kab/kota: Mojokerto

  • PNM Peduli Bangun Kandang Kambing Modern untuk Kelompok Ternak di Mojokerto

    PNM Peduli Bangun Kandang Kambing Modern untuk Kelompok Ternak di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Mojokerto melalui program PNM Peduli menyalurkan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) berupa pembangunan kandang kambing modern bagi Kelompok Ternak Berkah Mandiri di Desa Wiyu, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Langkah ini menjadi bentuk nyata dukungan PNM dalam meningkatkan pendapatan keluarga serta memperkuat ekonomi kerakyatan. Dengan fasilitas kandang modern, para peternak diharapkan memiliki ruang usaha yang lebih layak dan produktif.

    Pimpinan Cabang PNM Mojokerto, Arif Sulistyantoro menegaskan, bahwa PNM tidak hanya hadir lewat pembiayaan modal, tetapi juga melalui penyediaan sarana dan prasarana yang dapat memberi nilai tambah bagi masyarakat. “Kami ingin masyarakat tidak hanya terbantu secara fasilitas,” ungkapnya, Sabtu (27/9/2025).

    Tetapi juga semakin terinspirasi untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Melalui program PNM Peduli ini, pihaknya berharap kelompok ternak Berkah Mandiri mampu berkembang menjadi wirausaha tangguh yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan lingkungan sekitarnya.

    “Kandang modern ini diharapkan dapat mendukung pengelolaan usaha ternak yang lebih produktif. Mulai dari pemanfaatan pupuk organik hingga pengolahan susu kambing, sehingga pendapatan masyarakat bisa meningkat. Kami optimis, inisiatif kecil ini akan berdampak besar, tidak hanya bagi warga Desa Wiyu,” katanya

    Tetapi, lanjutnya, juga dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk berdaya melalui usaha ternak. Dengan komitmen keberpihakan pada masyarakat, PNM menegaskan siap terus mendampingi perjalanan menuju kemandirian dan kesejahteraan bersama. [tin/ian]

  • Ribuan Warga Mojokerto Turun ke Jalan Rayakan World Clean Up Day 2025

    Ribuan Warga Mojokerto Turun ke Jalan Rayakan World Clean Up Day 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Suasana berbeda terlihat di Kota Mojokerto, Sabtu (27/9/2025), ketika ratusan warga turun serentak melakukan aksi bersih-bersih lingkungan dalam rangka memperingati World Clean Up Day (WCD) 2025. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari atau yang akrab disapa Ning Ita.

    Peringatan WCD di Mojokerto digelar selama dua hari. Pada Jumat (26/9), sekitar 1.000 aparatur sipil negara (ASN) membersihkan kantor-kantor pemerintahan. Di hari kedua, jumlah peserta meningkat hingga 2.400 orang yang terdiri dari unsur Pemkot Mojokerto, TNI, organisasi masyarakat, komunitas, hingga warga sekitar.

    Ribuan peserta bergotong royong membersihkan area publik dan pemukiman warga. Ning Ita yang ikut terjun langsung di Jalan Sawunggaling, Kelurahan Gedongan, Kecamatan Magersari, menegaskan bahwa gerakan ini bukan sekadar seremonial. “Tujuan kita jelas, menjaga agar Kota Mojokerto lebih asri, lebih nyaman untuk semua yang berdomisili di dalamnya,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita juga menyinggung capaian positif Mojokerto dalam pengelolaan sampah. Sejak 1,5 tahun terakhir, Pemkot Mojokerto mendapat pendampingan dari Rekosistem, organisasi yang ditunjuk konsorsium Jepang di Indonesia. Program ini berhasil menekan timbulan sampah dari 90.000 ton menjadi 56.000 ton.

    “Artinya hampir 50 persen penurunannya. Ini menunjukkan masyarakat sudah memiliki kepedulian yang cukup baik, ada perubahan perilaku dalam pengelolaan sampah sejak dari rumah tangga. Dan inilah yang memang ingin kita capai ke depannya,” tegasnya.

