kab/kota: Mataram

  • BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu

    Ilustrasi – Sejumlah pengendara motor berhenti untuk memakai jas hujan (ANTARA FOTO/Idlan Dziqri Mahmudi/fzn/rwa)

    BMKG prakirakan hujan guyur mayoritas Indonesia pada Minggu
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 08 Desember 2024 – 07:03 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI mengimbau masyarakat untuk berjaga-jaga dalam melakukan aktivitas pada akhir pekan ini, sebab menurut prakiraan hujan akan mengguyur sejumlah wilayah.

    Prakirawan BMKG Bagas Briliano melalui siaran prakiraan cuaca di Jakarta, Minggu, memaparkan sejumlah wilayah di Sumatera yang berpotensi hujan ringan adalah Banda Aceh, Tanjung Pinang dan Padang, sementara potensi hujan sedang berada di Medan, juga potensi hujan disertai petir di Pekanbaru.

    “Potensi hujan ringan juga terdapat di Palembang dan Pangkal Pinang, sementara hujan sedang di Bengkulu. Waspadai hujan dengan disertai petir di Jambi dan Bandar Lampung,” katanya.

    Di Pulau Jawa, Bagas memaparkan potensi cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Bandung, hujan ringan di Semarang dan Surabaya, serta hujan disertai petir di Serang, Jakarta, dan Yogyakarta. Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, lanjutnya, hujan ringan diprakirakan terjadi di Mataram, hujan sedang di Kupang, serta hujan disertai petir di Denpasar.

    “Beralih ke Pulau Kalimantan, potensi hujan ringan diprakirakan terjadi di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, dan Samarinda. Waspadai potensi hujan disertai petir di Tanjung Selor,” ujarnya.

    Di wilayah Sulawesi, lanjutnya, potensi berawan tebal diprakirakan terjadi di Gorontalo, hujan ringan di Manado, hujan sedang di Makassar dan Mamuju, serta hujan disertai petir di Palu dan Kendari. Sedangkan di timur Indonesia, hujan ringan diprakirakan mengguyur Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura, hujan sedang diprakirakan mengguyur Sorong, Nabire, dan Jayawijaya, serta hujan dengan disertai petir diprakirakan terjadi di Merauke.

    Bagas menegaskan prakiraan tersebut merupakan gambaran umum terkait cuaca yang terjadi di suatu wilayah. Adapun informasi secara rinci dapat ditemukan di aplikasi Info BMKG yang dapat diunduh melalui PlayStore dan AppStore.

    Sumber : Antara

  • Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Potensi Hujan dan Petir pada Sejumlah Wilayah Indonesia

    Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini: Potensi Hujan dan Petir pada Sejumlah Wilayah Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Berdasarkan prakiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) hari ini, sejumlah wilayah Indonesia berpotensi turun hujan dengan berbagai intensitas termasuk petir, pada Minggu (8/12/2024). Karena itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas pada akhir pekan. 

    Prakirawan Bagas Briliano, melalui siaran prakiraan cuaca BMKG di Jakarta, Minggu, menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Sumatera berpotensi mengalami hujan ringan, seperti Banda Aceh, Tanjung Pinang, dan Padang. Potensi hujan sedang diprediksi terjadi di Medan, sementara hujan disertai petir diperkirakan mengguyur Pekanbaru.

    “Hujan ringan juga berpotensi terjadi di Palembang dan Pangkal Pinang, sedangkan Bengkulu diprediksi mengalami hujan sedang. Waspadai hujan disertai petir di Jambi dan Bandar Lampung,” ujar Bagas.

    Prakiraan cuaca BMKG hari ini untuk Pulau Jawa, cuaca berawan tebal diperkirakan terjadi di Bandung. Semarang dan Surabaya berpotensi hujan ringan, sedangkan hujan disertai petir diperkirakan mengguyur Serang, Jakarta, dan Yogyakarta.

    Di Bali dan Nusa Tenggara, hujan ringan diprakirakan terjadi di Mataram, hujan sedang di Kupang, serta hujan disertai petir di Denpasar.

    Prakiraan cuaca BMKG untuk Kalimantan, potensi hujan ringan diperkirakan terjadi di Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, dan Samarinda. Namun, masyarakat di Tanjung Selor diimbau untuk waspada terhadap hujan disertai petir.

    Di Sulawesi, cuaca berawan tebal diperkirakan meliputi Gorontalo. Hujan ringan diprakirakan mengguyur Manado, hujan sedang di Makassar dan Mamuju, serta hujan disertai petir di Palu dan Kendari.

    Hujan ringan diperkirakan terjadi di Ambon, Ternate, Manokwari, dan Jayapura. Hujan sedang diprakirakan mengguyur Sorong, Nabire, dan Jayawijaya, sementara hujan disertai petir diprediksi terjadi di Merauke.

    Bagas menegaskan, prakiraan cuaca BMKG hari ini merupakan gambaran umum kondisi cuaca di wilayah-wilayah tersebut. Masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti pembaruan informasi cuaca melalui kanal resmi BMKG.

