kab/kota: Mojokerto

  • Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada alokasi anggaran untuk ekskavasi situs baru, termasuk di kawasan Candi Brahu.

    “Untuk ekskavasi baru seperti di Candi Brahu, kami belum menganggarkan karena ini masih tahap awal. Kami belum bisa memberikan dukungan secara finansial untuk ekskavasi yang masih perawan, atau baru pertama kali digali,” ujar Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito, Selasa (20/5/2025).

    Meski demikian, Pemkab tetap membuka ruang koordinasi untuk kelanjutan ekskavasi pada situs yang sudah berjalan. Norman menjelaskan, ekskavasi tidak bisa dituntaskan dalam satu tahun anggaran karena prosesnya kompleks dan membutuhkan keahlian khusus.

    “Biasanya anggaran tahun pertama hanya cukup untuk tahap awal, belum bisa menyelesaikan semuanya. Oleh karena itu, kita perlu merencanakan kesinambungan dengan skala prioritas yang jelas,” jelasnya.

    Jika program ekskavasi oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, maka Pemkab akan memilih satu situs yang dapat didukung secara finansial.

    “Kami hanya bisa mendukung satu titik ekskavasi saja, itu pun termasuk pembiayaan tenaga kasar yang tidak bisa dilakukan sembarangan karena menyangkut situs bersejarah,” tandas Norman.

    Di sisi lain, Pemkab Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan memantau pelaksanaan ekskavasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya Majapahit di wilayahnya. [tin/beq]

  • Pemkab Mojokerto Luncurkan Aplikasi Suhita Mobile, Dorong Efisiensi Kinerja ASN

    Pemkab Mojokerto Luncurkan Aplikasi Suhita Mobile, Dorong Efisiensi Kinerja ASN

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto resmi meluncurkan aplikasi Sistem Unggah Hitung Data Kinerja (Suhita) Mobile sebagai inovasi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Peluncuran aplikasi ini dilakukan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra.

    Peluncuran Suhita Mobile dalam kegiatan pelatihan Leaders Alignment Program di salah satu hotel di Kecamatan Trawas ini menjadi bagian penting dari upaya transformasi digital di lingkungan pemerintahan. Program ini bertujuan menciptakan sinergi dan keselarasan kepemimpinan demi mendukung pencapaian visi, misi, dan tujuan strategis Pemkab Mojokerto.

    Kegiatan tersebut diikuti oleh sekitar 60 peserta, yang terdiri dari Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Pejabat Administrator, para Camat, Direktur RSUD R.A. Basoeni, Kepala Bagian di Sekretariat Daerah, hingga Direktur BUMD. Turut hadir Wakil Bupati Mojokerto, Ketua Tim Penggerak PKK, serta tim pelatih dari Accelerated Transformation Consulting International.

    Dalam sambutannya, Gus Barra (sapaan akrab, red) menekankan pentingnya kepemimpinan yang adaptif dan kolaboratif di tengah dinamika perubahan. Di era yang penuh dengan perubahan dan tantangan, kita memerlukan pemimpin yang adaptif dan kolaboratif,” ungkapnya, Senin (19/5/2025).

    Suhita Mobile, lanjutnya, dirancang sebagai aplikasi berbasis smartphone yang memudahkan pegawai dalam melaporkan kinerja secara cepat dan efisien. Dengan aplikasi tersebut, pihaknya berharap pelaporan kinerja ASN menjadi lebih cepat, akurat, dan produktif. Gus Barra juga mendorong seluruh ASN untuk memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal.

    “Termasuk pola kerja fleksibel seperti bekerja dari rumah atau lokasi lainnya jika diperlukan. Melalui peluncuran Suhita Mobile dan pelatihan ini, Pemkab Mojokerto berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dan responsif kepada masyarakat,” tegasnya.

    Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra memberikan penghargaan kepada Bagian Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Daerah yang berhasil meraih Indeks Profesionalitas ASN Individu Tahun 2023 kategori tinggi. Ia berharap prestasi tersebut dapat menjadi motivasi bagi perangkat daerah lainnya untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme. [tin/ian]

  • Kelurahan Pulorejo Wakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Jatim 2025

    Kelurahan Pulorejo Wakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Gotong Royong Terbaik Jatim 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, terpilih mewakili Kota Mojokerto dalam Penilaian Pelaksana Gotong Royong Terbaik Provinsi Jawa Timur Tahun 2025. Verifikasi lapangan dilakukan oleh tim penilai pada, Senin (19/5/2025) tersebut menandai langkah penting dalam penilaian tingkat provinsi.

