kab/kota: Mojokerto

  • Kelas Pemberontakan Kaum Buruh dengan Semaun Sang Pengajar

    Kelas Pemberontakan Kaum Buruh dengan Semaun Sang Pengajar

    JAKARTA – Namanya mungkin sering diabaikan oleh beberapa orang karena ideologi yang dia anut. Tapi, perannya dalam kemerdekaan, terutama bagi kaum buruh, tak bisa diremehkan. Ia adalah Semaun, tokoh revolusioner kelahiran Mojokerto pada 1899. Lahir dari keluarga dengan perekonomian pas-pasan membuat Semaun hanya dapat mengeyam pendidikan di Tweede Klas, sekolah untuk pribumi.

    Sejak kecil, Semaun dikenal anak yang cerdas. Berbekal ijazah sekolah dasar itu, Semaun diterima berkerja di Staats Spoor Maatschapi (Perusahaan Kereta Api Negara) pada usia 13 tahun. Walaupun disibukkan dengan pekerjaan, keinginan belajarnya tak pernah padam. Setiap sore hari ia menyempatkan diri untuk belajar bahasa Belanda di Hollandsch Inlandsce School (HIS).

    Dengan kedudukan dirinya sebagai pegawai kereta api, sebenarnya saat itu dirinya sudah cukup mapan dan terjamin kehidupannya. Tapi, karena semakin banyak penderitaan rakyat yang ia lihat kala itu, Semaun tergerak untuk melakukan gerakan pembebasan. Semaun pun melepas pekerjaannya dari perusahaan kereta api untuk ikut dalam gerakan nasional.

    Semaun masuk ke organisasi Sarekat Islam (SI) pada usia yang masih belia, 15 tahun. Di SI, Semaun menduduki posisi Sekertaris Sarekat Islam cabang Surabaya. Masuknya Semaun dalam gerakan SI mempertemukan dirinya dengan Henk Sneevliet. Menurut Soewarsono, sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pertemuan Semaun dengan Sneevliet terjadi di Surabaya tahun 1915.

    Pertemuan dengan Sneevliet mendorongnya memasuki VSTP dan ISDV. “Suatu pertemuan yang melahirkan rasa kagumnya terhadap ketulusan dan sikap manusiawi Sneevliet. Dan karena itu, (Semaun) menerima tawaran Sneevliet agar Semaun memasuki VSTP dan ISDV afdeeling Surabaya,” tulis Soewarsono dalam Berbareng Bergerak, Sepenggal Riwayat dan Pemikiran Semaun.

    Semaun juga tertarik karena menurutnya VSTP dan ISDV bersimpati pada perjuangan Bangsa Indonesia melawan penjajahan. Dalam kongres yang kemudian diadakan, Semaun terpilih sebagai Wakil Ketua VSTP dan ISDV. Sejak itu lah dirinya memilih fokus dalam organisasi tersebut dan melepaskan kariernya sebagai pegawai kereta api, lalu pindah ke Semarang. 

    Kepiawaian Semaun dalam berorganisasi juga terlihat di SI. Dalam Kongres SI Semarang tahun 1917, ia terpilih menjadi ketua SI Semarang. Usianya saat itu 18 tahun. Di bawah pimpinannya, SI Semarang berkembang pesat. Anggota SI bertambah hingga puluhan ribu orang, dari semula 1.700 anggota pada 1916 menjadi 20.000 orang pada 1917. SI juga tersebar sampai ke desa-desa.

    Pada 1918, SI cabang Semarang memutuskan rapat terbuka di lapangan dekat Stasiun Tawang. Tujuannya agar putusan tersebut dapat didengar masyarakat luas. Para anggota SI pun pergi menuju lapangan luas untuk memperluas jaringan mereka. Sebagai pembeda, anggota SI diwajibkan memakai Caping yang biasa digunakan para petani.

    Diluar dugaan. Aksi tersebut berubah menjadi demonstrasi yang unik. Aksi tersebut diikuti pula oleh masyarakat umum yang awalnya hanya sebagai penonton. Lalu lintas hampir lumpuh akibat aksi tersebut, sehingga membuat repot polisi-polisi kolonial di Semarang. Teriakan semangat juga digelorakan sepanjang aksi. Para demonstran meneriakkan ragam semboyan seperti “Hidup SI”, “Hidup Sosial Demokrat”, “Hidup Semaun.”

