kab/kota: Mojokerto

  • Korban yang Terseret Ombak di Pantai Drini akan Dapat Santunan, Ini Nominalnya – Halaman all

    Korban yang Terseret Ombak di Pantai Drini akan Dapat Santunan, Ini Nominalnya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul menyebut, 13 korban yang terseret ombak di Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, akan memperoleh santunan.

    Berdasarkan keterangan Kepala Dispar Kabupaten Gunungkidul, Oneng Windu, santunan itu dikover oleh Jasaraharja Putera.

    Korban meninggal akan memperoleh Rp10 juta sedangkan korban selamat maksimal mendapatkan Rp3,5 juta.

    “Adapun, besaran santunan untuk korban yang meninggal dunia sebesar Rp10 juta sedangkan korban yang rawat dan pengobatan maksimal Rp3,5 juta,” tuturnya saat dikonfirmasi pada Rabu (29/1/2025), dilansir Tribun Jogja.

    Menurut Oneng Windo, saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Jasa Raharja Putra untuk mengurus pemberkasan.

    “Kemarin, sudah koordinasi dan tengah menyusun pemberkasan untuk proses pencairannya,” terangnya.

    Diberitakan sebelumnya, Ditpolairud Polda DIY turut membantu evakuasi dan pertolongan pencarian terhadap 13 siswa SMP N 7 Mojokerto, Jawa Timur yang terseret ombak di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) kemarin.

    Dirpolairud Polda DIY, Kombes Pol Didik Priyo Sambodo, didampingi KBO Polairud, AKBP Bayu Herlambang mengatakan, sembilan orang berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dalam tragedi tersebut.

    Kemudian tiga siswa dievakuasi dalam keadaan sudah tidak bernyawa, sedangkan satu siswa lain yang sempat hilang berhasil ditemukan pada Rabu pagi.

    “Hasil pencarian kedua, ditemukan satu siswa di dasar pantai dalam keadaan meninggal,” kata Didik Priyo Sambodo, Rabu.

    Ia menyebut, operasi pencarian ini dilakukan bersama stakeholder terkait, yaitu Basarnas, SAR Satlinmas Korwil II, TNI, Polres Gunungkidul, Potensi SAR Drini, relawan, serta nelayan.

    Setelah korban terakhir berhasil dievakuasi, maka kegiatan operasi SAR dinyatakan selesai.

    Ditpolairud Polda DIY pun mengimbau wisatawan yang ingin menikmati liburan di pantai harus mematuhi imbauan dari pihak keamanan.

    “Berwisata yang baik dengan mengikuti imbauan petugas dan rambu rambu imbauan daerah rawan ada palung sehingga berangkat selamat pulang pun selamat,” imbuh Bayu Herlambang.

    Daftar Korban

    Korban Meninggal

    Alfian Aditya Pratama (13)
    Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13)
    Rayhaki F (13)
    Rifky Yudha Pratama (13)

    Korban Selamat

    Firnanda Rahmadani (13)
    Bintang Kenzi (13)
    Petra Agustino (13)
    Refana Bagas (13)
    M. Zaki (13)
    Arizona Reza (13)
    Ahmad Muzaki (13)
    Raditya Rangga (13)
    Ainoah (13)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul: Korban Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul Mendapatkan Santunan, Ini Besarannya.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJogja.com/Nanda Sagita)

  • Disholati di Mojokerto, Jenazah Korban Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo

    Disholati di Mojokerto, Jenazah Korban Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo

    Mojokerto (beritajatim.com) – Jenazah korban hilang di Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama tiba di rumah duka di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Usai disholati, jenazah langsung dibawa ke Sidoarjo.

    Jenazah korban dimakamkan di Dusun Kraton RT 12 RW 3, Desa Kraton, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo didampingi dengan makam sang ibu, Siti Rositasari dan dua adiknya. Dengan menggunakan ambulance milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, jenazah korban diantar ratusan peziarah.

    Ketua RT 02, Vivi Yuliana mengatakan, ibu dan adik korban telah meninggal dan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo sehingga korban dimakamkan di Krian. “Ibu kandung dan adik-adiknya sudah meninggal dimakamkan, jadi kenapa korban dimakamkan di sana,” ujarnya, Rabu (29/1/2025).

