kab/kota: Mojokerto

  • Selamat di Kecelakaan Bus SMP Malang, Korban: Saya Tertidur

    Selamat di Kecelakaan Bus SMP Malang, Korban: Saya Tertidur

    Malang (beritajatim.com) – Almira (15), remaja asal Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, menjadi salah satu dari 45 korban kecelakaan bus rombongan study tour SMP PGRI 01 Wonosari di Tol Jombang-Mojokerto. Beruntung, dia selamat dari peristiwa nahas itu.

    Almira mengalami luka di kening akibat benturan. Dia mengaku sedang tidur saat kecelakaan terjadi.

    “Pas kejadian saya tertidur, tahu tahu sudah sakit dibagian kepala,” ucap Almira, Rabu (22/5/2024).

    Almira baru tiba di Malang tadi pagi sekira pukul 06.30 WIB. Dia mengaku ssama sekali tak tahu bagaimana kronologis kecelakaan terjadi, pun dengan teman-teman lainnya.

    “Nggak tahu pas kecelakaan, semua pada tidur kok,” tutur Almira.

    Terpisah, Anggota Komite Sekolah SMP PGRI 01 Wonosari, Purnomo menjelaskan, rombongan satu bus berpenumpang 45 orang berangkat hari Senin (21/5/2024) sore.

    “Rombongan berangkat ke Jogya hari Senin sore kemarin. Semuanya sudah pulang ke rumah masing masing. Hanya menunggu jenasah satu orang guru atas nama Pak Edi,” beber Purnomo. [yog/beq]

  • 18 Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang Diizinkan Pulang

    18 Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour SMP PGRI 1 Wonosari Malang Diizinkan Pulang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 18 korban kecelakaan yang merupakan rombongan study tour asal SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang yang dirawat di RSUD RA Basoeni Kecamatan Gedeg Kabupaten Mojokerto, akhirnya diizinkan pulang. Mereka menderita luka ringan.

    Hal tersebut dismpaikan Direktur RSUD RA Basoeni, dr Rasyid Salim Sp.KJ (K) melalui Kepala IGD RSUD RA Basoeni, dr Evy Maretnawati Mkes. Menurutnya, para korban kecelakaan itu tiba di RSUD RA Basoeni Rabu dini hari atau pukul 00.15 WIB. “Sebanyak 18 orang. Luka ringan,” ungkapnya, Rabu (22/5/2024).

    Kepala IGD RSUD RA Basoeni menambahkan, seluruh korban menjalani perawatan. Setelah kondisinya membaik mereka dizinkan pulang. Sehingga saat ini, RSUD RA Basoeni sudah tidak merawat korban luka rombongan study tour dari SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang itu.

    “Alhamdulilah sudah pulang ke Malang pukul 08.00 WIB tadi. Pulang semuanya, benar sudah pulang semua ke Malang. Yang meninggal 2 (dua korban) tidak dikirim ke RS kami, infonya ke RSUD Jombang,” katanya.

    Sebelumnya, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N 9674 UH bermuatan gerabah, Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang.

    Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. Dua korban meninggal dalam peristiwa ini. [tin/suf]

  • Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Identitas korban kecelakaan rombongan study tour SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang sudah didata oleh PJR (Patroli Jalan Raya) Polda Jatim. Dari kecelakaan itu, dua orang tewas, 15 terluka dan 33 selamat.

    Korban meninggal dibawa ke RSUD Jombang, sedangkan korban terluka dibawa ke RS RA Basuni Kabupaten Mojokerto. Korban meninggal adalah kernet bus bernama Edy Sulistiyono, warga Desa Bangle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.

    Sedangkan satu lagi adalah Edy Crisna Handaka, guru yang merupakan warga Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. “Dua meninggal, 15 terluka, dan 33 selamat,” ujar Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono, Rabu (22/5/2024).

    Kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N-9674-UH bermuatan gerabah. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri. Bagian depan bus hancur. [suf]

    

    Berikut korban meninggal dan luka dalam kecelakaan itu:

    Korban meninggal
    1.Nama :Edy Sulistiyono(Kernet)
    Alamat :Dsn Semanding RT 002/009 Bangle Kanigoro Blitar;
    Usia : 46 thn;
    Kondisi : MD (meninggal dunia)

    2. Edy Crisna handaka(Guru);
    Alamat Jl.kebonsari 1/77 RT 3/1 desa ngebruk sumber Pucung malang ;
    Usia : 62thn;
    Kondisi : MD.

