kab/kota: Mojokerto

  • Penyebab Kecelakaan Bus Brimob Tabrak Tiang di Tol Pandaan-Malang, Polisi Singgung Sopir Bus

    Penyebab Kecelakaan Bus Brimob Tabrak Tiang di Tol Pandaan-Malang, Polisi Singgung Sopir Bus

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Terungkap dugaan penyebab kecelakaan Bus Brimob berpenumpang rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong yang menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025) hingga menewaskan dua orang. 

    Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca menduga, kecelakaan disebabkan karena kelalaian sopir bus tersebut.

    Namun, pihaknya masih mengembangkan proses penyelidikan kasus kecelakaan tersebut. 

    “Dugaan kelalaian dari driver. Kalau terkait bingung, itu kami harus pastikan untuk mencari informasi ke para korban di dalam bus. Kalau soal itu (sopir diduga bingung) saya belum bisa membenarkan. Informasi itu, masih kami cek ulang,” ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com

    Derie menerangkan beberapa spekulasi yang muncul dalam hasil analisis sementara atas kronologi kejadian kecelakaan bus tersebut.

    Bahwa, bus tersebut seharusnya tetap melaju lurus untuk menuju pintu keluar kawasan Lawang atau kawasan Singosari. 

    Perkiraan tersebut didasarkan pada informasi yang dihimpun dari para saksi mengenai tujuan akhir perjalanan rombongan bus adalah Kabupaten Malang. 

    “Tapi, yang pasti, itu tujuan bus ke arah Malang. Kalau logika kan, berdasarkan logika kami, kalau ke arah Malang, bus keluarga kalau gak lawang, ya singosari. Iya betul (seharusnya tetap lurus),” kata mantan Kasat Lantas Polres Gresik itu. 

    Kecelakaan bus tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia. Yakni, Choirul (60) sopir bus asal Ngoro, Mojokerto. Ia pensiunan PNS di Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan. 

    Kemudian, seorang penumpang perempuan NAM (18) pelajar SMAN 1 Porong asal Desa Candipari, Porong, Sidoarjo. 

    “Korban berhenti pada jumlah 2 orang,” pungkasnya. 

    Sementara itu, jenazah korban NAM juga sudah dipulangkan ke rumah duka, Sabtu petang. 

    Suasana haru dan duka menyelimuti kediaman korban saat jenazah tiba di sana. 

    “Saya sudah ikhlas. Saya iklaskan semua. Karena semua ini sudah diatur oleh Allah,” ujar Soesetijaningsih, ibu korban di rumah duka. 

    Tentang kegiatan sekolah ke luar kota yang diikuti putrinya, perempuan 56 tahun tersebut juga menyebut bahwa dia sejak awal mengizinkan anaknya untuk ikut. Karena memang acara sekolahan, dan sudah atas kesepakatan bersama. 

    “Sejak awal memang saya izinkan. Itu kan acara sekolah, dan sudah ada kesepakatan dari semua. Terkait peristiwa ini, kami sudah ikhlas. Saya ikhlaskan anak saya, ini semua sudah atas kehendak Allah,” pungkasnya. 

    Di lain sisi, berdasarkan informasi yang dihimpun TribunJatim.com, bus yang terlibat kecelakaan tersebut merupakan kendaraan dinas milik instansi Polri, yakni Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob Watukosek, Gempol, Pasuruan. 

    Komandan Satuan Brimob Polda Jatim Kombes Pol Suryo Sudarmadi mengatakan, bus tersebut milik Pusdik Brimob Watukosek yang kewenangannya dikomandoi langsung dari Korps Brimob Mabes Polri, bukan kewenangan milik Satuan Brimob Polda Jatim. 

    Mengenai penjelasan kecelakaan bus tersebut, ia tidak memiliki kewenangan perihal itu. Karena kasus kecelakaan tersebut sedang ditangani oleh Satlantas Polres Pasuruan dan Anggota Ditlantas Polda Jatim. 

    “(Kendaraan yang terlibat kecelakaan) Bus dari Pusdik Brimob Watukosek. Bukan dari Brimob Jatim. Betul (kewenangan instansi tersebut langsung dari Mabes Polri, bukan Polda Jatim),” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com pada Sabtu (1/2/2025). 

