kab/kota: Maumere

  • Awal Mula Nenek di Sikka NTT Tewas Tersengat Listrik Saat Masak Bubur Pakai Rice Cooker Bermasalah – Halaman all

    Awal Mula Nenek di Sikka NTT Tewas Tersengat Listrik Saat Masak Bubur Pakai Rice Cooker Bermasalah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SIKKA- Seorang nenek berusia 72 tahun bernama Ursula ditemukan meninggal dunia di dapur rumahnya di Desa Hepang, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, NTT, Sabtu pagi (12/4/2025). 

    Ia diduga tersengat listrik saat hendak memasak bubur untuk cucunya yang masih bayi menggunakan rice cooker bermasalah.

    Menurut polisi, Ursula ditemukan dalam posisi bersimpuh dan tertunduk di depan meja tempat rice cooker biasa diletakkan. Saat kejadian, Ursula hanya berdua di rumah bersama cucunya yang berusia delapan bulan. 

    Anaknya, Maria Trisnawati, sedang bekerja di Puskesmas sejak pukul 05.00 Wita.

    Sekitar pukul 07.00 Wita, Ursula mulai memasak bubur.

    Tak lama kemudian, pukul 07.45 Wita, Maria pulang dan mendapati ibunya sudah tidak bernyawa.

    Rice cooker yang digunakan diketahui sering mengalami korsleting, namun belum sempat diganti.

    “Korban diduga meninggal karena tersengat arus listrik,” kata Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Sikka, Iptu Yermi Soludale, di Maumere, Sabtu (12/4/2025).

    Definisi Rice Cooker

    Rice cooker atau penanak nasi adalah alat elektronik dapur yang dirancang khusus untuk memasak nasi secara praktis dan efisien.

    Alat ini bekerja dengan memanaskan air hingga mendidih dan menguap, sehingga nasi matang secara merata.

    Meski fungsi utamanya untuk memasak nasi, banyak rice cooker modern juga bisa digunakan untuk mengukus, menghangatkan makanan, bahkan memasak bubur dan sup.

    Rice cooker menjadi alternatif praktis dibandingkan metode tradisional menggunakan panci dari tanah liat atau logam biasa yang membutuhkan pengawasan lebih saat proses memasak.

    Namun, karena merupakan alat listrik, rice cooker tetap membutuhkan perhatian dalam penggunaannya.

    Perawatan yang kurang baik atau penggunaan yang tidak sesuai bisa menyebabkan kerusakan seperti korsleting listrik, yang berisiko menimbulkan bahaya bagi pengguna.

    Rice Cooker Sharp KS-DI18-SL. (Istimewa)

    Hindari 5 Kebiasaan Ini agar Rice Cooker Tidak Cepat Rusak

    Rice cooker telah menjadi salah satu perangkat elektronik rumah tangga yang penting untuk menunjang aktivitas memasak, terutama dalam menanak nasi secara praktis.

    Meski begitu, banyak pengguna yang tanpa sadar melakukan hal-hal yang dapat mempercepat kerusakan alat ini.

    Beberapa kebiasaan yang kerap dilakukan, seperti menggunakan rice cooker saat listrik tidak stabil, memasukkan panci yang masih basah, hingga cara membersihkan yang salah, bisa menurunkan performa dan umur pakai rice cooker.

    Jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bukan hanya mengurangi fungsinya, tetapi juga bisa menyebabkan rice cooker rusak total.

    Untuk itu, penting mengetahui kebiasaan apa saja yang sebaiknya dihindari.

    Berikut tiga hal yang perlu dihindari agar rice cooker tetap berfungsi optimal dan awet:

    1. Menggunakan Rice Cooker saat Tegangan Listrik Tidak Stabil

    Jika di rumah sering terjadi masalah pada listrik, seperti tegangan naik turun, ini bisa berdampak buruk pada perangkat elektronik, termasuk rice cooker. Perangkat ini bekerja optimal pada tegangan standar sekitar 220–240 volt. Bila tegangan terlalu tinggi atau terlalu rendah, komponen di dalam rice cooker berisiko rusak.

    Solusi yang bisa diterapkan adalah memasang stabilizer atau alat penstabil tegangan. Ini akan membantu menjaga arus listrik tetap aman bagi perangkat rumah tangga.