    Semaun yang semakin “kiri”

    Peristiwa tersebut semakin mempopulerkan nama Semaun di kalangan rakyat. Pada tahun 1919, saat menginjak usia 20 tahun, Semaun terpilih sebagai anggota pimpinan pusat SI merangkap Ketua cabang SI Semarang. Semaun juga aktif menulis di media massa. Bahkan, akibat tulisannya, Semaun sempat dipenjara di Yogyakarta dari Juli sampai November 1919. Di dalam penjara, ia menyibukkan diri dengan menulis novel berjudul Hikayat Kadirun dan buku berjudul Penuntun Kaum Buruh.

    Lewat Penuntun Kaum Buruh, Semaun menuangkan gagasan agar buruh bergerak dengan menceritakan kondisi Hindia Belanda kala belum ada ketimpangan, “Ketika di Indonesia belum ada sepur atau trem (kereta api), maka keadaan negeri ini sunyi, sepi, tentram, dan damai. Begitu juga penduduknya (rakyatnya) yang hidup, berpikir, berbudi, serta bekerja dengan sabar dan damai. Hampir semua rakyat Indonesia mempunyai sebidang tanah yang memberikan peng­hasilan dan penghidupan baginya.” tulis Semaun dalam bukunya.

    Keluar dari kurungan penjara, Semaun kembali ke Semarang. Sikapnya pada pemerintah Hindia Belanda makin radikal. Semaun benar-benar menerapkan ajaran Sneevliet. Ia berkembang jadi propagandis sosialisme yang keras. Sisi itu juga membawa perubahan pada SI yang semula lunak pada Hindia Belanda. Corak kiri, lama kelamaan makin kentara dalam SI. Kuatnya pengaruh Semaun membuat pimpinan SI lainnya kepayahan mengimbangi sikap kiri organisasi.

    Bahkan, orang-orang kaya raya seperti Niti Semito, raja rokok kretek dari Kudus atau Haji Busro dari Semarang ikut mendukung SI ala Semaun. Banyak aksi-aksi mogok buruh yang didukung pengusaha lokal tersebut. H.O.S Tjokroaminoto merespons pergerakan Semaun dengan menulis buku berjudul Islam dan Sosialisme. Buku itu menjelaskan bahwa sosialisme ada dalam ajaran Islam.

    Kekhawatiran pun muncul. Pimpinan SI pusat yang menginginkan azas Islam dalam SI mulai melihat Semaun sebagai bahaya. SI ala Semaun dianggap melenceng karena terlalu kiri. Kekhawatiran itu semakin meruncing saat Semaun mendirikan Perserikatan Komunis Hindia (PKH) pada 23 Mei 1920, ketika pimpinan SI, H.O.S Tjokroaminoto dihadapkan dengan tuduhan korupsi –walaupun kemudian tak terbukti.

    Saat itu, pemimpin Central Sarekat Islam yaitu Agus Salim dan Soerjopranoto berusaha mendepak kaum komunis yang dinilai tidak sesuai dengan nilai keislaman. SI cabang Semarang di bawah pimpinan Semaun menjadi sasaran penertiban ini. Dikutip dari laman Historia, pertemuan pimpinan CSI digelar di Yogyakarta pada 30 September 1920 tanpa dihadiri ketua SI, H.O.S Tjokroaminoto yang harus menghadiri persidangan. Semaun pun tak hadir karena menghadiri Kongres Komunis Internasional di Moskow, Rusia.

    Selain membersihkan anasir Komunis di tubuh SI, rapat itu juga menghasilkan keputusan pemindahan SI pusat dari Surabaya ke Yogyakarta. Pada 24 Mei 1922, Semaun kembali dari Moskow ke Tanah Air, ia memualai kembali pergerakan di kalangan buruh. Puncak dari rangkaian aksi mogok tersebut terjadi pada Februari 1923. Aksi tersebut muncul akibat pemerintah Hindia Belanda melakukan penurunan gaji buruh. Aksi mogok para buruh kereta api yang tergabung dalam VSTP pun terjadi. Aksi mogok itu meledak di beberapa kota. 

    Tak hanya buruh kereta api. Polisi kolonial dari kalangan pribumi juga ikut melakukan aksi mogok. Dikutip dari surat kabar Kaoem Moeda edisi 2 Februari 1923 yang mengabarkan banyaknya polisi-polisi pribumi berpangkat rendah melakukan aksi mogok demi menuntut tunjangan mereka. Tindakan mogok massal diberbagai kota ini membuat pemerintah Hindia Belanda geram.

    Dalam pengasingan

    Imbasnya, pada 8 Mei 1923, Semaun ditangkap di rumahnya di Semarang. Mirisnya, penangkapan Semaun bertepatan dengan kelahiran putra keduanya, Axioma. Anak pertama Semaun diberi nama Logika Sudibyo. Setelah mengetahui Semaun tertangkap, mogok besar-besaran terjadi di seluruh pulau Jawa. Penangkapan Semaun diikuti pula dengan keputusan pemerintah Hindia Belanda membuangnya ke Timor. Tapi, keputusan berubah lebih berat. Semaun harus dibuang keluar dari wilayah Hindia Belanda.

