kab/kota: Mojokerto

  • 9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    9 Daerah Bakal Hujan saat Siang hingga Malam, Termasuk Sumenep Mojokerto, Cuaca 4 Februari 2025

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim hari ini, Selasa, 4 Februari 2025.

    Beberapa daerah diprediksi hujan saat siang hingga malam.

    Hal tersebut berdasarkan pada laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

    Menurut BMKG, Sumenep dan Mojokerto termasuk dalam daftar daerah yang akan diguyur hujan.

    Hujan berintensitas ringan ini akan mulai turun pada pukul 11.00 WIB.

    Di waktu ini, Sumenep akan hujan dan bertahan hingga sore hari.

    Di sisi lain, Situbondo juga hujan saat sore, sekira pukul 15.00, 16.00, dan 17.00 WIB.

    Saat malam, Bangkalan, Gresik, Jombang, Mojokerto, Lamongan, Madiun, Nganjuk, Ngawi, dan Sumenep bakal diguyur hujan ringan.

    Perkiraan waktu turun hujan ini sekira pukul 18.00, 19.00, dan 20.00 WIB.

    Hanya hujan di Sumenep yang bertahan hingga pukul 21.00 WIB.

    Selain cuaca hujan, daerah Jawa Timur cenderung berawan saat siang.

    Sekira pukul 14.00 WIB, Bondowoso dan Jember akan cerah berawan.

    Jember bahkan cerah pada pukul 15.00 WIB, sementara Bondowoso dan Bangkalan cerah berawan.

    Kabut juga akan terjadi di beberapa wilayah, yaitu Gresik, Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban.

    Berhubung cuaca hujan, warga diharapkan membawa payung atau jas hujan sebelum beraktivitas di luar ruangan.

    Para pengguna jalan juga diimbau berhati-hati sebab jalanan licin.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca Jatim ini bisa diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita seleb lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Mobil Isuzu Panther di Mojokerto Terjun ke Sawah

    Mobil Isuzu Panther di Mojokerto Terjun ke Sawah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebuah mobil Isuzu Panther nopol S 1784 RN terjun ke area persawahan Desa Medali, Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Senin (2/2/2025). Diduga ban belakang sebelah kiri terlepas sehingga mobil dikendarai Slamet bersama istrinya ini terjun ke area persawahan desa setempat.

    Warga Dusun Karanglo, Desa Karangkuten, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto tersebut berjalan dari arah selatan ke utara atau dari Puri ke Kota Mojokerto. Korban yang tengah bepergian bersama istri mengunjungi orang tuanya di Lamongan ini hilang kendali saat ban belakang sebelah kiri terlepas.

    Mobil langsung terjun ke area persawahan di sisi kiri jalan. Beruntung kedua korban selamat dalam kecelakaan tunggal tersebut. Sementara di dalam terdapat puluhan bebek yang dimasukkan ke dalam dua buah keranjang turut dievakuasi sejumlah relawan dan warga.

    Karena terlihat shock, bebek-bebek di keranjang tersebut langsung disiram air sungai yang ada di lokasi. Kecelakaan tunggak tersebut menarik perhatian warga sekitar sehingga lokasi kejadian sempat menjadi tontonan warga lantaran jalur tersebut merupakan jalur penghubung antar kecamatan.

    Evakuasi mobil warna hijau tersebut menunggu mobil derek lantaran mobil masuk area persawahan sekitar 4 meter dari tepi jalan raya. Sementara tanaman padi yang baru berumur satu bulan tersebut rusak akibat mobil yang terjun tersebut.