     

  • 7
                    
                        Kepala Sekolah SMAN 1 Porong Mulanya Melarang Siswa Foto Album Kelulusan ke Luar Kota
                        Surabaya

    7 Kepala Sekolah SMAN 1 Porong Mulanya Melarang Siswa Foto Album Kelulusan ke Luar Kota Surabaya

    Kepala Sekolah SMAN 1 Porong Mulanya Melarang Siswa Foto Album Kelulusan ke Luar Kota
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Kepala Sekolah SMAN 1 Porong, Ropinggi mengaku sempat tidak memberikan izin kepada siswanya untuk pergi
    foto album kelulusan
    ke Malang.
    Ropinggi mengatakan, rombongan 31 siswa yang berangkat menggunakan bus Brimob Polda Jatim itu sebenarnya hendak menuju ke Kota Malang.
    Siswa kelas XII 7 tersebut memilih
    Alun-alun Malang
    dan Kayutangan sebagai lokasi untuk sesi pemotretan foto album kelulusan.
    “Mereka ada acara program sekolah membuat
    year book
    ,” kata Ropinggi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (1/2/2025).
    Nahas, bus Brimob yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di Tol Pandaan KM 72.200 setelah menabrak besi baja pembatas jalan tol Malang-Pandaan.
    Akibatnya, dua orang dinyatakan tewas, yakni satu sopir atas nama Khoirul yang merupakan pensiunan PNS warga Ngoro Mojokerto dan siswa perempuan bernama Nafiri Arimbi Maharani, asal Porong, Sidoarjo.
    Ropinggi mengatakan, pihak sekolah sempat tidak mengizinkan siswa kelas XII 7 untuk pergi ke luar kota untuk melakukan pemotretan foto album kelulusan.
    “Sebelumnya saya minta enggak usah buat-buat seperti itu,” ucapnya.
    Alasannya, selain jauh, Ropinggi juga tidak ingin program ini memberatkan wali murid maupun siswa karena ongkos ditanggung secara mandiri. “Karena itu berbayar, kami tidak mengizinkan,” katanya. 
    Namun, saat mengetahui para siswanya terlihat semangat sebelum merayakan kelulusan dengan ingin membuat foto album kenangan, pihak sekolah mengizinkan.
    “Tapi mereka tetap semangat karena melihat sekolah lain (juga foto album),” ujarnya.
    Ropinggi tidak menyebut berapa nominal yang harus dibayar oleh setiap siswa XII 7 untuk berangkat ke Alun-alun Malang dan Kayutangan.
    Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat
    Kompas.com
    melalui salah satu orangtua siswa, biaya yang harus dibayarkan sebesar Rp 300.000.
    “Katanya bayar Rp 300.000 kalau rombongan ini,” kata salah satu orangtua siswa, Nissa, saat ditemui
    Kompas.com
    di halaman SMAN 1 Porong.
    Putri Nissa tidak ikut dalam rombongan
    kecelakaan bus
    tersebut karena masuk rombongan gelombang ketiga yang berangkat pada Minggu (9/2/2025) mendatang menuju ke Kaliandra.
    “Anak saya seharusnya tanggal 9 nanti berangkat ke Kaliandra, katanya buat foto bayar Rp 85.000,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cuaca Jatim Besok Minggu, 2 Februari 2025: Cenderung Berawan Seharian Kecuali 2 Daerah Hujan Petir

    Cuaca Jatim Besok Minggu, 2 Februari 2025: Cenderung Berawan Seharian Kecuali 2 Daerah Hujan Petir

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok MInggu, 2 Februari 2025.

    Cuaca di Jawa Timur cenderung berawan sepanjang hari.

    Beberapa daerah akan hujan ringan bahkan lebat disertai petir.

    Hal ini berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Jatim akan mengalami dua cuaca, yaitu hujan dan berawan.

    Hujan ringan mulai pukul 06.00 WIB akan mengguyur Lamongan dan Magetan.

    Intensitas serupa juga terjadi di Mojokerto, Jombang, dan Bondowoso pada 09.00 WIB.

    Hujan mereda pada pukul 12.00 WIB hingga sore.

    Cuaca ini akan digantikan oleh berawan.

    Namun, sekira pukul 21.00 WIB, hujan kembali turun di Surabaya dan Pasuruan.

    Mengingat cuaca akan hujan, warga diharapkan membawa jas hujan atau payung sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Selain itu, penggunaan tabir surya atau sunscreen juga direkomendasikan meski cuaca tak cerah.

