kab/kota: Mojokerto

  • Pemkot Mojokerto Rancang Skema Baru untuk Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    Pemkot Mojokerto Rancang Skema Baru untuk Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Di tengah situasi ekonomi global yang tidak stabil dan berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus berupaya menjaga daya tahan ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis yang tengah disiapkan adalah melalui sistem e-katalog.

    Skema khusus tersebut disiapkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang makanan dan minuman (mamin) agar dapat menjadi bagian dari rantai pengadaan pemerintah. Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari saat kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) penyedia jasa makanan dan minuman di Sentra IKM Batik Maja Bharama Wastra.

    Ning Ita (sapaan akrab, red) menyampaikan bahwa kebijakan tersebut dirancang untuk memastikan perputaran dana APBD dapat menjadi pemicu (trigger) pertumbuhan ekonomi lokal. Menurutnya, dalam kondisi fiskal yang terbatas, penting bagi pemerintah daerah untuk memastikan setiap rupiah anggaran mampu memberikan efek berganda bagi masyarakat.

    “Dengan diterapkannya skema baru ini, tidak akan ada penyedia yang mendominasi. Dana APBD yang terbatas justru bisa menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi melalui pemerataan kesempatan bagi pelaku UMKM di Kota Mojokerto,” ungkapnya, Selasa (14/10/2025).

    Ning Ita menjelaskan, untuk dapat ikut serta dalam sistem pengadaan pemerintah, para pelaku UMKM perlu melengkapi seluruh persyaratan administrasi dan mendaftarkan diri melalui sistem e-katalog. Saat ini menurutnya, masih banyak UMKM yang belum siap menjadi penyedia resmi pemerintah karena terkendala dokumen pendukung dan pemahaman teknis.

    “Dari sekitar 16.000 UMKM makanan dan minuman yang ada, banyak yang belum siap secara administratif. Padahal kelengkapan dokumen adalah kunci utama agar bisa terlibat dalam pengadaan pemerintah,” jelasnya.

    Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Mojokerto menyiapkan tim dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (BPBJ) untuk memberikan pendampingan teknis. Pendampingan tersebut mencakup unggah dokumen, simulasi transaksi daring, hingga negosiasi harga. Ia menyarankan agar pelaku UMKM mamin untuk datang ke BPBJ.

    “Kalau ada yang belum paham cara klik atau kirim berkas, bisa datang langsung ke BPBJ. Tim kami siap membantu sampai UMKM bisa mandiri. Mindset minta DP karena takut tidak dibayar itu harus diubah. Pemerintah tidak mungkin mengemplang. Jadi fokus saja pada pemenuhan persyaratan dan kesiapan administrasi,” tegasnya.

    Ia juga menekankan perlunya perubahan pola pikir dalam bertransaksi dengan pemerintah. Menurutnya, sistem pengadaan pemerintah menjamin kepastian pembayaran, sehingga pelaku usaha tidak perlu khawatir terhadap risiko keterlambatan atau ketidakpastian.

    Dengan langkah ini, Pemkot Mojokerto berharap semakin banyak pelaku UMKM lokal yang mampu bersaing secara sehat dalam sistem pengadaan barang dan jasa. Selain memperkuat kemandirian ekonomi, kebijakan ini juga diharapkan dapat menjaga stabilitas ekonomi daerah di tengah tekanan ekonomi global. [tin/suf]

  • Himasal Mojokerto Kecam Tayangan Xpose Trans7, Desak Permintaan Maaf Terbuka Kepada Kiai Lirboyo

    Himasal Mojokerto Kecam Tayangan Xpose Trans7, Desak Permintaan Maaf Terbuka Kepada Kiai Lirboyo

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pimpinan Cabang (PC) Himpunan Alumni Santri Lirboyo (Himasal) Mojokerto menyatakan sikap tegas terhadap tayangan program Xpose di stasiun televisi nasional, Trans7 yang dinilai melecehkan martabat ulama. Khususnya Kiai Sepuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

    Tayangan tersebut berasal dari program Xpose pada, Senin (13/10/2025) langsung menuai gelombang reaksi keras di media sosial. Rekaman tayangan yang beredar memperlihatkan adegan yang dianggap sebagian pihak sebagai bentuk pelecehan atau olok-olok terhadap sosok Kiai Anwar Manshur.

