kab/kota: Mojokerto

  • Razia Serentak di Lapas Mojokerto, Petugas Amankan Barang Terlarang dari Kamar Hunian

    Razia Serentak di Lapas Mojokerto, Petugas Amankan Barang Terlarang dari Kamar Hunian

    Mojokerto (beritajatim.com) — Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menggelar razia kamar hunian secara serentak pada, Sabtu (11/10/2025) dini hari.

    Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya handphone maupun narkoba, namun petugas berhasil mengamankan sejumlah barang terlarang yang tidak semestinya berada di dalam kamar hunian warga binaan.

    Barang-barang hasil sitaan antara lain tujuh senjata tajam buatan, enam sendok stainless, sembilan kartu remi, dan tiga silet cukur. Semua barang tersebut langsung diamankan untuk didata dan akan dimusnahkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

    Kegiatan yang berlangsung pukul 00.00 hingga 01.30 WIB itu merupakan tindak lanjut dari instruksi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas).

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan memimpin langsung apel kesiapan di halaman depan sebelum razia dimulai.

    Kegiatan ini juga melibatkan unsur Polri dan TNI sebagai bentuk sinergi dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan pemasyarakatan. Razia digelar untuk memperketat pengawasan dan menjaga keamanan di seluruh Lapas dan Rutan se-Indonesia.

    “Razia ini adalah bukti komitmen kami untuk memastikan Lapas Kelas Mojokerto tetap bersih dari barang-barang terlarang serta dalam kondisi aman dan tertib,” ungkapnya, Sabtu (11/10/2025).

    Petugas menyisir seluruh blok hunian secara menyeluruh, memeriksa lemari, tempat tidur, hingga sudut-sudut kamar warga binaan. Pemeriksaan dilakukan dengan ketat namun tetap mengedepankan prinsip keamanan dan ketertiban. Selama kegiatan berlangsung, situasi di dalam lapas tetap aman, tertib, dan kondusif tanpa ada perlawanan dari warga binaan.

    “Tidak ditemukan handphone maupun narkoba, namun ditemukan barang terlarang yang tidak semestinya berada di dalam kamar hunian warga binaan. Diantaranya, tujuh senjata tajam buatan, enam sendok stainless, sembilan kartu remi, dan tiga silet cukur. Hasil ini menunjukkan pengawasan dan pembinaan di Lapas Kelas IIB Mojokerto berjalan efektif dan terkendali,” katanya.

    Sebelumnya, pada Jumat (10/10/2025), Lapas Kelas IIB Mojokerto juga melaksanakan razia serupa bersama Polres Mojokerto Kota. Dari kegiatan tersebut, petugas tidak menemukan handphone maupun narkoba, namun berhasil menyita senjata tajam rakitan, fermentasi nanas, dan kartu remi dari sejumlah kamar hunian. Rudi menegaskan, razia akan terus dilakukan secara rutin dan berkelanjutan.

    “Hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan dini terhadap potensi gangguan keamanan. Kami berkomitmen mendukung kebijakan Ditjenpas dalam memberantas Halinar (handphone, pungutan liar, dan narkoba). Tujuannya agar seluruh lapas dan rutan di Indonesia tetap aman, tertib, dan bebas dari gangguan,” pungkasnya. [tin/ted]

  • Sopir Mengantuk, Minibus Berisi 5 Orang Celaka di Tol Jombang – Mojokerto

    Sopir Mengantuk, Minibus Berisi 5 Orang Celaka di Tol Jombang – Mojokerto

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal terjadi di ruas tol Jombang-Mojokerto (Jomo), tepatnya di KM 687+200 A pada Sabtu, 11 Oktober 2025, sekitar pukul 05:10 WIB. Kecelakaan tersebut melibatkan sebuah minibus Toyota Avanza dengan nomor polisi G 1179 JZ yang mengangkut lima orang, termasuk sopir.

    Minibus tersebut dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Beruntung, meski kendaraan menghantam median jalan dengan keras, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

    Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim, AKP Sudirman membenarkan adanya kecelakaan tunggal tersebut. “Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini, meskipun kendaraan mengalami kerusakan cukup parah,” ujarnya.