    Sementara itu, Pengurus RW 03, Latif Sutopo mengatakan, jika sebelumnya pihak keluarga menanti kabar terkait korban yang dinyatakan hilang di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). “Alhamdulilah tadi pagi ditemukan,” ungkapnya.

    Pihak keluarga mendapat informasi terkait penemuan jenazah korban pada Rabu pagi dan kepulangan jenazah korban sekira pukul 10.00 WIB. Jenazah korban dimakamkan di Sidoarjo sesuai dengan permintaan sang nenek agar bisa dimakamkan berdampingan dengan ibu dan dua adiknya.

    “Disholatkan dulu di sini (Kota Mojokerto) dan dimakamkan di Krian (Sidoarjo), permintaan keluarga ingin dimakamkan bersama ibu dan adiknya. Iya di Krian (Desa Kraton, Kecamatan Krian). Tinggal bersama neneknya di sini, sekolah di SMPN 7. Bapak ibunya (ibu sambung) dari kemarin ikut ke Jogja,” katanya.

    Dengan ditemukan jenazah Rifky Yoeda Pratama, total ada empat korban meninggal akibat didulung ombak Pantai Drini pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto usai menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat diseret ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/ian]

  • Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini Dimakamkan di Krian Sidoarjo 

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sempat dinyatakan hilang, korban ombak Pantai Drini, Rifky Yoeda Pratama akhirnya berhasil ditemukan Tim SAR Gabungan, Rabu (29/1/2025) pagi. Rencananya, siswa kelas 7 SMPN 7 Kota Mojokerto ini akan dimakamkan di Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo.

    Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUD Saptosari Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) usai berhasil dievakuasi. Setelah menjalani otopsi, jenazah korban dilepas Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro ke Kota Mojokerto.

    “Betul sekali (korban hilang ditemukan). Sekitar pukul 07.30 WIB, kami mendapatkan laporan dari Tim SAR Gunung Kidul dan beberapa personel kami yang di lokasi, termasuk orang tua korban. Korban atas nama Rifky Yoeda Pratama sudah diketemukan,” ungkapnya.

    Masih kata Mas Pj (sapaan akrab, red), jika korban sudah diotopsi dan dimandikan. Jenazah korban saat ini dalam perjalanan dari RSUD Saptosari di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke Kota Mojokerto.

    “Insya Allah, jenazah korban akan mampir sejenak di rumah yang di Kota Mojokerto namun kemudian langsung dibawa ke Krian (Kabupaten Sidoarjo). Jenazah korban akan dimakamkan di samping makan ibundanya,” tegasnya.

    Rumah duka di Kota Mojokerto yakni di Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Sementara rumah duka di Kabupaten Sidoarjo yakni di Dusun Kraton RT 12 RW 3, Desa Kraton, Kecamatan Krian.

    Dengan ditemukan jenazah Rifky Yoeda Pratama, total ada empat korban meninggal akibat didulung ombak Pantai Drini pada, Selasa (28/1/2025) kemarin. Tiga korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto usai menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates dan Malvein Yusuf Adh Dhuqa, warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat diseret ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • 13 Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Arus Pantai Drini Gunungkidul, 3 Orang Ditemukan Tewas

    13 Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Arus Pantai Drini Gunungkidul, 3 Orang Ditemukan Tewas

    Liputan6.com, Gunungkidul – Sebanyak 13 siswa SMPN 7 Mojokerto, terseret arus Pantai Drini, Kelurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025) kemarin pagi.

    Dari 13 siswa tersebut, sembilan siswa kembali dengan selamat namun tiga siswa ditemukan meninggal dunia, dan satu dalam pencarian. Mereka sebelumnya mengikuti outing class.

    “Pemerintah Kota Mojokerto terus berkoordinasi dengan tim SAR di lokasi kejadian untuk memastikan proses pencarian dan penanganan korban berjalan maksimal,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, ditulis Rabu (29/1/2025).

    Ali juga meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Mojokerto langsung menuju lokasi kejadian untuk mendampingi korban serta mengawal kepulangan jenazah hingga ke rumah duka.

