kab/kota: Mojokerto

  • PNM Cabang Mojokerto Kobarkan Semangat Pancasila dan ‘Beta Selalu Ada’ di Momen HUT ke-26

    PNM Cabang Mojokerto Kobarkan Semangat Pancasila dan ‘Beta Selalu Ada’ di Momen HUT ke-26

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mojokerto menggelar rangkaian kegiatan bertajuk ‘Angel HUT PNM ke-26’. Perayaan dengan tema ‘Beta Selalu Ada’ ini merefleksikan kehadiran PNM yang terus konsisten mendampingi masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro di Indonesia.

    Kegiatan dimulai dengan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, dilanjutkan dengan pembacaan sholawat dan pemotongan tumpeng sebagai simbol rasa syukur atas perjalanan panjang PNM dalam mendorong ekonomi kerakyatan. Tidak hanya seremonial, perayaan Angel HUT PNM ke-26 ini juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial dan edukatif yang berdampak langsung bagi masyarakat.

    Seperti aksi donor darah diikuti lebih dari 100 peserta, Program Imunisasi dan Penanganan Stunting bersama tenaga medis, pembagian pakaian layak pakai untuk warga kurang mampu, distribusi Al-Qur’an ke masjid dan pondok pesantren, Program PNM Mengajar di sekolah menengah dan pemberian beasiswa bagi anak nasabah dari jenjang SD hingga perguruan tinggi.

    “Di usia ke-26 ini, kami ingin menegaskan bahwa PNM akan terus menjadi bagian dari masyarakat. ‘Beta Selalu Ada” bukan hanya sekadar tema, tapi cerminan dari nilai-nilai yang kami bawa. Selama dua dekade lebih, PNM tidak hanya hadir, tetapi tumbuh bersama masyarakat,” ungkap Pemimpin Cabang PNM Mojokerto, Arif Sulistiyantoro.

    Mendengarkan kebutuhan masyarakat dan menjadi bagian dari solusi atas permasalahan ekonomi rakyat prasejahtera. PNM meyakini bahwa ideologi Pancasila dan pemberdayaan ekonomi perempuan adalah fondasi penting untuk membangun bangsa yang tangguh dan inklusif.

    “Karena itu, melalui momen Angel HUT ke-26 ini, PNM Cabang Mojokerto berkomitmen untuk terus menjangkau dan mendampingi lebih banyak masyarakat prasejahtera di wilayah kerjanya,” pungkasnya.

    Perayaan ‘Angel HUT PNM ke-26’ ini juga mendapat perhatian khusus dari berbagai pejabat daerah. Diantaranya Wali Kota Mojokerto, Bupati Mojokerto, Bupati Jombang, dan Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto yang memberikan ucapan selamat melalui video kepada PNM Cabang Mojokerto atas dedikasi dan kiprahnya selama 26 tahun.

    Kegiatan ini semakin semarak dengan perlombaan internal antar karyawan serta pembagian doorprize sebagai bentuk apresiasi kepada insan PNM. [tin/ian]

  • Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Alfan Siswa SMK Swasta Mojokerto Minta Ekshumasi

    Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Alfan Siswa SMK Swasta Mojokerto Minta Ekshumasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Meski hasil autopsi menyatakan kematian, Alfan (17) sebagai kematian wajar, pihak keluarga belum bisa menerima sepenuhnya. Mereka menduga ada kejanggalan dalam peristiwa yang menewaskan siswa SMK swasta di Kabupaten Mojokerto tersebut.

    Sehingga pihak keluarga korban memilih menempuh jalur hukum lanjutan dengan mengajukan permintaan ekshumasi atau penggalian ulang makam untuk keperluan forensik ulang. Rombongan keluarga Alfan didampingi kuasa hukum Ahmad Muhlisin mendatangi Mapolres Mojokerto pada, Rabu (5/6/2025).

    Mereka menyerahkan surat resmi permohonan ekshumasi kepada Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto di Ruang Presisi. Permintaan ekshumasi tersebut menjadi harapan terakhir bagi keluarga untuk mendapatkan kepastian hukum dan kebenaran atas kematian anak mereka.