    Identitas korban yang terlibat dalam kecelakaan ini tercatat sebagai berikut: Gazali (pengemudi, 57 tahun, laki-laki, asal Bekasi) – Selamat. Rahma (53 tahun, perempuan, asal Bekasi) – mengalami luka lecet pada bagian dahi. Arza (6 tahun, laki-laki, asal Bekasi) – Selamat.

    Arumi (2 tahun, perempuan, asal Bekasi) – luka lecet pada pelipis dan pipi kiri, serta Lauren (33 tahun, perempuan, asal Bekasi) – luka lecet pada pipi kiri

    Kecelakaan ini diduga terjadi akibat pengemudi, Gazali, yang mengantuk saat melintas di KM 687+100 A dengan kecepatan sekitar 100 km/jam. Gazali kehilangan kendali, menyebabkan minibus oleng dan terperosok ke median jalan. Kendaraan tersebut akhirnya terguling dan melintang di median.

    Petugas yang tiba di lokasi kecelakaan termasuk LJT, ambulans, serta tim rescue dan satgas Elang 1, yang mencapai lokasi pada pukul 05:06 WIB. Tim PJR dan derek juga turut hadir, dengan laporan lengkap tentang kerugian aset tol yang meliputi rusaknya rambu, tanaman hias, guidepost, dan pegbobin di area tersebut.

    Kepala Departemen Operasi Astra Tol Jomo, Zanuar Firmanto, menambahkan bahwa kecelakaan ini menyebabkan kerusakan pada fasilitas tol. “Kerusakan yang terjadi mencakup beberapa rambu, tanaman hias, dan panduan tol yang harus segera diperbaiki,” katanya.

    Untuk memastikan kelancaran operasional dan keselamatan, pihak berwenang telah membuat laporan kecelakaan, mendata identitas korban, serta mengecek kerugian yang ditimbulkan. Laporan kecelakaan tersebut segera diteruskan ke pihak terkait untuk tindak lanjut lebih lanjut. [suf]

  • Arca Misterius di Makam Mojokerto Diduga Arca Dewa, BPK Lakukan Penelusuran Sejarah

    Arca Misterius di Makam Mojokerto Diduga Arca Dewa, BPK Lakukan Penelusuran Sejarah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan penemuan arca di area makam Dusun Mojojejer, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Pihak BPK Wilayah XI Jawa Timur akan segera mengeluarkan rekomendasi resmi terkait penanganan temuan tersebut.

    Analis Cagar Budaya dan Permuseuman BPK Wilayah XI Jatim, Ning Suryati, mengatakan bahwa pihaknya baru menerima laporan mengenai penemuan arca tersebut pada Senin (6/10/2025). Berdasarkan hasil pengamatan awal, arca itu diduga merupakan arca dewa, meski jenisnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

    “Kalau arca membawa atribut, kami bisa langsung tahu jenisnya. Namun arca ini tidak membawa apa pun. Posisinya duduk bersila, memakai kain, tangan di depan, ada mahkota, anting, kalung, dan gelang, serta berjenis kelamin laki-laki,” ungkap Ning Suryati, Jumat (10/10/2025).

    Sebagai tindak lanjut, BPK Wilayah XI Jatim akan mengeluarkan rekomendasi resmi kepada Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto. Pemindahan arca ke tempat yang lebih aman akan dilakukan dengan mempertimbangkan kesepakatan masyarakat setempat.

    “Bila warga setuju, arca akan dipindahkan demi pelestarian. Bila tidak, masyarakat diminta ikut menjaga peninggalan tersebut agar tetap terawat,” katanya.

    Ning menambahkan, arca tersebut diduga berasal dari masa kuno dan memiliki nilai sejarah penting. Nama “Pesanggrahan” sendiri mengindikasikan tempat singgah, sehingga wilayah ini berpotensi memiliki jejak sejarah yang menarik untuk ditelusuri lebih jauh.

    “Mungkin Desa Pesanggrahan ini dahulu merupakan tempat persinggahan. Perlu kami telusuri lagi sejarahnya, apakah Raja Hayam Wuruk pernah singgah di sini,” pungkasnya.

