Kader PDI-P Mulai Berdatangan ke Rumah Megawati di Hari Pertama Idul Fitri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kediaman Presiden ke-5
Megawati Soekarnoputri
mulai didatangi kader
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
(PDI-P) pada
hari Idul Fitri
1446 Hijriah, pada Senin (31/3/2025).
Berdasarkan pantauan di lokasi, Ketua DPP PDI-P
Bambang Wuryanto
alias Bambang Pacul terlihat tiba di rumah Mega di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.59 WIB.
Bambang yang memakai kemeja batik lengan panjang berwarna merah dan putih ini hanya melambaikan tangan dan mengacungkan jempol kepada awak media yang menunggu di depan rumah Mega.
Namun, mantan anggota DPR RI ini tidak mengucapkan sepatah kata sebelum masuk ke dalam gerbang.
Sebelum Bambang tiba di rumah Mega, sempat terlihat anggota DPR RI Komisi I, TB Hasanuddin, masuk ke rumah Mega.
Tetapi, tidak berselang lama, Hasanuddin kembali keluar dan meninggalkan Jalan Teuku Umar.
Lalu, sekitar pukul 10.17 WIB, Juru Bicara PDI-P Ronny Talapessy tiba di kediaman Megawati juga dengan kemeja batik hitam.
Kemudian, pada pukul 10.21 WIB, Ketua DPD PDI-P Sumatera Utara Rapidin Simbolon juga terlihat tiba di lokasi.
Sejak pukul 09.00 WIB, kediaman Mega sudah terlihat dijaga oleh sejumlah petugas keamanan berbatik hitam.
Beberapa mobil terlihat lalu-lalang mengantar barang-barang masuk ke dalam.
Sejumlah staf juga terlihat keluar masuk rumah Mega untuk menyiapkan acara di dalam.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Menteng
-
/data/photo/2025/03/31/67ea0b7c2241d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kader PDI-P Mulai Berdatangan ke Rumah Megawati di Hari Pertama Idul Fitri Nasional 31 Maret 2025
-

Pawai Obor Elektrik Meriahkan Malam Takbiran di Jakarta – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana malam takbiran menjelang Idulfitri di Jakarta kali ini berbeda dari biasanya.
Di kawasan Superblock Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan, warga merayakan momen tersebut dengan pawai obor elektrik yang pertama kali digelar di ibu kota pada Minggu (30/3/2025).
Acara ini diikuti oleh 150 peserta dari Apartemen Taman Rasuna dan 100 peserta dari Kelurahan Menteng Atas, menciptakan suasana penuh semangat dan kebersamaan.
Ketua Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna, Amru Mahali, menjelaskan bahwa acara ini bertujuan untuk mengangkat budaya kampung yang erat dengan gotong royong ke tengah kota.
“Kegiatan ini mengangkat budaya kampung dan membawanya ke tengah kota. Kami menghadirkan ‘apartemen rasa kampung’ untuk membangun rasa kekerabatan yang erat dan hangat, menonjolkan gotong royong. Sebab, Ramadan bukan hanya ibadah kepada Sang Pencipta, tetapi juga ibadah sosial,” ujar Amru dalam keterangannya, Minggu (30/3/2025).
Di tengah kemeriahan pawai, Ketua Dewan Penasehat Persaudaraan Muslim Apartemen Taman Rasuna, Naufal Firman Yursak, menyampaikan kebanggaannya terhadap acara ini.
Menurutnya, pawai obor elektrik yang menggabungkan tradisi dengan teknologi modern ini menjadi simbol kebersamaan yang dapat merangkul semua kalangan.
“Ini adalah pertama kalinya malam takbiran diselenggarakan dengan Pawai Obor Elektrik di lingkungan Kami. Semoga ke depannya semakin banyak kegiatan seperti ini yang bersifat merangkul semua kalangan, sehingga manfaatnya bisa dirasakan tidak hanya oleh Muslim, tetapi juga masyarakat luas,” kata Naufal.
Pawai obor elektrik ini juga mendapatkan apresiasi dari Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata. Ia menilai acara ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan pariwisata berbasis budaya.
“Tradisi pawai obor memiliki daya tarik wisata yang besar di Jakarta. Kegiatan ini bisa menarik wisatawan untuk merasakan budaya kita secara langsung,” kata Andhika.
