kab/kota: Mojokerto

  • Libatkan Ahli, Kejari Ponorogo Dalami Kerugian Negara Kasus Dana BOS

    Libatkan Ahli, Kejari Ponorogo Dalami Kerugian Negara Kasus Dana BOS

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Ponorogo terus mendalami dugaan penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMK PGRI 2 Ponorogo. Kasus yang mencakup tahun anggaran 2019-2024 ini masih dalam tahap penyidikan intensif, dengan fokus pada penghitungan kerugian negara.

    Kejari Ponorogo saat ini sedang melakukan koordinasi dengan ahli, terkait penghitungan negara yang ditimbulkan dari kasus tersebut.

    “Kami masih berkoordinasi dengan ahli untuk memastikan besaran kerugian negara akibat kasus ini,” kata Kepala Seksi Intelijen Kejari Ponorogo, Agung Riyadi, Jumat (17/1/2025).

    Selama tahun 2024, sebanyak 22 saksi telah dipanggil dan diperiksa, meliputi pihak sekolah, Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, serta sejumlah pihak terkait lainnya. Pada awal 2025, Kejari kembali memeriksa dua saksi dari internal SMK PGRI 2 Ponorogo, sehingga total saksi yang diperiksa hingga kini mencapai 24 orang.

    “Tambahan dua saksi yang diperiksa tahun ini berasal dari pihak sekolah,” tambah Agung.

    Dalam pengusutan kasus ini, Kejari Ponorogo telah menyita sejumlah barang bukti berupa 11 unit bus, 1 mobil Pajero, dan 2 mobil Avanza. Sebagian besar barang bukti, terutama bus, disimpan di gudang Kejaksaan Tinggi Jawa Timur yang berlokasi di Mojokerto.

    Proses penyidikan juga mencakup pemeriksaan sejumlah tokoh penting. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai, turut dimintai keterangan sebagai saksi. Pemanggilan Aries dilakukan setelah Kejari melayangkan surat panggilan kedua.

    Selain Aries, dua mantan Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Jawa Timur wilayah Ponorogo-Magetan juga telah diperiksa. Mereka adalah Nurhadi Hanuri, yang menjabat pada periode 2020-2022, serta Lena, yang memimpin pada periode 2022-2023. Kejari Ponorogo menegaskan bahwa upaya pengungkapan kasus ini akan terus berlanjut hingga seluruh fakta terungkap dan kerugian negara dapat dipulihkan. [end/beq]

  • Cak Imin Harap Desa Ketapanrame Jadi Model Pemberdayaan Desa Produktif

    Cak Imin Harap Desa Ketapanrame Jadi Model Pemberdayaan Desa Produktif

    Mojokerto

    Menko Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berharap Desa Ketapanrame, Jatim menjadi model desa produktif untuk daerah-daerah lain di Indonesia. Cak Imin menyebut kemajuan desa ini juga terjadi lantaran adanya kerja sama dengan pihak luar.

    “Saya ini ditugasi oleh Pak Presiden, Pak Prabowo untuk mengkoordinasi seluruh pemberdayaan. Di kota, di desa, di laut, di darat, di udara, pemberdayaan kabeh lah,” kata Cak Imin dalam sambutannya di Wisata Sawah Sumber Gempong, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat (17/1/2025).

    Cak Imin berharap desa ini menjadi prototype bagi daerah yang lain. Dengan demikian tingkat pengangguran di desa tersebut menurun karena ada penyerapan tenaga dari tempat wisata.

    “Tapi juga ingin juga Desa Ketapanrame ini menjadi prototype, yang menjadi kemahiran desa-desa di seluruh Indonesia. Karena itu, ada yang studi banding,” ujar Cak Imin.

    “Jadi, nanti Ketapanrame yang punya perjalanan panjang, sampai nggak ada pengangguran, tidak ada pengangguran. Ini tepuk tangan untuk Ketapanrame bisa menjadi prototype model dan bisa menjadi contoh kita dalam pemberdayaan desa,” tambahnya.

    Dalam kesempatan itu Cak Imin menyampaikan apresiasi dukungan dari pihak luar seperti BRI dalam memajukan pemberdayaan masyarakat lewat pariwisata. Dia berharap Desa Ketapanrame bukan hanya membanggakan bagi masyarakat Jawa Timur, tapi seluruh wilayah Indonesia.

