kab/kota: Mojokerto

  • Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

    Pemkot Mojokerto Gencarkan Pendampingan keluarga Balita untuk Tekan Angka Stunting

    Mojokerto (beritajatim.com) – Upaya menekan angka stunting di Kota Mojokerto terus digencarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Salah satunya melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan keluarga balita stunting yang digelar di Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajuritkulon.

    Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari menegaskan bahwa keluarga memiliki peran penting sebagai benteng utama dalam menjaga tumbuh kembang anak. “Tujuan kita sama, bagaimana angka stunting di Kota Mojokerto bisa ditekan hingga nol atau zero. Berdasarkan data e-PPGBM, saat ini masih tercatat 1,54 persen balita yang mengalami stunting,” ungkapnya, Selasa (7/10/2025).

    Dalam kegiatan tersebut, keluarga balita stunting dan wasting tak hanya mendapat edukasi dan makanan tambahan bergizi, tetapi juga berkesempatan berdialog langsung dengan Wali Kota serta perwakilan dari Dinas Kesehatan. Menurutnya, upaya percepatan penurunan stunting tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan.

    “Diperlukan sinergi lintas sektor, termasuk peran aktif organisasi wanita dan masyarakat. Dengan bergerak bersama, harapan kita para balita bisa tumbuh sehat, sehingga ke depan kita mampu menyiapkan generasi unggul yang akan meneruskan pembangunan Kota Mojokerto,” jelasnya.

    Ia berharap pelatihan tersebut dapat melahirkan lebih banyak keluarga yang siap menjadi agen perubahan dalam menekan angka stunting. Melalui berbagai program intervensi dan pendampingan seperti ini, Pemerintah Kita (Pemkot) Mojokerto menargetkan terwujudnya zero stunting dan terciptanya generasi Kota Mojokerto yang sehat, cerdas, serta unggul di masa depan.

    “Saya berpesan kepada para ibu agar lebih sabar dan tulus dalam merawat buah hati, karena anak adalah titipan Allah. Cinta kasih ibu merupakan faktor penting, selain gizi, yang akan menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak,” pungkasnya. [tin/suf]

  • Lansia Kutorejo Mojokerto Tertembak Peluru Nyasar, Pelaku Diburu Belum Ditemukan

    Lansia Kutorejo Mojokerto Tertembak Peluru Nyasar, Pelaku Diburu Belum Ditemukan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Warga Dusun Muteran, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto langsung melakukan pencarian pelaku penembakan, Kayi (70). Warga mencari hingga area persawahan di belakang rumah korban pasca kejadian, Jumat (3/10/2025) malam.

    Korban yang dikenal masih aktif bekerja sebagai buruh tani itu sempat terjatuh sambil memegangi dada dan bersimbah darah usai kejadian. Warga langsung memberikan pertolongan ke dokter setempat dengan menggunakan sepeda motor hingga akhirnya dirujuk ke RS Dr Soetomo Kota Surabaya.

    “Suaranya keras sekali, jedeeerrrr… Semua pada keluar rumah. Pas dilihat, orangnya sudah jatuh sambil pegang dada. Dikira tangannya yang kena, ternyata dadanya berdarah. Langsung dibawa ke dokter desa depan SD menggunakan sepeda motor, nunggu mobil tidak ada,” ungkap tetangga korban, Ana (70).

    Karena keterbatasan alat medis, korban kemudian dirujuk ke RSUD Prof dr Soekandar Kecamatan Mojosari dan dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo Kota Surabaya. Usai kejadian, warga sekitar spontan menyebar mencari pelaku penembakan. Mereka menelusuri area sekitar rumah korban hingga ke persawahan di belakang rumah korban.

    “Iya langsung nyebar cari pelaku sampai ke area persawahan. Dugaannya dari arah utara karena orangnya sudah masuk teras rumah, kena tembak jadi dugaan dari arah utara. Warga langsung nyebar cari pelaku tapi tidak ketemu. Setahu saya tidak ada musuh,” ujarnya.

    Diketahui, Kayi tinggal seorang diri di rumahnya sejak cucunya yang biasa menemaninya melahirkan dan tinggal bersama anaknya. Suami korban telah meninggal dunia sekitar empat tahun lalu. Warga menyebut korban dikenal baik dan tidak memiliki masalah dengan siapa pun di lingkungan sekitar.

    Hingga kini, aparat kepolisian dari Polsek Kutorejo bersama Satreskrim Polres Mojokerto masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap asal peluru dan pelaku penembakan tersebut.