  • Beredar Video Rekaman Suara Rayuan Agus Buntung Pelaku Pelecehan Mahasiswi di Lombok – Halaman all

    Beredar Video Rekaman Suara Rayuan Agus Buntung Pelaku Pelecehan Mahasiswi di Lombok – Halaman all

    Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Beredar video milik salah satu korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan I Wayan Agus Suartama alias Agus 

    Dalam video berdurasi 1.22 menit tersebut terdengar suara Agus merayu korbannya dengan modus ingin membantu.

     Agus mengaku bisa memberikan korban meraih kesuksesan dengan melakukan perubahan-perubahan dalam diri korban.

    Berikut rekaman dalam video tersebut.

    “Saya tidak senang orang yang lemah, lap air mata itu nanti luntur pupurannya (bedak), nanti kayak apa mau ke kampus.

    Kakak (korban) bersihin diri, sampai kakak shalatpun kakak nggak bisa salat karena ada yang ganjal,” kata Agus dalam rekaman video tersebut.

    “Tau nggak perjuangan kakak itu ya Allah hanya hidup sendiri dan berjuang sendiri, nekat gara-gara hal sepele, kakak mau nekat aja bisa nggak aku minta jangan nekat, tobatlah nyawa saya, saya kasih kakak biar kakak tau biar kakak berarti bagi dunia ini,” lanjut Agus

    “Setengah percaya, sedikit percaya, itu pikiranmu sekarang karena kamu baru kenal saya, saya bisa baca langsung (fikiran), bingung kenapa saya ngomong gini? Kamu kira modus sama kayak cowok yang lain, benarkan, buktinya ngerusak kamu.

    Walaupun kita berdua di kamar saya tidak bisa apa-apa, saya mandi masih dimandiin sama mamak, saya tidak sama dengan cowok-cowok yang lain karena cowok-cowok itu hanya manfaatin kamu, kamu mau berubah atau tidak, kalau kamu tidak mau berubah saya pergi, tetapi kalau mau berubah saya akan tetap disini dengan mengasih tau bagaimana cara kesuksesan kamu,” tutup Agus.

     Dalam video tersebut tidak memperlihatkan wajah Agus, namun diketahui suara tersebut mirip suara Agus.

    Sebelumnya Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, mengungkap fakta baru terkait dugaan pelecehan seksual yang dilakukan pria disabilitas tersebut.

    Dir Reskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarief Hidayat mengatakan, bukti baru tersebut berupa rekaman video percakapan antara tersangka Agus dengan salah satu korban.

    “Korban sempat merekam pelaku yang mendekati korban, jadi di handphone itu berbentuk video tetapi karena diletakkan dibawah tidak nampak gambarnya yang nampak hanya suara tetapi itu mode video,” kata Syarief, Jumat (6/12/2024).

    Bukti video tersebut juga sudah dilakukan uji forensik digital, sebagai bukti tambahan bahwa pelaku memang ada interaksi dengan korban dengan kalimat-kalimat manipulatif yang memanfaatkan kelemahan korban. 

    Jumlah Korban Meningkat

    Saat ini, jumlah korban Agus Buntung terus bertambah.

    Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, menyatakan bahwa dari sebelumnya 13 orang, kini jumlah korban meningkat menjadi 15 orang.

    Menurut Joko, tiga dari total 15 korban adalah anak di bawah umur.

     Agus Buntung menggunakan modus yang sama untuk semua korban, baik dewasa maupun anak-anak, dengan mengajak mengobrol dan memacari mereka.

    Dua dari tiga korban anak sudah diperiksa, yang salah satunya mengaku berhasil kabur saat hendak dilecehkan.

     

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Isi Percakapan Agus Pria Disabilitas Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Modus Bantu Korban

  • Goda Wanita di Jalan, Minum Miras, Tak Pernah Kuliah

    Goda Wanita di Jalan, Minum Miras, Tak Pernah Kuliah

    GELORA.CO – Tabiat I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung dibongkar oleh netizen dan dosennya.

    Diketahui, Agus Buntung adalah tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Akun X bernama @kgblgnunfaedh mengunggah video yang memperlihatkan Agus Buntung berboncengan dengan rekannya.

    Dalam video berdurasi 11 detik itu, Agus Buntung tengah menggoda wanita yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Agus menggoda wanita tersebut dengan pantun.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” kata Agus dalam video tersebut.

    Saat mengucapkan pantun tersebut, Agus dan rekannya pun lantas tertawa sembari menengok wanita yang tengah berjalan tersebut.

    Hingga Sabtu (7/12/2024), video tersebut telah ditonton sebanyak 14 ribu kali.

    Tak cuma itu, akun tersebut juga mengunggah video ketika Agus diduga tengah mengonsumsi minuman keras (miras) bersama rekan-rekannya di suatu rumah.

    Setelah itu, Agus tampak berjoget setelah meminum cairan yang diduga miras tersebut.

    “Ciptaan ida jeg mule bermacam karakter. Tetap mabuk kawan, sadar itu menyakitkan,” demikian tertulis dalam video tersebut.