    Kelurahan Pulorejo dinilai telah memenuhi seluruh persyaratan dari 10 aspek dan 10 indikator penilaian yang mencakup bidang kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan, serta kesehatan dan lingkungan. Tim penilai disambut langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Pendopo Sabha Kridatama, Rumah Rakyat Kota Mojokerto.

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur yang juga Ketua Tim Penilai, Budi Sarwoto, mengapresiasi konsistensi Kota Mojokerto dalam menjaga semangat kebersamaan. “Kota Mojokerto dua tahun berturut-turut masuk nominasi tiga besar tingkat provinsi,” ungkapnya.

    Masih kata Budi, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai-nilai kegotongroyongan tetap tumbuh subur di tengah masyarakat perkotaan. Ia menambahkan, gotong royong adalah intisari nilai-nilai Pancasila yang harus dijaga sebagai modal sosial untuk memperkuat pembangunan daerah.

    “Partisipasi aktif masyarakat dan lembaga kemasyarakatan sangat penting untuk membangun ketahanan pangan yang berkelanjutan dan berdaya saing,” tambahnya.

    Sementara itu, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau akrab disapa Ning Ita, turut menyampaikan rasa bangga atas capaian Kelurahan Pulorejo. Menurutnya, nilai-nilai gotong royong di Kota Mojokerto masih kuat meskipun masyarakat Kota Mojokerto hidup dalam suasana urban yang plural.

    “Saya bangga karena semangat kebersamaan dan kepedulian masih tumbuh subur di tengah dinamika masyarakat kota. Gotong royong itu bagian dari genetika Mojopahit. Ini kekuatan lokal yang harus terus dijaga,” imbuhnya.

    Lebih lanjut, Ning Ita menegaskan bahwa semangat gotong royong sejalan dengan Panca Cita Pemkot Mojokerto, terutama pada cita kedua. Yakni mewujudkan ketahanan sosial budaya melalui pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

    “Harapan saya, tidak hanya Kelurahan Pulorejo, tetapi semua kelurahan di Kota Mojokerto bisa menjadi kelurahan gotong royong,” pungkasnya.

    Lomba Gotong Royong tahun 2025 ini mengusung tema ‘Gotong Royong untuk Ketahanan Pangan yang Berkelanjutan’, yang sejalan dengan prioritas nasional dalam menciptakan swasembada pangan, air, dan energi. [tin/kun]

  • Lestarikan Budaya, Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Membatik Ibu-ibu Karang Werda

    Lestarikan Budaya, Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Membatik Ibu-ibu Karang Werda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam melestarikan budaya lokal sekaligus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Salah satunya diwujudkan melalui pelatihan membatik bagi ibu-ibu anggota Karang Werda Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari.

    Pelatihan yang digelar di Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra ini merupakan tindak lanjut dari usulan masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyebut kegiatan ini bagian dari program berkelanjutan untuk menjaga warisan budaya batik Mojokerto.

    “Batik merupakan warisan budaya Kota Mojokerto yang terus kita kembangkan. Bahkan kita punya event tahunan untuk mengangkat budaya batik lokal. Pelatihan ini adalah wujud nyata dari dukungan Pemkot terhadap pelestarian batik,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, Senin (19/5/2025).

    Ning Ita mengapresiasi hasil karya para peserta yang dinilai cukup memuaskan meskipun mayoritas peserta merupakan pemula. Ia juga menyampaikan bahwa Pemkot siap memfasilitasi pelatihan lanjutan demi memperdalam keterampilan para peserta.

    Sudarwati, salah satu peserta pelatihan, mengaku senang dan berterima kasih kepada Pemkot Mojokerto. “Kami mengikuti pelatihan ini dengan senang hati. Hasilnya sangat memuaskan dan menambah pengetahuan kami tentang membatik. Kalau ada lagi, kami siap,” katanya.

    Menurutnya, keterampilan membatik dapat menjadi bekal untuk kegiatan produktif di rumah dan berpotensi menambah penghasilan. Ia juga menceritakan pengalaman mengikuti proses lengkap membatik mulai dari menggambar pola, mencanting, mengecap, nglorot, hingga pewarnaan, pencucian, dan penjemuran.

