kab/kota: Menteng

  • Kronologi Farel dan Nayaka Nekat Jual Ginjal, Ibu Ikhlas Bantu Saudara Malah Dijebloskan ke Penjara – Halaman all

    Kronologi Farel dan Nayaka Nekat Jual Ginjal, Ibu Ikhlas Bantu Saudara Malah Dijebloskan ke Penjara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Berikut ini kronologi kakak adik, Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah nekat menawarkan jual ginjal di Bundaran HI, Jakarta Pusat.

    Mereka membentangkan poster berwarna biru di trotar kawasan Bundaran HI. 

    Mereka menuliskan bahwa sang ibunda sedang ditahan di Polres Tangerang Selatan.

    “TOLONG KAMI… KAMI INGIN MENJUAL GINJAL UNTUK MEMBEBASKAN BUNDA KAMI YANG DITAHAN DI POLRES TANGSEL” tulisan di poster tersebut.

    Ternyata, ibu mereka yang saat ini ditahan di Polres Tangsel telah dituduh melakukan penggelapan uang.

    Mirisnya aksi dilakukan anggota keluarga mereka sendiri.

    “Ibu saya hanya seorang penjual makanan rumahan. Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” ucap Farrel saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

    Dari sinilah kemudian petaka itu datang.

    Pemilik rumah marah lantaran sang ibu yang diketahui bernama Syafrida Yani tidak bisa dihubungi lantaran ponsel miliknya rusak.

    Agar mudah dihubungi, sang pemilik rumah kemudian membelikan sang ibu satu unit ponsel.

    Tak cuma ponsel, Syafrida juga diberikan uang sebesar Rp10 juta untuk mengurus keperluan rumah termasuk membayar seorang asisten rumah tangga.

    “Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran rinciannya selalu dicatat ibu saya,” ujarnya.

    Tak Bisa Membela Diri

    Seiring berjalannya waktu, Yani memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah itu lantaran tak tahan kerap dimaki dengan kata-kata kasar.

    Tak terima dengan sikap Yani, sang pemilik rumah kemudian melapor Polsek Ciputat dengan tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.

    “Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping. Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya,” tuturnya.

    Sang ibu disebut Farrel, sempat menunjukkan rincian pengeluaran dari uang yang sempat diberikan oleh pemilik rumah.

    Bahkan, Yani juga sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp10 juta yang sebelumnya diberikan pemilik rumah.

    “Namun tetap saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu tidak salah,” tuturnya.

    Atas dasar itu, Farrel dan adiknya nekat melakukan aksi di sekitar kawasan Bundaran HI ini dengan menawarkan menjual ginjal mereka sehingga bisa memperoleh uang dalam jumlah banyak.

    Uang tersebut pun bakal digunakan untuk membebaskan sang ibu.

    “Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada,” kata dia. (Tribunnews.com/WartaKota/TribunJakarta)

     

  • Kronologi Farel dan Nayaka Nekat Jual Ginjal, Ibu Ikhlas Bantu Saudara Malah Dijebloskan ke Penjara – Halaman all

    Kronologi sang Ibu Dipenjara hingga Buat Kakak-Adik Farrel dan Nayaka Jual Ginjal, Bantu Saudara – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kakak-adik bernama Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah menawarkan untuk menjual ginjal mereka demi membebaskan sang ibu, Syafrida Yani, dari penjara.

    Farrel dan Nayaka menawarkan ginjal mereka di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

    Sembari membawa poster bertuliskan, “Tolong kami, kami ingin menjual ginjal untuk membebaskan Bunda kami yang ditahan di Polres Tangsel,” keduanya berdiri menghadap ke jalan raya.

    Kepada TribunJakarta.com, Farrel dan Nayaka membeberkan kronologi ibunya ditahan.

    Hal ini bermula saat Yani membantu saudara sang suami yang bekerja di sebuah maskapai hingga sering bepergian ke luar negeri.

    Yani diketahui membantu saudara iparnya itu untuk mengurus rumah.

    “Awalnya, Ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering ke luar negeri,” jelasnya, Kamis.