    Korban, Slamet mengatakan, kecelakaan tersebut tidak disadarinya. “Tiba-tiba ban belakang kiri lepas akhirnya mobil terjun ke sawah. Saya sama istri mau ke Lamongan ke rumah orang tua, iya bawa bebek di belakang. Tidak ada yang terluka, istrinya saya hanya shock,” ungkapnya. [tin/kun]

  • MPP ‘Tantya Sudhirajati’ Polres Mojokerto Kota Terlengkap di Jatim

    MPP ‘Tantya Sudhirajati’ Polres Mojokerto Kota Terlengkap di Jatim

    Mojokerto (beritajatim.com) – Polres Mojokerto Kota telah menghadirkan inovasi terbaru dalam pelayanan kepada masyarakat yang ada pada Mall Pelayanan Publik (MPP) ‘Tantya Sudhirajati’. MPP yang terletak di tepat di samping kiri Mapolres Mojokerto Kota ini menjadi salah satu MPP terlengkap di wilayah Polda Jawa Timur.

    MPP ‘Tantya Sudhirajati’ menempati bangunan yang sebelumnya digunakan sebagai kantor Satlantas Mapolres Mojokerto yang berada di Jalan Bhayangkara, Kota Mojokerto. Dengan jam operasional mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB, keberadaan MPP ini lebih memudahkan warga untukmengurus surat-surat.

    MPP ‘Tantya Sudhirajati’ menawarkan delapan layanan publik yang terintegrasi dalam satu atap yaitu pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), pelayanan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN), pelayanan Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan Laka Lantas, pelayanan Samsat untuk pembayaran pajak kendaraan tahunan.

    Pelayanan pengambilan tilang, pelayanan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) untuk pembuatan laporan kepolisian, pelayanan perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) dan pelayanan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB). Fasilitas dirancang ramah terhadap kelompok rentan.

    Termasuk penyandang disabilitas, lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan ibu menyusui. Beberapa fasilitas pendukung yang tersedia antara lain, jalur landai dengan pegangan tangan di kedua sisi untuk memudahkan akses lansia dan penyandang disabilitas, guiding block bagi tunanetra, alat bantu dengar dan papan informasi dalam huruf braille.

    Loket khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas, ruang laktasi bagi ibu menyusui, area bermain anak, ruang tunggu yang nyaman dengan sofa dan pendingin ruangan dan toilet khusus untuk kelompok rentan.

    “Dengan berbagai fasilitas tersebut, diharapkan MPP ‘Tantya Sudhirajati’ dapat memberikan pelayanan yang optimal dan inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat, khususnya kelompok rentan. Sehingga mereka dapat mengakses layanan Kepolisian dengan lebih mudah dan nyaman,” ungkap Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Daniel S Marunduri, Senin (3/2/2025).

    Inovasi ini menunjukkan komitmen Polres Mojokerto Kota dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendekatkan diri kepada masyarakat. Dengan adanya MPP ‘Tantya Sudhirajati’, masyarakat Kota Mojokerto kini dapat mengurus berbagai keperluan administrasi kepolisian dalam satu tempat yang nyaman, efisien, dan ramah bagi semua. [tin/but]

  • Pedagang Bakso di Mojokerto Ditemukan Membusuk di Tempat Kos

    Pedagang Bakso di Mojokerto Ditemukan Membusuk di Tempat Kos

    Mojokerto (beritajatim.com) – Rumah kos si Sawahan Gang 3, Kelurahan Sawahan RT 6 RW 1, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Senin (3/2/2025) dihebohkan dengan penemuan penghuni kos yang meninggal dunia. Ini lantaran korban ditemukan dalam kondisi membusuk di dalam tempat kos.

    Korban yang diketahui Subakir (57) ini ditemukan sudah tak bernyawa setelah tetangga tempat kos korban mencium bau tak sedap yang berasal dari tempat korban sekira pukul 07.00 WIB Sehingga tetangga tempat kos korban melaporkan ke pemilik kos untuk membuka paksa pintu tempat kos korban lantaran dikunci dari dalam.

    Kapolsek Mojosari, Kompol Purnomo mengatakan, saksi mencium bau tidak sedap berasal dari tempat kos korban. “Saksi curiga karena korban sudah ± 4 hari tidak keluar dari tempat kosnya sehingga saksi menghubungi pemilik kos untuk membuka paksa pintu tempat kos korban,” ungkapnya.