    Sebelumnya, sebuah arca dengan tinggi sekitar 45 sentimeter dan lebar 18 sentimeter ditemukan warga saat menggali makam sekitar empat tahun lalu di Dusun Mojojejer. Arca tersebut kini masih disimpan di area makam dalam kondisi utuh. [tin/kun]

  • Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Dorong UMKM Naik Kelas, Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan Transportasi Rp10 Juta ke Hipemika

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Bantuan transportasi senilai Rp10 juta diberikan kepada Himpunan Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah (Hipemika) Kabupaten Mojokerto.

    Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra (Gus Barra) sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah agar pelaku UMKM dapat memperluas jangkauan pemasaran dan menembus pasar nasional. Penyerahan bantuan dilakukan di ruang kerja Bupati Mojokerto.

    Sebanyak 13 pelaku UMKM yang tergabung dalam Hipemika Kabupaten Mojokerto akan mewakili daerah dalam Pameran Produk Unggulan Jawa Timur di Mal Ciputra Cibubur, Jakarta Timur, pada 20–26 Oktober 2025. Mereka akan menampilkan berbagai produk khas bertema “Pesona Kabupaten Mojokerto”, mulai dari furnitur, kerajinan, batik, makanan olahan, hingga hasil pertanian unggulan.

    Acara tersebut turut dihadiri jajaran pejabat daerah, perwakilan Bank Jatim Cabang Mojokerto, serta pengurus Hipemika Kabupaten Mojokerto.

    “Ini bukan sekadar bantuan transportasi. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk mendukung UMKM Mojokerto agar bisa menembus pasar yang lebih luas, bahkan nasional. UMKM adalah pahlawan ekonomi, maka perhatian kita harus terus diperkuat, bukan hanya dalam bentuk bantuan material,” ungkap Gus Barra, Jumat (10/10/2025).

    Ia menambahkan, dukungan kepada pelaku UMKM tidak berhenti pada bantuan dana semata, tetapi juga mencakup pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas.

    Gus Barra menegaskan bahwa sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi daerah, dengan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Karena itu, ia mengajak seluruh pengurus dan anggota Hipemika untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah dalam menyusun program pemberdayaan UMKM yang berkelanjutan.

    “Jangan pernah berhenti belajar dan berinovasi. Dunia usaha terus berubah, dan kita harus berani menembus pasar baru. Majunya UMKM adalah majunya Kabupaten Mojokerto, dan majunya Mojokerto adalah bagian dari kemajuan bangsa Indonesia,” tegasnya.

    Bantuan transportasi tersebut merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Mojokerto dan Bank Jatim Cabang Mojokerto. Dukungan ini diharapkan dapat memperlancar keikutsertaan pelaku UMKM dalam ajang promosi produk unggulan sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas. [tin/kun]

  • Tak Pernah Batasi Akses Liputan Media, Kapolres Mojokerto: Jurnalis Adalah Mitra Kami

    Tak Pernah Batasi Akses Liputan Media, Kapolres Mojokerto: Jurnalis Adalah Mitra Kami

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, akhirnya angkat bicara terkait sorotan dari kalangan jurnalis mengenai dugaan pembatasan akses liputan pada salah satu kegiatan yang digelar Polda Jatim beberapa hari lalu.

    Kapolres menegaskan bahwa dirinya tidak pernah membatasi apalagi melarang kegiatan peliputan oleh awak media di wilayah hukum Polres Mojokerto.

    Dugaan pembatasan akses media tersebut terjadi saat acara Peresmian Gudang Ketahanan Pangan dan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025, pada Rabu (8/10/2025) kemarin. Acara tersebut digelar di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    “Selama saya menjabat di Polres Mojokerto, saya tidak pernah membatasi, bahkan melarang rekan-rekan jurnalis untuk meliput rilis maupun kegiatan apa pun yang digelar Polres Mojokerto. Teman-teman media adalah mitra kami,” tegas AKBP Ihram Kustarto, Jumat (8/10/2025).

    Kapolres Ihram menegaskan bahwa media merupakan mitra strategis Polri dalam menyampaikan informasi dan menjaga keterbukaan publik. Ia memastikan tidak ada kebijakan di Polres Mojokerto yang membatasi kinerja wartawan. Namun, bila ada tindakan anggota yang justru melarang atau membatasi kerja wartawan, pihaknya akan menindak tegas.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto, Aminuddin Ilham, menyampaikan apresiasinya terhadap sikap terbuka Kapolres Mojokerto.

