kab/kota: Mojokerto

  • Berikan Pelayanan Publik Berbasis HAM, Lapas Mojokerto Sediakan Fasilitas dan Jalur Khusus Disabilitas

    Berikan Pelayanan Publik Berbasis HAM, Lapas Mojokerto Sediakan Fasilitas dan Jalur Khusus Disabilitas

    Mojokerto (beritajatim.com) – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto memberikan pelayanan publik yang inklusif berbasis Hak Asasi Manusia (HAM). Lapas Kelas IIB Mojokerto menyediakan fasilitas dan jalur khusus bagi penyandang disabilitas.

    Kepala Lapas (Kalapas) Kelas IIB Mojokerto, Rudi Kristiawan mengatakan, upaya ini merupakan bagian dari komitmen Lapas Kelas IIB Mojokerto untuk memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang kondisi fisik, dapat mengakses layanan yang tersedia dengan mudah dan nyaman.

    “Yakni dengan menerapkan prinsip-prinsip HAM. Lapas Mojokerto berusaha mewujudkan lingkungan yang ramah disabilitas. Jalur khusus dan fasilitas pendukung seperti pegangan tangan, serta kursi roda yang disesuaikan bagi penyandang disabilitas telah disiapkan,” ungkapnya, Senin (24/2/2024).

    Hal ini untuk memastikan aksesibilitas yang maksimal, Selain itu, lanjutnya, petugas di Lapas Kelas IIB Mojokerto juga memberikan layanan yang sensitif terhadap kebutuhan khusus tersebut sehingga dapat memberikan pelayanan yang setara dan penuh penghormatan terhadap martabat manusia.

    “Komitmen ini perhatian serius dari Lapas Mojokerto terhadap pentingnya aksesibilitas bagi semua individu tanpa terkecuali dalam mendapatkan pelayanan yang setara. Dengan pendekatan berbasis HAM, Lapas Mojokerto berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil bagi semua kalangan masyarakat,” tegasnya. [tin/kun]

  • Wabup Mojokerto Muhammad Rizal Oktavian Mulai Aktif Bertugas di Pemkab

    Wabup Mojokerto Muhammad Rizal Oktavian Mulai Aktif Bertugas di Pemkab

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pasca dilantik di Istana Kepresidenan Jakarta, Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Muhammad Rizal Oktavian mulai aktif bekerja di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto. Meskipun demikian, ia mengakui bahwa Senin (24/2/2025) bukan hari pertamanya masuk kerja sebagai Wabup Mojokerto.

    Sabtu (22/2/2025), Pemkab Mojokerto mendapat kunjungan dari Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI). Sementara pada Minggu (23/2/2025), pasangan Bupati Mojokerto Muhammad Al Barra menyambut kedatangan Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal Maruli Simanjutak, yang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mojokerto.

    “Instruksi dari Bapak Bupati sendiri, selama Pak Bupati masih di Magelang tanggal 21-28 Februari, saya ditugaskan untuk berkoordinasi Pak Sekda maupun jajaran yang ada. Kurang lebih satu minggu ini, ada beberapa acara. Dua hari ini saja, kita menyambut kedatangan Bapak Kasat,” ungkapnya.

    Agenda Kasat di Kabupaten Mojokerto selama tiga hari mencakup peninjauan peninggalan Kerajaan Majapahit di Kecamatan Trowulan, peresmian sumur bor di Kecamatan Dawarblandong, dan kunjungan ke pabrik ubin keramik PT Arwana Citra Mulia di Kecamatan Kutorejo. Selain itu, ia juga memimpin apel perdana di halaman Pemkab Mojokerto.

    “Jadi saya sudah bertemu Pak Sekda dan rekan-rekan OPD lainnya, waktu mengantarkan Bapak Bupati kemarin. Kita sudah berjumpa karena memang agenda selanjutnya sebenarnya mulai hari Sabtu dan Minggu. Yang dekat ini, salah satu agenda Kajati datang melakukan peresmian,” ujarnya.

