kab/kota: Mojokerto

  • Supeltas di Mojokerto Dibawa ke Dinsos, Ini Kronologinya

    Supeltas di Mojokerto Dibawa ke Dinsos, Ini Kronologinya

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang sukarelawan pengatur lalu-lintas (Supeltas) terpaksa diamankan anggota Satsamapta Polres Mojokerto Kota. Abdul Rohim yang sdang mengatur lalu-lintas di simpang tiga Jalan Raya Ijen, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dianggap melecehkan pengendara.

    Abdul Rohim dianggap melecehkan pengendara perempuan yang kerap ditunjukkan dengan aksi menjilati sticklamp layaknya perbuatan cabul. Akibat ulahnya, Kamis (25/4/2024), Abdul Rohim dibawa ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mojokerto untuk mendapat pembinaan.

    Aksi tak senonoh tersebut juga kerap ditunjukkan ke pengendara perempuan lain. Khususnya, para pelajar yang hendak melintas di simpang tiga perbatasan antara Kota dan Kabupaten Mojokerto tersebut. Abdul Rohim diamankan setelah petugas mendapati laporan dari Endah Lestari (34).

    Seorang pengendara mobil yang sempat menjadi korban aksi tak senonoh Abdul Rohim. Endah yang setiap pagi mengantar putrinya sekolah kerap menemukan pelaku bertingkah cabul. Endah sempat mendapat pelecehan secara langsung yang menempelkan wajahnya ke kaca kemudi mobil lalu menjilati sticklamp yang dibawa.

    ”Beberapa hari lalu saya sempat kena aksinya waktu antar anak saya. Bukannya mengatur lalu-lintas, pelakunya justru mengintip dari kaca terus menjilati sticklamp-nya seperti perbuatan pelecehan seksual. Kalau saya sih masih terhitung aman karena pakai mobil,” katanya.

    Namun, lanjut Endah, para siswi SMA yang mengendarai sepeda motor dinilai cukup resah dengan ulah tak senonoh Abdul Rokim. Ia menuturkan baru melihat Abdul Rokim bertindak sebagai Supeltas di simpang tiga Jalan Raya Ijen sisi timur, sejak seminggu yang lalu.

    “Sebelumnya tidak pernah terlihat, Orangnya seperti ada gangguan kejiwaan. Sehingga tadi pagi saya laporkan ke petugas kepolisian yang bertugas di Alun-alun Kota Mojokerto,” jelas warga Villa Royal Regency Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.

    Kurang dari satu jam, Abdul Rohim langsung diamankan anggota Satsamapta Polres Mojokerto Kota dan dibawa ke Dinsos Kabupaten Mojokerto untuk dicek psikologisnya dan dibina.

    KBO Satsamapta Polres Mojokerto Kota, Iptu Joko Sunarko membenarkan Abdul Rokim sudah dibawa ke Dinsos Kabupaten Mojokerto. ”Sudah kami amankan dan bawa ke Dinas Sosial Mojokerto untuk mendapat perawatan dan pembinaan,” tegasnya. [tin/kun]

  • Ulat Bulu Serang Lembaga Sekolah, Siswa SDN di Mojokerto Dipulangkan

    Ulat Bulu Serang Lembaga Sekolah, Siswa SDN di Mojokerto Dipulangkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Para siswa di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto dipulangkan sebelum waktunya, Kamis (25/4/2024). Menyusul ulat bulu menyerang sekolah mereka sehingga para siswa dipulangkan lebih awal.

    Kepala Sekolah SDN 3 Kranggan, Djimin mengatakan, serangan ulat bulu tersebut sudah berlangsung sejak tiga bulan yang lalu. “Ini saya katakan seperti wabah karena sudah menjangkiti anak-anak, hampir tiap hari dan ini sudah terjadi hampir tiga bulan lalu,” ungkapnya.

    Karena serangan ulat bulu tersebut diluar kendalinya sehingga pihak sekolah melibatkan stakeholder terkait. Penyemprotan sudah dilakukan dua kali dari Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) namun serangan ulat bulu masih ada. Diduga lantaran penyemprotan yang dilakukan petugas tak menyentuh bagian atas pohon.