    Setelah dibuka paksa baru diketahui jika sumber bau tidak sedap tersebut berasal dari korban yang ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Atas temuan tersebut, pemilik tempat kos korban pun melaporkan penemuan mayat korban yang diduga meninggal dunia karena sakit ke Polsek Mojosari.

    “Kami mendapatkan informasi dari pemilik tempat kos jika ada penemuan mayat di tempat kosnya. Korban merupakan salah satu penghuni tempat kos yang setiap harinya berjualan bakso, diduga korban meninggal karena sakit. Saat ini jenazah korban di ruang jenazah RSUD Prof Dr Soekandar,” katanya. [tin/kun]

  • Aturan Kendaraan Wajib Asuransi Buat Ekonomi Tekor Rp68 T

    Aturan Kendaraan Wajib Asuransi Buat Ekonomi Tekor Rp68 T

    Jakarta, FORTUNE – Hasil studi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) mengungkapkan bahwa rencana kebijakan Pemerintah yang akan mewajibkan semua kendaraan bermotor untuk memiliki asuransi Third Party Liability (TPL) bakal merugikan perekonomian nasional.

    Direktur Ekonomi Digital CELIOS, Nailul Huda menjelaskan, bila asuransi tanggung jawab hukum pihak ketiga ini dijalankan mulai 2025 bakal membuat output ekonomi tekor Rp 68,3 triliun hingga 2045. Bahkan, produk domestik bruto (PDB) RI akan turun hingga Rp 21 triliun, serta pendapatan masyarakat akan turun sebesar Rp 20,7 triliun akibat tersedot untuk biaya asuransi.

    “CELIOS menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan kembali implementasi kebijakan ini dengan memperhatikan dampak sosial dan ekonomi yang mungkin terjadi,” ujar Huda melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Senin (3/2).

    OJK buka suara terkait perumusan kebijakan asuransi wajib

    Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (ojk.go.id)

    Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono menyebut kebijakan Asuransi Wajib di kendaraan telah digunakan di berbagai negara. Menurutnya, Indonesia telah ketinggalan jaman karena belum menerapkan kebijakan itu.

    “Indonesia ketinggalan dari negara-negara lain. Orang tabrakan di jalan ribut, siapa yang ganti ini, siapa yang ganti ini. Nah itu perlu mendapatkan perhatian dan formulasinya kita tunggu aja,” kata Ogi saat ditemui di Jakarta (3/1).

    Di sisi lain, Ia mengatakan bahwa aturan asuransi wajib nantinya akan berbentuk Peraturan Pemerintah (PP) dan akan menjadi wewenang pemerintah dalam membentuk aturan. Untuk itu, saat ini OJK sebagai regulator masih menunggu keputusan dari pemerintah.

    “Itu domainnya pemerintah bukan OJK. Kami akan follow up Peraturan Pemerintah itu seperti apa,” kata Ogi.

    Asuransi wajib diusulkan masuk dalam STNK

    Petugas mengevakuasi mobil Pajero nopol B 1264 BJU yang ditumpangi artis Vanessa Angel dan keluarganya usai mengalami kecelakaan di ruas tol Jombang-Mojokerto KM 672 arah Surabaya. (AntaraFoto/Syaiful Arif)

    Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengaku siap menjalankan amanat dari kebijakan tersebut. Ketua AAUI Budi Herawan mengatakan, pihaknya mengusulkan agar pembayaran premi dari asuransi ini bisa disatukan dengan pembayaran pajak STNK kendaraan.

    Seperti diketahui, dalam pembayaran pajak STNK saat ini masyarakat sudah diwajibkan untuk ikut serta dalam Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Namun asuransi itu hanya memberi santunan pada korban kecelakaan, bukan kepada pihak ketiga yang mengalami kerugian atas kecelakaan. 

  • Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    Profil Evi Poespito Hany, Kepsek SMPN 7 Mojokerto Diisukan Ditahan Buntut Tragedi Pantai Drini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut sosok Evi Poespito Hany, kepala sekolah SMPN 7 Mojokerto.

    Nama Evi menjadi sorotan publik usai diperiksa polisi buntut dari 4 siswanya tewas terseret ombak di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Selasa (28/1/2025) lalu.

