP3A. Itu akan kami jadikan kebijakan jika memang belum masuk dalam skema pembangunan lima tahun ke depan,” pesannya.

    Melalui langkah tersebut, Pemkot Mojokerto menunjukkan keseriusan dalam mengintegrasikan perspektif inklusif dalam pembangunan, sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat memperluas wawasan dan membuka ruang kolaborasi dalam pengembangan program inklusi sosial dan pendidikan di Kota Mojokerto. [tin/kun]

  • Perkuat Kerukunan Lewat Bamag, Bupati Mojokerto Dukung Kegiatan Lintas Agama

    Perkuat Kerukunan Lewat Bamag, Bupati Mojokerto Dukung Kegiatan Lintas Agama

    Mojokerto (beritajatim.com) — Bupati Mojokerto Muhammad Al Barraa menyatakan komitmennya mendukung kegiatan lintas agama demi memperkuat kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan di Bumi Majapahit. Hal ini disampaikannya saat pelantikan pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja (Bamag) Kabupaten Mojokerto.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto akan terus membuka ruang dialog dan kolaborasi antarumat beragama sebagai bagian dari upaya membangun harmoni dan kedamaian sosial. “Kami (Pemkab) akan terus membuka ruang dialog, kolaborasi serta mendukung kegiatan yang memperkuat kehidupan beragama dan sosial kemasyarakatan,” ungkapnya, Senin (5/5/2025).

    Gus Barra (sapaan akrab, red) berharap Bamag dapat menjadi media yang menginspirasi keberagaman dan memperkuat kerukunan di masyarakat. Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini, kerukunan dan kondusivitas merupakan kunci penting dalam pemerataan pembangunan di daerah.

    “Saya berharap Bamag Kabupaten Mojokerto bisa menjadi jembatan penghubung antarumat beragama. Dengan adanya Bamag, kita dapat saling memahami, menghargai, dan bekerja sama dalam mewujudkan misi pembangunan daerah. Saya, atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, mengucapkan selamat atas amanah baru ini,” lanjutnya.

    Didampingi Wakil Bupati (Wabup) Muhammad Rizal Octavian, Gus Barra berharap para pengurus dapat menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab dan semangat pelayanan. Bamag Kabupaten Mojokerto terus meningkatkan peran dan fungsinya dalam memperkuat persaudaraan umat Kristiani di Kabupaten Mojokerto.

    Pelantikan pengurus Bamag periode 2025–2030 dipimpin oleh Ketua Bamag Jawa Timur, Pendeta Daniel Sugianto. Dalam kesempatan itu, Pendeta Yohanes Wagiyo resmi dilantik sebagai Ketua Pelaksana Harian Bamag Kabupaten Mojokerto. Acara pelantikan yang digelar di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) Pemkab Mojokerto ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda Mojokerto.

    Kepala Bakesbangpol Kabupaten Mojokerto Nugraha Budhi Sulistya, serta para pemuka lintas agama dari berbagai denominasi di wilayah Kabupaten Mojokerto. Bamag merupakan wadah yang dibentuk untuk mempererat kerja sama antar gereja dan umat Kristiani di Indonesia. Organisasi ini juga berperan dalam memfasilitasi komunikasi, kolaborasi, serta menjadi mitra pemerintah dalam menjaga kerukunan dan kesejahteraan umat. [tin/ian]

  • Lewat Innovillage, Telkom Sukses Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

    Lewat Innovillage, Telkom Sukses Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyadari pentingnya membangun kapasitas generasi muda agar tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi berbasis teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat. Melalui semangat ini, Telkom menginisiasi Innovillage, sebuah ajang kompetisi inovasi sosial yang dirancang untuk mendorong peran mahasiswa sebagai agen perubahan.

    Saat ini, Indonesia tengah menghadapi tantangan besar dalam mempercepat transformasi digital nasional. Untuk menopang ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, pemerintah menargetkan penciptaan sembilan juta talenta digital hingga tahun 2030. Namun, kebutuhan ini tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga mencakup kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan dan kepekaan sosial, serta kreatif berinovasi.