    Tabir surya akan melindungi kulit dari risiko kanker sebab paparan sinar matahari.

    Sunscreen ini dapat diaplikasikan ke bagian wajah yang terpapar sinar matahari.

    Pastikan penggunaan ini dilakukan 15 menit sebelum beraktivitas ke luar ruangan.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim besok Minggu, 2 Februari 2025, ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —– 

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Anaknya Tewas Tenggelam setelah Outing, Yosep Robek Surat Damai dari Sekolah, Kepsek Diperiksa

    Anaknya Tewas Tenggelam setelah Outing, Yosep Robek Surat Damai dari Sekolah, Kepsek Diperiksa

    TRIBUNJATIM.COM – Sikap SMPN 7 Mojokerto membuat orang tua murid yang tewas tenggelam di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, emosi.

    Ayah korban Malvin (13) yang bernama Yosep Tri Andreas sangat marah ketika pihak sekolah menyodorkan surat damai.

    Disebutkan, isi surat yakni agar keluarga korban tidak menuntut pihak sekolah ke ranah hukum.

    Dalam surat tersebut, pihak sekolah berjanji memberikan uang santunan. 

    Malvin sangat marah setelah melihat surat tersebut.

    Putranya tewas memilukan, Yosep kesal dengan sikap dari pihak sekolah sang anak.

    Yosep geram lantaran tidak diberitahukan soal fakta di lapangan oleh pihak SMPN 7 Mojokerto

    Bahkan diakui Yosep, ia baru tahu kabar putranya meninggal dari media sosial setelah viral.

    “Pihak sekolah tidak ada yang memberi kabar dari pagi sampai sore. Saya tahu kabar ini dari media sosial,” ucap Yosep dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews pada Sabtu (1/2/2025).

    “Saya lihat di internet ada peristiwa tenggelamnya anak SMP 7 Mojokerto, saya browsing, saya cari korban yang meninggal tiga itu, apakah ada anak saya,” tutur Yosep.

    “Saya menemukan tertera nama anak saya. Baru saya bergerak ke SMP 7. Dan di SMP 7 gerbangnya sudah ditutup, di sekolah tidak ada guru satupun,” lanjut Yosep.

    Terkait dengan kegiatan putranya yang diajak outing oleh pihak sekolah, Yosep mengaku sempat tak mengizinkannya.

    Hal itu lantaran Yosep terkendala masalah dana.

    Namun belakangan, paman korban yang ingin membuat keponakannya bahagia pun memberikan uang kepada Malvin agar bisa ikut outing sekolah.

    Tangkapan layar orang tua dari siswa yang tewas tenggelam di Pantai Drini saat diwawancarai televisi, Sabtu (1/2/2025). (YouTube/tvOneNews)

    “Sebenarnya saya tidak mengizinkan (korban ikut outing) dikarenakan kendala dana,”  kata Yosep, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Ada pakdenya Malvin itu yang membiayai dananya, karena dia pengin keponakannya ikut senang-senang sama teman-temannya. Enggak tahunya terjadi peristiwa kayak gini,”

    Atas kejadian malang yang menimpa putranya, Yosep begitu terpukul.

    Terlebih setelah insiden, Yosep semakin tersentak dengan sikap yang diambil pihak sekolah.

    “Waktu pihak sekolah ke rumah, kan saya bertanya, kronologinya gimana?”

    “Enggak ada yang bisa menjawab kenapa anak saya dari pagi enggak ada kabar. Saya hubungi ibu itu (guru) tidak aktif nomornya,” ungkap Yosep.

    Hingga akhirnya emosi Yosep memuncak beberapa hari lalu, saat pihak sekolah kembali mendatanginya di rumah.

    Masih dalam suasana berduka, Yosep kesal lantaran pihak sekolah memberikan sebuah kertas berisi perjanjian mengejutkan.

    Dalam surat tersebut, Yosep diminta untuk berdamai dan tidak menuntut pihak sekolah.

    “Tidak ada sama sekali (tanggung jawab pihak sekolah), itu hari kedua, pihak sekolah datang lagi dan menyodorkan satu lampir surat pernyataan bahwa untuk perdamaian, harus damai.”

    “Saya disuruh tanda tangan dan tidak ada kata untuk menuntut ke ranah hukum. Isi surat itu tadi,” papar Yosep.

