Pendaftaran Kartu Gratis Lansia Diusulkan Dialihkan ke Kelurahan: Biar Lebih Manusiawi
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
— Sejumlah warga mengusulkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta untuk mengalihkan sistem pengurusan Kartu Layanan Gratis (KLG) untuk transportasi umum ke kantor kelurahan.
Hal itu disampaikan imbas kekacauan dalam proses pendaftaran Kartu Layanan Gratis (KLG) transportasi umum di area Car Free Day (CFD) Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/11/2025) pagi.
Sintawati (62) warga asal Menteng Atas, Jakarta Pusat, meminta Dishub mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan kantor kelurahan agar prosesnya lebih efisien.
“Seharusnya pelayanan pendaftaran dan foto aja di sini. Jadi yang kartunya udah jadi, lempar ke kelurahan,” usul Sinta saat ditemui Kompas.com di lokasi.
Dengan skema ini, warga tidak perlu kembali lagi ke CFD dan berdesakan hanya untuk mengambil kartu yang sudah jadi.
“Jadi habis foto, tinggal, ‘Nanti Ibu ambil di kelurahan kira-kira 3-4 hari setelah ini.’ Itu yang lebih bagus,” tegasnya.
Usulan ini muncul dari pengalamannya yang “dilempar-lempar” dari satu loket ke loket lain meski sudah sampai tahap foto.
“Seperti saya, maaf ya, saya sudah jadi, tinggal nunggu ambil. Saya sudah foto. Saya tadi dilempar ke sini, saya dilempar ke situ, muter-muter,” ujar Sinta.
Sinta yang juga antre sejak pukul 06.00 WIB, mengaku kasihan melihat para lansia lain yang harus menahan lelah akibat sistem yang tidak efisien.
“Kan kasihan itu orang-orang tua, lansia, usia 60, 70, harus disuruh berdiri berjam-jam panas gini. Ini kan hampir semuanya mayoritas lansia ya,” ucapnya.
Semrawutnya sistem ini bahkan sempat memicu amarah Sintawati kepada petugas.
“Saya ngamuk. Saya sampai teriak-teriak. ‘Enggak menghargai lu orang-orang tua,’ saya bilang,” tutur Sinta.
Akibat sistem yang masih belum teratur dan waktu layanan yang terbatas, banyak warga yang akhirnya gagal mendapatkan kartu pada hari ini.
Sayuti (70), warga Kemayoran, harus pasrah saat diminta kembali lagi pekan depan setelah tiga jam mengantre dan kelelahan.
“Udah capek begini berjam-jam, ujung-ujungnya ya saya disuruh balik lagi minggu depan. Yaudahlah mau gimana lagi,” ucapnya.
Kompas.com/Ridho Danu Prasetyo Pendaftaran kartu layanan gratis transportasi umum di Car Free Day Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2025)
Dia mengaku kebingungan sejak awal harus mengantre di sebelah mana karena banyaknya warga yang baru datang berdesakan di bagian tengah.
“Tadi kalau ngantri ke pinggir saya bingung, panjang lagi. Akhirnya ngemper aja di sini (trotoar) sambil nunggu dipanggil,” sambung Sayuti.
Sayuti pun berharap agar pelaksanaan pengambilan KLG pekan depan dapat berjalan lebih baik dibanding hari ini.
“Ya semoga minggu depan langsung jadi lah tinggal ambil, enggak ngantri lagi, biar enak,” ucap Sayuti.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga mengikuti kegiatan pembuatan Kartu Layanan Gratis transportasi umum yang dihadirkan Dinas Perhubungan DKI Jakarta di Bundaran HI, Menteng, Jakarta Pusat pada Minggu (2/10/2025) pagi.
Kartu layanan tersebut dapat digunakan masyarakat Jakarta dari 15 golongan untuk bisa menggunakan transportasi Transjakarta, MRT, dan LRT secara gratis.
Pendaftaran kartu layanan gratis dibuka sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB di acara Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day.
Pantauan Kompas.com di lokasi hingga pukul 09.00 WIB, area Dishub yang digunakan sebagai tempat pendaftaran masih dipenuhi warga yang mengantre.