    Kepsek SMPN 7 Mojokerto sebelumnya memenuhi undangan pemeriksaan yang dilayangkan oleh Polres Gunungkidul.

    Ia mendatangi Polres Gunungkidul pada Jumat (31/1/2025).

    Selama kurang lebih 3 jam, Evi dimintai keterangan terkait tragedi Pantai Drini.

    Ia enggan berkomentar saat ditanya awak media.

    Berdasarkan pantauan TribunJogja.com, Evi tampak keluar dari ruang pemeriksaan dan langsung masuk ke mobil sekitar pukul 17.05 WIB.

    Kasat Reskrim Polres Gunungkidul, AKP Ahmad Mirza dalam kesempatannya membenarkan telah memeriksa Kepsek SMPN 7 Mojokerto tersebut.

    “Benar (pemeriksaan terhadap kepala sekolah), akan kami informasikan lebih lanjut terkait hal ini,” katanya, dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/2/2025).

    Selain Evi, pihak travel agent juga bakal diperiksa.

    Polisi saat ini sedang menelusuri unsur kelalaian hingga berujung tewasnya 4 siswa.

    “Kami masih dalam proses penyelidikan dan belum ada penetapan tersangka,” jelasnya.

    AKP Ahmad juga membantah isu Kepsek SMPN 7 Mojokerto ditahan karena kasus ini.

    “Informasi yang beredar tidak benar. Posisi kepala sekolah tidak ditahan, baik polda maupun polres,” tegasnya, dikutip dari TribunJogja.com.

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, Evi lahir di Lumajang 11 Maret 1967 atau kini berusia 58 tahun.

    Dirinya sudah bertahun-tahun lamanya mengabdi menjadi guru.

    Evi pertama kali diangkat sebagai pegawai negeri pada tahun 1993.

    Kala itu, dirinya mengajar di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

    Dua tahun setelahnya, Evi dimutasi di SMPN 7 Mojokerto.

    Karernya naik saat diangkat menjadi kepala sekolah di SMPN 3 Mojokerto pada 2015. 

    Beberapa tahun setelahnya, Evi dipindah di SMPN 7 Mojokerto dan menjabat sebagai kepala sekolah hingga sekarang.

    Informasi tambahan, ia memiliki dua titel akademis, yakni Doktoranda (Dra.) dan Magister Pendidikan (M.Pd.).

    Tim SAR gabungan menemukan siswa SMPN 7 Mojokerto, Jawa Timur, bernama Rifky Yudha Pratama (13) yang hilang terseret ombak, Rabu (29/1/2025) pukul 07.30 WIB.

    Rifky Yudha Pratama ditemukan dalam kondisi meninggal terseret ombak Pantai Drini, Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Dengan temuan ini, total ada empat siswa SMPN 7 Mojokerto yang meninggal di Pantai Drini.

    Ketiga korban lain yang bernama Alfian Aditya  Pratama (13), Malfen Yusuf Adhi Dilaga (13), dan Bayhaki F (13) ditemukan pada Selasa (28/1/2025).

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono, mengatakan operasi pencarian hari kedua dilakukan tim darat dan tim laut sejak pukul 06.00 WIB. 

    Jenazah ditemukan di kedalaman 10 meter di sekitar lokasi korban hilang.

    “Sebenarnya,  lokasi temuan korban ini sudah kami prediksi kalau lokasinya tidak jauh dari lokasi pertama. Dan, benar korban ditemukan sekitar 20 meter dari lokasi penemuan pertama,” paparnya, Rabu, dikutip dari TribunJogja.com.

    Menurutnya, proses pencarian dapat berjalan lancar karena cuaca di Pantai Drini mendukung dan gelombang laut cukup landai.

    “Alhamdulillah, cuaca hari ini sangat cerah. Gelombang laut juga terpantau landai hanya sekitar 4 kaki. Cuaca yang mendukung ini membantu dalam pencarian korban pada pagi ini,” lanjutnya.

