kab/kota: Mojokerto

  • BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari Nasional 4 Oktober 2025

    BNPB Update Korban Ambruknya Mushala Ponpes Al Khoziny: 14 Meninggal, 49 Masih Dicari
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan update daftar korban tewas dari tragedi ambruknya musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang bertambah menjadi 14 orang.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa total korban tercatat sebanyak 167 orang.
    “103 orang dalam kondisi selamat, 14 orang meninggal dunia, dan satu orang kembali ke rumah tanpa memerlukan penanganan medis lanjutan,” ungkap Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
    Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
    “Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelasnya.
    Sampai saat ini, proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan penuh dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan musala.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Peta Rawan Gempa Bumi di Jawa Timur: Sumenep dan Surabaya Termasuk

    Morfologi wilayah di sekitar pusat gempa bumi Sumenep bervariasi mulai dari dataran aluvial di daerah pantai hingga perbukitan bergelombang di wilayah tengah Pulau Sapudi dan Pulau Madura.

    Kondisi morfologi di sekitar sumber gempa memperlihatkan kondisi umur batuan di sekitar sumber gempa bumi. Keberadaan batuan muda serta sedimen permukaan yang telah mengalami pelapukan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi, sehingga intensitas guncangan di permukaan dapat lebih besar dibandingkan di daerah dengan batuan kompak.

    “Kekerasan batuan di wilayah Sumenep dipengaruhi oleh umur dan litologi, batuan yang lebih muda atau telah mengalami pelapukan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan batuan tua dan kompak,” sebut Wafid.

    Berdasarkan kondisi geologi dan geoteknik, wilayah sekitar pusat gempa bumi di Sumenep dapat diklasifikasikan ke dalam kelas tanah D (tanah sedang) dan E (tanah lunak) berdasarkan nilai Vs30, sehingga variasi tingkat amplifikasi guncangan gempa bumi sangat bergantung pada kondisi setempat.

    Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan gempa bumi ini dirasakan dengan intensitas MMI (Modified Mercalli Intensity) V-VI MMI di Pulau Sapudi, IV MMI di Sumenep, III-IV MMI di Pamekasan, Situbondo, Sampang, dan Surabaya, III MMI di Tuban dan Gianyar, II-III MMI di Tabanan, Probolinggo, Denpasar, Buleleng, Lumajang, Kuta, Banyuwangi, Bangkalan, Jember, Sidoarjo, dan Mojokerto, serta II MMI di Lombok Tengah, Lombok Utara, Blitar, Bondowoso, dan Malang.

    “Berdasarkan Peta Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi, daerah yang berada dekat dengan sumber gempa bumi terletak pada kawasan rawan bencana gempa bumi rendah hingga menengah,” ujar Wafid.

     

  • Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kembali mencatatkan capaian membanggakan dalam pembangunan masyarakat digital. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 di Kota Mojokerto mencapai 52,38.

    Angka tersebut naik 5,52 poin dibanding tahun 2024 yang sebesar 46,86. Dengan capaian tersebut, klasifikasi IMDI Kota Mojokerto meningkat dari kategori ‘Cukup’ menjadi ‘Tinggi’, sekaligus melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur (49,17) maupun rata-rata nasional (44,53).

    Kenaikan IMDI Kota Mojokerto tahun 2025 terutama ditopang oleh Pilar 1 (Infrastruktur dan Ekosistem) serta Pilar 3 (Pemberdayaan). Pilar 1 naik dari 64,88 menjadi 69,53 atau bertambah 4,65 poin. Sementara Pilar 3 melonjak signifikan dari 26,08 menjadi 50,13 atau meningkat 24,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun demikian, dua pilar lainnya justru mencatat penurunan. Pilar 2 (Keterampilan Digital) turun dari 59,63 menjadi 49,33, sedangkan Pilar 4 (Pekerjaan) sedikit turun dari 38,11 menjadi 37,75. Meski begitu, secara keseluruhan capaian ini menunjukkan infrastruktur digital di Kota Mojokerto semakin kuat dan partisipasi masyarakat dalam ekosistem digital makin meningkat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini yang disebutnya sebagai hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, peningkatan nilai IMDI tersebut merupakan bukti nyata bahwa Kota Mojokerto terus bergerak maju dalam pembangunan masyarakat digital.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari perangkat daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program digitalisasi,” ungkap Ning Ita, Jumat (3/10/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ini menegaskan, tantangan ke depan adalah memperkuat literasi dan keterampilan digital agar masyarakat tidak hanya memiliki akses, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.