    Namun, lanjut dr Rizal, ia harus segera ke Magelang lantaran diminta bergabung dengan kepala daerah se-Indonesia yang menjalani retret di Magelang pada Kamis (27/2/2025). Ia juga mengungkapkan bahwa visi, misi, dan program saat kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 diharapkan bisa mulai dijalankan pada tahun 2025.

    “Seperti program bedah rumah, peningkatan gaji guru MTQ dan Madin, kepesertaan BPJS Kesehatan ditingkatkan lagi. Jadi beberapa program yang harus masuk dalam program 100 hari kerja, selain kita juga akan melihat potensi yang ada dalam visi, misi, dan program kami saat kampanye kemarin,” tegasnya. [tin/beq]

  • Hari Pertama Bekerja, Wawali Mojokerto Tinjau MBG di SMPN 9

    Hari Pertama Bekerja, Wawali Mojokerto Tinjau MBG di SMPN 9

    Mojokerto (beritajatim.com) – Sebanyak 571 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 9 Kota Mojokerto menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pada hari pertama pelaksanaan pasca dilantik, Wakil Wali Kota (Wawali) Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, meninjau langsung program tersebut di SMPN 9.

    Dalam kunjungannya, Wawali didampingi Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, perwakilan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Mojokerto, Santoso Bekti Wibowo, serta Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo. Orang nomor dua di Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto ini turut berinteraksi dengan para siswa penerima manfaat.

    Wawali Mojokerto, Rachman Sidharta Arisandi, menegaskan bahwa pihaknya ingin memastikan program MBG berjalan sesuai harapan. “Sesuai dengan harapan artinya efektif. Harapan kami tidak hanya sekedar sebagai tuan rumah tetapi juga sebagai penerima manfaat,” ujarnya, Senin (24/2/2025).

    Mantan Rektor Universitas Majapahit (Unim) ini menambahkan bahwa program MBG memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan siswa. “Ketika para siswa menuntaskan tugas belajarnya maka bugar badannya, pintar otaknya dan benar perilakunya. Hal tersebut menjadi target penting yang bisa dijadikan sebagai prioritas dari Pemkot Mojokerto,” katanya.

    Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Pemkot Mojokerto akan terus melakukan evaluasi guna menyempurnakan pelaksanaan program. “Sehingga barang kali kedepan ada kekurangan dalam pelaksanaan, insya Allah Pemerintah Kota Mojokerto akan berupaya untuk melengkapi itu. Informasi yang saya terima, ini adalah perdana dan akan dilaksanakan untuk sekolah ini setiap hari program Makan Bergizi Gratis ini,” tambahnya.

    Salah satu siswa SMPN 9, Vinza Zanway Firdaus (15), mengaku senang karena mendapatkan makan siang gratis dengan gizi yang baik. “Ada tempe, ayam goreng, sayur, susu dan pisang. Harapannya, lebih merata. Semua sekolah dapat,” tuturnya.

    Sebelumnya, Kota Mojokerto dipastikan mendapatkan kuota untuk pelaksanaan program MBG tahap pertama. Program ini menyasar sembilan lembaga pendidikan di Kecamatan Magersari dan juga disalurkan kepada ibu hamil (bumil), ibu menyusui (busui), serta balita. [tin/beq]

  • Evaluasi Pilkada 2024 di Kota Mojokerto: Temuan, Tantangan, dan Rekomendasi

    Evaluasi Pilkada 2024 di Kota Mojokerto: Temuan, Tantangan, dan Rekomendasi

    Mojokerto (beritajatim.com) – Evaluasi hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Mojokerto menjadi perhatian utama dalam Forum Group Discussion yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mojokerto. Diskusi ini diadakan di aula salah satu hotel di Kota Mojokerto pada Senin (24/2/2025) dan dihadiri oleh sejumlah pimpinan partai politik, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta elemen masyarakat.

