kab/kota: Mojokerto

  • Nasib Pilu Ayah dan Bayinya Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo, Rela Tak Makan demi Beli Susu

    Nasib Pilu Ayah dan Bayinya Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo, Rela Tak Makan demi Beli Susu

    GELORA.CO –  Pilu betul nasib seorang Akhmad Yusuf Afandi (32).

    Bersama bayinya yang berusia 11 bulan, ia tinggal di kolong jembatan.

    Yusuf bahkan rela tak makan agar bisa membeli susu buat anaknya.

    Semua itu ia lakukan setelah hidupnya kian memburuk pasca sang istri meninggal dunia usai melahirkan.

    Usut punya usut, nasib pilu Yusuf bukan hanya sejak itu.

    Ia telah merasakan pahit getir kehidupannya sejak masih kecil.

    Orangtuanya kabur, Yusuf tinggal di panti asuhan.

    Ia tercerai berai dengan adik dan kakaknya sejak itu.

    Kisah Yusuf ini viral di media sosial setelah diunggah melalui akun Instagram dan TikTok @najib_spbu.

    Dan bagaimana nasibnya setelah viral?

    Kisah ini bermula saat video Yusuf hidup di kolong jembatan viral.

    Tanpa dinding yang melindungi, Yusuf dan anaknya hars menghadapi polusi udara dan suhu dingin yang menyentuh kulit.

    Kain lusuh menjadi satu-satunya pelindung tubuh mereka.

    Kehidupan yang keras membuat Zafa tidak memiliki mainan yang menarik, tawanya hanya terdengar saat suara bising kereta api melintas di samping jembatan.

    Yusuf hidup sebatang kara dengan memulung untuk mencukup kebutuhan sang anak.

    Ia mengatakan, rela hanya makan dua hari sekali agar bisa membeli susu untuk anaknya.

    “Kadang saya dua hari nggak makan. Yang penting bisa belikan susu buat anak saya. Karena itu belum saya rasakan saat saya masih kecil,” ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.

    Istrinya meninggal dunia dua bulan setelah melahirkan Zafa, dan Yusuf tidak mampu membayar sewa kos untuk tempat tinggal.

    Ia pun memilih untuk hidup di kolong jembatan.

    Bupati Sidoarjo, Subandi, mengatakan bahwa Yusuf adalah warga asal Kabupaten Mojokerto.

    “Warga Mojokerto,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).

    Berdasarkan data yang terhimpun, Yusuf berasal dari Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

    Menanggapi situasi ini, Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur untuk mengevakuasi Yusuf dan Zafa. 

    Setelah dievakuasi dan ditampung sementara di Liponsos Dinsos Sidoarjo pada Kamis (29/5/2025), keduanya kini telah dikembalikan ke daerah asal mereka. Subandi memastikan bahwa kondisi kesehatan Yusuf dan Zafa dalam keadaan baik saat bertemu dengan keluarganya. 

    “Sehat sudah bawa keluarga kemarin ke Mojokerto,” ucapnya

    Sudah Bertemu Keluarga

    Plt UPT Perlindungan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Liponsos Dinas Sosial Kabupaten Sidoarjo, Yudi, mengatakan, Yusuf dan Zafa telah bertemu dengan keluarganya. 

    “Sudah diambil kakaknya yang pertama, pulang di Jombang,” katanya saat dihubungi, Jumat (30/5/2025), dikutip dari Kompas.com.

    Secara administratif, Yusuf merupakan warga Dusun Kepindon, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. 

    Namun, dia telah lama pisah dengan keluarganya dan tinggal di panti asuhan sejak kecil. 

    “Sejak kecil dititipkan orangtuanya di panti asuhan daerah Mojokerto sana. Dia tidak pernah mendapat kasih sayang orangtuanya,” kata Yudi. 

    Yusuf merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

    Alasan ia dititipkan ke panti asuhan karena masalah keluarga dan ibunya memutuskan untuk merantau.

    Alasan dia dititipkan ke panti asuhan yakni karena masalah keluarga dan ibunya memutuskan untuk merantau. 

    “Terus bapak pergi enggak tahu ke mana. Ibunya merantau, pulang-pulang meninggal semua. Yatim piatu (Yusuf),” kata dia. 

    Yusuf dan saudara-saudaranya sempat dikirim ke pondok pesantren. Namun, setelah keluar dari pondok pesantren, mereka hidup berpisah. 