    Selain ibu-ibu Karang Werda Kelurahan Wates, pelatihan ini juga diikuti oleh perwakilan anggota Tim Penggerak PKK Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Jaga Hak Konsumen, Pemkot Mojokerto Gelar Tera Ulang di SPBU dan Toko Emas

    Jaga Hak Konsumen, Pemkot Mojokerto Gelar Tera Ulang di SPBU dan Toko Emas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto kembali menunjukkan komitmennya dalam melindungi hak-hak konsumen. Melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag), Pemkot Mojokerto menggelar tera ulang di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan toko emas.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari memimpin langsung kegiatan tera ulang di dua lokasi strategis, yakni di SPBU Jalan Gajah Mada Kecamatan Magersari dan Toko Emas Wahyu Redjo di Jalan Majapahit, Kecamatan Kranggan, Senin (19/5/2025). Ning Ita (sapaan akrab, red) didampingi Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya.

    Kegiatan tera ulang ini bertujuan memastikan alat ukur, takar, timbang, dan perlengkapannya (UTTP) yang digunakan pelaku usaha tetap akurat dan sesuai standar. Menurut orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini, pengawasan secara rutin penting dilakukan agar masyarakat sebagai konsumen tidak dirugikan.

    “Alhamdulillah, hasilnya masih aman dan tertib. Pemkot Mojokerto melalui Diskopukmperindag akan terus melakukan pengawasan UTTP secara berkala setiap tahun. Langkah ini untuk memastikan seluruh transaksi jual beli di Kota Mojokerto berlangsung adil dan transparan dan tercipta ekosistem perdagangan yang sehat, adil, dan berpihak pada konsumen,” tegasnya.

    Sebagai upaya meningkatkan layanan, mulai tahun 2025, seluruh toko emas di Kota Mojokerto tak perlu lagi keluar kota untuk melakukan tera timbangan. Layanan tera kini dapat dilakukan langsung di kantor Diskopukmperindag Kota Mojokerto secara gratis.

    “Kami sudah memiliki petugas penera khusus untuk timbangan toko emas. Jadi, para pemilik toko emas cukup datang ke kantor atau mengundang petugas kami ke lokasi. Semua layanan ini gratis,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Diskopukmperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya menambahkan, kehadiran petugas penera di lingkungan Pemkot Mojokerto membuat proses tera lebih cepat, efisien, dan terjangkau bagi pelaku usaha. “Sebelumnya, banyak toko emas harus pergi ke luar kota untuk melakukan tera. Kini cukup di Mojokerto saja,” terangnya. [tin/kun]

  • Anggota Satpol PP Mojokerto Tewas Tabrak Pagar Pabrik di Jalan Raya Balongmojo

    Anggota Satpol PP Mojokerto Tewas Tabrak Pagar Pabrik di Jalan Raya Balongmojo

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang anggota Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Agus Siswanto (53), tewas dalam kecelakaan tunggal di Jalan Raya Dusun Setoyo, Desa Balongmojo, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (19/5/2025). Korban menabrak pagar depan sebuah pabrik setelah sepeda motornya oleng.

    Agus yang menjabat sebagai staf Seksi Trantibum dan Linmas Kecamatan Puri diketahui mengendarai sepeda motor Honda PCX dengan nomor polisi S 6121 TL. Ia melaju seorang diri dari arah Desa Medali menuju Desa Balongmojo.

    Saat tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 10.00 WIB, motor korban mendadak oleng ke kiri dan menabrak pagar pabrik. Warga Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini mengalami luka parah di bagian kepala dan meninggal di tempat.

    Kapolsek Puri, AKP Sutakat, membenarkan insiden tersebut merupakan kecelakaan tunggal. “Siap betul, laka (kecelakaan) tunggal. Selip sendiri,” ujarnya.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto untuk kepentingan penyelidikan. Sementara kendaraan korban telah diamankan polisi sebagai barang bukti. [tin/beq]

  • Drama Mencekam di Hutan Mojokerto: Korban Perampokan Jalan Kaki 1 Km Cari Pertolongan

    Drama Mencekam di Hutan Mojokerto: Korban Perampokan Jalan Kaki 1 Km Cari Pertolongan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang perempuan menjadi korban perampokan dan dibuang di kawasan hutan Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Korban diketahui sebelumnya dibawa dari Surabaya oleh pelaku, sebelum akhirnya diturunkan secara paksa di area hutan dalam kondisi tanpa alat komunikasi.