    Semaun pun diasingkan ke Amsterdam pada September 1923. Namun, pengasingan ini malah menjadi semacam kekuatan bagi kaum kiri di Tanah Air karena Semaun diangkat menjadi perwakilan partai komunis di Eropa. Beberapa tahun kemudian, Semaun pindah ke Moskow. Oleh pemerintah Uni Soviet, Semaun dipercaya menjadi Ketua Badan Pembangunan Nasional wilayah Turkmenistan. Pada masa-masa awal kemerdekaan, dari Moskow, ia ikut mendukung pergerakan kemerdekaan Indonesia. 

    Semaun juga memulai siaran radio berbahasa Indonesia di sana. Ia bahkan mengajar bahasa Indonesia untuk sekolah-sekolah di Soviet. Semaun juga menikah dengan seorang wanita Soviet bernama Valentina Iwanowa. Mereka dianugerahi dua orang anak. Yang pertama, laki-laki bernama Rono Semaun. Sementara, yang kedua ada;ah wanita bernama Elena Semaun.

    Setelah Indonesia merdeka, hasrat Semaun untuk pulang ke Tanah Air membuncah. Namun, rencana kepulangannya sempat terhenti karena pemerintah Soviet takut Semaun membuka berbagai informasi penting yang membahayakan keamanan intelijen Soviet. 

    “Semaun meminta bantuan Sukarno ketika berkunjung kali pertama ke Moskow pada Agustus-September 1956. Sukarno lalu meneruskan permintaannya kepada Marsekal Barsilov, pemimpin tertinggi Partai Komunis Uni Soviet. Akhirnya, Semaun bisa pulang ke Indonesia pada 1957,” ditulis Bonni Triyana, sejarawan, dalam artikel Historia.

    Terus mengajar

    Sepulangnya ke Tanah Air, Semaun sempat mengajar mata kuliah ekonomi di Universitas Padjadjaran sejak 1961. Semaun juga mendapat gelar doktor honoris causa dari kampus tersebut. Di Unpad, Semaun mengajar hingga akhir hayatnya pada 7 April 1971. 

    Sepak terjang Semaun sejak era kolonialisme Belanda agak sulit dipahami dan diterima beberapa kalangan. Meski menentang keras pemerintah Hindia Belanda, pandangan negatif terhadap Semaun selalu muncul akibat label komunis yang melekat pada dirinya. 

    Dalam wacana sejarah resmi yang berkembang di Indonesia, siapapun yang anti terhadap kolonial Belanda, melawan dan memberontak terhadap Belanda, apa pun motifnya, akan dinobatkan sebagai Pahlawan. Di sini, sangat sulit untuk menjadikan tokoh Komunis di masa Hindia Belanda sebagai pahlawan karena narasi yang dibangun selama ini PKI adalah pengkhianat.

    Akan tetapi menyamaratakan apa yang dilakukan Semaun dan PKI pada masa Hindia Belanda dengan apa yang dilakukan PKI pada pasca kemerdekaan seperti 1948 dan 1965 merupakan anakronisme sejarah.

  • Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Pemkot Mojokerto Perkuat Pertahanan Siber Lewat Pelatihan Teknis Agen CSIRT

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto terus memperkuat ketahanan dan keamanan sistem digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Pemkot menggelar Pelatihan Teknis Tanggap Insiden Siber bagi Agen CSIRT (Computer Security Incident Response Team).

    Kegiatan ini dibuka langsung oleh Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto. Ning Ita—sapaan akrabnya—menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dalam menghadapi ancaman siber di lingkungan pemerintahan.

    “Teknologi informasi perkembangannya sangat disruptif. Sebagai agen yang membentengi dunia siber di pemerintah daerah, kita harus meningkatkan kapasitas dengan cepat. Kita ini bentengnya, maka bentengnya juga harus lebih kuat,” tegasnya, Senin (21/10/2025).

    Menurut Ning Ita, transformasi digital yang kini menyentuh seluruh aspek pemerintahan, pelayanan publik, dan pembangunan menuntut aparatur daerah siap menjaga keamanan data dan sistem informasi. Ia menilai, sistem pemerintahan yang konvensional sudah tidak relevan di era digital ini.

    “Masyarakat menuntut pelayanan yang cepat dan efisien. Namun, di sisi lain, ketergantungan terhadap teknologi juga meningkatkan potensi ancaman. Kita harus memastikan dokumen penting aman dan tidak jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab. Karena itu, pelatihan ini sangat penting,” ujarnya.

