kab/kota: Mojokerto

  • Kota Mojokerto Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Perempuan se-Bakorwil Bojonegoro

    Kota Mojokerto Tuan Rumah Pertemuan Organisasi Perempuan se-Bakorwil Bojonegoro

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menjadi tuan rumah pertemuan rutin tiga organisasi perempuan tingkat regional, yakni Tim Penggerak PKK, Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) se-Bakorwil Bojonegoro. Kegiatan ini digelar di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.

    Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang konsolidasi program kerja antarwilayah, tetapi juga menjadi ruang apresiasi terhadap kekayaan budaya dan kreativitas lokal. Acara diawali dengan penampilan Tari Sekar Mojo sebagai tarian penyambutan. Suasana semakin hangat saat anak-anak berkebutuhan khusus dari SLB B Pertiwi, binaan DWP Kota Mojokerto.

    Para siswa mempersembahkan Tari Sorote Lintang dan pertunjukan angklung. Dengan penuh kepekaan terhadap irama dan isyarat, mereka tampil kompak dan mengharukan. Kemeriahan berlanjut dengan peragaan busana batik oleh para duta batik Kota Mojokerto. Mereka menampilkan karya unggulan dari Sentra IKM Batik Maja Barama Wastra.

    Karya unggulan yang menonjolkan motif khas dan desain elegan, mencerminkan identitas lokal yang kaya nilai budaya. Para peserta juga diajak menikmati city tour ke sejumlah ikon Kota Mojokerto, seperti Pusat Grosir Sepatu, Kolam Pemandian Sekarsari, Skywalk Mojopahit di Alun-alun Wiraraja, Rumah Rakyat, Taman Bahari Majapahit, dan PLUT Maja Citra Kinarya.

    Wakil Wali Kota Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi menyambut para tamu dan menyampaikan pandangannya mengenai keunggulan Kota Mojokerto. Cak Sandi (sapaan akrab, red) mengakui jika wilayah Kota Mojokerto memang kecil, namun justru hal tersebut menjadi potensi terbesar bagi Kota Mojokerto.

    “Ibarat kelas private, jumlah warga yang sedikit memberikan kesempatan menjadikan Mojokerto sebagai kota percontohan. Sinergi harus dibangun dari akar, bukan dari menara-menara gading. Kita ingin membangun masyarakat yang kuat dari dasar,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025)

    Cak Sandi menegaskan pentingnya forum Bakorwil sebagai wadah penyatuan, tidak hanya dalam hal program kerja, tetapi juga semangat dan jiwa antar wilayah. Melalui semangat kolaboratif dan kearifan lokal yang diusung, pertemuan tersebut menjadi momentum memperkuat sinergi organisasi perempuan se-Bakorwil Bojonegoro sekaligus menegaskan posisi Mojokerto sebagai kota kecil dengan visi besar. [tin/suf]

  • Hendak Transaksi Sabu 2,40 Gram, Kuli Bangunan di Mojokerto Digelandang

    Hendak Transaksi Sabu 2,40 Gram, Kuli Bangunan di Mojokerto Digelandang

    Mojokerto (beeitajatim.com)– Anggota Satresnarkoba Polres Mojokerto berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan narkotika golongan I jenis sabu. Seorang tersangka berinisial Candra Irawan alias Kurong (24) berhasil diamankan saat diduga hendak melakukan transaksi narkoba di rumahnya.

    Tersangka diduga hendak melakukan transaksi narkoba jenis sabu di rumahnya yang terletak di Dusun Jeruk Kidul, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Dari tangan kuli bangunan tersebut, petugas mengamankan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 2,40 gram.

    Kasat Resnarkoba Polres Mojokerto, IPTU Eriek Triyasworo mengatakan, penangkapan tersangka dilakukan pada, Selasa (20/5/2025) sekira pukul 11.30 WIB. “Dari hasil penggeledahan, kami menemukan empat plastik klip berisi sabu seberat total 2,40 gram,” ungkapnya, Kamis (22/5/2025).

    Barang bukti yang diamankan dari tersangka antara lain, empat plastik klip berisi sabu dengan berat masing-masing 0,42 gram, 0,40 gram, 0,50 gram, dan 1,08 gram dengan total 2,40 gram. Satu buah kotak bekas bungkus korek api, satu buah korek api warna hijau dan satu skrop plastik putih.

    “Barang bukti tersebut kami sita bersama sejumlah alat pendukung, termasuk handphone merk Realme warna hitam dan sepeda motor Honda Supra Fit nopol S 2319 RB warna merah silver milik tersangka. Berdasarkan pengakuan tersangka, sabu tersebut diperoleh dari seseorang berinisial R,” ungkapnya.