    Membaca isi kertas yang dibawa pihak sekolah, amarah Yosep meledak-ledak.

    Sembari berteriak, Yosep langsung merobek-robek surat tersebut di depan pihak sekolah.

    “(Saya) tidak terima lah, ya marah, sempat saya sobek itu lampiran itu, saya sempat emosi.”

    “Bukannya ke rumah saya ini masih berduka, bukan silaturahmi memohon maaf, malah memberikan surat tadi,” jelas Yosep.

    Tim SAR saat proses pencarian pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto yang tenggelam terseret arus di Pantai Drini, Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025). (Istimewa via Tribun Jogja)

    Terlebih di momen tersebut, pihak sekolah mengurai pernyataan yang kembali memancing emosi Yosep.

    Kata Yosep, pihak sekolah mengiming-imingi keluarganya dengan uang jika mau menandatangani surat perdamaian.

    “Yang paling saya marah itu, (pihak sekolah) menjanjikan kalau saya sudah tanda tangan, akan ada uang santunan, dari situ saya marah.”

    “Ini bukan masalah uang, ini masalah nyawa, ini anak kesayangan saya, kok bisa enggak ada tanggung jawabnya,” ucap Yosep.

    Langsung marah, Yosep mengaku, hingga kini pihak sekolah belum berani lagi datang ke rumahnya.

    “(Pihak sekolah) langsung kabur, saya sempat emosi, saya usir semua orang-orang itu, belum ada ke sini lagi,” kata Yosep.

    “Saya minta keadilan dan pertanggungjawaban sekolah SMP 7, gitu aja,” tegas Yosep.

    Sementara itu, pihak kepolisian diketahui telah memeriksa kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto terkait kasus tenggelamnya belasan siswa di Pantai Drini, Gunungkidul.

    Kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto, Evi Poespito Hany, diperiksa oleh Polres Gunungkidul pada Selasa (28/1/2025) lalu.

    Fakta tersebut diungkap oleh Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza.

    “Akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” ungkap AKP Ahmad Mirza, Jumat (31/1/2025), dilansir dari Kompas.com.

    Mirza membantah kabar Kepala SMPN 7 Mojokerto ditahan imbas tragedi tenggelamnya siswa di Pantai Drini.

    Mirza menegaskan, kabar soal penahanan Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto ini tidaklah benar.

    Ia mengatakan, polisi tidak melakukan penahanan ke kepala sekolah, baik di Polda maupun di Polres.

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan, baik Polda maupun Polres,” jelas Mirza.

    Belasan siswa terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (28/1/2025). (Dok Tribun Jateng – Kompas.com/Markus Yuwono)

    Lebih lanjut Mirza menyebut, pada Jumat ia telah mengirimkan surat undangan ke pihak sekolah dan travel agen.

    Undangan ini diberikan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan terkait tragedi tenggelamnya siswa SMPN 7 Mojokerto di Pantai Drini tersebut.

    “Hari ini kita mengirim surat undangan kepada pihak sekolah dan travel agent,” ungkap Mirza.

    Sebelumnya, pihak kepolisian juga telah melakukan klarifikasi kepada beberapa pihak terkait kasus ini.

    Di antaranya klarifikasi kepada kepala sekolah, travel agen, hingga Tim SAR yang ada saat kejadian untuk menyelidiki apakah ada kelalaian yang terjadi di balik tragedi Pantai Drini.

    “Masih didalami terkait unsur kelalaiannya,” imbuh Mirza.

    Sementara usai diperiksa penyidik, sang kepala sekolah, Evi, ogah diwawancarai awak media.

    Terkait dengan aksi orang tua emosi saat didatangi pihak sekolah, pihak SMPN 7 Mojokerto pun belum angkat bicara.

    Diwartakan sebelumnya, 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus rip current di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025), saat sedang mengikuti kegiatan outing sekolah.

    Dari belasan siswa yang terseret arus, empat korban dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Update Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi: Korban Tewas 2 Orang, Sopir Pensiunan PNS – Halaman all

    Update Kecelakaan Bus Brimob di Tol Purwodadi: Korban Tewas 2 Orang, Sopir Pensiunan PNS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MALANG – Korban tewas kecelakaan bus Brimob di jalan Tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur kini menjadi dua orang, Sabtu (1/2/2025).