    Laporkan Dosen ke Dinsos hingga Tak Pernah Kuliah

    Tak cuma sampai di situ saja, dosen pembimbing akademik Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani turut menguliti tabiat dari mahasiswanya tersebut.

    Dikutip dari Kompas.com, Ria merupakan korban dari Agus Buntung tersebut lantaran dilaporkan ke Dinas Sosial (Dinsos).

    Oleh Agus Buntung, Ria dituduh tidak menginginkan yang bersangkutan untuk kuliah. Padahal, dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelasnya.

    Ria menjelaskan permasalahan sebenarnya adalah Agus Buntung menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT) meski dirinya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

    Dengan keadaan itu, Ria mencoba membantu dengan membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup agar Agus Buntung bisa membayar UKT.

    Adapun sistem tersebut dibuka selama tiga hari oleh Ria. Namun, dalam kurun waktu tersebut, Agus Buntung tidak kunjung membayar UKT.

    “Saya telepon ibunya ataupun Agus selama tiga hari waktu itu. Ternyata, tidak ada upaya dari AG maupun ibunya untuk membayar,” jelasnya.

    Kemudian, Agus Buntung justru meminjam uang ke Ria untuk membayar UKT.

    Hanya saja, Ria enggan untuk meminjamkan karena dinilai percuma lantaran sistem pembayaran sudah ditutup kembali.

    Akibatnya, Agus Buntung pun tidak bisa kembali membayar UKT dirinya. Dari permasalahan inilah, Agus Buntung justru melaporkan Ria ke Dinsos.

    Ria menjelaskan beasiswa yang diterima Agus Buntung tidak dipergunakan dengan semestinya.

    Adapun, tiap tahunnya, Agus Buntung menerima uang beasiswa sebesar Rp 13 juta.

    “Sedangkan dia membayar UKT Rp 900.000 per semester,” kata Ria.

    Tak sampai di situ, Ria juga menyebut Agus Buntung kerap memanipulasi absensi kuliah.

    Bahkan, Agus Buntung disebut tidak pernah masuk kelas tetapi berdasarkan catatan absensi, dia selalu mengikuti kegiatan kuliah.

    Ria pun mengaku tidak kaget ketika Agus Buntung saat ini menjadi perbincangan publik lantaran ditetapkan menjadi tersangka pelecehan seksual.

    “Saya sayangkan, iya. Tapi saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama AG membuat ulah,” ujarnya.

    Agus Buntung Disebut Orang Berbahaya

    Terkait sosok Agus Buntung, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai dia adalah orang yang berbahaya.

    Pasalnya, sosok yang menjadi korban pelecehan seksual olehnya lebih dari satu orang.

    Berdasarkan laporan dari Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, korban dari tindakan bejat Agus Buntung sudah mencapai 15 orang.

    Bahkan, ada tiga korban yang masih di bawah umur.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” kata Reza pada Kamis (5/12/2024).

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang.”

    “Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya

  • Tabiat Agus Buntung Dikuliti Netizen dan Dosen: Goda Wanita di Jalan, Minum Miras, Tak Pernah Kuliah – Halaman all

    Tabiat Agus Buntung Dikuliti Netizen dan Dosen: Goda Wanita di Jalan, Minum Miras, Tak Pernah Kuliah – Halaman all

    TRIBUNNNEWS.COM – Tabiat I Wayan Agus Suwartama atau Agus Buntung dibongkar oleh netizen dan dosennya.

    Diketahui, Agus Buntung adalah tersangka dugaan pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Akun X bernama @kgblgnunfaedh mengunggah video yang memperlihatkan Agus Buntung berboncengan dengan rekannya.

    Dalam video berdurasi 11 detik itu, Agus Buntung tengah menggoda wanita yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Agus menggoda wanita tersebut dengan pantun.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” kata Agus dalam video tersebut.

    Saat mengucapkan pantun tersebut, Agus dan rekannya pun lantas tertawa sembari menengok wanita yang tengah berjalan tersebut.

    Hingga Sabtu (7/12/2024), video tersebut telah ditonton sebanyak 14 ribu kali.

    Tak cuma itu, akun tersebut juga mengunggah video ketika Agus diduga tengah mengonsumsi minuman keras (miras) bersama rekan-rekannya di suatu rumah.

    Setelah itu, Agus tampak berjoget setelah meminum cairan yang diduga miras tersebut.

    “Ciptaan ida jeg mule bermacam karakter. Tetap mabuk kawan, sadar itu menyakitkan,” demikian tertulis dalam video tersebut.

    Laporkan Dosen ke Dinsos hingga Tak Pernah Kuliah

    Tak cuma sampai di situ saja, dosen pembimbing akademik Agus Buntung, I Made Ria Taurisia Armayani turut menguliti tabiat dari mahasiswanya tersebut.

    Dikutip dari Kompas.com, Ria merupakan korban dari Agus Buntung tersebut lantaran dilaporkan ke Dinas Sosial (Dinsos).