    R, masih kata Kasat, saat ini telah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Satresnarkoba Polres Mojokerto. Masih kata Kasat, R diketahui pria berdomisili di wilayah Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Saat ini, proses penyidikan masih terus dilanjutkan untuk mengungkap jaringan pemasok lainnya.

    “Kami juga terus mengejar R yang saat ini dalam status DPO. Tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat (1) atau Pasal 112 ayat (1) Undang–undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara,” tegasnya. [tin/ian]

  • Viral Aksi Heroik Relawan Mojokerto Evakuasi Mayat di Sungai Brantas Tuai Pro Kontra

    Viral Aksi Heroik Relawan Mojokerto Evakuasi Mayat di Sungai Brantas Tuai Pro Kontra

    Mojokerto (beritajatim.com) – Aksi heroik kembali dilakukan salah satu relawan di Kabupaten Mojokerto yang memicu pro dan kontra di kalangan masyarakat. Zaenal Abidin, relawan dari Relawan Birunya Cinta nekat terjun ke Sungai Brantas dari Jembatan Ngrame, Kecamatan Pungging.

    Demi mengevakuasi sesosok mayat laki-laki yang hanyut pada Selasa (19/5/2025) kemarin, ia nekat terjun. Mayat yang mengambang di tengah Sungai Brantas tersebut diketahui berasal dari arah barat, tepatnya dari wilayah Jombang. Arus deras membuat jenazah dengan cepat terbawa hingga ke kawasan Jembatan Ngrame.

    Zaenal yang sebelumnya melakukan pengejaran dari Rolak 9 Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto melompat dari jembatan dengan ketinggian sekitar 20 meter. Sebagai pengaman, ia mengenakan rompi pelampung. Saat berada di air, Zaenal terombang-ambing oleh derasnya arus Sungai Brantas.

    Usaha itu membuahkan hasil. Sesosok mayat yang sebelumnya tenggelam dan hanyut berhasil diamankan. Setelah upaya dramatis sejauh satu kilometer mengikuti arus, jenazah berhasil dievakuasi bersama Zaenal. Tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto turut membantu proses evakuasi.

    Dengan menggunakan dua perahu karet, Zaenal dan mayat yang akhirnya diketahui merupakan korban tenggelam di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri berhasil dievakuasi. Pasca kejadian, BPBD Kabupaten Mojokerto memberikan pembinaan kepada Zaenal dan relawan lainnya. Pasalnya, aksi tersebut bukan kali pertama dilakukan Zaenal.

    Kepala Pelaksana (Kalak) PBD Kabupaten Mojokerto, Yo’i Afrida menegaskan pentingnya keselamatan relawan saat melakukan evakuasi. “SOP penyelamatan harus diperhatikan. APD wajib digunakan, karena penyelamatan di sungai berbeda dengan di ketinggian,” tegasnya.

    Tak hanya dari BPBD, pembinaan juga diberikan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra pada, Rabu (20/5/2025) malam. Gus Barra (sapaan akrab, red), mengapresiasi dedikasi relawan, namun menekankan pentingnya kepatuhan terhadap prosedur keselamatan.

    “Relawan merupakan bagian dari mitra BPBD. Oleh karena itu, kami berharap semua tindakan penyelamatan tetap mengikuti SOP demi keselamatan bersama,” ujar orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto tersebut.

    Sebagai bentuk apresiasi, Pemkab Mojokerto memberikan bantuan logistik kepada komunitas relawan Birunya Cinta berupa beras 10 kg, mie instan 2 dus, gula pasir 5 kg, sarden 6 kaleng, serta perlengkapan keselamatan seperti pelampung dan helm. [tin/ian]

  • Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Pemkot Mojokerto Gelar Pelatihan Olahan Makanan Vegetarian untuk UMKM Kuliner

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kapasitas pelaku usaha kuliner, Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoukmperindag) menggelar pelatihan pengolahan makanan vegetarian.

    Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, sejak 20 hingga 22 Mei 2025, dan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang bergerak di bidang kuliner.

    Pelatihan yang berlangsung di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Maja Citra Kinarya tersebut mendapatkan perhatian langsung dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari. Wali kota yang akrab disapa Ning Ita itu turut hadir meninjau kegiatan pada Rabu (21/5/2025), sekaligus menyampaikan apresiasi atas antusiasme para peserta.