    Kegiatan pelatihan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi serangan siber. Ning Ita berharap kegiatan ini menjadi momentum memperkuat kompetensi aparatur Pemkot Mojokerto dalam menjaga keamanan dokumen dan data penting milik pemerintah.

    Pelatihan teknis yang berlangsung selama dua hari, 21–22 Oktober 2025, menghadirkan narasumber Taufiq Ramadhany, S.T., Manggala Informatika dari Diskominfo Provinsi Jawa Timur.

    Pada hari pertama, peserta menerima materi tentang Deteksi, Monitoring, dan Penanganan Insiden Siber, sementara hari kedua difokuskan pada praktik langsung simulasi penanganan insiden siber.

    Melalui kegiatan ini, Pemkot Mojokerto berharap para agen CSIRT mampu meningkatkan kemampuan dalam identifikasi dini, respons cepat, dan mitigasi ancaman siber yang berpotensi mengganggu sistem pemerintahan serta pelayanan publik di daerah. [tin/kun]

  • Ambulans Terbalik di Tol Jombang-Mojokerto, Lima Korban Luka-luka

    Ambulans Terbalik di Tol Jombang-Mojokerto, Lima Korban Luka-luka

    Jombang (beritajatim.com) – Sebuah ambulans yang sedang membawa pasien mengalami kecelakaan di Jalan Tol Jombang-Mojokerto (Jomo) KM 693+600 A, Selasa (21/10/2025). Kecelakaan tunggal ini menyebabkan lima orang terluka dan membutuhkan perawatan medis.

    Ambulans Suzuki APV bernomor polisi AG 8095 EP itu sedang dalam perjalanan dari Kediri menuju Surabaya, membawa seorang pasien yang hendak dirujuk ke rumah sakit di Surabaya. Kendaraan tersebut dikemudikan oleh Ferry (40), warga Perum Doko Indah, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.

    Menurut keterangan AKP Sudirman, Kanit PJR Jatim III Warugunung Ditlantas Polda Jatim, kecelakaan diduga terjadi akibat aquaplaning, yaitu kondisi di mana ban kendaraan kehilangan traksi dengan jalan yang licin karena genangan air.

    “Semula kendaraan melaju dari Kediri tujuan Surabaya dengan kecepatan 110 km/jam di lajur 2. Setiba di KM 693+500 A, kendaraan mengalami aquaplaning, sehingga pengemudi kehilangan kendali dan tidak bisa mengendalikan kendaraan,” ujar Sudirman.

    Kendaraan pun berputar-putar dan oleng ke kiri, menabrak pembatas jalan (guardrail) di Lajur OS, sebelum akhirnya terbalik dan melintang di Lajur OS dan Lajur 1.

    Akibat kecelakaan ini, lima orang yang berada di dalam ambulans, termasuk pasien, mengalami luka-luka dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.

    Peristiwa ini menambah catatan kecelakaan di jalan tol yang dapat berpotensi berbahaya, terutama saat cuaca buruk. Aparat kepolisian mengimbau agar para pengemudi selalu berhati-hati, terutama saat melintasi jalan yang tergenang air, untuk menghindari kejadian serupa. [suf]

  • Lewat Kamtibmas Cup, Polres Mojokerto Kota Bentuk Generasi Muda yang Tangguh

    Lewat Kamtibmas Cup, Polres Mojokerto Kota Bentuk Generasi Muda yang Tangguh

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota terus menunjukkan komitmennya dalam membangun kedekatan dengan generasi muda melalui kegiatan positif. Salah satunya dengan menggelar Lomba Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Kapolres Mojokerto Kota Cup yang berlangsung sejak, Kamis (16/10/2025) pekan lalu.

    Ajang yang mempertandingkan cabang voli, futsal, basket, dan cerdas cermat antar pelajar tersebut resmi berakhir dengan penyerahan piala kepada para juara. Prosesi penyerahan digelar di dua lokasi, yakni di SMKN 1 Kota Mojokerto untuk lomba voli dan cerdas cermat oleh Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto.

    Sementara di SMAN 3 Kota Mojokerto, penyerahan piala untuk lomba futsal dan basket yang dipimpin oleh Waka Polres Mojokerto Kota, Kompol Suwarno. AKBP Herdiawan menegaskan jika kegiatan tersebut tidak sekadar ajang perlombaan, tetapi juga bagian dari upaya Polri dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada pelajar.