    Menurut Ning Ita, kunci keberhasilan pengelolaan sampah bukan terletak pada besar anggaran maupun luas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA), melainkan pada budaya disiplin masyarakat sejak dari rumah. Ia menambahkan, kerja sama dengan konsorsium Jepang tidak hanya sebatas pendampingan, tetapi juga membuka peluang fasilitasi pengelolaan sampah di Jepang untuk kemudian diterapkan di Mojokerto.

    “Alhamdulillah, ini bisa kita katakan sudah cukup berhasil,” pungkasnya. [tin/beq]

  • DPRD Kota Mojokerto Sepakati KUA-PPAS 2026 dan Tujuh Raperda Strategis

    DPRD Kota Mojokerto Sepakati KUA-PPAS 2026 dan Tujuh Raperda Strategis

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto menggelar Rapat Paripurna di Gedung DPRD. Dalam rapat tersebut, disepakati Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2026, serta tujuh Rancangan Peraturan Daerah (Raperda).

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan bahwa kesepakatan ini menjadi salah satu tahapan penting dalam menentukan arah pembangunan daerah ke depan. Dengan disepakatinya KUA dan PPAS, kita telah menapaki proses penting dalam perencanaan dan penentuan arah pelaksanaan pembangunan di Kota Mojokerto tahun 2026 mendatang,” ungkapnya, Jumat (26/9/2025).

    Usai penandatanganan kesepakatan KUA dan PPAS TA 2026, Pemkot Mojokerto akan menerbitkan Surat Edaran Wali Kota sebagai dasar penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). Ning Ita (sapaan akrab, red) berharap pembahasan RAPBD 2026 antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dapat berjalan lancar serta sesuai jadwal.

    Selain itu, rapat paripurna juga menyepakati tujuh Raperda yang dinilai strategis untuk mendukung pembangunan daerah. Ketujuh Raperda tersebut meliputi Raperda tentang Pemajuan Kebudayaan. Raperda tentang Penyelenggaraan Penanaman Modal. Raperda tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Raperda tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren.

    Raperda tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah Kota Mojokerto. Raperda tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Badan Usaha. Raperda tentang Penyertaan Modal Daerah pada Perusahaan Perseroan Daerah Bank Perekonomian Rakyat Jawa Timur. Atas sinergi yang terbangun, Ning Ita menyampaikan apresiasi kepada pimpinan dan anggota DPRD Kota Mojokerto.

    “Kami berharap kebijakan yang kita susun dalam bentuk perda ini dapat dilaksanakan dan menjadi pedoman dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, serta pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Sebanyak 57 Aparatur Baru Resmi Perkuat Kinerja Pemkot Mojokerto

    Sebanyak 57 Aparatur Baru Resmi Perkuat Kinerja Pemkot Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyerahkan petikan Surat Keputusan (SK) kepada 56 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) periode II formasi 2024 serta 1 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) lulusan IPDN Angkatan XXXII. Penyerahan dilakukan di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto.

    Dengan penyerahan tersebut, sebanyak 57 aparatur baru resmi bergabung untuk memperkuat kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Dalam sambutannya, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa kehadiran aparatur baru bukan hanya menambah jumlah pegawai, melainkan juga diharapkan membawa kualitas kerja, komitmen, dan integritas yang tinggi dalam pelayanan publik.

    “Penyerahan SK ini bukan sekadar pengukuhan status kepegawaian, tetapi awal dari pengabdian yang sesungguhnya. Kita ingin menghadirkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), birokrasi yang mampu melahirkan kebijakan berpihak pada masyarakat luas, serta menjawab tantangan zaman dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat,” katanya.

    Ia juga menekankan pentingnya peran aparatur baru sebagai motor penggerak birokrasi yang adaptif, inovatif, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Khusus bagi PPPK yang sebelumnya berstatus tenaga honorer, Ning Ita berharap semangat pengabdian mereka semakin menguat untuk memberikan kinerja optimal.