    Jenazah telah dievakuasi ke RSUD Saptosari untuk dilakukan pemeriksaan.

    Dengan penemuan jasad Rifky Yudha Pratama, operasi pencarian ditutup.

    Sebelumnya, 13 siswa SMP N 7 Mojokerto tenggelam di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) sekitar pukul 06.30 WIB.

    Sebanyak sembilan siswa dapat diselamatkan, namun empat siswa dilaporkan hilang.

    SISWA TERSERET OMBAK: Petugas dibantu masyarakat melakukan evakuasi terhadap siswa SMP 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Sebanyak 13 siswa terseret ombak, tiga orang dinyatakan meninggal dunia, dan satu masih dinyatakan hilang hingga Selasa siang. (Kompas.com/Markus Yuwono)

    Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, menjelaskan rombongan siswa SMP N 7 Mojokerto berjumlah 261 pelajar dengan 16 pendamping.

    Mereka hendak melakukan kegiatan outing class di Pantai Drini.

    “Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak,” jelasnya, Selasa.

    Proses evakuasi langsung dilakukan saat saksi melihat para siswa tenggelam.

    “Namun, dari 13 pelajar yang terseret ombak baru sembilan pelajar yang berhasil diselamatkan, sedangkan empat pelajar lain masih dilakukan pencarian,” sambungnya.

    Ia menduga para korban berenang terlalu jauh dari bibir pantai bahkan berada di  jalur kapal nelayan. 

    “Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kepala Sekolah SMPN 7 Mojokerto Diperiksa Polres Gunungkidul, Buntut Tragedi Siswa di Pantai Drini

    (Tribunnews.com/Endra/Mohay)(TribunJogja.com/Nanda Sagita Ginting)

  • 2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    2 Nyawa Melayang dalam Kecelakaan di Tol Jombang: Avanza Seruduk Truk dari Belakang

    TRIBUNJATENG.COM, JOMBANG – Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Raya Tol KM 677.150 Jalur B Desa Karangdagangan, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, pada Jumat (31/1/2025) pagi.

    Dua orang yang tewas.

    Kedua korban merupakan pegawai Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur.

    Kecelakaan maut melibatkan dua kendaraan.

    Mobil Avanza dengan nomor polisi L 1932 DP menabrak bagian belakang sebuah truk.

    Dua penumpang mobil Avanza meninggal dunia. 

    Dua korban tewas yakni Nita Yunita Sari (30) warga Jalan Kemuning Raya, No 17 Rt/Rw 14/02 Desa Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, dan Sri Sunarsih (55) warga Bumi Candi Asri Gang 2/01, Rt/Rw 06/04 Deda Ngampelsari, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo. 

    Sementara korban selamat adalah sopir kendaraan Avanza nomor polisi (nopol) L 1932 DP bernama Sudirman (49) warga jalan Manggis Rt/Rw 01/02 Desa Dermo, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. 

    Dua korban bersama sopir ini merupakan pegawai di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Daksa Pasuruan di Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan.

    Kepala Dishub Jombang, Hari Purnomo pun saat dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. 

    “Benar, pegawai di UPT Dinsos Provinsi di Pasuruan, Jawa Timur,” ucapnya saat dikonfirmasi melalui pesan singkat pada Jumat (31/1/2025). 

     Pasca kecelakaan tersebut, kedua korban yang tewas langsung dievakuasi dan dilarikan ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Jombang sebelum akhirnya diantarkan ke pihak keluarga. 

    “Kami, di Dinsos Kabupaten Jombang juga ikut menyampaikan belasungkawa sebesar-besarnya,” katanya. 

    Sementara itu Kepala Unit Penegakan Hukum (Kanit Gakkum) Satlantas Polres Jombang, Ipda Siswanto menyebut jika mobil Avanza yang membawa dua korban tewas itu terlibat kecelakaan di Tol Jombang-Mojokerto dan hendak menuju ke Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. 

    Diketahui, tujuan ke Kabupaten Tulungagung adalah untuk mengikuti istigasah.

    “Mau istigasah di Tulungagung,” ungkapnya.