    “Kami berharap semua pihak, termasuk kepolisian dan tim forensik, bisa bekerja secara independen dan profesional. L. Kami tidak menuduh siapa-siapa. Kami hanya ingin tahu, apa benar Alfan meninggal wajar, atau ada hal lain yang belum terungkap,” ungkapnya. (4/6/2026).

    Masih kata Humas, Aone merasa belum mendapat kejelasan dari hasil autopsi sebelumnya. Sehingga pihak keluarga korban mendorong untuk mengajukan forensik ulang. Dokter Forensik dari RS Pusdik Bhayangkara Pusdik Sabhara, Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, mengungkap hasil autopsi jenazah Alfan. Menurut hasil pemeriksaan, Alfan meninggal dunia karena tenggelam.

    Sementara itu, Kapolres mojokerto, AKBP Ilhram Muhm menyampaikan jika pihaknya menghargai aspirasi dan permintaan keluarga. “Polres berkomitmen membuka ruang penyelidikan yang transparan dan profesional. “Kami akan pelajari permintaan ini dan tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” katanya.

    Tujuannya, satu agar penyebab kematian almarhum bisa terungkap secara terang dan jelas. Sebelumnya, Alfan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan mengambang di aliran Sungai Porong pada tanggal 5 Mei 2024 lalu. Hasil autopsi yang diterbitkan sebelumnya menyimpulkan tidak ditemukan tanda kekerasan atau penyebab mencurigakan lainnya.

    Namun pihak keluarga mengaku menemukan luka-luka yang dianggap janggal saat melihat kondisi jenazah. Inilah yang kemudian menjadi dasar kuat keluarga untuk mengajukan ekshumasi demi mendapatkan hasil forensik yang dianggap lebih objektif dan menyeluruh. [tin/aje]

  • Pemprov Jatim Bebaskan Biaya Notaris Pembentukan Badan Hukum 3.000 Koperasi Merah Putih
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 Juni 2025

    Pemprov Jatim Bebaskan Biaya Notaris Pembentukan Badan Hukum 3.000 Koperasi Merah Putih Surabaya 3 Juni 2025

    Pemprov Jatim Bebaskan Biaya Notaris Pembentukan Badan Hukum 3.000 Koperasi Merah Putih
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi Jawa Timur berjanji akan membebaskan biaya notaris pembentukan badan hukum untuk 3.000
    koperasi merah putih
    bagi desa yang sudah menggelar Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebelum 31 Mei 2025.
    Menurut Sekretaris Daerah Pemprov
    Jatim
    Adhy Karyono, semula pihaknya mengalokasikan hanya untuk 1.500 pengajuan badan hukum koperasi merah putih.
    “Kebijakan terbaru, kami tingkatkan alokasinya untuk 3.000 pengajuan badan hukum koperasi merah putih. Ini agar kepercayaan terhadap program ini tetap terjaga,” katanya, Selasa (3/6/2025).
    Saat ini, pihaknya sedang menunggu perubahan anggaran atau P-APBD untuk memberikan kepastian pembayaran jasa kepada para notaris.
    “Kita sedang menunggu P-APBD untuk kepastian alokasinya,” terangnya.
    Berdasarkan data Ditjen AHU per 1 Juni 2025, sebanyak 3.011 koperasi desa merah putih di Jatim resmi memperoleh SK pengesahan.
    Bahkan di empat daerah, SK pengesahan koperasi yang dimiliki tercatat 100 persen.
    Berdasarkan data Ditjen AHU per 1 Juni 2025, jumlah koperasi yang memperoleh SK pengesahan setara dengan 35 persen dari total desa atau kelurahan yang ada di Jatim.
    Jumlah tersebut menempatkan Jawa Timur sebagai provinsi dengan pengesahan koperasi terbanyak di Indonesia, melampaui Jawa Tengah sebanyak 1.674 koperasi, Aceh sebanyak 837 koperasi, dan Jawa Barat sebanyak 749 koperasi.
    Adapun empat daerah yang telah mencapai 100 persen pengesahan koperasi desa merah putih adalah Nganjuk (tuntas pada 27 Mei 2025), Ponorogo (tuntas pada 30 Mei 2025), Sidoarjo (tuntas pada 1 Juni 2025), dan terbaru adalah Kota Mojokerto.
    “Jika sudah selesai aspek hukumnya, mari kita pikirkan bersama agar koperasi merah putih ini benar-benar dapat beroperasi secara sehat, produktif, dan mendukung ketahanan ekonomi,” terangnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Mojokerto Ajak Pelaku Usaha Aktif Jaga Lingkungan Lewat Labkesmas Tingkat 2

