kab/kota: Mojokerto

  • Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Tahura Soerjo Raih Nilai Efektivitas Pengelolaan Tertinggi se-Indonesia

    Surabaya (beritajatim.com) – Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo Jawa Timur meraih nilai efektifitas pengelolaan (Management Effectiveness Tracking Tool) kawasan konservasi tertinggi se-Indonesia dalam kategori Taman Hutan Raya (Tahura) tahun 2024.

    Raihan ini membuat Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersyukur dan bangga. Pasalnya, Tahura R. Soerjo merupakan satu-satunya kawasan pelestarian alam yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.

    Wilayah Tahura R. Soerjo ini secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, Kabupaten Jombang, Kabupaten Pasuruan, Kota Batu, dan Kabupaten Kediri.

    “Tahura Raden Soerjo ini milik Pemprov Jatim, yang secara langsung dikelola oleh UPT Tahura R. Soerjo yaitu Unit Pelaksana Teknis yang berada dibawah Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur,” ujar Khofifah, Minggu (8/6/2025).

    “Tentu kami bangga bahwa Tahura R. Soerjo bisa meraih peringkat tertinggi nasional. Yang kemudian disusul oleh Tahura Sultan Adam (Kalimantan Selatan) dan Tahura Gunung Tumpa (Sulawesi Utara),” imbuhnya.

    Khofifah menambahkan, Penilaian Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi untuk kategori Tahura ini menggunakan metode Management Effectiveness Tracking Tool (METT).

    “METT ini metode penilaian yang dikembangkan oleh WWF dan Bank Dunia sejak 2007 kemudian oleh Pemerintah Indonesia dilengkapi dengan beberapa informasi yang diperlukan dalam penerapannya di Indonesia,” sambungnya.

    “Penilaian di Tahura R. Soerjo tahun 2024 dilakukan bersama pihak-pihak terkait, yaitu dari lingkup kehutanan baik tingkat Pusat dan Daerah (BBKSDA Jawa Timur, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, dan Perum Perhutani Divre Jawa Timur),” ungkapnya.

    Tak hanya Pemerintah, beberapa sektor seperti akademisi (Universitas Brawijaya Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Institut Pertanian Malang), perwakilan masyarakat penerima manfaat dari kawasan Tahura R. Soerjo, masyarakat sekitar kawasan serta relawan juga ikut andil dalam penilaian ini.

    “Penilaian ini kemudian diverifikasi oleh Tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan ditetapkan oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Khofifah menyampaikan, prestasi tersebut dapat dicapai karena Tahura R. Soerjo dinilai telah melaksanakan pengelolaan kawasan dengan baik melalui dukungan rencana pengelolaan, kondisi nilai-nilai yang terjaga, dukungan masyarakat lokal dan pemanfaatan kawasan dan jasa lingkungan yang mengedepankan prinsip kelestarian.

    “Dengan wilayah yang seluas sekitar 27.868,30 Ha itu, alhamdulillah Nilai Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi Tahura R. Soerjo mencapai 86 persen merupakan nilai tertinggi se-Indonesia untuk kategori Taman Hutan Raya,” tambahnya.

    Prestasi ini, lanjut Khofifah, merupakan hasil dari kerja keras, sinergi dan dan kolaborasi dari seluruh stakeholder baik dari Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, akademisi hingga relawan dan masyarakat pelestari hutan.

    Khofifah menegaskan, Tahura Raden Soerjo ini bagian dari Cagar Biosfer UNESCO Bromo Tengger Semeru Arjuno (BTSA), oleh karenanya Pemprov melalui Dinas Kehutanan terus berkomitmen menerapkan pengelolaan kawasan ini dengan tata kelola berstandar internasional. Mulai dari nilai budaya hingga kultur masyarakat lokal harus senantiasa terjaga keasliannya.

    “Momentum ini mari kita jadikan sebagai penguatan seluruh elemen lapisan masyarakat untuk bersama menjaga warisan budaya sekaligus keanekaragaman hayati serta manfaat intangible Tahura R Soerjo ini,” ajaknya.

