kab/kota: Mojokerto

  • Kesaksian Warga Kecelakaan Maut Mojokerto: Terdengar Benturan Keras, 3 Korban Tergeletak Tak Bernyawa

    Kesaksian Warga Kecelakaan Maut Mojokerto: Terdengar Benturan Keras, 3 Korban Tergeletak Tak Bernyawa

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suara benturan yang sangat keras memecah keheningan malam di Jalan Raya Desa Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, sesaat sebelum warga menemukan tiga jenazah tergeletak di aspal pada Senin (15/12/2025) dini hari.

    Abdul Chalim, seorang petugas keamanan (satpam) pabrik tembakau di sekitar lokasi kejadian, menjadi salah satu saksi yang mendengar langsung momen mengerikan tersebut. Meski tidak melihat detik-detik tabrakan secara visual, ia memastikan bahwa suara yang timbul dari insiden “adu banteng” itu terdengar sangat jelas sekitar pukul 00.15 WIB.

    “Saya tidak tahu persis kejadiannya. Tiba-tiba terdengar suara keras, seperti adu banteng. Pas saya lihat ke jalan, sudah ada beberapa orang tergeletak,” ungkap Abdul Chalim saat ditemui di lokasi.

    Chalim menggambarkan situasi di tempat kejadian perkara (TKP) sangat memprihatinkan. Sebanyak empat orang menjadi korban dalam insiden yang melibatkan dua sepeda motor tersebut. Tiga di antaranya meninggal dunia seketika di lokasi, sementara satu orang lainnya selamat meski mengalami luka-luka.

    Berdasarkan pengamatannya, kedua kendaraan diduga melaju dengan kecepatan tinggi dari arah yang berlawanan. Kerasnya suara benturan menjadi indikasi kuat besarnya momentum tabrakan antara kedua motor tersebut.

    “Sepertinya motor melaju kencang. Tidak tahu (akibat penerangan minim atau mabuk). Kelihatannya kecepatannya yang kencang sampai terdengar suara keras, sepertinya adu banteng. Tiga orang langsung meninggal di tempat, satu orang masih sadar dan masih bisa diajak ngomong,” tambahnya.

    Hingga saat ini, pihak kepolisian belum menyimpulkan penyebab pasti kecelakaan, apakah murni karena faktor kecepatan (human error), kondisi penerangan jalan, atau faktor lainnya. Petugas masih terus mengumpulkan keterangan dari para saksi dan telah mengamankan barang bukti berupa dua unit sepeda motor yang terlibat ke kantor polisi. [tin/beq]

  • Maut di Mojokerto: Ninja vs Satria Adu Banteng di Gondang, 3 Meninggal di Tempat

    Maut di Mojokerto: Ninja vs Satria Adu Banteng di Gondang, 3 Meninggal di Tempat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Insiden berdarah terjadi di jalanan Mojokerto. Tiga nyawa melayang seketika dalam kecelakaan “adu banteng” yang melibatkan dua sepeda motor di Jalan Raya Desa Padi, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (15/12/2025) dini hari.

    Peristiwa maut yang terjadi sekitar pukul 00.15 WIB ini melibatkan sepeda motor Kawasaki Ninja dan Suzuki Satria yang bertabrakan dari arah berlawanan dengan kecepatan tinggi. Kerasnya benturan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu korban lainnya mengalami luka ringan.

    Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sementara, kronologi bermula saat sepeda motor Kawasaki Ninja melaju dari arah selatan menuju utara. Setibanya di lokasi kejadian, pengendara Ninja diduga berupaya mendahului kendaraan lain di depannya dengan mengambil jalur kanan.

    Nahas, pada saat bersamaan dari arah berlawanan (utara ke selatan), muncul sepeda motor Suzuki Satria. Karena jarak yang sudah terlalu dekat, ruang gerak kedua pengendara menjadi terbatas sehingga tabrakan keras tak terhindarkan.

