kab/kota: Mataram

  • Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 16 April 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya. Prakirawan BMKG Raeni Cindi dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menjabarkan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

    Lalu, di Bandar Lampung, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Palu, Kendari, Makasar, Ambon, Ternate, Manokwari, Jayapura, Hujan berintensitas sedang di Kota Palembang, Serang, Nabire, Jayawijaya, Merauke. Untuk Kota Medan diperkirakan diguyur hujan deras lebih dari 5,0 mm per jam.

    Sementara Kota Tanjung Pinang, Jambi, Semarang, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Manado, dan Sorong diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Mataram, Denpasar, diprakirakan berawan danatau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

    Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur dan Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Arafuru selatan Maluku Selatan.

    Selanjutnya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Aceh-Sumatera Selatan, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan.

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi 2,5 meter atau lebih di sepanjang wilayah itu.*

    Sumber : Antara

  • Berburu Kuliner Manis di Yogyakarta, Ini 5 Makanan Khas Kotagede

    Berburu Kuliner Manis di Yogyakarta, Ini 5 Makanan Khas Kotagede

    Liputan6.com, Yogyakarta – Kuliner khas Yogyakarta identik dengan rasa manisnya yang khas. Salah satu wilayah yang menjadi surga kuliner di Yogyakarta adalah Kotagede.

    Tak hanya terkenal sebagai kawasan bersejarah, Kotagede juga memiliki ragam kuliner khas yang menawarkan cita rasa unik. Mengutip dari Visit Jogja, berikut makanan khas Kotagede yang wajib dicoba:

    1. Kipo

    Kipo memiliki bentuk lonjong dengan ukuran mini. Jajanan khas Kotagede ini terbuat dari tepung ketan dengan isian enten-enten atau parutan kelapa dan gula merah.

    Kipo memiliki cita rasa manis dengan sentuhan gurih yang menggoda. Terkait namanya, konon kipo berasal dari pertanyaan, “Iki opo (ini apa)?”

    Itu adalah pertanyaan yang kerap dilontarkan saat pertama kali melihat jajanan ini. Konon, kipo sudah ada sejak zaman Kerajaan Mataram dan masih tetap eksis hingga sekarang.

    2. Legomoro

    Selanjutnya, ada legomoro yang memiliki tampilan mirip lemper. Bedanya, legomoro dibungkus daun pisang dengan tambahan tali rafia atau janur sebagai pengikat. Bentuknya juga lebih padat dan rapi.

    Adapun nama legomoro berasal dari bahasa Jawa lego dan moro. Lego berarti lega, sedangkan moro berarti datang.

    Makanan ini melambangkan keramahan masyarakat Kotagede dalam menyambut tamu. Keberadaan legomoro bahkan sudah ada sejak abad ke-17 dan telah menjadi bagian dari tradisi kuliner kerajaan.

    3. Roti Kembang Waru

    Sesuai namanya, roti kembang waru memiliki bentuk khas seperti bunga waru. Roti ini berwarna kecokelatan dengan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam.

    Konon, kue ini sudah ada sejak zaman kerajaan Mataram Islam. Bahkan, kue ini kerap disajikan dalam acara adat dan upacara penting lainnya.

    Pada zaman dahulu, roti kembang waru hanya dibuat oleh keluarga bangsawan. Namun, saat kini makanan ini bisa dinikmati oleh masyarakat umum yang berkunjung ke Kotagede.

     

  • Alasan Ijazah Jokowi Disebut Palsu, Penggunaan Font Times New Roman-Nomor Seri Ijazah Berbeda – Halaman all

    Alasan Ijazah Jokowi Disebut Palsu, Penggunaan Font Times New Roman-Nomor Seri Ijazah Berbeda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Muncul lagi tudingan soal ijazah palsu Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi) sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Terbaru adalah pernyataan dari mantan dosen dari Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar yang mengaku menyangsikan keaslian ijazah dan skripsi Jokowi.

    Rumor ijazah palsu ini diketahui sudah berkembang dan diperkarakan selama beberapa tahun terakhir. 

    Tercatat, ada tiga gugatan yang dilayangkan dan selalu dimenangkan oleh pihak Jokowi.

    Lantas, apa alasan Rismon masih menyebut ijazah Jokowi sebagai lulusan UGM itu palsu?

    Pertama, alasan Rismon mengatakan demikian karena lembar pengesahan dan sampul skripsi menggunakan font Times New Roman.

    Di mana, pada saat itu, menurutnya belum ada di era tahun 1980-an hingga 1990-an.

    Seperti diketahui, sampul dan lembar pengesahan skripsi Jokowi saat itu dicetak di percetakan, tapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman tersebut masih menggunakan mesin ketik.

    Kedua, berkaitan omor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja.

    Ketiga, dari pihak Jokowi sampai sekarang juga belum pernah menunjukkan ijazah asli tersebut kepada publik, apalagi semenjak isu ini mencuat.

    Alasan Kuasa Hukum Tak Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi

    Mengenai polemik ijazah Jokowi itu, tim kuasa hukum Jokowi, menilai tudingan ijazah palsu tersebut tidak benar dan menyesatkan.

    Kuasa Hukum Jokowi, Yakup Hasibuan, menegaskan pihak yang harus membuktikan adalah pihak yang menyebar ijazah tersebut palsu.

    Dia mengatakan, tim kuasa hukum hanya akan menunjukkan ijazah asli Jokowi jika memang diminta secara hukum.

    “Kami tidak akan menunjukkan ijazah asli Pak Jokowi, kecuali berdasarkan hukum dan dimintakan oleh pihak-pihak yang berwenang seperti pengadilan dan sebagainya.”