    Selain itu, Ali juga mengevaluasi pelaksanaan kegiatan outing class di seluruh sekolah khususnya tingkat SD dan SMP. “Kami akan mengevaluasi kegiatan outing class,” ujarnya.

    Ali menegaskan, evaluasi ini sebagai langkah preventif. Ia menginstruksikan agar pelaksanaan kegiatan outing class yang diizinkan nantinya hanya yang bersifat edukatif, seperti kunjungan ke museum atau perpustakaan.

    “Nantinya, hanya outing class yang bersifat edukasi, seperti ke museum atau perpustakaan, yang diizinkan. Untuk kegiatan ke tempat wisata tidak akan kami perbolehkan,” ucapnya.

    Ali juga menginstruksikan seluruh sekolah, baik SD maupun SMP di Kota Mojokerto, untuk menggelar doa bersama dan tahlil. Kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi korban, saat kegiatan belajar kembali dimulai.

    “Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi kita semua. Ke depan, Pemkot Mojokerto akan mengambil langkah-langkah preventif agar hal serupa tidak terulang kembali,” ujarnya.

    Ali juga mengunjungi rumah duka korban meninggal dunia. Ia pun menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga yang ditinggalkan.

    “Pemerintah Kota Mojokerto turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas kejadian ini. Kami berharap keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ucapnya.

  • Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Polres Mojokerto Kota Perketat Pengamanan di Klenteng Hok Sian Kiong

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota memperketat pengamanan tempat ibadah Tri Dharma Hok Sian Kiong di Kota Mojokerto pada Selasa (28/1/2025). Langkah ini diambil guna memastikan perayaan Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili (2025 Masehi) berjalan aman dan lancar.

    Polres Mojokerto Kota bersama TNI, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto, dan elemen masyarakat bersinergi untuk menjamin keamanan selama rangkaian perayaan Imlek. Kapolres Mojokerto Kota AKBP Daniel S. Marunduri secara langsung mendatangi klenteng yang terletak di Jalan PB Sudirman tersebut.

    “Malam ini (Selasa, 28/1/2025), kami bersama Pj Wali Kota Mojokerto dan Sekdakot Mojokerto mengecek langsung kesiapan pengamanan. TNI dan Polri bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga ketertiban selama perayaan Imlek,” ungkap AKBP Daniel S. Marunduri.

    Dalam pengamanan ini, Polres Mojokerto Kota menugaskan 20 personel khusus untuk menjaga Klenteng Hok Sian Kiong pada malam perayaan Imlek. Selain menjaga ketertiban dan keamanan di tempat ibadah, Polres Mojokerto Kota juga mengambil langkah antisipasi terkait arus lalu lintas.

    Untuk menghindari kemungkinan kemacetan di sekitar area klenteng, personel Polres Mojokerto Kota turut ditempatkan di titik-titik strategis sekitar Klenteng Hok Sian Kiong. Selain itu, sterilisasi lokasi sebelum dimulainya perayaan juga dilakukan guna memastikan situasi tetap aman bagi seluruh pihak.

    “Kami menghimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama rangkaian acara berlangsung. Kami, TNI/Polri bersama pemerintah daerah memastikan perayaan Imlek tahun ini berjalan lancar, aman, dan menjadi momentum kebersamaan yang penuh suka cita,” kata AKBP Daniel S. Marunduri.

    Sementara itu, salah satu pengurus Klenteng Hok Sian Kiong Kota Mojokerto, Hengky, mengapresiasi upaya pengamanan yang dilakukan oleh TNI/Polri dan Pemerintah Daerah.

    “Imlek tahun ini terasa lebih meriah dibanding tahun sebelumnya. Kami berharap masyarakat dapat menikmati rangkaian acara dengan penuh toleransi dan menjaga keamanan bersama,” ujarnya.