    Pada suatu kesempatan, lanjut keduanya, pemilik rumah sempat marah lantaran Yani tak bisa dihubungi sebab ponselnya rusak.

    Setelahnya, pemilik rumah pun membelikan ponsel untuk Yani dan memberi uang sebanyak Rp10 juta.

    Uang itu, dikatakan Farrel dan Nayaka, diberikan untuk mengurus keperluan rumah dan membayar seorang asisten rumah tangga.

    Menurut keduanya, sang ibu selalu rutin mencatat pengeluaran dari uang tersebut.

    “Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran, rinciannya selalu dicatat Ibu saya,” kata mereka.

    Tetapi, karena kerap dimaki-maki menggunakan kata kasar, Yani pun memilih berhenti membantu saudara iparnya mengurus rumah.

    Sayang, Yani justru harus menghadapi pihak kepolisian karena saudara iparnya melapor ke Polsek Ciputat atas tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.

    Farrel dan Nayaka mengatakan, ibu mereka tidak bisa membela diri karena tak diberikan pendamping.

    Sementara, saudara ipar Yani datang ditemani kuasa hukumnya.

    Meski sang ibu sudah menunjukkan rincian pengeluaran, serta mengembalikan ponsel dan uang dari saudara iparnya, ia tetap ditahan.

    Padahal, menurut Farrel dan Nayaka, ibunda mereka belum tentu salah.

    “Saat diperiksa, Ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping hukum.”

    “Di sisi lain, pelapor ditemani pengacaranya,” ujar keduanya, dilansir Wartakotalive.com.

    “Ibu tetap saja ditahan di Polsek Tangerang Selatan, padahal belum tentu salah,” imbuh mereka.

    Akan Bebaskan Ibu Bagaimanapun Caranya

    Atas hal itu, Farrel dan Nayaka pun memilih menjual ginjal mereka demi membebaskan sang ibu.

    Keduanya sudah bertekat akan melawan saudara mereka sendiri karena telah menzalimi sang ibu.

    “Saya mau melawan orang yang menzalimi Ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada,” ungkap Farrel.

    “Jadi saya rela seperti ini karena Ibu yang melahirkan saya, dizalimi,” imbuh dia.

    Farrel dan adiknya pun memastikan, ia akan membebaskan sang ibu bagaimanapun caranya, menggunakan uang hasil penjualan ginjal mereka.

    “Untuk membebaskan Ibu saya, apapun itu,” pungkasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kakak-adik Nekat Gelar Aksi di Bundaran HI Demi Bebaskan Ibu yang Dituduh Mencuri dan di WartaKotalive.com dengan judul Cerita Kakak-beradik Ingin Menjual Ginjal untuk Menolong Ibu Mereka yang Sedang Ditahan Polisi

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima, Wartakotalive.com/Yolanda Putri)

  • AQUA ajak warga mengingat sejarah dan arsitektur masjid ikonik Jakarta

    AQUA ajak warga mengingat sejarah dan arsitektur masjid ikonik Jakarta

    mengingat kembali cerita-cerita menarik, nilai-nilai kebaikan dan kebijakan yang tercermin dalam sejarah, arsitektur dan tokoh agama

    Jakarta (ANTARA) – Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA mengajak masyarakat untuk mengingat sejarah dan arsitektur tiga masjid yang menjadi ikon kota Jakarta yaitu Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM), Masjid Cut Meutia, dan Masjid Sunda Kelapa.

    Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan ketiganya merupakan masjid yang cukup ikonik dan mencerminkan perjalanan sejarah budaya Islam dari masa ke masa, dan tetap relevan menjadi bagian kehidupan masyarakat hingga saat ini.

    “Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengingat kembali cerita-cerita menarik, nilai-nilai kebaikan dan kebijakan yang tercermin dalam sejarah, arsitektur, dan tokoh-tokoh agama yang ada di dalam masjid-masjid ikonik ini,” kata Arif dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya menggelar kegiatan Tur Masjid Ikonik ke Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM), Masjid Cut Meutia, dan Masjid Sunda Kelapa pada Selasa (18/3) guna mengajak masyarakat mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang cerita masjid-masjid ikonik di Jakarta, salah satunya semangat untuk terus berinovasi dan menjaga relevansi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah masa kini.