    “Oleh karena itu, saya sangat apresiasi, hormat, dan bangga. Dan tentu kita akan support terus agar Ketapanrame ini tumbuh dan menjadi desa yang semakin maju, semakin menjadi kebanggaan bukan saja Jawa Timur, tapi juga kebanggaan bangsa Indonesia,” imbuhnya.

    (dwr/idn)

  • Desa Ketapanrame Mojokerto Bikin Menko PM Cak Imin Kagum

    Desa Ketapanrame Mojokerto Bikin Menko PM Cak Imin Kagum

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan pariwisata. Hal tersebut disampaikan saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Kamis (16/1/2025).

    Cak Imin (sapaan akrab, red) diterima langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto, Muhammad Al Barra, di Wisata Sumber Gempong, salah satu destinasi unggulan desa tersebut. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menyatakan kekagumannya terhadap pencapaian Desa Ketapanrame yang berhasil mengimplementasikan program Desa BRILian.

    “Program yang diinisiasi oleh BRI ini telah membawa perubahan signifikan terhadap ekonomi desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Desa Ketapanrame adalah bukti nyata bahwa kolaborasi yang baik antara pemerintah, BUMN, dan masyarakat dapat menciptakan keajaiban. Keberhasilan ini harus dijadikan contoh untuk desa-desa lain di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

    Cak Imin berharap keberhasilan Desa Ketapanrame dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Indonesia dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Menurutnya, program Desa BRILian tersebut harus direplikasikan ke seluruh Indonesia agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas.

    Sementara itu, Wabup Mojokerto, Muhammad Al Barra, mengatakan keberhasilan Desa Ketapanrame tidak lepas dari peran berbagai sektor, termasuk dukungan signifikan dari BRI. “BRI memiliki kontribusi besar dalam kemajuan pembangunan pariwisata Ketapanrame. Selain pembangunan sarana dan prasarana, BRI juga membantu pembentukan lembaga keuangan desa yang mengelola uang kas desa,” katanya.

    Gus Barra (sapaan akrab, red) menyebut, program Desa BRILian tersebut telah mendorong inovasi berkelanjutan untuk desa dan BUMDes. Terbukti, pada tahun 2021, Desa Ketapanrame menerima dana CSR sebesar Rp1 miliar dari BRI untuk mengembangkan potensi wisata dan pembangunan berkelanjutan. Pada tahun 2023, Desa Ketapanrame kembali mendapatkan bantuan sebesar Rp500 juta.

    “Bantuan tahun 2023 yang direalisasikan pada tahun 2024. Laba bersih seluruh usaha desa pada tahun 2023 mencapai Rp3 miliar, dengan kontribusi terbesar dari sektor pariwisata, yang memberikan Pendapatan Asli Desa (PAD) sebesar Rp800 juta. Ini tentu merupakan prestasi yang luar biasa,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Desa Ketapanrame memiliki tiga destinasi wisata utama, yakni Air Terjun Dlundung, Taman Ghanjaran, dan Wisata Sumber Gempong. Ketiga destinasi ini telah masuk nominasi 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Kemenparekraf 2023, mengalahkan ribuan desa lain di Indonesia.

    Bukan itu saja, Desa Ketapanrame juga dinobatkan sebagai terbaik 1 Desa Wisata Nusantara 2023 kategori Desa Maju/Mandiri oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT). [tin/suf]

  • Pemerintah Berupaya Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Permodalan – Page 3

    Pemerintah Berupaya Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Bantuan Permodalan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berupaya meningkatkan pemberdayaan masyarakat, salah satunya memberikan modal bantuan melalui program Permodalan Nasional Madani (PNM).

    Hal itu disampaikan Muhaimin Iskandar, saat menghadiri kegiatan pemberdayaan temu inspirasi lokal melalui PNM Mekaar di GOR Seni Majapahit, Mojokerto.

    Muhaimin Iskandar mengatakan, Menko PN bersama BUMN melihat langsung dan memberikan dukungan kepada masyarakat yang tergabung PNM Mekaar Mojokerto. Dukungan terhadap model pemberdayaan menjadi bagian penting untuk menyukseskan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

    “Kita ingin pemberdayaan ekonomi yang sukses, terutama pada masyarakat prasejahtera, masyarakat ekonomi, memang tidak bisa dipungkiri bantuan sosial penerima manfaat kesejahteraan itu tetap akan ada, tetapi lambat laun kita akan mengurangi jumlahnya dan melahirkan pemberdayaan ekonomi,” ujar Muhaimin, Kamis (16/1/2025).