    Klenteng Hok Sian Kiong merupakan salah satu klenteng tertua di Kota Mojokerto. Berdiri sejak abad ke-19, klenteng ini menjadi pusat ibadah bagi umat Tri Dharma yang terdiri dari Konghucu, Taoisme, dan Buddhisme. Nama Hok Sian Kiong sendiri berarti “Istana Dewa Pembawa Berkah”. Bangunan ini memiliki arsitektur khas Tiongkok dengan dominasi warna merah dan ornamen naga yang menghiasi bagian atapnya.

    Sebagai salah satu tempat ibadah bersejarah, Klenteng Hok Sian Kiong tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga pusat budaya dan sejarah bagi masyarakat Tionghoa di Mojokerto. Setiap tahun, perayaan Imlek di klenteng ini selalu berlangsung meriah dengan berbagai ritual keagamaan dan atraksi budaya. [tin/beq]

  • Polres Mojokerto Kota Santuni Keluarga Korban Pesta Maut Miras Oplosan

    Polres Mojokerto Kota Santuni Keluarga Korban Pesta Maut Miras Oplosan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota memberikan santunan kepada keluarga korban pesta minuman keras oplosan yang menewaskan tiga pemuda di Dusun Sekiping, Desa Dawarblandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Santunan ini diberikan sebagai bentuk empati terhadap keluarga korban.

    Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani didampingi Kapolsek Dawarblandong, Danramil Dawarblandong, dan Kasi Humas secara langsung mengunjungi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan dukungan moral.

    “Sebelumnya kami mengucapkan turut berduka cita kepada ketiga keluarga korban yang ditinggalkan,” ungkap Kasi Humas Polres Mojokerto Kota, Ipda Slamet Hariono.

    “Kedatangan kami di sini untuk memberikan santunan terhadap keluarga korban meninggal dunia akibat Miras Oplosan sebagai rasa empati kami dari pihak kepolisian terhadap keluarga korban,” kata Kasat Lantas Polres Mojokerto Kota AKP Mulyani.

    Pihaknya berharap musibah ini menjadi kejadian pertama dan terakhir di wilayah hukum Polres Mojokerto Kota. Ia juga mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan mengawasi anak-anak mereka.

    “Saya menghimbau kepada masyarakat khususnya orang tua agar selalu menjaga anaknya. Agar anak-anak kita tidak terpengaruh dengan minum minuman keras karena dapat berakibat fatal,” imbuhnya.

    Sebelumnya, empat pemuda di Dusun Sekiping, Desa Dawarblandong, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto menggelar pesta minuman beralkohol pada Sabtu (25/1/2025) malam. Akibatnya, dua orang meninggal dunia pada Senin (27/1/2025).

    Tim Inafis Satreskrim Polres Mojokerto Kota dan Polsek Dawarblandong melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di teras depan salah satu ruang kelas SDN Jatirowo 1, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Sejumlah barang bukti diamankan, termasuk botol alkohol medis 70 persen, botol air mineral ukuran 1,5 liter, botol minuman teh kemasan, serta beberapa bungkus Kuku Bima anggur.

    Pada Selasa (28/1/2025), satu korban yang dirawat di RSUD RA Basoeni Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, dinyatakan meninggal dunia. Dengan demikian, total korban meninggal akibat miras oplosan ini mencapai tiga orang. [tin/beq]

  • Update Siswa SMP 7 Mojokerto Tenggelam di Pantai Gunungkidul, Total 4 Orang Tewas

    Update Siswa SMP 7 Mojokerto Tenggelam di Pantai Gunungkidul, Total 4 Orang Tewas

    GELORA.CO  – Petugas SAR gabungan menemukan korban terakhir yang terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DIY, Rabu (29/1/2025). Total keseluruhan empat orang tewas dalam tragedi outing class siswa SMP 7 Mojokerto di pantai tersebut.

    Identitas korban terakhir yang ditemukan bernama Rifki Yuda. Sebelumnya tiga siswa lainnya telah dievakuasi petugas gabungan dalam kondisi meninggal yakni Alfian Aditya Pratama, Malfen Yusuf dan Bayhaki Faqtymuah.

    Ketiga jenazah telah dipulangkan ke rumah duka dari RSUD Saptosari Gunungkidul dengan ambulans serta dikawal petugas lalu lintas dari Polres Gunungkidul.