    Sebagai bagian integral dari perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia, lanjutnya, masjid-masjid tersebut memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia.

    Hal ini di antaranya terlihat di Masjid Sunda Kelapa yang didirikan dari kerinduan umat Islam di daerah Menteng yang awalnya wilayah pemukiman Belanda untuk beribadah.

    Dalam perkembangannya, Masjid Sunda Kelapa menjadi salah satu masjid pertama yang memelopori dipadukannya aktivitas ibadah, perekonomian, dan pendidikan.

    Konsep ini kemudian diikuti masjid-masjid lain yang terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah yang terus berubah, di antaranya dengan mengadakan berbagai acara keagamaan yang dikemas dengan menarik sesuai gaya anak muda dan jemaah saat ini.

    “Semoga dengan adanya tur ini, masyarakat dapat semakin memperdalam pemahaman tentang keindahan dan kekayaan budaya serta sejarah Islam, khususnya dalam konteks masjid-masjid yang dikunjungi,” ujar Arif.

    Sejarawan J.J. Rizal yang menjadi pemandu dalam tur masjid ikonik Jakarta tersebut menambahkan pentingnya peran masjid dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia.

    “Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Muslim, tapi masjid juga memiliki peran penting sebagai pusat kebudayaan, pendidikan dan simbol perjuangan masyarakat,” katanya.

    Selama ini masjid sebagai pusat berkumpulnya umat Muslim telah menjadi salah satu unsur terpenting dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia.

    Masjid-masjid ini bukan hanya simbol spiritualitas umat Islam, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang sejarah Indonesia, baik dari segi arsitektur, tokoh-tokoh agama, maupun kontribusinya terhadap masyarakat.

    “Dalam setiap sudut masjid ini, terukir cerita perjuangan, pengabdian, dan keagungan yang patut untuk dilestarikan, dari generasi ke generasi,” katanya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Latar Belakang Kakak Adik Farrel dan Nayaka Tawarkan Ginjalnya, Lawan Orang Tajir yang Zalimi Ibu – Halaman all

    Latar Belakang Kakak Adik Farrel dan Nayaka Tawarkan Ginjalnya, Lawan Orang Tajir yang Zalimi Ibu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Aksi kakak adik, Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah jadi sorotan karena membentangkan poster berisi niat unruk menjual ginjal.

    Ini dilakukan untuk mendapatkan uang untuk menolong sang ibu yang ditahan polisi tepatnya Mapolres Tangsel.

    Keduanya beraksi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk membebaskan sang ibu usai dituduh melakukan penggelapan uang.

    Mirisnya aksi dilakukan anggota keluarga mereka sendiri.

    “Ibu saya hanya seorang penjual makanan rumahan. Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” ucap Farrel saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

    Dari sinilah kemudian petaka itu datang.

    Pemilik rumah  marah lantaran sang ibu yang diketahui bernama Syafrida Yani tidak bisa dihubungi lantaran ponsel miliknya rumah.

    Agar mudah dihubungi, sang pemilik rumah kemudian membelikan sang ibu satu unit ponsel.

    Tak cuma ponsel, Syafrida juga diberikan uang sebesar Rp10 juta untuk mengurus keperluan rumah termasuk membayar seorang asisten rumah tangga.

     “Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran rinciannya selalu dicatat ibu saya,” ujarnya.

    Seiring berjalannya waktu, Yani memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah itu lantaran tak tahan kerap dimaki dengan kata-kata kasar.

    Tak terima dengan sikap Yani, sang pemilik rumah kemudian melapor Polsek Ciputat dengan tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.

    “Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping.

    Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya,” tuturnya.

    Sang ibu disebut Farrel, sempat menunjukkan rincian pengeluaran dari uang yang sempat diberikan oleh pemilik rumah.

    Bahkan, Yani juga sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp10 juta yang sebelumnya diberikan pemilik rumah.

    “Namun tetep saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu tidak salah,” tuturnya.