    Korban diketahui atas nama Suwita Ningsih (36) warga Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya. Korban bersama pelaku dari Surabaya dan diturunkan di kawasan hutan Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto dengan kondisi luka serius pada bagian kepala. Barang berharga milik korban dibawa pelaku.

    Di tengah gelap malam, korban berjalan kaki di jalan setapak sejauh kurang lebih 1 kilometer sebelum akhirnya meminta pertolongan warga. Warga yang mengetahui hal tersebut langsung menolong korban dan melaporkan ke pihak perangkat desa dan Polsek Dawarblandong.

    Salah satu warga Desa Suru, Sudarsono mengatakan, jika korban ditemukan dalam kondisi bingung dan ketakutan saat mengetuk pintu rumah warga untuk meminta pertolongan. “Iya betul. Tadi malam sekitar jam 21.30 WIB, ada perempuan datang ke sini, jatuh kemudian minta tolong sama tuan rumah,” ungkapnya.

    Korban datang dalam kondisi mengalami luka di bagian kepala, bagian depan dan belakang. Korban sebelumnya berjalan kaki melalui jalan setapak sebelum akhirnya meminta pertolongan warga sekitar. Pemilik rumah kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak perangkat desa dan menyerahkan korban.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan, setelah menerima laporan dari Perangkat Desa Suru tersebut, pihaknya langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut. “Masih lidik,” tegasnya. [tin/kun]

  • Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Lindungi Situs Sejarah, Pemkab Mojokerto Sewa Lahan Ekskavasi Majapahit

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam pelestarian situs cagar budaya peninggalan Kerajaan Majapahit. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyewa lahan ekskavasi yang belum dibebaskan oleh pemerintah pusat.

    Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito, mengatakan bahwa setiap tahun pihaknya mengalokasikan anggaran khusus untuk penyelamatan situs sejarah. “Salah satunya kami gunakan untuk menyewa lahan-lahan ekskavasi yang belum dibebaskan oleh pemerintah pusat,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Lahan-lahan tersebut sebagian masih dimiliki warga dan pemerintah desa. Selain penyewaan lahan, Disbudporapar juga rutin menganggarkan dana untuk mendukung kegiatan ekskavasi yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur.

    “Penyewaan dilakukan agar lokasi hasil ekskavasi tidak kembali digarap oleh pemilik lahan sebelum resmi dibebaskan oleh Kementerian Kebudayaan. Kalau tidak kita sewakan, bisa saja lahan digarap lagi, ditanami atau diolah, sehingga berisiko merusak temuan-temuan ekskavasi,” tegasnya.

    Dalam kegiatan ekskavasi terakhir di situs Bhre Kahuripan, pihaknya bahkan berhasil memperpanjang masa ekskavasi dari 25 hari menjadi 31 hari. Salah satu lokasi yang berhasil dieksplorasi lebih jauh berkat perpanjangan waktu tersebut adalah situs di Desa Klinterejo, Kecamatan Sooko.

    “Alhamdulillah kami bisa membantu memperpanjang 6 hari dari masa ekskavasi yang ditetapkan oleh BPKW. Ini menjadi bentuk kolaborasi nyata kami dalam pelestarian sejarah. Kami selalu berkomunikasi dengan pihak BPKW untuk mengetahui rencana kerja mereka, sehingga bisa kami dukung dari sisi anggaran,” ungkapnya.

    Norman menambahkan, sinergi dengan BPK Wilayah XI Jawa Timur terus dilakukan untuk memastikan perencanaan dan penganggaran pelestarian situs dapat berjalan berkesinambungan. Pasalnya, ekskavasi dilakukan tidak hanya satu kali, melainkan secara bertahap sesuai kebutuhan dan temuan arkeologis. [tin/beq]

  • Dishub Jatim Bakal Luncurkan Tiga Koridor Baru dan Trans Laut, Layani Rute Mana Saja?

    Dishub Jatim Bakal Luncurkan Tiga Koridor Baru dan Trans Laut, Layani Rute Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi Jatim, Nyono mengatakan, Gubernur Jatim akan meluncurkan Bus TransJatim Koridor VI di Terminal Mojosari pada 27 Mei 2025. Ini untuk melayani rute Sidoarjo-Mojokerto.