    Kapolsek Tanjungsari AKP Agus Fitriyatna mengatakan, korban ditemukan tak jauh dari lokasi terakhir terlihat. Rencananya, jenazah akan langsung diberangkatkan ke Mojokerto, Jawa Timur siang ini.

    “Tadi pagi sejak pukul 05.00 WIB kami melakukan pencarian hingga radius 300 meter dari lokasi. Ada tim yang menyelam dan memantau dari atas tebing,” ujar Agus, Rabu (29/1/2025).

    Menurutnya korban terakhir ditemukan tim penyelam dan langsung dievakuasi ke daratan untuk dibawa ke rumah sakit. Dengan penemuan korban keempat, operasi pencarian SAR gabungan ditutup.

    Sebelumnya, dua korban selamat lain yang mendapat perawatan di rumah sakit juga akan dibawa ke Mojokerto atas permintaan keluarga.

    Diketahui, tragedi di Pantai Drini ini menenggelamkan 13 siswa SMP 7 Mojokerto. Sembilan orang berhasil diselamatkan namun empat ditemukan meninggal. Korban meninggal ditemukan tenggelam pada kedalaman 10 sampai 15 meter.

  • Polres Mojokerto Kota Sterilisasi Klenteng Hok Sian Kiong

    Polres Mojokerto Kota Sterilisasi Klenteng Hok Sian Kiong

    Mojokerto (beritajatim.com) – Anggota Satuan Samapta (Sat Samapta) Polres Mojokerto Kota melakukan sterilisasi di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hok Sian Kiong, Kota Mojokerto, Selasa (28/1/2025) malam. Sterilisasi ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama perayaan Imlek.

    Dalam proses sterilisasi, sejumlah petugas dikerahkan dengan membawa metal detector untuk memeriksa setiap sudut Klenteng Hok Sian Kiong. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bagian atas hingga kolong meja. Sementara itu, area yang sulit dijangkau diperiksa menggunakan inspection mirror guna memastikan tidak ada benda mencurigakan atau berbahaya.

    Kasat Samapta Polres Mojokerto Kota, AKP Anang Leo, menyatakan bahwa sterilisasi dilakukan sebelum kegiatan ibadah agar umat yang merayakan Imlek dapat beribadah dengan tenang. “Kami menjamin keamanan dan ketertiban agar masyarakat yang beribadah bisa tenang, aman dari hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkapnya.

    Dari hasil sterilisasi yang dilakukan pada malam itu, tidak ditemukan barang-barang yang membahayakan. Namun, AKP Anang Leo menegaskan bahwa sterilisasi akan kembali dilakukan satu jam sebelum ibadah Imlek dimulai pada Rabu (29/1/2025) pagi.

    Imlek 2025 jatuh pada tanggal 29 Januari dan menjadi perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa. Tahun ini, Imlek dirayakan dalam shio Naga Kayu, yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesuksesan. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek akan diisi dengan berbagai tradisi, seperti doa bersama, pemberian angpao, hingga pertunjukan barongsai dan liong.

    Di Mojokerto, Klenteng Hok Sian Kiong menjadi salah satu pusat peribadatan utama bagi umat Konghucu dan Buddha dalam merayakan Tahun Baru Imlek. Dengan adanya sterilisasi dari pihak kepolisian, diharapkan umat dapat menjalankan ibadah dengan rasa aman dan nyaman. [tin/beq]

  • Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini asal Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Korban Hilang Terseret Ombak Pantai Drini asal Mojokerto Ditemukan Meninggal

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rifky Yoeda Pratama, korban yang sempat hilang akibat terseret ombak di Pantai Drini, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (29/1/2025) pagi. Sehingga total korban meninggal akibat terseret ombak bertambah menjadi empat orang.

    Tim SAR Gabungan berhasil menemukan jenazahnya dan langsung mengevakuasi ke RSUD Saptosari, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, membenarkan kabar tersebut. “Betul sekali (korban hilang ditemukan). Ditemukan sekitar pukul 07.30 WIB, jenazah korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Saptosari,” ungkapnya.

