kab/kota: Mojokerto

  • Kejari Mojokerto Terima Pelimpahan Kasus Pembunuhan Wanita Kediri

    Kejari Mojokerto Terima Pelimpahan Kasus Pembunuhan Wanita Kediri

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto menerima pelimpahan tahap dua kasus pembunuhan Anyk Mariyanni (37), wanita asal Kediri. Pelimpahan ini meliputi tersangka Dedi Abdullah alias Bahlul alias Kentir bin Sobali beserta sejumlah barang bukti dari penyidik Unit Tipikor Satreskrim Polres Mojokerto.

    Pelimpahan dilakukan setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P-21). Barang bukti yang diserahkan mencakup mobil Suzuki Baleno warna abu-abu, perhiasan emas, handphone, dan uang tunai sebesar Rp2,5 juta.

    Kuasa hukum tersangka, Alex Askohar, menyatakan bahwa tersangka mengakui tindakannya yang dilatarbelakangi motif ekonomi.

    “Tiga cincin dan mobil korban, semua karena faktor ekonomi. Tersangka tidak pernah melanggar hukum sebelumnya,” ujarnya pada Selasa (21/1/2025).

    Alex juga mengarahkan kliennya untuk mengakui perbuatannya guna meringankan hukuman. “Yang jelas saya mengarahkan kalau memang perbuatannya dia jelas, harus terus terang. Barang bukti mobil, uang hasil penjualan barang milik korban,” tambahnya.

    Kepala Kejari Kabupaten Mojokerto, Endang Tirtana, melalui Kasi Intel Kejari Kabupaten Mojokerto, Denata Suryaningrat, menjelaskan bahwa Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah menerima pelimpahan tersangka dan barang bukti.

    “Tersangka dan barang bukti atas nama Dedi Abdullah alias Bahlul alias Kentir bin Sobali diduga melanggar Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, sub Pasal 339 KUHP, lebih subsider Pasal 338 KUHP, atau Pasal 365 ayat (3) KUHP terkait kekerasan yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkapnya.

    Barang bukti yang diserahkan meliputi satu unit mobil, handphone, perhiasan emas, dan uang tunai senilai Rp2,5 juta. Selanjutnya, tim JPU akan menyusun dakwaan sebelum melimpahkan kasus ini ke Pengadilan Negeri Mojokerto untuk disidangkan.

    “Jika dakwaan dirasa cukup dan lengkap, maka akan segera kami limpahkan ke pengadilan,” tambah Denata.

    Tersangka ditahan selama 20 hari ke depan di Lapas IIB Mojokerto. Pihak kejaksaan menyebut hukuman maksimal yang diancamkan adalah hukuman mati atau penjara seumur hidup.

    Anyk Mariyanni ditemukan tewas di Blok Lemah Bang Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, Dusun Pacet Selatan, Desa Pacet, Kabupaten Mojokerto, pada Jumat (13/9/2024). Pelaku, Dedi Abdullah (36), warga Brebes, Jawa Tengah, adalah teman dekat korban yang dikenalnya melalui media sosial. Pelaku ditangkap di kebun sawit, Kabupaten Rokan Hilir, Riau. [tin/beq]

  • Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas

    Kisah Bripka Muliono, Polisi di Mojokerto yang Nyambi Jadi Petani Setelah Bertugas

    TRIBUNJATIM.COM, MOJOKERTO– Seorang Polisi di Mojokerto, Bripka Muliono Nyambi menjadi petani di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

    Ia sendiri menggarap sawah sepulang dari berdinas sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Pungging.
     
    Pria lulusan alumni D3 IPB prodi peternakan tersebut sudah melakoni hobi tertanam sejak tiga tahun terakhir.

    “Sudah (Bertani) awal tahun 2022 lalu, itu sejak saya pindah dari Jakarta ke Mojokerto. Setelah itu, saya langsung bercocok tanam, ya saya sendiri yang mengerjakannya,” ucap Bripka Muliono kepada wartawan, Senin (20/1/2025).

    Ia mengaku menyewa lahan pertanian empat lahan sekaligus yaitu, dua lahan luasnya sekitar 900 meter persegi, 800 meter persegi dan 500 meter persegi di wilayah Kecamatan Pungging. Lahan pertanian ditanami padi sekaligus mendukung ketahanan pangan.