    “Ini lanjutan dari peningkatan kapasitas UMKM yang sudah ada, supaya mereka bisa naik kelas, khususnya UMKM kuliner. Jadi biar lebih variatif apa yang bisa mereka buat, terutama makanan menengah ke atas seperti makanan vegetarian karena makanan vegetarian memiliki segmen pasar tersendiri,” ungkapnya.

    Menurut Ning Ita, tren makanan sehat dan berbasis nabati saat ini semakin berkembang seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat. Oleh karena itu, Pemkot Mojokerto mendorong pelaku UMKM untuk lebih adaptif dalam menghadapi perubahan tren pasar.

    “Ini kan konsumennya khusus. Sehingga UMKM kuliner yang selama ini sudah berbisnis di sektor itu, kita tambahi keterampilan khusus terkait olahan makanan vegetarian. Komunitas gaya hidup sehat makin berkembang, ini peluang yang harus dimanfaatkan UMKM untuk naik kelas,” pungkasnya.

    Selama pelatihan berlangsung, peserta dibekali dengan beragam keterampilan membuat olahan makanan vegetarian yang kreatif dan bercita rasa tinggi. Di antaranya adalah daging imitasi, pecel lele vegan, sate vegan, mie ayam jamur vegan, rendang vegan, mun tahu, teriyaki vegan, patties kol, pepes vegan, tahu jamur saus kari, ketoprak Jakarta, hingga nori roll.

    Upaya ini tidak hanya bertujuan memperluas variasi produk yang ditawarkan UMKM kuliner, tetapi juga sebagai langkah strategis dalam meningkatkan daya saing produk lokal di pasar yang kian kompetitif. [tin/suf]

  • 20 Finalis Gus Yuk Kota Mojokerto Jalani Pra Karantina

    20 Finalis Gus Yuk Kota Mojokerto Jalani Pra Karantina

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 20 finalis pemilihan Duta Wisata Gus Yuk Kota Mojokerto 2025 resmi memasuki tahapan pra karantina. Tahapan pra karantina yang berlangsung sejak tanggal 6 Mei hingga 31 Mei 2025 ini, para finalis mendapatkan berbagai pembekalan, salah satunya dari Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.

    Dalam arahannya, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menekankan pentingnya peran pemuda dalam pembangunan daerah. Menurutnya, cita-cita pembangunan Kota Mojokerto sebagai kota yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan tidak dapat dicapai tanpa keterlibatan generasi muda.

    “Jumlah pemuda kita memang hanya seperlima dari total penduduk Kota Mojokerto, namun jika semuanya berdaya dan memiliki semangat untuk menjadi agen perubahan dan inovator, maka kekuatannya akan sangat dahsyat. Kemajuan kota tidak hanya diukur dari pembangunan fisik,” ungkapnya, Rabu (21/5/2025).

    Namun juga dari kekuatan sosial budaya dan semangat gotong royong yang menjadi identitas bangsa. Gotong royong dan toleransi adalah karakter bangsa Indonesia yang harus dijaga, apalagi di tengah masyarakat Kota Mojokerto yang semakin plural dan modern. Ning Ita menjelaskan makna berdaya saing sebagai salah satu misi pembangunan lima tahun ke depan.

    “Yakni memiliki keunggulan di bidang ekonomi, sosial, maupun budaya yang membedakan Kota Mojokerto dari daerah lain. Kepada para finalis diharapkan dapat menggali dan memahami potensi kompetitif yang dimiliki Kota Mojokerto agar dapat dipromosikan secara optimal sebagai duta wisata,” katanya.

    Pada kesempatan tersebut, Ning Ita juga memaparkan nilai-nilai dalam Panca Cita pembangunan Kota Mojokerto. Yakni Peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan ketahanan sosial dan budaya, pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, integrasi tata kelola pemerintahan, dan pembangunan infrastruktur berwawasan lingkungan.

    Sebagai informasi, 20 finalis Gus Yuk ini merupakan hasil seleksi dari 105 pendaftar. Mereka akan mengikuti karantina intensif pada awal Juni 2025 sebelum dinobatkan sebagai Duta Wisata Kota Mojokerto 2025. [tin/but]

  • Sapi Hamil Terperosok ke Lubang Septic Tank di Mojokerto, Dievakuasi Selama Enam Jam

    Sapi Hamil Terperosok ke Lubang Septic Tank di Mojokerto, Dievakuasi Selama Enam Jam

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor sapi hamil jenis Limousin milik warga Dusun Mojoranu, Desa Sawo, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, terperosok ke dalam lubang septic tank sedalam lima meter pada Selasa pagi (20/5/2025). Proses evakuasi dramatis tersebut berlangsung selama enam jam hingga akhirnya sapi berhasil diselamatkan dalam kondisi hidup.