    Korban terluka
    1. Nama : Yanto (36), pengemudi bus
    Alamat : Dsn Bendorejo 03/01Gembongan Ponggok Blitar;
    Kondisi : robek pada telapak tangan dan kaki (LB)

    2. Nama : Leni noviananta;
    Usia : 23 thn;
    Jenis Kelamin: perempuan;
    Alamat : Desa Wonosari 6/9 kec Wonosari Malang;
    Kondisi : luka memar kiri dan pusing (LR).

    3. Nama : Susantiningsih;
    Usia : 30thn;
    Jenis kelamin: perempuan;
    Alamat : Sumbertempur 2/11 Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : luka sobek di pelipis (LR).

    4. Nama : ibu jaseni;
    Usia : 60 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan ;
    Alamat : ds Kluwut 3/04 Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : luka sobek di pipi (LB).

    5. Nama : Nn Almira;
    Usia : 16 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : Ds Ngerjo Kec wonosari kab malang;
    Kondisi : Luka memar di dahi (LR).

    6.Nama : Lutfiatun;
    USIA : 24 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : ds slorok 7/2 kromengan malang;
    Kondisi : luka memar di dahi (LR).

    7. Nama:ibu juwati;
    Usia: 57 thn;
    Jenis Kelamin : perempuan;
    Alamat : ds slorok 7/2 kromengan malang;
    Kondisi : luka di gusi gigi patah dan memar di dahi (LB).

    8. Nama : wahyu agung;
    Usia : 30thn;
    Jenis Kelamin : laki laki;
    Alamat : kuwot 5/4 wonosari kab malang;
    Kondisi : luka lecet pelipis kiri (LR).

    9.Nama : Bpk mujiari;
    Usia : 46 thn;
    Jenis Kelamin : laki laki;
    Alamat : ds sumber tempur 2/11 kec wonosari kab malang;
    Kondisi : (LB)luka luka sobek di wajah.

    10.Nama: An Wisnu;
    Usia : 4,5 thn;
    Jenis Kelamin :laki laki Laki-laki;
    Alamat : kluwut kec wonosari Malang;
    Kondisi : (LR)luka memar dan lecet2 di dahi.

    11.Nama : Adelia;
    Usia : thn;
    Jenis kelamin:perempuan Laki-laki;
    Alamat : ds kluwut rt 001 rw 005 kec wonosari Malang;
    Kondisi : luka sobek di kaki kiri dan indikasi; patah jari kelingking kaki (LB).

    12.Nama : yunior;
    Alamat : sumba barat;
    Jenis kelamin : laki laki;
    Usia : 23 thn;
    Kondisi : luka memar pada bagian kaki; kanan(LR).

    13.Nama : Edo;
    Alamat : malang;
    Jenis kelamin : laki-laki;
    Usia : 23 ;
    Kondisi : (LR)luka robek pada bagian bibir, luka robek pada bagian punggung kaki kiri.

    14.Nama : natalia;
    Alamat : manggarai;
    Usia : 22;
    Jenis kelamin : perempuan;
    Kondisi : luka robek pada bagian bibir dan hidung memar (LR).

    15.Nama : hartono;
    Alamat : malang;
    Usia : 58;
    Jenis kelamin: laki-laki;
    Kondisi : luka lecet pada bagian pelipis kanan (LR).

  • Bupati Mojokerto Tak Berani Target Tinggi Konsumsi Ikan Warga, Ini Sebabnya!

    Bupati Mojokerto Tak Berani Target Tinggi Konsumsi Ikan Warga, Ini Sebabnya!

    Mojokerto (beritajatim.com) – Konsumsi ikan Kabupaten Mojokerto berada di 48,17 kg per kapita per tahun. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati tidak berani menetapkan target tinggi konsumsi ikan warga karena Kabupaten Mojokerto tidak memiliki laut, namun pihaknya ingin pemerintah fokus pada kepentingan masyarakat dalam meningkatkan konsumsi ikan.

    Hal tersebut disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja (Raker) Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Tahun 2024 di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Raker tersebut dilaksanakan sebagai upaya Pemkab Mojokerto untuk membangun kesadaran individu maupun seluruh masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan.