“Selain itu, pawai ini juga memperkenalkan generasi muda pada tradisi, arti kebersamaan, dan gotong royong yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Perayaan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank DKI, PAM Jaya, Jakarta Creative, Jakarta Entrepreneur, serta Masjid Al-Barkah, Rasuna Epicentrum & Provices Group.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah akan jatuh pada 31 Maret 2025, berdasarkan hasil sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Dengan demikian, perayaan malam takbiran di Jakarta kali ini semakin meriah dengan adanya pawai obor elektrik yang menyatukan tradisi dan modernitas.
-

Pramono Anung Gelar Open House Hari Pertama Lebaran, Rano Karno Hari Kedua – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Jakarta Pramono Anung melaksanakan salat Idulfitri 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal Jakarta bersama Presiden Prabowo Subianto PADA Senin (30/3/2025).
Sementara Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno melaksanakan salat Idulfitri di Masjid Fatahillah, Kompleks Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat.
“Pak Gubernur terjadwal salat Ied di Masjid Istiqlal bersama Presiden (Prabowo Subianto),” kata Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, Minggu (30/3/2025).
Pramono Anung menyelenggarakan open house pada hari pertama Lebaran 2025 di Rumah Dinas Gubernur Jakarta di Jalan Taman Surapati No 7 Menteng, Jakarta Pusat.
Gubernur menggelar open house pukul 13.00-15.00 WIB bersama para pejabat dan kerabat dan pukul 15.00-17.00 WIB dengan masyarakat.
Sedangkan Rano Karno menggelar open house pada hari kedua Lebaran 2025, Selasa (2/4/2025), di Warung Garasi Si Doel, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Rano Karno menggelar open house pukul 11.00-15.00 WIB dengan para Kepala Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan masyarakat.
Sebelumnya, Pramono Anung melepas 15.049 peserta mudik gratis Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta ke 20 kota di kawasan Monas, Kamis (27/3/2025).
Pramono mengatakan, tidak melarang pendatang dari daerah datang ke Jakarta setelah Lebaran.
Pemprov Jakarta tidak menggelar operasi yustisi bagi para pendatang.
“Siapapun yang kembali ke Jakarta, pendatang terutama, pemerintah Jakarta tidak akan menyelenggarakan operasi yustisi,” kata Pramono di kawasan Monas, Kamis (27/3/2025).
Meski begitu, Pemprov Jakarta tetap melakukan pemeriksaan data kependudukan untuk warga.
Pramono tidak akan melarang pendatang yang masuk Jakarta karena Jakarta adalah kota terbuka bagi siapapun yang ingin memperbaiki nasibnya.
“Kami dulu pernah bermimpi memperbaiki nasib keluarga di Jakarta,” kata Pramono Anung. (m27)
Penulis: Yolanda Putri Dewanti
-

Besok Pramono Anung Salat Idulfitri di Masjid Istiqlal, Rano Karno di Balai Kota – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Gubernur Jakarta Pramono Anung dijadwalkan menunaikan ibadah salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah/2025 di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Sebelumnya, Pramono dijawalkan mengikuti salat Id di Kantor Balai Kota Jakarta, tetapi dibatalkan.
Dengan begitu, Pramono Anung bakal melaksanakan salat Id di satu lokasi yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto.
“Pak Gubernur saat ini masih terjadwal salat Id di Istiqlal bersama presiden,” ucap Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) DKI Jakarta Budi Awaluddin saat dikonfirmasi, dilansir Tribun Jakarta, Minggu (30/3/2025).
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel direncanakan tetap melaksanakan salat Id di Masjid Fatahillah, Balai Kota Jakarta.
Ia akan menjalankan ibadah bersama para pejabat dan juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Masyarakat yang tinggal di sekitar Balai Kota Jakarta pun dipersilakan untuk ikut mengikuti salat tersebut.
“Untuk Pak Wagub masih terjadwal salat di Balai Kota,” kata Budi.
Setelah salat Id di Balai Kota Jakarta, Rano direncanakan langsung merapat ke rumah dinas Pramono di kawasan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.
Pasalnya, Pramono bakal menyelenggarakan halalbihalal atau open house di rumah dinasnya itu pada hari pertama lebaran mulai pukul 13.00 WIB.
Masyarakat pun diundang untuk mengikuti open house dan bisa datang mulai pukul 15.00 WIB sampai 17.00 WIB.
Sebelumnya, kabar Presiden Prabowo akan salat Id di Masjid Istiqlal disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan, Media, Sekretariat Presiden, Yusuf Permana.