    “Kami ingin hadir di tengah generasi muda, bukan hanya dalam konteks penegakan hukum, tetapi juga sebagai pembina yang mendorong mereka untuk mengasah kemampuan, menyalurkan bakat, dan menumbuhkan karakter positif,” ungkapnya, Selasa (21/10/2025).

    Kapolres Mojokerto Kota AKBP Herdiawan Arifianto saat menyerahkan piala kepada para juara di SMKN 1 Kota Mojokerto. [Foto : ist]Menurutnya, pelajar merupakan aset bangsa yang perlu dibekali dengan semangat disiplin dan tanggung jawab sejak dini. Karena itu, berbagai kegiatan edukatif dan rekreatif yang digelar Polres Mojokerto Kota diharapkan dapat menjadi sarana membangun kedekatan emosional antara aparat kepolisian dan para pelajar.

    “Kami ingin mengajak generasi muda untuk berkompetisi dengan sehat, menjunjung tinggi sportivitas, serta menjauhkan diri dari perilaku negatif. Dengan berinteraksi langsung lewat kegiatan seperti ini, kami ingin memperkuat sinergi antara Polri dan dunia pendidikan, agar bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, tertib, dan produktif,” katanya.

    Antusiasme pelajar dalam mengikuti Kamtibmas Cup menjadi bukti bahwa kompetisi positif masih sangat diminati. Selain menyalurkan bakat olahraga dan intelektual, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa kebersamaan serta solidaritas antar pelajar dari berbagai sekolah di Kota Mojokerto.

    Ajang ini diharapkan menjadi agenda rutin Polres Mojokerto Kota dalam rangka pembinaan generasi muda sekaligus mempererat kemitraan Polri dengan masyarakat melalui jalur pendidikan dan olahraga. [tin/but]

  • Ning Ita Tegaskan Komitmen Mojokerto Dorong UMKM Naik Kelas

    Ning Ita Tegaskan Komitmen Mojokerto Dorong UMKM Naik Kelas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menegaskan komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dalam mendorong kemajuan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikan dalam kegiatan Sosialisasi UMKM bertema “UMKM Bangkit, Ekonomi Kuat, Inspirasi dari Ibu Wali Kota Mojokerto”, Senin (20/10/2025).

    Wali Kota yang akrab disapa Ning Ita itu menuturkan, sejak awal masa kepemimpinannya, Pemkot Mojokerto secara konsisten memberikan dukungan penuh kepada pelaku UMKM melalui berbagai program strategis. Salah satunya adalah Program 4P, yang mencakup pelatihan, pendampingan, pemberian modal, dan pembentukan koperasi.

    “Pemerintah Kota Mojokerto telah memfasilitasi berbagai kebutuhan pelaku UMKM melalui OPD terkait, termasuk dalam pendampingan perizinan,” ujar Ning Ita di Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari.

    Dalam kesempatan tersebut, Ning Ita menekankan pentingnya legalitas usaha, terutama bagi pelaku UMKM di sektor makanan dan minuman. Menurutnya, izin seperti PIRT, Sertifikasi Halal, Merek Dagang, hingga BPOM menjadi kunci agar produk memiliki kepercayaan publik dan daya saing pasar yang lebih luas.

    “Saya ingin UMKM Kota Mojokerto berjaya. Jangan sampai ada pelaku usaha yang tersandung masalah hukum karena izin belum lengkap. Sampaikan kepada lurah jika butuh pendampingan agar bisa dikomunikasikan dengan dinas terkait,” tegasnya.

    Selain memberikan pembinaan, Ning Ita juga aktif mempromosikan produk UMKM lokal melalui berbagai kanal, termasuk media sosial pribadinya dan forum nasional seperti APEKSI. Bahkan, ia kerap membagikan produk lokal, seperti sepatu buatan UMKM Mojokerto, kepada para wali kota se-Indonesia.

    Kegiatan sosialisasi ini juga dihadiri oleh Ketua Baznas Kota Mojokerto, Dwi Hariadi, yang menjelaskan tentang program Baznas Microfinance Desa (BMD). Program tersebut memberikan akses permodalan kepada pelaku UMKM agar dapat memperluas usaha mereka.

    Melalui kegiatan ini, Pemkot Mojokerto berharap pelaku UMKM semakin termotivasi untuk naik kelas, memperkuat perekonomian lokal, serta menjadi bagian penting dalam kebangkitan ekonomi daerah.
    [tin/kun]

  • Lapas Mojokerto Andalkan 44 Kolam Lele Bioflok untuk Ketahanan Pangan Warga Binaan

    Lapas Mojokerto Andalkan 44 Kolam Lele Bioflok untuk Ketahanan Pangan Warga Binaan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

    Meski memiliki keterbatasan lahan, Lapas Kelas IIB Mojokerto berhasil mengembangkan 44 kolam lele bioflok sebagai salah satu program andalan.