    Raker Forikan yang memiliki visi ‘Mewujudkan Masyarakat yang Sehat, Kuat dan Cerdas Dengan Ikan Sebagai Menu Utama Keluarga Indonesia’, juga turut mengundang dua narasumber yakni Farida dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dan demo masak bersama chef linda dari Lautan Natural Krimerindo.

    Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokertp ini mendorong Forikan untuk lebih aktif dalam meningkatkan konsumsi ikan. Bupati juga menginstruksikan Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) untuk menindaklanjuti pelatihan pengelolaan ikan pasca panen dan untuk memijahkan ikan wader.

    “Forikan harus menjadi motor penggerak untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto. Dan perlu diketahui saat ini beberapa pelaku kuliner sambel wader yang merupakan makanan khas Mojokerto sedang mengalami kesusahan mencari bahan baku,” ungkapnya.

    Pemkab Mojokerto telah melakukan studi banding di Jawa Barat terkait budidaya ikan air tawar dan meminta dukungan dan kerjasama kepada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur. Pemkab Mojokerto juga rutin melaksanakan rapat kerja Forikan.

    “Setidaknya kita tidak jauh berbeda dengan nasional. Kita sama PR-nya dengan Jawa Timur. Bagaimana cara dan merubah mindset saja, saat ini tentu tidak masalah ketika kemudian tidak punya laut karena distribusi bahan pangan itu sudah sangat luar biasa dan teknik pengolahan bahan pangan itu juga sudah luar biasa,” katanya.

    Di sisi yang lain, tantangan Pemkab Mojokerto saat ini sedang dihadapkan dengan permasalahan stunting dan menjadi evaluasi besar. Untuk angka stunting di angka 9,6 persen naik menjadi 16 persen yang diduga karena lepas pengawasan dan perhitungan.

    “Sesungguhnya kalo kita membiasakan ibu hamil konsumsi ikan bagus, pada ASI Eksklusif ibunya mengkonsumsi ikan. Pada saat mendapatkan MPASI ini merupakan tantangan besar bagaimana para ibu memberikan MPASI yang tidak instan bikin sendiri. Ketika memasuki ikan dalam MPASI yang instan itu berat,” tegasnya.

    Bupati mendorong Forikan untuk lebih aktif dalam meningkatkan konsumsi ikan dan khususnya membiasakan untuk para bumil, ibu menyusui, anak dan para lansia mengkonsumsi ikan. Menurutnya, upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Mojokerto, salah satunya memasang target dan memonitor lalu lalang ikan.

    “Ini merupakan tugas forikan bagaimana bumil, ibu menyusui mau makan dan menjadi menu utamanya serta makanan pendamping ASI pilihan ikan. Di sisi yang lain Bagaimana para lansia menjadi sumber protein untuknya juga ikan syaratnya jangan digoreng. Dan kita harus memasang target, kalo sudah pasang target upayanya apa? Dan memonitor lalu lalangnya ikan yang keluar masuk Mojokerto,” paparnya.

    Tujuan dari terlaksananya raker Forikan yaitu membangun kesadaran masyarakat untuk meningkatkan konsumsi ikan menjadi pembudayaan makan ikan, meningkatkan satuan gerakan pelaksanaan program atau kegiatan antara stakeholder Forikan dengan tujuan penurunan stunting, menyampaikan laporan program kegiatan Forikan tingkat kecamatan.

    Turut hadir Kepala Dispari, Ketua Dharma Wanita Persatuan, perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes), Disperindag, Ketua Umum Forikan kabupaten Mojokerto, Ketua Forikan kecamatan, serta 80 peserta yang terdiri dari pengurus Forikan tingkat Kabupaten maupun Kecamatan, Pokja III TP PKK Kabupaten Mojokerto. [tin/aje]

  • Ini Identitas Korban Kecelakaan Rombongan Study Tour Asal Malang di Tol Jombang

    Bus Rombongan Study Tour Kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto, 2 Tewas 15 Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Bus rombongan study tour dari SMP PGRI 1 Wonosari Kabupaten Malang mengalami kecelakaan di KM 695+400 jalur A Tol Jombang – Mojokerto (Jomo), Selasa (21/5/2024) sekitar pukul 23.45 WIB.

    Akibat kecelakaan tersebut, dua orang dinyatakan meninggal dunia. Mereka adalah satu orang kernet dan satu guru. Sedangkan penumpang lainnya sebanyak 15 orang mengalami luka. Rinciannya 10 luka ringan dan 5 luka berat. Kemudian 33 penumpang lainnya selamat.