    “Lahannya sewa, setiap libur atau lepas dinas lalu ke sawah. Terkadang pagi sampai 11 siang, atau habis dhuhur sampai sekitar jam 3, bahkan sampai magrib baru pulang,” ungkap Bripka Muliono, ayah dua anak tersebut.

    Dia mengungkapkan, termotivasi bercocok tanam hingga menyewa lahan lantaran kecintaannya dengan pertanian dan betah berlama-lama di sawah.

    Bripka Muliono saat menggarap sawah di Desa Kedungmungal, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/1/2025). (istimewa)

    “Pas pindah dari Jakarta ke Mojokerto terasa senang ke sawah, Lihat tanaman segar-segar, sehat,” ujarnya.

    Bripka Muliono menyampaikan, keinginannya di bidang peternakan juga ingin dilakoni sembari sebagai abdi negara.

    “Kalau pandangan pribadi untuk mencari usaha lain yang masuk dipikiran saya, yaitu pertanian dan peternakan. Kalau peternakan modal cukup banyak dan lahan cukup luas, sehingga saya pilih pertanian dulu,” cetusnya.

    Menanggapi hal itu, Kapolsek Pungging, AKP Selimat, menyatakan mendukung anggotanya yang memang hobi di bidang pertanian karena sekaligus mendukung ketahanan pangan program pemerintah.

    “Saya sangat mendukung dan mengapresiasi atas pekerjaan yang dilakukan Bripka Muliono, yang  menginspirasi anggota lainnya,” pungkasnya.

    Dikatakan AKP Selimat, dirinya mengapresiasi anggota tersebut juga memberikan pelayanan kesehatan pada hewan ternak milik warga setempat. Apalagi saat ini merebak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Mojokerto.

    “Bripka Muliono memang memiliki latar belakang pendidikan peternakan di IPB. Dia juga sigap membantu ketika ada ternak warga yang sakit,” tandasnya. 

  • Perawat Temukan Bayi di Surabaya saat Motor Mogok di Pinggir Jalan, Sempat Mengira Suara Ghaib

    Perawat Temukan Bayi di Surabaya saat Motor Mogok di Pinggir Jalan, Sempat Mengira Suara Ghaib

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Tony Hermawan

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – M. Bhakti Mirda Isani, bujangan usia 23 tahun asal Sampang, tidak bisa tidur semalaman.

    Ia menemukan seorang bayi perempuan di Jalan Panjang Jiwo. Temuan itu membuatnya harus diperiksa polisi.

    Temuan itu bermula Bhakti yang sehari-Bhakti bekerja sebagai perawat gigi di sebuah rumah sakit swasta di Surabaya.

    Akhir pekan lalu (19/1), ia pergi hilling ke Pacet, Mojokerto, dan kembali ke Surabaya pada malam hari.

    Ia berencana menginap di klinik temannya karena sudah terlalu malam untuk pulang ke Madura.  

    “Jadi waktu arah ke Surabaya saya menghubungi teman minta izin menginap di kliniknya,” tuturnya.

    Namun, di Jalan Panjang Jiwo, menuju MERR, sepeda motor Varionya mogok.

    Setelah beberapa kali mencoba, motornya kembali bisa menyala. Namun, tiba-tiba dia mendengar suara teriakan.

    “Saya awalnya mengira suara makhluk halus soalnya sepi juga sudah pukul 12 malam. Sempat merinding, tapi karena suara itu muncul tiga kali saya penasaran. Tak cari sumber suara itu, naik ke dekat sungai ada tas belanjaan warna kuning. Di sebelahnya ada gendongan warna abu-abu di dalamnya ada bayi,” jelasnya.

    Bhakti saat itu kebingungan hendak berbuat apa. Dia berniat membawa bayi tapi tidak tahu cara merawat. Namun, dia merasa kasihan jika meninggalkan bayi itu sendirian.

    “Mau ditinggal, tapi hujan dan saya sendirian gak ada saksi. Terus nekat tak bawa ke klinik teman saya,” katanya.