    Adapun adik dari Yusuf juga tinggal di Desa Balonggabus, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. Sementara itu, kakak pertamanya hidup di Jombang. 

    “Yusuf sempat sekolah pas SD. Tapi itu pun tidak sampai tamat,” katanya.  

    Meski tidak lama mengenyam pendidikan formal, Yusuf memiliki keahlian di bidang otomotif. 

    “Dia katanya bisa otak-otik mesin,” ucap Yudi. 

    Sehingga, Dinsos Jombang memfasilitasi Yusuf dengan menyediakan pekerjaan di bidang otomotif. 

    “Tadi sudah diterima Dinsos Jombang untuk tindak lanjutnya,” kata dia. 

  • Pengendara Honda Scoopy Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Raya Mlirip Mojokerto

    Pengendara Honda Scoopy Tewas Tertabrak Avanza di Jalan Raya Mlirip Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu-lintas terjadi di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (31/5/2025). Seorang pengendara sepeda motor tewas di lokasi kejadian setelah tertabrak sebuah mobil dari arah berlawanan.

    Korban diketahui berinisial ARA (16) tersebut mengendarai sepeda motor Honda Scoopy nopol S 6869 SS berwarna merah dari arah barat ke timur. Korban yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta di Kota Mojokerto ini hendak mendahului kendaraan.

    Namun tiba-tiba korban terjatuh. Sepeda motor korban jatuh ke kiri, sementara tubuh korban jatuh ke kanan. Di saat yang bersamaan melintas dari arah berlawanan mobil Avanza nopol S 1732 QN warna silver langsung menabrak korban.

    Korban tewas di lokasi kejadian dengan luka serius di bagian kepala. Petugas Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), mengidentifikasi korban dan meminta keterangan sejumlah saksi.

    Bersama sejumlah relawan, jenazah korban ke kamar jenazah RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto guna penyelidikan lebih lanjut. Kasus kecelakaan lalu-lintas ini, saat ini ditangani oleh Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

    Berdasarkan keterangan saksi mata, Sugiman (46), kecelakaan lalu-lintas tersebut bermula saat korban yang melaju dari arah barat mencoba mendahului kendaraan di depannya, namun sepeda motor korban tiba-tiba oleng dan terjatuh.

    “Motornya jatuh ke kiri, tapi pengendaranya justru terpental ke kanan. Dari arah berlawanan ada mobil Avanza, karena jaraknya sudah dekat, korban langsung tertabrak. Korbannya laki-laki, langsung meninggal. Dari identitasnya, masih pelajar asal Desa Jetis,” ungkapnya. [tin/aje]

  • Lapas Mojokerto Hadirkan Perpustakaan Keliling Setiap Akhir Pekan

    Lapas Mojokerto Hadirkan Perpustakaan Keliling Setiap Akhir Pekan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus berinovasi dalam memberikan layanan pembinaan kepada warga binaan. Salah satu program unggulan yang kini rutin berjalan adalah Perpustakaan Keliling, yang hadir setiap hari Sabtu dan Minggu.

    Inisiatif ini menjadi upaya nyata untuk mendekatkan akses literasi sekaligus memperluas wawasan para warga binaan selama menjalani masa pidana. Berbagai koleksi buku mulai dari buku keagamaan, keterampilan, motivasi, hingga novel dan ensiklopedia dihadirkan.

    Tim perpustakaan keliling menyusuri blok hunian dan memberikan layanan baca langsung di tempat. Suasana blok hunian pun berubah menjadi ruang belajar berjalan, disambut antusias oleh warga binaan yang merasa semakin semangat untuk belajar dan memperbaiki diri.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menegaskan bahwa program tersebut merupakan bentuk komitmen Lapas Kelas IIB Mojokerto dalam mendukung program Asta Cita dan akselerasi pembinaan yang digagas oleh Kementerian Hukum dan HAM, khususnya di bidang Pemasyarakatan.

    “Kami ingin literasi menjadi budaya, dan membaca menjadi bagian dari kegiatan pembinaan yang menyenangkan bagi warga binaan. Melalui program ini, warga binaan diharapkan dapat terus mengasah kemampuan berpikir, memperkaya wawasan,” ungkapnya, Sabtu (31/5/2025).