    Oleh Agus Buntung, Ria dituduh tidak menginginkan yang bersangkutan untuk kuliah. Padahal, dirinya tidak pernah melakukan hal tersebut.

    “Agus ini berbohong. Saya selaku dosen PA dianggapnya tidak menginginkan dia kuliah padahal tidak dalam cerita konteks itu,” jelasnya.

    Ria menjelaskan permasalahan sebenarnya adalah Agus Buntung menunggak Uang Kuliah Tunggal (UKT) meski dirinya merupakan penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

    Dengan keadaan itu, Ria mencoba membantu dengan membuka kembali sistem pembayaran yang sudah ditutup agar Agus Buntung bisa membayar UKT.

    Adapun sistem tersebut dibuka selama tiga hari oleh Ria. Namun, dalam kurun waktu tersebut, Agus Buntung tidak kunjung membayar UKT.

    “Saya telepon ibunya ataupun Agus selama tiga hari waktu itu. Ternyata, tidak ada upaya dari AG maupun ibunya untuk membayar,” jelasnya.

    Kemudian, Agus Buntung justru meminjam uang ke Ria untuk membayar UKT.

    I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung yang dituduh melakukan pelecehan terhadap belasan wanita. (Tangkapan layar)

    Hanya saja, Ria enggan untuk meminjamkan karena dinilai percuma lantaran sistem pembayaran sudah ditutup kembali.

    Akibatnya, Agus Buntung pun tidak bisa kembali membayar UKT dirinya. Dari permasalahan inilah, Agus Buntung justru melaporkan Ria ke Dinsos.

    Ria menjelaskan beasiswa yang diterima Agus Buntung tidak dipergunakan dengan semestinya.

    Adapun, tiap tahunnya, Agus Buntung menerima uang beasiswa sebesar Rp 13 juta.

    “Sedangkan dia membayar UKT Rp 900.000 per semester,” kata Ria.

    Tak sampai di situ, Ria juga menyebut Agus Buntung kerap memanipulasi absensi kuliah.

    Bahkan, Agus Buntung disebut tidak pernah masuk kelas tetapi berdasarkan catatan absensi, dia selalu mengikuti kegiatan kuliah.

    Ria pun mengaku tidak kaget ketika Agus Buntung saat ini menjadi perbincangan publik lantaran ditetapkan menjadi tersangka pelecehan seksual.

    “Saya sayangkan, iya. Tapi saya juga tidak kaget karena ini bukan kali pertama AG membuat ulah,” ujarnya.

    Agus Buntung Disebut Orang Berbahaya

    Terkait sosok Agus Buntung, pakar psikologi forensik, Reza Indragiri Amriel, menilai dia adalah orang yang berbahaya.

    Pasalnya, sosok yang menjadi korban pelecehan seksual olehnya lebih dari satu orang.

    Berdasarkan laporan dari Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi, korban dari tindakan bejat Agus Buntung sudah mencapai 15 orang.

    Bahkan, ada tiga korban yang masih di bawah umur.

    “Orang ini adalah orang yang super berbahaya,” kata Reza pada Kamis (5/12/2024).

    “Karena itu tetap dengan menaruh rasa hormat dan simpati atas keterbatasan fisik yang dia miliki, tetapi dengan pemahaman orang ini adalah pelaku kejahatan serius yang sangat berbahaya,” sambungnya.

    Ia mendesak aparat penegak hukum segera melakukan penindakan serius terhadap Agus.

    Terkait kondisi itu, Reza pun meminta agar pengawasan terhadap Agus diperketat.

    “Maka sepatutnya otoritas penegakan hukum melakukan penyikapan yang sangat serius terhadap yang bersangkutan sejak sekarang.”

    “Kendati diberlakukan tahanan rumah sekalipun, pengawasan tetap dilakukan secara melekat agar kejahatan yang serius itu tidak berulang,” ungkapnya.

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Facundo Chrsyna/Eko)(Kompas.com/Lalu Muammar Qadafi)

    Artikel lain terkait Agus Buntung dan Kasusnya

  • Bukti Agus Buntung Goda dan Dekati Perempuan di Mataram, Berboncengan: Kamu Cantik Aku yang Punya – Halaman all

    Bukti Agus Buntung Goda dan Dekati Perempuan di Mataram, Berboncengan: Kamu Cantik Aku yang Punya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Beredar video memperlihatkan tingkah IWAS atau Agus Buntung menggoda perempuan di jalanan Mtaraam, NTB.

    Video tersebut beredar di media sosial di tengah kasus laporan rudapaksa yang menyeret namanya.

    Dalam video, memperlihatkan aksi Agus tengah membonceng kendaraan rekan laki-laki.

    Tidak diketahu kapan dan di mana peristiwa tersebut terjadi. 

    Agus mengenakan kemeja biru tanpa helm di belakang si pengemudi.

    Godaan dilayangkannya kepada perempuan yang tengah berjalan di pinggir jalan.

    Saat itu, Agus mengucapkan pantun.

    “Satu titik dua koma, kamu cantik aku yang punya,” ucapnya. 