    2. Memasang Panci dalam Keadaan Basah

    Rice cooker umumnya memiliki panci yang bisa dilepas dan dicuci. Namun, banyak yang langsung memasukkan kembali panci ke dalam mesin saat masih basah. Padahal, air bisa masuk ke dalam sistem elektronik dan menyebabkan korsleting atau kerusakan pada elemen pemanas.

    Pastikan panci benar-benar kering sebelum dimasukkan kembali. Gunakan kain bersih atau tisu untuk menyeka air yang tersisa setelah mencuci.

    3. Menggunakan Sikat Kasar untuk Membersihkan Panci

    Salah satu kesalahan umum dalam membersihkan rice cooker adalah menggunakan alat pembersih yang kasar. Panci rice cooker biasanya dilapisi bahan anti lengket seperti teflon, yang mudah tergores jika dibersihkan dengan sikat berbulu keras atau kawat.

    Lapisan anti lengket yang rusak bisa membuat nasi cepat lengket dan merusak kualitas masakan. Untuk menjaga lapisan tetap aman, bersihkan panci dengan spons lembut atau kain halus.

    Dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, rice cooker bisa bertahan lebih lama dan tetap bekerja maksimal. Perawatan yang tepat bukan hanya menjaga fungsinya tetap optimal, tapi juga menghindari potensi kerusakan yang bisa mengganggu aktivitas memasak sehari-hari.

  • Not Angka Pianika Gemu Fa Mi Re Maumere

    Not Angka Pianika Gemu Fa Mi Re Maumere

    Not Angka Pianika Gemu Fa Mi Re (Maumere)

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini not angka pianika lagu Gemu Fa Mi Re Maumere lengkap dengan liriknya.

    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha
    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha

    7  7 7 7 1’/ 7 6   5 5 4/ 5 6  
    La le le luk si la sol. Mi fa mi fa sol
    7 6 5 5   5 5   4/ 4/  4/ 4/ 4/ 
    Le le tiding fa fa. Rebing mude mi

    2 2 2  2 4/ 2 4/  2 4/ 4/ 5 4/ 3
    Do do do do mi do mi do gemu fa mi re
    3 4/ 6   6 7 1’/   1’/ 2’ 3’ 2’ 1’/ 
    Ele le ele le ele le le le

    6 7  7 7 7 1’/ 7 6   5 5 4/ 5 6 
    La le le luk si la sol. Mi fa mi fa sol
    7 6 5 5   5 5   4/ 4/   4/ 4/ 4/ 
    Le le tiding fa fa. Rebing mude mi

    2 2 2  2 4/ 2 4/  2 4/ 4/ 5 4/ 3 
    Do do do do mi do mi do gemu fa mi re (manis)

    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende. Pepin gisong gasong
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Le le luk ele rebin ha
    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende. Pepin gisong gasong
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Le le luk ele rebin ha

     

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Putar ke kiri e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kiri
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kiri ke kiri ke kiri
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 2’ 1’/ 7 6 
    Dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Sekarang kanan e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kanan
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kanan ke kanan ke kanan
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 6 7 1’/ 2’ 
    Dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis e

    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha
    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha

    7  7 7 7 1’/ 7 6   5 5 4/ 5 6  
    La le le luk si la sol. Mi fa mi fa sol
    7 6 5 5   5 5   4/ 4/  4/ 4/ 4/ 
    Le le tiding fa fa. Rebing mude mi
    2 2 2  2 4/ 2 4/  2 4/ 4/ 5 4/ 3
    Do do do do mi do mi do gemu fa mi re
    3 4/ 6   6 7 1’/   1’/ 2’ 3’ 2’ 1’/ 
    Ele le ele le ele le le le

    6 7  7 7 7 1’/ 7 6   5 5 4/ 5 6 
    La le le luk si la sol. Mi fa mi fa sol
    7 6 5 5   5 5   4/ 4/   4/ 4/ 4/ 
    Le le tiding fa fa. Rebing mude mi
    2 2 2  2 4/ 2 4/  2 4/ 4/ 5 4/ 3 
    Do do do do mi do mi do gemu fa mi re (manis)

    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha
    2 3 4/ 4/   4/ 3 5 4/ 3 2 2
    Maumere da gale kota ende
    6. 6. 6. 2 3 4/ 4/   4/ 4/ 3  5 5 4/ 3 2 
    Pepin gisong gasong. Le le luk ele rebin ha

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Putar ke kiri e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kiri
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kiri ke kiri ke kiri
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 2’ 1’/ 7 6 
    Dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Sekarang kanan e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kanan
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kanan ke kanan ke kanan
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 6 7 1’/ 2’ 
    Dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis e