    “Mari kita jaga alam, budaya dan nilai-nilai kultur kita secara konkret. Kita jaga keseimbangan ekosistem kelangsungan hidup masyarakat dan generasi mendatang,” imbuhnya. [tok/aje]

  • Jemaah Haji Asal Mojokerto Meninggal Dunia Usai Lempar Jumrah

    Jemaah Haji Asal Mojokerto Meninggal Dunia Usai Lempar Jumrah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Kabupaten Mojokerto, Dasuki Sahrul Jamrowi meninggal dunia usai mengikuti prosesi lempar jumrah di Mina, Makkah, Jumat (6/6/2025) sekitar pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

    Almarhum merupakan jemaah asal Dusun Pendowo, Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal yang tergabung dalam kloter 47 Embarkasi Surabaya. Almarhum diduga meninggal akibat serangan jantung saat perjalanan kembali ke penginapan usai melaksanakan lempar jumrah aqobah.

    Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Mojokerto, Muttakin membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, almarhum sebelumnya bergabung dengan rombongan dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) Armina untuk melaksanakan lempar jumrah setelah salat Maghrib.

    “Dalam perjalanan menuju lokasi jumrah, beliau mengeluh kelelahan. Polisi kemudian mencarikan kursi roda dan almarhum sempat didorong oleh petugas jasa dorong setelah memberikan uang 50 riyal,” ungkapnya, Sabtu (7/6/2025).

    Namun, almarhum memilih untuk kembali berjalan kaki hingga tiba di lokasi jumrah. Setelah melempar jumrah dan memotong rambut, almarhum mengeluh sakit dan dikawal kembali ke arah penginapan.

    “Sampai di terowongan terakhir, beliau terjatuh dan dinyatakan meninggal dunia beberapa menit kemudian oleh tim medis. Jenazah almarhum kemudian dibawa ke rumah sakit oleh petugas medis dan kepolisian untuk proses pemakaman sesuai prosedur yang berlaku di Arab Saudi,” jelasnya.

    Sebagai informasi, jumlah jemaah haji asal Kabupaten Mojokerto tahun 2025 mencapai 1.039 orang. Pemerintah mengimbau para jemaah untuk menjaga kondisi fisik selama menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup menguras tenaga. [tin/ian]

  • Iduladha Berkesan, Lapas Mojokerto Gelar Nyatee Bareng 6.000 Tusuk Sate

    Iduladha Berkesan, Lapas Mojokerto Gelar Nyatee Bareng 6.000 Tusuk Sate

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah terasa berbeda di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto. Dalam rangka mempererat kebersamaan, digelar kegiatan Nyatee Bareng dengan membakar dan menyantap 6.000 tusuk sate bersama warga binaan, Sabtu (7/6/2025).

    Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Timur, Kadiyono. Ia menyebut acara ini sebagai langkah positif dalam membangun suasana kekeluargaan di dalam Lapas khususnya di Lapas Kelas IIB Mojokerto.

    “Bagaimana Kalapas dan seluruh petugas memperlakukan warga binaan sebagai satu keluarga besar, ini sangat baik dan mulia. Semangat Idul Adha tidak hanya dirasakan oleh masyarakat di luar Lapas, tetapi juga harus hadir di dalam Lapas sebagai bentuk silaturahmi dan kepedulian,” ungkapnya.

    Per tanggal 7 Juni 2025, ada sebanyak 980 warga binaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto. Menurutnya jumlah tersebut sudah over kapasitas, namun Kalapas Kelas IIB Mojokerto berinisiatif menghadirkan nuansa Idul Adha di dalam Lapas untuk mengobati kerinduan para warga binaan terhadap keluarga.

    “Kegiatan di Lapas Kelas IIB Mojokerto ini bisa dipraktekkan di Lapas lain sehingga warga binaan ini seolah-olah berada di tengah-tengah keluarganya. Dengan suasana kekeluargaan, warga binaan akan lebih mudah menyadari kesalahan dan termotivasi untuk memperbaiki diri,” harapnya.

    Warga Lapas Mojokerto gelar Nyatee Bareng.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyebut kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian pihaknya terhadap para warga binaan. “Meski mereka berada di dalam tembok Lapas, kami ingin mereka tetap merasakan kehangatan Idul Adha, seperti di rumah sendiri,” ujarnya.

    Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian Lapas Kelas IIB Mojokerto dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik, pembinaan dan juga mengoptimalkan pelayanan. Kegiatan serupa sudah beberapa kali digelar selama dirinya menjabat sebagai Kalapas Kelas IIB Mojokerto dalam empat bulan terakhir.

    “Kita sudah empat kali makan bersama. Makan bareng pertama dengan menu nasi padang, kedua opor ayam, ketiga nasi pecah dan keempat hari ini sate. Ini menjadi semacam terapi kebersamaan agar mereka lebih tenang dan ikhlas menjalani masa pidana,” urainya.

    Salah satu warga binaan, Asyedi (41) mengaku sangat bahagia dengan kegiatan ini. Menurutnya, suasana Idul Adha kali ini jauh lebih terasa dibandingkan tahun sebelumnya. “Tahun lalu tidak ada acara seperti ini. Sejak Pak Kalapas baru, kami sering diajak makan bersama. Rasanya seperti di rumah, meski kami berada di dalam,” paparnya.

    Lapas Kelas IIB Mojokerto tahun ini menyembelih tiga ekor sapi dan 12 ekor kambing. Dagingnya diolah dan dibagikan, sebagian besar dijadikan sate untuk dinikmati bersama. Kegiatan Nyatee Bareng ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto dan Ketua DPRD Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Lapas Mojokerto Gelar Sholat Id dan Pemotongan Hewan Kurban

    Lapas Mojokerto Gelar Sholat Id dan Pemotongan Hewan Kurban

    Mojokerto (beritajatim.com) — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar Sholat Idul Adha 1446 H dengan penuh khidmat pada, Jumat (6/6/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam serta petugas lapas, sebagai bagian dari pembinaan spiritual keagamaan.

    Pelaksanaan Sholat Id dimulai pukul 06.00 WIB dan berlangsung di lapangan blok hunian serta masjid Lapas. Suasana kekeluargaan terasa meski dalam pengamanan yang ketat. Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Gus Narto dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto.

    Kepala Lapas Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyatakan, kegiatan keagamaan tersebut merupakan bagian penting dari program pembinaan karakter warga binaan. “Melalui momen Idul Adha, kami berharap para warga binaan dapat menumbuhkan semangat keikhlasan, kebersamaan, serta harapan untuk menjadi pribadi yang lebih baik ke depan,” ungkapnya.

    Masih dalam rangkaian Idul Adha, Lapas Kelas IIB Mojokerto juga menyelenggarakan pemotongan hewan kurban yang melibatkan warga binaan dan petugas Lapas. Bertempat di bengkel bimbingan kerja Lapas, sebanyak 12 ekor kambing dan tiga ekor sapi disembelih. Hewan kurban tersebut merupakan sumbangan dari pegawai Lapas, masyarakat, dan instansi terkait.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari turut hadir dan menyerahkan secara simbolis hewan kurban dari Pemerintaj Kota (Pemkot) Mojokerto. ‘Semoga melalui kegiatan ini, kita dapat menumbuhkan rasa kepedulian sosial dan berbagi kebahagiaan di Hari Raya Idul Adha,” ujar Ning Ita (sapaan akrab, red).

    Daging kurban kemudian didistribusikan kepada warga binaan, petugas Lapas, serta masyarakat sekitar yang membutuhkan. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar, mencerminkan komitmen Lapas Mojokerto dalam memberikan pelayanan dan pembinaan rohani secara menyeluruh. [tin/aje]

  • Sambung Doa di Malam Takbir, Pemkot Mojokerto Titip Harapan ke Jamaah Haji di Arafah

    Sambung Doa di Malam Takbir, Pemkot Mojokerto Titip Harapan ke Jamaah Haji di Arafah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Malam takbir Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah menjadi momen penuh makna bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Bersama para tokoh agama, keluarga jamaah, dan jajaran perangkat daerah, Pemkot menggelar sambung doa yang ditujukan untuk para jamaah haji asal Mojokerto yang tengah melaksanakan wukuf di Padang Arafah, Kamis (5/6/2025).