Di bawah teriknya matahari pagi, para warga yang didominasi oleh para lansia berdiri mengantre demi bisa mendapat layanan transportasi umum gratis.
Sejumlah orang mengantre sambil mengenakan payung untuk menghindari sengatan matahari.
Namun, antrean tersebut terlihat tidak teratur dengan semrawutnya kepadatan pengunjung yang berdesak-desakan di area tengah.
Antrean yang berada di barisan tengah terlihat berkumpul menjadi satu, tetapi saling serobot dan tidak sesuai urutan kedatangan.
Sementara itu, antrean juga mengular di sisi kanan dan kiri tenda, menimbulkan kebingungan sejumlah warga yang baru datang dan ingin masuk ke dalam antrean.
Berdasarkan keterangan sejumlah warga, mereka telah mengantre selama berjam-jam sejak layanan pendaftaran dibuka pada pagi hari.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Menteng Atas
-
/data/photo/2025/11/02/6906c718946af.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Pendaftaran Kartu Gratis Lansia Diusulkan Dialihkan ke Kelurahan: Biar Lebih Manusiawi Megapolitan
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5337524/original/086812300_1756901246-IMG_8878.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pramono Anung Bakal Evaluasi TransJakarta Pasca Serangkaian Kecelakaan Sebulan Terakhir – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Gubernur Jakarta Pramono Anung bersuara soal maraknya kecelakaan bus TransJakarta. Tercatat, ada tiga kali peristiwa dalam sebulan terakhir. Menurut dia, hal itu tidak bisa dibiarkan dan harus dievaluasi.
“Kami mengevaluasi terhadap TransJakarta,” ujar Pramono kepada awak media saat ditemui dalam acara ASN RUN di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta Pusat, Minggu (21/9/2025).
Gubernur Jakarta Pramono Anung menilai, insiden tidak bisa sepenuhnya menyalahkan juru kemudi TransJakarta. Sebab terkadang, kata dia, ada saja kendaraan yang masuk dan memotong jalur bus TransJakarta sehingga insiden tidak nahas terjadi.
“Sehingga dengan demikian, tentunya akan kami perbaiki. Gak boleh terjadi lagi,” terang Pramono Anung.
Dia berjanji, TransJakarta akan berbenah dan akan memberi aman kepada para pelanggannya.
“Sekarang ini betul-betul Transjakarta, kenaikan orang menggunakan Transjakarta sudah naik secara signifikan. Karena memang saya mendorong untuk penggunaan transportasi publik itu meningkat,” Pramono menandasi.
Sebagai informasi, berikut catatan peristiwa kecelakaan bus TransJakarta dalam sebulan terakhir:
1. Kecelakaan di di Setiabudi, Menteng Atas, Jakarta Selatan pada 6 September 2025.
Pada peristiwa tersebut, bus TransJakarta menabrak bangunan toko di Jalan Raya Minangkabau, Setiabudi, Menteng. Seorang penjaga toko menjadi korban luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Pihak
TransJakarta memastikan bakal menanggung seluruh biaya perawatan korban.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung membuat kebijakan baru per tanggal 25 Maret 2025 dengan membebaskan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi masyarakat yang memiliki rumah dibawah nilai jual objek pajak Rp2 Miliar.
-

Fakta-fakta Bus Listrik TransJakarta Tabrak Toko di Setiabudi
Jakarta: Viral di media sosial insiden bus listrik TransJakarta menabrak sebuah toko di Jalan Minangkabau Timur, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 September 2025 siang.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, bus tampak menabrak bangunan toko di sisi jalan. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar sekaligus mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Berikut ini fakta-fakta bus listrik TransJakarta menabrak toko di Setiabudi:
KronologiBus dengan nomor DMR-240177 tersebut awalnya berjalan dari Jalan Saharjo arah Galunggung kemudian bus berputar balik di Jalan Dr. Saharjo. Namun karena sopir kurang konsentrasi, bus tersebut malah menabrak toko dan menyebabkan seorang penjaga toko terluka. Akibat insiden ini, bus listrik tersebut juga mengalami kerusakan di bagian depan.
TransJakarta minta maaf
Atas kejadian ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyampaikan permintaan maaf karena sudah merusak toko dan membuat penjaga toko mengalami luka-luka.