    “Kepada CPNS lulusan IPDN agar ilmu yang diperoleh selama pendidikan dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari. Jadilah teladan dalam kedisiplinan, profesionalitas, dan etika kerja. Ingatlah bahwa generasi muda inilah yang akan menjadi penggerak birokrasi ke depan. Saya berharap seluruh aparatur baru mampu bekerja dengan penuh integritas, profesionalitas, dan loyalitas,” ujarnya.

    Orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto ini menutup sambutan dengan mengajak seluruh aparatur baru menjadikan momentum ini sebagai titik tolak untuk memperkuat semangat kebersamaan, meningkatkan kapasitas diri, serta berkontribusi nyata bagi visi dan misi pembangunan Kota Mojokerto. [tin/ian]

  • Wali Kota Mojokerto Sambangi Penjahit Pasar Tanjung Anyar dan Produsen Olahan Singkong

    Wali Kota Mojokerto Sambangi Penjahit Pasar Tanjung Anyar dan Produsen Olahan Singkong

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, kembali melaksanakan agenda sambang dengan menyapa para penjahit di Los Jahit Pasar Tanjung Anyar sekaligus meninjau UMKM Sigma, produsen frozen food berbahan dasar singkong, Jumat (26/9/2025).

    Di Los Jahit Pasar Tanjung Anyar, sekitar 20 penjahit setiap hari membuka layanan dari pagi hingga sore. Ning Ita, sapaan akrabnya, mengajak masyarakat untuk memanfaatkan jasa mereka, baik untuk permak maupun jahit pakaian baru.

    “Silakan datang ke los jahit Pasar Tanjung Anyar, dienteni diluk langsung mari. Ada 20 penjahit yang siap melayani jasa permak segala jenis baju. Cepat ayo dilarsi kabeh,” ungkapnya.

    Salah satu penjahit, Ismail, yang sudah menekuni usaha sejak 1996, menjelaskan tarif jasa permak pakaian di Pasar Tanjung Anyar mulai Rp10 ribu, sementara menjahit pakaian baru biayanya mulai Rp100 ribu per setel seragam.

    “Kalau permak seperti potong saja itu Rp10 ribu–Rp15 ribu atau lebih, tergantung tingkat kesulitannya. Sedangkan untuk jahit pakaian baru bisa sampai Rp150 ribu,” ujarnya.

    Usai meninjau penjahit, Ning Ita melanjutkan kunjungan ke UMKM Sigma. Berdiri sejak Desember 2018, usaha ini mengolah singkong menjadi beragam produk makanan. Pemilik Sigma, Dwi Kurniawati Wilujeng, menuturkan bahwa awalnya usaha tersebut hanya untuk menyediakan kudapan keluarga. Kini, Sigma telah berkembang menjadi UMKM potensial di Kota Mojokerto.

    “Dalam sehari, kami bisa mengolah hingga 4 kwintal singkong menjadi berbagai produk seperti singkong frozen, stik singkong, donat singkong, jemblem singkong, hingga roti maryam,” jelasnya.

    Melalui kegiatan sambang ini, Ning Ita menegaskan komitmen Pemkot Mojokerto dalam mendukung keberlangsungan UMKM sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan di Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Video Viral Kepala Desa Joget Dangdut di Kantor Kecamatan, Bupati Mojokerto Turun Tangan

    Video Viral Kepala Desa Joget Dangdut di Kantor Kecamatan, Bupati Mojokerto Turun Tangan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah video yang menampilkan salah satu Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto berjoget dangdut bersama biduan di Kantor Kecamatan Sooko menjadi viral di media sosial. Peristiwa ini memicu reaksi publik sekaligus mendapat teguran langsung dari Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, Kamis (26/9/2025).

    Gus Barra (sapaan akrab) segera mengumpulkan Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab), Inspektorat, Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM), serta Camat Sooko untuk meminta keterangan terkait video viral tersebut.

    “Jadi saya sudah kumpulkan semua (kemarin). Saya sampaikan kepada Pak Sekdakab untuk mengimbau kepada semua saja, Camat, perangkat daerah, BUMD, RSUD untuk tidak membuat kegiatan-kegiatan yang menyakiti hati masyarakat, yang mengusik hati masyarakat, yang tidak memiliki nilai-nilai empati bagi masyarakat,” ungkap Gus Barra.