    Pegiat Pemilu, Arief Supriyono, menegaskan pentingnya evaluasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam penyelenggaraan Pilkada serta merumuskan rekomendasi untuk pemilu mendatang. “Pemilihan Kepala Daerah merupakan bagian integral dari sistem demokrasi yang memungkinkan warga negara berpartisipasi menentukan Kepala Daerah. Evaluasi hasil Pilkada 2024 di Kota Mojokerto penting untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, dan memberikan rekomendasi untuk penyelenggaraan pemilihan di masa mendatang,” ungkapnya.

    Evaluasi ini bertujuan untuk menganalisis keseluruhan proses pemilihan, termasuk tingkat partisipasi masyarakat serta faktor-faktor yang memengaruhi keterlibatan pemilih. “Memberikan rekomendasi dengan mengemukakan saran untuk perbaikan dalam penyelenggaraan pemilihan selanjutnya. Temuannya terdapat kendala proses dalam aksesibilitas TPS di daerah tertentu, tingkat partisipasi yang rendah pada setiap klaster pemilih, adanya indikasi ketidaktepatan dalam proses tahapan yang berlangsung,” katanya.

    Dalam pemutakhiran data pemilih dan pelaksanaan pemungutan suara, Arief menyampaikan beberapa rekomendasi kepada KPU Kota Mojokerto. Salah satunya adalah meningkatkan sosialisasi pendidikan pemilih, terutama bagi pemilih pemula, serta melibatkan tokoh masyarakat, perempuan, dan pemuda dalam proses pemilu. “Menetapkan prosedur lebih ketat dalam pemantauan proses Pemilihan dari pemutakhiran data pemilih hingga rekapitulasi perolehan suara untuk mendapatkan transparansi dan akuntabilitas,” jelasnya.

    Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih dan Sumber Daya Manusia (SDM) KPU Kota Mojokerto, Yahya Scahrul Wahyu Iman Asyidiq, menambahkan bahwa tidak semua proses berjalan lancar. “Kemarin kita sudah melaksanakan kegiatan-kegiatan yang kurang efektif sehingga dengan narasumber yang dihadirkan agar tidak terjadi lagi kesalahan supaya ke depannya lebih baik. Semoga ke depannya KPU Kota Mojokerto lebih baik dan ada terobosan baru untuk meningkatkan fasilitas dan menguatkan SDM.”

    Ketua KPU Kota Mojokerto, Usmuni, juga menegaskan pentingnya masukan dari berbagai pihak dalam penyusunan laporan evaluasi. “Memang kita berharap masukan-masukan dari semua peserta yang nantinya untuk menyusun laporan evaluasi,” harapnya.

    Dengan adanya evaluasi ini, diharapkan penyelenggaraan Pilkada mendatang dapat lebih baik, transparan, dan akuntabel, serta memberikan pengalaman demokrasi yang lebih berkualitas bagi masyarakat Kota Mojokerto. [tin/beq]

  • Mau Sarapan Sehat? Nasi Jamu Pak Pri di Mojokerto Wajib Dicoba

    Mau Sarapan Sehat? Nasi Jamu Pak Pri di Mojokerto Wajib Dicoba

    Mojokerto, Beritasatu.com – Bagi warga Mojokerto yang sedang mencari rekomendasi sarapan pagi, nasi jamu Pak Pri yang terletak di Jalan Hayam Wuruk nomor 86, Kelurahan/Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, bisa menjadi pilihan yang tepat. Lokasinya berada tepat di depan jogging track sehingga mudah dijangkau.

    Meskipun kata “jamu” sering kali identik dengan rasa pahit, tetapi nasi jamu Pak Pri menawarkan masakan yang berbeda. Pasangan suami istri, Supriyanto (65) dan Siti Musholikha (54), menyajikan menu nasi jamu yang kaya akan sayuran sehat, seperti daun pepaya, peria atau pare, bunga pepaya gantung, jantung pisang, dan daun singkong. 