    Wali Kota Mojokerto Ajak Pelaku Usaha Aktif Jaga Lingkungan Lewat Labkesmas Tingkat 2

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengajak para pelaku usaha untuk aktif menjaga kesehatan lingkungan sebagai bagian dari upaya kolektif melindungi kesehatan masyarakat. Ajakan ini disampaikan dalam kegiatan Advokasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Tingkat 2.

    Dalam sambutannya, Ning Ita sapaan akrab wali kota perempuan itu menegaskan, bahwa Kota Mojokerto kini telah memiliki Labkesmas Tingkat 2. Laboratorium tersebut, lanjutnya, tidak hanya melayani pemeriksaan kesehatan klinik, tetapi juga pengujian kualitas lingkungan seperti air, udara, dan limbah.

    “Harapan kami, para pelaku usaha menyadari bahwa pemantauan lingkungan hidup adalah hal penting. Ini bentuk sinergi kita menjaga kesehatan masyarakat,” ungkapnya di salah satu hotel di Kota Mojokerto, Selasa (3/6/2025).

    Ning Ita juga menekankan pentingnya kepatuhan pelaku usaha terhadap kewajiban melakukan uji laboratorium secara berkala. Menurutnya, kepatuhan ini akan berdampak langsung pada kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.

    “Apa yang menjadi kewajiban untuk diuji secara berkala, kami harap panjenengan semua patuh. Karena kepatuhan panjenengan ini akan membawa dampak besar bagi kesehatan masyarakat kita,” imbuhnya.

    Ia juga mengingatkan bahwa sebagai kota terpadat di Indonesia dengan hampir 60 persen wilayahnya merupakan kawasan permukiman, Kota Mojokerto menghadapi tantangan serius terkait sanitasi, pengelolaan limbah, dan sampah.

    “Kalau persoalan lingkungan ini tidak dikelola dengan baik, maka dampaknya akan langsung terasa pada manusia. Ini yang harus menjadi komitmen kita bersama,” tegasnya.

    Pemkot Mojokertl berharap forum tersebut menjadi momentum penguatan kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan lingkungan yang sehat dan berkelanjutan. Sebagai informasi, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintan Kota (Pemkot) Mojokerto kini telah bertransformasi.

    Labkesda bertransformasi menjadi Labkesmas dan meningkat statusnya menjadi Labkesmas Tingkat 2. Laboratorium ini telah mengantongi akreditasi dari Kementerian Kesehatan, Komite Akreditasi Nasional (KAN), serta Kementerian Lingkungan Hidup.

    Hal ini menjadikan Labkesmas Kota Mojokerto sebagai laboratorium rujukan resmi dengan kualitas pelayanan yang diakui secara nasional. Acara ini dihadiri para pelaku usaha dari berbagai sektor, perwakilan klinik, rumah sakit, serta perusahaan swasta di Kota Mojokerto. [tin/ian]

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejarah politik baru ditorehkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) di Pemilu 2024. Kali pertama partai ini berhasil menyorongkan salah satu kadernya di daerah pemilihan (Dapil) Madura ke kursi DPRD Jatim.