    Muhaimin menjelaskan, program PNM yang digulirkan melalui Bank BRI menjadi salah satu model pemberdayaan yang melibatkan 25 juta nasabah. Menurutnya, apabila pemberdayaan secara ekonomi diperbanyak hingga 150 juta orang, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    “Saya yakin pertumbuhan ekonomi akan cepat, saya yakin kesejahteraan akan terwujud,” jelas Muhaimin.

    Muhaimin menilai, salah satu syarat terbinanya pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui PNM, yakni sinergi kerja sama gotong royong, terutama kelompok kecil dan pembinaan pengawasan account officer (AO).

    “Ke depan saya kira semua aparat pemerintah harus punya visi itu, visi pemberdayaan, visi mendorong wujudnya kemandirian ekonomi,” terang Muhaimin.

     

  • Ini Kronologi Pembegalan yang Viral di Mojokerto

    Ini Kronologi Pembegalan yang Viral di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Enam tersangka berhasil diamankan anggota Satrekrim Polres Mojokerto Kota dalam aksi pembegalan yang dialami tiga remaja di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Para tersangka yang tergabung dalam kelompok Gangster Casper Sidoarjo ini awalnya hendak melakukan aksi tawuran.

    Enam tersangka tersebut yakni IN (18), PR (18), PTR (18), FR (19), NV (18) dan satu tersangka yang masih dibawah umur yakni GL (16). Sementara satu tersangka yang masih dalam pengejaran yakni AZ. Para tersangka hendak melakukan aksi tawuran di wilayah Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi pembegalan tersebut berawal saat dua tersangka PR dan FR berkumpul di rumah AZ di Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo pada, Jumat (3/1/2025) sekitar pukul 21.00 WIB. AZ lantas mengajak dua rekannya tersebut Trowulan untuk tawuran. Ini setelah AZ mendapatkan informasi akan ada konvoi perguruan silat.

    Sampai di sebuah warkop di Trowulan, ketiga tersangka bertemu dengan rekan mereka anggota Gangster Casper, yaitu IN, PTR, NV dan GL. Namun hingga lewat tengah malam, mereka tak menjumpai konvoi pesilat. Sehingga tujuh anggota gangster tersebut memutuskan pulang dengan berkonvoi pada Sabtu (4/1/2025).

    Sekitar pukul 01.00 WIB, saat para tersangka tersebut melintas di Jalan Raya Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto berpapasan dengan gerombolan pemuda. Mereka melemparkan batu mengenai sepeda motor AZ sehingga mereka memutar balik kendaraannya dan melakukan pengejaran.

    Sampai di depan PT Ajinomoto sekitar pukul 02.00 WIB, para pelaku bertemu dengan korban AFM. Remaja asal Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto ini berboncengan tiga mengendarai sepeda motor Honda Scoopy. Ketiga korban akan pulang setelah jalan-jalan di Rolak Songo, Sungai Brantas.

    Para tersangka tersebut menyerang korban dan mengejar korban sambil menganyungkan senjata tajam (sajam) jenis samurai. Melihat hal tersebut, korban dan dua temannya pun kabur meninggalkan sepeda motornya di lokasi sehingga para tersangka mengambil sepeda motor dan Handphone (HP) milik korban.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Siko Sesaria Putra Suma mengatakan, para tersangka memiliki peran masing-masing. IN membonceng GL dengan sepeda motor Honda BeAT nopol L 6327 YC dan menerima bagi hasil Rp 400 ribu dan ponsel pintar milik korban.

    “PR mengejar korban sambil mengacungkan pedang samurai dan menerima bagi hasil Rp300 ribu. PTR membonceng PR dengan sepeda motor Honda Vario nopol S 4606 TK dan menerima bagian Rp100 ribu. FR merencanakan titik kumpul tawuran dan menerima bagian Rp300 ribu,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    NV menakut-nakuti korban dengan pedang samurai, membawa kabur sepeda motor Scoopy milik korban, serta menerima bagian Rp600 ribu. GL mengejar korban sambil menenteng samurai dan golok sisir, menjadi admin grup WhatsApp Gangster Casper, mencari lawan tawuran, serta menerima bagian Rp300 ribu.