    Agus Buntung saat membonceng temannya

    Pantun itu ia lantunkan sembari menengok si perempuan saat kendaraan melaju.

    Unggahan video X akun @imyourfuturewif berdurasi 11 detik telah disukai oleh seribu akun hingga Sabtu (17/12/2024) pukul 11.00 WIB.

    Tak sedikit warga X yang ikut berkomentar menanggapi video tersebut.

    Kebanyakan menyesal karena telah iba kepada sosok Agus yang merupakan disabilitas tuna daksa.

    Dekati Perempuan

    Masih belum selesai, warga Twitter (X) kembali digemparkan dengan foto Agus bersama seorang perempuan.

    Dalam foto terlihat, ia duduk di tangga depan bangunan Taman Baca Sangkareang. Mataram.

    Memakai jaket putih, Agus tampak sedang berbicara dengan perempuan berhijab abu-abu.

    Foto ini diunggah oleh akun X @akusukasklipare pada Jumat (6/12/2024) malam.

    Hingga kini, foto tersebut telah disukai tiga ribu akun dan dibagikan lebih dari 200 kali.

    Foto IWAS atau Agus Buntung bersama seorang perempuan di depan Taman Baca Sangkareang

    Keterangan dari Karyawan dan Pemilik Homestay

    Karyawan homestay menyatakan bahwa Agus telah membawa empat wanita berbeda, sementara pemilik homestay mengeklaim melihat Agus membawa lima wanita.

    “Kita sudah memeriksa karyawan dan pemilik. Dari keterangan mereka, pelaku membawa korban dan perempuan lain,” ungkap Dirkrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, dalam wawancara dengan tvOne pada Rabu, 4 Desember 2024.

    Syarif menambahkan bahwa Agus tampaknya merasa nyaman melakukan aksinya di tempat yang sama.

    “Kemungkinan pelaku merasa nyaman melakukan aksinya di tempat tersebut,” jelasnya.

    Berdasarkan berkas perkara, terdapat lima perempuan, termasuk pelapor, yang menjadi korban Agus.

    Syarif menjelaskan bahwa Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban, yaitu dengan bertemu di Taman Udayana, Kota Mataram.

    “Agus mendatangi korban yang sedang sendiri, memperkenalkan diri, dan terlibat dalam percakapan mendalam,” kata Syarif.

    Pandangan Psikolog

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) NTB, Lalu Yulhaidir, menyatakan bahwa individu penyandang disabilitas tidak berbeda secara psikoseksual dengan nondisabilitas.

    “Perbedaan hanya terjadi dalam hal pubertas,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2024.

    Ia menambahkan bahwa pelaku bisa melakukan manipulasi emosi untuk menggaet korbannya.

    Salah satu korban, melalui anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, melaporkan bahwa Agus mengancam akan membongkar aibnya jika tidak mengikuti permintaannya untuk melakukan ritual mandi wajib.

    Polda NTB mengklarifikasi bahwa Agus bukan tersangka rudapaksa, melainkan pelecehan seksual.

    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” tegas Kombes Syarif Hidayat.

    Kasus ini diatur dalam Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), bukan KUHP Pasal 385.

    Hingga kini, kasus pelecehan yang menjerat Agus masih berlanjut, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa 15 wanita menjadi korban, termasuk yang masih di bawah umur.

    Agus kini berstatus sebagai tahanan kota setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Dari total 15 korban yang telah melapor ke KDD, tiga di antaranya masih berusia di bawah umur.

    Jumlah korban yang telah diperiksa oleh tim penyidik Unit PPA Polda NTB hingga saat ini berjumlah tujuh orang.

     “Kalau kemarin 13, ini ada tambahan 2 yang menyampaikan ke KDD, tapi kami menginginkan agar korban-korban itu mau melapor dan di-BAP,” tambah Joko.

    Dua korban baru ini bahkan ada video dugaan pelecehan yang dilampirkan sebagai barang bukti.

     Selain rekaman rekaman video, ada pula bukti baru rekaman suara.

    Joko juga mengungkapkan bahwa dua korban telah menyerahkan barang bukti kepada polisi, berupa rekaman video dan rekaman suara.

    “Jadi satu tadi adalah rekaman video, tetapi tidak ada gambarnya. Yang ini hanya rekaman suara saat saudara AG melakukan proses grooming dan manipulasi,” ujarnya.

    KDD tengah berkoordinasi secara terintegrasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan, serta Dinas Sosial untuk kelanjutan kasus pelecehan seksual yang melibatkan tersangka penyandang disabilitas tuna daksa tersebut. 

    “Nantinya kasus ini akan terus berjalan dan tahanan rumah tidak akan lagi dipakai.

    Kami juga akan memikirkan langkah-langkah berikutnya,” tegas Joko.

    Sebelumnya, Polda NTB telah menemukan dua alat bukti dan menetapkan AG sebagai tersangka dugaan pelecehan seksual. 

    Saat ini, tersangka AG masih menjalani tahanan rumah.