    Kader PKS dimaksud adalah Harisandi Savari, seorang pengusaha asal Kabupaten Pamekasan yang juga pernah berkarir sebagai wartawan. Dia berhasil mengumpulkan sebanyak 200 ribu suara lebih. Modal politik itu cukup untuk satu kursi di DPRD Jatim. Total kursi yang direbut PKS Jatim di Pileg 2024 sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding hasil Pileg 2019 dengan empat kursi.

    Pada Pileg 2019, keempat kursi PKS di DPRD Jatim diperoleh dari Dapil Surabaya, Dapil Jember-Lumajang, Dapil Malang Raya, dan Dapil Ngawi-Magetan-Ponorogo-Pacitan-Trenggalek. Di Pileg 2024, keempat dapil yang menyumbangkan kursi di Pileg 2019 tetap menghasilkan prestasi sama, plus Dapil Madura dengan politikus Harisandi Savari sebagai elite PKS yang lolos masuk DPRD Jatim.

    “Capaian kursi dari Dapil Madura ini merupakan catatan prestasi bagi PKS Jatim,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, kepada beritajatim.com beberapa hari lalu.

    Raihan lima kursi DPRD Jatim itu sama dengan prestasi politik PKS untuk kursi DPR RI. Bedanya, untuk kursi kelima PKS Jatim di DPR RI tidak disumbangkan dari Dapil Madura namun dari Dapil VIII Jatim (Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun). Untuk Dapil Madura sendiri, raihan suara yang diperoleh PKS Jatim sekitar 16,5 ribu suara lebih.

    “Total suara itu masih kalah dengan partai lain, seperti PKB, PDIP, dan Golkar. Kami tak dapat kursi DPR RI dari Dapil Madura,” tambah Irwan.

    Raihan lima kursi DPR RI, lima kursi DPRD Jatim, dan total 104 kursi di DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim, bagi PKS, merupakan prestasi politik yang diraih dengan kerja keras, ulet, telaten, dan konsisten. Tak mudah mengais suara di Jatim bagi PKS, mengingat tlatah politik Jatim, dalam perspektif sejarah-politik, dikenal sebagai basis terkuat kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme.

    Di kawasan Tapal Kuda dan Madura Kepulauan, komunitas Islam Tradisional merupakan kekuatan mayoritas. Mereka berdiam dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Plus empat kabupaten lainnya di Pulau Madura. Merebut suara di lingkungan politik pemilih Islam Tradisional, bagi PKS, membutuhkan kerja ekstra keras untuk mempersuasi pemilih di dapil ini.

    PKS kerapkali diidentifikasi sebagai kekuatan politik komunitas Islam Modernis yang lahir setelah runtuhnya Orde Baru Soeharto. Partai ini berusaha keras menempatkan politik sebagai medan dakwah, sehingga menempatkan antara agama dengan politik itu sangat dekat dan saling berhubungan.

    “Ya kita mesti melakukan pendekatan dengan para kiai pimpinan pondok pesantren,” tegas Irwan Setiawan.

    Dalam perspektif transisional, setelah munculnya Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi PKS, berimplikasi atas pemahaman yang ketat memisahkan politik dan dakwah otomatis mencair. Politik tidak hanya dipersepsi sebagai arena konflik dan perebutan kekuasaan, melainkan juga perumusan kebijakan dan pencapaian kepentingan umum.

    Di situlah makna politik bisa bersinggungan erat dengan dakwah, dalam pengertian upaya untuk mengembalikan manusia agar menyembah Allah semata dengan memerintahkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dalam rumusan PKS yang khas, politik dakwah dipraktikkan sebagai mimbar dakwah di parlemen.

    Sekali pun pemilih Islam di Jatim merupakan kekuatan mayoritas, stratifikasi sosiologis, kultural, dan politik konstituen Islam itu tak berada di lapisan yang ada. Ada kalangan santri, komunitas Islam yang memahami dan menunaikan semua ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah.