    “Sedangkan AZ mencari titik kumpul untuk tawuran, menjual sepeda motor korban, serta menerima bagian Rp1,5 juta. Sementara AZ masih buron, tapi sudah kami monitor keberadaannya. Pembagian keuntungan tersebut dari hasil penjualan motor korban ke penadah di Jombang Rp3,5 juta,” tegasnya. [tin/kun]

  • Viral Pembegalan di Mojokerto, 6 Tersangka Berhasil Diamankan

    Viral Pembegalan di Mojokerto, 6 Tersangka Berhasil Diamankan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satrekrim Polres Mojokerto Kota berhasil mengungkap aksi pembegalan yang dialami tiga remaja di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto beberapa waktu lalu. Enam tersangka berhasil diamankan, namun satu tersangka masih dalam pengejaran.

    Enam tersangka tersebut yakni IN (18), PR (18), PTR (18), FR (19), NV (18) dan satu tersangka yang masih dibawah umur yakni GL (16). Sementara satu tersangka yang masih dalam pengejaran yakni AZ. Para tersangka yang merupakan warga Sidoarjo ini diamankan dari sejumlah lokasi.

    Selain mengamankan enam tersangka, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti. Yakni sepeda motor Honda Beat warna hitam nopol L 6327 YC sebagai sarana transportasi saat beraksi, sepeda motor Honda Vario warna hitam nopol S 4606 TK sebagai sarana transportasi.

    Dua buah senjata tajam (sajam) jenis pedang samurai, satu buah golok sisir, satu buah Handphone (HP) OPPO warna biru, satu buah hoodie warna hitam bertuliskan “1927”, satu buah hoodie warna hitam bertuliskan “PEPSI”, satu buah jaket warna kuning, satu buah jaket hoodie hitam dan buah hoodie warna biru.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri mengatakan, kasus pembegalan tersebut terungkap setelah korban PN (17) warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto melapor terkait aksi pembegalan yang alaminya pada, Sabtu (4/1/2025) sekira pukul 02.00 WIB di Gerbang Pintu 4 sebelah barat pabrik PT Ajinomoto.

    “Setelah kami melakukan penyelidikan dan informasi dari masyarakat, kami Satrekrim dan Polsek Jetis mengamankan enam orang. Keenamnya, kami amankan di 3 tempat berbeda pada 10 Januari 2025, yaitu di Surabaya, Sidoarjo dan Provinsi Bali. Pelaku AZ masih buron,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    Dari hasil penyelidikan, para tersangka mengaku tergabung dalam kelompok Gangster Casper Sidoarjo. Para tersangka mendapat informasi di grup jika akan ada tawuran di daerah Kabupaten Mojokerto. Motif para tersangka yakni akan melakukan aksi tawuran di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Motifnya adalah untuk melakukan tawuran dan mengambil barang berharga kelompok yang kalah berupa sepeda motor dan HP milik korban. Para tersangka dijerat Pasal 365 KUHP Jo Pasal 55 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,” jelasnya.

    Kapolresta menghimbau kepada masyarakat segera melapor ke kepolisian terdekat apabila melihat konvoi di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota sehingga pihaknya bisa segera menindaklanjuti. Sementara untuk kelompok gangster untuk tidak melaksanakan aksinya. “Para gangster kami imbau jangan melakukan aksinya. Karena kapan pun dan di mana pun, akan kami tangkap,” tegasnya.

    Sebelumnya, video rekaman kamera CCTV memperlihatkan tiga remaja dibegal oleh sekelompok remaja di Mojokerto viral. Aksi pembegalan tiga remaja berbocengan sepeda motor tersebut terjadi di Jalan Raya Mlirip, Desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Aksi tersebut terjadi pada, Sabtu (4/1/2025) tepat di depan pabrik Ajinomoto. Dari rekaman CCTV diketahui jika aksi tersebut terjadi sekitar pukul 2.11 WIB. Peristiwa tersebut terekam kamera CCTV yang tersebar di media sosial (medsos) Facebook (FB) dan viral lantaran dibagikan di grup medsos. [tin/kun]

  • Bertemu Ribuan Nasabah PNM Mekaar di Mojokerto, Cak Imin Sampaikan Ini

    Bertemu Ribuan Nasabah PNM Mekaar di Mojokerto, Cak Imin Sampaikan Ini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar menekankan pemberdayaan ekonomi berbasis usaha ultramikro merupakan upaya strategis untuk mengurangi ketergantungan masyarakat pada bantuan sosial. Hal tersebut disampaikan di hadapan ribuan nasanah Pemberdayaan Nasional Madani (PNM) Mekaar di Mojokerto.