    Sebelumnya, seorang warga Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, Kayi (70), mengalami luka serius di bagian dada sebelah kiri akibat pada Jumat (3/10/2025) malam. Korban terkena peluru nyasar yang diduga berasal dari senapan angin. [tin/but]

  • Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Ini Kata Pemprov Jatim Soal Pembangunan Jalur Turunan Ngeprih Pacet

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Jatim, Edy Tambeng Widjaja melalui Kabid Pembangunan, Hadi Pramoedjo buka suara terkait rencana pembangunan jalur turunan di lingkungan Ngeprih, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet, yang masih membutuhkan waktu panjang.

    Ini karena hingga kini pengajuan pembangunan yang disodorkan Pemkab Mojokerto tak kunjung mendapat lampu hijau dari Pemprov Jatim. Apa jawaban Pemprov?

    Menurut Hadi, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2024 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2025, dengan ID usulan di SIPD 1633074: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas Gotean-Ngeprih dan Ruas Lebaksono Slepi senilai Rp 32.274.804.000 setelah
    diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur sudah diteruskan untuk Verifikasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Timur.

    “Kemudian, Surat BPKAD nomor : 900.1.2.4/1138/203.1/2025 tanggal 6 Februari 2025 perihal Informasi DPA Bantuan Keuangan Tahun Anggaran 2025, disebutkan bahwa yang mendapatkan dana Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur tahun anggaran 2025 adalah Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Malang, Kabupaten Situbondo, dan Kabupaten Trenggalek, tidak ada anggaran BKK untuk Kabupaten Mojokerto,” jelasnya, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, usulan dari Pemerintah Kabupaten Mojokerto tahun 2025 untuk Bantuan Keuangan Khusus Infrastruktur Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2026, dengan ID usulan di SIPD 2506829: Pelebaran Jalan Menuju Standar Ruas
    Gotean-Ngeprih senilai Rp 11.432.167.500, setelah diverifikasi oleh Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dikembalikan kepada pengusul Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk dilengkapi dengan gambar tipikal ruas usulan dimaksud.

    Dia juga menjelaskan, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur pada ruas Pacet-Bts. Kota Batu (Jembatan Cangar II) sedang memperbaiki dan menambahkah fasilitas-fasilitas
    penyelamatan yang dibutuhkan. Yakni, pembebasan lahan untuk jalur penyelamat dan perbaikan geometri.

    Sedangkan untuk opsi pengalihan rute baru (seperti contoh Ruas Gotean-Ngeprih) atau pilihan yang lain, masih dalam tahap kajian teknis.

    Sekadar diketahui, DPUPR Kabupaten Mojokerto telah melayangkan rencana pembangunan tersebut lewat skema bantuan keuangan (BK) ke Pemprov Jatim pada pertengahan tahun 2024.

    Namun, sudah sekitar setahun berjalan, pengajuan pemkab masih belum mendapat respons. “Sudah kita ajukan ke Pemprov Jatim lewat BK dan kita sounding berkali-kali. Tapi, sampai sekarang masih belum ada kelanjutannya,” ungkap Kabid Bina Marga DPUPR Kabupaten Mojokerto, Henry Surya, Kamis (2/10/2025).

    Demikian juga terkait soal izin bangun ruas jalan di tengah kawasan hutan tersebut. Pemkab belum bisa melangkah lebih jauh lantaran belum mendapat restu dari pemprov. “Untuk izin pembangunan itu akan kita tindak lanjuti nanti setelah pengajuan BK kita ada kejelasan,” terang Henry. [tok/beq]

  • Polda Jatim Ungkap 1.757 Kasus Narkoba dengan 2.248 Tersangka

    Polda Jatim Ungkap 1.757 Kasus Narkoba dengan 2.248 Tersangka

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 1.757 kasus narkoba dengan 2.248 tersangka berhasil diamankan oleh Direktorat Reserse Narkoba (Ditreskoba) Polda Jawa Timur.

    Barang bukti yang berhasil diamankan meliputi sabu seberat 199,5 kilogram, ganja 46,8 kg, tembakau gorila 306 gram, ekstasi 48.402 butir, dan 2,9 juta butir obat keras berbahaya.

    Direktur Ditreskoba Polda Jatim Kombes Pol Robert Dacosta, menjelaskan bahwa pihaknya juga berhasil mengungkap enam kasus TPPU yang berkaitan dengan jaringan narkoba dengan nilai aset yang disita mencapai kurang lebih Rp 30,1 miliar.