    Komandan Regu (Danru) Pos II Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Akhmad Yani, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari warga sekitar pukul 08.00 WIB.

    “Sapi tersebut sedang hamil empat bulan dan terjatuh ke dalam septic tank milik Rizki, pemilik rumah. Insiden bermula saat sapi lepas dari kandangnya, lalu berjalan menuju dapur rumah. Tanpa disadari, hewan ternak itu menginjak penutup septic tank yang rapuh hingga akhirnya ambruk,” ungkapnya.

    Sapi tersebut mendekati area dapur rumah ketika secara tidak sengaja menginjak penutup lubang septic tank yang terbuat dari material rapuh. Karena bobot tubuh sapi cukup besar, penutup tersebut tidak mampu menahan beban dan akhirnya ambruk, menyebabkan sapi jatuh ke dalam lubang dengan kedalaman mencapai lima meter.

    Tim Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto langsung bergerak cepat bersama para relawan dan warga sekitar. Mereka menggunakan alat katrol (chain block) untuk mengevakuasi hewan ternak tersebut dari lubang sempit dengan medan cukup menyulitkan.

    “Proses evakuasi berlangsung selama enam jam dan akhirnya berhasil tuntas sekitar pukul 14.10 WIB. Sapi hamil tersebut berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat meski sempat mengalami stres,” katanya.

    Kejadian ini menarik perhatian warga sekitar dan menjadi pengingat pentingnya keamanan kandang ternak serta struktur bangunan di sekitar rumah. Meski tidak ada korban jiwa, proses evakuasi memerlukan koordinasi dan ketelitian tinggi agar tidak membahayakan nyawa sapi maupun tim penyelamat. [tin/suf]

  • Korban Hanyut di Sungai Brantas Kediri Ditemukan di Mojokerto

    Korban Hanyut di Sungai Brantas Kediri Ditemukan di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sesosok mayat laki-laki ditemukan mengambang di aliran Sungai Brantas, tepatnya di Dusun Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Senin (19/5/2025) sore. Korban diketahui bernama Karmuji (55), warga Dusun Pesantren, Desa Pelas, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.

    Jenazah korban pertama kali terlihat warga sekitar pukul 10.40 WIB, di wilayah Sungai Brantas Kota Mojokerto. Jasad korban mengapung dari arah barat atau dari Jombang berada tepat di tengah sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. Karena arus yang deras, jasad korban terbawa arus aliran Sungai Brantas.

    Hingga akhirnya, jasad korban berhasil dievakuasi di aliran Sungai Brantas tepatnya di Desa Tanjangrono, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto sekira pukul 15.00 WIB. Tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto bersama sejumlah relawan mengevakuasi ke tepi sungai.

    “Jenazah dievakuasi dalam kondisi utuh tanpa tanda-tanda kekerasan. Setelah itu, jenazah korban dibawa ke ruang jenazah RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari untuk proses identifikasi. Hasilnya, diketahui identitas korban yakni Karmuji, usia 55 tahun,” terang Kapolsek Ngoro, Kompol Heru Purwandi.

    Korban dilaporkan terjatuh dan hanyut di Sungai Brantas tepatnya di Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Pihak keluarga korban melaporkan hilangnya korban ke Polsek Mojo, Polres Kediri pada, Minggu (18/5/2025). Keluarga korban telah datang ke RSUD Prof Dr Soekandar dan memastikan identitas korban.

    “Diketahui, korban sebelumnya dilaporkan hilang setelah diduga jatuh ke Sungai Brantas di wilayah Kediri pada Minggu (18/5/2025). Laporan disampaikan keluarga ke Polsek Mojo, Polres Kediri. Saat ini, pihak keluarga korban sudah berada di RSUD Prof Dr Soekandar untuk proses pengambilan jenazah,” jelasnya. [tin/suf]

  • Pohon Tumbang Timpa Garasi dan Mobil di Trawas Mojokerto

    Pohon Tumbang Timpa Garasi dan Mobil di Trawas Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah pohon sawo di Dusun Sukosari, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Selasa (20/5/2025) dini hari tumbang. Insiden yang terjadi sekira pukul 03.00 WIB ini menimpa bangunan garasi dan mobil milik warga setempat.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim menjelaskan bahwa pohon tumbang diduga akibat kondisi pohon yang sudah rapuh. Pohon berdiameter sekitar 70 cm itu menimpa bangunan garasi milik Winarno, warga setempat.

