kab/kota: Mojokerto

  • Stabilisator Pangan di Tengah Krisis, Polri Bangun Gudang Raksasa di Mojokerto

    Stabilisator Pangan di Tengah Krisis, Polri Bangun Gudang Raksasa di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Proyek pembangunan gudang ketahanan pangan milik Polri resmi dimulai di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. CV Ruas Bambu ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan manajemen konstruksi dari PT Elemen 33.

    Peletakan batu pertama dilakukan pada, Kamis (5/6/2025) yang turut dihadiri Karo Rena Polda Kombes Pol Harries, Pjs Bupati Mojokerto, Wakil Wali Kota Mojokerto Kepala Kanwil Bulog Jawa Timur, Irwasda Polda Jatim, Karo SDM Polda Jatim, serta perwakilan CV Ruas Bambu.

    Pembangunan dua unit gudang dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton ini ditargetkan rampung dalam 90 hari kalender. Gudang akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti kantor operasional, mushola, dan dua unit pos jaga.

    Direktur CV Ruas Bambu, Emby Susilo, dalam keterangannya menjelaskan bahwa pembangunan gudang ini merupakan upaya konkret untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan nasional, khususnya dalam menghadapi situasi darurat.

    “Tujuan utama pembangunan gudang ketahanan pangan adalah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan, terutama saat terjadi bencana atau kondisi darurat. Gudang ini menjadi cadangan pangan strategis yang dapat membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga atau kelangkaan pasokan,” jelasnya.

    Terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam atau lonjakan harga. Proyek ini mengusung konsep ‘Tepat Mutu, Tepat Waktu, dan Tepat Biaya’ dengan harapan bisa menjadi percontohan proyek sejenis di daerah lain.

    Proyek ini menjadi bagian dari sinergi antara Polri, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan mandiri. Keberadaan gudang ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan kesejahteraan petani di wilayah Mojokerto. [tin/kun]

    10 tujuan pembangunan gudang ketahanan pangan :

    1. Menjamin ketersediaan pangan pokok.
    2. Menstabilkan harga di pasaran.
    3. Menjadi cadangan saat bencana atau krisis.
    4. Menopang ketahanan pangan daerah.
    5. Mempermudah distribusi pangan.
    6. Menstabilkan harga bagi petani.
    7. Mengurangi ketergantungan pasokan luar daerah.
    8. Menjaga kualitas dan mutu pangan.
    9. Memperkuat sistem rantai pasok nasional.
    10. Menciptakan lapangan kerja lokal.

  • PAN Jatim Sumbang 5 Sapi Kurban untuk Ormas Islam dan Pesantren

    PAN Jatim Sumbang 5 Sapi Kurban untuk Ormas Islam dan Pesantren

    Surabaya (beritajatim.com) – Menyambut Iduladha 1446 Hijriah, DPW PAN Jawa Timur menyerahkan lima ekor sapi ke pondok pesantren dan ormas Islam. Lima ekor sapi yang masing-masing berbobot 1 ton itu merupakan sumbangan dari Ketua DPW PAN Jawa Timur, Ahmad Rizki Sadig.

    “Kami berharap dengan disumbangkan ke ormas Islam dan pondok pesantren, daging sapi tersebut akan tersalurkan lebih tepat dan lebih bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan,” ucap Ahmad Rizki Sadig, Kamis (5/6/2025).

    Tiga ekor sapi berjenis limosin disumbangkan sebagai hewan kurban kepada Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Mojokerto, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Jaelani Probolinggo.

    Satu sapi lagi yang juga berjenis limosin diberikan kepada Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur. Sementara satu sapi berjenis benggala disumbangkan untuk Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur.

    Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Timur, Husnul Aqib, dan tim yang menyerahkan sapi-sapi tersebut mewakili Ahmad Rizki Sadig. Husnul Aqib menjelaskan, penyaluran sapi kurban merupakan tradisi DPW PAN Jawa Timur setiap menyambut Idul Adha.