    Humas RS Saiful Anwar Malang, Donny Irian Febri Prasetyo menjelaskan korban tewas tersebut berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

    Sementara itu, lima orang sedang dalam perawatan di IGD yang terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan.

    “Ada dua korban meninggal dunia di kamar jenazah. Satu laki-laki dan satu perempuan,” ujarnya.

    Siswi Tewas

    Kapolres Pasuruan AKBP Jazuli Dani Irawan mengatakan korban meninggal dunia bertambah satu orang yakni pelajar perempuan sekolah berinisial NR (18). 

    Korban NR menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat di RS karena mengalami luka berat dan situasi medis kritis akibat kecelakaan tersebut.

    Kini jenazah sudah dievakuasi ke kamar mayat RSUD dr Saiful Anwar Malang untuk dilakukan visum dan pendataan oleh petugas Unit Laka Satlantas Polres Pasuruan. 

    Sebelumnya, korban meninggal dunia adalah sopir bus bernama Choirul (61) warga Ngoro, Mojokerto yang merupakan pensiunan PNS Pusdik Brimob Watukosek Gempol Pasuruan. 

    Diketahui, bus Brimob tersebut mengangkut rombongan pelajar dan guru SMAN 1 Porong. 

    Bus menabrak tiang penunjuk jalan di dekat Exit Tol Purwodadi, KM 72-73 Tol Pandaan-Malang, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (1/2/2025).

    Sopir Bus Bukan Pensiunan Polisi

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno mengatakan sopir bus tersebut bukan pensiunan polisi.

    Korban adalah pensiunan pegawai negeri sipil (PNS).

    “Selain siswi, sopir yang meninggal di lokasi kejadian itu adalah pensiunan PNS di Brimob Watukosek Gempol. Bukan pensiunan polisi,” katanya.

    Dari data yang dihimpun, jumlah penumpang di bus Brimob Polri bernomor polisi 18567-04 itu 34 orang.

    Mereka terdiri dari 31 siswa, dua orang pendamping, dan seorang sopir. 

    Semua penumpang, baik yang mengalami luka ringan maupun luka berat, dirawat di empat rumah sakit.

    Keempat rumah sakit tersebut yaitu di RSSA Malang sebanyak 4 orang, di RS Lawang Medika 20 orang, di RS Prima Husada Singosari 2 orang, dan di RSUD Lawang 2 orang.

    “Untuk korban yang meninggal di kamar jenazah ada dua orang atas nama Navia Rimbi (siswi) dan M Khoirul Arufi (sopir). Keluarga korban meninggal dunia sedang dalam perjalanan ke RSSA Malang,” katanya.  

    (Tribun Jatim/Kompas.com)

  • Terbawa Arus Sejauh 500 Meter, Korban yang Hilang Usai Terjatuh ke Sungai Citarik Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

    Terbawa Arus Sejauh 500 Meter, Korban yang Hilang Usai Terjatuh ke Sungai Citarik Ditemukan dalam Kondisi Meninggal

    JABAR EKSPRES – Satu korban yang sempat dinyatakan hilang usai terjatuh ke Sungai Citarik diperbatasan wilayah Desa Sidulang, Kecamatan Cimanggung, kabupaten Sumedang dan Tanjungwangi, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Sebelumnya, dua korban terjatuh ke Sungai Citarik saat mengenderai sepeda motor. Korban bernama Entin (60) berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit, sedangkan Aman (30) sempat dinyatakan hilang karena terbawa arus Sungai Citarik sekira pukul 16.00 WIB.

    Pencarian korban pun sempat dilakukan warga sekitar, sambil menunggu bantuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang dan Basarnas, guna mempercepat proses evakuasi.

    Berselang waktu satu jam, Kepala Desa (Kades) Sindulang, Ujang Supriatna mengatakan, korban yang hilang terbawa arus Sungai Citarik itu telah berhasil ditemukan.

    BACA JUGA: Pendaki Asal Imapala Uhamka Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Joglo Bogor

    “Tadi sudah ditemukan, korban terbawa arus sekitar 500 meter dari titik awal TKP (tempat kejadian perkara) korban terjatuh,” katanya kepada Jabar Ekspres, Kamis (1/2).

    Ujang menerangkan, kronologi terjadinya kedua korban yang terjatuh ke Sungai Citarik, diduga bermula ketika sedang menggunakan kendaraan sepeda motor.