    Dengan program tersebut diharapkan warga binaan menyiapkan diri untuk kembali ke masyarakat dengan bekal ilmu yang bermanfaat. Selain itu, dengan program tersebut, Lapas Kelas IIB Mojokerto tidak hanya memberikan akses pada buku, tetapi juga membuka pintu harapan bagi perubahan dan masa depan yang lebih baik bagi para penghuni lapas. [tin/ian]

  • Akses Jalan Pacet–Cangar Mojokerto Sempat Tertutup Pohon Tumbang

    Akses Jalan Pacet–Cangar Mojokerto Sempat Tertutup Pohon Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Akses Jalan Raya Pacet–Cangar di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, sempat tertutup akibat pohon tumbang pada Sabtu (31/5/2025) pagi. Pohon berdiameter 20–30 cm tersebut tumbang setelah hujan deras mengguyur wilayah sekitar sejak Jumat malam.

    Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 05.00 WIB di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) R. Soerjo. “Hujan yang mengguyur kawasan Pacet sejak Jumat malam menyebabkan tanah menjadi gembur, hingga akhirnya pohon jenis tutup dengan diameter 20–30 cm tumbang dan melintang di jalan. Kami menerima informasi dari masyarakat terkait pohon tumbang tersebut,” ujarnya.

    Menanggapi laporan warga, tim gabungan yang terdiri dari anggota Tahura R. Soerjo, relawan Sendi, dan Polsek Pacet langsung dikerahkan ke lokasi untuk mengevakuasi pohon yang menutup jalan. BPBD Kabupaten Mojokerto melalui Pusdalops segera melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan melaporkan perkembangan situasi kepada pimpinan.

    “Proses evakuasi berlangsung cepat. Sekitar pukul 05.30 WIB, pohon berhasil disingkirkan dan arus lalu lintas kembali normal. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya akses jalur Pacet–Cangar sempat tertutup akibat pohon tumbang dan proses evakuasi. Namun sekarang sudah normal kembali,” jelas Khakim. [tin/beq]

  • Ular Raksasa 3,5 Meter Gegerkan SMA Islam Brawijaya Mojokerto

    Ular Raksasa 3,5 Meter Gegerkan SMA Islam Brawijaya Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seekor ular Sanca Kembang berhasil dievakuasi oleh Tim UPTD Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Mojokerto, Jumat (30/5/2025). Ular dengan bobot 35 kilogram tersebut berhasil dievakuasi dari atap gedung SMA Islam Brawijaya.

    Petugas Damkar mendapatkan informasi terkait keberadaan ular sepanjang 3,5 meter tersebut langsung mendatangi sekolah di Jalan Surodinawan, Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon. Petugas cukup kesulitan mengevakuasi ular dengan nama lain Sanca Batik tersebut.

    Proses evakuasi berlangsung cukup menantang karena posisi ular berada di bagian genteng sekolah. Petugas harus naik ke atas genteng untuk mengevakuasi ular tersebut. Meski tidak ada korban jiwa atau kerusakan materi, kehadiran ular tersebut membuat panik para siswa dan guru.

    “Evakuasi berjalan lancar. Ular berhasil diamankan tanpa kendala. Kami harus menjatuhkan ular terlebih dahulu dari atap, baru bisa mengamankannya di bawah,” ungkap Kepala UPTD Damkar Kota Mojokerto, Joko Suwarno.

    Setelah berhasil diamankan, ular tersebut ditawarkan kepada warga yang mungkin berminat untuk memeliharanya. Namun jika tidak ada yang berminal untuk memelihara maka rencananya ular tersebut akan dibawa ke penangkaran khusus di Sidoarjo. [tin/kun]

  • Reuni Akbar Undar Jombang 2025: Silaturahmi, Testimoni, dan Gagasan untuk Negeri

    Reuni Akbar Undar Jombang 2025: Silaturahmi, Testimoni, dan Gagasan untuk Negeri

    Jombang (beritajatim.com) — Sejumlah pejabat dan aktivis era 1990-an dijadwalkan hadir dan memberikan testimoni dalam gelaran Alumni Tilik Kampus dan Reuni Akbar Universitas Darul Ulum (Undar) Jombang 2025.

    Acara ini menjadi momentum penting bagi Undar untuk menegaskan kontribusinya dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) multidimensi—berkompeten secara akademis, vokal dalam pergerakan sosial, dan berperan di berbagai level kepemimpinan.

    Ketua Pelaksana Reuni Akbar Undar 2025, Nur Rohman, menyatakan bahwa antusiasme alumni sangat tinggi. Para alumni dari berbagai daerah di Indonesia telah menyatakan kesiapannya untuk datang ke kampus yang berlokasi di Jalan Gus Dur, Jombang.