    “Ini sudah menjadi tradisi kami. Alhamdulillah tahun ini bisa bertambah. Kalau tahun-tahun lalu hanya untuk PWM dan PWNU, tahun ini bertambah untuk tiga pondok pesantren,” kata Husnul Aqib saat menyerahkan sapi ke PWM Jatim, Kamis (5/6/2025).

    Politisi senior PAN Jatim itu menambahkan, penyerahan sapi kurban juga menjadi simbol terjalinnya silaturahmi antara DPW PAN Jatim dengan PWM, PWNU, dan tiga ponpes di atas. Pihaknya berharap jalinan silaturahmi tersebut akan semakin kokoh di masa mendatang.

    “Momentum Hari Raya Kurban ini menjadi saat yang tepat untuk memperkokoh silaturahmi dengan NU, dengan Muhammadiyah, dan pondok pesantren. Kami berharap jalinan silaturahmi ini akan semakin kuat ke depannya,” papar Husnul Aqib.

    Di PWM Jatim, sapi diterima oleh Wakil Ketua PWM Dr H Muhammad Sholihin Fanani dan Sekretaris PWM Ir Tamhid Masyhudi. Di PWM Jatim, sapi diterima oleh Wakil Ketua PWM Dr H Muhammad Sholihin Fanani dan Sekretaris PWM Ir Tamhid Masyhudi. Sementara di PWNU Jatim, diterima oleh Wakil Sekretaris PWNU, KH. Taufik Muqti

    Pada kesempatan tersebut, atas nama PWM Jatim, Ir Tamhid Masyhudi mengucapkan terima kasih kepada DPW PAN karena kurban juga bagian mendukung ketahanan pangan. Ia lantas mendoakan PAN semakin besar dan semakin amanah dalam berjuang untuk rakyat.

    “Terimakasih untuk PAN Jawa Timur, karena ini juga bagian dari mendukung ketahanan pangan. Semoga PAN semakin maju dan besar, dan selalu amanah dalam berjuang demi kesejahteraan rakyat Indonesia,” kata Ir Tamhid.

    Di PWNU, KH. Taufik Mugti menyebut bahwa apa yang dilakukan PAN merupakan wujud ikhtiar menguatkan nilai ukhuwah. Ia juga juga memuji sumbangan sapi dari PAN yang ukurannya sangat besar. Kebetulan di waktu bersamaan, PWNU juga menerima sumbangan sapi dari partai dan ormas lain.

    “Wah, besar banget ini. Dari PAN yang paling besar. Pasti lebih dari 1 ton bobotnya ya. Tapi yang paling penting apa yang dilakukan PAN ini adalah salah satu upaya menguatkan nilai-nilai ukhuwah,” ucap KH. Taufik Mugti. [tok/beq]

  • Ditarget Kelar 120 Hari, Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri di Mojokerto Berkapasitas 1.000 Ton

    Ditarget Kelar 120 Hari, Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri di Mojokerto Berkapasitas 1.000 Ton

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan milik Polri resmi dimulai dengan ditandai prosesi groundbreaking di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. Proyek strategis ini direncanakan rampung dalam waktu 90 hari kerja, dengan target selesai pada Agustus 2025.

    Gudang ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Polri di wilayah hukum Polda Jawa Timur, yang diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan logistik pangan strategis dengan kapasitas 1.000 ton. Proyek ini mencakup dua unit gudang masing-masing berkapasitas 1.000 ton, serta fasilitas pendukung seperti kantor, musala, dan dua unit pos jaga.

    Karo Rena Polda Kombes Pol Harries Budiharto dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan berbagai pihak yang telah membantu merealisasikan pembangunan ini. “Ini merupakan bukti nyata kepedulian pimpinan terhadap jajaran Polda Jatim, khususnya di wilayah hukum Polres Mojokerto,” ungkapnya, Kamis (3/6/2025).