    Pengungkapan kasus ini merupakan hasil kerja keras dan sinergi antara Ditreskoba Polda Jatim dengan seluruh Polres jajaran, serta dukungan aktif dari masyarakat yang memberikan informasi. Kombes Pol Robert Dacosta mengapresiasi partisipasi masyarakat dan media yang turut membantu menyebarkan informasi positif dalam upaya pencegahan peredaran narkoba di Jawa Timur.

    Beberapa kasus TPPU yang berhasil diungkap antara lain:

    Kasus dengan tersangka TK, seorang pengendali narkoba di Lapas wilayah Jawa Timur, dengan perputaran uang sebesar Rp 44 miliar selama periode 2017-2024. Aset yang disita senilai Rp 10 miliar.

    – Kasus dengan tersangka Hayat, yang membantu suaminya mengedarkan narkoba, dengan perputaran uang Rp 5 miliar. Aset yang disita senilai Rp 1 miliar.

    – Kasus dengan tersangka FM dan MFM, saudara kandung yang menjadi pengendali dan pengedar narkoba di dalam Lapas, dengan perputaran uang Rp 15 miliar. Aset yang disita senilai Rp 13 miliar.

    – Kasus dengan tersangka DHS, operator pengendali keuangan dari tersangka M, dengan aset yang disita senilai Rp 650 juta hingga Rp 1 miliar.

    Selain itu, Polres Mojokerto Kota dan Polres Pasuruan juga berhasil mengungkap kasus TPPU dengan nilai aset yang disita masing-masing sebesar Rp 1,5 miliar.

    Kombes Pol Robert Dacosta menegaskan bahwa Polda Jatim berkomitmen untuk terus menindak tegas para pelaku kejahatan narkoba dan menutup ruang gerak jaringan peredaran narkoba, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

    Pihaknya juga terus memperkuat kerjasama lintas instansi untuk memastikan upaya penegakan hukum memberikan efek jera dan melindungi masyarakat dari dampak buruk narkoba.

    “Pengungkapan kasus ini merupakan langkah strategis untuk menekan peredaran gelap narkoba di Jawa Timur. Kami berharap dengan upaya ini, angka penyalahgunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di wilayah hukum Polda Jawa Timur dapat ditekan,” ujarnya ujar Kombes Pol Robert Dacosta dalam konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (6/10/2025). [uci/ted]

  • 5 Korban Innova Terjun ke Jurang Pacet Mojokerto Jalani Perawatan di RS Sumberglagah

    5 Korban Innova Terjun ke Jurang Pacet Mojokerto Jalani Perawatan di RS Sumberglagah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak lima korban selamat dari kecelakaan mobil Toyota Innova Reborn nopol L 1920 FB yang terjun ke jurang di kawasan wisata Pacet, Kabupaten Mojokerto, kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Sumberglagah. Sementara dua korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.

    Kepala Seksi Pelayanan Medis (Kasi Yanmed), Rumah Sakit Sumberglagah, dr Praviko Rahmadho mengatakan seluruh korban telah berhasil diidentifikasi. Ketujuhnya merupakan wisatawan asal Kota Surabaya yang melakukan perjalanan dari Kota Batu hendak kembali ke Kota Surabaya.

    “Sementara korban ada tujuh orang, dua orang meninggal dunia. Kelima korban yang masih dirawat mengalami luka dengan tingkat keparahan berbeda, mulai dari cedera kepala hingga patah tulang,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).

    Pengemudi yakni Sudibyo (49) mengalami cedera kepala dan Eko Mardi Astuti (46) mengalami patah tulang kaki. Sementara tiga penumpang lainnya yakni Winarti (51) Endah (44) luka ringan dan Gusti Wiji Rahayu (56) mengalami luka ringan.

    Sejumlah relawan dan petugas mengevakuasi korban meninggal. [Foto : Misti/beritajatim.com]“Kelima korban selamat masih dalam pemantauan tim medis dan mendapatkan perawatan sesuai kebutuhan masing-masing. Sementara dua korban meninggal dunia yakni Erawati dan Hesti Rahayu. Keduanya duduk di kursi tengah sebelah kiri dan tengah,” katanya.