    “Semprotannya tidak sampai ke atas, yang bawah ini jatuh mati tapi yang belum mati telurnya. Sehingga tadi mendatangkan damkar harapannya bisa menyemprot sampai ke atas pohon. Rencananya juga kami dilakukan memangkas ranting pohon mangga dari DLH,” katanya.

    Pihaknya berharapan dengan pemangkasan dan penyemprotan tersebut ulat bulu sudah tidak mengganggu dan mati. Menurutnya, hari ini paling parah, bahkan ada lima siswa yang terkena serangan ulat bulu dan beberapa guru sehingga demi keamanan, para siswa dipulangkan lebih awal.

    “Selain menyentuh kulit, perambahan juga lewat angin. Jadi kami pulangkan untuk antisipasi agar tidak terlalu parah karena sangat mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kami sudah koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk memulangkan siswa lebih awal,” tegasnya. [tin/kun]

  • Pemkot Mojokerto Sinergi Turunkan Stunting di Peringatan Hari Otoda

    Pemkot Mojokerto Sinergi Turunkan Stunting di Peringatan Hari Otoda

    Mojokerto (beritajatim.com) – Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otoda) setiap 25 April dirayakan dengan penuh makna oleh segenap jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto. Tidak hanya menggelar upacara, Pemkot Mojokerto juga memberikan bantuan bagi balita stunting di Kota Mojokerto.

    Segenap jajaran di lingkungan Pemkot Mojokerto turun langsung menyalurkan bantuan tersebut ke rumah warga penerima. Mulai dari Pejabat (Pj) Wali Kota Moh Ali Kuncoro, Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Gaguk Tri Prasetyo, Asisten, Kepala Bagian, Kepala Dinas hingga Camat, turut terlibat.

    Ada 117 balita stunting yang tersebar di 18 wilayah kelurahan se-Kota Mojokerto yang menjadi sasaran penerima bantuan. Masing-masing sasaran menerima paket bantuan berisi telur 2 kg dan susu UHT 125 ml sebanyak 1 karton. Dalam penyalurannya pun dibagi ke masing-masing sasaran.

    Mas Pj Wali (sapaan akrab, red) di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari. Sementara Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyasar dua balita stunting di Kelurahan Balongsari, Kecamatan Magersari.

    Dinas Pendikan dan Kebudayaan (P&K) beserta UPT Sekolah menyalurkan ke 10 balita stunting di wilayah Kecamatan Kranggan. Upaya kolaborasi dan sinergi berbagai pihak secara konsisten dilakukan sehingga terbukti pada penurunan angka stunting secara signifikan.

    “Sudah dibagi, dinas apa menyerahkan ke mana, semua ikut turun langsung. Aksi ini sebagai cermin, kalau persoalan stunting itu bukan hanya kerja OPD tertentu. Semua memiliki kewajiban yang sama untuk terlibat,” unglap Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, Kamis (25/4/2024).

    Pengentasan persoalan stunting juga menjadi salah satu upaya mencetak genarasi berkualitas di masa depan. Mengingat, usia balita adalah masa emas dalam tumbuh kembang manusia. Sehingga diharapkan, calon generasi penerus Kota Mojokerto dapat tumbuh sehat, aktif, dan ceria sejak dini.

    “Ini sebagai wujud komitmen Pemkot Mojokerto untuk berperan aktif menurunkan angka stunting,” ungkap orang nomor satu di lingkungan Pemkot Mojokerto yang juga Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Jawa Timur (Jatim) ini.

    Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Kota Mojokerto, dr Farida Mariana mengungkapkan bahwa, pemberian bantuan berupa protein dipilih karena hal tersebut cukup signifikan dalam upaya penurunan stunting.

    “Ini bagian dari kampanye kita, double protein hewani. Bagimana asupan protein hewani bisa optimal terutama pada anak-anak stunting,” terang dr. Farida yang juga turut mendampingi Mas Pj menyerahkan bantuan di Lingkungan Balongrawe, Kelurahan Gunung Gedangan, Kecamatan Magersari.