    Menurutnya, Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan pelayan masyarakat dan harus menghindari kegiatan yang dapat menyinggung atau menyakiti hati publik. Terkait video viral, Gus Barra menyerahkan tindak lanjut kepada Sekdakab Mojokerto dan berharap peristiwa serupa tidak terulang.

    “Kita semua sebagai pelayan masyarakat sekarang ini menjadi sorotan, apapun kegiatan kita akan menjadi sorotan bagi masyarakat. Imbuhan ini segera disampaikan kepada semua pegawai pemerintah di lingkup Pemerintahan Kabupaten Mojokerto tanpa terkecuali. Sehingga hal-hal serupa tidak terulang lagi di kemudian hari,” tambahnya.

    Sekdakab Mojokerto, Teguh Gunarko, menyatakan akan melakukan pemeriksaan khusus terkait permasalahan tersebut. “Seusai PP Nomor 94 Tahun 2021, pasal mana yang bisa menjerat. Apakah hukuman disiplin, ringan atau berat. Nanti akan kami sampaikan kepada Pak Bupati,” tegasnya. [tin/beq]

  • Pemkab Mojokerto Jadi Tuan Rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional 2025

    Pemkab Mojokerto Jadi Tuan Rumah Bulan Pengurangan Risiko Bencana Nasional 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bersama Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto ditunjuk sebagai tuan rumah peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional 2025. Agenda tahunan yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama BPBD seluruh Indonesia ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 1 hingga 3 Oktober 2025.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra menyampaikan, bahwa pemilihan Mojokerto sebagai lokasi kegiatan memiliki makna khusus. Secara geografis, Mojokerto memiliki potensi bencana yang cukup tinggi karena terdiri atas dataran tinggi, perbukitan, hingga dataran rendah yang rawan banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, kekeringan, dan kebakaran hutan serta lahan (karhutla).

    “Selain potensi kebencanaan, Mojokerto juga memiliki latar belakang historis sebagai pusat Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan terbesar di Asia. Dua hal inilah yang akan diangkat dalam Bulan PRB Nasional 2025. Selain edukasi penanggulangan bencana, juga penggenalan UMKM, wisata lokal, kuliner sehingga diharapkan mengangkat perekonomian,” ungkapnya, Kamis (25/9/2025).

    Hingga saat ini, persiapan terus dilakukan jelang peringatan Bulan PRB Nasional 2025. Dengan tema ‘Dari Bumi Majapahit Kita Gelorakan Pengurangan Risiko Bencana Nusantara, Tangguh Rek’, Gus Barra (sapaan akrab, red) mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan menyukseskan acara nasional tersebut.

    Sejak pertama kali diselenggarakan pada 2013, Bulan PRB menjadi wadah apresiasi bagi para pegiat kebencanaan di seluruh Indonesia sekaligus sarana berbagi pengalaman, inovasi, dan pembelajaran. Tahun ini, Mojokerto menghadirkan rangkaian acara edukatif, budaya, hingga hiburan bagi masyarakat.

    Beberapa agenda yang akan digelar antara lain lomba kebencanaan (fotografi, video kreatif, jingle PRB, hingga lomba mewarnai untuk anak usia dini), pelatihan mitigasi bencana bagi kelompok masyarakat, forum Kepala Pelaksana BPBD, hingga sharing session teknologi kebencanaan.

    Selain itu, juga akan ada kunjungan kebudayaan ke situs-situs peninggalan Majapahit, penanaman 3.000 bibit pohon di 25 Desa Tangguh Bencana, Expo PRB dengan layanan masyarakat gratis, lomba Ranking 1 untuk pelajar, serta pesta rakyat di Trowulan yang menampilkan kuliner khas, seni budaya, dan sosialisasi PRB.