    Kanit 3 PJR Polda Jatim AKP Yudiono menjelaskan, kecelakaan bermula Ketika bus pariwisata Bimorio W-7422-UP yang dikemudikan Yanto (36), warga Desa Gembongan Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar melaju dari arah Yogyakarta menuju Malang.

    Bus tersebut membawa rombongan study tour murid SMP PGRI 1 Wonosari Malang. Tentu saja, penumpan bus penuh. Setibanya di KM 695+400 tol Jombang-Mojokerto diduga pengemudi mengantuk sehingga tidak bisa menguasai keadaan.

    Bus oleng ke kiri dan menabrak truk Mitsubishi N-9674-UH bermuatan gerabah. Benturan sangat kencang. Truk gerabah ini dikemudikan Arif Yulianto (32), warga Kecamatan Lawang Malang. Kendaraan ini melaju di lajur kiri.

    Posisi terakhir kendaraan bus menempel di bak truk di lajur kiri menghadap ke timur. Bagian depan bus hancur. “Saat kejadian arus lalu lintas landai lancar dan cuaca cerah. Dua orang meninggal, 15 terluka, serta 33 orang selamat,” ujar Yudiono.

    Korban meninggal adalah kernet bus bernama Edy Sulistiyono, warga Desa Bangle Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar. Sedangkan satu lagi adalah Edy Crisna Handaka, guru yang merupakan warga Desa Ngebruk Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang. [suf]

  • Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Harapan Pj Wali Kota Mojokerto Sambut Tim Verlap Lomba Kampung KB

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) juga memberikan label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota.

    Hal tersebut disampaikan Penjabat (Pj.) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro saat menyambut kedatangan tim verifikasi lapangan lomba Kampung Keluarga Berkualitas (KB) tingkat nasional tahun 2024 di Kampung KB Kangjeng Djimat Kelurahan Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon.

    “Selamat datang tim verifikator di Kelurahan Surodinawan Tercinta, semoga Kelurahan Surodinawan menjadi Kampung Keluarga Berkualitas terbaik tingkat nasional di tahun 2024,” ungkap Mas Pj (sapaan akrab, red), Selasa (21/5/2024).

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyebut, sudah waktunya Kota Mojokerto menyandang label Terbaik Kampung KB se-Indonesia untuk kategori kota. Di Kota Mojokerto untuk Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, menurutnya sudah 100 persen.

    “Pak Mendagri saja sudah kasih label Kota Mojokerto sebagai kota terinovatif se-Indonesia selama dua tahun berturut-turut, maka sekarang sudah waktunya BKKBN juga kasih label terbaik Kampung Keluarga Berkualitas se-Indonesia kategori kota. Kampung Keluarga Berkualitas dengan klasifikasi berkelanjutan, di Kota Mojokerto sudah 100 persen dan tersebar di 18 Kelurahan,” katanya.

    Menurut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur ini, dengan keluarga yang berkualitas maka akan bisa menciptakan generasi yang berkualitas sebagai garda terdepan untuk bersiap menghadapi tantangan mewujudkan Indonesia Generasi Emas tahun 2045. Keluarga berkualitas juga berarti memiliki kecakapan secara lahir dan batin.

    “Dimana dari keluarga yang berkualitas akan lahir anak-anak yang unggul, serta akan membawa peradapan bangsa ke arah yang lebih tinggi. Mudah-mudahan apa yang menjadi ikhtiar kita bersama dan hasil verifikasi faktual juga bisa terpotret dengan baik. Semoga apa yang kita kehendaki bersama diridhoi oleh Allah,” tegasnya. [tin]

  • Ulur Wiji, Motif Batik Khas Kemlagi Mojokerto yang Tembus Mancanegara

    Ulur Wiji, Motif Batik Khas Kemlagi Mojokerto yang Tembus Mancanegara

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati mengajak seluruh masyarakat untuk memviralkan batik Ulur Wiji. Selain digandrungi para kaum milenial, batik Ulur Wiji juga telah menembus pasar mancanegara seperti Kanada, Jepang dan Singapura.

    Hal tersebut disampaikan saat mengunjungi rumah produksi eco-fashion batik yang berlokasi di Dusun Pandantoyo, Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini juga berkesempatan mencoba mencanting di sehelai kain.