    Pernyataan sikap tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum PC Himasal Mojokerto, K. Muallimin dalam konferensi pers yang digelar di aula kantor PT As-Syarif Tour Travelindo, Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto. Dalam pernyataan sikap tersebut, juga dilakukan tanda tangan pernyataan sikap.

    Dalam pernyataannya, PC Himasal Mojokerto menegaskan ada delapan poin sikap resmi, antara lain menolak segala bentuk penghinaan terhadap ulama dan pesantren, mengutuk tayangan yang dinilai melanggar etika jurnalistik, serta menuntut permohonan maaf terbuka dari pihak Trans7.

    “Kami menolak segala bentuk olok-olok terhadap martabat ulama, terlebih terhadap Kiai sepuh dan figur pesantren yang telah mengabdikan hidupnya untuk keilmuan dan kerohanian,” ungkap Ketua Umum PC Himasal Mojokerto, K. Muallimin, Selasa (14/10/2025).

    Ia juga menilai tayangan program Xpose Trans7 tidak memenuhi prinsip verifikasi dan tabayun yang menjadi dasar dalam etika jurnalistik. Selain itu, PC Himasal Mojokerto juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang lagi.

    “Framing-nya tidak beretika dan terkesan menyerang tanpa klarifikasi. Kami menuntut Trans7 dan tim produksi Xpose untuk meminta maaf secara terbuka kepada Kiai, keluarga pesantren, dan umat Islam secara umum. Juta KPI untuk mengambil langkah tegas dan memastikan standar penyiaran ditegakkan dengan konsisten,” katanya.

    K. Muallimin menambahkan, koordinasi telah dilakukan antar Himasal di seluruh Indonesia sebagai bentuk solidaritas terhadap Lirboyo. Menurutnya, Himasal se-Indonesia sudah bergerak untuk mendatangi kantor biro Trans7 di masing-masing daerah. Seperti sudah dilakukan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Jika tidak ada itikad baik dari Trans7, kami siap mengambil langkah maksimal. Kami ini alumni Lirboyo. Jasa Lirboyo bagi bangsa luar biasa. Ketika Kiai kami disinggung, kami benar-benar marah. Semalam kami tidak bisa tidur, tidak tenang, belum enak makan,” ujarnya.

    Sementara itu, Penasehat PC Himasal Mojokerto, Marduki Sabil menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur hukum apabila Trans7 tidak merespons pernyataan sikap tersebut. “Kami akan menggunakan langkah hukum karena tayangan itu melanggar kaidah jurnalistik dan tidak ada tabayun. Jika Trans7 tidak menindaklanjuti, kami akan bawa ke ranah hukum,” tambahnya.

    Sebagai informasi, KH. Anwar Manshur Lirboyo merupakan Pengasuh Utama Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, sekaligus Rais Syuriyah PWNU Jawa Timur masa khidmat 2024–2029. Ia dikenal sebagai salah satu Kiai sepuh yang sangat dihormati di kalangan Nahdlatul Ulama dan pesantren di Indonesia. [tin/suf]

  • Wali Kota Mojokerto Tekankan Peran Orang Tua Bentuk Karakter dan Moral Remaja Lewat Program STAR

    Wali Kota Mojokerto Tekankan Peran Orang Tua Bentuk Karakter dan Moral Remaja Lewat Program STAR

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter dan ketahanan moral generasi muda di tengah derasnya arus informasi serta kemajuan teknologi. Hal tersebut disampaikannya saat menghadiri Wisuda Sekolah Orang Tua Anak Remaja (STAR) di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, Senin (13/10/2025).

    Menurut Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita, program STAR merupakan langkah konkret Pemerintah Kota Mojokerto untuk memperkuat fungsi keluarga sebagai benteng utama pencegahan kenakalan remaja.
    “Sekolah Orang Tua Anak Remaja ini lahir dari kegelisahan saya melihat kondisi Kota Mojokerto yang meskipun bukan kota metropolis,” ungkapnya.

    Ia menjelaskan, perkembangan teknologi dan degradasi moral telah memberi dampak signifikan terhadap perilaku remaja. Melalui program STAR, para orang tua diharapkan memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan untuk mendampingi anak menghadapi berbagai tantangan zaman.