    Berdasarkan data dari Dinkes PPKB Kota Mojokerto, pada bulan Maret 2024 prevelensi stunting berada di 1,96 persen. Angka tersebut turun, dibandingkan persentase Desember tahun lalu, yakni 2,04 persen. [tin/but] 

  • DPC PDIP Kabupaten Mojokerto Buka Penjaringan Bakal Cabup dan Cawabup Besok

    DPC PDIP Kabupaten Mojokerto Buka Penjaringan Bakal Cabup dan Cawabup Besok

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDI Perjuangan) Kabupaten Mojokerto akan membuka pendaftaran untuk penjaringan Pemilihan Bupati (Pilbup) 2024. Pendaftaran akan dibuka mulai tanggal 26 April sampai 11 Mei 2024.

    Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penjaringan DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Mojokerto, Setia Puji Lestari.

    “PDIP akan membuka pendaftaran. Tim Penjaringan DPC PDIP Kabupaten Mojokerto sudah memulai mengadakan penjajakan pada para Cabup atau Cawabup Mojokerto 2024,” ungkapnya, Kamis (25/4/2024).

    Penjaringan bakal cabup dan cawabup PDIP Kabupaten Mojokerto ini sesuai dengan instruksi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-Perjuangan untuk melakukan penjaringan Cabup dan Cawabup Mojokerto 2024.

    Proses penjaringan dibuka mulai tanggal 26 April 2024 hingga 12 hari kedepan yakni sampai tanggal 11 Mei 2024.

    “Insya Allah penjaringan bakal dilakukan mulai tanggal 26 April sampai 11 Mei 2024 atau akan berlangsung 12 hari kedepan. Penjaringan dibuka selama jam kerja yakni mulai pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 15.00 WIB di Kantoe DPC PDI-Perjuangan Kabupaten Mojokerto,” katanya.

    Puji (sapaan akrab, red) menjelaskan, jika ada tahapan yang harus dilalui oleh Bakal Cabup dan Cawabup sesuai dengan aturan partai.

    Mulai dari tahapan pendaftaran dan pengisian form yang sudah disiapkan oleh tim atas instruksi DPP PDI-Perjuangan.

    “Yang berwenang mengeluarkan rekom adalah DPP PDI-Perjuangan. DPP PDI-Perjuangan yang nantinya akan mengeluarkan surat resmi rekom kepada Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto 2024 yang ditandatangani oleh Ketum dan Sekjend DPP PDI-Perjuangan,” jelasnya. [tin/aje]

  • Pemkab Sidoarjo Beri Pelatihan Budidaya Bebek Pedaging Peking Kepada Gapoktan

    Pemkab Sidoarjo Beri Pelatihan Budidaya Bebek Pedaging Peking Kepada Gapoktan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Puluhan anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sekar Jaya Desa Simogirang Prambon mendapatkan pelatihan budidaya bebek pedaging jenis peking oleh Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Sidoarjo di balai desa setempat, Selasa (23/04/2024) kemarin.

    Sebanyak 30 orang anggota gapoktan juga mendapatkan 100 bibit bebek peking gratis sekaligus pakannya. Pelatihan itu menghadirkan narasumber dari Unair Surabaya Dr. Drh. Emy Kostanti Sabdoningrum, M.Kes. Selain itu juga dihadirkan langsung peternak bebek asal Mojosari Mojokerto Lukman untuk membagikan ilmunya.

    Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sidoarjo Eni Rustianingsih mengatakan kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan penghasilan masyarakat dari beternak bebek pedaging. Sektor peternakan merupakan salah satu sumber pendapatan masyarakat. Namun ia melihat sektor peternakan saat ini belum cukup mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

    Menurutnya hal itu disebabkan minimnya pengetahuan untuk menjadi seorang peternak. Sehingga pengelolaan peternakan tidak dapat berjalan baik. “Melalui pelatihan ini diharapkan mampu menambah income keluarga dengan beternak bebek pedaging dan juga mampu mencukupi konsumsi protein hewani anggota keluarga,” ucapnya di sela-sela acara.

    Eni Rustianingsi menambahkan salah satu usaha peternakan yang cukup menjanjikan saat ini adalah budidaya bebek pedaging jenis peking. “Harga bebek pedaging saat ini cukup tinggi di pasaran. Permintaannya pun juga cukup tinggi,” tukasnya.

    Oleh karenanya, ia berharap pelatihan budidaya bebek pedaging jenis peking kali ini dapat dimanfaatkan dengan baik. Peserta pelatihan diharapkan dapat mempraktekkannya langsung usai menerima pelatihan. Dengan begitu peningkatan penghasilan masyarakat dari sektor peternakan dapat langsung dirasakan masyarakat.