    “Ini rombongan dari Jateng sudah ada yang sampai Jombang. Kalau yang dari Cirebon, Indramayu dan beberapa daerah Jabar lainnya nanti malam sampai di Undar,” kata alumnus Fakultas Teknik angkatan 1995 tersebut, Jumat (30/5/2025).

    Sejak Jumat (30/5/2025) siang, suasana kampus Undar sudah mulai bersolek. Sejumlah alumni datang lebih awal. Panitia pun menyambut kedatangan mereka dengan hangat, menyediakan fasilitas istirahat, dan memasang ucapan selamat datang di gerbang utama kampus.

    Acara resmi akan dimulai Sabtu (31/5/2025) malam, diawali dengan sambutan Rektor Undar, Amir Maliki Abitolkha. Ia akan menyampaikan ucapan selamat datang kepada para alumni serta menggambarkan perkembangan terbaru kampus.

    Malam harinya, sesi Selayang Pandang akan menghadirkan para mantan aktivis Undar yang dahulu menjadi motor penggerak perlawanan terhadap rezim Orde Baru. Mereka di antaranya Syamsunar, Muhammad Rifki, dan Munasir Huda.

    Dua nama terakhir pernah menjadi tahanan politik setelah ditangkap saat demonstrasi besar di Gedung DPR RI pada Desember 1993 dengan tuntutan ‘Seret Soeharto ke Sidang Istimewa’. Keduanya sempat ditahan di Rutan Salemba.

    Aktivis lainnya yang dijadwalkan menyampaikan pandangan mereka adalah Kholilurrahman Wafi, Ubaidillah Haris, serta Agus Jui Purmawan, mantan Ketua SMPT (Senat Mahasiswa Perguruan Tinggi). Testimoni mereka akan menjadi refleksi penting tentang peran alumni dalam sejarah demokrasi Indonesia.

    Sementara pada Minggu siang, acara berlanjut dengan kehadiran sejumlah alumni yang kini memegang posisi strategis di pemerintahan. Mereka antara lain Bupati Blora Jawa Tengah Arief Rohman, anggota DPR RI dapil Jawa Tengah IV Hamid Noor Yasin, anggota DPRD Jawa Tengah dapil 12 Abdul Aziz, serta Asisten Administrasi Umum Pemprov Jatim Ahmad Jazuli, yang juga dikenal sebagai mantan Pj Bupati Mojokerto dan mantan Sekdakab Jombang.

    “Tujuan utama dari reuni akbar ini bukan sekadar nostalgia, namun juga memperkuat jaringan alumni dalam berbagai sektor, membuka ruang kolaborasi lintas bidang, dan menegaskan bahwa Undar Jombang telah melahirkan SDM yang berkiprah di ranah politik, birokrasi, hingga aktivisme, serta sektor lain,” pungkasnya. [suf]

  • Lapas Mojokerto Perketat Pengawasan, Pegawai dan Barang Kantin Digeledah

    Lapas Mojokerto Perketat Pengawasan, Pegawai dan Barang Kantin Digeledah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto meningkatkan sistem pengamanan dengan memperketat pengawasan di Pintu Utama (P2U). Langkah ini dilakukan untuk mencegah masuknya barang-barang terlarang, termasuk narkoba, ke dalam lingkungan lapas.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, bahwa penggeledahan tersebut dilakukan terhadap seluruh pegawai dan pihak ketiga, termasuk penyedia barang kantin. Hal ini dilakukan usebagai bagian dari upaya menciptakan lapas yang bersih dan aman.

    “Penggeledahan ini bukan untuk mencari kesalahan, tetapi langkah preventif agar tidak ada celah bagi masuknya barang terlarang ke dalam lapas,” ungkapnyq, Jumat (30/5/2025).

    Pemeriksaan dilakukan secara acak dan menyeluruh oleh petugas keamanan dan P2U. Proses ini mencakup pemeriksaan badan, barang bawaan, serta kendaraan yang masuk ke area lapas. Barang-barang kantin seperti makanan, minuman, dan perlengkapan lain juga turut diperiksa secara ketat.