    Dampak fatal dari kecelakaan ini menewaskan pengendara dan penumpang Suzuki Satria, serta penumpang Kawasaki Ninja di tempat. Sementara itu, pengendara Kawasaki Ninja dilaporkan selamat dan hanya mengalami luka ringan.

    Petugas dari Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto segera tiba di lokasi untuk mengamankan situasi. Dibantu oleh sejumlah relawan dan warga setempat, proses evakuasi para korban segera dilakukan menuju RSUD Sumberglagah di Kecamatan Pacet.

    Salah satu relawan yang berada di lokasi kejadian menggambarkan situasi di lapangan sesaat setelah tabrakan terjadi.

    “Kondisi korban saat kami tiba di lokasi sudah tergeletak di jalan dengan luka parah di bagian kepala. Kami langsung berkoordinasi untuk melakukan evakuasi ke Rumah Sakit Sumberglagah,” ungkapnya.

    Selain menelan korban jiwa, insiden ini juga menyebabkan kerugian material yang ditaksir mencapai Rp2 juta akibat kerusakan parah pada kedua kendaraan.

    Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan intensif guna memastikan penyebab pasti kecelakaan yang merenggut tiga nyawa tersebut. [tin/beq]

  • HUT ke-3 Pasar Keramat Pacet Dihadiri Bupati Mojokerto dan Wamen PPPA

    HUT ke-3 Pasar Keramat Pacet Dihadiri Bupati Mojokerto dan Wamen PPPA

    Mojokerto (beritajatim.com) – Peringatan HUT ke-3 Pasar Keramat di Desa Warugunung, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Minggu (14/12/2025), berlangsung meriah. Acara tersebut dihadiri Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra serta Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Veronica Tan.

    Kehadiran pimpinan daerah dan pemerintah pusat itu menegaskan pentingnya peran pasar tradisional sebagai ruang ekonomi rakyat sekaligus wahana pelestarian budaya lokal. Dalam sambutannya, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra mengapresiasi keberlangsungan Pasar Keramat yang dinilai telah memberi manfaat nyata bagi masyarakat selama tiga tahun terakhir.

    “Atas nama Pemerintah Kabupaten Mojokerto, saya menyampaikan selamat ulang tahun ke-3 kepada Pasar Keramat. Tiga tahun perjalanan pasar ini telah menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. Pasar ini hidup, tumbuh, dan berkembang dari kekuatan warga yang menjaga nilai budaya sekaligus menggerakkan perekonomian rakyat,” ungkapnya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menegaskan, Pasar Keramat bukan sekadar tempat transaksi jual beli, melainkan wadah ekonomi rakyat yang memberikan penghidupan bagi pedagang kecil, petani, perajin, pelaku kuliner tradisional, hingga seniman lokal. Hasil bumi lokal terserap, produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) semakin dikenal luas, dan pendapatan keluarga meningkat.

    “Tradisi unik seperti penggunaan koin kayu sebagai alat transaksi serta sajian kuliner tradisional tanpa bahan pengawet menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Akar sejarah dan budaya Mojokerto yang pernah menjadi pusat tiga kerajaan besar, yakni Mataram Kuno, Kahuripan pada masa Airlangga, dan Majapahit sangat kuat dan kental,” katanya.

    Pasar Keramat yang berada di Desa Warugunung tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga warisan budaya leluhur agar tetap hidup dan dikenal generasi penerus.

    Sementara itu, Wakil Menteri PPPA Veronica Tan dalam sambutannya menekankan pentingnya kesetaraan dan penghargaan terhadap peran perempuan, khususnya ibu, dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

    “Inilah kesetaraan sesungguhnya yang saya rasakan hari ini. Kita semua ada di sini berkat rahim seorang perempuan. Mari sejenak kita renungkan dan ucapkan terima kasih dari hati kita kepada mama kita semua,” tuturnya.