    “Jenis bebek pedaging yang saat ini cukup banyak digemari yakni jenis bebek peking dan bebek hibrida. Kedua bebek ini cukup banyak diminati di kalangan masyarakat karena memiliki keunggulan pertumbuhan dagingnya,” urai Eni.

    Eni Rustianingsih melihat perawatan dan cara ternak bebek pedaging hibrida dengan bebek peking sama saja. Masa panennya sekitar 40 hingga 45 hari. Jangka waktu panen tersebut sangat cocok untuk peternak pemula.

    “Kami berharap bibit bebek pedaging yang diterima dapat dipelihara dengan baik, dan diharapkan bisa berkembang menjadi usaha tambahan yang akan mampu meningkatkan kesejahteraan dan mencukupi kebutuhan konsumsi protein hewani keluarga,” harapnya.

    Sementara itu Susilo salah satu peserta pelatihan tampak sumringah mengikuti pelatihan tersebut. Menurutnya fasilitas pelatihan budidaya bebek semacam ini sangat bermanfaat bagi masyarakat seperti dirinya.

    Apalagi sambung Susilo, Pemkab Sidoarjo memfasilitasinya juga dengan memberikan gratis bibit bebek peking yang akan diternak. Ditambah lagi pakan gratis yang juga diberikan. “Alhamdulillah, Desa Simogirang kebetulan mendapatkan bantuan anakan bebek Peking gratis kepada 30 orang, ada 100 ekor anakan bebek peking di tambah 30 kilo pakan konsentrat yang diberikan kepada masing-masing peserta pelatihan,” ujarnya.

    Susilo mengatakan dirinya akan berupaya menjadi peternak pemula bebek pedaging yang sukses dari ilmu yang telah diterimanya. Setelah itu ia akan berusaha untuk mengembangkan budidaya bebek seperti ini. Dengan begitu budidaya bebek pedaging oleh peternak Sidoarjo dapat terus berkelanjutan dan mampu meningkatkan perekonomian warga Sidoarjo.

    “Kami penerima bantuan ini berterima kasih kepada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Sidoarjo dan juga kepada Desa Simogirang karena bukan hanya bantuan yang diberikan tetapi kita juga diberi pelatihan budidaya bebek mulai cara merawat anakan bebek kecil sampai menjadi bebek pedaging untuk bisa kita jual nantinya,” ungkapnya. (isa/kun)

  • Ditumbuhi Rumput Liar dan Lumut, Candi Brahu di Mojokerto Dibersihkan

    Ditumbuhi Rumput Liar dan Lumut, Candi Brahu di Mojokerto Dibersihkan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sejumlah petugas membersihkan Candi Brahu yang terletak di Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto. Dibutuhkan waktu dua hari untuk membersihkan candi dengan panjang sekitar 22,5 meter dengan lebar 18 meter dan berketinggian 25 meter dari rumput dan lumut.

    Untuk membersihkan Candi Brahu dilakukan secara manual yakni dengan mencabut rumput liar yang ada di tubuh candi menggunakan tangan. Akar rumput harus dipastikan ikut tercabut untuk mengantisipasi agar rumput tidak cepat tumbuh lagi. Selain itu juga digunakan sapu lidi dalam proses pembersihannya.

    Juru Pelihara (Jupel) Candi Brahu, Marsaid mengatakan, pembersihan dilakukan selama dua hari karena banyaknya rumput dan lumut di tubuh Candi Brahu. “Ada tujuh orang, tiga orang khusus melakukan pembersihkan di bagian atas Candi Brahu karena dibutuhkan keahlian khusus,” ungkapnya, Rabu (24/4/2024).

    Selama musim hujan, masih kata Marsaid, rumput dan lumut dimungkinkan tumbuh di tubuh candi terutama di bagian atas. Sehingga dilakukan perawatan secara berkala terhadap cagar budaya tersebut agar terawat dan terjaga kelestariannya. Perawatan dilakukan melihat kondisi.

    “Perawatan dilakukan melihat kondisi kelembapannya atau banyaknya rumput yang ada di tubuh candi. Di beberapa titik, tumbuh tumbuhan keras dan susah dimatikan, ada juga lumut. Perawatan dilakukan secara manual, kita menggunakan satu tangga di ketinggian pertama terus kita narik tangga lagi sampai di puncak candi,” katanya.