    Kemudian, pada 12 Oktober 2025 bertepatan dengan HUT Provinsi Jawa Timur juga akan dilaunching TransJatim Koridor VII menghubungkan Sidoarjo-Gresik-Surabaya. “Insya Allah diluncurkan pas ulang tahun provinsi pada 12 Oktober 2025,” tutur Nyono kepada beritajatim.com, Senin (19/5/2025).

    Nyono melanjutkan, Dishub Jatim juga akan meluncurkan TransJatim Koridor I untuk Malang Raya. Rencananya, Malang Raya ini akan diberikan tiga koridor. “Malang Raya itu ada tiga koridor nanti. Kami diperintahkan Bu Gubernur untuk tahun ini ada satu koridor TransJatim di Malang Raya,” katanya.

    Selain itu, Pemprov Jatim juga segera meluncurkan Trans Laut Jatim pada Agustus-September 2025. Ini akan melayani rute Probolinggo sampai Pulau Gili Iyang Sumenep-Madura, melalui Pulau Mandangin, Pulau Kambing, Gili Ketapang, Gili Labak, Gili Genting dan berakhir di Gili Iyang.

    “Ini untuk mendongkrak pariwisata di Pulau Oksigen Gili Iyang, kemudian bisa snorkeling di Gili Labak dan menikmati sunrise di Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru. Nantinya menggunakan kapal cepat. Mudah-mudahan bisa bangkit perekonomian dan pariwisata Jatim,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Bentuk Koperasi Merah Putih, Pemkot Surabaya Janji Tak Matikan Pedagang Kecil

    Bentuk Koperasi Merah Putih, Pemkot Surabaya Janji Tak Matikan Pedagang Kecil

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Surabaya menegaskan pembentukan Koperasi Merah Putih di 154 kelurahan bukan untuk menyaingi pedagang kecil atau mematikan usaha pertokoan warga yang sudah ada.

    Koperasi ini akan fokus pada potensi lokal setiap kelurahan dan menjalankan perdagangan besar sesuai klasifikasi KBLI 46, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk pelaku usaha di sekitarnya.

    Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya, Reza Fahreddy, mengatakan kebijakan ini diambil berdasarkan hasil pemetaan kondisi lapangan.

    Dia menyebutkan bahwa Kota Surabaya bukan termasuk daerah penghasil, namun memiliki potensi besar dalam penguatan ekosistem pemasaran.

    “Surabaya itu kan bukan daerah penghasil. Kalau arahan dari (pemerintah) pusat di daerah, di desa, itu memang arahannya perdagangan potensi asli, pertanian dan macam-macam. Jadi kalau kita itu kan potensinya pemasaran. Oleh sebab kita bekerjasama dengan beberapa daerah penghasil,” kata Reza ditemui beritajatim.com, Senin (19/5/2025).

    Reza menjelaskan bahwa melalui Koperasi Merah Putih ini, pemkot menjalin kerjasama dengan beberapa daerah penghasil untuk memenuhi pasokan bahan pokok dan kebutuhan lain dalam jumlah besar, yang kemudian dipasarkan dengan harga terjangkau.

    “Kemarin dalam forum APEKSI kita sudah menginisiasi kerjasama ini dengan beberapa daerah penghasil untuk kebutuhan Koperasi Merah Putih ini. Dengan penandatanganan PKS (perjanjian kerjasama) kami menggandeng Rengel, Tuban untuk kebutuhan produksi beras dan pupuk, dari Pasuruan kita meminta produksi mangga, dan Mojokerto untuk pemenuhan sembako,” ungkapnya.

    Hasil kerjasama ini kemudian dipasarkan di gerai Koperasi Merah Putih untuk menyuplai toko retail, toko kelontong, dan kebutuhan UKM di wilayah kelurahan.

    “Contohnya di Koperasi Merah Putih Tambakrejo. Itu kita setting KBLInya di 46, untuk jenis pedagang besar. Karena supaya tidak mematikan toko-toko kecil yang lain. Dan posisinya Koperasi ini menjadi pemasok. Pemasok dari seluruh toko-toko kelontong kecil yang ada di sekitar kelurahan dengan harga murah,” tutupnya. [ram/beq]