    “Mobil Avanza ini menabrak truk dari belakang.

    Dua orang tewas di lokasi kejadian.

    Satu orang duduk di posisi bagian depan dan satu orang lagi di belakang.

    Untuk truk saat ini masih kami dalami,” katanya. 
     
    Dua korban tewas juga sudah dievakuasi ke RSUD Jombang.

    Penyebab past kecelakaan kini masih didalami oleh pihak kepolisian. (*)

     

  • Waspada Rip Current, Arus Mematikan Seperti yang Terjadi di Pantai Drini Gunung Kidul Yogyakarta

    Waspada Rip Current, Arus Mematikan Seperti yang Terjadi di Pantai Drini Gunung Kidul Yogyakarta

    JAKARTA – Peristiwa memilukan terjadi di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Study tour yang seharusnya menjadi momen menggembirakan berubah jadi mimpi buruk setelah 13 siswa terseret arus gelombang laut, empat di antaranya meninggal dunia.

    Sebanyak 257 siswa SMP 7 Mojokerto bersama 16 guru tiba di Pantai Drini untuk kegiatan outing class. Sebelum memula aktivitas, rombongan diminta sarapan, namun sejumlah siswa laki-laki memilih langsung bermain air.

    Sekitar pukul 07.00, datang ombak besar dan menyeret 13 siswa ke tengah laut. Sembilan siswa berhasil diselematkan oleh tim penjaga pantai, namun empat pelajar lain ditemukan meninggal dunia dalam insiden ini.

    Penyebab Kecelakaan di Pantai

    Pantai memang sering menjadi destinasi favorit untuk berlibur, termasuk kegiatan outing class yang dilakukan sejumlah sekolah. Namun di balik keindahannya, terdapat bahaya yang tidak disadari pengunjung.

    Seperti yang dialami belasan siswa SMP 7 Mojokerto di Pantai Drini beberapa hari lalu. Diketahui lokasi mereka saat bermain air tepat berada di celah antara terumbu yang biasanya digunakan sebagai jalur masuk kapal.

    Peristiwa ini terjadi saat kondisi gelombang dan ketinggian pasang cukup untuk membentuk rip current, arus laut kuat yang bisa menyeret perenang hingga ke tengah laut dalam hitungan detik.

    Pengunjung berwisata di Pantai Parangtritis, Bantul, D.I Yogyakarta, Sabtu (13/4/2024)(ANTARA/Andreas Fitri Atmoko)

    Fenomena ini menjadi penyebab utama kecelakaan dan tenggelamnya wisatawan di berbagai pantai di dunia. Menyusul insiden di Pantai Drini, istilah rip current kini menjadi perbincangan khalayak.

    Mengutip laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MBKG) rip current adalah arus kuat dari air laut yang yang bergerak menjauh dari pantai. Mereka bahkan dapat menyapu perenang terkuat sekalipun ke laut.

    “Rip current disebabkan karena adanya pertemuan ombak yang sejajar dengan garis pantai sehingga menyebabkan terjadinya arus balik dengan kecepatan arus yang tinggi,” demikian dikutip laman BMKG.

    Dosen Sekolah Vokasi, Hendi Fachturohman, S.Si., M.Sc., mengatakan, dari hasil riset yang pernah ia lakukan sebelumnya, di kawasan Pantai Drini memang terdapat rip current dengan tipe menetap di lokasi tersebut.

    “Rip current yang bersifat menetap dapat muncul pada waktu tertentu ketika kondisi gelombang cukup,” ujar Hendi.

    Faktor pembentuk rip current, kata Hendi, dipengaruhi oleh kondisi hidrodinamis atau ombak dan pasang surut, serta kondisi batimetri atau kedalaman dasar laut. Struktur keras seperti tebing juga bisa menjadi faktor pembentuk rip current karena memantulkan gelombang yang datang.

    Namun, rip current ada yang bersifat menetap dan ada pula yang berpindah pindah, bergantung pada kondisi morfologi dasar laut ketika rip current terbentuk.