    Sehingga pembersihkan rumput dan lumut Candi Brahu menggunakan dua tangga. Menurutnya, pembersihkan di puncak candi dibutuhkan ekstra keberanian sehingga hanya tiga orang yang secara khusus selama ini bertugas membersihkan bagian puncak candi. Meskipun ada SOP dalam perawatan di puncak candi.

    “Ranpa ada keberanian dan nyali yang kuat karena hanya menggunakan tangga, meskipun ada SOP-nya. Kita pakai tali yang diikatkan di bagian perut yang dikaitkan ke tambah, dengan tujuan jika terpeleset kondisi masih tetap aman. Selama ini belum ada pelatihan khusus, hanya keberanian dari teman-teman,” ujarnya.

    Dalam penggunaan peptisida, pihaknya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Unit Konsevasi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur. Menurutnya, tanpa ada koordinasi dengan Unit Konservasi dikhawatirkan bukan merawat namun justru akan menyebabkan kerusakan candi.

    “Tanpa ada koordinasi dengan Unit Konsevasi, kita tidak berani memberikan sejenis obat untuk membersihkan karena takutnya kita malah merusak struktur candi. Untuk tahun ini, ini yang pertama. Terakhir pembersihkan dilakukan pada bulan November 2023 lalu,” tegasnya.

    Candi Brahu merupakan candi tertua di wilayah Trowulan, dasar dugaan ini adalah prasasti Alasantan yang ditemukan tidak jauh dari Candi Brahu. Prasasti tersebut dikeluarkan oleh Raja Mpu Sindok pada tahun 861 Saka atau 939 Masehi yang isinya menyebutkan nama sebuah bangunan suci yaitu Waharu atau Warahu. Nama inilah yang diduga sebagai asal nama Candi Brahu. [tin/kun]

  • Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Buruh Tani di Mojokerto Ambruk dan Meninggal Usai Panen Padi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Seorang buruh tani tiba-tiba ambruk dan meninggal dunia saat panen padi di persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Rabu (24/4/2024). Korban Jamali (66) tiba-tiba ambruk saat berjalan di pematang sawah.

    Sekitar pukul 11.45 WIB, korban usai memanen padi bersama rekannya bermaksud pulang. Namun baru beberapa langkah dari pematang sawah, tiba-tiba tubuh buruh tani asal Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto ambruk.

    Rekan korban yang berada di belakangnya merupaya menopang saat melihat korban hendak terjatuh. Namun tak lama, diketahui korban sudah tak bernyawa. Rekan korban kemudian meminta bantuan warga untuk menyampaikan ke perangkat desa dan pihak Polsek Mojoanyar.

    Tak lama anggota Polsek Mojoanyar bersama sejumlah relawan datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengamankan lokasi. Lokasi buruh tani meninggal mendadak ini berada di jalan alternatif Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto sehingga menjadi perhatian masyarakat.

    Anggota Inafis Satreskrim Polres Mojokerto yang datang ke TKP langsung melakukan identifikasi jenazah. Tampak sejumlah keluarga korban datang ke lokasi untuk menyaksikan proses identifikasi jenazah. Jenazah korban dievakuasi sejumlah relawan menuju mobil ambulans.

    Jenazah korban dibawa ke UPT Puskesmas Gayaman guna penyelidikan lebih lanjut. Sementara barang-barang milik korban diamankan sebagai barang bukti. Seperti sabit yang digunakan untuk memanen tanaman padi dan sepeda motor milik korban.

    Evakuasi jenazah buruh tani dari area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. [Foto : Misti/beritajatim.comRekan korban, Sauman (66) mengatakan, korban mengajak korban menjadi buruh panen padi di Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Dia (korban) ngajak saya mreman (buruh panen padi). Ayo meneh budal isuk-isuk ae soal e adoh (ayo besok berangkat pagi-pagi soalnya jauh),” ungkapnya.

    Rekan korban yang merupakan tetangganya ini berangkat bersama korban sekira pukul 05.30 WIB menggunakan sepeda motor milik korban. Korban mengatakan jika Dhuhur selesai pekerjaannya sehingga saat mendengar adzan Dhuhur, korban mengajaknya pulang.