    Atas dasar itu, Farrel dan adiknya nekat melakukan aksi di sekitar kawasan Bundaran HI ini dengan menawarkan menjual ginjal mereka sehingga bisa memperoleh uang dalam jumlah banyak.

    Uang tersebut pun bakal digunakan untuk membebaskan sang ibu.

    “Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada,” kata dia.  (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

  • Petang Nanti NasDem Gelar Buka Puasa Bersama Presiden Prabowo dan Pimpinan KIM Plus – Halaman all

    Petang Nanti NasDem Gelar Buka Puasa Bersama Presiden Prabowo dan Pimpinan KIM Plus – Halaman all

    DPP Partai NasDem akan menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto dan pimpinan KIM Plus, Jumat petang ini.

    Tayang: Jumat, 21 Maret 2025 06:12 WIB

    Tribunnews.com/Danang Triatmojo

    BUKBER BARENG PRESIDEN – Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim. DPP Partai NasDem akan menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto dan pimpinan KIM Plus, Jumat sore ini. 

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem akan menggelar kegiatan buka puasa bersama dengan Presiden RI Prabowo Subianto, Jumat (21/3/2025).

    “Ya benar (ada buka bersama dengan Prabowo besok),” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai NasDem Hermawi Taslim saat dikonfirmasi awak media, Kamis (20/3/2025).

    Selain mengundang Presiden Prabowo Subianto, agenda buka puasa bersama Partai Nsdem juga akan turut mengundang para pimpinan partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

    Hermawi belum memastikan siapa saja pihak yang akan hadir nantinya. “Iya, semua diundang,” tukas dia.

    Berdasar undangan yang diterima Tribunnews, kegiatan buka puasa bersama itu akan diadakan di NasDem Tower di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

    Dalam undangan itu disebutkan kegiatan buka puasa bersama akan dimulai pukul 16.00 WIB.

    “Kami sampaikan bahwa DPP Partai NasDem akan mengadakan buka bersama Presiden Prabowo Subianto serta Partai Politik sahabat, Jumat 21 Maret 2025 di Ballroom NasDem Tower,” tulis undangan tersebut.

     

     

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Menhut Puji Konsistensi Yayasan BOSF Jaga Pelestarian Orang Utan

    Menhut Puji Konsistensi Yayasan BOSF Jaga Pelestarian Orang Utan

    Menhut Puji Konsistensi Yayasan BOSF dalam Pelestarian Orang Utan

    Key: Pelestarian Orang Utan

    Sum:  Menhut Raja Juli Antoni mengapresiasi Yayasan BOSF Nyaru Menteng yang selama ini konsisten dalam kegiatan pelestarian orang utan di wilayah Kalimantan Tengah.

    Palangka Raya, Beritasatu.com –  Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengapresiasi Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Nyaru Menteng yang selama ini konsisten dalam kegiatan pelestarian orang utan di wilayah Kalimantan Tengah.

    Hal ini disampaikannya dalam kegiatan peresmian sekolah orang hutan yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 28, Kecamatan Bukit Batu, Palangka Raya pada Kamis (20/3/2025).

    Menhut Raja Juli Antoni menyampaikan, bahwa pemerintah akan selalu hadir dan terus memberikan dukungan dalam upaya pelestarian orang utan ini, salah satunya dengan menahan laju deforestasi secara maksimal.

  • Kakak-adik Nekat Gelar Aksi di Bundaran HI Demi Bebaskan Ibu yang Dituduh Mencuri

    Kakak-adik Nekat Gelar Aksi di Bundaran HI Demi Bebaskan Ibu yang Dituduh Mencuri

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG – Dua remaja melakukan aksi di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI) dengan membentangkan poster berisi tawaran menjual ginjal demi menolong sang ibu yang ditahan polisi.

    Mereka bernama Farrel Mahardika Putra dan Nayaka Rivanno Attalah.

    Kakak-adik ini nekat melakukan aksi tersebut untuk membebaskan sang ibu yang dituduh melakukan penggelapan uang oleh anggota keluarga mereka sendiri.

    “Ibu saya hanya seorang penjual makanan rumahan. Awalnya ibu hanya membantu saudara ayah untuk mengurus rumahnya, karena beliau bekerja di sebuah maskapai sehingga sering keluar negeri,” ucapnya saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (20/3/2025).