    “Ini menjadi fokus kebijakan kami untuk memperkuat transformasi digital yang inklusif,” pungkasnya. [tin/ian]

  • Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Indeks Masyarakat Digital Mojokerto 2025 Naik, Lampaui Rata-Rata Jatim dan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto kembali mencatatkan capaian membanggakan dalam pembangunan masyarakat digital. Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) tahun 2025 di Kota Mojokerto mencapai 52,38.

    Angka tersebut naik 5,52 poin dibanding tahun 2024 yang sebesar 46,86. Dengan capaian tersebut, klasifikasi IMDI Kota Mojokerto meningkat dari kategori ‘Cukup’ menjadi ‘Tinggi’, sekaligus melampaui rata-rata Provinsi Jawa Timur (49,17) maupun rata-rata nasional (44,53).

    Kenaikan IMDI Kota Mojokerto tahun 2025 terutama ditopang oleh Pilar 1 (Infrastruktur dan Ekosistem) serta Pilar 3 (Pemberdayaan). Pilar 1 naik dari 64,88 menjadi 69,53 atau bertambah 4,65 poin. Sementara Pilar 3 melonjak signifikan dari 26,08 menjadi 50,13 atau meningkat 24,05 poin dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun demikian, dua pilar lainnya justru mencatat penurunan. Pilar 2 (Keterampilan Digital) turun dari 59,63 menjadi 49,33, sedangkan Pilar 4 (Pekerjaan) sedikit turun dari 38,11 menjadi 37,75. Meski begitu, secara keseluruhan capaian ini menunjukkan infrastruktur digital di Kota Mojokerto semakin kuat dan partisipasi masyarakat dalam ekosistem digital makin meningkat.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini yang disebutnya sebagai hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, peningkatan nilai IMDI tersebut merupakan bukti nyata bahwa Kota Mojokerto terus bergerak maju dalam pembangunan masyarakat digital.

    “Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, mulai dari perangkat daerah, komunitas, pelaku usaha, dan masyarakat yang telah mendukung berbagai program digitalisasi,” ungkap Ning Ita, Jumat (3/10/2025).

    Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto ini menegaskan, tantangan ke depan adalah memperkuat literasi dan keterampilan digital agar masyarakat tidak hanya memiliki akses, tetapi juga mampu memanfaatkan teknologi secara produktif dan bertanggung jawab.

    “Ini menjadi fokus kebijakan kami untuk memperkuat transformasi digital yang inklusif,” pungkasnya. [tin/ian]

  • 5
                    
                        Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
                        Nasional

    5 Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk Nasional

    Tim Gabungan Masih Cari 54 Korban Ponpes Al Khoziny Ambruk
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada 54 orang korban ambruknya mushala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih dicari.
    “Jumlah korban terdampak 166 orang, dari jumlah tersebut, sebanyak 111 orang telah ditemukan, sementara sekitar 54 orang masih dalam pencarian,” jelas Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dalam keterangan pers, Jumat (3/10/2025).
    Di luar itu, BNPB mencatat ada sembilan orang korban yang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
    Adapun rincian kondisi korban meliputi 14 orang dirawat inap di sejumlah rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan sembilan orang dinyatakan meninggal dunia.
    Korban yang dirawat tersebar di berbagai fasilitas kesehatan, antara lain RSUD RT Notopuro Sidoarjo, RS Siti Hajar, RS Delta Surya, RS Sheila Medika, RS Unair, Klinik BDS Tebel, RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya, dan RS Sakinah Mojokerto.
    BNPB mencatat sebagian besar pasien telah pulang, sedangkan beberapa lainnya masih menjalani perawatan inap.
    Jenazah sejumlah korban meninggal dunia juga masih berada di masing-masing fasilitas kesehatan tersebut.
    Sampai saat ini, tim pencarian dan pertolongan (
    search and rescue
    /SAR) gabungan masih mencari keberadaan 54 korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya, setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Semua pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit
    crane
    , satu unit
    excavator breaker
    , 30 unit
    dump truck
    , empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pleno KPU Mojokerto: Data Pemilih Stabil, Bawaslu Minta Ketelitian Extra

    Pleno KPU Mojokerto: Data Pemilih Stabil, Bawaslu Minta Ketelitian Extra

    Mojokerto (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto menggelar Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi dan Penetapan Daftar Pemilih Berkelanjutan Triwulan III Tahun 2025. Agenda ini menjadi bagian dari upaya memastikan akurasi data pemilih menjelang tahapan Pemilu mendatang.

    Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Kabupaten Mojokerto, Ahmad Febrianto menjelaskan bahwa pleno pemutakhiran data pemilih rutin dilaksanakan setiap tiga bulan. Pada triwulan ini, perubahan data cenderung stabil tanpa lonjakan signifikan.

    “Seperti biasa, ada perubahan data terkait pemilih yang keluar-masuk, meninggal dunia, maupun penambahan pemilih baru. Seluruhnya kita input sebagai dasar untuk pembaruan di Triwulan IV nanti,” ungkapnya, Jumat (3/10/2025).

    Penambahan pemilih baru mayoritas berasal dari pemilih pemula yang baru mengantongi KTP, serta anggota TNI dan Polri yang telah purna tugas sehingga kembali memiliki hak pilih. Pergerakan data terjadi merata di 18 kecamatan seiring adanya perpindahan penduduk, penambahan pemilih baru, dan kematian.

    “Data ini akan terus kita perbarui hingga memasuki tahapan Pemilu. Dari 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, pergerakan data merata karena adanya perpindahan penduduk, penambahan pemilih baru, dan kematian,” katanya.

    KPU Kabupaten Mojokerto menegaskan pemutakhiran daftar pemilih berkelanjutan merupakan langkah krusial untuk menjaga transparansi dan akurasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada Pemilu mendatang. Proses ini akan terus dilakukan secara konsisten setiap triwulan hingga penetapan resmi DPT.

    Sementara itu, Divisi Pencegahan Parmas dan Humas, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto, Deni Mustofa memberikan catatan terhadap hasil pleno yang digelar KPU Kabupaten Mojokerto tersebut. Ia menekankan pentingnya ketelitian KPU dalam pemutakhiran data.

    “Bawaslu memberikan salam perbaikan, karena di lapangan masih banyak masyarakat yang sebenarnya sudah tidak ada atau telah meninggal dunia tetapi masih tercatat dalam DPT. Ini harus segera dibersihkan agar tidak menjadi masalah di kemudian hari,” tegasnya. [tin/kun]

  • Meski Telah Disahkan, SK Kepemimpinan Mardiono Ditolak Sejumlah DPC-DPW PPP

    Meski Telah Disahkan, SK Kepemimpinan Mardiono Ditolak Sejumlah DPC-DPW PPP

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kembali terbelah. Muhamad Mardiono dan Agus Suparmanto saling mengklaim terpilih secara aklamasi menjadi ketua umum partai berlambang ka’bah periode 2025-2030 tersebut dalam Muktamar X.

    Politisi Senior PPP Muhammad Romahurmuziy berada di pihak Agus Suparmanto. Dia bahkan mendampinginya Agus dalam mendaftarkan hasil Muktamar X ke Kementerian Hukum (Kemenkum).

    Selain itu, di akun Threadsnya, Rommy mengunggah sejumlah Dewan Pengurus Wilayah PPP menolak SK Menkum yang sahkan kepengurusan Mardiono.

    Seperti halnya dari DPW PPP Jawa Timur. “DPW PPP Jatim menolak SK Menkum yang sahkan kepengurusan Mardiono. Mereka anggap keputusan tergesa-gesa dan cacat prosedur, mendukung Agus Suparmanto,” tulis Rommy, Jumat, (3/10/2025).

    Selain Jawa Timur, Rommy juga mengunggah bukti penolakan DPC PPP lain seperti Cilacap, Surabaya, Mojokerto, Banyumas, dan Purbalingga.

    Diketahui, Kementerian Hukum telah mengesahkan kepengurusan baru Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan atau DPP PPP dengan Muhammad Mardiono sebagai Ketua Umum. 

    Kepengurusan DPP PPP dengan Ketua Umum Mardiono itu disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum Supratman Andi Agtas yang diteken pada 1 Oktober 2025. 

    Surat Keputusan itu dikeluarkan setelah Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum meneliti Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PPP.

    Menkum Supratman Andi Agtas mengaku tidak mengetahui bahwa pihak Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Agus Suparmanto telah mendaftarkan struktur kepengurusannya ke Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU). 

  • Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Menko PMK Ajak Masyarakat Cegah Bencana Mulai dari Langkah Sederhana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk aktif mencegah bencana dengan langkah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Pesan itu ia sampaikan saat menghadiri malam puncak Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 di Lapangan Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Kamis (2/10/2025).

    Dalam sambutannya, Pratikno menegaskan bahwa pengurangan risiko bencana bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama seluruh masyarakat.

    “Mari kita sama-sama cegah bencana, mulai dari hal yang sederhana. Jangan buang sampah sembarangan, jaga kebersihan sungai, jangan merambah hingga mempersempit aliran sungai. Hal-hal kecil seperti ini sangat berpengaruh dalam mengurangi risiko bencana,” ungkap mantan Menteri Sekretaris Negara itu.

    Pratikno menyampaikan keprihatinannya atas musibah yang menimpa santri Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Ia bersama jajaran pemerintah sejak Kamis pagi hingga siang turut mengawal proses pencarian dan penyelamatan korban.

    “Ada yang berhasil diselamatkan, tapi ada juga yang belum. Mohon doanya agar semua bisa kita selamatkan dengan korban sesedikit mungkin. Dan mari kita jaga bersama agar bencana semacam ini tidak terulang kembali. Setiap tahun Indonesia menghadapi lebih dari 3.500 kasus bencana. Bencana seperti gempa bumi memang tidak bisa diprediksi,” katanya.

    Ia menambahkan, meski gempa sulit diperkirakan, bencana hidrometeorologi seperti banjir dapat diantisipasi. Karena itu, ia memberikan apresiasi kepada BNPB, Basarnas, TNI, Polri, serta pemerintah daerah yang selalu sigap dalam tanggap darurat. Pratikno juga mendorong peran rumah ibadah dan lembaga pendidikan keagamaan dalam edukasi kebencanaan.

    “Rumah ibadah, pesantren, madrasah, mushola, masjid bisa dijadikan pusat sosialisasi dan tempat pengungsian sementara ketika bencana terjadi. Peran para kyai, nyai, dan tokoh agama sangat penting membangun masyarakat tangguh,” tambahnya.

    Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat dan BNPB yang memilih Jawa Timur sebagai tuan rumah PRB 2025. Ia menyebut Jawa Timur merupakan daerah dengan risiko bencana tinggi, namun indeks risikonya berhasil diturunkan signifikan dari 137,88 pada 2019 menjadi 95,75 pada 2024.

    “Hal ini berkat kolaborasi pemerintah daerah dan masyarakat yang semakin tangguh menghadapi bencana,” ujarnya.

    Pada kesempatan itu, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur atas dedikasi dalam upaya pengurangan risiko bencana. Ia juga menyerahkan pataka PRB kepada Pemprov Banten yang akan menjadi tuan rumah Peringatan Bulan PRB 2026.

    Malam puncak PRB 2025 berlangsung khidmat dengan lantunan syair dan dakwah dari Opic, Gus Kautsar, Gus Hafidz, serta grup hadrah Syubbanul Muslimin. Acara turut dihadiri jajaran pejabat daerah, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Sekretaris Umum BNPB Rustian, Anggota Komisi VIII DPR RI Sri Wulan, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Adhy Karyono, Sekretaris BPBD Jatim Andhika Nurrahmad Sudigda, Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Rizal Octavian, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Wakil Wali Kota Mojokerto Rachman Sidharta Arisandi, serta Forkopimda Kabupaten Mojokerto.

  • Kisah-Kisah Dramatis di Balik Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Kisah-Kisah Dramatis di Balik Evakuasi Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

    Bagi keluarga korban ambruknya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, perasaan cemas, harapan, dan pasrah telah menjadi satu. Sampai proses pencarian hari keempat, Kamis (2/10/2025), penemuan korban yang tertimpa reruntuhan bangunan belum membuahkan hasil maksimal.

    Keluarga korban memenuhi Posko SAR Gabungan. Beberapa di antara mereka, masih terlihat menangis sesenggukan. Sebagian lagi terlihat berusaha tegar.

    M Syukur terlihat sedang berbincang di telepon dengan putri bungsunya yang masih kelas 2 SD. Pria asal Kamal, Bangkalan, ini adalah orang tua dari Royhan Mustofa (17), salah satu santri korban ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny.

    “Anak saya dua itu, sekarang yang sulung jadi korban,” kata Syukur, Kamis (2/10/2025).