    Di titik lainnya, ada kalangan Islam administratif, warga muslim yang secara administratif tercatat dan terdokumentasi beragama Islam, tapi pengetahuan khasanah ke-Islam-an mereka terbatas, tak mendalam. Komunitas Islam mereka kerapkali disebut sebagai kalangan Islam Abangan, di mana pilihan politik mereka lebih dekat dan cenderung merapat ke partai-partai berpaham Nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya.

    “Dari 6 kali pemilu setelah Orde Baru, terpotret kavling-kavling politik pendukung antarpartai,” ujar Irwan.

    Merujuk pada fakta sejarah politik Pemilu 1955, pemilu pertama setelah Indonesia merdeka, komunitas Islam Modernis yang ketika itu direpresentasi Partai Masyumi di bawah pimpinan Dr Moh Natsir, ranking di posisi keempat di Jatim di bawah Partai NU, PNI, dan PKI. Sekalipun tak identik 100 persen, PKS dipandang merupakan paralelisme historis, politik, kultural, dan sosiologis dengan Partai Masyumi. Kavling politik terbesar partai ini berada di Provinsi Jabar, Sumbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

    Tlatah politik Jatim menjadi battle field tak mudah dan berat bagi PKS, siapapun yang memegang kendali utama PKS di provinsi berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini. Hal itu bisa kita lihat dari data fluktuasi politik suara partai ini dari pemilu ke pemilu di sebagian besar dapil di Jatim. Mungkin hanya Dapil Surabaya Raya dan Malang Raya yang konsistensi raihan PKS bergerak stabil. Sedangkan di dapil lainnya di Jatim, raihan suara PKS dari pemilu ke pemilu bergerak fluktuatif.

    Misalnya, Dapil Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurut hasil Pileg 2019 untuk kursi DPRD kabupaten/kota, di Bangkalan raihan dukungan PKS 41.261 suara, Sampang dengan 63.767 suara, Pamekasan dengan 65.679 suara, dan Sumenep dengan 31.942 suara. Untuk Pileg 2024 hasilnya sebagai berikut: Bangkalan dengan 26.612 suara (turun), Sampang dengan 47.898 suara (turun), Pamekasan dengan 49.009 suara (turun), dan Sumenep dengan 22.364 suara (turun).

    Kemudian Dapil Madura untuk kursi DPRD Jatim hasil Pileg 2019 sebagai berikut: Bangkalan dengan 14.243 suara, Sampang dengan 8.182 suara, pamekasan dengan 56.399 suara, dan Sumenep dengan 12.798 suara. Hasil Pileg 2024 untuk kursi DPRD Jatim sebagai berikut: Bangkalan dengan 42 suara (turun drastis), Sampang dengan 471 suara (turun drastis), Pamekasan dengan 163.748 suara (naik sekitar 300 persen), dan Sumenep dengan 40.717 suara (naik sekitar 220 persen).

    Kalau kita buka data hasil Pileg 2024 lebih detail lagi di Dapil Madura untuk kursi DPR RI dari PKS, memperlihatkan banyak di dua kabupaten (Bangkalan dan Sampang), partai ini tak mampu mengumpulkan 1.000 suara. Di Bangkalan PKS mengumpulkan 359 suara dan Sampang dengan 525 suara. Artinya, di sebagian besar TPS di kedua kabupaten tersebut, PKS tak memperoleh suara sama sekali. Padahal, pada Pileg 2019 untuk kursi DPR RI, di Bangkalan PKS merebut 12.577 suara dan Sampang dengan 5.015 suara. Komparasi data hasil Pileg 2019 dan 2024 memperlihatkan tingkat fluktuasi yang tajam suara PKS di Dapil Madura. “Itu salah satu PR PKS Jatim,” tandas Irwan Setiawan. [air]

  • Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Jelang Iduladha, Disnakeswan Lamongan Gencarkan Sterilisasi Pasar Hewan

    Lamongan (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah, Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan), semakin menggencarkan pemeriksaan terhadap calon hewan kurban.

    Sasaran pemeriksaan tidak hanya di sejumlah pasar hewan milik pemerintah, tapi juga dilakukan di berbagai lapak penjual hewan kurban yang menjamur di tepi jalan.