“TransJakarta mohon maaf atas kejadian ini,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR), Ayu Wardhani kepada wartawan.
Hasil investigasi TransJakartaPihak TransJakarta telah melakukan investigasi lebih lanjut dan memastikan tidak ada kendala teknis yang terjadi.
“Transjakarta dan operator secara paralel sudah melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada kendala teknis,” terang Ayu.
Ia menambahkan, pihak TransJakarta juga sudah membawa kasus ini ditangani oleh Kepolisian.
Jakarta: Viral di media sosial insiden bus listrik TransJakarta menabrak sebuah toko di Jalan Minangkabau Timur, Menteng Atas, Jakarta Selatan, Sabtu, 6 September 2025 siang.
Berdasarkan video yang beredar di media sosial, bus tampak menabrak bangunan toko di sisi jalan. Kejadian ini sontak membuat panik warga sekitar sekaligus mengganggu arus lalu lintas di kawasan tersebut.
Berikut ini fakta-fakta bus listrik TransJakarta menabrak toko di Setiabudi:Kronologi
Bus dengan nomor DMR-240177 tersebut awalnya berjalan dari Jalan Saharjo arah Galunggung kemudian bus berputar balik di Jalan Dr. Saharjo. Namun karena sopir kurang konsentrasi, bus tersebut malah menabrak toko dan menyebabkan seorang penjaga toko terluka. Akibat insiden ini, bus listrik tersebut juga mengalami kerusakan di bagian depan.
TransJakarta minta maaf
Atas kejadian ini, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) menyampaikan permintaan maaf karena sudah merusak toko dan membuat penjaga toko mengalami luka-luka.
“TransJakarta mohon maaf atas kejadian ini,” kata Kepala Departemen Humas dan Corporate Social Responsibility (CSR), Ayu Wardhani kepada wartawan.
Hasil investigasi TransJakarta
Pihak TransJakarta telah melakukan investigasi lebih lanjut dan memastikan tidak ada kendala teknis yang terjadi.
“Transjakarta dan operator secara paralel sudah melakukan pengecekan dan memastikan tidak ada kendala teknis,” terang Ayu.
Ia menambahkan, pihak TransJakarta juga sudah membawa kasus ini ditangani oleh Kepolisian.
Cek Berita dan Artikel yang lain diGoogle News
(PRI)
-
/data/photo/2025/08/20/68a51a8a13cf3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Adakah Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta? Ini Hasil Penelusurannya Megapolitan
Adakah Kosan Rp 3 Juta per Hari di Jakarta? Ini Hasil Penelusurannya
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Kosan sudah lama menjadi pilihan hunian utama, khususnya bagi para perantau dari luar daerah yang bekerja di Jakarta.
Dari yang sederhana hingga berfasilitas lengkap, harganya pun beragam sesuai lokasi dan kenyamanan yang ditawarkan.
Belakangan publik dihebohkan oleh pernyataan seorang anggota DPR RI yang menyebut tunjangan hunian Rp 50 juta digunakan untuk membayar kosan seharga Rp 3 juta selama 26 hari kerja, atau total Rp 76 juta per bulan.
Pernyataan tersebut pun memunculkan pertanyaan, adakah kosan dengan harga Rp 3 juta per hari di Jakarta?
Kompas.com
mencoba menelusurinya dengan membuka berbagai situs penyedia informasi hunian kosan, mulai dari
mamikos.com
,
99.co
,
rukita.co
,
cove.id
, hingga
lamudi.co.id
.
– Tanah Abang: Kosan Rp 15 Juta per Bulan
Meski disebut kosan, tampilan ruangannya terbilang mewah. Kosan ini bahkan bisa diisi hingga tiga orang.
Fasilitasnya meliputi kasur, kamar mandi dalam dengan shower dan air hangat, kloset duduk, wastafel, AC, dispenser, televisi, lemari pakaian, kulkas, meja rias, hingga ventilasi yang cukup baik.
Jika dihitung per hari, biaya sewanya sekitar Rp 500.000. Jelas masih jauh dari Rp3 juta per hari.
– Menteng: Kosan Strategis Rp 20 Juta per Bulan
Luas kamar mencapai 36 meter persegi dengan kondisi full furnished, meski listrik belum termasuk.