    Veronica menyoroti sajian pangan lokal di Pasar Keramat yang sebagian besar disiapkan oleh para ibu. Menurutnya, makanan yang diolah tanpa MSG tersebut mencerminkan kebahagiaan dan dukungan dalam keluarga. Ia menambahkan, kesetaraan dalam keluarga akan menciptakan ruang aman bagi anak-anak.

    “Ketika mama mendapat dukungan dari ayah, dihargai, dan diberi ruang berekspresi, mereka bisa berkarya dengan hati yang bahagia. Hasilnya bisa kita nikmati bersama di Pasar Keramat ini. Komunikasi yang saling menghargai antara ayah dan ibu akan membuat anak tumbuh dalam lingkungan yang aman dan positif,” ujarnya.

    Veronica juga menilai Pasar Keramat sebagai hasil gerakan masyarakat dari bawah yang patut didukung pemerintah. Pasar Keramat adalah panggung ekspresi warga. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi dan mendukung agar ruang positif seperti ini terus berkembang dan mampu melestarikan warisan budaya bagi generasi berikutnya.

    Peringatan HUT ke-3 Pasar Keramat menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku budaya. Dengan nuansa tradisional dan suasana pasar yang rindang, Pasar Keramat diharapkan terus memperkuat identitas Kabupaten Mojokerto sebagai daerah yang kaya sejarah, budaya, dan kearifan lokal. [tin/suf]

  • Dua Sepeda Motor Milik Warga Puri Mojokerto Hilang Digondol Maling

    Dua Sepeda Motor Milik Warga Puri Mojokerto Hilang Digondol Maling

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua unit sepeda motor milik warga Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, dilaporkan hilang digondol maling pada, Sabtu (13/12/2025) kemarin. Peristiwa pencurian tersebut terjadi di teras rumah korban di Perum Indraprasta, Desa Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi pencurian tersebut terekam CCTV Warga sekitar. Dalam rekaman tersebut terlihat empat orang mengendarai sepeda motor masing-masing berjalan beriringan sekitar pukul 02.40 WIB. Keempatnya melajukan kendaraannya dengan kecepatan standart lantaran berbalok ke gang perumahan.

    Kapolsek Puri AKP Sutakat mengatakan, kejadian bermula saat korban baru pulang dari bekerja di Kabupaten Jombang sekitar pukul 20.30 WIB. Sekitar pukul 22.00 WIB, korban sampai rumah dan memarkir dua sepeda motornya, yakni Honda Trail CRF nopol S 3736 NCE dan Honda Beat nopol S 3611 NBG di teras rumah.

    “Kedua kendaraan diparkir dalam kondisi terkunci setang. Sekitar pukul 01.00 WIB, korban masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu pagar menggunakan gembok. Namun pada pukul 05.30 WIB, saksi yang merupakan istri korban mengetahui kedua sepeda motor sudah tidak ada di tempat,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

    Selain kedua sepeda motor yang hilang, pintu pagar rumah diketahui dalam keadaan terbuka dengan gembok yang sudah rusak. Mengetahui kejadian tersebut, korban kemudian melaporkan peristiwa pencurian itu ke Polsek Puri. Pihak kepolisian telah menerima laporan korban dan saat ini masih melakukan penyelidikan.

    “Kami masih melakukan pendalaman, termasuk mengumpulkan keterangan saksi dan barang bukti di lokasi kejadian,” pungkasnya. [tin]/aje

  • Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Sidokerto Mojokerto

    Bocah 9 Tahun Tewas Tenggelam di Waduk Sidokerto Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang bocah perempuan berusia 9 tahun dilaporkan meninggal dunia setelah tenggelam di waduk yang berada di Dusun Sidokerto, Desa Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Korban diduga terpeleset saat bermain di pinggir waduk bersama dua temannya.

    Agen Informasi Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Achmad Kurniawan mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu korban yang berinisial A (9), seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) sedang bermain di sekitar waduk bersama dua anak lainnya.