    “Seluruh pegawai mendukung penuh kegiatan ini demi menjaga integritas dan keamanan lingkungan kerja. Kami berharap, pengetatan pengawasan ini dapat menutup celah praktik penyelundupan barang terlarang serta memperkuat sistem keamanan di dalam lapas,” tegasnya. [tin/aje]

  • Tangkal Penyelundupan dan Izin Tinggal Ilegal, Imigrasi Surabaya Gandeng Kecamatan Ngoro Bentuk TIMPORA

    Tangkal Penyelundupan dan Izin Tinggal Ilegal, Imigrasi Surabaya Gandeng Kecamatan Ngoro Bentuk TIMPORA

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Surabaya menggandeng Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto bersinergi pengawasan orang asing di tingkat kecamatan. Salah satunya melalui pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    “TIMPORA ini merupakan hasil diskusi bersama pak Camat dan lintas sektor, untuk menjawab isu strategis. Seperti penyalahgunaan izin tinggal, perdagangan orang, dan penyelundupan manusia yang melibatkan perangkat kecamatan, desa, TNI, Polri, serta unsur kewilayahan lainnya,” ungkap Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim), Dodi Gunawan Ciptadi, Kamis (29/5/2025).

    Program tersebut juga menjadi bagian dari upaya edukasi dan pencegahan terhadap praktik penipuan terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Imigrasi berkomitmen membangun desa binaan sebagai basis penyadaran masyarakat mengenai prosedur legal bekerja ke luar negeri.

    “Selama ini, banyak CPMI menjadi korban iming-iming kerja di luar negeri tanpa tahu detail gaji, jenis pekerjaan, hingga legalitas dokumen. Kami ingin memberikan edukasi langsung melalui forum desa, agar masyarakat tidak menjadi korban,” tambahnya.

    Dodi juga mengungkapkan bahwa sistem pelaporan orang asing berbasis digital tengah dikembangkan. Pihaknya sedang siapkan Sistem Pelaporan Orang Asing (APOA), dimana pemilik tempat tinggal, perangkat desa, hingga kecamatan bisa melaporkan keberadaan WNA. Hal tersebut sesuai amanah Pasal 72 Undang-undang Keimigrasian.

    “Dalam periode Januari hingga Mei 2025, Kantor Imigrasi Surabaya telah menangani 64 kasus pelanggaran keimigrasian, termasuk penyelundupan manusia yang telah memasuki tahap P21 di Kejaksaan Negeri Surabaya. Pelanggaran terbanyak berupa penyalahgunaan izin tinggal oleh WNA yang beraktivitas tidak sesuai izin, termasuk oknum yang mengaku sebagai investor,” jelasnya.

    Sekedar diketahui wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya mencakup beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang berada dalam pengawasan administratif dan operasional keimigrasian. Yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.

    Keempat wilayah ini menjadi cakupan utama bagi pelaksanaan tugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, baik dalam hal pelayanan keimigrasian (paspor, izin tinggal WNA, visa, dsb.) maupun pengawasan terhadap orang asing, termasuk operasi TIMPORA dan penegakan hukum keimigrasian seperti deportasi dan tindakan administratif.

    Di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto terdapat kawasan industri yakni Ngoro Industrial Park (NIP) yang terletak di kaki Gunung Penanggungan. Kawasan ini dikembangkan dengan total area 480 hektar yang pembangunan tahap pertama dimulai pada Januari 1991 dan tahap kedua dimulai pada Agustus 2010. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Dukung Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Gelar Kreativitas PAUD se-Jatim

    Wali Kota Mojokerto Dukung Kreativitas Anak Usia Dini Lewat Gelar Kreativitas PAUD se-Jatim

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, menegaskan pentingnya menumbuhkan kreativitas anak sejak usia dini sebagai bekal menghadapi tantangan zaman. Hal itu ia sampaikan saat melepas kontingen Kota Mojokerto untuk mengikuti ajang Gelar Kreativitas PAUD se-Jawa Timur yang digelar di Surabaya, Kamis (29/5/2025).

    Dalam apel pemberangkatan yang berlangsung di halaman Rumah Rakyat, Ning Ita—sapaan akrabnya—mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat membersamai anak-anak dalam kegiatan positif tersebut. Ia menyebut ajang ini sebagai wadah ekspresi sekaligus pengembangan potensi anak-anak Kota Mojokerto.

    “Kita bersyukur bisa bersama-sama menghadiri apel pemberangkatan siswa-siswi TK Muslimat se-Kota Mojokerto untuk mengikuti Gelar Kreativitas PAUD se-Jawa Timur di Surabaya. Kita berharap kegiatan ini senantiasa mendapatkan ridho dan perlindungan Allah SWT,” ungkapnya.