    Polisi menyebutkan bahwa dugaan kekerasan seksual ini terjadi di sebuah home stay di Kota Mataram pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 Wita. 

    Tersangka dijerat Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Vivit)

  • Video Terbaru Kelakuan Agus Buntung Viral, Netizen: Kirain Cupu, Ternyata Suhu – Halaman all

    Video Terbaru Kelakuan Agus Buntung Viral, Netizen: Kirain Cupu, Ternyata Suhu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), seorang pemuda disabilitas yang dituduh melakukan pelecehan terhadap belasan wanita, kembali viral.

    Ia menjadi sorotan setelah video yang menunjukkan kelakuannya, yang membuat orang yakin dia mampu berbuat seperti yang dituduhkan.

    Ada beberapa video. Pertama, Agus Buntung piawai mengendarai motor roda empat.

    Kemudian video kedua, tampak agus menenggak minuman dari gelas tanpa bantuan orang lain. Diduga minuman tersebut adalah minuman keras.

    Setelah menenggak minuman, tanpa susah payah Agus bangkit dari lantai tempat duduknya.

    Penampakan pria diduga Agus Buntung berbincang dengan seorang wanita di Taman Baca Sangkareang, Mataram, NTB (kiri). (X/TribunSumsel.com)

    Ia kemudian berjoget. Ia senyam-senyum dengan mata sayu.  

    Video ketiga, Agus menyampaikan kalimat motivasi setelah ditinggal perempuan.

    Mulanya pada video, si pemegang kamera menghentikan langkah Agus yang menyusuri jallan. Ia mengajukan pertanyaan.

    “Gus kata-kata buat yang kemarin ninggalin kamu.”

    Tanpa basa-basi, Agus meladeni pernyataan tersebut. 

    Dari kata-kata yang disampaikan, Agus bukan tipikal orang yang minder karena keterbatasan fisiknya.

    “Oke Wi, fisik bisa diubah, materi bisa dicari, tapi yang tulus tidak datang dua kali, jeg menyala wi, Agus nih bos, tamplig dong,” kata Agus.

    Di akhir kalimat, Agus menunjukkan gestur mencium (muahh) dan ngedipin mata.

    Tiga video tersebut jadi sorotan setelah diunggah akun gosip yang memiliki lebih dari 12 juta pengikut.

    Sebagian besar meyakini Agus bisa jadi melakukan perbuatan pelecehan seperti yang dituduhkan.

    “Tadinya ga percaya kalo agus ini bisa ngeLakuin hal keji seperti itu, tapi skrg semakin banyak korban dan bukti dari pihak kepolisian juga sudah ada, hmmm sangat plot-twist!”

    “Gua salah besar berarti ini, tadi nya mau gua maki maki yg nuduh, eh ternyata.”

    “Wih suhu ternyata bosss.”

    “Kirain cupu, ternyata suhu.”

    “Ternyata selincah itu.”

    “Kata nya minum di ksih sma emak buka bju emak buka clna emak makan emak smpe pun emakk lah kok skrng bisa kaya giniii.”

     

    Agus sangat percaya diri. Keterbatasan pada dirinya sama sekali tak membuatnya minder.

    Tak heran dengan kepercayaan diri tersebut, Agus Buntung bisa mendekati wanita yang disukainya.

    Seorang pemilik homestay di Mataram, Nusa Tenggara Barat, saat diwawancarai awak media, mengaku penginapannya sering didatangi Agus.

    Agus tak sendiri. Sering kali ia bersama wanita. Dan menurut dia, wanita yang diajak selalu berbeda. Bukan orang yang sama.

    Perempuan yang diajak Agus ke homestay, menurut dia, bukan penjaja seks komersial atau PSK.

    Perempuan itu rata-rata mengenakan hijab. Raut wajahnya kelihatan polos. 

    Ia bahkan sempat menyimpulkan Agus sosok playboy.

    Agus sendiri sudah ditetapkan tersangka kasus pelecehan oleh penyidik Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia dikenakan tahanan rumah karena kondisi fisiknya.

    Dari total 15 korban yang telah melapor ke Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, tiga di antaranya masih berusia di bawah umur.

    Jumlah korban yang telah diperiksa oleh tim penyidik Unit PPA Polda NTB hingga saat ini berjumlah tujuh orang.

     “Kalau kemarin 13, ini ada tambahan 2 yang menyampaikan ke KDD, tapi kami menginginkan agar korban-korban itu mau melapor dan di-BAP,” tambah Joko.

    Dua korban baru ini bahkan ada video dugaan pelecehan yang dilampirkan sebagai barang bukti.

     Selain rekaman rekaman video, ada pula bukti baru rekaman suara.

    Joko juga mengungkapkan bahwa dua korban telah menyerahkan barang bukti kepada polisi, berupa rekaman video dan rekaman suara.

     

  • Pelecehan Seksual di Mataram: Agus Buntung Bawa Banyak Wanita ke TKP – Halaman all

    Pelecehan Seksual di Mataram: Agus Buntung Bawa Banyak Wanita ke TKP – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Pemuda disabilitas asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung (21), ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pelecehan seksual.