    Ia kemudian menggendong bayi tersebut. Agar tak kena hujan, bayi itu ditutupi jas hujan. Sesampainya di klinik, temannya terkejut melihat bayi itu.

    “Teman saya tidak berani membukanya dan langsung membawa bayi itu ke Rumah Sakit Ubaya,” ujarnya.

    Setelah bayi itu selesai dirawat, Bhakti diarahkan melapor ke Polsek Tenggilis Mejoyo. Ia kemudian menghubungi orang tuanya di Sampang. Mereka pun sama-sama ke Polsek untuk melapor.

    Polisi melaporkan temuan tersebut ke Dinas Sosial UPT. Perlindungan dan Pelayanan Sosial Asuhan Balita Sidoarjo. Bayi itu kini telah dievakuasi di tempat rehabilitasi. 

  • Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Bungkam Malang United 4-0, Fikri Afrian Cetak Hattrick 

    Hasil Liga 4 Jatim: Persedikab Kediri Bungkam Malang United 4-0, Fikri Afrian Cetak Hattrick 

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori 

    TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI – Persedikab Kediri mengawali langkah di Babak 32 Besar Liga 4 Jatim 2025 dengan kemenangan telak.

    Bermain di Stadion Canda Bhirawa, Pare, Senin (20/1/2025) sore, skuad Bledug Kelud tampil dominan dan mengalahkan Malang United dengan skor 4-0.

    Fikri Afrian Mahardika menjadi bintang kemenangan dengan hattrick, sementara satu gol lainnya dicetak oleh Yohanis Don Bosco.  

    Sejak awal laga, Persedikab Kediri langsung tampil menyerang. Anak asuh Ambitie Dolus Cahyana tak ingin membuang kesempatan untuk meraih tiga poin di laga perdana. Namun, meski menguasai permainan, mereka baru bisa mencetak gol di menit ke-38.  

    Gol pembuka datang dari kaki Yohanis Don Bosco yang melepaskan tembakan keras dari sisi kanan kotak penalti. Bola meluncur deras dan tak mampu dihalau kiper Malang United, Gahad Ahmad. Hingga turun minum, Persedikab unggul 1-0.  

    Memasuki babak kedua, Persedikab semakin menggempur pertahanan Malang United. Hasilnya, mereka menambah keunggulan di menit ke-52. Fikri Afrian Mahardika mencetak gol pertamanya lewat tendangan keras setelah menerima umpan matang dari Galih Akbar di sisi kiri.  

    Keunggulan semakin melebar saat Persedikab mendapat hadiah penalti di menit ke-68. Fikri yang dijatuhkan di kotak terlarang sukses mengeksekusi penalti dengan tenang, membawa timnya unggul 3-0.  

    Malang United sempat memberikan perlawanan. Ilham Wobisono nyaris memperkecil ketertinggalan lewat tendangan keras dari luar kotak penalti, namun kiper Persedikab, Fariz Frizky, berhasil menepisnya.  

    Di menit-menit akhir pertandingan, Fikri Afrian kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini, ia mencetak gol ketiganya lewat sontekan pendek di depan gawang, sekaligus memastikan kemenangan telak 4-0 untuk Persedikab Kediri.  

    Meski menang telak, pelatih Persedikab, Ambitie Dolus Cahyana, mengaku masih belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya. Ia menyoroti beberapa kesalahan yang harus diperbaiki sebelum menghadapi laga berikutnya.  

    “Kami bersyukur menang dan tidak ada pemain yang cedera, tapi ada kartu-kartu yang seharusnya bisa dihindari. Ini jadi bahan evaluasi karena pertandingan ke depan akan semakin berat. Saya juga merasa tim ini sebenarnya bisa tampil lebih maksimal,” kata Ambitie.  

    Di sisi lain, pelatih Malang United, Bambang Pujo, mengaku kecewa dengan performa timnya yang jauh dari ekspektasi. Ia tak menyangka anak asuhnya bisa tertinggal dan belum bisa main secara maksimal. 

    “Saya tidak menyangka para pemain tampil kurang maksimal. Saat latihan dan babak penyisihan, mereka tidak mengalami kendala seperti keram atau kelelahan. Ini akan jadi bahan evaluasi bagi kami agar tampil lebih baik di laga berikutnya,” kata Bambang.  