    “Peningkatan aktivitas gelombang dapat meningkatkan juga kekuatan rip current karena bisa membangkitkan arus umpan yang lebih kuat,” jelasnya.

    Mengenali Tanda Rip Current

    Meski berbahaya, masyarakat sebenarnya bisa mengetahui tanda-tanda adanya rip current. Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah tidak terbentuknya buih setelah gelombang pecah. Dituturkan Hendi, jika ombak tidak pecah dan permukaan air yang terlihat tenang, tidak terdapat buih atau riak sebenarnya justru terdapat arus balik yang sangat berbahaya.

    “Yang jelas, jika tidak bisa berenang jangan sekali kali-kali masuk terlalu jauh ke laut, dan selalu patuhi himbauan petugas,” katanya.

    Tim gabungan masih mencari satu korban tenggelam di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul, DIY. (ANTARA/HO-Dokumen SAR Linmas Gunungkidul)

    Apabila terjebak di dalamnya, Hendi menyarankan untuk berenang ke samping kanan atau kiri. Lalu berenang mengikuti arah rip current hingga keluar dari saluran saat rip current terpecah sehingga bisa mudah untuk berenang menuju kembali ke darat.

    Hal tersebut bisa dilakukan daripada melawan arus karena akan sangat susah dan banyak menghabiskan energi. Hendi menjelaskan, salah satu alasan rip current banyak menelan korban karena perenang biasanya kehabisan tenaga akibat melawan arah arus.

    Selain itu, semua pemangku kepentingan perlu duduk bersama merumuskan pengelolaan wisata yang lebih aman sehingga dapat memberikan edukasi ke pengunjung wisata.

    Pemerintah hendaknya mendukung dengan memberikan perhatian lebih terhadap upaya mitigasi di kawasan pesisir, tidak hanya untuk rip current tapi juga ancaman bencana yang lain. Di samping itu, pengelola juga diharapkan memprioritaskan keselamatan dan keamanan pengunjung dan aktif melakukan edukasi dan sosialisasi.

    “Wisatawan juga perlu proaktif dalam mencari informasi mengenai hal-hal apa saja yang penting untuk dilakukan dan tidak dilakukan ketika berwisata ke pantai. Terpenting, mematuhi himbauan dari petugas,” Hendi menjelaskan.

    Ia menuturkan, banyak media edukasi dan cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait rip current ini. Akses informasi saat ini pun sudah sangat mudah.

    “Kami sebagai peneliti juga sudah berupaya untuk menyampaikan berbagai cara mitigasi dengan bekerjasama dengan berbagai media”, ungkap Hendi.

    Di samping itu, informasi mengenai rip current sebenarnya juga bisa disampaikan oleh para tour leader atau pihak-pihak yang berkepentingan di bidang wisata.

    “Kegiatan study tour seperti yang terjadi di Pantai Drini sebenarnya menjadi wadah yang pas untuk edukasi hal-hal seperti ini sehingga ada proses pembelajaran yang disampaikan,” pungkasnya.

  • Siswa SMP N 7 Mojokerto Masih Trauma Imbas Tragedi di Pantai Drini: Ada yang Menangis dan Sedih – Halaman all

    Siswa SMP N 7 Mojokerto Masih Trauma Imbas Tragedi di Pantai Drini: Ada yang Menangis dan Sedih – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tragedi menyedihkan yang menimpa 13 siswa SMP N 7 Kota Mojokerto di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa, 28 Januari 2025, masih membekas dalam ingatan siswa-siswi tersebut.

    Dalam rangkaian kegiatan outing class, empat dari 13 siswa tersebut kehilangan nyawa akibat terseret ombak.

    MA, seorang siswi kelas 9 berusia 15 tahun dari SMP N 7 Mojokerto, mengungkapkan bahwa masih banyak siswa yang merasakan dampak emosional dari peristiwa tersebut. 

    “Siswa kelas 7 pada trauma, karena katanya ini first time (pertama kali) dia melihat kejadian seperti itu.” 