    Kombes Pol Harries Budiharto menjelaskan, pembangunan akan dilaksanakan selama 120 hari, mulai 3 Juni hingga 30 Agustus 2025. Proyek ini dikerjakan oleh Kontraktor CV Ruas Bambu dan Konsultan Konstruksi ELEMEN 33. Ia berharap pembangunan dapat berjalan sesuai konsep.

    “Yakni tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat administrasi, zero accident, serta tepat manfaat. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bergotong royong menyiapkan lokasi pembangunan. Harapannya, gudang ini dapat menjadi sarana strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional,” tambahnya.

    Pembangunan gudang ketahanan pangan ini menjadi bagian dari komitmen Polri mendukung pengamanan distribusi dan penyimpanan pangan yang stabil dan aman, serta menjawab tantangan rawan pangan di masa depan. Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan zoom terpusat Panen Raya Jagung Serentak Kwartal II.

    Peresmian PT Pangan Merah Putih di Kalimantan dan penandatangan prasasti serta Ground Breaking serentak Gudang Ketahanan Pangan Polri sebanyak 18 gudang pada 12 polda jajaran di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut dihadiri langsung Presiden Indonesia Prabowo Subianto. [tin/but]

  • TOS Smart Gate Dukung Digitalisasi dan Optimalisasi 4 Terminal di Jatim

    TOS Smart Gate Dukung Digitalisasi dan Optimalisasi 4 Terminal di Jatim

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur terus berinovasi dalam pelayanan angkutan jalan, salah satunya melalui implementasi Terminal On System (TOS) Smart Gate.

    Inovasi ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah, serta bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan aset terminal.

    Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jawa Timur, Ainur Rofiq menjelaskan bahwa uji coba TOS akan dilakukan di empat terminal, yakni Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, Terminal Anjuk Ladang Nganjuk, Terminal Maospati Magetan, dan Terminal Bunder Gresik. Uji coba akan diberlakukan pada, Jumat (6/6/2025) besok.

    “Setiap bus yang masuk terminal akan melakukan transaksi sebagai bentuk pemanfaatan aset daerah. Pembayaran dapat dilakukan secara digital, seperti melalui QRIS, e-money, dan metode pembayaran elektronik lainnya. TOS Smart Gate juga dilengkapi teknologi RFID yang memungkinkan gate terbuka secara otomatis,” ungkapnya, Kamis (5/6/2025).

    Alat khusus akan dipasang di bagian depan bus dan terhubung dengan sistem di gerbang pembayaran. Rofiq menjelaskan, jarak pembukaan gate bisa diatur, misalnya 50 meter atau 25 meter, tergantung kebutuhan. Menurutnya, sistem ini memberikan banyak manfaat, antara lain pendataan otomatis, peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tertib lalu-lintas.

    “Pertama, pendataan otomatis karena setiap bus yang masuk akan terdata secara otomatis, mulai dari nama PO, jurusan, jam kedatangan, hingga jam keberangkatan. Kedua, peningkatan PAD karena pemanfaatan terminal secara maksimal akan meningkatkan PAD yang dapat digunakan untuk perbaikan dan pengembangan fasilitas terminal,” katanya.

    Ketiga, lanjutnya tertib lalu-lintas karena semua bus diwajibkan masuk ke terminal sehingga tidak ada lagi penumpang yang naik atau turun sembarangan di jalan. Dengan TOS, petugas terminal tidak perlu lagi melakukan pendataan manual terhadap bus yang masuk ke terminal.

    “Lalu-lintas Harian Rata-rata (LHR) bisa dihitung otomatis melalui sistem. Ini akan sangat memudahkan pekerjaan teman-teman di lapangan. Kami berharap penerapan TOS Smart Gate ini dapat mendukung digitalisasi pelayanan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menciptakan ketertiban angkutan umum di Jawa Timur,” tegasnya. [tin/ted]

  • Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Gali Makam Ulang ke Polres Mojokerto

    Dinilai Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Gali Makam Ulang ke Polres Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Meski hasil otopsi awal menyatakan bahwa kematian Alfan (17), siswa SMK swasta di Kabupaten Mojokerto, merupakan kematian wajar, pihak keluarga masih belum bisa menerima sepenuhnya.