    Dilaksanakan sejak tahun 2020, Innovillage merupakan salah satu bentuk implementasi program TJSL yang dirancang sebagai ruang bagi mahasiswa untuk berinovasi, berkolaborasi, dan membangun solusi berdampak sosial dengan dukungan teknologi digital. Sejak awal, program ini difokuskan pada pengembangan proyek-proyek yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) dan kebutuhan lokal masyarakat.

    Selama lima tahun pelaksanaannya, Innovillage telah melibatkan lebih dari 8.800 mahasiswa, 400 perguruan tinggi, dengan mengimplementasikan lebih dari 670 proyek di berbagai sektor. Di balik angka partisipasi yang tinggi, terdapat berbagai kisah inspiratif yang menunjukkan bagaimana teknologi sederhana mampu mengubah kehidupan masyarakat.

    Di Bengkayang Kalimantan Barat, mahasiswa menghadirkan solusi penerangan berbasis tenaga aliran sungai untuk dusun tanpa listrik. Di Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan, tim Innovillage membangun sistem produktivitas pertanian. Di Desa Sugiale Kabupaten Bone, mahasiswa membuat aplikasi untuk optimalisasi manajemen sampah.

    Di Desa Japan Mojokerto, tim Innovillage merancang sebuah platform monitoring stunting pada balita. Setiap proyek ini tidak hanya memberikan solusi bagi komunitas sekitar, tetapi juga menjadi pengalaman belajar transformatif bagi mahasiswa sebagai calon pemimpin masa depan.

    Ketua Tim Aither dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Riva Rizkiana Ramadhani menyampaikan, sebagai perwakilan dari Tim Aither Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengucapkan terima kasih kepada Telkom karena telah membuka kesempatan seluas-luasnya bagi mahasiswa untuk berinovasi dan berdampak nyata di masyarakat.

    “Berpartisipasi dalam Innovillage merupakan salah satu pengalaman berharga yang mendorong saya untuk berpikir lebih kritis dan kreatif. Saya merasa bangga menjadi bagian dari Innovillage, karena di sinilah saya menemukan kepercayaan diri untuk terus berinovasi demi kemajuan bangsa,” ungkapnya dalam keterangan resmi, Senin (5/5/2025).

    Lima tahun perjalanan Innovillage, bukan hanya mencetak ratusan inovasi sosial, tetapi juga menginspirasi lahirnya ekosistem kolaboratif antara mahasiswa, perguruan tinggi, komunitas, dan sektor industri dalam membangun Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ini, Telkom berkomitmen untuk terus berinvestasi pada masa depan bangsa, yakni generasi muda yang tidak hanya digital savvy, tetapi juga memiliki empati, keberanian berinovasi, dan semangat memberi dampak.

    (dpu/dpu)

  • Wujudkan Generasi Emas 2045, Pemkot Mojokerto Gelar Workshop Pembinaan Pendidikan Keluarga

    Wujudkan Generasi Emas 2045, Pemkot Mojokerto Gelar Workshop Pembinaan Pendidikan Keluarga

    Mojokerto (beritajatim.com) – Keluarga merupakan lingkungan paling berpengaruh dalam pembentukan karakter, kepribadian, dan nilai-nilai moral anak.

    Pola asuh orang tua, komunikasi dalam keluarga, serta nilai-nilai yang diajarkan sangat menentukan arah perkembangan anak, baik secara emosional, sosial, maupun intelektual.

    Menyadari pentingnya peran keluarga dalam pendidikan, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) bekerja sama dengan TP PKK Kota Mojokerto menggelar Workshop Pembinaan Pendidikan Keluarga pada, Senin (5/5/2025) di Aula Dinas P&K Kota Mojokerto.

    Workshop ini diikuti oleh peserta dari TP PKK tingkat kelurahan, kecamatan, hingga kota, dengan menghadirkan narasumber dari Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Timur. Materi yang disampaikan fokus pada metode mendidik dan membangun karakter anak di era digital.