“Presiden Prabowo Subianto direncanakan melaksanakan salat Idulfitri 1 Syawal 1446 Hijriah di Masjid Istiqlal, Jakarta,” ujar Yusuf, Minggu.
Tidak hanya Presiden Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga akan menunaikan salat Idulfitri atau salat Id di Masjid Istiqlal.
Rencana Prabowo dan Gibran akan salat Id bersama tersebut disampaikan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
“InsyaAllah,” ujarnya di Kantor Kementerian Agama, Sabtu (29/3/2025).
Beredar informasi, selain Prabowo dan Gibran, para presiden terdahulu juga akan menunaikan salat Id di Masjid Istiqlal.
Mereka di antaranya Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan juga Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Pramono Salat IdulFitri Bareng Presiden Prabowo di Masjid Istiqlal, Rano Karno Tetap di Balai Kota.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya)
-

Akui emosi bisa jadi langkah awal memaafkan orang lain
Jakarta (ANTARA) – Psikolog Meriyati, M.Psi berpendapat bahwa mengakui dan menerima emosi yang hadir dapat menjadi langkah awal memaafkan orang lain terutama di hari Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.
“Izinkan diri untuk merasakan emosi marah, kecewa atau sakit hati yang dirasakan. Jangan menyangkal atau menekan emosi tersebut,” ujar dia saat dihubungi di Jakarta, Minggu.
Menurut Meriyati, memaafkan bukan sekadar tindakan sosial, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan mental dan fisik. Merujuk studi, memaafkan dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan jantung dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
“Ketika kita menyimpan amarah atau dendam, tubuh melepaskan hormon stres seperti kortisol. Jika kondisi ini terjadi secara terus-menerus, maka dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan kecemasan,” kata dia.
Karena itu, memaafkan menjadi tindakan yang disarankan, walau ini terkadang bukan hal mudah.
Ilustrasi – Siswa melakukan sungkem pada guru di SMA Veteran 1 Sukoharjo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (12/4). Siswa bersama seluruh guru melakukan doa bersama untuk kelancaran Ujian Nasional setingkat Sekolah Menengah Atas yang rencananya pekan depan. FOTO ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo/ed/pd/13.
Agar lebih mudah memaafkan, selain mengakui emosi, seseorang perlu menyadari bahwa memaafkan adalah untuk diri sendiri.
“Memaafkan bukan berarti setuju atau membiarkan pelaku lepas dari tanggung jawab, tetapi membebaskan diri dari beban emosional yang menguras energi,” ujar Meriyati.
Selanjutnya, cobalah memahami alasan di balik tindakan orang lain. Hal ini bukan berarti membenarkan tindakan orang-orang yang menyakiti, tetapi mencoba memahami konteks atau situasi yang mungkin mempengaruhi perilaku mereka.
“Memahami hal tersebut dapat membantu Anda melihat situasi dengan perspektif lebih luas dan mungkin merasa lebih empati terhadap orang tersebut,” ujar psikolog yang berpraktik di RS Pondok Indah-Puri Indah itu.
Arsip foto – Sejumlah guru saling memberi salam kepada siswa saat hari pertama masuk sekolah setelah libur Lebaran di SD Negeri 4 Menteng, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Selasa (2/5/2023). Siswa dan guru setempat menggelar acara halalbihalal dengan saling memberi salam dan pesta kelas sebelum memulai kegiatan belajar mengajar untuk mempererat tali silaturahim serta mendidik rasa saling memaafkan pada momen Lebaran. (ANTARA FOTO/Makna Zaezar/tom.)
Dia lalu menyarankan untuk mencoba melatih empati. Misalnya dengan bertanya pada diri sendiri, “Jika saya berada di posisi mereka, apakah saya juga dapat melakukan kesalahan yang sama?”
Langkah lainnya, yakni menulis jurnal, berbicara dengan orang yang dipercaya atau melakukan meditasi. Cara ini selain membantu memaafkan juga meredakan emosi negatif.
“Meskipun sulit, memaafkan dapat dilatih dengan menerima emosi yang dirasakan, mengelola emosi dengan baik, memahami perspektif orang lain dan menyadari bahwa tindakan ini lebih banyak menguntungkan diri sendiri,” katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025 -

PROFIL Masjid Fatahillah,Tempat Ibadah Dibangun Ahok di Balai Kota, Jadi Tempat Salat Id Pram & Rano
TRIBUNJAKARTA.COM – Gubernur Jakarta, Pramono Anung dan wakilnya Rano Karno sudah menetapkan bakal melangsungkan Salat Idulfitri atau Salat Id di Masjid Fatahillah, Balai Kota, Jakarta.