    Dari sinilah kemudian petaka itu datang, sang pemilik rumah sempat marah lantaran sang ibu yang diketahui bernama Syafrida Yani tak bisa dihubungi lantaran ponsel miliknya rumah.

    Agar mudah dihubungi, sang pemilik rumah kemudian membelikan sang ibu satu unit ponsel.

    Tak cuma ponsel, Syafrida juga diberikan uang sebesar Rp10 juta untuk mengurus keperluan rumah, termasuk membayar seorang asisten rumah tangga.

    “Uang diberikan cash dan setiap ada pengeluaran rinciannya selalu dicatat ibu saya,” ujarnya.

    Seiring berjalannya waktu, Yani memutuskan untuk tak lagi mengurus rumah itu lantaran tak tahan kerap dimaki dengan kata-kata kasar.

    Tak terima dengan sikap Yani, sang pemilik rumah kemudian melapor Polsek Ciputat dengan tuduhan penggelapan barang dan sejumlah uang.

    “Saat diperiksa, ibu saya tak bisa membela diri karena tidak diberikan pendamping. Di sisi lain pelapor ditemani pengacaranya,” tuturnya.

    Sang ibu disebut Farrel, sempat menunjukkan rincian pengeluaran dari uang yang sempat diberikan oleh pemilik rumah.

    Bahkan, Yani juga sudah mengembalikan ponsel dan uang Rp10 juta yang sebelumnya diberikan oleh sang pemilik rumah.

    “Namun tetep saja ibu ditahan Polres Tangerang Selatan sejak kemarin. Padahal ibu tidak salah,” tuturnya.

    Atas dasar itu, Farrel dan adiknya nekat melakukan aksi di sekitar kawasan Bundaran HI ini dengan menawarkan menjual ginjal mereka sehingga bisa memperoleh uang dalam jumlah banyak.

    Uang tersebut pun bakal digunakan untuk membebaskan sang ibu.

    “Saya mau melawan orang yang menzalimi ibu saya. Karena dia bukan orang biasa, mereka orang berada,” kata dia.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Maret 2025

    Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono Megapolitan 19 Maret 2025