    “Kami menyambut baik dan mendukung langkah tegas Kapolres Mojokerto. Kami berharap kejadian ini hanya merupakan miskomunikasi dan tidak terulang kembali,” ujarnya.

    Ia juga menegaskan pentingnya sinergi antara aparat penegak hukum dan insan pers dalam menyampaikan informasi yang akurat dan membangun kepada masyarakat.

    Dengan adanya pernyataan resmi dari Kapolres Mojokerto ini, diharapkan hubungan kemitraan antara kepolisian dan media tetap terjalin harmonis dalam semangat transparansi serta profesionalisme.

    Sebelumnya, PWI Mojokerto menyoroti adanya dugaan pembatasan akses peliputan media saat kegiatan Peresmian Gudang Ketahanan Pangan dan Penanaman Jagung Serentak Kuartal III dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Tahun 2025 yang digelar Polda Jawa Timur di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto. [tin/kun]

  • Arca Misterius di Makam Mojokerto Diduga Arca Dewa, BPK Lakukan Penelusuran Sejarah

    Arca Diduga Peninggalan Kuno Ditemukan di Area Makam Desa Pesanggrahan, Kutorejo, Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah arca ditemukan di area makam Dusun Mojojejer, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Arca dengan tinggi sekitar 45 sentimeter dan lebar 18 sentimeter itu ditemukan warga saat menggali makam sekitar empat tahun lalu.

    Namun, penemuan arca di area makam Dusun Mojojejer tersebut baru dilaporkan ke Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Penemuan arca terjadi di kedalaman sekitar satu meter dalam kondisi utuh. Setelah ditemukan, arca disimpan di tempat penyimpanan keranda di area makam yang tertutup dan terkunci.

    Laporan resmi baru dilakukan oleh Kepala Desa Pesanggrahan kepada BPK Wilayah XI dan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Mojokerto untuk ditindaklanjuti lebih lanjut. Usai mendapat laporan, pihak BPK Wilayah XI langsung mendatangi lokasi.

    Plt Kepala Dusun (Kadus) Mojojejer, Muhammad Anis, menceritakan bahwa arca tersebut ditemukan oleh warga pada malam hari saat menggali makam. “Penemuan arca sebenarnya sudah empat tahun lalu. Beberapa warga takut melaporkan, jadi disimpan di tempat keranda,” ungkapnya, Jumat (10/10/2025).

    Arca kemudian dibawa dan disimpan di tempat keranda yang berada di area makam tersebut. Menurut Anis, sebagian warga meyakini arca itu merupakan peninggalan leluhur atau orang yang pertama kali membuka desa, sehingga tidak boleh dibawa keluar dari lokasi. Arca itu masih tertutup sebagian oleh tanah liat karena belum dibersihkan. [tin/kun]

  • Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Fenomena Hari Tanpa Bayangan di Jatim Terjadi 10-14 Oktober, Begini Penjelasan dan Jadwal

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena kulminasi atau yang populer disebut ‘hari tanpa bayangan’ diprediksi akan melanda sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 hingga 14 Oktober 2025.

    Peristiwa unik ini terjadi karena posisi Matahari berada tepat di atas kepala pengamat, atau di titik zenit.

    Secara ilmiah, kulminasi utama terjadi tepat ketika nilai deklinasi Matahari sama dengan nilai lintang pengamat.

    Deklinasi adalah sudut antara garis khatulistiwa dengan benda langit, sementara lintang pengamat menunjukkan posisi geografis pengamat di Bumi. Kesamaan nilai sudut ini adalah syarat utama terjadinya fenomena ‘hari tanpa bayangan’.

    Ketika syarat tersebut terpenuhi, Matahari akan berada tepat di atas pengamat. Akibatnya, bayangan dari benda tegak, seperti tiang atau tugu, akan terlihat ‘menghilang’. Ini terjadi karena bayangan tersebut jatuh tepat di bawah benda dan bertumpuk dengannya. Inilah alasan mengapa hari kulminasi utama juga dikenal sebagai ‘hari tanpa bayangan’.