    Adapun kendaraan sepeda motor yang digunakan dua orang korban itu, diduga melaju dari Sindulang, Cimanggung menuju ke arah Tanjungwangi, Cicalengka.

    “Diduga ngeplos remnya dan saat di jembatan terpeleset, sehingga keduanya korban sempat terjatuh,” terangnya.

    BACA JUGA: Polisi Selidiki Ledakan di Mojokerto, 2 Orang Meninggal Dunia

    “Entin sudah dibawa ke rumah sakit, untuk korban bernama Aman ini yang tadi sempat hilang sudah berhasil ditemukan,” ungkapnya.

    “Ketika ditemukan kondisinya korban sudah meninggal dunia dan langsung dibawa ke rumah duka,” tutup Ujang. (Bas)

  • Laka Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, 1 Korban Meninggal Dunia

    Laka Bus Brimob di Tol Pandaan-Malang, 1 Korban Meninggal Dunia

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan yang terjadi di dekat pintu tol Purwodadi, Kabupaten Pasuruan memakan satu orang korban. Korban merupakan pensiunan dari Brimob Pusdik Watukosek Mojokerto.

    Diketahui korban bernama Khoirul (60) yang merupakan warga Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    Menurut Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, korban ditemukan dalam kondisi kritis. “Pengemudi ditemukan kritis dan langsung dilarikan ke RS Syaiful Anwar Kota Malang. Namun nyawanya tidak tertolong,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).

    Diketahui sebelumnya pada pujul 11.38 WIB telah terjadi kecelakaan tunggal yang melibatkan sebuah bus dinas Brimob. Bus tersebut menabrak duadrill chevron di KM 72-73 Tol Pandaan-Malang.

    Setelah menerima laporan, petugas dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Timur segera mendatangi lokasi kejadian.

    Mereka mengamankan arus lalu lintas di sekitar lokasi dan melakukan proses evakuasi terhadap pengemudi dan penumpang yang terlibat dalam kecelakaan.

    Selain itu, olah tempat kejadian perkara (TKP) juga dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan ini. Petugas juga melakukan dokumentasi serta mengumpulkan keterangan saksi yang berada di lokasi kejadian.

    “Saat ini kami masih mengumpuokan keterangan dan saksi-saksi untuk mengetahui apakah ada keterlibatan kendaraan lain dalam kecelakaan ini,” tutupnya. (ada/ted)

  • Imbas Insiden Tragis di Pantai Drini, Polres Gunungkidul Bakal Periksa Pihak SMPN 7 Mojokerto – Halaman all

    Imbas Insiden Tragis di Pantai Drini, Polres Gunungkidul Bakal Periksa Pihak SMPN 7 Mojokerto – Halaman all

    Polres Gunungkidul bakal periksa pihak SMPN 7 Mojokerto dan travel agen terkait insiden outing class tragis di Pantai Drini.

    Tayang: Sabtu, 1 Februari 2025 13:06 WIB

    Kompas.com/Markus Yuwono

    SISWA TERSERET OMBAK: Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 siswa terseret ombak, empat orang dinyatakan meninggal dunia. Terkini, Polres Gunungkidul bakal memeriksa pihak SMPN 7 Mojokerto terkait insiden tragis tersebut. 

    TRIBUNNEWS.COM – Polres Gunungkidul, Yogyakarta akan memeriksa pihak SMPN 7 Mojokerto terkait insiden tragis yang terjadi saat outing class di Pantai Drini, di mana 13 siswa terseret ombak, mengakibatkan empat pelajar meninggal dunia.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza, mengungkapkan undangan pemeriksaan telah dikirimkan kepada pihak sekolah dan travel agen yang terlibat.

    “Undangan pemeriksaan tersebut kami kirim hari ini. Selain ke pihak sekolah, undangan juga kami layangkan ke pihak travel agen,” ujarnya, Jumat (31/1/2025).

    Pihak kepolisian telah melakukan klarifikasi terhadap kepala sekolah, travel agen, dan tim SAR yang berada di lokasi saat kejadian.

    Namun, penyelidikan masih berlanjut untuk menentukan apakah terdapat unsur kelalaian.

    “Masih didalami terkait unsur kelalaiannya,” jelas Mirza.

    Lebih lanjut, Mirza meluruskan informasi yang beredar mengenai penahanan Kepala SMPN 7 Mojokerto.

    Faktanya, pihak kepolisian tidak menahan yang bersangkutan. 