    Berkat kemenangan ini, Persedikab Kediri langsung memuncaki klasemen Grup EE di Babak 32 Besar Liga 4 Jatim 2025. Selanjutnya, mereka akan menghadapi PS Mojokerto Putra pada Rabu (22/1/2025).  

  • Kisah Suciyah, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Pelaku Usaha

    Kisah Suciyah, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Pelaku Usaha

    Mojokerto: Hidup Suciyah mengalami perubahan drastis semenjak dirinya memberanikan diri memulai usaha cor kuningan. Sebelumnya, Suciyah harus pontang-panting menghidupi keluarga dengan penghasilan Rp300 ribu per bulan sebagi buruh.

    Dengan pendapatan yang sangat terbatas, ia kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya, bahkan untuk membeli popok dan susu anaknya. Titik balik hidupnya terjadi setelah bertemu dengan Account Officer (AO) Mekaar di pasar pada 2017.

    Tawaran modal usaha dengan plafon awal Rp3 juta menjadi awal perubahan besar dalam kesejahteraan keluarganya dengan mulai mengembangkan usaha produksi cor kuningan. 

    Saat ini, Suciyah tidak hanya berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas.

    Dia kini mampu mempekerjakan tetangga sekitar, membangun tempat usaha sendiri, membeli alat produksi cor kuningan, dan bahkan membantu menyekolahkan anak-anak yatim di lingkungannya.

    Ketulusan hatinya membantu sesama dan kegigihannya berusaha membuat Suciyah terpilih menjadi salah satu nasabah PNM Mekaar yang menginspirasi.

    Ia rutin mengikuti pelatihan usaha yang diberikan PNM, salah satunya pelatihan klasterisasi bertema ‘Cor Kuningan’. 

    “Saya diajak belajar bikin cor kuningan tapi caranya beda sama yang biasanya saya bikin. Pulang dari sana saya bei tahu tetangga-tetangga cara bikin yang lebih gampang,” kata Suciyah.

    Setelah mendengar cerita Suciyah, banyak tetangga mulai memproduksi cor kuningan dan diajak bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar. Berkat kegigihannya kini usahanya berkembang.

    Ia juga mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang dalam kunjungannya ke Mojokerto beberapa waktu lalu memberikan bantuan alat usaha kepada Suciyah. 

    Bantuan ini diharapkan dapat mendukung usahanya naik kelas dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat sekitar.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi percaya kekuatan ibu-ibu dalam memberikan kontribusi secara holistik bagi lingkungannya.

    Mojokerto: Hidup Suciyah mengalami perubahan drastis semenjak dirinya memberanikan diri memulai usaha cor kuningan. Sebelumnya, Suciyah harus pontang-panting menghidupi keluarga dengan penghasilan Rp300 ribu per bulan sebagi buruh.
     
    Dengan pendapatan yang sangat terbatas, ia kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya, bahkan untuk membeli popok dan susu anaknya. Titik balik hidupnya terjadi setelah bertemu dengan Account Officer (AO) Mekaar di pasar pada 2017.
     
    Tawaran modal usaha dengan plafon awal Rp3 juta menjadi awal perubahan besar dalam kesejahteraan keluarganya dengan mulai mengembangkan usaha produksi cor kuningan. 

    Saat ini, Suciyah tidak hanya berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas.
     
    Dia kini mampu mempekerjakan tetangga sekitar, membangun tempat usaha sendiri, membeli alat produksi cor kuningan, dan bahkan membantu menyekolahkan anak-anak yatim di lingkungannya.
     
    Ketulusan hatinya membantu sesama dan kegigihannya berusaha membuat Suciyah terpilih menjadi salah satu nasabah PNM Mekaar yang menginspirasi.
     
    Ia rutin mengikuti pelatihan usaha yang diberikan PNM, salah satunya pelatihan klasterisasi bertema ‘Cor Kuningan’. 
     
    “Saya diajak belajar bikin cor kuningan tapi caranya beda sama yang biasanya saya bikin. Pulang dari sana saya bei tahu tetangga-tetangga cara bikin yang lebih gampang,” kata Suciyah.
     