    Pihak rumah sakit juga berkoordinasi dengan keluarga korban dan aparat kepolisian terkait penanganan lebih lanjut serta pemulangan dua jenazah ke Kota Surabaya. Kecelakaan tunggal tersebut terjadi pada Minggu (5/10/2025) di jalur wisata Pacet-Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Sebuah mobil Toyota Innova Reborn nopol 1920 FB yang ditumpangi tujuh orang termasuk sopir terjun ke jurang sedalam 30-40 meter. Proses evakuasi melibatkan petugas gabungan dari BPBD, TNI-Polri, dan relawan ke Rumah Sakit Sumberglagah. [tin/but]

  • Daftar Identitas Korban Kecelakaan Maut Pacet Mojokerto, Semua Warga Surabaya

    Daftar Identitas Korban Kecelakaan Maut Pacet Mojokerto, Semua Warga Surabaya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di jalur wisata Pacet–Cangar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto menyebabkan dua korban meninggal. Korban merupakan rombongan dari Kota Surabaya yang mengendarai mobil Toyota Kijang Innova Reborn nopol L 1920 FB warna abu-abu.

    Diduga mobil yang dikendarai Sudibyo (49) tersebut mengalami rem blong saat melaju dari arah Batu menuju Mojokerto. Kendaraan sempat menabrak tanggul jalur penyelamat Rest Area Sendi 2 di sisi kiri jalan, sebelum terpental ke kanan dan terjun ke jurang sedalam 30-40 meter.

    Petugas gabungan dari Polsek Pacet, Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto, serta relawan segera melakukan proses evakuasi korban dari dasar jurang. Para korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Glagah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

    Proses evakuasi korban meninggal dari jurang dengan kedalaman 30-40 meter. [Foto : Misti/beritajatim.com]Petuga dari Polsek Pacet dan Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto beserta tim relawan sempat mengalami kesulitan saat proses evakuasi karena kondisi medan yang terjal dan posisi kendaraan yang miring di dasar jurang. Petugas menggunakan tali dan peralatan khusus untuk mengangkat korban ke atas.

    Sementara itu, dua korban meninggal dunia langsung dibawa ke ruang jenazah RS Sumber Glagah, sedangkan lima korban luka masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit yang sama. Petugas masih melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab mobil mengalami kecelakaan tunggal.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Muhammad Yogie Pratama mengatakan, ada tujuh penumpang termasuk sopir di dalam mobil tersebut. “Informasi awal, dua meninggal dunia. Informasi awal, dugaan karena rem blong namun hasil dari penyelidikan seperti apa akan kami sampaikan lebih lanjut,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).

    Identitas Korban:

    1. Sudibyo (49), laki-laki, warga Balas Klumprik RT 03/RW 02, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya.

    2. Eko Madardi Astuti (46), perempuan, duduk di sebelah kiri sopir.

    3. Winarti (59), perempuan, warga Ngagel Rejo Utara Gg. 6 No.17, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, duduk di tengah kanan.

    4. Erawati (meninggal dunia), perempuan, duduk di tengah bagian tengah.

    5. Hesti Rahayu (meninggal dunia), perempuan, duduk di tengah kiri.

    6. Husti Wiji Rahayu (56), perempuan, warga Griya Kebraon Utama Blok DD No.11, Kecamatan Karangpilang, Kota Surabaya, duduk di baris ketiga belakang kanan.

    7. Endah (44), perempuan, warga Badas RT 03, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, duduk di baris ketiga belakang kiri. [tin/but]

  • Innova Reborn Terjun di Jurang Pacet Mojokerto, 2 Penumpang Meninggal

    Innova Reborn Terjun di Jurang Pacet Mojokerto, 2 Penumpang Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuh mobil Toyota Kijang Innova Reborn nopol L 1920 FB terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 30-40 meter di jalur Pacet-Cangar di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Kecelakaan mengakibatkan dua penumpang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

    Musibah yang terjadi sekira pukul 15.00 WIB tersebut diduga akibat rem blong. Rombongan yang diduga dari Kota Surabaya tersebut berjalan dari arah Batu menabrak tanggul jalur penyelamat rest area Sendi 2 di sisi kiri jalan dan terpental ke kanan jalan hingga terjun ke dalam jurang.

    Mobil terbalik dengan posisi miring di dalam jurang dengan kedalamannya sekitar 30-40 meter. Sejumlah relawan bersama petugas dari Polsek Pacet dan Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto melakukan evakuasi terhadap para korban. Korban meninggal dan luka dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Glagah.