    Kepala Disnakeswan Lamongan, Sofiah Nurhayati, mengatakan pemeriksaan ini dimaksudkan untuk memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa hewan yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan layak jual.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    “kami ingin memastikan ternak bakal calon kurban dalam keadaan sehat, sesuai persyaratan dan tidak menunjukkan gejala-gejala penyakit hewan menular,” kata Sofiah, Selasa (3/6/2025).

    Menurut Sofiah, pemeriksaan kesehatan hewan intensif dilakukan sejak tanggal 26 Mei 2025, dan terus dilakukan hingga H-1 Iduladha.

    “Pelaksanaannya setiap hari. Untuk lokasinya di lapak-lapak sekitar Kecamatan Lamongan, Tikung, Kembangbahu dan Mantup,” tuturnya.

    Petugas dari Disnakeswan Lamongan, saat melakukan oemeriksaan terhadap calon hewan kurban, di sejumlah lapak yang tersebar di berbagai kecamatan.

    Dalam melaksanakan oemeriksaan ini, Disnakeswan melibatkan 140 petugas, yang terdiri dari 41 orang dokter hewan, 62 orang petugas dinas meliputi paramedik veteriner, pengawas bibit ternak, penyuluh, pengawas mutu pakan dan lainnya, kemudian 15 orang mahasiswa Fakultas Peternakan UNISLA, 5 orang mahasiswa FKH Universitas Brawijaya, 8 orang mahasiswa FKH UWKS, dan 9 orang Siswa SMK Muhammadiyah 6 Modo yang akan diterjunkan di 27 kecamatan.

    Sementara mengenai keteraediaan hewan ternak di Lamongan untuk kurban, Sofiah memastikan telah mencukupi kebutuhan. Total populasi kambing maupun domba terdapat 176.578 ekor, sedangkan sapi 107.030 ekor.

    “Populasi sudah mencukupi, namun pembelian hewan kurban bisa dari mana saja tergantung pembeli. Seringnya masyarakat juga mengambil dari Kabupaten sekitar seperti Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, dan kabupaten lain,” ujarnya.

    Lebih lanjut Sofiah menjelaskan, selama proses pemeriksaan hewan ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memberikan informasi dan edukasi kepada para pedagang dan peternak, untuk turut serta dalam meminimalisir persebaran penyakit hewan menular, dengan menjaga biosecurity lingkungan maupun personal.

    “Karena ini juga kebetulan iklimnya tidak menentu, kadang hujan kadang tidak. Ini juga bisa mempengaruhi penyakit BEF (Bovine Ephemeral Fever) pada sapi,” tuturnya.

    Sofiah menambhakan, selain pemeriksaan, Disnakeswan juga masif melakukan sterilisasi dan skrining pasar hewan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit pada hewan.

    “Kita antisipasi, pertama dengan penyemprotan disinfektan. Jadi hewan yang masuk kita semprot disinfektan. Kemudian kita periksa, lalu saat sapinya keluar (dari pasar hewan) juga kita semprot disinfektan lagi. Jadi biar sapi ini bersih dan terhindar dari penyakit,” ucap Sofiah. (fak/but)

  • Lapas Mojokerto Perketat Pengawasan Dapur demi Jamin Makanan Layak bagi Warga Binaan

    Lapas Mojokerto Perketat Pengawasan Dapur demi Jamin Makanan Layak bagi Warga Binaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto memperketat pengawasan pengolahan makanan bagi warga binaan guna memastikan makanan yang disajikan aman, higienis, dan bergizi.

    Pengawasan dilakukan sejak proses penerimaan bahan makanan. Petugas dapur secara ketat memeriksa kualitas sayuran, daging, dan bumbu dapur. Bahan yang tidak segar atau tidak memenuhi standar langsung ditolak dan dikembalikan ke penyedia. Seluruh proses ini dicatat dalam log buku sebagai bentuk transparansi.