    Kegiatan ini selaras dengan program Pemkot Mojokerto, yaitu Sekolah Orang Tua Hebat, yang memberikan pembelajaran tentang pola pengasuhan anak (parenting) kepada para orang tua. “Ibu sebagai pengurus PKK juga berperan membina keluarga di lingkungan masing-masing dengan memberikan edukasi kepada para orang tua,” ungkap Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    Lebih lanjut, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, pembinaan dan pendidikan anak harus dimulai dari keluarga. Keluarga yang baik, aman, dan nyaman merupakan pondasi utama dalam membentuk generasi unggul.

    “Sekarang ibu-ibu yang hadir di sini sedang menjalani training of trainer. Saat ini menjadi murid yang menerima materi, tetapi setelah kegiatan ini, ibu-ibu diharapkan dapat menjadi pengajar atau pemateri bagi ibu-ibu lainnya. Saya berharap ilmu yang disampaikan dapat diserap dan dibagikan kembali,” katanya.

    Di akhir sambutannya, orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini mengajak seluruh anggota dan pengurus PKK untuk berkomitmen bersama mencerdaskan generasi penerus bangsa dan turut menyiapkan generasi emas 2045. [tin/ted]

  • Wali Kota Mojokerto Tekankan Penyelarasan Program Nasional dan Provinsi

    Wali Kota Mojokerto Tekankan Penyelarasan Program Nasional dan Provinsi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan pentingnya penyelarasan dokumen perencanaan daerah dengan program nasional dan provinsi. Hal tersebut didampaikan saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2025–2029.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikam jika Musrenbang RPJMD merupakan forum strategis dan bersifat wajib dalam penyusunan rencana pembangunan lima tahunan daerah. Sehingga ia menekankan pentingnya penyelarasan dokumen perencanaan daerah dengan program nasional dan provinsi.

    “Musrenbang RPJMD adalah mandatoris yang harus dilaksanakan sebagai mekanisme dalam menyusun rencana pembangunan lima tahunan. Untuk RPJMD 2025–2029 Kota Mojokerto, wajib dilakukan sinkronisasi antara Asta Cita (program nasional), Nawa Bhakti Satya (Pemprov Jatim), dan Panca Cita (Kota Mojokerto),” ungkapnya, pada Senin (5/5/2025).

    Pada RPJMD Kota Mojokerto 2025–2029 yang digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto tersebutbmengusung visi ‘Mewujudkan Kota Mojokerto yang Maju, Berdaya Saing, Berkarakter, Sejahtera, dan Berkelanjutan’. Visi ini diterjemahkan dalam lima arah pembangunan utama yang disebut Panca Cita.

    “Untuk mewujudkan Panca Cita, Pemkot Mojokerto merumuskan delapan strategi utama, antara lain, peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah, penguatan layanan kesehatan melalui pendekatan preventif, perlindungan dan pemberdayaan sosial ekonomi berbasis komunitas, sistem investasi yang efisien dan pengembangan sektor ekonomi unggulan lokal,” katanya.

    Penguatan daya tarik investasi sektor perdagangan dan jasa, efisiensi tata kelola pemerintahan berbasis Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), profesionalitas aparatur dan peningkatan akuntabilitas manajemen kinerja dan peningkatan kualitas infrastruktur yang efisien dan ramah lingkungan.

    Musrenbang RPJMD ini juga menjadi wadah penting untuk menyerap aspirasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam perumusan arah pembangunan daerah. Ning Ita berharap, dokumen RPJMD 2025–2029 yang akan dihasilkan dapat menjawab tantangan pembangunan Kota Mojokerto secara konkret dan berkelanjutan. [tin/but]

  • 7 Destinasi Wisata Menarik untuk Libur Hari Raya Waisak di Indonesia – Halaman all

    7 Destinasi Wisata Menarik untuk Libur Hari Raya Waisak di Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebentar lagi, tepatnya pada 12 Mei 2025, masyarakat Indonesia akan menikmati hari libur nasional dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak. 