    Setelah mendengar cerita Suciyah, banyak tetangga mulai memproduksi cor kuningan dan diajak bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar. Berkat kegigihannya kini usahanya berkembang.
     
    Ia juga mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang dalam kunjungannya ke Mojokerto beberapa waktu lalu memberikan bantuan alat usaha kepada Suciyah. 
     
    Bantuan ini diharapkan dapat mendukung usahanya naik kelas dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat sekitar.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi percaya kekuatan ibu-ibu dalam memberikan kontribusi secara holistik bagi lingkungannya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

    Menko Pemberdayaan Masyarakat RI Apresiasi Peran BRI Memperkuat Pembangunan Desa melalui Program Desa BRILiaN

    Mojokerto: BRI terus menunjukkan komitmen dalam meningkatkan economic dan social value kepada masyarakat melalui program pemberdayaan Desa BRILiaN. Program yang dimulai sejak tahun 2020 ini tercatat telah memberdayakan 4.327 desa yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
     
    Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama BRI Sunarso saat mengunjungi langsung Desa BRILiaN Ketapanrame di Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur pada Kamis, 16 Januari 2025, dalam rangka kunjungan kerja bersama Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI Muhaimin Iskandar dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo.
     
    Dalam kunjungannya, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menyatakan bahwa sinergi dan kolaborasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga BUMN dan swasta adalah kunci keberhasilan pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk naik kelas dalam ekosistem yang saling mendukung dan berkelanjutan.

    “Desa BRILiaN Ketapanrame yang dibina oleh BRI adalah salah satu contoh program bahwa inkubasi desa bisa direplikasi oleh desa dan kolaborator lain. Bukan hanya soal kolaborator, kunci pemberdayaan adalah keterlibatan aktif dari masyarakat berupa ketekunan mengikuti pelatihan dan pendampingan. Maka dari itu, saya amat mengapresiasi masyarakat yang semangat mengikuti setiap bentuk program,” kata Muhaimin.
     
    Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa Desa BRILiaN merupakan wujud komitmen BRI sebagai agent of development yang terus mendukung upaya pemberdayaan desa di seluruh Indonesia. Program menjadi salah satu bagian dari integrasi aktivitas pemberdayaan seperti hyperlocal ecosystem yang akan membentuk suatu ekosistem konsolidasi mikro.
     
    “Desa BRILiaN mengembangkan empat aspek yang terdapat dalam sebuah desa. Pertama, BUMDes sebagai motor ekonomi desa. Kedua, digitalisasi yang merupakan implementasi produk dan aktivitas digital di desa. Ketiga, sustainability yang mencerminkan desa tangguh serta secara berkesinambungan melakukan pembangunan. Keempat, innovation yaitu kreatif dalam menciptakan inovasi,” ungkapnya. 
     
     

     
    Dalam program ini, dilakukan pula penguatan ekosistem ekonomi desa yang didukung dengan program penguatan kelompok-kelompok (Klaster) usaha mikro dengan nama Klasterkuhidupku. Dalam program ini, BRI melakukan pemberdayaan baik dalam bentuk pelatihan usaha maupun bantuan sarana prasarana yang diberikan secara selektif.
     
    “Pemberdayaan wilayah pedesaan menjadi isu yang perlu diperhatikan. Desa yang tergabung dalam program ini diharapkan menjadi sumber inspirasi kemajuan desa yang dapat direplikasi ke desa-desa lainnya. Harapan kami, program yang sangat bermanfaat ini bisa diikuti oleh seluruh elemen kunci pertumbuhan ekonomi yang ada di desa,” imbuhnya.
     

    Direktur Utama BRI Sunarso (kiri) bersama Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (kanan). (Foto: Dok. BRI)
     
    Mengenal Desa BRILiaN Ketapanrame
    Desa Ketapanrame adalah salah satu contoh terbaik dari implementasi program Desa BRILiaN. Sebagai juara 2 (dua) Desa BRILiaN tahun 2021, Desa Ketapanrame telah menunjukkan inovasi luar biasa dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam dan manusia.
     
    Desa Ketapanrame terletak di daerah dataran tinggi berdasarkan ketinggian wilayah B00-1.000 mdpl dan merupakan wilayah pegunungan. Desa Ketapanrame melakukan beberapa inovasi untuk memajukan desa seperti pendayagunaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA), baik pengelolaan maupun pendayagunaan dan pemberdayaan masyarakat.
     