    Dugaan adanya kejanggalan mendorong keluarga untuk menempuh langkah hukum lanjutan berupa permohonan ekshumasi atau penggalian ulang makam.

    Pada Rabu (5/6/2025), keluarga Alfan bersama kuasa hukum mereka, Ahmad Muhlisin, mendatangi Mapolres Mojokerto guna menyerahkan surat resmi permintaan ekshumasi langsung kepada Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, di Ruang Presisi.

    Langkah ini diambil sebagai upaya terakhir keluarga untuk mencari kejelasan hukum terkait penyebab pasti kematian Alfan. Kuasa hukum Ahmad Muhlisin menegaskan bahwa permintaan tersebut bukan untuk menuduh pihak tertentu, melainkan semata demi mendapatkan kebenaran.

    “Kami berharap semua pihak, termasuk kepolisian dan tim forensik, bisa bekerja secara independen dan profesional. Kami tidak menuduh siapa-siapa. Kami hanya ingin tahu, apakah benar Alfan meninggal secara wajar, atau ada hal lain yang belum terungkap,” ujar Ahmad Muhlisin.

    Ahmad menambahkan bahwa keluarga merasa belum mendapatkan penjelasan yang memuaskan dari hasil otopsi sebelumnya. Dalam laporan otopsi awal yang dilakukan oleh dokter forensik RS Pusdik Bhayangkara Pusdik Sabhara, disebutkan bahwa penyebab kematian Alfan adalah karena tenggelam, tanpa tanda-tanda kekerasan.

    Namun demikian, pihak keluarga mengaku menemukan sejumlah luka yang dianggap janggal saat melihat jenazah Alfan. Dugaan inilah yang menjadi dasar kuat mereka untuk mengajukan ekshumasi demi proses forensik ulang yang lebih objektif dan menyeluruh.

    Sementara itu, Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto menyampaikan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti permintaan keluarga sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.

    “Polres berkomitmen membuka ruang penyelidikan yang transparan dan profesional. Kami akan pelajari permintaan ini dan tindak lanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku,” tegas AKBP Ihram, Kamis (5/6/2025).

    Tujuan dari langkah ini, lanjut Kapolres, adalah untuk memastikan penyebab kematian Alfan bisa terungkap secara terang dan akurat, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

    Diketahui, Alfan ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengambang di aliran Sungai Porong pada 5 Mei 2024.

    Meskipun otopsi awal menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, keraguan keluarga atas luka-luka di tubuh Alfan membuat mereka mendesak dilakukan proses ekshumasi guna mendapatkan hasil forensik tambahan yang lebih mendalam. (tin/ted)

  • Trayek Feeder Mojosari–Pandaan Segera Diluncurkan, Lewati Kawasan Wisata Mojokerto–Pasuruan

    Trayek Feeder Mojosari–Pandaan Segera Diluncurkan, Lewati Kawasan Wisata Mojokerto–Pasuruan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rencana pembukaan trayek angkutan pengumpan (feeder) rute Mojosari, Mojokerto – Pandaan, Pasuruan kini memasuki tahap akhir. Trayek baru ini dirancang untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah sekaligus mendukung sektor pariwisata di lereng Gunung Welirang dan Arjuno.

    Trayek feeder ini akan melintasi kawasan wisata di wilayah selatan Kabupaten Mojokerto, seperti Pandan, Pacet, Claket, Trawas, hingga Prigen, dan berakhir di Terminal Tipe A Pandaan, Pasuruan. Moda transportasi yang digunakan adalah kendaraan jenis elf dengan kapasitas sedang.

    “Armada dari pihak swasta sudah ada di Jakarta. Kami upayakan launching bulan ini. Sebenarnya akan dibarengkan dengan peluncuran Bus Trans Jatim Koridor VI, tapi karena armadanya belum datang,” ungkap Kepala DPKRP2 Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono, Rabu (4/6/2025).