Fasilitasnya antara lain kasur, lemari, meja, cermin, televisi, AC, kamar mandi dalam dengan pemanas air, serta shower dan kloset duduk. Berada di pusat kota membuat kosan ini cukup prestisius.
Namun, jika dihitung per hari, biaya sewa sekitar Rp 670.000. Masih belum mendekati angka Rp 3 juta per hari.
– Mampang Prapatan: Elegan Rp 9 Juta per Bulan
Desain kamarnya elegan dan nyaman, cocok untuk pekerja muda dengan mobilitas tinggi. Dibagi rata per 30 hari, biayanya sekitar Rp 300 ribu per hari.
Jika menaikkan kisaran harga, pilihan yang ditawarkan di website ini justru sudah tidak lagi kos-kosan, namun masuk ke kategori apartemen.
Misalnya apartemen di Menteng Atas, Setiabudi, dengan harga Rp 16 juta per bulan atau apartemen di Karet Semanggi, Setiabudi, seharga Rp 20 juta per bulan.
Itu pun per harinya hanya Rp 540.000 hingga Rp 670.000 jika dibagi 30 hari dalam satu bulan.
– Cipete Utara: Kosan Mewah Rp 10 Juta per Bulan
Lokasinya strategis, dekat Stasiun MRT Blok A, dan didesain bergaya klasik modern.
Fasilitas gedungnya terbilang lengkap, seperti lift, ruang makan, lobi, ruang bersama, gym, kolam renang, parkir mobil dan motor, dispenser, hingga keamanan 24 jam.
Dengan fasilitas mewah seperti itu, harga sewanya jika dibagi 30 hari hanya sekitar Rp 334.000.
– Cipete: Paviliun Rp 11 Juta per Bulan
Luas bangunannya mencapai 96 meter persegi dengan dua kamar.
Jika dihitung per hari, biayanya hanya sekitar Rp 370.000. Lagi-lagi, jauh dari Rp 3 juta.
Dari penelusuran di berbagai situs tersebut, tidak ditemukan kosan dengan harga Rp 3 juta per hari atau Rp 76 juta per bulan.
Untuk angka sebesar itu, yang bisa didapatkan bukan lagi kosan, melainkan rumah kontrakan mewah atau hunian eksklusif lainnya.
Seiring ramainya perbincangan publik, anggota DPR yang sebelumnya melontarkan pernyataan itu akhirnya meralat.
Ia menjelaskan bahwa maksudnya adalah kosan di sekitar Senayan dengan rata-rata harga Rp 3 juta per bulan, bukan per hari.
Dengan tunjangan hunian Rp 50 juta, banyak anggota DPR pun lebih memilih menyewa rumah ketimbang kosan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318003/original/079394000_1755416523-IMG_6121.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ratusan Orang Tumpah Ruah Saksikan Panggung Rakyat di Monas – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (17/8/2025) siang, ramai. Ratusan warga tumpah ruah datang menyaksikan Pesta Rakyat HUT ke-80 RI. Sebuah panggung besar berdiri megah, diisi berbagai hiburan dari musik hingga perlombaan mini.
Salah satu pengunjung yang hadir adalah Dinar (13), siswi SMP Negeri 145 Jakarta Selatan. Dia datang bersama teman-temannya sejak pukul 09.00 WIB.
“Naik Transjakarta dari Menteng Atas ke Monas,” kata dia saat ditemui, Minggu (17/8/2025).
Dinar mengaku baru pertama kali datang ke Monas untuk merayakan kemerdekaan. Ia makin bersemangat karena ingin melihat pesawat aktrasi sambil mengimbarkan bendera Merah Putih. Selain itu, ia juga ingin menyaksikan secara langsung penyanyi idolanya.
“Seru seneng banget akhirnya bisa melihat pesawat yang kibarkan bendera. Meriah banget. Ke sini juga mau nonton Ayu Ting Ting,” ujar dia.
Dinar kemudian bicara soal makna kemerdekaan. Menurut dia, Indonesia sudah merdeka dari penjajahan, tapi kemerdekaan belum sepenuhnya bisa dirasakan.