    Agus diketahui pernah membawa beberapa wanita ke homestay yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) pelecehan.

    Keterangan dari Karyawan dan Pemilik Homestay

    Karyawan homestay menyatakan bahwa Agus telah membawa empat wanita berbeda, sementara pemilik homestay mengeklaim melihat Agus membawa lima wanita.

    “Kita sudah memeriksa karyawan dan pemilik. Dari keterangan mereka, pelaku membawa korban dan perempuan lain,” ungkap Dirkrimum Polda NTB, Kombes Syarif Hidayat, dalam wawancara dengan tvOne pada Rabu, 4 Desember 2024.

    Syarif menambahkan bahwa Agus tampaknya merasa nyaman melakukan aksinya di tempat yang sama.

    “Kemungkinan pelaku merasa nyaman melakukan aksinya di tempat tersebut,” jelasnya.

    Berdasarkan berkas perkara, terdapat lima perempuan, termasuk pelapor, yang menjadi korban Agus.

    Syarif menjelaskan bahwa Agus menggunakan modus yang sama untuk mendekati korban, yaitu dengan bertemu di Taman Udayana, Kota Mataram.

    “Agus mendatangi korban yang sedang sendiri, memperkenalkan diri, dan terlibat dalam percakapan mendalam,” kata Syarif.

    Pandangan Psikolog

    Ketua Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) NTB, Lalu Yulhaidir, menyatakan bahwa individu penyandang disabilitas tidak berbeda secara psikoseksual dengan nondisabilitas.

    “Perbedaan hanya terjadi dalam hal pubertas,” ujarnya, Senin, 2 Desember 2024.

    Ia menambahkan bahwa pelaku bisa melakukan manipulasi emosi untuk menggaet korbannya.

    Salah satu korban, melalui anggota Koalisi Anti Kekerasan Seksual NTB, Rusdin Mardatillah, melaporkan bahwa Agus mengancam akan membongkar aibnya jika tidak mengikuti permintaannya untuk melakukan ritual mandi wajib.

    Klarifikasi Polda NTB

    Polda NTB mengklarifikasi bahwa Agus bukan tersangka rudapaksa, melainkan pelecehan seksual.

    “Kami menangani perkara pelecehan seksual secara fisik,” tegas Kombes Syarif Hidayat.

    Kasus ini diatur dalam Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), bukan KUHP Pasal 385.

    Hingga kini, kasus pelecehan yang menjerat Agus masih berlanjut, dengan laporan terbaru menyebutkan bahwa 15 wanita menjadi korban, termasuk yang masih di bawah umur.

    Agus kini berstatus sebagai tahanan kota setelah ditetapkan sebagai tersangka.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kasus Pelecehan Seksual Agus ‘Buntung’, Penyidik Polda NTB Temukan Bukti Video

    Kasus Pelecehan Seksual Agus ‘Buntung’, Penyidik Polda NTB Temukan Bukti Video

    Mataram, Beritasatu.com – Proses penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual oleh Agus ‘buntung’, seorang pria disabilitas di Nusa Tenggara Barat (NTB), terus bergulir. Dalam perkembangan terbaru, penyidik menemukan bukti berupa rekaman video di ponsel korban.

    Meskipun tidak menampilkan gambar jelas, rekaman ini berhasil merekam suara Agus ‘buntung’ yang diduga menggunakan manipulasi verbal untuk mendekati korban.

    “Video ini sudah kami uji secara forensik digital dengan bantuan IT dari Krimsus. Kami harap bukti ini dapat menjadi pendukung yang kuat untuk meyakinkan bahwa interaksi antara pelaku dan korban benar terjadi,” kata Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat dalam konferensi pers pada Jumat (6/12/2024).

    Syarif menyampaikan, pihaknya telah memeriksa tujuh orang korban dalam kasus ini. Penyelidikan dilakukan secara menyeluruh untuk memastikan keadilan bagi para korban.

    “Sudah tujuh orang yang kami periksa dalam berkas perkara ini. Selain itu, beberapa saksi juga mulai berani memberikan keterangan penting untuk mendukung penyelidikan,” ujar Syarif.

    Pemeriksaan terhadap para korban juga melibatkan dua saksi awal yang mendukung pelapor utama. Selain itu, dua korban tambahan berhasil diidentifikasi, salah satunya telah menjalani pemeriksaan dan membuat berita acara pemeriksaan (BAP).

    Untuk mendorong masyarakat melaporkan kasus serupa, Polda NTB telah mendirikan posko pengaduan di sekretariat mereka dan membuka hotline di nomor 0811 38830 666. Masyarakat yang memiliki informasi terkait atau menjadi korban diimbau untuk segera melapor.

    Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB Joko Jumadi mengatakan, hingga kini 15 korban telah melapor ke pihaknya. Dari jumlah tersebut, tujuh korban Agus ‘buntung’ telah diperiksa oleh kepolisian.

    “Lima korban adalah orang dewasa, sementara dua lainnya merupakan anak-anak,” kata Joko.