Pelaksanaan Salat Id bakal diikuti Pramono Anung dan Rano Karno, pada Senin (31/3/2025) pagi WIB.
Kabar Pramono Anung dan Rano Karno salat id di Masjid Fatahillah pun sudah terkonfirmasi.
“Saya salat id di Masjid Fatahillah di Balai Kota bersama pak gubernur (Pramono Anung),” ucap Rano Karno di Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (28/3/2025).
Setelah Salat Id bersama Pramono dan jajaran Pemprov DKI Jakarta lainnya, Rano menyebut, dirinya bakal menghabiskan waktu bersama keluarga.
“Kemudian ya setelah (salat) saya pulang,” kata pemeran Doel dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini.
Diketahui, lokasi tempat ibadah yang bakal dipakai Pramono Anung dan Rano Karno merupakan masjid yang dibangun di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok.
Saat itu, Ahok sudah memiliki ide membangun Masjid Fatahillah sejak tahun 2014.
Sebanyak empat oknum polisi melakukan aksi pungli bermodus meminta THR ke sejumlah hotel di Menteng. Aksi tersebut berhasil terbongkar dan kini ditangani Propam Polres Metro Jakarta Pusat. Oknum polisi tersebut meminta THR dengan modus partisipasi Lebaran untuk para anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Pegangsaan Polsek Metro Menteng.
Namun proses pembangunannya baru berjalan pada September 2015.
Progres pembangunannya berjalan selama kurang lebih tiga bulan.
Peresmian Masjid Fatahillah dilakukan pada 29 Januari 2016 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masjid Fatahillah dibangun menggunakan APBD DKI Jakarta sebesar Rp18,8 miliar.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Masjid Fatahillah berwarna dominan putih yang dibangun di lingkungan Balai Kota Jakarta.
Masjid ini dulunya hanya berupa musala dengan nama yang sama, Fatahillah dan hanya bisa menampung 200 jemaah.
Kini Masjid Fatahillah telah berdiri megah terdiri dari dua lantai yang dapat menampung kurang lebih 1.513 jemaah.
Lantai satu seluas 410 meter persegi dan lantai dua seluas 594 meter persegi.
Masjid ini diberikan nama seorang pahlawan nasional yang berhasil mengusir penjajah yakni Fatahillah.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Saat masa penjajahan, sosok Fatahillah merupakan pahlawan yang banyak berjasa dalam membela Indonesia.
Terlebih sosok ini merupakan tokoh yang memberikan nama Jayakarta.
Hal lain yang menarik perhatian adalah Masjid Fatahillah merupakan masjid pertama yang dibangun di Balai Kota Jakarta.
Sebelumnya, masjid ini dulunya hanya berupa musala kecil dengan nama yang sama.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Mengingat tak adanya masjid di Balai Kota, Ahok (Gubernur Jakarta saat tahun 2016) mewujudkan pembangunan masjid pertama di kompleks Balai Kota.
Kemudian Masjid Fatahillah ini tampak gagah dan menawan dengan pilar yang menghiasi bangunan.
Ada empat pilar yang diberi marmer berwarna krem.
Kemudian bentuk kubah bergaya klasik yang membuat masjid ini tampak gagah dan mewah.
Hal lain yang menarik perhatian di masjid ini yakni ada ventilasi yang membuat bangunan menjadi cantik.
Ventilasi dibuat seperti deretan jendela mati yang hampir memenuhi tinggi dari lantai.
Terdapat empat ventilasi dengan kemiringan mencapai 45 derajat.
Bangunan Masjid Fatahillah Balai Kota DKI Jakarta di Jl. Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (29/1/2016). Masjid tersebut dibangun selama tiga bulan dan menghabiskan biaya hingga Rp 18,8 milyar. (TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN)
Profil Masjid Fatahillah
Nama: Masjid Fatahillah Balai Kota Jakarta
Alamat: Jl. Medan Merdeka Sel. No.8-9 11, RT.11/RW.2, Gambir, Kecamatan Gambir, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10110
Daya Tampung: 1.513 jemaah
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya