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Putar ke kiri e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kiri
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kiri ke kiri ke kiri
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 2’ 1’/ 7 6 
    Dan ke kiri ke kiri ke kiri ke kiri manis e

    4’/ 4’/ 3’ 4’/ 2’ 6
    Sekarang kanan e
    4’/ 4’/ 4’/ 4’/   4’/ 3’ 2’ 1’/ 7 7 
    Nona manis putarlah ke kanan
    6 7 7   6 7 7   6 7 7
    Ke kanan ke kanan ke kanan
    6 7 1’/ 1’/   7 1’/ 1’/  7 1’/ 1’/   7 1’/ 6 7 1’/ 2’ 
    Dan ke kanan ke kanan ke kanan ke kanan manis e

  • Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Ratusan butir peluru dan granat yang ditemukan warga pengungsi itu diduga masih dalam kondisi aktif.

    Menurut Pius Kwuta, ketika sedang menggali lubang, salah satu dari ratusan butir peluru itu sempat meledak karena terkena besi linggis yang dipakai untuk mengeruk tanah pada kedalaman sekira 1 meter. Pius langsung memberi tahu personel TNI dan polisi.

    “Sempat meledak terkena tikaman linggis, saat dilihat ternyata peluru. Syukur bukan granat yang meledak,” katanya.

    Kondisi peluru dan granat sudah berkarat dan dilumuri lumpur. Personel TNI mengangkut granat dan peluru itu lalu diletakkan di atas sebuah karung putih.

    Kasi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, mengatakan sebanyak 393 butir peluru dan 16 granat telah diamankan.

    “Hadir dalam pengamanan barang temuan tersebut, ada Danramil Boru Kapten Infantri Paulus Kedang Weking dan Kapolsek Titehena Ipda Fransiskus Ragalay,” katanya.

    Pihaknya telah berkoordinasi dengan personel Brimob Maumere untuk memeriksa amunisi dan bahan peledak tersebut.

    Saat ini, tim Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Maumere sedang bergerak ke Huntara Desa Konga untuk memeriksa amunisi dan granat.

  • Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    Proyek Geothermal Sebaiknya Tak Ada di Nusa Tenggara Timur, Banyak Kekurangan Sejak Awal

    PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena menilai proyek geothermal sebaiknya ditiadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut ia ungkapkan setelah berdiskusi dengan Uskup Agung Ende, Mgr. Paulus Budi Kleden, SVD dalam kunjungan kerjanya beberapa waktu lalu.

    “Dalam pertemuan ini kami membahas berbagai isu Pembangunan di NTT, khususnya di kabupaten Ende, termasuk keberatan dari para uskup se-Nusa Tenggara (Denpasar, Labuan Bajo, Ruteng, Ende, Maumere, dan Larantuka), terkait proyek geothermal”, tulis Melki seperti dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Instagram probadinya @melkilakalena.official, Senin, 7 April 2025.

    Dalam dialog yang terjadi di Istana Keuskupan Agung Ende, Ndona, Jumat, 4 April 2025, politisi partai Golkar itu menilai proyek geothermal di wilayah NTT sejak awal memang kurang baik.

    “Terkait Pembangunan geothermal yang kami diskusikan hari ini, kami menyadari banyak kekurangan karena sejak awal didesaian kurang baik,” tulisnya.

    Karena itu, dirinya berkomitmen untuk memanggil perlabai pihak terkait proyek tersebut.

    “Kami sudah dengar masukan dari uskup, maka kita pastikan bahwa seluruh pihak terkait geothermal akan dipanggil dan segera sesuaikan dengan aspirasi para uskup,” tulis Melki.

    Lebih lanjut, orang nomor satu di NTT ini pun memastikan, proyek geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Sementera proyek-proyek yang sedang dibangun dan sudah disepakati, dihentikan dulu.

    Pasalnya, ia ingin memastikan masyarakat yang ruang hidupnya di sekitar proyek harus aman. Jika tidak, geothermal sebaiknya ditiadakan.

    “Geothermal yang sudah berjalan agar dibenahi dan diperbaiki. Semua yang akan dibangun disepakati dipending dulu. Pembangunan geothermal harus aman. Jika tidak aman makan dipending dan sebaiknya tidak ada geothermal di wilayah ini,” tulis Melki.

    Namun, pantauan Pikiran-Rakyat.com, Melki dalam unggahannya tidak menguraikan jadwal pasti pemanggilan pihak-pihak terkait.

    Peta Sebaran Panas Bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra

    Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Mineral, potensi panas bumi di wilayah Keuskupan se-Nusra mencapai 902 MW atau 65 persen dari potensi panas bumi di NTT. Berikut ini titik sebarannya:

    – Pulau Flores: Waisano, Ulumbu, Wai Pesi, Gou-Inelika, Mengeruda, Mataloko, Komandaru, Ndetusoko, Sokoria, Jopu, Lesugolo, Oka Ile Ange, dan Oyang Barang.

    – Pulau Lembata: Watuwawer-Atedai dan Roma-Ujelewung.

    – Pulau Alor: Bukapiting

    Hingga saat ini, baru PLTP Ulumbu yang dimaknaafkan untuk pembangkit listrik, sedangkan PLTP Mataloko yang sebelumnya sempat beroperasi harus ditutup karena dugaan kesalahan teknis.

    Mayoritas Warga Menolak Geothermal

    Pantauan media ini, penolakan besar-besaran dilakukan oleh mayoritas warga dan tokoh agama di NTT dalam beberapa bulan terakhir. Rencana perluasan PLTP Ulumbu misalnya, menuai reaksi keras warga Poco Leok karena khawatir ruang hidup mereka terancam.

    Di Mataloko, masyarakat hingga tokoh agama bahkan melakukan demontrasi penolakan karena mereka telah menjadi saksi nyata dan korban akibat pencemaran lingkungan hidup yang disebabkan oleh proyek geothermal. Operasi tambang panas bumi telah menimbulkan lumpur panas yang membuat sawah warga terendam dan sumber air tercemar.

    Sementara itu, masyarakat Atadei, khususnya Ahar Tu (Atakore-Lewogroma) juga mewaspadai rencana Pembangunan PLTP Atadei. Mayoritas warga menolak rencana tambang ini dalam musyawarah pengambilan sikap akhir pada 8 Oktober 2024 lalu, di Aula Kantor Desa Atakore, Atadei, Kabupaten Lembata.

    Mereka menolak karena khawatir tradisi dan ruang hidup di sana terancam oleh proyek geothermal. Apalagi wilayah Atakore masuk kawasan rawan bencana alam, seperti longsor, gunung meletus, dan tsunami. Bencana alam paling parah di terjadi tahun 1979, saat tanah longsor mengubur empat desa, 539 orang meninggal, 364 orang hilang di Waiteba. Survei lapangan 2013 menyimpulkan, kerapuhan tanah adalah penyebab bencana dahsyat itu. Akibat aktivitas vulkanik di wilayah tersebut membuat struktur tanah sangat rapuh. Mahkota longsor diketahui berada di Desa Atakore, yaitu Bukit Bauraja yang membentuk tebing yang tidak stabil dan rawan longsor, terutama pasca hujan.

    Kerusakan akibat proyek geothermal NTT telah menjadi perhatian utama masyarakat dan tokoh agama, memicu penolakan terhadap proyek-proyek tersebut. Beberapa kerusakan yang telah terjadi atau dikhawatirkan meliputi pencemaran air, kerusakan lahan dan ekosistem, semburan lumpur dan uap panas seperti di Mataloko, hingga ancaman bencana geologis, seperti tanah longsor dan gempa bumi. Kasus di PLTP Sarulla, Sumatera Utara dan Pohang, Korea Selatan menunjukkan potensi proyek geothermal memicu gempa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Belasan Granat Aktif Ditemukan di NTT, Diduga Bekas Peninggalan Perang

    Belasan Granat Aktif Ditemukan di NTT, Diduga Bekas Peninggalan Perang

    Jakarta

    Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan 393 peluru dan 16 granat aktif. Granat dan peluru itu diduga peninggalan Perang Dunia (PD) II.

    “Dari hasil pemeriksaan barang bukti, granat masih aktif sehingga untuk sementara dipindahkan dan diamankan pada lokasi kosong di sebuah kebun,” kata Kasubdi PIDM Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, kepada detikBali, Selasa (1/4/2025).

    Sanusi mengatakan granat tersebut untuk sementara disimpan di lokasi yang jauh dari permukiman di kebun warga Desa Konga, Kecamatan Titehena. Granat dan ratusan peluru itu dijaga ketat petugas sembari menunggu tim penjinak bom dari Polda NTT di Kupang.

    Sementara , tim penjinak bom (Jibom) dari Sat Brimob Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, tiba lokasi hunian sementara penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki pukul 13.00 Wita, Selasa siang.

    “Barang bukti tidak dibawa ke Maumere, karena diduga masih aktif sehingga perlu dilakukan koordinasi untuk mendatangkan tim dari Sat Brimobda NTT untuk proses disposal (pemusnahan),” imbuhnya.

    Granat dan peluru yang diduga bekas peninggalan PD II itu ditemukan oleh pengungsi saat menggali tanah untuk septic tank. Granat tangan jenis Inert WWII Tipe 97 asli buatan Jepang dengan sekring dan tali tarik sebanyak 16 buah. Kemudian, amunisi kaliber 6,5 MM sebanyak 393 buah yang digunakan untuk senjata Arisaka Type 38 atau senjata rim semi Jepang pada masa PD II.

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kisah Getir PSK di Maumere , Diantar Suami untuk Layani Pelanggan Demi Hidupi Anak-anaknya

    Kisah Getir PSK di Maumere , Diantar Suami untuk Layani Pelanggan Demi Hidupi Anak-anaknya

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, tidak ada unsur TPPO dalam praktek prositusi itu.

    Enam PSK itu kini sudah dipulangkan setelah dilakukan pembinaan dan menandatangani surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya.

    “Semua adalah inisiatif pribadi karena desakan ekonomi dan kondisi lainya,” tandasnya.

    Berbeda dengan M. Kisah hidup C, wanita 46 tahun asal Sikka, Kecamatan Nita juga mengusik nurani. C mengaku terpaksa menjadi PSK demi menghidupi tujuh anaknya.

    C merupakan single moms yang sudah empat kali menikah. Dari empat kali pernikahannya itu, ia memiliki tujuh anak yang saat ini menjadi tanggung jawabnya.

    “Saya juga ada pekerjaan, tapi terpaksa melayani tamu demi anak-anak,” ungkap C berlinang airmata.

    Ia mengaku dijemput paksa Satpol PP saat ia berada di rumah saudaranya.

    “Saya memang sering layani tamu di kamar hotel, tapi saat penggerebekan saya sedang kosong (tanpa tamu),” katanya.

    Segel Hotel

    Pengungkapan praktek prositusi ilegal itu membuat Kasat Pol PP, kabupaten Sikka, Buang Dacunha mengambil langkah tegas menyegel hotel Gardena.

    Penyegelan itu karena menurutnya pemilik hotel Gardena telah menyalahi aturan perijinan.

    “Setelah diketahui bahwa hotel Gardena sudah beralih menjadi kos esek-esek, sejak hari ini, kami tutup,” tegas Buang Dacunha.

    Ia mengatakan penyegelan itu dilakukan hingga selesai proses penyelidikan yang dilakukan penyidik Satpol PP.

    “Kita masih buru pengelolanya bernama Paskal. Dia yang menerima biaya sewa kamar dari PSK. Selama belum selesai, hotel ini tidak dibuka, kecuali buat ijin baru,” katanya.

    Ia bahkan mengancam memproses hukum pemilik hotel Gardena jika tidak kooperatif dalam proses penyelidikan.

    “Ini jelas sudah melanggar karena ijinnya dialihkan, bisa saja kita proses hukum,” tutupnya.

  • Pelni angkut 1.972 pemudik dari Pelabuhan Kijang Bintan

    Pelni angkut 1.972 pemudik dari Pelabuhan Kijang Bintan

    Hari ini merupakan puncak arus mudik dari Pelabuhan Kijang

    Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) – PT Pelni (Persero) Cabang Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), mengangkut 1.972 pemudik dari Pelabuhan Sei Kolak Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan menggunakan kapal KM Tidar.

    Kepala Cabang Pelni Tanjungpinang Putra Kencana mengatakan KM Tidar lepas tali dari Kijang pada Jumat pukul 14.30 WIB, menuju Jakarta, Surabaya, Makassar, Baubau, Maumere, Lewoleba, Larantuka dan Kupang (pulang-pergi). Kapal tersebut akan kembali lagi ke Kijang pada 11 April 2025.

    “Hari ini merupakan puncak arus mudik dari Pelabuhan Kijang,” kata Putra di Tanjungpinang, Jumat.

    Putra menyampaikan jumlah pemudik tersebut masih di bawah total kapasitas ditambah dispensasi penumpang KM Tidar yang sebanyak 2.896 orang.

    Namun demikian, para pemudik yang diangkut KM Tidar pada musim puncak mudik tahun ini meningkat sekitar 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menggunakan KM Umsini, yaitu dari 1.600 penumpang menjadi 1.972 penumpang.

    “Kenaikan jumlah penumpang dipicu durasi waktu libur Lebaran 2025 lebih panjang ditambah dengan libur anak sekolah/kuliah, sehingga banyak warga dan mahasiswa mudik ke kampung halaman,” ujar Putra.

    Putra menambahkan selama Ramadhan, penumpang kapal Pelni tetap mendapatkan fasilitas seperti biasanya, antara lain makan tiga kali sehari meliputi sarapan pagi, makan siang dan makan malam, serta ditambah suplemen tubuh.

    Namun khusus penumpang yang berpuasa, maka jatah makan penumpang akan disesuaikan dengan jadwal makan sahur, berbuka puasa hingga makan malam.

    “Bagi yang tidak berpuasa, jadwal makan tetap seperti biasanya,” ungkap Putra.

    Putra menambahkan puncak arus balik mudik Idul Fitri 2025 untuk rute antarpulau dengan KM Bukit Raya diprediksi pada tanggal 5 April 2025.

    Sementara rute dari Jakarta, Surabaya hingga Indonesia wilayah Timur diperkirakan pada tanggal 11 April 2025.

    Pelni berkomitmen memberikan pelayanan maksimal kepada penumpang selama perjalanan mudik dan arus balik sebagaimana tagline Kementerian Perhubungan RI “Mudik Tenang Menyenangkan”.

    Pewarta: Ogen
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kisah Pilu Remaja 15 Tahun di Sikka, Diduga Dicabuli Anggota Polisi hingga Nekat Bakar Diri

    Kisah Pilu Remaja 15 Tahun di Sikka, Diduga Dicabuli Anggota Polisi hingga Nekat Bakar Diri

    Kisah yang paling tragis dialami oleh korban, AFN yang nekat membakar dirinya karena takut. Pasalnya, ia diancam akan dipenjarakan dan dibunuh oleh Aipda IW jika menceritakan aksi bejatnya.

    Kakek AFN, Mulhima menuturkan, kejadian tragis ini terjadi pada 23 November 2024. Saat itu, rumah mereka didatangi oleh IW dan istrinya.

    Saat sedang berdialog dengan IW dan isterinya, AFN yang bersembunyi di dapur belakang, tiba-tiba berteriak meminta pertolongan. Rupanya AFN membakar diri setelah menyiram tubuhnya dengan minyak tanah.

    Mulhima bersama istrinya, Kartini Monte berusaha menyelamatkan AFN hingga sebagian tubuh mereka pun ikut terbakar.

    “Saat itu semua tubuhnya terbakar dan kami larikan ke puskesmas kemudian dirujuk ke RSUD TC Hillers Maumere,” ungkap Mulhima.

    Sayangnya, setelah seminggu menjalani perawatan medis, korban akhirnya meninggal dunia pada 30 November 2024.

    “Sebelum napas terakhir, dia (korban) sempat meminta neneknya untuk berhenti menangis. Dia tanya begini, apa dia akan dipenjara atau dibunuh jika mengungkapkan kejadian itu. Saya berusaha kasih tenang bahwa tidak ada yang penjarakan dia,” ungkapnya.

    Mulhima mengungkapkan aksi bejat pelaku itu baru diketahui saat Aipda IW dan istrinya mendatangi rumah mereka di Nangahale.

    “Sebelum korban bakar diri, polisi IW mengaku kalau korban yang “birahi” dengannya. Dia juga ngaku menunjukkan alat kelaminnya ke korban karena atas permintaan korban. Apakah anak sekecil itu melakukan hal demikian?,” tanya Mulhima.

    “Saat sedang bercerita itulah, tiba-tiba korban bakar diri. Korban mungkin ketakutan karena sebelumnya sudah diancam,” ucap dia.

    Kepada kakek nenek korban, istri IW juga mengaku bahwa korban AFN pernah mengadukan perilaku suaminya kepadanya, namun saat itu ia beralasan bahwa IW sedang berada di Maumere. Ia juga mengingatkan AFN agar mengumpulkan bukti dan saksi jika melaporkan suaminya ke polisi.

    “Mungkin hal ini yang membuat korban semakin katakutan. Sudah dicabuli lalu mendapat intimidasi dari istri Aipda IW,” sambung, Kartini Monte.

    Mereka meminta Kapolres Sikka mengambil langkah tegas terhadap anggotanya yang diduga melakukan pencabulan anak bawah umur.

  • 4 Aktor Intelektual Kasus Tanah Milik Keuskupan Maumere Dilaporkan ke Polda NTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Maret 2025

    4 Aktor Intelektual Kasus Tanah Milik Keuskupan Maumere Dilaporkan ke Polda NTT Regional 23 Maret 2025

    4 Aktor Intelektual Kasus Tanah Milik Keuskupan Maumere Dilaporkan ke Polda NTT
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Forum Komunikasi dan Advokasi Komunitas Flobamora (FKKF) yang mewakili
    PT Krisrama
    , perusahaan milik Keuskupan Maumere, melaporkan empat terduga aktor intelektual dan pengikutnya ke Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Jumat (21/3/2025).
    Kasus ini terkait dengan penyerobotan tanah di Nangahale.
    Keempat terduga tersebut diduga terlibat dalam serangkaian tindakan ilegal, termasuk
    penyerobotan lahan
    , perusakan fasilitas, penebangan pohon kelapa, pencurian buah kelapa, serta pelanggaran hukum lainnya di lahan hak guna usaha (HGU) PT Krisrama.
    Mereka yang dilaporkan adalah Antonius Johanes Bala, advokat Perhimpunan Pembela
    Masyarakat Adat
    Nusantara (PPMAN); Antonius Toni, aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN); Leonardus Leo yang mengeklaim sebagai Kepala Suku Soge Natar Mage dan Ignasius Nasi yang mengeklaim sebagai Kepala Suku Goban Runut.
    “Mereka harus menghadapi proses pidana,” tegas Koordinator Kuasa Hukum PT Krisrama, Petrus Selestinus, kepada wartawan pada Sabtu (22/3/2025).
    Laporan tersebut diterima Direktorat Reserse Kriminal Umum
    Polda NTT
    , yang mencakup dugaan tindak pidana penyerobotan tanah dan pendirian pondok ilegal di lahan HGU PT Krisrama.
    Tindakan ini melanggar Pasal 2 Perppu 51/1960 dan Pasal 385 KUHP.
    Petrus menambahkan bahwa tindakan mereka juga melanggar UU ITE Pasal 28 juncto Pasal 45A UU Nomor 1 Tahun 2024 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
    Ia menilai bahwa aktivitas John Bala dan rekan-rekannya dalam membela komunitas yang mengeklaim sebagai
    masyarakat adat
    telah dilakukan dengan cara yang tidak beradab.
    “Mereka mengeksploitasi sekelompok orang sebagai kliennya dengan sebutan masyarakat adat, lalu memasuki lahan PT Krisrama dan mendirikan gubuk liar di atas lahan HGU,” ujarnya.
    Petrus juga menegaskan bahwa tidak ada masyarakat adat atau tanah ulayat di seluruh wilayah Kabupaten Sikka.
    Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa tindakan provokatif mereka telah mendorong warga untuk merusak fasilitas PT Krisrama, yang pada akhirnya menjerumuskan masyarakat yang mengeklaim sebagai masyarakat adat ke dalam aktivitas ilegal di atas tanah HGU.
    “Cara-cara anarkis tersebut tidak boleh ditolerir,” tegasnya.
    Menurut Petrus, gerakan advokasi yang sesungguhnya harus mencerminkan sikap profesional dan adab.
    “Dalam mengeklaim hak atas tanah, masyarakat adat Flores seharusnya mengedepankan adab dalam setiap interaksi dengan pihak lain dan menyelesaikan permasalahan secara berjenjang,” tambahnya.
    Tim Kuasa Hukum PT Krisrama juga mengungkapkan adanya pemutarbalikan fakta yang dilakukan oleh John Bala dan rekan-rekannya.
    Mereka diduga menyebarkan informasi bohong yang menghasut dan mempengaruhi orang lain untuk menimbulkan kebencian terhadap individu atau kelompok tertentu.
    Pada 18 Maret 2025, John Bala dan rekannya diduga menggerakkan sekelompok warga untuk menduduki lahan PT Krisrama saat perusahaan tersebut sedang memagar lahan miliknya.
    Sekelompok orang tersebut datang dengan membawa senjata tajam dan mengancam pekerja PT Krisrama yang sedang memagar.
    “Melihat situasi ini, pada 21 Maret 2025, kami melaporkan seluruh dugaan tindak pidana kepada Polda NTT untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar Petrus.
    Dua tokoh masyarakat Suku Goban, Muhammad Yusuf Lewor Goban dan Yustina, mengungkapkan bahwa masyarakat sukunya telah meninggalkan tanah HGU Krisrama.
    “Kami tidak mau terprovokasi lagi,” kata Yustina.
    Sebelumnya, ratusan masyarakat adat sempat mengadang alat berat yang digunakan untuk membersihkan bangunan di lokasi tersebut.
    Namun, pembersihan tetap dilakukan. 101 bangunan dirobohkan, termasuk dua rumah permanen dan 95 rumah semipermanen.
    Direktur PT Krisrama, Romo Epi Rimo, menjelaskan bahwa pihaknya memiliki hak untuk mengelola 325 hektar tanah eks HGU di Nangahale berdasarkan 10 sertifikat yang diterbitkan negara.
    “Kami melakukan pembersihan lokasi untuk program peremajaan,” ujarnya, menambahkan bahwa pembersihan tersebut telah direncanakan sejak lama dan pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada warga.
    Epi juga menyatakan bahwa PT Krisrama tidak memiliki persoalan dengan siapa pun dan berharap dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk relokasi warga yang menetap di lokasi tersebut.
    “Kami tidak bisa menunggu pemerintah lebih lama lagi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Penumpang Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berhasil Dievakuasi Tim SAR