    Ning Ita menambahkan bahwa tantangan masa depan tidak hanya menuntut kecerdasan akademik, tetapi juga kemampuan dalam hal kreativitas dan keterampilan non-akademik.

    “Melalui Gelar Kreativitas PAUD tahun 2025 ini, anak-anak kita mendapatkan ruang untuk menampilkan potensi dan bakat yang mereka miliki. Karena tuntutan zaman hari ini bukan hanya sekadar kecerdasan akademis, tetapi juga kreativitas, inovasi, dan keterampilan lainnya,” jelasnya.

    Ia juga menekankan pentingnya peran tenaga pendidik dan organisasi seperti Muslimat NU dalam mendukung tumbuh kembang anak secara menyeluruh. Pemerintah Kota Mojokerto, menurutnya, berkomitmen mendukung penuh berbagai inisiatif demi mencetak generasi emas 2045.

    “Kami sangat bangga apabila anak-anak kita dapat melahirkan prestasi-prestasi yang mengharumkan nama Muslimat NU. Lebih dari itu, kami berharap mereka tumbuh menjadi generasi penerus bangsa yang siap menggapai Indonesia Emas 2045,” katanya.

    Menutup sambutannya, Ning Ita menyampaikan apresiasi kepada para guru, kepala sekolah, dan seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam mendampingi perkembangan anak usia dini.

    “Selamat dan sukses untuk anak-anak semua. Semoga perjalanannya lancar, membawa kebanggaan, dan kembali ke rumah dengan selamat,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, kontingen dari Kota Mojokerto akan berlaga dalam berbagai kategori lomba seperti Pildacil, menari, menyanyi, dan tahfidz. [tin/beq]

  • Lonjakan Penumpang Terjadi di Stasiun Mojokerto Selama Libur Kenaikan Isa Almasih 2025

    Lonjakan Penumpang Terjadi di Stasiun Mojokerto Selama Libur Kenaikan Isa Almasih 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat lonjakan penumpang di Stasiun Mojokerto selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih 2025. Hingga Rabu (28/5/2025) pukul 10.00 WIB, tercatat 748 pelanggan telah memesan tiket, terdiri dari 343 penumpang naik dan 405 penumpang turun.

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif menyebutkan, angka tersebut masih bersifat sementara dan diperkirakan akan terus bertambah seiring keberangkatan kereta api jarak jauh pada malam hari.

    “Tercatat ada sebanyak 748 pelanggan telah memesan tiket, dengan rincian 343 penumpang naik dan 405 penumpang turun. Selama periode angkutan libur panjang ini, sebanyak 23 perjalanan KA jarak jauh berhenti dan melayani penumpang di Stasiun Mojokerto,” jelasnya, Kamis (29/5/2025).

    Dari 23 perjalanan tersebut, 22 merupakan KA reguler dan satu KA tambahan, dengan total kapasitas kursi mencapai 12.938 per hari. KAI Daop 8 Surabaya mencatat antusiasme masyarakat yang tinggi dalam memanfaatkan layanan kereta api selama libur panjang 28 Mei–1 Juni 2025.

    “Secara kumulatif, Stasiun Mojokerto telah melayani 2.904 penumpang, dengan rincian 1.315 penumpang naik dan 1.589 penumpang turun. Lonjakan penumpang ini menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api, khususnya di wilayah Mojokerto,” tambah Luqman.

    Ia juga menegaskan bahwa KAI berkomitmen menjaga kualitas pelayanan, termasuk pada periode dengan mobilitas tinggi seperti libur panjang ini.

    “KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, melalui penambahan perjalanan kereta api serta kesiapan petugas di berbagai titik layanan untuk menjamin kenyamanan, keselamatan, dan ketepatan waktu perjalanan,” ujarnya.

    Untuk informasi jadwal, tarif, dan pemesanan tiket, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI 121, WhatsApp 08111-2111-121, email [email protected], atau media sosial resmi @kai121_.

    Rincian Data Penumpang di Stasiun Mojokerto (28 Mei – 1 Juni 2025):

    28 Mei: 343 naik, 405 turun
    29 Mei: 346 naik, 359 turun
    30 Mei: 230 naik, 234 turun
    31 Mei: 211 naik, 258 turun
    1 Juni: 185 naik, 333 turun

    [tin/beq]