    “Korban bermain bertiga di pinggir waduk. Tiba-tiba korban terpeleset, sementara dua temannya langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar. Mendengar teriakan tersebut, warga setempat langsung melakukan pencarian secara manual. Warga juga melaporkan kejadian tersebut,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

    Tim SAR gabungan yang terdiri dari BPBD, Basarnas, dan relawan setempat juga dikerahkan untuk membantu proses pencarian. Namun belum sempat petugas gabungan terjun ke dalam waduk, tubuh korban ditemukan warga di lokasi awal korban dilaporkan terpeleset. Kedalaman waduk sendiri diperkirakan sekitar 4 hingga 5 meter.

    “Upaya pencarian dilakukan sejak laporan diterima hingga akhirnya korban berhasil ditemukan sekitar pukul 13.15 WIB oleh warga dalam kondisi meninggal dunia. Petugas gabungan sudah sampai lokasi namun, korban sudah berhasil ditemukan warga. Posisi korban ditemukan di titik awal saat terpeleset,” jelasnya.

    Setelah ditemukan, jenazah korban langsung dievakuasi dan dibawa ke Puskesmas Dawarblandong untuk dilakukan pemeriksaan awal guna memastikan penyebab kematian korban. Usai dilakukan pemeriksaan, jenazah korban selanjutnya dipulangkan ke rumah duka.

    BPBD Jawa Timur mengimbau kepada orang tua agar lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di area berisiko seperti waduk, sungai, maupun perairan terbuka lainnya, guna mencegah kejadian serupa terulang kembali. [tin/aje]

  • Pemkot Mojokerto Tertibkan Infrastruktur Telekomunikasi, Telkom Bayar Sewa Rumija Rp13,4 Miliar

    Pemkot Mojokerto Tertibkan Infrastruktur Telekomunikasi, Telkom Bayar Sewa Rumija Rp13,4 Miliar

    Mojokerto (beritajatim.com) –PT Telkom Indonesia resmi melakukan pembayaran sewa Ruang Milik Jalan (Rumija) kepada Pemerintah Kota Mojokerto senilai Rp13.461.263.133. Pembayaran tersebut menjadi bagian dari pemenuhan kewajiban perizinan penyelenggaraan infrastruktur telekomunikasi di wilayah Kota Mojokerto.

    Pembayaran dilakukan pada Sabtu (13/12/2025) dan sekaligus diikuti dengan penandatanganan kerja sama antara PT Telkom Indonesia dan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto sebagai dasar legal operasional jaringan telekomunikasi di wilayah perkotaan.

    Sebelumnya, Pemkot Mojokerto sempat menghentikan sementara operasional PT Telkom melalui penonaktifan Optical Distribution Cabinet (ODC) karena belum terpenuhinya kewajiban perizinan dan sewa lahan aset daerah sesuai Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penataan Kabel Serat Optik Telekomunikasi.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan bahwa pembayaran sewa Rumija tersebut merupakan bentuk kepatuhan penyelenggara telekomunikasi terhadap regulasi daerah. “Saya mengucapkan terima kasih kepada PT Telkom yang telah memenuhi kewajiban perizinan dan sewa Rumija,” ungkapnya, Minggu (14/12/2025).

    Kepatuhan tersebut, lanjutnya, menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung pembangunan Kota Mojokerto. Ia menegaskan bahwa penertiban dan penegakan aturan dilakukan untuk menciptakan tata kelola infrastruktur telekomunikasi yang tertib, aman, dan berkelanjutan, sekaligus memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara jasa telekomunikasi.

    “Penataan infrastruktur telekomunikasi tidak hanya bertujuan menciptakan keteraturan dan keamanan jaringan, tetapi juga memberikan kepastian hukum bagi pelaku usaha serta kontribusi nyata terhadap pendapatan daerah. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang sempat terjadi akibat penonaktifan layanan selama proses penertiban,” ujarnya.

    Langkah tersebut diambil demi memastikan penyelenggaraan telekomunikasi berjalan sesuai aturan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi kota. Pemkot Mojokerto menegaskan akan terus melakukan pengawasan terhadap penyelenggara telekomunikasi dan memastikan seluruh operator memenuhi kewajiban perizinan serta kontribusi pemanfaatan aset daerah sesuai ketentuan yang berlaku.

    Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengambil langkah tegas terhadap penyelenggara telekomunikasi yang melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi di Kota Mojokerto. Sebanyak sepuluh perusahaan dikenai penghentian sementara kegiatan usaha melalui penonaktifan ODC (Optical Distribution Cabinet).

    Lantaran banyak operator telekomunikasi ditemukan memasang kabel tanpa izin maupun tanpa memenuhi kewajiban administrasi. Sanksi tersebut diberikan mulai, Selasa (2/12/2025) lalu setelah sebelumnya para penyelenggara memperoleh teguran lisan dan tertulis. Namun para penyelenggara tersebut tidak segera memenuhi kewajiban perizinan dan pembayaran sewa ruang milik jalan (rumija). [tin/suf]

  • BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    BMKG Juanda Peringatkan Ancaman Cuaca Ekstrem, Mojokerto Raya Masuk Zona Waspada

    Mojokerto (beritajatim.com) — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda menetapkan Kabupaten dan Kota Mojokerto sebagai salah satu wilayah di Jawa Timur yang perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Potensi cuaca ekstrem tersebut dikeluarkan selama periode 11–20 Desember 2025.

    Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, mengatakan bahwa dalam 10 hari ke depan diprakirakan terjadi peningkatan intensitas hujan di sejumlah daerah, termasuk Mojokerto Raya, yakni Kabupaten dan Kota Mojokerto. Hal ini seiring aktifnya dinamika atmosfer di wilayah Jawa Timur.

    “Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Mojokerto. Dampaknya bisa berupa banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang,” ungkapnya dalam rilis yang diterima Beritajatim.com, Sabtu (13/12/2025).

    Ia menjelaskan, hampir seluruh wilayah Jawa Timur saat ini telah memasuki musim hujan. Kondisi tersebut diperkuat oleh kemunculan Bibit Siklon Tropis 935 di Samudra Hindia selatan NTB yang memberikan dampak tidak langsung berupa peningkatan suplai uap air ke wilayah Jawa Timur.

    Selain itu, aktivitas gelombang atmosfer Low, Kelvin, dan Rossby, serta suhu muka laut Selat Madura yang masih hangat, turut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem. BMKG Juanda mengimbau masyarakat Mojokerto, khususnya yang berada di wilayah rawan banjir dan perbukitan.

    “Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi. Pengguna jalan juga diminta berhati-hati karena hujan lebat berpotensi menyebabkan jalan licin dan jarak pandang terbatas. Masyarakat juga diharapkan rutin memantau informasi cuaca terkini dan peringatan dini dari BMKG,” katanya.

    Tujuannya agar dapat melakukan langkah antisipasi lebih awal. Taufiq menambahkan, informasi cuaca dan peringatan dini dapat diakses melalui laman resmi BMKG Juanda maupun kanal media sosial @infobmkgjuanda, serta layanan informasi cuaca 24 jam. [tin/kun]

  • Penyelundupan Ganja dari Bengkulu ke Pulau Jawa Digagalkan, Modusnya Disembunyikan dalam Paket Kerupuk

    Penyelundupan Ganja dari Bengkulu ke Pulau Jawa Digagalkan, Modusnya Disembunyikan dalam Paket Kerupuk

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis ganja ke Pulau Jawa di Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Tiga paket besar ganja ditemukan disamarkan dalam kiriman kerupuk kering merah yang diangkut truk ekspedisi.

    Kapolsek KSKP Bakauheni AKP Ferdo Elfianto membenarkan pengungkapan kasus tersebut. Penindakan dilakukan saat petugas melakukan pemantauan dan pemeriksaan kendaraan di pintu masuk Seaport Interdiction pelabuhan setempat.