    Acara yang berlangsung khidmat di Pendapa Sabha Mandala Tama, Balai Kota Mojokerto ini dipimpin oleh Ketua Pimpinan Daerah Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PD IPHI) KH. Muhammad Badri dan Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Mojokerto KH. Moh. Shodiqin Marzuqon. Doa bersama tersebut juga disiarkan secara daring agar keluarga jamaah haji turut mengikuti dari rumah masing-masing.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengajak seluruh masyarakat untuk mengirimkan doa terbaik kepada para tamu Allah yang sedang menjalani wukuf di Arafah—sebuah waktu mustajab untuk berdoa. “Saat wukuf, doa-doa yang dipanjatkan dijanjikan akan diijabah oleh Allah SWT. Maka kita sambung doa, agar jamaah haji juga melantunkan doa terbaik untuk Kota Mojokerto tercinta,” ungkapnya.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menitipkan harapan agar jamaah haji mendoakan kemajuan, keselamatan, dan keberkahan bagi Kota Mojokerto. Ia menegaskan bahwa jabatan dan kekuasaan bersifat sementara, namun doa dari para jamaah haji di Tanah Suci diharapkan menjadi penerang dalam menjalankan amanah dengan penuh keistiqomahan.

    “Kami mohon seluruh yang ada di jajaran Pemerintah Kota Mojokerto, serta Forkopimda yang menjadi mitra sinergis kami, diberikan kekuatan, kemampuan, dan amanah yang mampu dilaksanakan dengan sepenuh dan seikhlas hati. Semoga Kota Mojokerto senantiasa dianugerahi keamanan, kenyamanan, serta dibebaskan dari bala, musibah, dan bencana,” katanya.

    Ning Ita mendoakan seluruh proses pembangunan berjalan lancar dan cita-cita bersama dapat terwujud. Kegiatan sambung doa ini menjadi wujud kebersamaan dan spiritualitas masyarakat Mojokerto dalam mengiringi langkah para jamaah haji, sekaligus meneguhkan semangat gotong royong untuk kemajuan daerah. [tin/aje]

  • Pemkot Mojokerto Salurkan 18 Hewan Kurban, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden Prabowo

    Pemkot Mojokerto Salurkan 18 Hewan Kurban, Termasuk Bantuan Sapi dari Presiden Prabowo

    Mojokerto (beritajatim.com) — Dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyalurkan sebanyak 18 hewan kurban yang terdiri dari 11 ekor sapi dan tujuh ekor kambing, Jumat (6/6/2025). Termasuk satu ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto.

    Hewan-hewan kurban ini merupakan hasil gotong royong dari jajaran pejabat Pemkot, mulai dari Wali Kota, Wakil Wali (Wawali) Kota, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot), Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengurus, hingga anggota Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) se-Kota Mojokerto.

    Penyerahan hewan kurban dilakukan secara simbolis oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari dalam upacara yang digelar di Rumah Potong Hewan (RPH) Sekar Putih, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari. Sebanyak tujuh ekor kambing disalurkan dalam kondisi hidup.

    Sebanyak tujuh ekor kambing tersebut diserahkan epada berbagai lembaga, yayasan, masjid, dan musala di Kota Mojokerto. Selain itu, satu ekor sapi disembelih dan dagingnya dibagikan kepada pondok pesantren (ponpes) dan masyarakat yang berhak menerima.

    Satu ekor sapi disalurkan dalam kondisi hidup kepada Yonif 503/Mayangkara, dan satu ekor sapi lainnya ke Lapas Mojokerto. Sementara delapan ekor sapi lainnya disembelih dan dagingnya didistribusikan kepada sekitar 1.800 tenaga non-ASN yang tersebar di berbagai instansi di Kota Mojokerto.

    “Ini wujud nyata dari semangat berbagi, kebersamaan, dan kepekaan sosial aparatur sipil negara kepada sesama. Idul Adha bukan hanya sekadar hari raya keagamaan, tetapi ini adalah sebuah momen spiritual yang sangat dalam. Kita bisa mengambil hikmah dari ketaatan total Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS kepada perintah Allah SWT,” ungkapnya.

    Usai penyerahan, Ning Ita (sapaan akrab, red) juga meninjau langsung satu ekor sapi kurban dari Presiden Prabowo Subianto. Sapi tersebut disalurkan ke Masjid Babussalam, Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Magersari.

    “Semoga barokah, dan bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini.

    Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto pada Idul Adha 1446 H ini menyalurkan sebanyak 985 ekor sapi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Mojokerto. [tin/aje]

  • Lonjakan Penumpang di Stasiun Mojokerto Selama Libur Idul Adha, KAI Tambah Layanan dan Petugas

    Lonjakan Penumpang di Stasiun Mojokerto Selama Libur Idul Adha, KAI Tambah Layanan dan Petugas

    Mojokerto (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat lonjakan signifikan jumlah penumpang di Stasiun Mojokerto selama masa libur panjang Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.

    Tingginya mobilitas masyarakat menunjukkan tren positif penggunaan transportasi kereta api sebagai moda utama perjalanan.

    Berdasarkan data hingga Kamis (5/6/2025) pukul 10.00 WIB, tercatat sebanyak 1.240 penumpang menggunakan layanan kereta api melalui Stasiun Mojokerto. Dari jumlah tersebut, 656 penumpang naik dan 584 penumpang turun. Angka ini diperkirakan terus meningkat hingga keberangkatan Kereta Api (KA) jarak jauh malam hari.

    “Kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI terus tumbuh, terutama pada masa-masa puncak perjalanan seperti libur Iduladha ini. Ini menjadi semangat bagi kami untuk terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu,” ungkap Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Jumat (6/6/2025).

    Selama periode angkutan Idul Adha dari 5 hingga 9 Juni 2025, terdapat 23 perjalanan KA jarak jauh yang melayani penumpang di Stasiun Mojokerto, terdiri dari 22 KA reguler dan 1 KA tambahan. Total kapasitas tempat duduk yang tersedia mencapai 12.938 per hari. Secara kumulatif hingga 9 Juni, Stasiun Mojokerto telah melayani 3.668 penumpang.

    “Dengan rincian, sebanyak 1.758 penumpang naik dan 1.910 penumpang turun. Kota-kota tujuan favorit penumpang antara lain Yogyakarta, Jakarta, Madiun, dan Ketapang. KAI berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggan,” katanya.

    Penambahan perjalanan KA dan petugas lapangan adalah bentuk kesiapan PT KAI untuk menjaga kualitas layanan. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang, KAI menyiagakan tambahan petugas di loket, area boarding, dan titik-titik keamanan untuk memastikan pelayanan berjalan aman dan tertib.

    KAI juga mengimbau masyarakat agar memesan tiket melalui kanal resmi seperti aplikasi Access by KAI, situs kai.id, atau mitra resmi, demi menghindari penipuan dan menjamin ketersediaan tempat duduk. Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI 121, WhatsApp 08111-2111-121, email [email protected], atau media sosial resmi @kai121_.

    “Pastikan data diri sudah sesuai saat pemesanan dan datanglah lebih awal ke stasiun agar perjalanan nyaman dan tidak tergesa-gesa,” tegasnya. [tin/suf]

    Rincian jumlah penumpang di Stasiun Mojokerto (5–9 Juni 2025) :

    5 Juni: 656 naik, 584 turun

    6 Juni: 353 naik, 332 turun

    7 Juni: 224 naik, 250 turun

    8 Juni: 222 naik, 378 turun

    9 Juni: 303 naik, 366 turun

  • Tiga Nyawa Melayang di Tol Jombang – Mojokerto: Kecelakaan Maut di Malam Takbir

    Tiga Nyawa Melayang di Tol Jombang – Mojokerto: Kecelakaan Maut di Malam Takbir

    Jombang (beritajatim.com) – Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) kembali menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut tiga nyawa dalam sekejap, Jumat dini hari, 6 Juni 2025, saat malam takbir Iduladha.

    Sekitar pukul 00.50 WIB, suara benturan keras memecah kesunyian malam di KM 704+000 B. Dua kendaraan—sebuah truk besar bermuatan beton U-ditch seberat 35 ton dan Toyota Innova yang melaju kencang—terlibat dalam kecelakaan maut.

    Menurut Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, insiden itu mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan satu balita selamat. “Kondisi jalan saat kejadian cerah. Tidak ada kerusakan aset tol yang ditimbulkan,” ujarnya.

    Doni Oktavianus (44), pengemudi truk dengan nomor polisi L 8695 VB, melaju dari Gresik menuju Kediri dengan kecepatan stabil di jalur satu. Tanpa diduga, kendaraan Toyota Innova L 1303 HD yang dikemudikan Imam Dawud (43) dari arah belakang menabrak keras bagian belakang truk.