    Pelajar asal Perumahan The Suam Residence Blok N Nomor 6, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto ini belum bisa dibawa pulang ke Kota Mojokerto karena masih menjalani proses otopsi.

    “Masih proses autopsi. Setelah semua proses selesai langsung dibawa pulang. Orang tua korban sudah kita fasilitasi sejak kemarin ke Jogja, ini saya otw lokasi sekalian cek korban yang masih berada di ICU RSPU Dr Sardjito,” tegasnya.

    Dengan ditemukannya Rifky Yoeda Pratama, total korban meninggal akibat terseret ombak Pantai Drini bertambah menjadi empat orang. Tiga korban lainnya ditemukan lebih dulu pada Selasa (28/1/2025) dan langsung dibawa ke rumah duka di Mojokerto setelah menjalani otopsi.

    Tiga korban meninggal sebelumnya yakni Alfian Aditya Pratama warga Jalan Flamboyan, Kelurahan Wates, Malvein Yusuf Adh Dhuqa warga Jalan Al-Azhar, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, dan Bayhaki Faqtyansah warga Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto.

    Musibah ini terjadi saat sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto berwisata di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Ombak besar menyeret sejumlah siswa, mengakibatkan empat orang meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil selamat. Satu siswa yang sebelumnya hilang akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • 1 Korban Tragedi Pantai Drini Asal Kabupaten Mojokerto, Wabup Sampaikan Belasungkawa

    1 Korban Tragedi Pantai Drini Asal Kabupaten Mojokerto, Wabup Sampaikan Belasungkawa

    Mojokerto (beritajatim.com) – Bayhaqi Fatqiyansyah, pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto asal Kabupaten Mojokerto, menjadi salah satu korban meninggal dalam tragedi ombak Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta. Wakil Bupati Mojokerto, Muhamad Al Barra, secara langsung menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban pada Selasa (28/1/2025).

    Gus Barra (sapaan akrab, red) mendatangi rumah duka almarhum Bayhaqi di Dusun Penompo, RT 11 RW 04, Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto ini memberikan dukungan moral dan santunan kepada keluarga korban.

    “Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Mojokerto sangat berduka atas peristiwa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini,” ungkapnya.

     

    Bupati Mojokerto terpilih ini menyatakan bahwa pemerintah daerah akan terus mendampingi keluarga korban dan memantau proses hukum maupun administrasi terkait insiden tersebut. Selain itu, evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan outing class yang berisiko tinggi akan dilakukan secara menyeluruh.

    “Kegiatan seperti ini harus diselenggarakan dengan memperhatikan standar keselamatan yang tinggi. Kejadian ini menjadi pengingat kita semua untuk lebih berhati-hati dalam mengelola aktivitas siswa di luar lingkungan sekolah. Kami juga akan melakukan evaluasi sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Mojokerto secara mendalam,” katanya.

    Sebagai bentuk empati, Gus Barra menyerahkan bantuan kepada keluarga korban untuk meringankan beban mereka. Bantuan tersebut diharapkan dapat memberikan dukungan moral bagi keluarga almarhum di tengah duka yang mendalam.

    Sementara itu, tante korban, Yani Wiyati, mengatakan bahwa pihak keluarga mendapat informasi sekitar pukul 11.00 WIB. “Kami mendapatkan informasi dari wali kelasnya siang setelah nama-nama korban berhasil diidentifikasi dari RSUD setempat. Kami diminta memastikan melalui foto,” ujarnya.

    Pihak keluarga diminta memastikan identitas korban dari foto yang dikirim, dan benar salah satu foto korban meninggal dunia adalah Bayhaqi. Korban berangkat mengikuti kegiatan outing class bersama teman-teman sekolahnya, yakni SMPN 7 Kota Mojokerto, pada Senin (27/1/2025).

    “Setelah kami pastikan itu benar Bayhaqi, pihak keluarga meminta agar tidak diotopsi. Saya mewakili pihak keluarga menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian Pemkab Mojokerto serta masyarakat, dan kami berharap tidak ada lagi tragedi seperti ini yang menimpa keluarga lain di masa mendatang,” harapnya.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan, sejumlah siswa menjadi korban akibat diterjang ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]