    “Dengar suara adzan terus ngajak berhenti dan mau pulang. Dia (korban) berjalan di depan saya kemudian jatuh, saya berusaha menolong. Saya teriak minta tolong Tidak tahu, tidak mengeluh apa-apa. Mreman, ya baru hari ini sama saya,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Desa Jabon, Achmad Fahrudin mengatakan, ia mendapatkan informasi dari masyarakat ada mayat di tengah area persawahan Dusun Jokodayoh, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. “Saya koordinasi dengan teman-teman dan mendatangi lokasi,” tambahnya.

    Di TKP, lanjut , sudah banyak masyarakat yang sudah berkumpul. Korban merupakan warga Dusun Banjarsarikulon, Desa Banjarsari, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto yang bekerja sebagai buruh tani di lokasi. Korban istirahat dan hendak pulang namun ambruk saat di pematang sawah.

    “Katanya tidak mengeluh sakit, keduanya (korban dan rekan korban) sempat sarapan bareng di lokasi sebelum melanjutkan pekerjaannya. Saat ini, dibawa ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan luar,” tegasnya. [tin/beq]

  • Lebaran 2024, 17.658 Pelanggan Berangkat dari Stasiun Mojokerto

    Lebaran 2024, 17.658 Pelanggan Berangkat dari Stasiun Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Selama masa Hari Raya Idul Fitri Tahun 2024, PT KAI Indonesia menyatakan penumpang angkutan Lebaran di Stasiun Mojokerto mengalami kenaikan signifikan. KAI Daop 8 Surabaya mencatat sebanyak 17.658 pelanggan KA jarak jauh berangkat dari Stasiun Mojokerto.

    Sementara untuk kedatangan tercatat ada sebanyak 16.505 pelanggan yang turun di Stasiun Mojokerto. Lonjakan pelanggan KA dari grafik data saat puncak arus mudik pada, Selasa (9/4/2024) atau H-1 Lebaran. Jumlah pelanggan tersebut meningkat jika dibandingkan pada Lebaran 2023 lalu.

    “Tercatat sebanyak 894 pelanggan yang berangkat dari Stasiun Mojokerto. Sedangkan puncak arus balik tertinggi terjadi pada Senin (15/4) atau H+4 lebaran. Sebanyak 260 pelanggan yang berangkat dari Stasiun Mojokerto,” ungkap Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Rabu (24/4/2024).

    Menurutnya, peningkatan jumlah penumpang KA juga berdampak terhadap akupansi angkutan lebaran. Okupansi pelanggan yang berangkat dari Stasiun Mojokerto mengalami peningkatan sebesar 7 persen atau meningkat 972 pelanggan dibanding tahun 2023.

    “Pelanggan KA jarak jauh untuk kedatangan di Stasiun Mojokerto mengalami peningkatan satu persen. Sedangkan pelanggan yang turun di Stasiun Mojokerto juga mengalami peningkatan 1 persen atau 68 pelanggan dibanding 2023. Adapun 3 KA yang menjadi favorit keberangkatan dari Stasiun Mojokerto,” katanya.

    Luqman menjelaskan, ada tiga KA yang menjadi primadona pemudik yang berangkat dari Stasiun Mojokerto. KA jarak jauh yang menjadi favorit pelanggan KA Pasundan relasi Surabaya Gubeng – Kiaracondong, KA Sritanjung relasi Ketapang – Surabaya Gubeng – Lempuyangan dan KA Jayakarta relasi Surabaya Gubeng – Pasar Senen. [tin/aje]

  • Bangunan Bekas Bengkel di Mojokerto Terbakar, Begini Kronologisnya!

    Bangunan Bekas Bengkel di Mojokerto Terbakar, Begini Kronologisnya!

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah bangunan semi permanen di tepi jalan Desa Lengkong, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Selasa (23/4/2024) terbakar. Tiga unit mobil Pemadam Kebakaran (PMK) diterjunkan untuk memadamkan bangunan berukuran 8 x 3,5 meter tersebut.

    Kebakaran terjadi sekira pukul 21.45 WIB. Sebelum terbakar, warga mendengar letusan di bangunan semi permanen yang terletak di Dusun Jatikulon RT 1 RW 1. Warga yang mendengar letusan langsung memcari sumber letusan yang ternyata berasal dari bangunan semi permanen tersebut.