    Dulu Tak Ditempati Ahok dan Anies, Begini Rumah Dinas Gubernur yang Akan Dihuni Pramono
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Rumah dinas Gubernur
    Jakarta yang berlokasi di Jalan Taman Suropati No. 7, Menteng, Jakarta Pusat, menjadi sorotan saat Gubernur Jakarta
    Pramono Anung
    memutuskan untuk menempatinya.
    Pantauan Kompas.com di lokasi Selasa (18/3/2025) rumah dinas bercat putih tersebut masih mempertahankan arsitektur kolonialnya yang megah.
    Di halaman depan rumah berdiri plang yang bertuliskan “Tanah Milik Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta, Peruntukan
    Rumah Dinas Gubernur
    Prov. DKI Jakarta, Nomor Barang 11.09.00.02.01.01.01 01.01.11.01.01”.
    Dari tampak luar, tampilan eksterior rumah ini simetris dengan pilar-pilar tinggi yang memberikan kesan megah dan elegan.
    Atap rumah berbentuk curam dengan genteng berwarna merah menjadi ciri khas bangunan kolonial yang telah dibangun sejak lama.
    Dikelilingi halaman luas dan taman yang rimbun, suasana di sekitar rumah dinas terasa asri meski berada di tengah hiruk-pikuk Jakarta.
    Jendela-jendela besar dengan daun jendela kayu memungkinkan cahaya alami leluasa masuk ke dalam ruangan.
    Rumah yang akan ditempati kader PDI-P ini hanya berjarak sekitar 650 meter dari kediaman Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri.
    Rumah dengan gaya khas kolonial ini memiliki sejarah panjang sebagai kediaman resmi para gubernur.
    Namun, dalam beberapa periode terakhir, rumah ini tidak ditempati oleh gubernur yang menjabat.
    Jika dirunut ke belakang, Basuki Tjahaja Purnama (
    Ahok
    ) dan
    Anies Baswedan
    memilih untuk tidak tinggal di rumah dinas tersebut selama masa jabatan mereka.
    Salah satu petugas keamanan mengungkapkan selama bertahun-tahun, rumah dinas ini sempat kosong setelah terakhir kali dihuni oleh Djarot Syaiful Hidayat saat menjabat sebagai Gubernur Jakarta pada 2017.
    “Terakhir yang menempati itu Pak Djarot, tetapi dulu Mas Anies sempat tinggal di sini untuk isolasi saat beliau terkena Covid-19,” ujarnya.
    Ahok, yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta dari 2014 hingga 2017, memilih untuk tetap tinggal di rumah pribadinya di Pantai Mutiara, Jakarta Utara.
    Ahok memiliki ragam alasan yang mendasari keputusannya antara lain kebisingan dan keramaian.
    Ahok merasa lingkungan di sekitar rumah dinas terlalu ramai, berbeda dengan kediamannya di Pantai Mutiara yang lebih sepi, terutama setelah maghrib.
    “Saya itu enggak suka keramaian, kalau di sini (rumah dinas Taman Suropati) rame banget, dari pagi sampai pagi selalu rame. Kalau di rumah saya (di Pantai Mutiara) setelah maghrib saja, sudah seperti tidak ada kehidupan, sepi banget. Apalagi kalau weekend, tetangga saya kebanyakan pasti di luar negeri, tidak ada yang di rumah,” kata Ahok.
    Selain itu, selama kunjungannya ke rumah dinas, Ahok mengeluhkan banyaknya nyamuk yang mengganggu.
    Ia bahkan merasa heran bagaimana gubernur sebelumnya bisa betah tinggal di sana. “Nyamuknya ganas-ganas lho di sini, enggak enak ada tamu terus nyamuknya terbang-terbang. Aneh, kok Pak Jokowi bisa betah tinggal di sini,” ungkapnya.
    Bahkan, Ahok mengaku merasakan suasana yang kurang nyaman dan sedikit menyeramkan saat berada di rumah dinas tersebut, terutama ketika berada di kamar gubernur.
    “Kalian (wartawan) mau enggak tinggal di sini? Boleh, tidur di sini saja, paling yang nemenin (menemani) ada noni Belanda-nya,” kata Ahok.
    “Tadi ganti baju di kamar mandi sendirian saja seram banget,” lanjutnya.
    Alasan lain yang menyebabkan mantan Gubernur Jakarta itu enggan menempati rumah dinas karena lokasi rumah pribadinya lebih dekat dengan sekolah anak-anaknya, sehingga memudahkan aktivitas keluarga sehari-hari.
    “Anak-anak sekolahnya lebih dekat kalau di Pluit. Kalau jadi anak Menteng, susah, sekolahnya jauh,” kata dia.
    Anies Baswedan, yang menjabat sebagai Gubernur Jakarta setelah Ahok, juga memilih untuk tidak menempati rumah dinas tersebut.
    Anies lebih memilih tinggal di kediaman pribadinya bersama keluarganya.
    Namun, alasan spesifiknya tidak banyak dipublikasikan.
    “Belum tahu seberapa siap itu langsung dipakai. Nanti kita lihat. Tapi yang jelas tidak buru-buru. Enggak langsung (ditempati) hari itu juga,” kata Anies di Jalan Tirtayasa II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/10/2017).
    Meski begitu, Anies pernah menggunakan rumah dinas untuk isolasi mandiri usai ia dinyatakan positif Covid-19 pada Selasa (1/12/2020) pagi.
    Berbeda dengan pendahulunya, Gubernur Jakarta saat ini, Pramono Anung, berencana untuk menempati
    rumah dinas gubernur
    setelah Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriah/2025.
    Keputusan ini didorong oleh dukungan sang istri, Endang Nugraheni, yang menyarankan agar mereka menempati rumah dinas tersebut.
    Pramono juga sempat terkejut dengan usulan tersebut, mengingat sebelumnya istrinya tidak pernah ingin menempati rumah dinas.
    “Saya juga kaget, istri saya yang selama ini tidak mau (menempati rumah dinas) tiba-tiba bilang mau, alangkah lebih baiknya rumah jabatan gubernur ditempati,” ungkap Pramono di Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (17/03/2025).
    Selama 25 tahun berkarier sebagai pejabat negara, Pramono telah lima kali mendapatkan fasilitas rumah dinas, namun tidak pernah satupun yang ia tempati.
    Kali ini, setelah meninjau langsung kondisi rumah dinas gubernur, Pramono memutuskan untuk menempatinya.
    “Maka ketika saya menengok rumah itu, akhirnya saya memutuskan untuk ditempati. Mudah-mudahan setelah Lebaran akan saya tempati,” kata Pramono.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketua PBNU: Seluruh Gaza Sekarang Hancur, Saya Tak Berani Lagi Lihat Foto-foto Gaza – Halaman all