    Setelah dinyatakan layak, bahan makanan diolah di dapur utama dengan menerapkan standar kebersihan ketat. Petugas diwajibkan mengenakan alat pelindung diri seperti sarung tangan, masker, celemek, dan penutup kepala. Selain itu, seluruh peralatan dapur disterilkan sebelum dan sesudah digunakan untuk mencegah kontaminasi silang.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan, menyatakan bahwa pengawasan tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dalam memenuhi hak dasar warga binaan. “Kami pastikan makanan tidak hanya layak konsumsi, tetapi juga disiapkan secara manusiawi sesuai prinsip pemasyarakatan modern,” ungkapnya, Selasa (3/6/2025).

    Dengan sistem pengawasan berlapis ini, lanjutnya, Lapas Kelas IIB Mojokerto terus berupaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan menghormati hak asasi setiap warga binaan. [tin/beq]

  • Tabrak Lari, Pengendara Motor di Jalan Raya Desa Ngrowo Mojokerto Tewas

    Tabrak Lari, Pengendara Motor di Jalan Raya Desa Ngrowo Mojokerto Tewas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa terjadi di Jalan Raya Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto pada, Senin (2/5/2025). Akibat tabrak lari yang terjadi sekitar pukul 23.00 WIB tersebut, seorang pengendara sepeda motor tewas setelah terlindas bus yang melintas di belakangnya.

    Kecelakaan tragis tersebut melibatkan tiga kendaraan yang melaju searah dari timur ke barat atau dari Mojosari ke Kota Mojokerto. Yakni sepeda motor Honda CB nopol S 2183 QT yang dikendarai Ahmad Yusuf Hafifwanto (24), sepeda angin yang dikayuh oleh Masut (50), serta sebuah bus yang hingga kini masih dalam tahap penyelidikan petugas.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun beritajatim.com, sepeda angin berada di posisi paling depan, disusul oleh sepeda motor, dan kemudian bus. Saat melintas di lokasi kejadian, diduga karena melaju dengan kecepatan tinggi dan kurangnya kewaspadaan, sepeda motor yang dikendarai Ahmad Yusuf menabrak bagian belakang sepeda angin.

    Akibat benturan tersebut, pengendara motor terjatuh ke kanan dan secara bersamaan terlindas oleh bus yang melaju dari arah belakang. Akibatnya, korban Ahmad Yusuf Hafifwanto, warga Dusun Keniten, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto meninggal dunia di lokasi kejadian.

    Pengendara sepeda angin, Masut warga Dusun Damar, Desa Ngarjo, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto selamat. Sementara bus yang melindas korban usai kejadian langsung melarikan diri, petugas daru Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi kejadian langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

    Dibantu sejumlah relawan, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSUD Prof. Dr. Soekandar di Kecamatan Mojosari. Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, terutama untuk mengidentifikasi bus yang terlibat dalam kecelakaan yang merenggut korban jiwa tersebut.

    “Diduga karena kurang hati-hatinya atau kelalaiannya pengendara sepeda motor, pada saat berkendara dengan kecepatan tinggi tidak bisa menguasai laju kendaraannya dan arus lalu-lintas yang ada didepannya sehingga menyebabkan terjadinya laka lantas,” ungkap petugas piket Laka. [tin/aje]

  • Bus Pariwisata Bawa 36 Penumpang Terguling di Tol Jombang – Mojokerto, Diduga Sopir Mengantuk

    Bus Pariwisata Bawa 36 Penumpang Terguling di Tol Jombang – Mojokerto, Diduga Sopir Mengantuk

    Jombang (bertajatim.com) – Sebuah insiden kecelakaan tunggal terjadi di ruas Tol Jombang–Mojokerto (Tol Jomo) pada Selasa (3/6/2025) dini hari. Bus pariwisata yang membawa 36 penumpang dari Bali menuju Cirebon terguling di KM 701+800 B.

    Kecelakaan ini bukan hanya menyisakan kerusakan fisik di jalan tol, tetapi juga menjadi peringatan serius tentang pentingnya keselamatan dalam perjalanan jarak jauh, khususnya pada malam hingga dini hari.