    “Kami ingin membangun benteng pertama di keluarga agar remaja Kota Mojokerto tidak terjerumus pada kenakalan remaja, narkoba, maupun seks bebas. Remaja Kota Mojokerto adalah seperempat dari total penduduk, di tangan merekalah kita menaruh harapan untuk melanjutkan tongkat estafet pembangunan di masa depan,” imbuhnya.

    Program STAR tidak hanya melibatkan para orang tua, tetapi juga menggandeng berbagai pihak lintas sektor seperti BNN, Kemenag, psikolog, dan organisasi masyarakat. Program ini akan dijalankan secara masif di 18 kelurahan dengan dukungan lintas perangkat daerah karena membangun generasi tangguh membutuhkan kerja kolaboratif.

    “Saya mengajak seluruh masyarakat untuk turut berperan aktif dalam mengawal tumbuh kembang anak-anak agar menjadi generasi yang berkarakter dan berdaya saing. Sekecil apa pun kontribusi yang bisa kita berikan hari ini, akan sangat berarti untuk menghantarkan anak-anak kita menjadi generasi yang lebih baik daripada generasi saat ini,” pungkas Ning Ita.

    Program STAR menjadi upaya strategis Pemkot Mojokerto dalam membangun ketahanan keluarga sekaligus menyiapkan generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan memiliki kecerdasan spiritual untuk menghadapi tantangan masa depan. [tin/beq]

  • Jombang Terbaik Ketiga dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Jombang Terbaik Ketiga dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara III dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (12/10/2025).

    Penghargaan ini diterima langsung oleh Bupati Jombang, Warsubi, dan menjadi bukti komitmen Jombang dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih tertib dan modern.

    “Penghargaan ini menjadi penegasan atas upaya kami dalam menjaga administrasi pemerintahan yang lebih rapi, efisien, dan transparan,” ujar Bupati Warsubi.

    Penghargaan Penyelenggaraan Nama Rupabumi ini diberikan kepada kabupaten/kota yang dinilai berkontribusi signifikan dalam penertiban dan pendataan nama rupabumi, baik yang bersifat alami seperti gunung dan sungai, maupun buatan seperti sekolah dan rumah sakit.

    Dalam hal ini, Pemkab Jombang telah berhasil melaksanakan pendataan rupabumi di 18 kecamatan dan 262 desa, yang menghasilkan lebih dari 10.028 data.

    Pencapaian Jombang ini tak terlepas dari upaya masif yang dilakukan oleh Tim Pemerintah Kabupaten yang melibatkan berbagai pihak, serta hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari Badan Informasi Geospasial, dan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.

    Dengan keberhasilan ini, Jombang berhasil bersaing ketat dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto di kategori Kabupaten. Hingga 2025, Pemkab Jombang tetap berkomitmen melanjutkan pendataan dengan lebih luas dan mendalam, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penataan Rupabumi.

    Tema peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang diusung pada tahun ini, ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’ mencerminkan semangat masyarakat Jawa Timur yang tangguh, kreatif, dan inovatif dalam menjalani tantangan pembangunan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur juga memperkenalkan filosofi kerja baru ‘JATIM BISA’ yang berfokus pada prinsip Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif, sebagai arahan untuk pembangunan ke depan.

    Selain itu, Gubernur juga memaparkan capaian ekonomi Jawa Timur yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5,23% di atas rata-rata nasional dan penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0,66%.

    Menanggapi semangat tersebut, Bupati Warsubi mengungkapkan apresiasinya dan menyampaikan kesiapan Jombang untuk terus berkontribusi pada kemajuan pembangunan Jawa Timur.

    “Kami mengapresiasi semangat yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tema ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’ sejalan dengan arah pembangunan Jombang yang berfokus pada penguatan ekonomi rakyat, pemberdayaan desa, dan peningkatan kualitas SDM,” ujar Bupati Warsubi.

    “Dari Jombang, kami siap berkontribusi untuk kemajuan Jawa Timur yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” pungkasnya. [suf]

  • Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Wali Kota Mojokerto Beri Penghargaan Anggota Paskibraka 2025

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Mojokerto Tahun 2025. Acara berlangsung di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto tersebut sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Dalam suasana penuh kebanggaan, Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita tersebut menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi para anggota Paskibraka yang telah sukses menjalankan tugas pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih pada peringatan HUT ke-79 Kemerdekaan RI lalu.