    Selain itu, di desa ini juga melakukan promosi usaha secara online, di mana Desa Ketapanrame menawarkan paket wisata dan kerja sama dengan pihak ketiga, serta pengembangan usaha ini yang meliputi investasi warga, kemitraan, dan membuka peluang usaha baru.
     
    BUM Desa Ketapanrame dibentuk untuk memaksimalkan potensi yang ada di desanya. BUM Desa Ketapanrame memiliki lima unit usaha, yaitu Unit Pengelolaan Air Minum, Usaha Jasa Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Lingkungan, Pengelolaan Kios dan Stand, Usaha Pengelolaan Wisata Desa, Usaha Permodalan dan Kemitraan, serta AgenBRILink.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Atasi Problem Sampah di Mojokerto, BBK 5 Unair Perkenalkan Program TAMAGO

    Atasi Problem Sampah di Mojokerto, BBK 5 Unair Perkenalkan Program TAMAGO

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sekitar 509 mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menggelar Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto yakni Kecamatan Pacet, Trawas dan Gondang. BBK 5 digelar mulai tanggal 7 Januari hingga 3 Februari 2025 mendatang.

    Di Kecamatan Trawas, kelompok BBK 5 memberikan pelatihan penanggulangan sampah lewat program Tamiajeng Maggot Initiative (TAMAGO) di Desa Tamiajeng.

    Program ini merupakan bentuk inovasi berupa solusi pengelolahan sampah lewat larva lalat tentara hitam (Maggot).

    Volume sampah yang terus meningkat setiap harinya menyebabkan penumpukan yang berlebih sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan mengganggu kenyamanan warga. BBK 5 memperkenalkan metode pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan maggot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly).

    Hal tersebut disampaikan Ketua Kelompok BBK 5 Universitas Airlangga Muhammad Iqbaal Adzani. “Kami memperkenalkan metode pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan maggot sebagai solusi inovatif dalam mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah,” ungkapnya, Sabtu (18/1/2025).

    Program kerja unggulan TAMAGO digelar di Balai Desa Tamiajeng yang dihadiri Kepala Desa dan perangkat Desa Tamiajeng. ​Para mahasiswa yang tergabung dalam BBK 5 tersebut memaparkan cara pengelolaan sampah melalui budidaya maggot dengan mempraktekkan prosesnya secara langsung kepada warga.

    “Alhamdulillah respon warga sangat bagus, positif. Warga antusias mengajukan pertanyaan, terutama terkait proses perkembang biakan Maggot dan potensi ekonominya dalam mendukung perekonomian masyarakat. sebelumnya budidaya dan pemberdayaan maggot pernah dilakukan di Desa Tamiajeng,” katanya.

    Mahasiswa Fakultas Ekonomi Islam ini menjelaskan, sebelumnya budidaya dan pemberdayaan maggot di Desa Tamiajeng dikelola secara individu oleh salah satu warga yakni Marlin. Namun tegas Iqbaal, budidaya dan pemberdayaan maggot tersebut tidak berkembang dengan baik.

    “Pak Marlin, salah satu warga Desa Tamiajeng pernah mencoba mengembangbiakkan maggot menggunakan kotoran puyuh sebagai pakan. Namun usaha tersebut tidak berhasil karena terbatasnya pasar penjualan maggot pada masa itu,” jelasnya.

    Sementara itu, Kepala Desa Tamiajeng, Warnoto menambahkan, jika pengelolahan sampah di Desa Tamiajeng tidak melalui proses pemilahan sampah terlebih dahulu sehingga dampaknya terjadi penumpukkan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

    “Program mahasiswa KKB 5 ini positif karena dapat menjadi solusi penumpukan sampah organik. Semoga program TAMAGO ini menjadi solusi dan dilanjutkan pihak desa yang berpusat di TPA. Untuk pelaksanaanya seperti apa nanti, sudah ada di gudang TPA,” tambahnya. [tin/ted]

  • PWI Award 2025, Bentuk Apresiasi PWI Mojokerto untuk Mitra

    PWI Award 2025, Bentuk Apresiasi PWI Mojokerto untuk Mitra

    Mojokerto (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto bakal memberikan penghargaan bagi 14 instansi/lembaga. Penghargaan yang diberikan kepada pemerintah hingga swasta ini dikemas dalam ajang PWI Award 2025 pada, 11 Februari 2025 mendatang.