    “Benar, pengungkapan ini terjadi pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 11.45 WIB. Saat itu personel kami melakukan pemeriksaan rutin terhadap kendaraan ekspedisi yang akan masuk ke area pelabuhan,” kata Ferdo, Sabtu (13/12/2025).

    Ferdo menjelaskan, kecurigaan muncul saat petugas memeriksa sebuah truk boks ekspedisi yang membawa paket kiriman dari Bengkulu dengan tujuan Mojokerto, Jawa Timur. Secara kasat mata, isi paket tersebut tampak seperti kerupuk kering merah.

    Namun setelah diperiksa lebih lanjut, isi paket tersebut ternyata hanya menjadi modus kamuflase untuk menyembunyikan narkoba jenis ganja.

    “Dari hasil pemeriksaan, petugas menemukan tiga paket besar ganja yang disamarkan dalam kiriman kerupuk kering merah. Masing-masing paket diperkirakan memiliki berat sekitar satu kilogram,” ungkapnya.

    Seluruh barang bukti ganja kini telah diamankan di Mapolsek KSKP Bakauheni. Polisi juga akan berkoordinasi dengan Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Lampung Selatan untuk pengembangan kasus lebih lanjut.

    “Barang bukti akan kami tindak lanjuti melalui proses penyelidikan dan penyidikan bersama Satresnarkoba Polres Lampung Selatan,” jelasnya.

  • DLH Kabupaten Mojokerto Targetkan Clean Up Limbah B3 di Pungging Rampung Akhir Desember

    DLH Kabupaten Mojokerto Targetkan Clean Up Limbah B3 di Pungging Rampung Akhir Desember

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto memastikan proses pembersihan atau clean up limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Dusun Bangun, Desa Bangun, Kecamatan Pungging, ditargetkan rampung sebelum akhir Desember 2025.

    Kepastian tersebut merupakan hasil rapat koordinasi (rakor) yang digelar DLH Kabupaten Mojokerto bersama sejumlah pihak terkait pada, Kamis (11/12/2025) kemarin. Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat DLH Kabupaten Mojokerto tersebut, dilanjutkan dengan peninjauan langsung ke lokasi dumping limbah B3.

    Kepala DLH Kabupaten Mojokerto, Rachmat Suharyono mengatakan, penanganan limbah B3 dilakukan melalui koordinasi lintas daerah dan provinsi. DLH Kabupaten Mojokerto telah berkoordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Timur serta DLH Kabupaten Jombang untuk memastikan proses clean up berjalan sesuai ketentuan.

    “DLH Provinsi Jawa Timur bersama DLH Kabupaten Jombang bersedia memfasilitasi proses pembersihan limbah B3 yang ditargetkan selesai sebelum akhir Desember 2025,” ungkapnya, Sabtu (13/12/2025).

    Berdasarkan hasil rakor, limbah B3 yang dibersihkan nantinya akan dikirim ke PT Semen Indonesia di Kabupaten Tuban untuk dimanfaatkan sesuai peraturan yang berlaku. Sebelumnya, PT Semen Indonesia bersama pihak transporter telah melakukan tinjauan lapangan pada 2 Desember 2025 guna memastikan kesiapan pemanfaatan limbah tersebut.

    Namun demikian, sebelum proses clean up dilakukan, limbah B3 harus melalui tahapan penonaktifan. Langkah tersebut, lanjutnya, bertujuan menghilangkan bau menyengat sekaligus memenuhi standar bahan baku pemanfaatan. Limbah B3 tersebut akan dibiarkan selama satu hingga dua minggu sebelum proses pembersihan dan pengangkutan dilakukan.

    “Dari hasil pendataan, volume limbah B3 yang akan dibersihkan diperkirakan mencapai sekitar 105 ton. Penonaktifan dilakukan secara alami dengan membuka terpal penutup limbah agar gas amoniak dapat menguap. Hari ini juga telah dilakukan pembukaan terpal bersama pihak terkait,” jelasnya.