    Terkadang, ada juga tambahan terung atau terong dan petai. Sayuran-sayuran tersebut kemudian dimasak dengan cara ditumis, dan diklaim memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan. Sebagai lauk pendamping, tersedia ikan patin, telur balado, dan ikan pari.

    Salah seorang pelanggan setia, Regita mengaku pertama kali mengetahui nasi jamu Pak Pri ini pada 2018 melalui rekomendasi temannya. 

    “Saya sudah sering makan di sini. Saya suka yang rasanya agak pahit, seperti daun pepaya, bunga pepaya, dan jantung pisang,” ujar Regita kepada Beritasatu.com belum lama ini.

    Pelanggan lain, pasangan suami istri Agus dan Tri yang berasal dari Sooko, juga mengaku menikmati hidangan sarapan di sini. Mereka datang jauh-jauh untuk menikmati nasi jamu Pak Pri.

    “Masakan di sini enak dan autentik. Kami suka daun pepaya dan jantung pisangnya. Menu di sini sehat dan rasanya pas, tidak pahit. Harganya juga terjangkau, sangat cocok untuk sarapan. Serai jahe sebagai minumannya juga sangat rekomendasi,” ungkap mereka.

    Pemilik warung Siti Musholikha menjelaskan, awalnya mereka menjual rawon, lodeh, dan pecel pada 1990. Namun, karena permintaan pelanggan yang menginginkan sayur-sayuran seperti daun pepaya dimasak dengan cara ditumis, akhirnya mereka mulai berfokus pada nasi jamu. 

    “Awalnya kami jual rawon, lodeh, dan pecel, tetapi karena banyak yang meminta sayurnya dioseng, akhirnya kami fokus jual nasi jamu. Sejak itu, kami mulai memakai nama ‘sego jamu’, dan rawon serta pecel sudah tidak kami jual lagi,” jelasnya.

    Musholikha menambahkan, ia telah berjualan nasi jamu ini selama 20 tahun, tepatnya pada 1995. Menu nasi jamu yang disajikan terdiri dari ikan patin, ikan pari, pindang, telur, tuna, dan pepes kepala ikan. Terkadang, apabila ada ikan gabus, mereka juga menyajikannya dengan sambal asam. 

    Untuk satu porsi nasi jamu, harga yang ditawarkan adalah Rp 12.000, sementara minumannya seperti serai jahe, kopi, dan teh dihargai Rp 3.000.

    Untuk mengurangi rasa pahit dari daun pepaya, bunga pepaya, dan pare, Musholikha mencampurnya dengan daun beluntas. Warung nasi jamu Pak Pri buka setiap hari mulai pukul 06.00 WIB hingga habis, biasanya sekitar pukul 11.00 atau 12.00 WIB. Tempat ini tutup pada hari Minggu. 

    “Pembeli nasi jamu Pak Pri ini tidak hanya dari lokal, ada juga yang datang dari Surabaya dan Gresik. Bahkan, pembeli dari luar kota sering menelepon terlebih dahulu agar nasi jamu mereka disisakan,” ujar Siti Musholikha.

  • Ribuan Warga Berebut Tumpeng Durian di Wonosalam Jombang

    Ribuan Warga Berebut Tumpeng Durian di Wonosalam Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Lapangan Kecamatan Wonosalam kembali dipadati ribuan warga yang datang dari berbagai daerah, Minggu (23/2/2025). Mereka berkumpul untuk satu tujuan: ikut serta dalam tradisi Kenduren atau Kenduri Durian. Ini sebuah ritual tahunan yang merayakan hasil panen durian dengan menyusun tumpeng raksasa berisi 2.025 butir durian.

    Menginjak siang, iring-iringan kirab tumpeng hasil bumi dari sembilan desa di Kecamatan Wonosalam menjadi tontonan menarik. Diiringi kesenian tradisional, gunungan durian perlahan memasuki lapangan utama, disambut tepuk tangan dan sorak-sorai warga yang sudah menunggu sejak pagi.

    Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid atau Gus Salman. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa Kenduren Wonosalam bukan sekadar perayaan, tetapi ungkapan syukur atas melimpahnya hasil bumi Wonosalam.

    Ia berharap keberkahan terus mengalir untuk masyarakat setempat, terutama bagi para petani durian yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini. Gus Salman mengungkapkan, potensi durian di Woosalam pada 2025 luar biasa.

    “Karena terdapat 159.624 pohon durian. Sedangkan produksi durian di Wonosalam mencapai 54.377 kwintal per tahun. Ini sangat luar biasa. Nah, kenduri durian ini sebagai bentuk syukur atas limpahan hasil bumi itu,” katanya.

    Momen paling dinanti sekaligus paling menegangkan terjadi setelah sambutan resmi selesai: pembagian tumpeng durian. Ribuan warga yang sudah lama menunggu mulai berdesakan, berebut posisi terbaik untuk mendapatkan durian secara gratis.

    Beberapa panitia yang berdiri di sekitar gunungan durian mulai menyebarkan buah ke arah pengunjung, sementara sebagian besar warga nekat menerobos barisan demi mengambil durian langsung dari tumpeng. Dalam hitungan menit, gunungan durian yang sebelumnya kokoh berdiri mulai goyah.

    Di tengah suasana penuh euforia, terdengar jeritan kecil dari beberapa warga yang terdorong oleh desakan massa. Beberapa panitia tampak sibuk menenangkan keadaan, namun antusiasme pengunjung terlalu besar untuk dikendalikan.

    Warga berdesakan untuk mendapatkan durian Wonosalam

    “Saya sudah datang sejak subuh, biar dapat durian gratis!” ujar Sutarno (52), warga asal Mojokerto, yang akhirnya berhasil mendapatkan dua butir durian.

    Fenomena berebut makanan dalam acara Kenduren Durian bukanlah hal baru dalam tradisi Nusantara. Di banyak daerah, acara seperti grebeg, sedekah bumi, hingga rebutan gunungan sering kali mencerminkan nilai kebersamaan, keberlimpahan, sekaligus semangat perjuangan.

    Meski terlihat kacau, menurutnya, acara seperti ini juga menjadi simbol kesetaraan. Tidak ada batasan antara kaya dan miskin, semua berhak mendapatkan bagian dari berkah hasil panen. Beberapa pengunjung menilai bahwa acara ini perlu dikelola lebih baik agar tidak menimbulkan insiden. [suf]

  • Dua Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan Saat Razia Kos di Mojokerto

    Dua Pasangan Bukan Suami Istri Diamankan Saat Razia Kos di Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua pasangan bukan suami istri diamankan dari sebuah tempat kos di Lingkungan Kuwung, Kelurahan Meri, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto, Sabtu (22/2/2025) malam. Mereka terjaring dalam razia yang dilakukan petugas gabungan menjelang bulan suci Ramadan.

    Razia ini melibatkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto bersama unsur TNI dan Polri. Sejumlah tempat kos menjadi sasaran untuk memastikan tidak ada pelanggaran norma dan ketertiban umum. Dari operasi ini, petugas mendapati dua pasangan yang diduga melanggar aturan.

    Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum serta Perlindungan Masyarakat (Kabid Trantibum Linmas), Satpol PP Kota Mojokerto, Akhmad Ajib Mustofa, mengatakan bahwa kedua pasangan tersebut langsung dibawa ke Kantor Satpol PP untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

    “Mereka kami bawa ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pembinaan dan dimintai keterangan. Kedua pasangan ini, kami amankan dari sebuah tempat kos di Lingkungan Meri, Kelurahan Meri,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kabid Penegakan Peraturan Daerah, Satpol PP Kota Mojokerto, Fudi Harijanto, mengungkapkan bahwa salah satu perempuan yang diamankan sempat mengelak dan berbohong saat dimintai keterangan oleh petugas. Namun, petugas tetap mengamankannya.