“Karena masih banyak korupsi, pemerintah belum adil. Banyak korupsi di Indonesia, hukum di indonesia belum adil, dan banyak yang pakai orang dalam untuk merusak hukum di indonesia,” kata dia.
“Indonesia bisa jadi negara yang maju kalau rakyat dan pemerintahnya ikut memajukan Indonesia,” timpalnya lagi.
-

Satu orang kepalanya terluka akibat tawuran di Jaksel
Jakarta (ANTARA) – Salah satu warga berinisial A (30) kepalanya terluka akibat tawuran di Jalan Dr Saharjo, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat petang.
“Untuk korban memang larinya ke Setiabudi, korban luka di kepala. Tidak tewas,” kata Kapolsek Setiabudi Kompol Firman kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Firman mengatakan korban saat itu memang berada di Setiabudi, namun kelompok yang melakukan tawuran merupakan warga Tebet.
Korban menderita luka terbuka di bagian kepala dan dagu.
Tawuran yang terjadi berhasil dibubarkan polisi pukul 16.30 WIB, namun aparat masih mendalami motif mereka tawuran.
“Sudah bubar, sedang kami selidiki,” ujarnya.
Berdasarkan keterangan yang diterima, kelompok antarwarga itu saling menyerang dengan melempar batu dan petasan di Jalan Dr Saharjo.
Kemudian, polisi dapat mendorong mundur dan mengimbau para warga kembali ke rumah masing-masing.
Pukul 16.30 WIB, tawuran dapat dibubarkan dan arus lalu lintas kembali lancar.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-

Tidak Terima Ditegur Persoalan Motor, Warga Jaksel Aniaya Tetangganya hingga Patah Tulang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Gara-gara senggolan motor, pria berinisial I menjadi korban penganiayaan tetangganya sendiri di Jalan Menteng Atas Selatan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (3/4/2025).
Korban menderita patah tulang kaki dan harus menjalani perawatan panjang.
Pelaku penganiayaan adalah pria berinisial W.
“Penganiayaan dilaporkan ke Polsek Metro Setiabudi pada Senin, 7 April 2025 pukul 16.32 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (9/4/2025).
Awalnya, kata Ade, korban I sedang mengecek kondisi sepeda motornya.
Lalu W memundurkan sepeda motor miliknya di dekat I.
“Tiba-tiba pelaku memundurkan sepeda motornya dan mengenai korban,” ucap Ade Ary.
Korban kemudian menegur pelaku, tetapi pelaku justru tidak terima.
“Pelaku langsung marah-marah, lalu memiting leher korban dari belakang,” tuturnya.
Tak berhenti sampai di situ, pelaku juga menghantam kaki korban hingga terjatuh membentur aspal.
“Atas kejadian tersebut, korban mengalami patah tulang pada bagian kaki sebelah kiri,” kata Ade Ary.
Akibat kejadian ini, istri korban berinisial T melaporkan penganiayaan yang dialami suaminya ke Polsek Metro Setiabudi.
Penulis: Ramadhan L Q
-
/data/photo/2023/04/28/644b42dca0ee3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bermula dari Teguran, Pria di Setiabudi Dianiaya Tetangga hingga Patah Tulang Megapolitan 9 April 2025
Bermula dari Teguran, Pria di Setiabudi Dianiaya Tetangga hingga Patah Tulang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Seorang pria berinisial I menjadi korban penganiayaan oleh tetangganya, W, di Jalan Menteng Atas Selatan, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (3/4/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, peristiwa bermula saat W memundurkan sepeda motor. Pada saat bersamaan, korban sedang mengecek kendaraannya.
“Tiba-tiba pelaku memundurkan sepeda motornya dan mengenai korban,” kata Ade Ary dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025).
I lantas menegur W agar lebih berhati-hati. Namun, W justru naik pitam karena mendapat teguran dari I.
“Pelaku langsung marah-marah lalu memiting leher korban dari belakang,” ujar Ade Ary.
Bukan hanya itu, W menyelengkat kaki korban hingga I terjatuh membentur aspal.
“Atas kejadian tersebut, korban mengalami patah tulang pada bagian kaki sebelah kiri,” ungkap dia.
Istri I berinisial T lalu melaporkan kejadian ini ke Polsek Metro Setiabudi guna penyelidikan lebih lanjut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