    Batik tulis rintisan Nasta Rofika ini, merupakan batik yang diproduksi dengan pewarna alami dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga batik tulis ini memiliki daya tarik tersendiri di dunia fashion.

    “Ayo siapa lagi kalau bukan kita yang akan besarkan, mengenalkan dan mencintai produk-produk saudara kita sendiri. Yok kita belanja dan kita pakai batik Ulur Wiji Desa Pandankrajan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto,” ajaknya.

    Batik Ulur Wiji yang menghadirkan berbagai ragam motif dengan motif-motif terukir tidak terlalu ketat, membuat batik tersebut tidak hanya bisa dipakai untuk acara formal. Akan tetapi juga cocok digunakan untuk aktifitas sehari-hari.

    “Batik Ulur Wiji memiliki pangsa pasar tersendiri yakni kaum milenial. Ini keren sekali dan kekinian. Jadi bagi yang suka motif-motif kontemporer, orang-orang yang dinamis dan yang kekinian ini sangat cocok sekali,” ujarnya.

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini menuturkan, jika batik Ulir Wiji diproduksi dengan mengunakan pewarna alami. Hal ini membuat batik Ulur Wiji juga dinilai ikut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan.

    “Ini merupakan suatu prospek yang sangat bagus sekali karena memakai pewarna alam, ya jadi istilahnya aman untuk lingkungan dan kesehatan para pekerjanya. Juga sangat cocok digunakan di daerah iklim tropis. Ini ringan, cocok untuk daerah yang panas. Jadi ini nggak gerah begitu,” pungkasnya. [tin/aje]

  • Ini Objek Inkubasi Arsitektur dan Desain Interior Kemenparekraf di Kota Mojokerto

    Ini Objek Inkubasi Arsitektur dan Desain Interior Kemenparekraf di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kota Mojokerto menjadi objek inkubasi arsitektur dan desain interior yang digelar oleh Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI. Yakni Pusat Grosir Sepatu (PGS) yang terletak di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menyampaikan rasa bangga dan terimakasihnya telah menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat pelaksanaan inkubasi dari Kemenparekraf. Hal tersebut disampaikan saat membuka inkubasi arsitektur dan desain interior di salah satu hotel di Kota Mojokerto.

    “Saya sampaikan terima kasih dan bersyukur karena Kota Mojokerto telah ditunjuk menjadi tuan rumah untuk kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh Kemenparekraf,” ungkap Mas Pj (sapaan akrab, red), Senin (20/5/2024).

    Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini menjelaskan, jika inkubasi merupakan manifestasi pemerintah untuk mengungkit pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang. Presiden Joko Widodo menyatakan pada tahun 2045 perekonomian diharapkan bisa tumbuh 6-7 persen.

    “Dan pemerintah optimis karena pada 2030 Indonesia sedang pada puncak demografi dengan 70 persen penduduk ada di usia produktif. Dan hari ini adalah sebuah ikhtiar bagaimana mempersiapkan generasi unggul untuk Indonesia emas di tahun 2045,” katanya.

    Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fashion Kemenparekraf RI, Yuke Sri Rahayu mengatakan, Kota Mojokerto dinilai memiliki potensi ekonomi kreatif dan pariwisata. Kota Mojokerto dipilih sebagai objek inkubasi arsitektur dan desain interior dengan mempertimbangkan potensi ekonomi kreatif dan pariwisata.

    “Pusat Grosir Sepatu memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai penjualan dan pembuatan sepatu di Kota Mojokerto,” terangnya.

    Sementara itu, salah peserta inkubasi desain intetrior dari Kalimantan Timur, Ferdy Prasipta mengungkapkan, jika inkubasi sebagai upaya untuk meningkatan kompetensi para desainer dan arsitektur muda sehingga bisa lebih berpartisipasi untuk pembangunan daerah.

    “Dalam inkubasi ini, selain untuk mengenali produk unggulan Kota Mojokerto, juga mengetahui pandangan produsen lokal. Kami ingin mengetahui apa harapan dan kebutuhan para pengrajin sehingga para desainer muda dapat memfasilitasi hal apa saja yang sekiranya bisa meningkatkan lokalitas,” ujarnya.

    Serta menjadikan Kota Mojokerto sebagai tempat wisata unggulan. Menurutnya, bagunan PGS merupakan bangunan yang telah lama ada di Kota Mojokerto dan tentunya punya kedekatan emosional bagi masyarakat.