    Ketua PBNU: Seluruh Gaza Sekarang Hancur, Saya Tak Berani Lagi Lihat Foto-foto Gaza – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ulil Abshar Abdala menyebut kondisi Gaza saat ini telah memasuki fase baru.

    Ulil menyebutnya sebagai fase rekonstruksi. 

    Namun, kata Ulil, fase ini terjadi bukan karena kemenangan atau perbaikan melainkan karena seluruh Gaza kini hancur luluh lantak.

    Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk di “Masa Depan Palestina: Dampak Kebijakan Presiden Trump” di Hotel Aryaduta Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025). 

    “Sekarang Gaza memasuki fase baru yaitu fase rekonstruksi. Karena seluruh Gaza sekarang hancur,” kata Ulil.

    “Saya sendiri sudah sampai pada fase tidak berani lagi melihat foto-foto dari Gaza. Dulu masih sering lihat, sekarang sudah tidak kuat,” sambungnya.

    Ia juga menyoroti usulan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang menurutnya ingin membangun resort wisata di Gaza dan mengusir seluruh warga Palestina dari tanah mereka.

    Trump ingin mengubah Gaza menjadi destinasi wisata mewah mirip “Riviera Timur Tengah” dengan mengusir sekitar 2 juta penduduk Palestina dari wilayah tersebut.

    “Trump kemarin membawa usul yang menyedihkan. Dia mau membangun resort wisata di Gaza dan mengusir seluruh warga Gaza dari Palestina,” ungkap Ulil.

    Menurut Ulil, ide tersebut mencerminkan cara berpikir Trump sebagai seorang pengusaha properti. 

    “Pengusaha properti itu kan punya cara berpikir yang khas. Kalau ingin mengincar tanah dan ingin membangun resort wisata, ya buatlah penduduk di situ tidak nyaman supaya mereka pergi,” tuturnya.

    Ulil menambahkan situasi Palestina di era Trump menjadi jauh lebih sulit.

    Menurutnya, langkah-langkah politik yang diambil Trump justru semakin mempersulit posisi Palestina di mata dunia. 

    Ia menilai narasi yang dibangun semakin berat sebelah sehingga penderitaan rakyat Palestina seringkali tertutupi oleh propaganda yang menggambarkan konflik ini hanya sebagai persoalan keamanan Israel semata.

    Dalam situasi yang serba berat ini, Ulil mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan dan kesadaran meski perjuangan yang bisa dilakukan saat ini bersifat minimalis.

    “Sekarang ini yang bisa kita lakukan ya perjuangan yang minimalis yaitu menjaga kesadaran kita untuk terus menerus tidak patuh kepada propaganda Israel,” tegasnya.

     

  • Bikin Macet, Proyek Saluran Air Limbah di Cikini Raya Rampung 22 April 2025
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Maret 2025

    Bikin Macet, Proyek Saluran Air Limbah di Cikini Raya Rampung 22 April 2025 Megapolitan 18 Maret 2025