    Tidak hanya menopang untuk kebutuhan pangan warga binaan, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pembinaan kemandirian mereka.

    Tak hanya kolam lele, juga ada ketahanan pangan di bidang pertanian seperti budidaya cabe, terong, kangkung dan sawi hidroponik. Selain itu juga peternakan kambing dan ayam.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan menyampaikan, saat ini terdapat sekitar 65 ribu ekor lele yang dibudidayakan secara aktif di seluruh kolam tersebut. Panen dilakukan secara bergilir setiap 2 hingga 5 hari sekali, dan hasilnya digunakan sebagai lauk pauk konsumsi harian Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

    “Serta dijual kepada rekanan pemborong makanan untuk diolah di dapur Lapas. Di tengah keterbatasan lahan, kami tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mensukseskan dan mendukung penuh program Asta Cita Bapak Presiden Prabowo Subianto,” ungkapnya, Senin (20/10/2025).

    Selain itu, lanjutnya, juga menjadi program akselerasiMenteri Imigrasi dan Pemasyarakatan di bidang ketahanan pangan, pemajuan Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia WBP Lapas Kelas IIB Mojokerto. Selain budidaya lele, Lapas Kelas IIB Mojokerto juga memiliki berbagai kegiatan produktif lainnya.

    “Di sektor pertanian, warga binaan menanam terong, cabai, kangkung, dan sawi hidroponik. Sementara di bidang peternakan, terdapat kambing dan ayam yang dikelola secara mandiri. Tak hanya itu, pembinaan juga menyentuh sektor kerajinan kulit, kuliner UMKM, dan pengelolaan resto oleh blok wanita,” katanya.

    Program tersebut melibatkan langsung para WBP Lapas Kelas IIB Mojokerto. Setidaknya ada 10 orang WBP yang bertugas mengelola kolam lele, tiga orang di peternakan kambing, lima orang di kerajinan kulit, 14 orang di unit UMKM makanan, serta lima orang di bidang pertanian dan hidroponik.

    Salah satu warga binaan, Afik Munandar yang terlibat dalam pengelolaan kolam lele mengaku mendapat banyak pelajaran dari kegiatan tersebut. Sejak tiga bulan lalu, ia terlihat dalam peternakan kambing. Sebanyak 10 ekor kambing tersebut mempunyai nama masing-masing, seperti Asmara, Celin, Grace dan lainnya.

    “Saya sendiri yang memberi nama agar mudah diingat. Perawatannya mudah, dikasih makan dan minum cukup dan yang terpenting keberhasilan kandang. Kotorannya ini untuk pupuk. Selain bermanfaat untuk kegiatan sehari-hari di dalam Lapas, kami juga merasa punya keterampilan yang bisa digunakan setelah bebas nanti,” ujarnya.

    Melalui berbagai kegiatan ini, Lapas Kelas IIB Mojokerto berharap dapat terus mendukung program pembinaan kemandirian serta memperkuat ketahanan pangan di lingkungan pemasyarakatan. [tin/ted]

  • DPD Golkar Mojokerto Ziarah TMP dan Launching Rumah Aspirasi di HUT ke-61

    DPD Golkar Mojokerto Ziarah TMP dan Launching Rumah Aspirasi di HUT ke-61

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Partai Golkar, jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Mojokerto menggelar ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Mojokerto, Senin (20/10/2025). Kegiatan ini menjadi wujud penghormatan kepada para pahlawan bangsa sekaligus pengingat semangat perjuangan yang diwarisi kader Partai Golkar.

    Usai ziarah, kegiatan dilanjutkan dengan launching Rumah Aspirasi DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto, yang diresmikan langsung oleh Ketua DPD Golkar Mojokerto, Winajat. Rumah Aspirasi ini diharapkan menjadi jembatan komunikasi antara partai dan masyarakat dalam menyalurkan gagasan, keluhan, maupun kebutuhan warga Mojokerto.

    Ketua DPD Golkar Mojokerto, Winajat, mengatakan bahwa kegiatan tabur bunga menjadi momen refleksi perjuangan para pahlawan. “Ziarah ini menjadi bentuk penghormatan dan pengingat bagi kami untuk terus memperjuangkan aspirasi rakyat, sebagaimana semangat para pejuang kemerdekaan. Golkar lahir dan tumbuh dengan semangat pengabdian kepada bangsa,” ujarnya.