    PWI Award 2025 tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tahun 2025. PWI Award 2025 akan diberikan kepada stakeholder lembaga penggerak sosial, ekonomi kreatif, lembaga pendidikan, olahraga, hingga pengusaha inspiratif.

    “Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi PWI Mojokerto terhadap mereka yang berprestasi, yang mempunyai komitmen serta konsisten, dan ujungnya akan memotivasi penerima untuk makin intens dibidangnya masing-masing,” ungkap Ketua Panitia HPN, Siswanto, Jumat (17/1/2025).

    PWI Award 2025 sendiri rencnanya akan digelar di Kantor Sekretariat PWI di Jalan Pekayon Kelurahan Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto. Penerima penghargaan PWI Award 2025 adalah mereka yang dinilai lolos kategori berkomitmen dan konsisten di bidang yang masing-masing.

    “Peraih penghargaan di bidang hukum misalnya, mereka dinilai komit terhadap bidang yang dijalaninya. Demikian dengan penggerak bidang keolahragaan dan lain sebagainya,” tambah Wakil Ketua Bidang Advokasi PWI Mojokerto, Moch Chariris.

    Ia menerangkan, penerima penghargaan telah melalui pola perumusan yang ketat di internal PWI Mojokerto. Mereka penerima penghargaan PWI Award 2025 adalah lembaga yang dinilai betul-betul layak sesuai dengan subyektivitas perumus dari PWI Mojokerto sebagai penerima Award PWI 2025.

    Sementara itu, Ketua PWI Mojokerto, Aminudin Ilham mengungkapkan reward tersebut adalah apresiasi PWI Mojokerto bagi mitra. “Ini adalah apresiasi bagi lembaga yang kompeten setelah melalui penilaian tim survei PWI Mojokerto. HPN 2025 menjadi momen silahturahmi dan sinergitas PWI Mojokerto,” urainya.

    Yakni sinergitas PWI Mojokerto dengan lembaga pemerintah, TNI/Polri, lembaga swasta. Ia berharap PWI Mojokerto terus mengawal ketahanan pangan untuk kemandirian bangsa sesuai tema HPN ke 79, mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan dan menuju Indonesia emas 2045.

    Sekedar diketahui, PWI Award 2025 ini merupakan rangkaian HPN yang digelar PWI Mojokerto. Tak hanya PWI Award 2025, sejumlah event lainnya dipastikan bakal berjalan untuk menyemarahkan HPN. Seperti senam massal hingga baksos yang telah menjadi agenda tahunan dari para penggiat pers. [tin/kun]

  • Polisi Amankan Penjual Miras Ilegal di Kota Mojokerto

    Polisi Amankan Penjual Miras Ilegal di Kota Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satsamapta Polres Mojokerto Kota berhasil mengamankan penjual minuman keras (miras) ilegal di Jalan Raya Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon, Kamis (16/1/2025). Selain mengamankan penjual, petugas juga mengamankan delapan botol miras ukuran 1.500 ml.

    Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Hariono, regu patroli Satsamapta Polres Mojokerto Kota telah mengamankan seorang pria paruh baya berinisial S (56) tahun. Pria tersebut merupakan penjual miras ilegal asal Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.

    “Iya kemarin malam, anggota Patroli Satsamapta berhasil mengamankan penjual minuman keras ilegal di Prajurit Kulon. Pria berinisial S ini diamankan karena kedapatan menjual miras ilegal di warung kopi miliknya. S ini diamankan setelah anggota mendapatkan informasi dari masyarakat,” ungkapnya, Jumat (17/1/2026).

    Kasi Humas menjelaskan, jika sebelumnya anggota Satsamapta mendapatkan informasi dari masyarakat mengenai penjualan miras ilegal di sekitar Kelurahan Pulorejo, Kecamatan Prajurit Kulon. S bersama barang bukti berupa delapan botol miras ukuran 1.500 ml kemudian dibawa ke Mapolres Mojokerto Kota.