    “Bangunan garasi dengan ukuran sekitar 10 x 3 meter persegi mengalami kerusakan sedang. Selain itu, satu unit mobil juga terdampak dengan kerusakan ringan akibat pohon tumbang tersebut,’ ungkapnya.

    Upaya penanganan langsung dilakukan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto bersama unsur Polsek, Koramil, perangkat desa, potensi relawan, dan warga sekitar. Tim melakukan assessment dan evakuasi pohon tumbang hingga tuntas pada pukul 10.30 WIB.

    “Tim gabungan melakukan evakuasi pohon tumbang dan sekira pukul 10.30 WIB, pohon tumbang berhasil dievakuasi. Taksiran kerugian akibat kejadian ini masih dalam proses penghitungan,” katanya. [tin/but]

  • Wawali Kota Mojokerto Ajak Bangkitkan Semangat Gotong Royong di Peringatan Harkitnas ke-117

    Wawali Kota Mojokerto Ajak Bangkitkan Semangat Gotong Royong di Peringatan Harkitnas ke-117

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Mojokerto, Rachman Sidarta Arisandi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membangkitkan semangat gotong royong dalam menjaga kedaulatan serta memperjuangkan masa depan Indonesia yang adil dan berkepribadian. Ajakan tersebut disampaikan saat peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 yang digelar pada Selasa (20/5/2025).

    “Mari kita bangkit bukan sekadar berdiri, tapi melangkah bersama menyatakan semangat gotong royong menjaga kedaulatan dan memperjuangkan masa depan Indonesia yang adil, berdaulat, dan berkepribadian. Bangkit, Bersatu, Berdaya,” ujar Cak Sandi, sapaan akrab Wawali Mojokerto.

    Ia menekankan bahwa peringatan Harkitnas bukan hanya sebatas mengenang sejarah, tetapi juga sebagai momentum untuk menegaskan kembali arah perjuangan bangsa. Menurutnya, kebangkitan sejati lahir dari keberpihakan pada rakyat dan nilai-nilai budaya sendiri.

    “Hari ini kita tidak hanya mengenang sejarah, tetapi meneguhkan kembali arah perjuangan bangsa. Kebangkitan sejati lahir dari keberpihakan, berpihak pada rakyat, pada keadilan, dan pada nilai-nilai kebudayaan sendiri,” katanya.

    Peringatan Harkitnas ke-117 ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera secara khidmat di Lapangan Sasana Abhipraya Pemerintah Kota Mojokerto. Dalam upacara tersebut, Cak Sandi bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia.

    Setelah upacara, peringatan Harkitnas dilanjutkan dengan kegiatan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Gajah Mada sebagai bentuk penghargaan terhadap jasa para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan dan kemajuan bangsa. [tin/beq]

  • Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Pemkab Mojokerto Belum Anggarkan Ekskavasi Baru di Situs Candi Brahu

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada alokasi anggaran untuk ekskavasi situs baru, termasuk di kawasan Candi Brahu.

    “Untuk ekskavasi baru seperti di Candi Brahu, kami belum menganggarkan karena ini masih tahap awal. Kami belum bisa memberikan dukungan secara finansial untuk ekskavasi yang masih perawan, atau baru pertama kali digali,” ujar Kepala Disbudporapar Kabupaten Mojokerto, Norman Handhito, Selasa (20/5/2025).

    Meski demikian, Pemkab tetap membuka ruang koordinasi untuk kelanjutan ekskavasi pada situs yang sudah berjalan. Norman menjelaskan, ekskavasi tidak bisa dituntaskan dalam satu tahun anggaran karena prosesnya kompleks dan membutuhkan keahlian khusus.

    “Biasanya anggaran tahun pertama hanya cukup untuk tahap awal, belum bisa menyelesaikan semuanya. Oleh karena itu, kita perlu merencanakan kesinambungan dengan skala prioritas yang jelas,” jelasnya.

    Jika program ekskavasi oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun, maka Pemkab akan memilih satu situs yang dapat didukung secara finansial.

    “Kami hanya bisa mendukung satu titik ekskavasi saja, itu pun termasuk pembiayaan tenaga kasar yang tidak bisa dilakukan sembarangan karena menyangkut situs bersejarah,” tandas Norman.

    Di sisi lain, Pemkab Mojokerto menegaskan komitmennya untuk terus mendampingi dan memantau pelaksanaan ekskavasi sebagai bentuk tanggung jawab terhadap pelestarian warisan budaya Majapahit di wilayahnya. [tin/beq]