    Proses evakuasi korban meninggal dari jurang dengan kedalaman 30-40 meter. [Foto : Misti/beritajatim.com]Kasat Lantas Polres Mojokerto, AKP Muhammad Yogie Pratama membenarkan, mobil berjalan dari arah Kota Batu menuju Kabupaten Mojokerto. “Di dalam mobil terdapat tujuh orang penumpang beserta sopir. Informasi awal, dua meninggal dunia. Status masih didalami,” ungkapnya, Minggu (5/10/2025).

    Sementara lima korban lainnya sudah berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Sumber Glagah. Semua penumpang berjenis kelamin perempuan, sementara hanya sopir yang berjenis kelamin laki-laki yakni, Sudibyo asal Surabaya mengalami luka di bagian kepala. Petugas masih melakukan identifikasi korban meninggal dunia dan luka.

    “Petugas masih di rumah sakit untuk melakukan pendalaman dan kami masih mendalami data-data korban. Informasi awal, dugaan karena rem blong namun hasil dari penyelidikan seperti apa akan kami sampaikan lebih lanjut. Kalau melihat plat mobil, itu dari Surabaya namun masih didalami,” tegasnya. [tin/but]

  • Kandang Sapi di Dlanggu Mojokerto Terbakar

    Kandang Sapi di Dlanggu Mojokerto Terbakar

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kebakaran melanda sebuah kandang sapi di Dusun Genengan, Desa Randu Genengan, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, pada Sabtu (4/10/2025) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kandang berukuran sekitar 4 x 8 meter tersebut dilaporkan terbakar.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 23.20 WIB. Warga yang melihat kobaran api langsung melapor ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto karena lokasi kandang cukup berdekatan dengan permukiman penduduk.

    “Masyarakat melapor karena api cukup besar dan khawatir merembet ke rumah warga. Dua unit mobil damkar segera kami terjunkan ke lokasi,” ungkap Komandan Regu Pos 1 Damkar BPBD Kabupaten Mojokerto, Sukamto saat dikonfirmasi, Minggu (5/10/2025).

    Setibanya di lokasi, petugas bersama aparat Polsek dan Koramil setempat, dibantu masyarakat dan relawan, langsung melakukan upaya pemadaman dan pembasahan area sekitar. Setelah berjibaku hampir satu setengah jam, api berhasil dipadamkan pada pukul 00.58 WIB.

    “Api berhasil dipadamkan Minggu dini hari sekira pukul 00.58 WIB. Untuk penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan pihak berwenang. Sementara itu, taksiran kerugian material akibat kebakaran tersebut juga masih dalam proses pendataan oleh petugas,” tegasnya. [tin/suf]

  • Detik-Detik KA Penataran Tabrak Motor di Mojokerto, Pengendara Selamat dari Maut

    Detik-Detik KA Penataran Tabrak Motor di Mojokerto, Pengendara Selamat dari Maut

    Mojokerto (beritajatim.com) –Kereta Api (KA) Commuter Line Penataran relasi Blitar–Surabaya Kota mengalami insiden tertemper sepeda motor di perlintasan sebidang tanpa palang pintu, tepatnya di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) No. 39 KM 53+0/1, petak jalan antara Stasiun Mojokerto – Stasiun Tarik, Sabtu (4/10/2025).

    Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa berdasarkan laporan Awak Sarana Perkeretaapian (ASP), rangkaian dan lokomotif KA dalam kondisi aman sehingga perjalanan dapat dilanjutkan kembali.

    “Kejadiannya sekitar pukul 14.25 WIB di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) No. 39 KM 53+0/1, petak jalan antara Stasiun Mojokerto – Stasiun Tarik. Untuk pengendara sepeda motor yang tertemper juga dinyatakan selamat, sementara KA dalam kondisi aman sehingga bisa melanjutkan perjalanan,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).

    Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas jalan rel, jalur kereta api Mojokerto–Tarik dinyatakan aman kembali dilalui pada pukul 14.54 WIB. Akibat kejadian ini, perjalanan KA Commuter Line Penataran sempat terlambat sekitar tiga menit, namun perjalanan kereta api lainnya dipastikan tidak mengalami gangguan berarti.

    Luqman menyampaikan keprihatinan atas insiden tersebut dan mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati ketika melintasi perlintasan kereta api. Luqman menegaskan, KAI Daop 8 Surabaya berkomitmen menjaga keselamatan perjalanan kereta api sekaligus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

    “Kami berharap para pengguna jalan selalu waspada. Berhentilah sejenak sebelum melintas, lihat ke kiri dan kanan, serta pastikan kondisi aman agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Keselamatan adalah prioritas utama dan membutuhkan kerja sama dari seluruh elemen masyarakat,” tutupnya.