    Menurutnya, investor swasta yang akan mengoperasikan trayek ini telah siap. Saat ini, proses persiapan tengah dilakukan, mulai dari penyusunan trayek, regulasi, hingga infrastruktur pendukung. Survei akhir dan uji coba rute juga akan dilakukan sebelum pengoperasian secara penuh.

    “Jika tidak ada kendala, trayek feeder Mojosari–Pandaan dijadwalkan meluncur akhir Juni 2025. Kami berharap masyarakat mulai beralih ke transportasi umum. Maka kami siapkan konektivitas yang baik, termasuk trayek pengumpan Mojosari–Trawas hingga Prigen,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Timur, Nyono, menyatakan dukungan penuh terhadap pembukaan trayek ini. Ia menyebut rute feeder ini akan berintegrasi dengan jaringan Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP), seperti trayek Mojokerto–Batu via Cangar yang sudah berjalan lebih dulu.

    “Ini pilot project. Kami beri kesempatan pada Bupati Mojokerto untuk mengembangkan. Trayek ini tidak memakai armada Bus Trans Jatim karena bukan bagian dari koridor utama. Trayek ini juga diharapkan dapat menjadi solusi transportasi bagi wisatawan yang ingin mengakses kawasan pegunungan dan wisata alam di Trawas dan Prigen,” ujarnya.

    Dengan hadirnya trayek feeder Mojosari–Pandaan, Pemerintah Kabupaten Mojokerto berharap jaringan transportasi umum kian lengkap dan menarik minat warga untuk beralih dari kendaraan pribadi. [tin/aje]

    Untuk diketahui, saat ini sudah ada empat layanan angkutan umum yang beroperasi di Mojokerto:

    1. Bus Trans Jatim Koridor II : Mojokerto – Surabaya

    2. Bus Trans Jatim Koridor III : Mojokerto – Bunder, Gresik

    3. AKDP Mojokerto–Batu : via Cangar

    4. Bus Trans Jatim Koridor VI : Mojokerto – Porong, Sidoarjo

     

  • Kenal di Sebuah Aplikasi Kencan, Perempuan Asal Mojokerto Tertipu Pasangan Online

    Kenal di Sebuah Aplikasi Kencan, Perempuan Asal Mojokerto Tertipu Pasangan Online

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang perempuan asal Desa Sukoanyar, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto menjadi korban penipuan pasangan kencannya. Sepeda motor dan ponselnya raib dibawa kabur pria yang baru dikenalnya melalui sebuah aplikasi kencan.

    Kapolsek Ngoro, Kompol Heru Purwandi mengatakan, NA (26) mengenal pelaku dari aplikasi kencan Tantan pada, Minggu (1/6/2025). Setelah perkenalan, pelaku yang mengaku bernama Zalvin secara intens berkomunikasi lewat WhatsApp (WA) dan keduanya sepakat bertemu pada, Selasa (3/6/2025) malam.

    “Awalnya janjian di SPBU Jasem, tapi pelaku mengalihkan lokasi pertemuan ke depan makam Dusun Jajar, Desa Jasem, dengan alasan kebablasan jalan. Korban datang sendiri mengendarai Yamaha NMax nopol S 6725 NBJ warna hitam, sementara pelaku mengaku diantar temannya ke lokasi,” ungkapnya, Rabu (4/6/2025).

    Masih kata Kapolsek, pelaku memakai helm dan masker sejak awal pertemuan, tidak pernah menunjukkan wajahnya. Pelaku membonceng korban keliling dan sempat mampir ke dua warung sebelum akhirnya berhenti di pinggir jalan dekat sebuah minimarket di Desa/Kecamatan Ngoro.

    “Pelaku memberikan uang Rp 100 ribu dan menyuruh korban membeli air mineral, roti, serta obat maag ke minimarket. Saat korban berada di dalam minimarket, pelaku langsung kabur membawa motor dan tas korban. Tas korban berisi ponsel, STNK, KTP, dan kartu ATM. Total kerugian ditaksir mencapai Rp20 juta,” katanya.