    “Adanya PGS ini diharapkan tidak hanya menjadi  wisatawan berkunjung, tetapi warga Kota Mojokerto juga lebih mencintai dan memiliki sense of belonging terhadap tempat wisata di daerahnya sendiri,” harapnya.

    Inkubasi tersebut akan digelar selama lima hari yakni mulai tanggal 20-24 Mei 2024 dan diikuti oleh 24 peserta yang telah melakukan pendaftaran secara online dan dua orang perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum , Penataan Ruang, Perumahan Dan Kawasan Permukiman (Dinas PUPRPerakim) Kota Mojokerto bekerja sama dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Himpunan Desaineer Interior Indonesia (HDII). [tin/ian]

  • 346 Warga Sooko Mojokerto Terima Beras Bantuan Cadangan Pangan

    346 Warga Sooko Mojokerto Terima Beras Bantuan Cadangan Pangan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Perum Bulog kembali menyalurkan Cadangan Bantuan Pangan (CBP) untuk 346 warga yang masuk dalam program Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Kali ini, penyaluran CBP dilaksanakan di Balai Desa Wringinrejo, Kecamatan Sooko.

    Selain itu, para KPM yang tercatat dalam Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) tersebut akan menerima bantuan CBP berupa beras sebanyak 10 kilogram. Penyaluran bantuan CBP tersebut merupakan alokasi bantuan untuk bulan April sehingga untuk data penerima akan selalu di cek dan di update.

    Dalam sambutannya, Bupati perempuan pertama di Kabupaten Mojokerto ini mengungkapkan, jika bantuan dari pusat tersebut turun dan tidak cocok maka pemerintah desa yang memiliki kewenangan untuk mengubah data. Penyaluran CBP kali ini, telah sesuai data yang telah tervalidasi.

    “Sehingga dalam penyaluran bantuan pangan dapat dipertanggungjawabkan. Anda menerima beras itu rezeki dari Allah SWT sehingga Anda harus selalu bersyukur karena penyaluran bantuan cadangan pangan ini merupakan keberkahan yang telah diberikan oleh Allah SWT,” katanya.

    Turut hadir dalam penyaluran bantuan CPP tersebut Kepala Dinas Pangan dan Perikanan (Dispari) Kabupaten Mojokerto M Riduwan, jajaran Forkopimca Sooko, serta Kepala Desa (Kades) Wringinrejo, Suhartono. [tin/ian]

  • Warga Pungging Mojokerto Tuntut PTSL dan Tilap Dana Diusut

    Warga Pungging Mojokerto Tuntut PTSL dan Tilap Dana Diusut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Puluhan warga Desa Pungging, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, menggelar aksi spontanitas di balai desa setempat pada Senin (20/5/2024). Aksi tersebut bertujuan untuk mendukung program sertifikat tanah massal (PTSL) dan menolak dugaan penggelapan dana bantuan dari pabrik.

    Massa aksi tiba di depan Balai Desa Pungging sekitar pukul 10.00 WIB dengan membawa poster yang bertuliskan, “Usut tuntas perangkat desa yang tidak mendukung progam PTSL Desa Pungging”, “Pecat oknum perangkat desa yang membuat gaduh progam desa”, dan “Kami masyarakat Desa Pungging tidak terima panitia PTSL dilaporkan”.

    Setelah menyampaikan orasinya, massa aksi melakukan mediasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Pungging. Dalam mediasi tersebut, perwakilan warga, Suhartono, menyampaikan tuntutannya untuk mengusut terkait pengadaan sertifikat massal dan penggelapan dana bantuan dari pabrik.

    “Masyarakat Desa Pungging secara penuh mendukung progam kerja Desa Pungging utamanya terkait dengan progam kerja pengadaan sertifikat massal atau PTSL. Masyarakat Desa Pungging akan melawan oknum-oknum yang sengaja menimbulkan kegaduhan dalam birokrasi pemerintahan di Desa Pungging,” ungkapnya.

    Menanggapi tuntutan warga, Kades Pungging, Paiman, mengatakan bahwa pihaknya menerima aspirasi dari masyarakat Desa Pungging tersebut. “Semua proses akan kita jalani dengan tetap berpegang teguh pada aturan yang ada,” tegasnya.

    Setelah mendengarkan pernyataan dari Kades Pungging, Paiman, massa aksi menerima pernyataan Kades Pungging tersebut dan membubarkan diri dengan tertib. [tin/beq]