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan baik polda maupun polres,” urainya.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’9′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dispendik Mojokerto Tangguhkan Outing Class di Alam Bebas

    Dispendik Mojokerto Tangguhkan Outing Class di Alam Bebas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Mojokerto menangguhkan kegiatan outing class yang dilakukan di alam bebas. Keputusan yang dimuat dalam Surat Edaran (SE) tersebut merupakan buntut dari insiden 13 siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

    Kepala Dispendik Kabupaten Mojokerto, Ludfi Ariyono mengatakan, SE Nomor : 421/48/416-101/2025 tersebut dikeluarkan pasca pihaknya menggelar Rapat dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Forum Kelompok Kerja Kepala Sekolah (FK3S) pada, Rabu (30/1/2025) kemarin.

    “Penangguhan kegiatan outing class pada satuan pendidikan ini didasari karena faktor cuaca ekstrem yang terjadi belakangan ini. Karena akhir-akhir ini kondisi cuaca yang kurang aman dan tidak kondusif, rencana outing class di alam bebas dan area terbuka ditunda atau ditangguhkan untuk sementara waktu,” ungkapnya, Sabtu (1/2/2025).

    Masih kata Lutfi, rencana outing clas si alam bebas dan area terbuka seperti, pantai, pegunungan dan sungai ditunda untuk sementara waktu. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah ketidakkondusifan sehingga pihaknya menunda pelaksanaan outing class yang sudah dijadwalkan masing-masing sekolah, khususnya di alam terbuka.

    “Kegiatan outing class yang menunjang pembelajaran, tetap bisa digelar asalkan berada di area edukatif. Seperti museum, cagar budaya atau candi, perpustakaan, serta wisata religi yang mendukung mata pelajaran muatan lokal. Namun jika tetap dilakukan maka dihimbau agar panitia memastikan perencanaannya,” katanya.

    Lutfi menegaskan, panitia outing class satuan pendidikan tersebut wajib membuat izin pemberitahuan yang meliputi tujuan, waktu dan lokasi kegiatan kepada Dispendik Kabupaten Mojokerto. Saat outing class, pihak sekolah harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan bagi peserta didik.

    “Panitia outing class harus memperhatikan keselamatan, disiplin dan pengawasan terhadap peserta didik. Satuan pendidikan juga wajib melaporkan hasil outing class kepada Disspendik, termasuk penyediaan sarana dan prasarana kendaraan yang membawa peserta didik harus sesuai standar,” ujarnya.

    Diantaranya, harus ada penyertaan kelayakan kendaraan berdasarkan uji kir dan masa berlaku kendaraan serta Surat Izin Mengemudi (SIM) dan kru perjalanan. Baik sopir, cadangan sopir, dan kernet, SE yang ditujukan SD Negeri/swasta, SMP Negeri/swasta dan PAUD Negeri/swasta se-Kabupaten Mojokerto.

    “SE tersebut kita sampaikan kepada Kepala SD Negeri/swasta, Kepala SMP Negeri/swasta dan Kepala Satuan PAUD Negeri/swasta se-Kabupaten Mojokerto. SE ini berlaku sampai ada petunjuk lebih lanjut karena memang mengingat saat ini masih cuaca ekstrem,” pungkasnya. [tin/beq]

  • Gapeka 2025 Mulai Berlaku, KAI Tambah Frekuensi Perjalanan 8 KA Jarak Jauh – Halaman all

    Gapeka 2025 Mulai Berlaku, KAI Tambah Frekuensi Perjalanan 8 KA Jarak Jauh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan bersama PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan transportasi kereta api di Indonesia melalui pemberlakuan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025.

    Gapeka 2025 bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas antarwilayah, serta memberikan layanan transportasi yang lebih cepat dan efisien bagi masyarakat.

    “Dalam Gapeka 2025, KAI melakukan peningkatan kecepatan operasional di 25 lintas Jawa dan 19 lintas Sumatera. Melalui peningkatan prasarana hingga 120 km/jam serta penggunaan sarana terbaru yang jauh lebih andal, kecepatan operasional kereta semakin optimal. Dampak dari peningkatan ini adalah pengurangan waktu perjalanan secara keseluruhan sehingga memungkinkan pelanggan kereta api tiba lebih cepat di tujuan,” ungkap Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Jumat (31/1/2025) dikutip dari Siaran Pers KAI.
     