    Winajat menambahkan, Rumah Aspirasi yang menempati gedung depan kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto di Jalan Jayanegara, Kecamatan Puri, menjadi salah satu program prioritas dalam momentum HUT ke-61. Selain berfungsi sebagai Rumah Aspirasi, gedung ini juga digunakan sebagai sarana serbaguna untuk kegiatan sosial dan publik.

    Rumah Aspirasi DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.com]“Rumah Aspirasi ini akan menjadi ruang terbuka bagi masyarakat Kabupaten Mojokerto untuk menyampaikan keluhan, usulan, dan aspirasi secara langsung kepada partai. Kami ingin memperkuat fungsi partai sebagai penyambung lidah rakyat. Rumah Aspirasi ini merupakan bagian dari instruksi DPP Partai Golkar agar seluruh DPD di daerah memiliki wadah konkret yang dapat digunakan untuk kegiatan sosial dan pelayanan publik,” kata Winajat.

    Ketua Panitia HUT ke-61 Partai Golkar Kabupaten Mojokerto, Achmad Arif, menambahkan bahwa kegiatan ziarah dan launching Rumah Aspirasi merupakan bagian dari rangkaian peringatan HUT yang mengusung semangat kebangsaan dan sosial. Sebelumnya, Minggu (19/10/2025), digelar Khotmil Qur’an di Kantor DPD Golkar Mojokerto.

    Tasyakuran dan doa bersama di Kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.com]“Selain mengenang jasa para pahlawan, Partai Golkar ingin menegaskan komitmen untuk semakin dekat dengan rakyat. Rumah Aspirasi ini bukan hanya simbol, tetapi bentuk nyata pengabdian kader dalam melayani masyarakat. Rumah Aspirasi ini akan dijadikan jembatan atau bagian komunikasi Partai Golkar dengan seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto, menampung aspirasi dari masyarakat,” tegasnya.

    Rangkaian peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Mojokerto akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Selain ziarah dan launching Rumah Aspirasi, DPD Golkar Mojokerto menyiapkan sejumlah kegiatan sosial dan budaya, seperti pasar murah pada 31 Oktober, pentas seni wayang dan campursari bersama Niken Salindri pada 9 November, serta Malam Puncak Munajat Golkar se-Indonesia pada Desember 2025. [tin/beq]

  • Ibu di Mojokerto Terlindas Truk Saat Antar Anak ke Sekolah, Meninggal

    Ibu di Mojokerto Terlindas Truk Saat Antar Anak ke Sekolah, Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di Jalan Desa Sambiroto, Mlaten, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (20/10/2025). Insiden yang melibatkan truk tronton bermuatan semen dan dua sepeda motor ini menewaskan seorang ibu dan melukai anaknya.

    Berdasarkan informasi di lapangan, kecelakaan bermula ketika sepeda motor Yamaha Aerox bernomor polisi S 3988 NCB yang dikendarai seorang pelajar melaju dari arah selatan ke utara. Dari arah berlawanan, datang sepeda motor Honda Beat bernopol S 6963 NS yang dikendarai korban, Ika Dwi Ratna Sari (39), warga Desa Sumbergirang, Kecamatan Puri. Saat itu, korban bersama anaknya hendak mengantar sang anak ke sekolah.

    Diduga korban berusaha menyalip truk tronton dari sisi kanan, namun pada saat bersamaan muncul motor Aerox dari arah berlawanan sehingga tabrakan tak terhindarkan. Tubuh korban terjatuh dan terlindas ban belakang truk bagian kanan. Ia meninggal di lokasi kejadian akibat luka serius di bagian kepala, sedangkan anaknya mengalami luka lecet.

    Petugas Unit Gakkum Satlantas Polres Mojokerto yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi serta mengamankan kendaraan yang terlibat untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

    Salah satu saksi mata, Suriyono (50), menyebut korban sempat berusaha menyalip sebelum kehilangan kendali. “Dari arah utara hendak menyalip, tiba-tiba ada motor di depannya, dan korban jatuh lalu terlindas ban belakang truk,” ungkapnya.

    Sementara itu, sopir truk tronton bernama Yani (50) mengaku telah berusaha menghindar, namun jarak yang terlalu dekat membuat kecelakaan tak bisa dihindari. “Saya dari Jember mau ke toko Eli. Sepeda sama sepeda tabrakan terus jatuh ke kolong saya. Saya sudah coba menghindar tapi nggak bisa,” jelasnya.