    “Sampai sekarang masih ada yang menangis dan sedih,” kata MA (15), Sabtu (1/2/2025), dilansir Tribun Jatim.

    Ia mengaku sangat terpukul dengan tragedi tersebut. Dirinya tak menyangka kegiatan outing class yang rutin digelar sekolahnya berubah menjadi musibah.

    “Saya ikut prihatin dan sedih, karena yang meninggal dunia itu semua adalah teman dekat saya,” ungkap MA.

    Sebagai dampak dari peristiwa tragis ini, Pemerintah Daerah Kota Mojokerto telah mengeluarkan kebijakan untuk membatasi kegiatan outing class.

    MA menekankan pentingnya kegiatan tersebut, tetapi dengan catatan lokasi yang lebih aman.

    “Sebenarnya untuk outing class tidak ke pantai, melainkan ke tempat-tempat yang bisa menambah pengetahuan.” 

    “Seperti saya dulu ke Museum Kereta Api di Semarang, bukan malah ke pantai,” terangnya.

    MA juga mengungkapkan keinginan siswa untuk tetap memiliki kesempatan berlibur.

    “Semisal outing class ditiadakan lalu murid-murid yang perlu hiburan bagaimana? Karena sekolah itu capek jadi butuh healing, ya meskipun bisa healing sendiri.” 

    “Tetapi ingin healing bersama orang tua kita di sekolah atau disebut guru bersama teman-teman,” ungkap MA.

    Ia berharap agar kegiatan outing class tetap ada, namun dengan syarat lokasi yang lebih edukatif dan aman.

    “Tetap berhati-hati dan patuhi perintah dari guru,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul: Pelajar SMPN 7 Kota Mojokerto masih Trauma Pasca Insiden 4 Siswa Tewas Terseret Ombak Pantai Drini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Plt Bupati Sidoarjo H Subandi Bakal Evaluasi Outing Class

    Plt Bupati Sidoarjo H Subandi Bakal Evaluasi Outing Class

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Plt Bupati Sidoarjo H. Subandi, mengunjungi rumah duka Nafiri Arimbi Maharani, salah satu korban meninggal dalam kecelakaan bus rombongan SMAN 1 Porong. Kedatangannya merupakan bentuk belasungkawa sekaligus dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan.

    Plt Bupati Sidoarjo menyampaikan rasa duka yang mendalam atas musibah tersebut. Ia berharap keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini. “Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” ucap Subandi saat ditemui di rumah duka, Minggu (2/2/2025).

    H. Subandi menekankan pentingnya pencegahan agar peristiwa serupa tidak terulang. Ia mengingatkan agar kegiatan outing class direncanakan secara matang demi keselamatan siswa.

    Terlebih, belum lama ini juga terjadi musibah di Mojokerto, di mana beberapa siswa SMP meninggal saat mengikuti outing class di Yogyakarta.

    Sebagai langkah antisipasi, Subandi memerintahkan sekolah-sekolah, khususnya tingkat SD dan SMP, untuk tidak lagi mengadakan kegiatan outing class. Menurutnya, keselamatan siswa harus menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan pendidikan.

    “Sebelumnya sudah saya perintahkan agar SD dan SMP tidak melakukan outing class. Kalau untuk SMA, itu merupakan wewenang provinsi,” terangnya.

    Dia tidak ingin hal seperti ini terulang. Namanya musibah, kita tidak pernah tahu kapan datangnya.
    Jika kegiatan di luar kelas harus tetap dilakukan, Subandi menyarankan agar dilaksanakan di wilayah sendiri. Dengan demikian, risiko kecelakaan selama perjalanan dapat diminimalkan.

    “Kami berencana menerbitkan surat edaran terkait larangan outing class bagi sekolah-sekolah. Surat edaran tersebut akan segera ditindaklanjuti,” tegasnya.

    Subandi berharap kebijakan ini dapat mengurangi risiko kecelakaan bagi pelajar di Sidoarjo.”Saya berharap langkah ini dapat memberikan perlindungan lebih bagi para siswa,” pungkasnya. (isa/but)