    “Melalui peningkatan kecepatan, penambahan jalur, reaktivasi stasiun, serta optimalisasi pola operasi, kami berharap layanan kereta api semakin menjadi pilihan utama masyarakat. Peningkatan ini juga diharapkan dapat menggerakkan perekonomian daerah dan meningkatkan konektivitas nasional,” tambahnya.

    Sejalan dengan meningkatnya permintaan layanan transportasi, KAI menambah jumlah perjalanan kereta api sebanyak 8 persen hingga 17 persen dibandingkan realisasi eksisting.

    Kapasitas angkut juga meningkat sebanyak 14 persen hingga 21 persen.

    Daftar kereta api yang mendapatkan peningkatan frekuensi perjalanan antara lain:

    KA Argo Merbabu: Dari 2 KA menjadi 6 KA
    KA Taksaka: Dari 4 KA menjadi 6 KA
    KA Purwojaya: Dari 2 KA menjadi 6 KA
    KA Sawunggalih: Dari 4 KA menjadi 6 KA
    KA Tawang Jaya Premium: Dari 2 KA menjadi 3 KA
    KA Menoreh: Dari 2 KA menjadi 3 KA
    KA Harina: Dari 2 KA menjadi 4 KA
    KA Pangrango: Dari 6 KA menjadi 8 KA

    Sebagai bagian dari inovasi layanan, KAI juga melakukan optimalisasi serta perubahan rute pada beberapa kereta api untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.

    Beberapa perubahan yang dilakukan meliputi:

    KA Argo Cheribon: Dialihkan menjadi KA Gunungjati dan Cakrabuana.
    KA Kutojaya Utara: Dialihkan menjadi KA Madiun Jaya.
    KA Argo Parahyangan: Mengalami perubahan nama menjadi KA Parahyangan dengan penambahan stasiun perhentian.
    KA Argo Bromo Anggrek: Tidak berhenti di Stasiun Bojonegoro & Pekalongan sehingga perjalanan jauh lebih cepat.
    KA Argo Wilis: Tidak berhenti di Stasiun Ciamis sehingga perjalanan lebih cepat.

    Pada Gapeka 2025 KA penumpang baru juga turut hadir seperti:

    KA Madiun Jaya relasi Madiun – Pasarsenen (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.
    KA Sancaka Utara relasi Surabaya Pasarturi – Solo Balapan – Cilacap (PP), Kelas Eksekutif dan Bisnis.
    KA Cakrabuana relasi Gambir – Cirebon – Purwokerto (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.
    KA Ijen Ekspres relasi Ketapang – Malang (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.
    KA Gunung Jati relasi Gambir – Cirebon – Semarang Tawang Bank Jateng (PP), Kelas Eksekutif dan Ekonomi.

    Tak hanya dari angkutan penumpang, KAI juga meningkatkan kapasitas angkutan barang dengan menambah:

    6 KA Reguler Batubara PT BA menjadi 24 Baratahan dan 16 Barapati.
    3 KA Reguler Batubara Swasta (1 Simpang Muara dan 2 Bara Serdang).

    Direktur Jenderal (Dirjen) Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risal Wasal mengatakan perubahan Gapeka 2025 diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mendorong roda perekonomian masyarakat.

    “Dalam Gapeka 2025, peningkatan dari jalur tunggal menjadi jalur ganda juga dihadirkan sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas, seperti Bogor-Cicurug, Kiaracondong-Gedebage, Haurpugur-Cicalengka, Solo Balapan-Kalioso, Mojokerto-Sepanjang, dan Muaraenim-Muaralawai. Tak hanya itu, DJKA juga menambahkan lintas baru, yakni Rantauprapat Baru-Pondok S5, Semarang Tawang – Tanjungmas,  Kreunggeukueh – Muara Satu serta Bingei-Beitang. Dengan penambahan jalur ini, diharapkan layanan kereta api semakin luas jangkauannya dan semakin mendukung mobilitas serta perekonomian masyarakat,” ungkap Risal Wasal.

    Dengan penerapan Gapeka 2025, DJKA dan KAI menegaskan keseriusan dalam menciptakan sistem transportasi yang lebih cepat, aman, dan nyaman.

    Berbagai peningkatan yang dilakukan tidak hanya berdampak pada efisiensi perjalanan, tetapi juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
     
    (Tribunnews.com/Latifah)