    Kegiatan ‘Pemberdayaan Temu Inspirasi Lokal melalui PNM Mekaar’ diselenggarakan di GOR Seni Majapahit, Kota Mojokerto. Didampingi Wakil Menteri BUMN Kartiko dan pejabat terkait, Cak Imin (sapaan akrab, red) menegaskan, pentingnya pemberdayaan masyarakat sebagai langkah konkret mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

    “Melalui program seperti PNM Mekaar, kita ingin masyarakat prasejahtera dan pelaku usaha ultramikro dapat naik kelas, sehingga tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah. Mereka harus berdaya, produktif dan memiliki kemampuan untuk meningkatkan taraf hidupnya,” ungkapnya, Kamis (16/1/2025).

    PNM Mekaar merupakan program yang telah menjangkau lebih dari 25 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini optimistis jika cakupan program tersebut diperluas hingga 100 juta penerima manfaat karena dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat akan sangat signifikan.

    “Model program ini sebagai salah satu model pemberdayaan yang efektif. Pemberdayaan harus terukur dan memiliki target. Setiap tahun, minimal 50 ribu penerima manfaat harus naik kelas menjadi mandiri. Ini sesuai arahan Presiden bahwa uang negara harus digunakan untuk pemberdayaan yang produktif,” katanya.

    Sehingga, lanjutnya, pentingnya pendampingan intensif dari Account Officer (AO) PNM dalam memastikan keberhasilan program tersebut. Cak Imin menjelaskan pada 2024, PNM Mekaar mencatat perputaran dana hampir Rp70 triliun, dengan nilai pinjaman per nasabah bervariasi antara Rp3 juta hingga Rp8 juta.

    “Sistem tanggung renteng yang diterapkan berhasil menjaga tingkat pengembalian hingga 100 persen. Dana pemberdayaan harus produktif, bukan konsumtif. Penerima manfaat didorong untuk bertanggungjawab atas pinjaman mereka, dan ini terbukti berjalan dengan baik. Pemerintah juga memastikan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program ini,” ujarnya.

    Yakni melalui alokasi anggaran yang signifikan dari APBN dengan target mencapai Rp100 triliun pada akhir tahun. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat akan memperkuat dampak positif program tersebut. Dengan sinergi yang baik, pihaknya yakin program tersebut akan terus berkembang dan memberikan dampak besar bagi Indonesia.

    Kegiatan ini juga diisi dengan testimoni dari penerima manfaat yang berbagi pengalaman tentang perubahan signifikan dalam kehidupan mereka setelah bergabung dengan program PNM Mekaar. Ada sebanyak 1.250 nasabah PNM Mekaar dari Kota dan Kabupaten Mojokerto serta Kabupaten Jombang hadir dalam kegiatan tersebut. [tin/kun]

  • 13 Makam Keramat Palsu di Ngawi-Mojokerto Dibongkar, Dinilai Kaburkan Sejarah

    13 Makam Keramat Palsu di Ngawi-Mojokerto Dibongkar, Dinilai Kaburkan Sejarah

    Jakarta

    Makam-makam palsu di Ngawi dan Mojokerto dibongkar warga. Pembongkaran dilakukan karena makam-makam tersebut dianggap palsu dan mengaburkan sejarah leluhur.

    Pejuang Walisongo Indonesia Laskar Sabilillah (PWI LS) Mojokerto bersama Pemerintah Desa Kumitir dan komunitas budayawan membongkar 13 makam yang dianggap palsu di Desa Kumitir, Jatirejo. Makam-makam ini diduga mengaburkan sejarah leluhur dan dimanfaatkan untuk keuntungan segelintir orang.

    Menurut Kepala Dusun Bendo, Nirawang Pahalila, makam palsu tersebut dibangun pada 2018 atas inisiatif Habib Soleh asal Bogor. Salah satu batu nisannya bahkan diberi nama Syech Musthofa atau Raden Cokrobuono.

    “Berdasarkan sejarah turun-temurun, hanya ada dua makam asli di sini, yaitu Mbah Sagu dan Mbah Budiman,” kata Nirawang dilansir detikJatim, Selasa (14/1/2025).

    Kapolres Ngawi, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto, membenarkan pembongkaran tersebut. “Pembongkaran dilakukan dengan persetujuan perangkat desa dan pengamanan dari kepolisian,” ungkapnya, Rabu (15/1/2025).

    Sementara itu, Ketua PWI LS Ngawi, Budi Cahyono menjelaskan, makam-makam tersebut dibuat pada 2009 berdasarkan firasat KH Khosim melalui mimpi. Nama-nama yang tertera pada batu nisan menyerupai ulama, seperti Syekh Maulana Muhammad Al-Misri dan Syekh Maulana Sahid Al-Multi.

    (rdp/idh)

  • Korban Ledakan di Mojokerto Dapat Bantuan, Ada 4 Keluarga Dapatkan Sembako dan Materi – Halaman all

    Korban Ledakan di Mojokerto Dapat Bantuan, Ada 4 Keluarga Dapatkan Sembako dan Materi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah kabar terbaru soal kasus ledakan di sebuah rumah di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Terbaru, korban ledakan ini dapat bantuan dari Bhayangkari Mojokerto, Rabu (15/1/2025).

    Bantuan diberikan kepada korban terdampak ledakan, termasuk keluarga korban meninggal dan keluarga Aipda Muryadi, anggota Polsek Dlanggu yang rumahnya jadi pusat ledakan.

    “Kami memberikan dukungan psikologis dan sedikit materi sebagai bentuk dukungan semangat,” ucap Fika Ihram, Ketua Bhayangkari Mojokerto.

    Ia menuturkan, ada empat keluarga yang terdampak, termasuk keluarga Maryudi.

    “Kami siapkan untuk empat keluarga yang terdampak, santunan berupa materi dan sembako,”

    “Termasuk, keluarga Maryudi, yang kami akan temui di tempat kerabat,” jelasnya, dikutip dari TribunJatim.com.

    Sementara itu, Polda Jawa Timur juga menyiapkan trauma healing untuk para korban ledakan.

    “Keluarga dan lingkungan akan kami beri trauma healing oleh tim Psikolog Polda Jatim dan Psikiatri,” ujar Kabid Dokkes Polda Jatim, Kombes Muhammad Khusnan, dikutip dari Kompas.com.

    Kapolres Sebut Maryudi Hobi Reparasi Elektronik

    Diwartakan sebelumnya, Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarno mengungkapkan fakta baru.

    Tim Laboratorium Forensik (Labfor) pun menemukan sejumlah perangkat elektronik di pusat ledakan yang berada di Desa Sumolawang, kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto ini.

    Perangkat elektronik tersebut termasuk empat buah kapasitor yang ditemukan dalam kondisi rusak.

    Selain itu, ditemukan juga beberapa klorat daya ledak rendah yang berasal dari kembang api yang sensitif terhadap panas, gesekan, maupun benturan.

    Sementara itu, AKBP Ihram menuturkan bahwa Aipda Maryudi merupakan anggota polisi yang hobi reparasi elektronik.

    “Yang bersangkutan hobi perangkat-perangkat elektronik, juga reparasi alat elektronik baik itu tv maupun tape dan tidak memungut biaya terhadap jasanya tersebut kepada para tetangga,” ucap Kapolres Mojokerto, AKBP Ihram Kustarto, Selasa (14/1/2025).

    Mengutip TribunJatim.com, Tim Labfor juga lakukan pemeriksaan sampel dari kusen pintu rumah untuk menari penyebab ledakan.

    “Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan, alat bukti dari lokasi kejadian masih dalam pemeriksaan Labfor Polda Jatim,” jelasnya.

    AKBP Ihram juga menyebut bahwa Tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan INAFIS Polda Jatim telah melakukan olah TKP.

    Penyebab ledakan di rumah milik Aipda Maryudi juga tengah diselidiki.

    Ia menuturkan, saat olah TKP, sejumlah barang diamankan.

    “Barang bukti yang ditemukan di TKP, lima unit handphone dan satu lembar STNK, serpihan kertas, tiga buah selongsong kembang api sreng dor, satu mesin cuci dalam kondisi rusak parah akibat ledakan,” ucap AKBP Ihram Kustarto, dikutip dari TribunJatim.com.

    Proses investigasi, ujarnya, juga melibatkan alat berat untuk mempermudah pekerjaan.

    Selain itu, sejumlah alat bukti lain yang mengarah ke penyebab ledakan juga ditemukan.

    “Ditemukan alat bukti lain yang mengarah ke penyebab ledakan, olah TKP dilakukan hingga pukul 03.00 WIB,” jelasnya.

    Ihram menuturkan, dua buah tabung elpiji turut diamankan.

    “Alat bukti kita temuin di TKP adalah empat buah kapasitor dalam kondisi rusak, dua tabung elpiji ukuran tiga kilogram yang ditemukan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari,”

    “Pasca ledakan ditemukan tiga tabung elpiji di luar rumah,” bebernya.

    Diketahui, ledakan di rumah Aipda Maryudi terjadi pada Senin (13/1/2024) sekira pukul 09.00 WIB.

    Rumah Maryudi sendiri berada di Desa Sumolawang, Kecamatan Puri, Mojokerto, Jawa Timur.

    Dari ledakan ini, dua orang tewas akibat tertimpa reruntuhan bangunan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Bhayangkari Bantu Keluarga Korban Terdampak Ledakan Dashyat di Mojokerto

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Mohammad Romadoni)

  • Dugaan Korupsi APBDesa 2019 Desa Japanan Mojokerto Masuki Babak Baru

    Dugaan Korupsi APBDesa 2019 Desa Japanan Mojokerto Masuki Babak Baru

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kasus dugaan tindak pidana korupsi pada Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Tahun Anggaran (T.A.) 2019 Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, kini memasuki babak baru.

    Penyidik Polres Mojokerto Kota telah melimpahkan tersangka, Sekretaris Desa (Sekdes) Nastain (49), bersama sejumlah barang bukti ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Mojokerto setelah dinyatakan P21 alias lengkap.

    Kasus ini melibatkan dugaan penyalahgunaan dana desa senilai Rp280.439.081. Penyidik turut menyertakan barang bukti berupa 12 bendel berkas Surat Permintaan Pembayaran (SPP), enam lembar kwitansi penerima tersangka, serta 19 bendel Surat Pertanggungjawaban (SPJ).

    Kemudian tiga bendel salinan Peraturan Desa Japanan tentang APBDesa T.A. 2019, serta dokumen pencairan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa tahap 1, 2, dan 3. Selain itu, satu buah buku tabungan Bank Jatim atas nama Kas Pemerintah Desa Japanan juga disita.

    Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota AKP Siko Sesaria Putra Suma menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari pengelolaan dana desa oleh tersangka bersama Kepala Desa Japanan pada tahun 2019.

    “Pada tahun 2019, Desa Japanan mengelola APBDesa sebesar Rp1.733.780.760 untuk berbagai kegiatan fisik dan non fisik. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat penyimpangan yang dilakukan oleh Sekretaris Desa Japanan,” ungkapnya, Rabu (15/1/2025).

    Modus operandi yang digunakan adalah mengelola dan mengatur keuangan tanpa melibatkan Panitia Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD) serta Kepala Desa. Namun, kepala desa yang diduga terlibat telah meninggal dunia.

    “Motif tersangka menggunakan anggaran desa tersebut untuk kepentingan pribadi. Akibat perbuatannya, negara dirugikan sebesar Rp280.439.081,” tambah AKP Siko.

    Nastain dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001. Ancaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara.

    Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri, menegaskan komitmen Polres Mojokerto Kota dalam memerangi korupsi.

    “Polres Mojokerto Kota khususnya Satrekrim akan terus memerangi kasus korupsi. Kami menghimbau perangkat desa agar transparan dalam pengelolaan keuangan. Kami akan menindak tegas setiap kasus korupsi untuk mendukung pembangunan yang bersih dan berintegritas,” tegasnya.

    Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan dana desa yang transparan dan akuntabel guna mencegah terjadinya penyimpangan. Proses hukum terhadap tersangka masih terus berlanjut, dan masyarakat menunggu keadilan ditegakkan. [tin/suf]