    Royhan sudah jadi santri di Ponpes Al Khoziny sejak lulus SD. Kini dia sudah kelas 2 Madrasah Aliyah atau setara SMA di ponpes tersebut. Dia diharapkan jadi orang yang punya ilmu dan membanggakan keluarga.

    Namun takdir berkata lain, santri yang ditinggal ibunya meninggal dunia tiga tahun lalu itu termasuk salah satu korban yang belum ditemukan. Syukur bersama keluarganya berangkat ke Sidoarjo begitu mendapat kabar dari ponpes.

    Pada Kamis siang, Syukur dan kelurga korban lainnya undang tim Basarnas. Mereka diminta ambil sampel DNA untuk antisipasi kemungkinan buruk. Terutama kecocokan identitas untuk kepentingan identifikasi korban.

    “Diambil sampel di sini, seperti ambil selaput. Mungkin untuk data awal,” katanya sambil menunjuk bagian dalam pipinya.

    Syukur sudah pasrah atas apa yang akan terjadi nanti terhadap anaknya. Sebab ini sudah masuk hari keempat dari peristiwa ambruknya salah satu bangunan saat salat Ashar. Meski begitu, dia berharap ada mukjizat anaknya ditemukan selamat.

    “Apapun hasilnya saya pasrah, yang penting cepat ditemukan,” ujarnya.

    Afisah, orang tua dari santri bernama M Abdurrahman Nafis (15), juga termasuk yang diminta ambil sampel DNA pada Kamis siang. Dia tetap berharap putranya segera ditemukan tapi juga siap menerima kemungkinan terburuk terhadap.

    “Ini sudah empat hari, mereka kan masih anak-anak. Tentu berharap selamat,” ucapnya.

    Peristiwa ambruknya bangunan Ponpes Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo menyebabkan banyak korban. Basarnas mencatat sebanyak 90 orang evakuasi mandiri atau menyelamatkan diri dalam keadaan terluka. Lalu 13 orang bisa dievakuasi dari reruntuhan dalam kondisi luka berat dan ringan dan 5 orang meninggal dunia.

    Korban terluka dirawat di 7 rumah sakit berbeda. Yakni RSI Siti Hajar, RSUD RT Notopuro, RS Delta Surya, Klinik BDS Tebel, RSI Sakinah Mojokerto, RS Sheila Medika, RSUD dr M Soewandhie Surabaya.

      

  • Ribuan Warga Ikuti Fun Run PRB 2025 di Mojokerto, BNPB Tekankan Edukasi Bencana

    Ribuan Warga Ikuti Fun Run PRB 2025 di Mojokerto, BNPB Tekankan Edukasi Bencana

    Mojokerto (beritajatim.com) – Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2025 di Kota Mojokerto berlangsung meriah sekaligus edukatif. Ribuan warga mengikuti Fun Run bertajuk “Run For Resilience: Kenali Ancamannya, Kurangi Risikonya” yang digelar di Alun-Alun Wiraraja, Kamis (2/10/2025).

    Acara ini dilepas langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari. Menariknya, Ning Ita—sapaan akrab wali kota—turut berlari bersama Kepala BNPB dan para peserta untuk memberikan semangat di sepanjang rute sejauh 5 kilometer.

    “Fun Run ini bukan sekadar olahraga, tapi bagian dari edukasi. Masyarakat diajak untuk memahami pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana, sekaligus menikmati suasana kebersamaan,” ujar Suharyanto.

    Event nasional ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan PRB 2025 yang berlangsung selama tiga hari di Mojokerto Raya. Sebanyak 1.422 peserta dari Mojokerto, Surabaya, Malang, hingga Yogyakarta turut ambil bagian, dengan rentang usia mulai anak-anak hingga lansia berusia 61 tahun.

    Sebagai tuan rumah, Kota Mojokerto juga menyiapkan beragam agenda pendukung, seperti pameran kebencanaan, simulasi evakuasi, lomba edukatif, khitan massal, seminar, hingga hiburan rakyat. Seluruh rangkaian dikemas agar masyarakat tidak hanya terhibur, tetapi juga mendapatkan pengetahuan praktis mengenai mitigasi bencana.

    Untuk memeriahkan Fun Run, panitia menyediakan 500 medali finisher, hadiah uang tunai bagi tiga pelari tercepat, serta puluhan doorprize yang dibagikan di akhir acara. [tin/beq]