    Benturan tersebut menghentikan laju Innova seketika, menempel erat di bak belakang truk. Imam Dawud meninggal di tempat, begitu pula dengan Sumiati (70). Seorang perempuan muda bernama Revadinna (20), sempat mendapatkan penanganan medis di RS Basoeni, namun nyawanya tak terselamatkan.

    Satu-satunya penumpang yang selamat dari kendaraan Innova adalah seorang balita perempuan bernama Shafa, yang diduga adalah anak korban.

    AKP Sudirman, Kanit PJR Jatim III Warugunung, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan bahwa seluruh korban langsung dievakuasi ke RS Basoeni dan pihaknya bersama tim gabungan segera menangani TKP serta mengamankan barang bukti. “Kami langsung koordinasi dengan semua pihak, termasuk Satlantas Polres Jombang,” jelasnya.

    Tragedi ini meninggalkan duka mendalam, terutama bagi keluarga korban yang berasal dari kawasan Bubutan, Surabaya. Imam Dawud, Revadinna, dan Sumiati—tiga generasi dalam satu mobil—harus mengakhiri perjalanan hidup mereka dalam kecelakaan tragis di malam gelap itu.

    Sementara itu, pihak kepolisian telah menyerahkan kasus kecelakaan ini kepada Lakalantas Satlantas Polres Jombang untuk penyelidikan lebih lanjut. Sopir truk, Doni, menolak dirujuk ke rumah sakit dan menandatangani surat penolakan perawatan medis. Barang bukti dua kendaraan kini berada di Satlantas Polres Jombang.

    Tol Jomo kembali lancar setelah proses evakuasi selesai, namun cerita pilu di balik tragedi ini akan terus melekat di benak mereka yang ditinggalkan. Kecelakaan ini menjadi pengingat keras bahwa satu kelalaian di jalan bisa merenggut nyawa dalam hitungan detik. [suf]

  • Timnas Indonesia Tekuk China 1-0, Ribuan Warga Mojokerto Nobar di Pendopo GMT

    Timnas Indonesia Tekuk China 1-0, Ribuan Warga Mojokerto Nobar di Pendopo GMT

    Mojokerto (beritajatim.com) – Ribuan warga Mojokerto Raya tumpah ruah di Pendopo Graha Maja Tama (GMT) untuk menyaksikan laga bergengsi Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia melawan China. Dalam pertandingan yang berlangsung ketat tersebut, skuad Garuda menang tipis 1-0 berkat gol penalti di babak pertama.

    Acara nonton bareng (nobar) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menyedot perhatian masyarakat dari berbagai penjuru Mojokerto. Tiga layar lebar disiapkan, satu di Pendopo GMT dan dua lainnya di halaman depan Kantor Pemkab Mojokerto sehingga menciptakan atmosfer layaknya stadion mini.

    Sejak menit awal, Indonesia tampil menekan dengan permainan sabar namun efektif. Di bawah arahan pelatih baru, Patrick Kluivert, Timnas menunjukkan organisasi permainan yang lebih solid, terutama dalam mengatur ritme serangan dari lini tengah ke depan. Peluang demi peluang tercipta, hingga pada menit ke-39, Indonesia mendapatkan hadiah penalti.

    Wasit Rustam Lutfulin asal Uzbekistan menunjuk titik putih setelah striker Indonesia, Ricky Kambuaya dijatuhkan bek China dalam kotak terlarang usai melakukan penetrasi tajam. Penalti sukses dieksekusi Ole Romeny, pemain dengan nomor punggung 10 ini mengubah skor menjadi 1-0. Di babak kedua, China mencoba mengejar ketertinggalan dengan meningkatkan intensitas serangan.

    Namun, lini pertahanan Indonesia yang dikawal Jay Idzes tampil disiplin dan kokoh. Beberapa kali serangan balik Indonesia nyaris memperbesar keunggulan, tapi hingga laga berakhir skor tetap bertahan 1-0 untuk kemenangan Garuda. Kemenangan ini disambut suka cita oleh warga Mojokerto Raya yang menyaksikan jalannya pertandingan.