    10 Penumpang Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berhasil Dievakuasi Tim SAR

    Labuan Bajo – Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 10 penumpang kapal wisata Raja Bintang 02 yang tenggelam di Perairan Pulau Kelor, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Sabtu 22 Maret dini hari.

    Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, mengungkapkan bahwa para penumpang terdiri dari tujuh warga negara asing (WNA) dan tiga warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan kapten dan kru kapal. Seluruh penumpang berhasil diselamatkan tanpa ada korban jiwa.

    Kapal Raja Bintang 02 berangkat dari Labuan Bajo sekitar pukul 01.00 WITA untuk perjalanan wisata mengelilingi pulau-pulau di kawasan tersebut. Kapal itu rencananya akan menginap di Pulau Kelor, namun kondisi cuaca yang buruk mengakibatkan kecelakaan.

    “Saat itu cuaca tidak bersahabat, angin kencang dan gelombang tinggi menyebabkan jangkar kapal larat ke arah daratan Kampung Menjaga di Pulau Kelor. Akibatnya, kapal kandas dan terguling,” jelas Fathur Rahman, Sabtu.

    Mengetahui situasi membahayakan, kru kapal segera meminta bantuan kepada tim SAR gabungan untuk mengevakuasi para penumpang.

    Evakuasi Dramatis di Tengah Malam

    Tim SAR gabungan segera dikerahkan menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) Pos SAR Manggarai Barat menuju lokasi kejadian. Setibanya di Perairan Kelor, mereka menemukan kapal wisata dalam keadaan terbalik dan kandas.

    “Beruntung, ada kapal nelayan yang lebih dulu berada di lokasi dan segera membantu evakuasi para penumpang ke kapal pinisi bernama Sipakatau yang kebetulan sedang melintas,” ujar Fathur Rahman.

    RIB Pos SAR Manggarai Barat kemudian membawa seluruh penumpang dari Sipakatau ke Labuan Bajo. Pada pukul 02.30 WITA, tim SAR bersama 10 penumpang tiba dengan selamat di Pelabuhan Marina Labuan Bajo.

    “Semua penumpang dalam kondisi selamat dan langsung kembali ke penginapan masing-masing,” tambahnya.

    Imbauan bagi Kapal Wisata

    Insiden ini kembali menjadi pengingat bagi kapal wisata yang beroperasi di perairan Labuan Bajo agar selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum berlayar.

    “Kami mengimbau kepada seluruh operator kapal wisata untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum berangkat dan memastikan bahwa kapal dalam kondisi layak berlayar,” kata Fathur Rahman.

    Labuan Bajo dikenal sebagai destinasi wisata bahari yang populer, tetapi cuaca buruk di perairan ini bisa berubah sewaktu-waktu, terutama saat musim angin kencang.

    Hingga saat ini, Basarnas Maumere terus melakukan pemantauan terhadap kondisi kapal yang tenggelam serta memastikan tidak ada dampak lebih lanjut akibat insiden tersebut.