    “Atas nama Pemerintah Kota Mojokerto, saya menyampaikan rasa bangga dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada adik-adik Paskibraka. Kalian telah berhasil melaksanakan tugas mulia dengan penuh kedisiplinan, dedikasi, dan tanggung jawab,” ungkap Ning Ita dalam sambutannya, Minggu (12/10/2025).

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan piagam penghargaan kepada para anggota Paskibraka Kota Mojokerto Tahun 2025 di Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. [Foto : ist]Ia menambahkan, perjuangan dan kerja keras para anggota Paskibraka merupakan bagian dari proses pembentukan karakter generasi muda yang tangguh dan berintegritas. Penyerahan piagam penghargaan tersebut menjadi simbol pengakuan atas semangat, ketekunan, dan komitmen yang telah ditunjukkan oleh para pelajar terbaik Kota Mojokerto itu.

    “Nilai-nilai kedisiplinan, kekompakan, dan rasa nasionalisme yang telah tertanam dalam diri kalian adalah bekal berharga untuk masa depan. Teruslah menjadi generasi muda yang tangguh, kuat, dan menginspirasi,” imbuhnya.

    Selain kepada anggota Paskibraka, penghargaan juga diberikan kepada sejumlah pihak yang berperan penting dalam kesuksesan pelaksanaan tugas Paskibraka 2025. Mereka meliputi Fasilitator, Pelatih, Pamong, Petugas Kesehatan, Panitia, Komandan Kompi (Danki), serta Pasukan Tanda Kehormatan (Pataka) Paskibraka Kota Mojokerto.

    Dalam kesempatan itu, Ning Ita turut menyampaikan terima kasih kepada para pelatih, pembina, serta orang tua yang telah memberikan bimbingan dan dukungan moral selama proses pelatihan berlangsung. Ia berharap semangat dan disiplin yang telah ditanamkan selama menjadi bagian dari Paskibraka dapat terus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. [tin/but]

     

  • Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Kota Mojokerto Berlangsung Khidmat, Wali Kota Bacakan Sambutan Gubernur

    Upacara Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur di Kota Mojokerto Berlangsung Khidmat, Wali Kota Bacakan Sambutan Gubernur

    Mojokerto (beritajatim.com) — Upacara Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang digelar di Lapangan Sasana Praja Abhipraya Balai Kota Mojokerto berlangsung khidmat dan penuh makna.

    Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan sambutan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    Dalam sambutan yang dibacakan oleh Ning Ita (sapaan akrab, red), Gubernur Khofifah menegaskan bahwa delapan dekade perjalanan Jawa Timur merupakan bukti daya tahan, kerja keras, dan kreativitas masyarakatnya. Dengan mengusung tema ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’, seluruh elemen masyarakat diajak untuk menjaga semangat kebersamaan dan memperkuat sinergi menuju masa depan yang lebih maju dan berkelanjutan.

    “Dari Bumi Majapahit, kita terus menyalakan semangat persatuan dan kemajuan. Jawa Timur akan terus menjadi rumah bagi harapan, laboratorium inovasi, dan pusat pertumbuhan yang menginspirasi Indonesia,” ungkap Gubernur Khoffifah dalam sambutan yang dibacakan Ning Ita, Minggu (12/10/2025).

    Peringatan Hari Jadi kali ini juga menjadi momentum refleksi atas capaian Jawa Timur sebagai salah satu lokomotif ekonomi nasional. Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur tercatat mencapai 5,23 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tingkat kemiskinan juga berhasil ditekan hingga 9,5 persen, sementara kemiskinan ekstrem menurun signifikan menjadi 0,66 persen.

    Gubernur dalam sambutannya turut menyoroti peran penting sektor pertanian sebagai tulang punggung ketahanan pangan nasional. Dengan produksi padi yang mencapai lebih dari 12 juta ton, Jawa Timur kembali menegaskan posisinya sebagai lumbung pangan terbesar di Indonesia. Selain sektor ekonomi dan pangan, Jawa Timur juga mencatat berbagai prestasi di bidang lainnya.

    Seperti bidang pendidikan, lingkungan hidup, dan inovasi. Provinsi ini dinobatkan sebagai peringkat pertama nasional dalam implementasi ekonomi hijau dan transisi berkelanjutan, serta memiliki jumlah desa mandiri terbanyak di Indonesia. Melalui filosofi kerja ‘Jatim Bisa’ yang berarti Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif, Gubernur mengajak seluruh warga untuk terus berkolaborasi dalam pembangunan daerah.