    “Laki-lakinya berasal dari Jakarta, berusia 24 tahun, sementara perempuannya dari Lamongan. Perempuan ngekos di Mojokerto karena bekerja di sini (Kota Mojokerto). Kami temukan juga dua botol minuman keras dalam kamar kos tersebut. Minuman tersebut bukan untuk diperjualbelikan,” jelasnya.

    Menurut Fudi, minuman keras (miras) tersebut hanya sebagai sampel atau tester, lantaran perempuan yang bersangkutan bekerja sebagai sales minuman beralkohol. Kedua pasangan bukan suami istri ini dijerat dengan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2021 Pasal 69 dan 70 tentang Tertib Asusila. [tin/suf]

  • Satpol PP Kota Mojokerto Gelar Razia Jelang Puasa, Sasar Tempat Karaoke dan Warung Remang-remang

    Satpol PP Kota Mojokerto Gelar Razia Jelang Puasa, Sasar Tempat Karaoke dan Warung Remang-remang

    Mojokerto (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Mojokerto bersama TNI/Polri menggelar razia pada Sabtu (22/2/2025). Razia ini menyasar berbagai lokasi, termasuk tempat bermain anak di Alun-alun Wiraraja, tempat karaoke, warung remang-remang, serta tempat kos.

    “Kita melaksanakan beberapa kegiatan, yang pertama adalah penertiban mainan yang ada di Alun-alun. Di mana itu adalah atensi dari beberapa OPD karena di situ juga sebagai tempat untuk Ruang Bermain Anak dan merupakan atensi tingkat nasional untuk lomba,” ungkap Kepala Satpol PP Kota Mojokerto, Modjari.

    Petugas gabungan menertibkan berbagai alat permainan yang ada di Alun-alun Wiraraja. Sedikitnya delapan alat permainan atau sepeda listrik diamankan dalam operasi ini. Selain itu, Satpol PP juga melakukan razia dan sosialisasi ke tempat karaoke di Kota Mojokerto menjelang bulan puasa.

    “Kita melakukan sosialisasi ke tempat-tempat karaoke di Kota Mojokerto, jangan sampai nanti sebelum waktu puasa ada karaoke yang tetap beroperasi. Pemerintah Kota Mojokerto tidak mengharapkan seperti itu sehingga diharapkan tempat karaoke yang ada di Kota Mojokerto selama bulan puasa, libur penuh,” katanya.

    Selain tempat karaoke, petugas gabungan juga menyasar warung remang-remang di Jalan By Pass. Langkah ini dilakukan setelah menerima aduan dari masyarakat. Petugas kemudian mendatangi sejumlah warung tersebut dan melakukan sosialisasi agar tidak ada aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban selama bulan puasa.

    “Kita apresiasi pengaduan masyarakat tersebut semoga dengan kegiatan yang kita laksanakan pada malam hari ini bisa menjadi atensi dari teman-teman yang ada di By Pass agar warung remang-remang tersebut tutup tidak beroperasi lagi. Selanjutnya kita bergeser di tempat kost yang ada di Kelurahan Meri,” ujarnya.

    Di beberapa tempat kos yang diperiksa, petugas menemukan dua pasangan bukan suami istri yang berada dalam satu kamar. Keempatnya kemudian diamankan ke Kantor Satpol PP Kota Mojokerto di Jalan Bhayangkara untuk dilakukan pembinaan.

    “Kita temukan dua pasangan bukan suami istri dari tempat kos di Meri, mereka kita bawa ke Mako untuk dilakukan pembinaan. Kedepannya, kita akan melaksanakan pemantauan di Alun-alun, tempat karaoke, warung remang-remang dan tempat kos agar tidak melakukan pelanggaran,” tegasnya.

    Razia ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi bulan puasa dan menjaga ketertiban di Kota Mojokerto. Satpol PP berjanji akan terus melakukan pemantauan dan tindakan tegas jika ditemukan pelanggaran serupa. [tin/suf]

  • Dipercaya Bantu Program Kehamilan, Masjid Al Mubarok di Mojokerto Panen Buah Kurma

    Dipercaya Bantu Program Kehamilan, Masjid Al Mubarok di Mojokerto Panen Buah Kurma

    Mojokerto (beritajatim.com) – Masjid Al Mubarok di Kelurahan Prajurit Kulon, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto kembali panen buah kurma, Sabtu (22/2/2025). Kurma Azwa yang ada di halaman masjid ini dipercaya bisa membantu program kehamilan sehingga banyak masyarakat yang datang.

    Pohon kurma tersebut tumbuh di sudut timur-selatan halaman depan masjid. Pohon kurma tersebut memiliki ketinggian 10 meter lebih, diameter batang pohon mencapai 1 meter sudah berusia 30 tahun lebih. Bibit pohon kurma sengaja dibawa oleh sesesuh kelurahan setempat, yakni H Ahmad.

    Bibit pohon kurma tersebut ditanam di halaman masjid pada tahun 1992 lalu, dalam satu tahun berbuah setiap empat bulan sekali. Buah kurma jenis Azwa atau dikenal dengan kurma Nabi menjadi buah yang ditunggu-tunggu pasangan suami-istri istri yang menginginkan kehamilan.

    Buah kurma jenis ini bentuknya lebih kecil dari kurma pada umumnya dan memiliki buah yang cukup lebat. Meski masih muda namun sudah dinanti masyarakat hingga luar Kota Mojokerto. Sehingga saat berbuah, Masjid Al Mubarok banyak diserbu pasangan suami-istri yang belum dikaruniai anak.

    Untuk sekali panen, pengurus masjid dapat mengumpulkan buah kurma hingga 10 kg lebih. Pengurus masjid kemudian membagi kurma dalam hitungan ganjil, mulai dari tiga biji kurma hingga 11 biji kurma yang dibungkus plastik lengkap dengan tata cara mengkonsumsinya.

    Pengurus masjid membungkus buah kurma dalam wadah plastik bening menjadi bentuk paketan. Hasil panen buah kurma dibagikan ke masyarakat secara gratis. Pengurus masjid membuat nomor antrean untuk mendapatkan buah kurma ini yang rencananya akan dibagikan pada, Minggu (23/2/2025).

    Perawatannya, tidak berbeda dengan pohon-pohon pada umumnya. Agar pertumbuhan kurma dan azas manfaat buahnya tetap menyambung dengan negara asalnya, pasca panen disiram dengan air zam-zam. Setelah panen, pohon kurma di bagian bawah dilubangi dan disiram air zam-zam antara 3 sampai 5 liter.

    Salah satu warga, Win (42) mengatakan, tahu tentang panen kurma ini dari media sosial TikTok. “Berikhtiar cari obat. Di sini ada pohon kurma jadi saya kesini. Saya berangkat jam 1 dari Malang, sudsh lima tahun belum dapat momongan, semoga ikhtiar ini mendapat berkah dari Allah,” harapnya.

    Sementara itu, Panitia Eko Budi Suntoro (57) mengatakan, buah kurma tersebut berumur empat bulan dan sudah waktunya dipanen. “Sore ini dipanen, besok dibagikan. Tiap empat bulan sekali panen, ini sudah tiga bulan lebih. Ada yang hijau, ada yang kuning. Insya Allah sudah bisa dikonsumsi,” ujarnya.

    Masyarakat yang datang untuk program kehamilan karena kurma yang ada di Masjid Al Mubarok dipercaya bisa membantu program kehamilan. Menurutnya, hasil panen buah kurma kali ini lebih sedikit dibanding panen sebelumnya karena buah kurma tumbuh belum musim hujan.

    “Hasilnya banyak yang kemarin karena belum musim hujan, banyak yang rontok. Tapi insya Allah, banyak yang datang karena sejak satu bulan lalu sudah di share di media sosial. Banyak orang yang datang ke sini karena percaya kurma ini bisa membantu program hamil, menyuburkan kandungan,” katanya.

    Selain itu, lanjut Eko, buah kurma tersebut dipercaya untuk penyembuhan dari penyakit. Eko menjelaskan setelah dipanen, dibungkus dan dibagikan pada keesokan hari. Namun karena banyak masyarakat yang datang dari luar kota maka panitia membagikan usai buah kurma dipanen.

    “Ini setelah dipanen, nanti malam dibungkus dan besok dibagikan. Tapi karena sudah banyak yang datang dari luar kota, jadi untuk masyarakat yang jauh-jauh bisa mengambil hari ini tapi khususnya masyarakat jauh. Satu keluarga, satu bungkus isi 11 buah tapi kalau banyak yang datang dikurangi, 9 buah,” tegasnya. [tin/kun]

  • Jabat Bupati Mojokerto, Gus Barra Instruksikan Koordinasi Pemerintahan

    Jabat Bupati Mojokerto, Gus Barra Instruksikan Koordinasi Pemerintahan

    Jakarta (beritajatim.com) – Usai dilantik sebagai Bupati Mojokerto di Istana Kepresidenan Jakarta, Muhamad Al Barra atau Gus Barra langsung mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang pada 21-28 Februari 2025 bersama ratusan kepala daerah se-Indonesia. Melalui akun resmi pribadinya, ia menyampaikan pesan penting terkait jalannya pemerintahan di Kabupaten Mojokerto selama masa retreat.

    Mantan Wakil Bupati Mojokerto ini mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto yang telah memberikan amanah kepadanya dan Muhammad Rizal Oktavian untuk memimpin daerah tersebut. Keduanya berkomitmen menjalankan tugas dengan baik dan membawa Kabupaten Mojokerto lebih maju, adil, dan makmur.

    “Alhamdulilah, kemarin kami dilantik secara langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto. Dan kami mohon doa restu kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto, Insya Allah pada tanggal 21-28 Februari kami akan melaksanakan retreat yang akan diselenggarakan di Akmil Magelang,” ungkapnya.

    Sebagaimana dilaporkan oleh Beritajatim.com, selama kurun waktu retreat tersebut, Gus Barra tidak bisa berada langsung di Kabupaten Mojokerto. Oleh karena itu, ia menginstruksikan Sekretaris Daerah (Sekdakab) dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk tetap berkoordinasi dengan Wakil Bupati Mojokerto dalam menjalankan roda pemerintahan.

    “Kepada Sekda (Sekretaris Daerah) dan seluruh para Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk berkoordinasi dengan Bapak Wakil Bupati Mojokerto dalam menjalankan pemerintahan agar terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pesannya.

    Gus Barra juga memberikan apresiasi kepada rivalnya di Pilkada Serentak 2024, Ikfina Fahmawati dan Gus Dulloh. Ia secara khusus berterima kasih kepada Ikfina Fahmawati yang sebelumnya telah bekerja bersamanya sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto periode 2020-2024.

    “Kami akan melanjutkan program-program pemerintah yang memiliki dampak kemaslahatan secara langsung kepada masyarakat Kabupaten Mojokerto. Dan kami juga ingin melaksanakan visi-misi dan program kerja kami yang telah kami kampanyekan dalam setiap moment-moment ketika Pilkada Serentak kemarin,” tegasnya.

    Dengan semangat baru dan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, Gus Barra dan dr. Rizal optimis dapat membawa Kabupaten Mojokerto ke arah yang lebih maju, adil, dan makmur. Sekadar diketahui, saat kepala daerah menjalankan retreat, wakil kepala daerah kembali ke daerah masing-masing dan baru bergabung pada penutupan retreat pada 28 Februari 2025. [tin/beq]