    “S diamankan ke Mapolres Mojokerto Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut. S diancam dengan Pasal 512 ayat 1 KUHP dan Pasal 25 ayat 2 Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Beralkohol,” katanya.

    Kasi Humas menekankan jika pengamankan S merupakan wujud komitmen Kepolisian dalam menjaga dan memelihara situasi kamtibmas di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Sehingga diharapkan masyarakat mendapat rasa aman dan tenang. [tin/kun]

  • Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Pangkalan dan Agen LPG 3 Kg

    Pj Wali Kota Mojokerto Sidak Pangkalan dan Agen LPG 3 Kg

    Mojokerto (beritajatim.com) – Untuk memastikan stok aman, Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro menggelar inspeksi mendadak (sidak) pangkalan dan agen LPG subsidi 3 kg, Jumat (17/1/2025). Sidak bersama Forkopimda ini dilakukan pasca penyesuaian harga LPG subsidi 3 kg dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu.

    Rombongan melakukan sidak di dua lokasi yakni di agen LPG Lingkungan Bancang, Kelurahan Wates dan pangkalan LPG di Jalan Empu Nala, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sidak digelar bersama Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Surabaya.

    Pj Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengatakan, sidak digelar untuk memastikan stok LPG subsidi 3 kg di Kota Mojokerto aman pasca kenaikan HET sebesar Rp2 ribu. “Jadi HET nya di angka Rp18 ribu di user tapi terkadang memang ketika jangkauannya jauh dimungkinkan harga bertambah,” ungkapnya.

    Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, harga mengalami pertambahan lantaran adanya transportasi. Menurutnya Jawa Timur menjadi daerah terakhir yang menerapkan kenaikan harga dan kenaikan tersebut menjadi kebijakan nasional yang harus diikuti daerah.

    “Dan yang tidak kalah penting, kita Pemerintah Kota Mojokerto sebenarnya berusaha untuk melakukan penundaan. Kita bersurat secara resmi kepada Bapak Penjabat Gubernur Jawa Timur agar ada penundaan terkait masalah kenaikan harga LPG. Namun karena ini sebuah konsesus nasional maka ini harus terus kita jalankan,” katanya.

    Sehingga sidak tersebut dilakukan untuk memastikan stok LPG subsidi 3 kg di Kota Mojokerto aman, lantaran mendekati peringatan Hari Raya Imlek, bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Di moment tersebut menurutnya masyarakat membutuhkan LPG untuk kebutuhan rumah tangga.

    “Maka pentingnya kita pastikan stok aman dan alhamdulilah ini hadir dari Niswana untuk memastikan stok aman untuk Kota Mojokerto. Di Kota Mojokerto ada 5 agen dengan 64 pangkalan untuk mencover kebutuhan masyarakat Kota Mojokerto,” ujarnya.

    Koordinator Wilayah Mojokerto, Hiswana Migas, DPC Surabaya, Elizabeth Rosita menjelaskan, pembelian LPG subsidi 3 kg untuk kebutuhan rumah tangga diatur termasuk usaha mikro. “Rumah tangga per bulan minimal 5 tabung. Untuk usaha mikro, dibatasi yakni 15 tabung per bulan,” jelasnya.

    Elizabeth menjelaskan, jika pihak Pertamina bersama Hiswana Migas mempunyai satuan tugas (satgas) untuk memantau kondisi lapangan terkait stok dan harga di pasaran.

    Sementara itu, pangkalan LPG 3 Kg Dwi Rulianawati, Kusprapto mengatakan, penyesuaian harga LPG subsidi 3 kg mulai berlaku mulai tanggal 15 Januari 2025 lalu. “Dari Rp16 ribu ke Rp18 kg. Satu hari sekitar 200 tabung, saat ini masih lancar,” jelas pemilik pangkalan LPG 3 kg di Jalan Empu Nala Kota Mojokerto ini.

    Sekedar diketahui, penyesuaian harga LPG subsidi 3 kg yang mulai berlaku mulai tanggal 15 Januari 2025 tersebut sesuai dengan SK Pj Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/801/KPTS/013/2024 dengan kenaikan dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu. [tin/but]