    “Pelaut yang hebat tidak lahir dari lautan yang tenang. Jawa Timur telah membuktikan ketangguhannya menghadapi berbagai tantangan dan terus tumbuh ke arah kemajuan,” ujarnya Gubernur Khoffifah dalam sambutan yang dibacakan Ning Ita.

    Sebagai penutup, Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk bersatu dalam semangat ‘Tangguh Nyawiji, Tumuwuh Mulyo”. Hal ini menegaskan bahwa tekad bersama menjadikan Jawa Timur sebagai Gerbang Baru Nusantara.

    “Kami mengundang segenap warga Jawa Timur, apa pun profesinya, untuk bergerak bersama. Dari petani hingga pengusaha, dari guru hingga profesor, dari pekerja hingga profesional, kami membutuhkan panjenengan semua untuk bersama-sama mewujudkan impian Indonesia,” tutupnya. [tin/suf]

  • Mensos Gus Ipul Disambut Puisi dan Pidato Bahasa Inggris Siswa Sekolah Rakyat Mojokerto

    Mensos Gus Ipul Disambut Puisi dan Pidato Bahasa Inggris Siswa Sekolah Rakyat Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkunjung dan berdialog dengan siswa dan orang tua siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 15 Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) malam.

    Gus Ipul disambut oleh puisi dan pidato Bahasa Inggris yang dibawakan siswa Sekolah Rakyat. Siswa tampak melafalkan bait-bait puisi dengan penuh penghayatan. Berikut sepernggal puisi yang dibacakan salah satu siswa di hadapan Gus Ipul.

    “Dulu, aku hanya tahu sawah dan lumpur, tahu rasa lapar lebih sering dari rasa kenyang, tapi tak pernah tahu bagaimana rasanya punya seragam baru.”

    “Pernah suatu malam aku berdoa, Tuhan biarkan aku sekolah, sekali saja. Dan doa itu dijawab Sekolah Rakyat berdiri didekat kampungku.”

    Mendengar lantunan puisi yang penuh penghayatan, Gus Ipul dan peserta yang hadir serentak bertepuk tangan. Salah satu siswa juga menampilkan pidato Bahasa Inggris yaitu Amanda Rachmatya Meisyah.

    Penuh percaya diri, Amanda melafalkan untaian kata dalam Bahasa Inggris. Gus Ipul menjelaskan kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa adalah buah dari kesabaran para guru dan tenaga kependidikan dalam membimbing siswa.

    “Saya terima kasih kepada kepala sekolah, kepada guru, tenaga kependidikan yang lain yang telah bekerja, dengan penuh kesabaran dan mengikuti prosedur membimbing anak-anak kita, dari berbagai latar belakang lingkungan yang mungkin berbeda-beda satu dengan yang lain,” kata Gus Ipul.

    Ia menambahkan, pada masa awal siswa masuk Sekolah Rakyat perlu waku untuk beradaptasi, mengikuti kebiasaan baru  di asrama dengan jadwal 24 jam.

    Mensos Gus Ipul saat berada di SR Mojokerto

    “Nah anak-anak kita bisa secara bertahap mengikuti proses itu, perkembangannya tadi disampaikan cukup bagus. Tentu pasti ada dinamika, jadi pasti ada dinamika ada tantangan, tapi dinamika tantangan itu bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

    Gus Ipul menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang mempunyai inisiatif memulai langkah cepat pembangunan Sekolah Rakyat. “Sehingga Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan dari 165 titik sekolah,” ungkapnya.

    Kemensos tidak bekerja sendiri dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat, namun didukung oleh banyak kementerian dan instansi, serta dukungan Pemerintah Daerah.