    Sementara itu, Kapolsek Mojoanyar, Iptu Rizal Arisman membenarkan adanya insiden sepeda motor tertemper kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Dusun Wonoayu, Desa Kepuhanyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Pengendara sepeda motor Honda Vario S 5726 NK warna hitam selamat.

    “Benar, kejadian terjadi sekitar pukul 14.30 WIB di perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Sepeda motor Honda Vario yang dikendarai dua perempuan nyaris tertemper KA Penataran relasi Blitar–Surabaya. Dari hasil pemeriksaan di lapangan, pengendara sebelumnya sudah berhenti menunggu KA Jayakarta yang melintas,” jelasnya.

    KA Jayakarta tersebut melintas dari arah timur ke barat. Namun saat melintas di jalur selatan setelah KA Jayakarta lewat, mesin sepeda motor tiba-tiba mati tepat di tengah rel. Pada saat bersamaan datang KA Penataran dari arah barat menuju timur. Karena panik, korban tidak sempat mengevakuasi motor dan langsung menyelamatkan diri.

    “Sepeda motor akhirnya tertabrak dan terseret sekitar 50 meter, sementara pengendara motor dan yang dibonceng berhasil menyelamatkan diri. Akibat peristiwa ini, akibat sepeda motor rusak dengan estimasi sekitar Rp6 juta. Kami imbau masyarakat agar selalu berhati-hati saat melintasi perlintasan tanpa palang pintu dan memastikan kondisi benar-benar aman sebelum menyeberang,” pungkasnya. [tin/kun]

  • BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny Nasional 4 Oktober 2025

    BNPB Kerahkan Tim 24 Jam Bersihkan Reruntuhan dan Cari 49 Korban Ponpes Al Khoziny
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan, proses pembersihan material reruntuhan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus dilakukan 24 jam.
    Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menuturkan bahwa 49 korban masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan tersebut.
    “Sebanyak 49 orang lainnya (berdasarkan daftar absensi yang dirilis pihak pondok pesantren) masih dalam pencarian oleh tim SAR gabungan,” jelas Abdul Muhari dalam keterangan pers, Sabtu (4/10/2025).
    “Hingga saat ini, pembersihan material reruntuhan dilaksanakan selama 24 jam penuh,” tambahnya.
    Dalam proses tersebut, tim pembersihan akan dibantu oleh tim evakuasi apabila ditemukan jenazah.
    “Tenaga medis dan ambulans langsung bergerak untuk melakukan proses evakuasi hingga penanganan jenazah lebih lanjut,” jelasnya.
    Secara keseluruhan, jumlah korban meninggal dunia mencapai 14 orang, dan data ini masih terus berkembang seiring proses pencarian.
    Dari korban selamat, sebanyak 14 orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, 89 orang telah diperbolehkan pulang, dan satu orang dirujuk ke rumah sakit di Mojokerto.
    Proses pencarian dan evakuasi masih terus dilanjutkan dengan dukungan dari Basarnas, BPBD, TNI-Polri, PMI, Tagana, Pemadam Kebakaran, dan unsur relawan lainnya.
    Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan bahwa Tim SAR bekerja 24 jam mencari korban yang kemungkinan sudah meninggal dunia akibat terimbun bangunan mushalla.
    “Potensi penemuan jenazah akan ada lagi. Nanti akan kita sampaikan ke depannya,” ungkap Suharyanto, Jumat.
    Para keluarga korban disebut sudah mengikhlaskan semuanya setelah sehari sebelumnya diberikan penjelasan bahwa dipastikan tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan di balik reruntuhan.
    Seluruh pihak keluarga korban juga sudah menyetujui penggunaan alat berat untuk mencari para korban.
    “Seluruh pihak keluarga korban sudah merelakan dan mengikhlaskan apabila kemudian alat berat ini masuk akan mengganggu kondisi jenazah di bawah reruntuhan,” kata Suharyanto.
    BNPB mengirim peralatan evakuasi berupa 200 kantong jenazah, 200 pasang sarung tangan, 4.000 masker, 250 set APD, dan dukungan lainnya sesuai kebutuhan lapangan.
    Selain itu, ada alat berat dan kendaraan operasional meliputi tiga unit crane, satu unit excavator breaker, 30 unit dump truck, empat set alat pemotong beton, dan 30 unit ambulans.
    Anggaran operasional peralatan berat ini juga disiapkan BNPB untuk menunjang proses evakuasi yang diperkirakan berlangsung selama sepekan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.