  • Terungkap Cara Agus Buntung Dekati Korban: Bukti Video dan Suara, Manfaatkan Kelemahan Korban – Halaman all

    Terungkap Cara Agus Buntung Dekati Korban: Bukti Video dan Suara, Manfaatkan Kelemahan Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Direskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat mengungkapkan, pihaknya telah mengamankan bukti rekaman video dan suara saat IWAS atau Agus Buntung mendekati korbannya.

    Diketahui Agus Buntung ini adalah seorang disabilitas yang diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada belasan perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Menurut Syarif, rekaman video dan suara ini direkam oleh salah satu korban menggunakan handphone-nya.

    “Ada beberapa saksi yang sudah mulai berani menyampaikan bahwa sebelum pelaku melancarkan aksinya, korban sempat merekam pelaku yang mendekati korban.”

    “Sempat merekam melalui handphone korban,” kata Syarif dilansir Kompas.com, Sabtu (7/12/2024).

    Bukti rekaman video dan suara pun telah diuji forensik digital agar bisa dijadikan sebagai salah satu bukti pendukung.

    “Sudah kita lakukan uji forensik digital kita minta bantuan IT Krimsus untuk mengangkat video ini untuk dijadikan salah satu bukti pendukung bahwa korban atau pelaku ada interaksinya,” imbuh Syarif.

    Lebih lanjut Syarif menegaskan, video ini diambil korban saat berada di TKP perkenalan, bukan video saat di homestay.

    Saat perkenalan itu, terungkap bagaimana awalnya Agus Buntung mendekati korban.

    Mulai dari menggunakan kalimat-kalimat manipulatif, hingga memanfaatkan kelemahan korban.

    “Itu video bagaimana awal mulanya pelaku mendekati korban itu direkam video oleh korban.”

    “Jadi ada kalimat kata-kata awal mula seperti apa, nah itu yang akan kami dalami.”

    “Ada kalimat-kalimat yang manipulatif, ada kalimat-kalimat yang memanfaatkan kelemahan korban ini yang akan kami dalami,” terang Syarif.

    Syarif berharap, bukti rekaman ini bisa menjadi bukti pendukung yang lebih komprehensif untuk bisa meyakinkan bahwa pelecehan yang dilakukan Agus Buntung ini benar terjadi.

    Jumlah Korban Terus Bertambah Jadi 15 Orang

    Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh penyandang disabilitas

    Fakta-fakta baru terkuak terkait kasus pelecehan yang dilakukan IWAS atau AG, alias Agus Buntung di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Jumlah korban terus bertambah.

    Terakhir jumlah korban Agus Buntung ini menjadi 15 orang.

    Hal ini disampaikan Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi, Jumat (6/12/2024). 

    “Hari ini kami juga terima kembali ada dua korban yang memberikan informasi tindakan yang dilakukan saudara AG, jadi total ada 15 orang,” kata Joko di Mataram.

    Dari total 15 korban yang telah melapor ke KDD, tiga di antaranya masih berusia di bawah umur.

    Jumlah korban yang telah diperiksa oleh tim penyidik Unit PPA Polda NTB hingga saat ini berjumlah tujuh orang.

    “Kalau kemarin 13, ini ada tambahan 2 yang menyampaikan ke KDD, tapi kami menginginkan agar korban-korban itu mau melapor dan di-BAP,” tambah Joko.

    Dua korban baru ini bahkan ada video dugaan pelecehan yang dilampirkan sebagai barang bukti.

    Selain rekaman video, ada pula bukti baru rekaman suara.

    Joko juga mengungkapkan bahwa dua korban telah menyerahkan barang bukti kepada polisi, berupa rekaman video dan rekaman suara.

    “Jadi satu tadi adalah rekaman video, tetapi tidak ada gambarnya. Yang ini hanya rekaman suara saat saudara AG melakukan proses grooming dan manipulasi,” ujarnya.

    KDD tengah berkoordinasi secara terintegrasi dengan Kementerian Hukum dan HAM, Kejaksaan, serta Dinas Sosial untuk kelanjutan kasus pelecehan seksual yang melibatkan tersangka penyandang disabilitas tuna daksa tersebut. 

    “Nantinya kasus ini akan terus berjalan dan tahanan rumah tidak akan lagi dipakai.

    Kami juga akan memikirkan langkah-langkah berikutnya,” tegas Joko.

    Sebelumnya, Polda NTB telah menemukan dua alat bukti dan menetapkan Agus Buntung sebagai tersangka dugaan pelecehan seksual. 

    Saat ini, tersangka Agus Buntung masih menjalani tahanan rumah.

    Polisi menyebutkan bahwa dugaan kekerasan seksual ini terjadi di sebuah homestay di Kota Mataram pada 7 Oktober 2024 sekitar pukul 12.00 Wita. 

    Tersangka dijerat Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun.

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Agus Buntung)(Kompas.com/Maya Citra Rosa)

    Baca berita lainnya terkait Agus Buntung dan Kasusnya.