    “Alhamdulillah penyelenggaraan berjalan dengan baik. Dan tentu ini khusus diperuntukkan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu, yang tidak mampu, yang prasejahtera, yang belum terbawa dalam proses pembangunan. Keluarga-keluarga yang ada di data tunggal sosial dan ekonomi nasional,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, SRMP 15 Mojokerto mengampu 50 siswa jenjang SMP. Sebanyak 13 guru, 5 wali asuh, dan 2 wali asrama ikut mendukung proses pembelajaran dan pendampingan siswa. [tin/suf]

  • Ke Mojokerto, Gus Ipul Disambut Puisi dan Pidato Bahasa Inggris Siswa Sekolah Rakyat

    Ke Mojokerto, Gus Ipul Disambut Puisi dan Pidato Bahasa Inggris Siswa Sekolah Rakyat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) berkunjung dan berdialog dengan siswa dan orang tua siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama 15 Mojokerto, Jawa Timur, Sabtu (11/10/2025) malam.

    Gus Ipul disambut oleh puisi dan pidato Bahasa Inggris yang dibawakan siswa Sekolah Rakyat. Siswa tampak melafalkan bait-bait puisi dengan penuh penghayatan. Berikut sepernggal puisi yang dibacakan salah satu siswa di hadapan Gus Ipul.

    “Dulu, aku hanya tahu sawah dan lumpur, tahu rasa lapar lebih sering dari rasa kenyang, tapi tak pernah tahu bagaimana rasanya punya seragam baru.”

    “Pernah suatu malam aku berdoa, Tuhan biarkan aku sekolah, sekali saja. Dan doa itu dijawab Sekolah Rakyat berdiri didekat kampungku.”

    Mendengar lantunan puisi yang penuh penghayatan, Gus Ipul dan peserta yang hadir serentak bertepuk tangan. Salah satu siswa juga menampilkan pidato Bahasa Inggris yaitu Amanda Rachmatya Meisyah.

    Penuh percaya diri, Amanda melafalkan untaian kata dalam Bahasa Inggris. Gus Ipul menjelaskan kepercayaan diri dan kedisiplinan siswa adalah buah dari kesabaran para guru dan tenaga kependidikan dalam membimbing siswa.

    “Saya terima kasih kepada kepala sekolah, kepada guru, tenaga kependidikan yang lain yang telah bekerja, dengan penuh kesabaran dan mengikuti prosedur membimbing anak-anak kita, dari berbagai latar belakang lingkungan yang mungkin berbeda-beda satu dengan yang lain,” kata Gus Ipul.

    Ia menambahkan, pada masa awal siswa masuk Sekolah Rakyat perlu waku untuk beradaptasi, mengikuti kebiasaan baru  di asrama dengan jadwal 24 jam.

    “Nah anak-anak kita bisa secara bertahap mengikuti proses itu, perkembangannya tadi disampaikan cukup bagus. Tentu pasti ada dinamika, jadi pasti ada dinamika ada tantangan, tapi dinamika tantangan itu bisa diselesaikan dengan baik,” ujarnya.

    Gus Ipul menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto yang mempunyai inisiatif memulai langkah cepat pembangunan Sekolah Rakyat.

    “Sehingga Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu titik penyelenggaraan sekolah rakyat rintisan dari 165 titik sekolah,” ungkapnya.

    Kemensos tidak bekerja sendiri dalam penyelenggaraan Sekolah Rakyat, namun didukung oleh banyak kementerian dan instansi, serta dukungan Pemerintah Daerah.

    “Alhamdulillah penyelenggaraan berjalan dengan baik. Dan tentu ini khusus diperuntukkan bagi keluarga-keluarga yang kurang mampu, yang tidak mampu, yang prasejahtera, yang belum terbawa dalam proses pembangunan. Keluarga-keluarga yang ada di data tunggal sosial dan ekonomi nasional,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, SRMP 15 Mojokerto mengampu 50 siswa jenjang SMP. Sebanyak 13 guru, 5 wali asuh, dan 2 wali asrama ikut mendukung proses pembelajaran dan pendampingan siswa.

  • Spirit Keagamaan Warnai World Clean Up Day di Mojokerto, Bupati Tekankan Iman dan Kebersihan

    Spirit Keagamaan Warnai World Clean Up Day di Mojokerto, Bupati Tekankan Iman dan Kebersihan

    Mojokerto (beritajatim.com) — Peringatan World Clean Up Day Indonesia (WCDI) di Kabupaten Mojokerto bukan sekadar kegiatan membersihkan lingkungan. Acara yang digelar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Sambiroto, Kecamatan Sooko, itu justru menjadi ajang menanamkan nilai keagamaan dalam membangun kesadaran menjaga kebersihan.

    Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra, menegaskan bahwa kebersihan merupakan bagian dari ajaran Islam yang telah diajarkan Nabi Muhammad SAW sejak 14 abad silam. “Rasulullah sudah mengingatkan kita sejak lama, annadhofatu minal iman — kebersihan adalah sebagian dari iman,” ujar Gus Barra dalam sambutannya, Sabtu (11/10/2025).

    Menurutnya, menjaga lingkungan bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan panggilan moral dan spiritual bagi setiap umat beragama.

    Gus Barra menilai pendekatan keagamaan bisa menjadi kekuatan baru dalam mengatasi persoalan sampah dan lingkungan hidup.

    “Persoalan kebersihan bukan sekadar urusan rumah tangga atau daerah, tapi masalah global. Karena itu, perlu sinergi semua pihak, termasuk lembaga keagamaan. Saya bangga atas inisiatif sahabat-sahabat Ansor yang menanamkan kepedulian lingkungan lewat aksi nyata. Ini contoh nyata bagaimana nilai keagamaan berpadu dengan gerakan sosial,” tambahnya.

    Semangat kolaborasi itu diwujudkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto melalui berbagai program berbasis lingkungan dan keagamaan, seperti Gerakan Santri Hijau Mojokerto, kampanye pengurangan plastik sekali pakai, serta penguatan Bank Sampah dan UMKM daur ulang.

    Program tersebut melibatkan pondok pesantren, organisasi keagamaan, dan komunitas lingkungan, dengan tujuan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari gaya hidup beriman dan berilmu.

    Dalam kesempatan itu, Gus Bupati juga menyampaikan apresiasi kepada Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) yang menjadi salah satu penggerak kegiatan WCDI di Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan ini sekaligus menjadi pembuka rangkaian Hari Santri Nasional (HSN) yang akan diperingati pada 22 Oktober mendatang.

    Melalui peringatan WCDI, Pemkab Mojokerto berharap gerakan peduli kebersihan tidak berhenti pada seremoni semata, tetapi menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
    [tin/kun]

  • Kapolres Mojokerto Kota Gowes Menyapa Warga, Pererat Kedekatan Polri dan Masyarakat

    Kapolres Mojokerto Kota Gowes Menyapa Warga, Pererat Kedekatan Polri dan Masyarakat

    Mojokerto (beritajatim.com) — Dalam suasana pagi yang sejuk dan penuh semangat, Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto bersama Pejabat Utama (PJU) Polres Mojokerto Kota melaksanakan kegiatan bersepeda bertajuk ‘Ting-ting – Kring-kring Polres Mojokerto Kota Gowes Menyapa Masyarakat’.

    Kegiatan yang dimulai pukul 05.45 WIB ini mengambil titik start dan finish di Mako Polres Mojokerto Kota. Rombongan bersepeda menyusuri sejumlah ruas jalan di wilayah Kota Mojokerto sambil menyapa masyarakat yang tengah beraktivitas pagi.

    Sepanjang rute, Kapolres bersama rombongan beberapa kali berhenti untuk berbincang dengan warga maupun komunitas olahraga yang sedang beraktivitas. Suasana hangat dan penuh keakraban pun tampak dalam setiap pertemuan. Warga yang ditemui menyambut positif kegiatan tersebut.

    Karena dinilai menjadi bentuk nyata kehadiran Polri di tengah masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Polres Mojokerto Kota dalam menjalin kemitraan dan kolaborasi dengan masyarakat guna bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Herdiawan Arifianto menjelaskan, kegiatan gowes ini tidak hanya untuk menjaga kebugaran tubuh, tetapi juga menjadi sarana membangun kedekatan dan komunikasi langsung antara Polri dengan masyarakat.

    “Kegiatan sederhana seperti gowes ini bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kesehatan sekaligus memperkuat hubungan Polri dan masyarakat,” ungkap AKBP Herdiawan, Sabtu (11/10/2025).

    Ia menambahkan, melalui kegiatan tersebut pihaknya dapat mendengarkan langsung aspirasi warga serta memantau situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota.

    “Dengan lebih dekat, menyapa, dan berkomunikasi dengan masyarakat, kami berharap dapat menyaring berbagai aspirasi sekaligus memantau langsung potensi kerawanan yang ada di lapangan,” tambahnya. [tin/ian]