    Sejumlah warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya dan mematikan aliran arus listrik di sekitar lokasi kebakaran. Selang beberapa menit, tiga unit mobil PMK tiba. Yakni dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, PMK Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto dan PMK Tjiwi Kimia.

    Sekira pukul 22.30 WIB, petugas berhasi memadamkan api yang membakar bangunan semi permanen tersebut. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya kerusakan material. Kasus kebakaran tersebut masih dalam penyelidikan pihak kepolisian untuk mengetahui penyebab kebakaran.

    “Awalnya dikiranya ada orang main petasan, namun setelah bunyi letusan itu di cek ternyata sumbernya berasal dari bangunan semi permanen di seberang jalan. Bangunan semi permanen itu bambu sehingga api dengan cepat membakar bangunan,” ungkap salah sati warga, Muhammad Khoiron (51).

    Masih kata Khoiron, warga yang melihat bangunan semi permanen tersebut terbakar langsung berusaha memadamkan api dengan alat seadanya. Menurutnya, bangunan semi permanen tersebut sudah lama tidak ditempati sehingg tidak ada korban dalam kebakaran tersebut.

    Sementara itu, pemilik bangunan, Apris Jumanto mengatakan, bangunan semi permanen tersebut sebelunya merupakan bengkel. “Sudah tidak ditempati selama satu tahun, rencananya akan saya buat warung. Saya baru terbakar setelah dikasih tahu salah satu warga,” katanya.

    Apris baru mengetahui bangunan semi permanen miliknya terbakar dari salah satu warga. Menurutnya, bangunan semi permanen tersebut dalam keadaan kosong dan tidak ada barang-barang di dalamnya. Meski tidak ada barang-barang, namun ia mengaku setiap dua hari sekali datang untuk membersihkan bangunan. [tin/aje]

  • Pemkot Mojokerto Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan Bagi Wirausaha Rentan

    Pemkot Mojokerto Fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan Bagi Wirausaha Rentan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemkot (Pemerintah Kota) Mojokerto terus berupaya memberikan jaminan sosial bagi warganya. Selain melalui pemberian jaminan kesehatan dan telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), kesejahteraan juga diberikan dengan fasilitasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

    “Sebelumnya Pemkot telah memberikan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk tenaga non ASN, tenaga keagamaan, RT-RW, Linmas dan kader motivator. Tahun ini, jaminan sosial kita perluas untuk wirausaha rentan,” ungkap Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, Selasa (23/4/2024).

    Pada 2024, pemanfaatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) juga akan dimanfaatkan untuk fasilitasi BPJS Ketenagakerjaan bagi para wirausaha rentan di Kota Mojokerto. Mas Pj (sapaan akrab, red) menjelaskan bahwa wirausaha rentan yang berhak mendapatkan fasilitasi tersebut.

    “Yakni para pelaku usaha ber KTP Kota Mojokerto yang usianya belum mencapai 65 tahun. Usahanya sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) dengan penghasilan masih di bawah UMR atau kurang dari Rp2.810.000 dan belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Yang sudah punya usaha dan namun belum punya NIB, silahkan mengurus NIB di MPP,” imbaunya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ink menyampaikan bahwa agar dapat memperoleh fasilitasi ini, para pelaku usaha harus mendaftarkan diri melalui link yang telah disediakan oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) yaitu melalui bit.ly/BPJSTKUMKMKotaMojokerto .

    “Bagi yang sudah mendaftar, nanti akan divalidasi datanya oleh tim dari Diskopukmperindag. BPJS nya satu nama hanya boleh mendapatkan satu fasilitasi, jadi misalkan pelaku usaha juga merupakan RT di lingkungannya dan sudah mendapatkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai RT maka sudah tidak boleh mengajukan sebagai wirausaha rentan,” pungkasnya.

    Agar tepat sasaran, Pemkot Mojokerto tidak hanya melakukan validasi data para pelaku usaha, tetapi juga melakukan sinkronisasi data, agar tidak terjadi tumpang tindih penerima. Sinkronisasi data ini nanti akan melibatkan Bagian Kesejahteraan Rakyat selaku OPD pengampu, Diskopukmperindag, Dispendukcapil, Diskominfo dan BPJS Ketenagakerjaan. [tin/suf]