    Momen ini tidak hanya penting bagi umat Buddha, tetapi juga menjadi kesempatan bagi masyarakat umum untuk rehat sejenak dari rutinitas sehari-hari. 

    Libur Waisak bisa dimanfaatkan untuk berwisata, baik untuk sekadar melepas penat maupun memperkaya pengalaman budaya dan spiritual. 

    Berikut beberapa destinasi wisata menarik yang bisa Anda kunjungi saat libur Waisak nanti:

    1. Candi Borobudur 

    Candi Borobudur setiap tahunnya menjadi pusat utama perayaan Hari Raya Waisak Nasional, termasuk pada perayaan Waisak Nasional ke-2569 BE tahun ini.

    Perayaan Waisak di Candi Borobudur selalu berlangsung dengan meriah sekaligus penuh kekhidmatan. 

    Bahkan, rangkaian acaranya telah dimulai sejak awal Mei 2024.

    Puncak perayaan ditandai dengan pelepasan ribuan lampion yang menghiasi langit malam di sekitar candi, menciptakan pemandangan spektakuler yang menjadi daya tarik wisata tersendiri.

    2. Candi Mendut

    Selain Candi Borobudur, Candi Mendut juga menjadi salah satu pusat pelaksanaan rangkaian perayaan Hari Raya Waisak Nasional.

    Terletak di Jalan Mayor Kusen, Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, lokasi candi ini hanya berjarak sekitar 4,5 kilometer dari Candi Borobudur.

    Puncak acara di Candi Mendut berupa kirab suci, di mana umat Buddha berjalan kaki menuju Candi Borobudur. 

    Dalam prosesi ini, para biksu akan memercikkan air suci serta menebarkan kelopak bunga mawar putih kepada umat dan warga yang berada di sepanjang jalur kirab.

    3. Maha Vihara Mojopahit 

    Salah satu destinasi wisata yang unik dan menarik untuk merayakan Hari Raya Waisak adalah Maha Vihara Mojopahit.

    Vihara ini terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, dan memiliki Patung Buddha Tidur terbesar ketiga di Asia Tenggara, dengan panjang mencapai 22 meter, lebar 6 meter, dan tinggi 4,5 meter.

    Patung raksasa ini menggambarkan wafatnya Siddharta Gautama dan dibangun menghadap ke arah selatan, sesuai dengan kiblat umat Buddha. 

    Keindahan patung semakin menonjol berkat lapisan cat berwarna kuning keemasan, serta relief yang menggambarkan perjalanan ajaran Buddha tentang dharma dan hukum sebab-akibat (karma).

    4. Klenteng Kwan Sing Bio 

    Berada di Jalan Martadinata No. 1, Karangsari, Tuban, Jawa Timur, Klenteng Kwan Sing Bio menjadi salah satu destinasi yang layak dikunjungi pada libur Hari Raya Waisak.

    Klenteng ini dikenal sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, dengan luas area sekitar 4 hingga 5 hektare.

    Salah satu ciri khas unik klenteng ini adalah keberadaan ornamen kepiting raksasa yang menghiasi gerbang utama. 

    Selain itu, terdapat pula patung Dewa Kwan Sing Tee Koen setinggi 30 meter yang tercatat sebagai patung panglima perang tertinggi di Asia Tenggara menurut Museum Rekor Indonesia (MURI).

    5. Vihara Ksitigarbha Bodhisattva

    Di Kepulauan Riau, tepatnya di Jalan Asia Afrika KM 14, Tanjung Pinang, terdapat destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi saat libur Waisak, yakni Vihara Ksitigarbha Bodhisattva, yang lebih dikenal sebagai Vihara Seribu Patung.

    Meski secara jumlah total hanya memiliki sekitar 580 patung, masyarakat setempat tetap menjulukinya sebagai Vihara Seribu Patung.