    Tak ketinggalan, kegiatan sosial berupa sunat massal gratis pada 1–2 Oktober, Fun Run sejauh 5 kilometer yang diikuti 1.500 pelari, serta malam puncak di Trowulan dengan menghadirkan Menko PMK, Kepala BNPB, Gubernur Jawa Timur, hingga pertunjukan budaya khas Majapahit, drone light show, dan tausyiah kebencanaan oleh Gus Kautsar. [tin/aje]

     

  • Pemkab Mojokerto Tuntaskan Pembangunan Jalan Bendung–Bantengan

    Pemkab Mojokerto Tuntaskan Pembangunan Jalan Bendung–Bantengan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan demi memperlancar akses dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan langsung oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra atau yang akrab disapa Gus Barra, saat meninjau pembangunan ruas jalan rabat beton Bendung–Bantengan di Desa Bendung, Kecamatan Jetis.

    Ruas jalan sepanjang 2,291 kilometer tersebut sebelumnya mengalami kerusakan parah di 2,148 km yang memerlukan perbaikan dan pelebaran. Proyek ini ditangani secara bertahap dalam tiga tahun terakhir dengan anggaran sekitar Rp10 miliar. Pada 2022, Pemkab memperbaiki jalan sepanjang 1,029 km dengan lebar 5,5 meter. Pada 2024, dilanjutkan pembangunan 0,625 km dengan lebar sama. Tahap akhir pada 2025 menuntaskan sisa 0,494 km, terdiri atas 0,210 km dengan lebar 4 meter dan 0,284 km dengan lebar 5,5 meter.

    “Alhamdulillah, seperti yang kita lihat, hasilnya sangat baik. Cor jalan yang dibangun tebal dan kokoh. Tadi kami juga berinteraksi dengan masyarakat, mereka menyampaikan rasa senang dan puas dengan pembangunan ini,” ungkap Gus Barra saat meninjau bersama camat, Dinas PU, dan Kepala Desa setempat.

    Bupati menegaskan, pembangunan infrastruktur jalan harus memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan warga. Menurutnya, masyarakat sekitar sudah merasakan langsung manfaat peningkatan jalan tersebut karena distribusi hasil pertanian dan aktivitas ekonomi menjadi lebih lancar.

    “Menurut informasi dari warga, adanya jalan ini mampu meningkatkan perekonomian mereka. Karena itu, infrastruktur yang kita bangun harus dimaksimalkan agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” tegasnya.

    Dengan rampungnya pembangunan ruas Jalan Bendung–Bantengan pada 2025, Pemkab Mojokerto optimistis aksesibilitas warga semakin mudah, distribusi hasil bumi lebih efisien, dan perekonomian masyarakat kian tumbuh. [tin/beq]

  • Pemkab Mojokerto Matangkan Rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan ke Mojosari

    Pemkab Mojokerto Matangkan Rencana Pemindahan Pusat Pemerintahan ke Mojosari

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto terus mematangkan rencana besar pemindahan pusat pemerintahan ke kawasan Mojosari. Langkah ini ditandai dengan pemaparan laporan Feasibility Study (FS) yang digelar di Smart Room Satya Bina Karya (SBK), Pemkab Mojokerto, dengan menghadirkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tim pemindahan, serta tenaga ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya sebagai penyusun kajian teknis.

    Dalam pemaparan tersebut, tim ITS merekomendasikan kawasan Stadion Gajah Mada, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari, sebagai lokasi paling ideal. Area seluas 5,2 hektare dinilai strategis, memiliki aksesibilitas tinggi, dan berpotensi menjadi kawasan pengembangan terpadu. “Setelah kita tinjau, yang paling sesuai itu di utara Jalan Stadion Gajah Mada,” kata perwakilan ITS.

    Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto, Teguh Gunarko, menegaskan pentingnya percepatan penyelesaian FS yang sempat mengalami keterlambatan sehingga menghambat kerja tim lintas OPD. “Kalau FS ini bisa selesai September, tentu tim pemindahan langsung bisa bergerak,” ujarnya.

    Ia juga mengusulkan pembangunan gedung serbaguna di pusat pemerintahan baru yang difungsikan sebagai ruang penerima tamu sekaligus pusat rapat agar lebih representatif.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menekankan bahwa pemindahan ibu kota harus menjadi langkah nyata, bukan sekadar wacana. Ia menyebut rencana ini sudah bergulir puluhan tahun dan kini saatnya diwujudkan dengan komitmen bersama.