    Sementara, dampak yang mungkin dirasakan saat terjadi kulminasi adalah cuaca terasa lebih terik dari biasanya.

    Menurut Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda, Bhilda Maulida, fenomena kulminasi akan memiliki pengaruh langsung pada suhu udara. Hal ini berpotensi membuat cuaca yang dirasakan menjadi semakin terik.

    “Saat kulminasi, apabila kondisi cuaca cerah dan tutupan awan sedikit, panas matahari akan langsung masuk ke permukaan bumi tanpa hambatan,” ujar Bhilda, Jumat (10/10/2025).

    ​Namun, Bhilda menambahkan, dampak sebaliknya juga bisa terjadi. Pemanasan matahari tidak akan maksimal atau terasa menyengat apabila terdapat banyak tutupan awan atau kondisi cuaca lain yang menghalangi sinar matahari, seperti hujan.

    ​Mengingat potensi cuaca terik saat kulminasi dengan kondisi cerah, BMKG menyampaikan sejumlah imbauan kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menghindari paparan sinar matahari secara langsung.

    ​”Karena intensitas radiasi matahari dan sinar UV sangat tinggi, maka akan memiliki dampak buruk bagi kulit” imbau Bhilda.

    ​Selain itu, Bhilda juga mengimbau masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air minum harian yang cukup. Minum air yang cukup sangat penting untuk mencegah dehidrasi, terutama saat cuaca benar-benar terasa terik.

    ​Imbauan serupa juga berlaku bagi masyarakat yang ingin menyaksikan fenomena hari tanpa bayangan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengamati momen langka ini.

    ​”Jika ingin mengamati fenomena tanpa bayangan di luar ruangan pada detik-detik kulminasi, sebaiknya gunakan tabir surya atau pakaian, payung, dan topi yang dapat melindungi kulit dari panas matahari,” tutup Bhilda. (rma/ted)

    *Berikut jadwal hari tanpa bayangan yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur mulai tanggal 10 – 14 Oktober 2025:*

    • 10 Oktober 2025

    – Tuban 11.18 WIB

    • 11 Oktober 2025

    – Sumenep 11.11 WIB
    – Pamekasan 11.12 WIB
    – Sampang 11.13 WIB
    – Bangkalan 11.15 WIB
    – Gresik 11.16 WIB
    – Lamongan 11.17 WIB
    – Bojonegoro 11.19 WIB

    • 12 Oktober 2025

    – Pasuruan 11.14 WIB
    – Bangil 11.15.22 WIB
    – Sidoarjo 11.15 WIB
    – Surabaya 11.15 WIB
    – Mojosari 11.16 WIB
    – Mojokerto 11.16 WIB
    – Jombang 11.17 WIB
    – Nganjuk 11.18 WIB
    – Caruban 11.19 WIB
    – Madiun 11.20 WIB
    – Ngawi 11.20 WIB
    – Magetan 11.21 WIB

    • 13 Oktober 2025

    – Situbondo 11.10 WIB
    – Bondowoso 11.10 WIB
    – Kraksaan 11.12 WIB
    – Probolinggo 11.13 WIB
    – Malang 11.15 WIB
    – Batu 11.16 WIB
    – Ngasem 11.18 WIB
    – Kediri 11.18 WIB
    – Ponorogo 11.20 WIB

    • 14 Oktober 2025

    – Banyuwangi 11.08 WIB
    – Jember 11.11 WIB
    – Lumajang 11.13 WIB
    – Kepanjen 11.15 WIB
    – Kanigoro 11.17 WIB
    – Blitar 11.17 WIB
    – Tulungagung 11.18 WIB
    – Trenggalek 11.19 WIB
    – Pacitan 11.21 WIB.

  • Bawaslu Kabupaten Mojokerto Menuju Lembaga Modern dan Informatif di Era Digital

    Bawaslu Kabupaten Mojokerto Menuju Lembaga Modern dan Informatif di Era Digital

    Mojokerto (beritajatim.com) – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Penguatan Kelembagaan Menuju Lembaga yang Modern dan Informatif dalam Era Digital dan Keterbukaan Informasi di salah satu hotel di Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto.