    Usai peluit akhir dibunyikan, kegembiraan pecah di area nobar. Sorak-sorai penonton menggema di seluruh area pendopo. Tak sedikit warga yang langsung menggelar konvoi sepeda motor sebagai bentuk perayaan, bergerak dari depan Kantor Bupati Mojokerto menuju Jalan Majapahit dan terpisah ke masing-masing tujuan di Jalan Majapahit Selatan.

    Pjs Bupati Mojokerto, Muhammad Rizal Oktavian yang turut hadir bersama stakeholder terkiat mengapresiasi permainan apik Timnas dan antusiasme warga Mojokerto. “Alhamdulillah meskipun prediksi saya dengan Gus Barra 2-0 tidak sesuai, tapi tetap menang. Dengan pelatih baru, alhamdulillah kita bisa lebih sabar dan umpan-umpan lebih tepat sasaran,” ungkapnya.

    Menurutnya hadiah penalti yang diberikan wasit bukan sekadar hadiah. Wakil Bupati Mojokerto ini menilai jika skill pemain depan. Kemenangan ini menjaga asa Indonesia untuk melaju ke babak selanjutnya dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dukungan dari seluruh penjuru negeri, termasuk Mojokerto Raya, menjadi penyemangat tersendiri bagi perjuangan Timnas Garuda.

    “Pemain depan Indonesia merepotkan lawan. Babak pertama luar biasa, optimis menang. Kita nobar lagi! (Indonesia vs Jepang,” tegasnya penuh semangat. [tin/ian]

  • Stabilisator Pangan di Tengah Krisis, Polri Bangun Gudang Raksasa di Mojokerto

    Stabilisator Pangan di Tengah Krisis, Polri Bangun Gudang Raksasa di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Proyek pembangunan gudang ketahanan pangan milik Polri resmi dimulai di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. CV Ruas Bambu ditunjuk sebagai kontraktor pelaksana, dengan pengawasan manajemen konstruksi dari PT Elemen 33.

    Peletakan batu pertama dilakukan pada, Kamis (5/6/2025) yang turut dihadiri Karo Rena Polda Kombes Pol Harries, Pjs Bupati Mojokerto, Wakil Wali Kota Mojokerto Kepala Kanwil Bulog Jawa Timur, Irwasda Polda Jatim, Karo SDM Polda Jatim, serta perwakilan CV Ruas Bambu.

    Pembangunan dua unit gudang dengan kapasitas masing-masing 1.000 ton ini ditargetkan rampung dalam 90 hari kalender. Gudang akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti kantor operasional, mushola, dan dua unit pos jaga.

    Direktur CV Ruas Bambu, Emby Susilo, dalam keterangannya menjelaskan bahwa pembangunan gudang ini merupakan upaya konkret untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan pangan nasional, khususnya dalam menghadapi situasi darurat.

    “Tujuan utama pembangunan gudang ketahanan pangan adalah untuk menjamin ketersediaan dan stabilitas pasokan pangan, terutama saat terjadi bencana atau kondisi darurat. Gudang ini menjadi cadangan pangan strategis yang dapat membantu masyarakat menghadapi fluktuasi harga atau kelangkaan pasokan,” jelasnya.

    Terutama dalam situasi darurat seperti bencana alam atau lonjakan harga. Proyek ini mengusung konsep ‘Tepat Mutu, Tepat Waktu, dan Tepat Biaya’ dengan harapan bisa menjadi percontohan proyek sejenis di daerah lain.

    Proyek ini menjadi bagian dari sinergi antara Polri, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam membangun sistem pangan yang tangguh dan mandiri. Keberadaan gudang ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian desa dan kesejahteraan petani di wilayah Mojokerto. [tin/kun]

    10 tujuan pembangunan gudang ketahanan pangan :

    1. Menjamin ketersediaan pangan pokok.
    2. Menstabilkan harga di pasaran.
    3. Menjadi cadangan saat bencana atau krisis.
    4. Menopang ketahanan pangan daerah.
    5. Mempermudah distribusi pangan.
    6. Menstabilkan harga bagi petani.
    7. Mengurangi ketergantungan pasokan luar daerah.
    8. Menjaga kualitas dan mutu pangan.
    9. Memperkuat sistem rantai pasok nasional.
    10. Menciptakan lapangan kerja lokal.