    “Kalau FS ini kita setujui bersama, maka kita semua harus punya komitmen. Untuk merealisasikan tanah ini saya kira di atas 70 persen, tinggal bagaimana action kita. Terpenting tidak ada yang mempersulit, Mojosari tepat dijadikan pusat pemerintahan baru karena lokasinya yang strategis,” ujarnya.

    Mojosari dipandang memiliki banyak keunggulan, mulai dari kedekatan dengan fasilitas keamanan, akses ke jalan nasional, hingga ketersediaan tanah kas desa yang bisa dioptimalkan. Bupati juga menambahkan harapan agar bangunan pemerintahan baru bernuansa kemajapahitan, termasuk masjid, sebagai simbol kota modern dengan dukungan ruang terbuka hijau, sarana olahraga, dan fasilitas keamanan. [tin/beq]

  • Wali Kota Mojokerto Launching I-Dis 3.0, Tekankan Disiplin ASN sebagai Budaya

    Wali Kota Mojokerto Launching I-Dis 3.0, Tekankan Disiplin ASN sebagai Budaya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari resmi membuka sosialisasi Aplikasi Integrated Discipline (I-Dis) versi 3.0. Kegiatan ini diikuti para Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, kepala sekolah, kepala UPT Puskesmas, Laboratorium Kesehatan Daerah, hingga sekretaris lurah se-Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita (sapaan akrab, red) menegaskan bahwa kehadiran I-Dis 3.0 yang kini terintegrasi dengan Sistem Informasi Aparatur Sipil Negara (SIASN) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN), akan membuat catatan kedisiplinan ASN tercatat secara transparan.

    “Dengan adanya aplikasi I-Dis 3.0 yang terintegrasi dengan SIASN BKN, tidak ada lagi pelanggaran disiplin ASN yang bisa ditutupi. Semua akan tercatat secara transparan,” ungkapnya di salah satu hotel di Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Kamis (25/9/2025).

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat membuka sosialisasi Aplikasi Integrated Discipline (I-Dis) versi 3.0. [Foto : ist]Meski demikian, Ning Ita menekankan dirinya berharap aplikasi ini tidak menjadi wadah catatan pelanggaran, melainkan pengingat agar ASN Kota Mojokerto menjaga integritas dan kedisiplinan. Kedisiplinan ASN tidak hanya sebatas kewajiban selama jam kerja, melainkan harus menjadi budaya yang melekat sepanjang karier

    “Saya sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian tentu tidak ingin aplikasi ini ada isinya. Artinya, seluruh ASN Kota Mojokerto harus disiplin sehingga raportnya baik dan bersih dari catatan pelanggaran. Saya menganggap seluruh ASN Kota Mojokerto sebagai anak saya. Karena itu, saya tidak ingin ada ‘dosa-dosa’ ASN terpampang nyata dalam sistem nasional,” katanya.

    Disiplin harus menjadi budaya, bukan hanya saat jam kerja, tetapi melekat selama masih menyandang jabatan ASN. Selain soal disiplin, Ning Ita juga menyoroti pentingnya penerapan nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK. Nilai ini, katanya, harus tercermin dalam perilaku sehari-hari baik saat berdinas maupun di luar jam kerja.

    “Nilai-nilai dasar ASN ini bukan hanya diterapkan saat jam kerja. Selama masih menyandang status ASN, maka nilai-nilai itu harus menjadi perilaku sehari-hari,” tambahnya.

    Melalui peluncuran I-Dis 3.0, Ning Ita berharap budaya disiplin ASN di lingkungan Pemkot Mojokerto semakin kuat, sehingga pelayanan publik berjalan optimal, bersih, dan akuntabel. Sosialisasi ini juga menghadirkan Auditor Manajemen ASN Muda Direktorat Pengawasan dan Pengendalian II BKN, Rio Willander Sianipar sebagai narasumber. [tin/but]