    Pihaknya mengaku setelah menerima laporan dari korban yang bekerja sebagai buruh pabrik ini dan langsung melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa saksi, serta mengamankan bukti-bukti. Seperti surat kendaraan dan dusbook Oppo Renno 7n milik korban. Tim Reskrim saat ini tengah memburu pelaku. [tin/aje]

  • Empat Terminal di Jatim Terapkan TOS Smart Gate Termasuk Terminal Kertajaya Mojokerto

    Empat Terminal di Jatim Terapkan TOS Smart Gate Termasuk Terminal Kertajaya Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur mulai menerapkan Terminal On System (TOS) Smart Gate di empat terminal tipe B. Empat terminal yang akan menerapkan sistem ini adalah Terminal Kertajaya Mojokerto, Terminal Anjuk Ladang Nganjuk, Terminal Maospati Magetan, dan Terminal Bunder Gresik.

    Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dishub Provinsi Jawa Timur, Ainur Rofiq, mengatakan, penerapan TOS tersebut menjadi bagian dari implementasi Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Penerapan tersebut juga sebagai bagian dari digitalisasi layanan dan pemanfaatan aset daerah secara optimal.

    “Terminal On System (TOS) Smart Gate ini adalah wujud dari inovasi Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur terkait layanan angkutan yang ada di terminal. Kita akan merealisasikan Perda Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Ada empat terminal yang akan menerapkan TOS Smart Gate ini,” ungkapnya, Rabu (4/6/2025).

    Menurutnya, setiap bus yang masuk ke terminal akan tercatat dalam sistem secara otomatis dan diwajibkan melakukan transaksi retribusi karena telah memanfaatkan aset daerah berupa terminal. Transaksi retribusi dilakukan secara non tunai menggunakan QRIS, e-money, dan kartu uang elektronik seperti e-Toll, Flazz, E-Money, Brizzi, dan TapCash.

    Caption : Uji coba penerapan TOS Smart Gate di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto. [Foto : ist]“TOS Smart Gate juga dilengkapi dengan teknologi RFID, di mana setiap bus akan dipasangi alat yang terhubung dengan gate payment. Ketika kendaraan mendekat dalam radius tertentu (25–50 meter), gate akan terbuka otomatis. Dengan TOS, semua data akan tercatat otomatis. PO, jurusan, jam kedatangan dan keberangkatan akan terbaca sistem,” jelasnya.

    Selain itu, lanjutnya, petugas tidak perlu lagi mencatat secara manual sehingga lebih efisien. Dishub Jatim berharap sistem tersebut dapat mendorong kenaikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi terminal, yang pada akhirnya akan digunakan untuk pemeliharaan fasilitas dan peningkatan layanan kepada masyarakat.

    “Selama ini banyak bus yang tidak masuk ke terminal. Dengan TOS, petugas terminal tidak perlu lagi melakukan pendataan manual. Lalu-lintas Harian Rata-rata (LHR) bisa dihitung otomatis melalui sistem. Ini akan sangat memudahkan pekerjaan teman-teman di lapangan. engan sistem ini, semua bus nantinya wajib masuk, sehingga penumpang tidak tercecer di jalan,” tegasnya.

    Uji coba sistem TOS Smart Gate di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto akan dimulai pada, Jumat (9/6/2025) besok dan selama uji coba restribusi digratiskan. Ia berharap, penerapan TOS dapat mendukung digitalisasi pelayanan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menciptakan ketertiban angkutan umum di Jawa Timur. [tin/ted]

    Adapun tarif retribusi per sekali masuk ditetapkan sebagai berikut :

    Bus Besar: Rp 3.000

    Bus Sedang: Rp 2.000

    MPU/Lyn: Rp 1.000

  • Wali Kota Mojokerto Dukung Sinergi UMKM Sepatu dan Kuliner Lewat Program Sambang di PGS

    Wali Kota Mojokerto Dukung Sinergi UMKM Sepatu dan Kuliner Lewat Program Sambang di PGS

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengunjungi Pusat Grosir Sepatu (PGS) di Jalan Mojopahit No. 429, Kecamatan Kranggan, Rabu (4/6/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sambang (Semangat Membangun) yang bertujuan memberikan dukungan langsung kepada pelaku UMKM lokal, khususnya di sektor alas kaki dan kuliner.