    Menurut Zanuar Firmanto, Head of Business & Relation Astra Tol Jomo, kecelakaan terjadi sekitar pukul 03.00 WIB saat Bus Nusa Bali dengan nomor polisi B 7350 VGA melaju dengan kecepatan sekitar 90 km/jam di lajur 2. Saat itu, kondisi jalan diselimuti kabut tipis.

    “Posisi akhir bus terguling, namun masih menghadap ke arah semula. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun 18 penumpang mengalami luka ringan,” ujar Zanuar.

    Dugaan awal mengarah pada faktor kelelahan pengemudi. Sopir diduga mengantuk, menyebabkan kendaraan oleng ke kanan, menabrak pembatas jalan (guardrail) di sisi dalam, lalu terpental dan terguling ke median tengah jalan tol.

    Hal ini dibenarkan oleh AKP Sudirman, Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim. Ia menyatakan bahwa faktor kelelahan pengemudi kerap menjadi penyebab utama dalam sejumlah kecelakaan serupa di jalan tol.

    Sebagian penumpang yang mengalami luka ringan langsung dievakuasi oleh tim Elang 1 Tol Jomo ke Office Gerbang Tol Jombang untuk mendapatkan pertolongan awal sebelum dirujuk ke fasilitas medis terdekat.

    Sementara itu, kerusakan infrastruktur tol, terutama pada bagian pembatas jalan atau guardrail, masih dalam proses evaluasi. “Untuk penanganan lebih lanjut kita serahkan ke Satlantas Polres Jombang,” ujar Sudirman.

    Peristiwa ini kembali mengingatkan pentingnya manajemen waktu istirahat bagi pengemudi dalam perjalanan jarak jauh, serta pentingnya sistem pemantauan kondisi pengemudi di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat pascalibur panjang. [suf]

  • Tegas! Ning Ita Ingatkan Pegawai RSUD Mojokerto Pahami Disiplin ASN dan Aturan BLUD

    Tegas! Ning Ita Ingatkan Pegawai RSUD Mojokerto Pahami Disiplin ASN dan Aturan BLUD

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di sektor kesehatan, Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari memberikan pengarahan kepada seluruh pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo. Acara tersebut berlangsung di Hall Gajah Mada dan dihadiri oleh ratusan pegawai rumah sakit.

    Dalam arahannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) ini menegaskan pentingnya pemahaman regulasi kepegawaian di kalangan pegawai BLUD. Menurutnya, kendati RSUD Wahidin Sudirohusodo berstatus sebagai BLUD, rumah sakit tersebut tetap menjadi bagian dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DinkesPPKB) Kota Mojokerto.

    “RSUD Wahidin Sudirohusodo bukanlah perangkat daerah yang berdiri sendiri, tapi bagian dari DinkesPPKB. Dengan status BLUD dan jumlah SDM yang besar, pemahaman terhadap aturan kepegawaian sangat penting,” ujarnya, Senin (2/6/2025).

    Ning Ita juga menyoroti pentingnya pemahaman terhadap Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, yang mengatur kewajiban, larangan, serta sanksi bagi pegawai. Ia mengingatkan bahwa pemahaman terhadap regulasi ini kerap diabaikan karena pegawai lebih fokus pada aspek teknis pelayanan.

    “Biasanya yang dipahami hanya regulasi pelayanan atau administratif. Tapi yang berkaitan dengan kepegawaian seperti PP 94 ini sering luput. Padahal ini sangat penting, baik untuk ASN maupun pegawai BLUD,” tegasnya.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini mengajak seluruh pegawai RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo untuk bersama-sama menyukseskan Panca Cita. Lima cita-cita pembangunan Kota Mojokerto yakni maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan.

    “Dengan kedisiplinan dan pemahaman regulasi yang baik, kita bisa menghadirkan pelayanan kesehatan yang profesional dan mendukung terwujudnya Panca Cita Kota Mojokerto,” pungkasnya. [tin/kun]