    Anggota Bawaslu Jawa Timur, Anwar Nuris dalam sambutannya menyampaikan pentingnya penguatan kelembagaan Bawaslu untuk menghadapi tantangan demokrasi di era digital. Bawaslu sebagai lembaga pengawas Pemilu memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan keadilan dan keterbukaan proses demokrasi di Indonesia.

    “Sejak dibentuk pada 2018, Bawaslu Kabupaten dan Kota telah melalui dua periode penyelenggaraan pemilu. Banyak dinamika dan tantangan yang kami hadapi, bahkan tidak sedikit rekan kami gugur dalam menjalankan tugas pengawasan. Ini menjadi refleksi penting bagi kami untuk terus memperkuat kapasitas dan evaluasi diri,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Anwar juga menyoroti pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap Bawaslu. Menurutnya, lembaga pengawas Pemilu harus semakin terbuka dan informatif agar masyarakat dapat menilai secara objektif kinerja lembaga pengawas Pemilu tersebut. Pihaknya berupaya membuka akses informasi seluas-luasnya agar masyarakat tahu.

    “Agar masyarakat tahu apa yang kami kerjakan, termasuk proses penanganan pelanggaran pemilu. Dengan transparansi, publik bisa menilai seberapa profesional Bawaslu menjalankan tugasnya. Bawaslu tidak bisa bekerja sendiri. Kami butuh informasi dari masyarakat karena pengawasan yang efektif hanya bisa dilakukan dengan partisipasi aktif semua pihak,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Mojokerto, Dody Faizal mengatakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan kapasitas kelembagaan agar Bawaslu Kabupaten Mojokerto semakin siap menghadapi tantangan pemilu di masa mendatang.

    “Melalui kegiatan ini kami menghadirkan narasumber yang kompeten di bidangnya untuk memperkuat pemahaman dan profesionalitas jajaran Bawaslu. Harapannya, kegiatan ini membawa manfaat besar bagi lembaga dan juga masyarakat secara umum,” ujarnya.

    Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, diantaranya Anggota Komisi II DPR RI Arif Wibowo, perwakilan Lembaga Pemantau Pemilu Franditya Utomo, dan akademisi dari Universitas Negeri Malang, Abdul Kodir. Kegiatan tersebut turut dihadiri Bagian Administrasi Bawaslu Jatim.

    Ketua dan empat komisioner KPU Kabupaten Mojokerto, serta peserta dari kalangan mahasiswa dan organisasi kepemudaan. Dengan kegiatan ini, Bawaslu Kabupaten Mojokerto berkomitmen terus bertransformasi menjadi lembaga yang modern, transparan, dan berintegritas dalam mewujudkan pengawasan pemilu yang berkualitas dan demokratis. [tin]

  • Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Pemkab Mojokerto Salurkan Bantuan untuk Warga Terdampak Angin Ribut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menunjukkan komitmennya dalam memberikan perhatian kepada masyarakat terdampak bencana alam. Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra menyerahkan secara simbolis bantuan material bangunan dan paket bantuan lainnya kepada warga korban angin ribut di beberapa wilayah Kabupaten Mojokerto.

    Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Gus Barra (panggilan akrab, red), didampingi Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis dan Sooko, serta kepala desa setempat. Dalam kesempatan tersebut, Gus Barra juga meninjau kondisi rumah warga yang rusak akibat terjangan angin ribut pada, Rabu (8/10/2025).

    Selain bantuan material bangunan, setiap warga terdampak juga mendapatkan paket sembako dari Baznas Kabupaten Mojokerto, satu unit kompor gas dua tungku, serta perlengkapan keluarga seperti sabun mandi, sikat dan pasta gigi, sampo, handuk, pembalut, tisu, senter, jas hujan, perlengkapan P3K, hingga sarung.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra mengatakan, penyerahan bantuan tersebut merupakan bentuk respons cepat pemerintah daerah terhadap bencana yang menimpa warganya. “Saya bersama Kepala Pelaksana BPBD, Camat Jetis, dan Kepala Desa Jetis meninjau langsung kondisi rumah warga terdampak puting beliung,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Berdasarkan asesmen dan pendataan, terdapat sekitar 45 rumah yang terdampak di Kecamatan Jetis, Sooko, dan Gedeg. Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Mojokerto ini menambahkan, bantuan yang disalurkan merupakan hasil dari proses asesmen lapangan oleh tim BPBD Kabupaten Mojokerto.

    “Untuk wilayah yang sudah diasesmen, hari ini kami serahkan bantuannya. Kekurangannya akan segera kami selesaikan besok. Ini bentuk respon cepat Pemkab Mojokerto dalam penanganan bencana. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban warga dan menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu siap siaga menghadapi perubahan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

    Beberapa warga penerima bantuan material antara lain :

    1. Sulika warga Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima enam lembar asbes dan dua batang kayu ukuran 6×12.

    2. Suntamah warga Dusun Pelabuhan, Desa Jetis, Kecamatan Jetis menerima empat lembar asbes ukuran 105×300.

    3. Riyo warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima empat batang kayu ukuran 6×12, empat lembar asbes, 650 bata merah, dan tiga sak semen.

    4. Wijanarko warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima 12 lembar asbes ukuran 105×300.

    5. Rushidayati warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima delapan lonjor canal C dan sembilan lembar spandek ukuran lima meter.

    6. Hendun Ardiansyah warga Desa Kedungmaling, Kecamatan Sooko menerima lima lembar asbes ukuran 105×300. [tin/aje]

  • Cegah Laka Rem Blong, FPRB Mojokerto Revitalisasi Benteng Sekam di Tikungan Gotekan Pacet

    Cegah Laka Rem Blong, FPRB Mojokerto Revitalisasi Benteng Sekam di Tikungan Gotekan Pacet

    Mojokerto (beritajatim.com) – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Mojokerto kembali melakukan revitalisasi benteng penyelamat dari sekam di tikungan Gotekan, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kecamatan Pacet. Ini dilakukan untuk mencegah kecelakaan lalu-lintas akibat rem blong.

    Sekam baru dipasang untuk memperkuat bantalan pengaman bagi kendaraan yang mengalami rem blong di jalur rawan Pacet–Cangar. Benteng sekam ini berfungsi sebagai zona redam benturan, guna mencegah dan meminimalisir korban kecelakaan di tanjakan yang kerap memakan korban tersebut.

    Revitalisasi dilakukan oleh relawan lintas komunitas bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, dan kepolisian setempat. Mereka bahu-membahu menata ulang tumpukan sekam agar kembali kokoh setelah sempat mengalami penurunan kondisi akibat hujan dan waktu.

    Ketua FPRB Mojokerto, Saiful Anam menjelaskan bahwa benteng sekam memiliki peran vital dalam menekan risiko kecelakaan di jalur ekstrem Pacet–Cangar. Tumpukan sekam dalam karung ini berfungsi sebagai bantalan alami yang mampu menyerap energi benturan kendaraan.

    “Benteng sekam ini sudah menyelamatkan banyak nyawa. Kami berkomitmen untuk terus menjaganya. Setiap Sabtu-Minggu biasanya ada relawan yang jaga. Jadi sambil patroli, kita sekalian rawat bentengnya,” ungkapnya, Kamis (9/10/2025).

    Menurutnya, perawatan benteng sekam dilakukan tanpa jadwal tetap. Para relawan rutin berjaga setiap akhir pekan untuk memantau dan memperbaiki jika ada bagian yang rusak. Benteng sekam di tikungan Gotekan sendiri sudah ada sejak 2013–2014. Upaya ini berawal dari inisiatif relawan yang dulu berjaga di Rest Area AMD.

    “Seiring meningkatnya arus kendaraan di jalur Cangar–Pacet, kasus rem blong semakin sering terjadi hingga mendorong dibuatnya benteng penyelamat ini. Dulu kami coba berbagai bahan, dari pasir, tongkol jagung, limbah sepon, sampai ban bekas, tapi yang paling efektif dan aman justru tumpukan sekam ini,” pungkasnya.

    Langkah revitalisasi tersebut menjadi bukti nyata peran komunitas relawan dalam menjaga keselamatan di jalur wisata Pacet–Cangar yang dikenal ekstrem dan padat kendaraan, terutama saat akhir pekan dan musim liburan. [tin/aje]