    Dalam kunjungannya, Ning Ita—sapaan akrab Wali Kota Mojokerto—menyapa langsung para perajin sepatu yang menempati stand-stand di PGS yang dulunya merupakan swalayan Bentar. Ia juga berinteraksi dengan pedagang makanan dan minuman di area Teras PGS, zona kuliner yang melengkapi kawasan belanja tersebut.

    “PGS ini adalah etalase produk lokal Kota Mojokerto. Saat ini terdapat 25 perajin alas kaki aktif yang terus berinovasi dalam desain dan kualitas produk. Kehadiran pelaku usaha kuliner di Teras PGS juga memperkuat identitas kota ini sebagai sentra belanja dan wisata kuliner,” ungkapnya.

    Ning Ita menegaskan komitmen Pemerintah Kota Mojokerto dalam membangun ekosistem ekonomi lokal yang berdaya saing dan berkelanjutan. Salah satunya melalui pengembangan kawasan terpadu yang menggabungkan pusat perbelanjaan dan wisata kuliner.

    “Kami ingin menciptakan paket lengkap bagi pengunjung. Tidak hanya bisa membeli sepatu dan sandal berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga menikmati aneka kuliner lokal. Ini adalah bentuk nyata sinergi antarsektor UMKM agar pertumbuhan ekonomi semakin inklusif dan merata,” jelasnya.

    Pemkot Mojokerto juga terus melakukan promosi agar PGS semakin dikenal luas, baik oleh warga lokal maupun wisatawan luar daerah. Dengan sinergi antara produk unggulan dan suasana belanja yang nyaman, Ning Ita optimistis PGS akan menjadi salah satu ikon baru kebanggaan Kota Mojokerto.

    Kota Mojokerto sendiri dikenal sebagai salah satu sentra produksi alas kaki berkualitas di Jawa Timur. Produk sepatu dari kota ini telah menembus pasar nasional hingga ekspor, berkat ketekunan para perajin dan dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah. [tin/beq]

  • Momentum Iduladha, Lapas Mojokerto Tekankan Pembinaan Karakter dan Keimanan Warga Binaan

    Momentum Iduladha, Lapas Mojokerto Tekankan Pembinaan Karakter dan Keimanan Warga Binaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto memanfaatkan momentum Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah sebagai ajang pembinaan karakter dan spiritual bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu upayanya dilakukan melalui pengarahan.

    Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (Ka.KPLP) Kelas IIB Mojokerto, Kinayung Nirwana menegaskan bahwa Idul Adha bukan hanya sebatas seremoni keagamaan, tetapi juga menjadi sarana memperkuat nilai keimanan, kepedulian sosial, serta solidaritas antar sesama di dalam lingkungan Lapas.

    “Momentum ini kami gunakan untuk membangun nilai-nilai kebersamaan, kedisiplinan, dan kepedulian di antara para warga binaan. Ini bagian dari proses pembinaan yang berkelanjutan,” ungkapnya, Rabu (4/6/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan, ketertiban, serta mengikuti arahan petugas demi kelancaran kegiatan Idul Adha. Termasuk penyembelihan hewan kurban dan distribusi daging. Program pembinaan keagamaan seperti ini rutin digelar di Lapas Kelas IIB Mojokerto.

    “Ini sebagai bagian dari strategi membentuk pribadi yang lebih baik bagi para narapidana, agar kelak siap kembali ke tengah masyarakat dengan bekal moral dan spiritual yang kuat,” katanya.

    Pengarahan tersebut mendapat sambutan hangat dari warga binaan, yang menyatakan kesiapannya berpartisipasi aktif dan menjaga ketertiban selama rangkaian kegiatan berlangsung. [tin/ian]