    Korban dievakuasi ke kamar jenazah RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto, sementara anaknya menjalani perawatan medis. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan dan memastikan apakah ada unsur kelalaian dari pihak pengemudi kendaraan yang terlibat. [tin/beq]

  • Angin Kencang Terjang Trowulan Mojokerto, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Angin Kencang Terjang Trowulan Mojokerto, Sejumlah Rumah Rusak dan Pohon Tumbang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto pada, Minggu (19/10/2025). Akibat peristiwa tersebut, beberapa rumah warga mengalami kerusakan dan sejumlah pohon tumbang di Desa Jatipasar.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, angin kencang disertai hujan intensitas tinggi menyebabkan kerusakan di tiga titik, yakni dua dusun di Desa Jatipasar, Kecamatan Trowulan.

    “Kejadian diawali dengan hujan deras dan angin cukup kencang. Di Desa Jatipasar, sejumlah rumah rusak dan pohon tumbang. Tim kami langsung turun untuk melakukan assessment dan penanganan darurat,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim, Minggu (19/10/2025).

    Di Dusun Merjoyo, tiga rumah dilaporkan terdampak. Tiga rumah tersebut milik Sardi yang mengalami rusak berat berukuran sekitar 4×5 meter, sementara rumah Najib dan Wenny mengalami rusak ringan masing-masing seluas 1×2 meter dan 1×3 meter.

    “Selain tiga rumah rumah rusak, aebuah pohon jambu berdiameter sekitar 60 sentimeter juga tumbang. Pohon berhasil dievakuasi sekitar pukul 20.00 WIB. Sementara di Dusun Jatipasar, kerusakan dialami rumah milik Slamet (rusak sedang, 3×5 meter), Ponadi (rusak parah, 6×7 meter), dan Suyadi (rusak ringan, 1×2 meter),” katanya.

    Selain itu, lanjutnya, juga terdapat pohon mangga berdiameter sekitar 40 sentimeter yang tumbang dan menutup sebagian jalan. Pohon tersebut berhasil dievakuasi sekitar pukul 19.15 WIB. BPBD Kabupaten Mojokerto bersama Koramil dan Polsek setempat dibantu perangkat desa serta masyarakat melakukan pembersihan material.

    “Setelah dilakukan assessment dan kaji cepat, tim memberikan bantuan terpal sebanyak enam lembar untuk penanganan darurat. Sementara untuk rumpun bambu yang menimpa atap rumah warga, akan kami bersihkan besok pagi. Saat ini fokus kami pada pengamanan lokasi dan bantuan darurat,” jelasnya.

    BPBD Kabupaten Mojokerto, tegasnya, mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem. Mengingat kondisi atmosfer di wilayah Jawa Timur masih berpotensi memunculkan hujan lebat disertai angin kencang. [tin/ian]

  • Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Gudang Rongsokan di Trowulan Mojokerto Terbakar, Mobil Hyundai Ikut Hangus

    Mojokerto (beritajatim.com) — Sebuah gudang rongsokan di Dusun Wateslor, Desa Balongwono, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, ludes terbakar pada Sabtu sore (18/10/2025). Api yang berkobar hebat menghanguskan seluruh isi gudang milik Sai’in (47) dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp200 juta.

    Kebakaran diketahui terjadi sekitar pukul 16.45 WIB. Warga sekitar yang panik segera berusaha memadamkan api menggunakan peralatan seadanya. Namun, karena material di dalam gudang mudah terbakar, kobaran api dengan cepat membesar dan sulit dikendalikan.

    Sekitar pukul 17.10 WIB, tiga unit mobil pemadam kebakaran dari BPBD Kabupaten Mojokerto tiba di lokasi dan langsung melakukan pemadaman. Proses penanganan berlangsung hingga pukul 18.20 WIB.

    Berdasarkan pendataan petugas, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Namun, satu unit mobil Hyundai, serta bangunan gudang seluas 75 meter persegi beserta seluruh isinya hangus terbakar. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan oleh ledakan korek api bensol akibat suhu panas di dalam gudang.

    Peristiwa kebakaran yang berlangsung sekitar dua jam itu sempat menarik perhatian warga sekitar, mengingat lokasi gudang berada tidak jauh dari permukiman penduduk. Beruntung, api tidak sempat merembet ke rumah-rumah warga.

    Pemilik gudang, Sai’in, mengaku pertama kali melihat asap tebal keluar dari dalam gudang miliknya. “Saya lihat ada asap dari dalam, begitu dicek ternyata api sudah membesar. Kemungkinan karena korek bensol yang meledak,” ungkapnya, Sabtu (18/10/2025).

    Karena banyak barang bekas dan bahan mudah terbakar di dalam gudang, api dengan cepat membesar. Sekitar pukul 19.00 WIB, api berhasil dipadamkan sepenuhnya dan situasi dinyatakan aman. Kasus kebakaran gudang rongsokan ini kini dalam penyelidikan Polsek Trowulan untuk memastikan penyebab pasti insiden tersebut. [tin/kun]