    Bikin Macet, Proyek Saluran Air Limbah di Cikini Raya Rampung 22 April 2025
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta memastikan, proyek pembangunan saluran air limbah bawah tanah di Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, rampung pada 22 April 2025.
    Saat ini, proyek yang termasuk dalam program Jakarta Sewerage Development Project (JSDP) Zona 1 Paket 5 itu masih dalam tahap pembangunan
    “Estimasi waktu selesai lokasi
    shaft
    E4.1 (Cikini Raya) akan tuntas pada 22 April 2025,” ujar Sekretaris SDA Jakarta, Hendri saat dikonfirmasi, Selasa (18/3/2025).
    Jalan Cikini Raya memiliki lima
    shaft
    atau titik galian untuk pemasangan pipa air limbah bawah tanah dengan kedalaman 8-9 meter.
    Hingga saat ini, tiga
    shaft
    telah selesai dibangun, sementara dua lainnya akan segera dikerjakan.
    Hendri menambahkan, sejak pekan lalu, lalu lintas di sekitar proyek sudah dibuka. Namun, penghalang (
    barrier
    ) beton masih belum dapat diangkat karena masih ada pekerjaan perbaikan trotoar.
    “Dalam pengembalian kondisi semula pada trotoar ini, pelaksana akan berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan pengembalian taman seperti semula akan berkoordinasi dengan Dinas Pertamanan,” kata dia.
    Proyek ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional (PSN) sekaligus kegiatan strategis daerah (KSD) yang bertujuan meningkatkan sistem pengelolaan air limbah domestik di Jakarta.
    Menurut Hendri, Jalan Cikini Raya merupakan kawasan niaga dengan banyak hotel, perkantoran, dan pusat perbelanjaan yang menghasilkan limbah domestik. Untuk itu, daerah tersebut membutuhkan pembuangan jaringan air limbah yang lebih baik.
    “Di Jakarta untuk jaringan air limbah kota pembangunan terakhir dilakukan pada tahun tahun 1983 dan baru beropersi ditahun 1987 melayani area sebagain Jakarta Selatan saja,” ungkap Hendri.
    Berdasarkan survei Dinas SDA Jakarta pada 2018, pencemaran sungai di Jakarta didominasi oleh limbah domestik. Perinciannya, 72,7 persen berasal dari
    grey water
    (limbah rumah tangga seperti air bekas mandi dan cuci) dan 17,3 persen berasal dari
    black water
    (limbah kakus).
    Secara keseluruhan, 90 persen pencemaran sungai di Jakarta bersumber dari limbah domestik, sementara 10 persen lainnya berasal dari limbah industri.
    “Dari data tersebut terlihat bahwa 90 persen pencemaran sungai-sungai di Jakarta disebabkan limbah domestik atau berasal dari rumah tangga,” ungkap Hendri.
    Ke depan, setelah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Pluit dan jaringan pipa utama siap, semua bangunan di Jalan Cikini Raya diwajibkan menyambungkan pembuangan limbah mereka ke jaringan air limbah JSDP Zona 1, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2024 Pasal 65.
    “Jaringan air limbah kota merupakan salah satu infra struktur yang harus ada di kota-kota modern,”ujarnya.
    Secara keseluruhan, proyek ini dibangun di 143 titik. Pipa yang akan di pasang sepanjang 18,4 kilometer yang terbentang dari Jalan Tambak sampai Jalan Mangga Dua.
    Proyek ini, kata Hendri akan selesai di 16 Desember 2026.
    “Dari estimasi tersebut dapat saja target waktu yang sudah ditetapkan akan berubah karena kendala di lapangan yang biasa dialami oleh pelaksana,” ungkap Hendri.
    Adapun berdasarkan pantauan
    Kompas.com
    di lokasi, Minggu (9/3/2025), proyek tersebut ditandai dengan enam papan tripleks beroda yang menutup sebagian jalan.
    Pada papan tersebut tertulis “Proyek JSPD Zone 1 Paket 5 Area 2-1” disertai imbauan “Dilarang Masuk yang Tidak Berkepentingan”.
    Selain itu, papan tripleks tersebut dikelilingi
    road barrier
    beton yang dicat biru dan bertuliskan keterangan serupa.
    Akibat proyek ini, arus lalu lintas di sekitar lokasi yang biasanya memiliki dua jalur kini hanya bisa dilalui satu jalur. Sebuah tanda panah dipasang untuk mengarahkan kendaraan dari bahu kanan agar berbelok ke kiri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.