    Selama masa penonaktifan, DLH Kabupaten Mojokerto akan melakukan monitoring secara berkala. Koordinasi dengan DLH Provinsi Jawa Timur juga terus dilakukan guna memastikan seluruh tahapan clean up berjalan sesuai prosedur serta tidak menimbulkan dampak lingkungan maupun gangguan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

    Sebelumnya, warga Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto digegerkan oleh temuan belasan karung berisi limbah yang diduga sebagai Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) jenis slag atau abu peleburan aluminium. Tumpukan limbah yang mengeluarkan bau menyengat tersebut ditemukan di lahan terbuka pada, Jumat (7/11/2025) pekan lalu. [tin/ian]

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Kapasitas Petani Jeruk, Siapkan Wisata Petik Jeruk di TBM

    Pemkot Mojokerto Perkuat Kapasitas Petani Jeruk, Siapkan Wisata Petik Jeruk di TBM

    Mojokerto (Beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus memperkuat kapasitas petani jeruk melalui Pelatihan Budidaya Jeruk yang digelar di PLUT Maja Citra Kinarya. Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas jeruk sekaligus menyiapkan wisata petik jeruk di kawasan Taman Bahari Mojopahit (TBM).

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari mengatakan, pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari diskusi bersama para petani jeruk yang sebelumnya digelar di Kantor Kelurahan Pulorejo pada November 2025 lalu. “Kita sudah diskusi awal di sana, kemudian saya tindaklanjuti apa yang menjadi kebutuhan panjenengan,” ungkapnya, Sabtu (13/12/2025).

    Yakni dengan melakukan kegiatan pelatihan di penghujung tahun. Wisata petik jeruk menjadi salah satu segmen penting dalam pengembangan kawasan TBM yang terintegrasi dengan wisata susur sungai. Meski luas lahan jeruk di Kota Mojokerto tergolong terbatas, Ning Ita (sapaan akrab, red), optimistis hasilnya dapat maksimal apabila dikelola dengan baik.

    “Artinya panjenengan sampun mendapatkan ilmu bagaimana supaya jeruk yang kita tanam di Bantaran Sungai Ngotok ini sesuai harapan kita bersama. Buahnya bisa lebat dan juga manis. Lahannya memang tidak luas, tapi kalau dikelola dengan baik, hasilnya bisa maksimal. Jeruk ini bisa menjadi kebanggaan sekaligus mendukung pariwisata Kota Mojokerto,” tegasnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Mojokerto, Novi Raharjo menjelaskan bahwa, Pelatihan Budidaya Jeruk hari pertama dilaksanakan pada 9 Desember 2025 lalu. Materi yang diberikan meliputi pengolahan lahan, perawatan tanaman, rekayasa tanaman, hingga pengendalian hama.

    “Panen pertama dan kedua biasanya masih masam atau kecut. Namun pada panen ketiga, kualitas buah bisa ditingkatkan menjadi lebih manis melalui berbagai intervensi dan rekayasa tanaman yang telah diajarkan oleh narasumber,” jelasnya.

    Ia menambahkan, pada hari kedua pelatihan difokuskan pada konsep agrowisata, mengingat kebun jeruk berada di kawasan pariwisata TBM. Denganbtema agrowisata, artinya mengaitkan kegiatan pertanian dengan sektor pariwisata, karena lahan jeruk ini berada di kawasan Taman Bahari Mojopahit.

    Untuk semakin meramaikan kawasan TBM, Pemkot Mojokerto juga telah menggelar berbagai kegiatan dan event, mulai dari fun run hingga kegiatan kepramukaan. Saat ini, kawasan petik jeruk di bantaran Sungai Ngotok dikelola oleh enam kelompok petani jeruk, yang terdiri dari empat kelompok di sisi selatan sungai dalam kawasan TBM dan dua kelompok pengelola di sisi utara sungai.

    Dalam kegiatan tersebut, turut hadir dua anggota DPRD Kota Mojokerto dari Partai Gerindra yang ikut berdiskusi dan menyerap aspirasi para petani peserta pelatihan. [tin/ian]