    Patung-patung tersebut memiliki tinggi bervariasi antara 1,7 hingga 2 meter, dengan ekspresi wajah yang berbeda-beda, sehingga sering disebut sebagai “thousand faces of Buddha”.

    6. Candi Muaro Jambi 

    Tidak hanya Pulau Jawa yang memiliki situs candi bersejarah, di Pulau Sumatra juga terdapat Candi Muaro Jambi yang menarik untuk dikunjungi dalam rangka merayakan Waisak.

    Candi ini merupakan hasil perpaduan budaya Hindu dan Buddha. 

    Berdasarkan catatan sejarah, Candi Muaro Jambi dahulu berfungsi sebagai pusat peribadatan dan tempat belajar agama Buddha, sebagaimana ditunjukkan oleh corak buddhisme serta penemuan aksara Jawa Kuno pada struktur candi.

    Menariknya, menurut Travelnatic Magazine Vol. 2, kawasan Candi Muaro Jambi memiliki luas mencapai 155.269,58 hektare, sekitar sepuluh kali lipat lebih besar dibanding kawasan situs Borobudur. 

    Di kompleks ini terdapat 11 candi utama, sementara diperkirakan masih ada sekitar 82 reruntuhan yang belum digali. 

    7. Pulau Kemaro 

    Di Sumatra, tepatnya di Palembang, terdapat destinasi menarik lainnya untuk merayakan Waisak, yakni Pulau Kemaro.

    Berjarak sekitar 6 kilometer dari Jembatan Ampera, Pulau Kemaro dikenal memiliki Klenteng Hok Tjing Rio dan pagoda sembilan lantai yang berdiri megah di tengah pulau.

    Selain itu, pulau ini juga memiliki makam Tan Bun An (seorang pangeran) dan Siti Fatimah (seorang putri) yang terletak berdampingan. 

    Kisah cinta mereka menjadi legenda yang melatarbelakangi terbentuknya Pulau Kemaro.

    (Tribunnews.com/Widya)

  • Polisi Tembak Mati Residivis Pencuri Mobil Pikap di Pasuruan, Sempat Lempar Bahan Peledak saat Hendak Ditangkap

    Polisi Tembak Mati Residivis Pencuri Mobil Pikap di Pasuruan, Sempat Lempar Bahan Peledak saat Hendak Ditangkap

    Liputan6.com, Pasuruan – Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur mengungkapkan, pihaknya melakukan tindakan tegas dan terukur (tembak mati) residivis pelaku pencurian mobil pikap dan motor di Purwosari, Pasuruan.

    “Pelaku berinisial A, umur 30 tahun, warga Sapulante, Pasrepan, Pasuruan, Jawa Timur,” ujar AKBP Jumhur di kepada jurnalis di RS Bhayangkara Surabaya, Senin (5/5/2025).

    AKBP Jumhur mengatakan, pihaknya awalnya mendapat informasi dari masyarakat terkait pelaku pencurian mobil pikap yang hendak beraksi di Purwosari, Pasuruan, pada dini hari tadi.

    Sesampainya di lokasi, lanjut AKBP Jumhur, pihaknya menjumpai pelaku sudah masuk ke rumah dengan sasaran dua mobil.

    Pihaknya lalu melakukan pengejaran dan menangkap satu pelaku. “Kemudian satu orang pelaku melempar bondet ke anggota,” ucap AKBP Jumhur.

    Saat itu pelaku yang melempar bondet terpaksa diberikan tindakan tegas dan terukur dengan ditembak mati di area persawahan sekitar lokasi. 

    “Dua berhasil melarikan diri. Tadi malam kita berturut-turut melakukan penangkapan pelaku roda dua dan roda empat,” ujar AKBP Jumhur.

    AKBP Jumhur menyebut, pelaku A merupakan residivis kasus curanmor di Mojokerto, Sidoarjo, Probolinggo dan Pasuruan.

    Selain menembak mati dan menangkap pelaku curanmor, polisi menyita barang bukti bondet, sajam, tas, helm dan motor.