    “Itu pasti kami akan taat dan kami tunjukkan. Tapi jika tidak, untuk apa kami tunjukkan?” ucap Yakup, di Senayan, Jakarta Pusat, Senin (14/4/2025).

    Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Tim Kuasa Hukum lainnya, Andra Reinhard Pasaribu. 

    Dia menegaskan, pihaknya akan bersikap kooperatif apabila memang ada perintah hukum yang mengharuskan penunjukan dokumen tersebut.

    “Jadi untuk ke depannya, silakan tempuh jalur hukum. Asal ada putusan pengadilan ataupun hukum yang memerintahkan kami untuk menunjukan, kami akan tunjukkan,” tegasnya.

    Pihak UGM Jamin Keaslian Ijazah Jokowi

    Pihak UGM turut memastikan, ijazah Jokowi asli dan sesuai dengan fakta di lapangan, setelah sebelumnya menempuh pendidikan di Fakultas Kehutanan UGM. 

    Awalnya, sejumlah orang yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi Fakultas Kehutanan UGM untuk meminta klarifikasi, Selasa (15/4/2025).

    Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu tiga perwakilan TPUA, yaitu Roy Suryo, Rismon, dan dokter Tifa.

    “Kami sebetulnya memberikan ruang 5 orang, tapi tadi yang hadir 3 orang untuk menemui kami,” kata Wening, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.com.

    Dalam hal ini, Wening menegaskan, UGM adalah institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik. 

    “Kami UGM ini adalah lembaga institusi pendidikan yang selalu mematuhi peraturan akademik, mulai ketika mahasiswa hadir di kampus ini dengan segala macam dokumen sampai di akhir,” kata dia.

    Wening menjelaskan, Jokowi tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM dan telah menyelesaikan studinya. 

    Dia mengatakan, UGM memiliki bukti-bukti terkait hal tersebut, mulai dari surat-surat hingga dokumennya.

    “Dalam kapasitas kami UGM, memberikan informasi bahwa Joko Widodo itu tercatat dari awal sampai akhir melakukan tridharma perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada.”

    “Dan kami memiliki bukti-bukti, surat-surat, dokumen-dokumen yang ada di Fakultas Kehutanan,” ungkapnya.

    Selain itu, kata Wening, UGM memiliki dokumen lengkap yang mencakup ijazah SMA saat mendaftar hingga ujian skripsi Joko Widodo. 

    “Misalnya kami memiliki ijazah STTB waktu SMA, kemudian dokumen-dokumen lain, termasuk proses verbal ketika ujian skripsi. Dan kami tadi juga membawa skripsi beliau,” tuturnya.

    Wening mengatakan bahwa teman-teman seangkatan Jokowi di Fakultas Kehutanan UGM juga hadir dalam audiensi tersebut dengan membawa serta ijazah dan foto-foto saat wisuda.

    “Kebetulan banyak sekali yang hadir, satu angkatan. Terutama yang wisudanya bersamaan itu pada hadir dan mereka juga membawa skripsi-skripsi yang juga dilihat oleh beliau-beliau.”

    “Plus tadi juga mereka membawa foto-foto dokumen-dokumen,” ungkap dia.

    Dalam konteks ini, Wening menegaskan bahwa UGM tidak berada di posisi membela siapapun, melainkan hanya menjelaskan berdasarkan dokumen yang ada.

    “Menjelaskan sebagai sebuah lembaga yang memiliki dokumen, ini mahasiswa kami dulu atau tidak? Dan lulus atau tidak? Itu sudah kami jelaskan dan Joko Widodo itu lulus pada 5 November 1985, sesuai dengan catatan di dokumen Fakultas Kehutanan,” tuturnya.

    Wening pun menegaskan, UGM tidak akan terlibat dalam polemik yang terjadi, terutama di media sosial.

    “Kita tidak akan masuk ke dalam polemik, terutama polemik di sosial media. Dasar kami bukan interpretasi pada apa yang disampaikan orang satu ke orang lain, tapi dasar kami adalah data yang kami punya,” pungkasnya.

    Penjelasan UGM soal Font hingga Nomor Seri Ijazah Jokowi

    Sebelumnya, UGM telah mengeluarkan pernyataan resmi soal keaslian ijazah Jokowi ketika menanggapi perkataan eks dosen Rismon.

    Pasalnya, klaim sepihak dari Rismon itu membuat polemik dan perdebatan di kalangan warganet hingga membuat Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta angkat bicara.

    Terkait tudingan Rismon soal penggunaan Font Time New Roman pada sampul skripsi dan ijazah yang dianggap meragukan keaslian dokumen, Sigit menegaskan bahwa pada tahun itu sudah banyak mahasiswa menggunakan font tersebut.

    Terutama untuk mencetak sampul dan lembar pengesahan di tempat percetakan. 

    Bahkan di sekitaran kampus UGM pada saat itu sudah ada percetakan seperti Prima dan Sanur (sudah tutup-red) yang menyediakan jasa cetak sampul skripsi. 

    Hal-hal tersebut, menurut Sigit, seharusnya diketahui oleh Rismon karena dia juga berkuliah di UGM.

    “Fakta adanya mesin percetakan di sanur dan prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM,” tegas Sigit di Kampus UGM, Jumat (21/3/2025), dilansir ugm.ac.id.

    Sigit pun menegaskan, banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan  mesin percetakan.

    “Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan  mesin percetakan,” katanya.

    Selanjutnya, terkait dengan nomor seri ijazah Jokowi yang dianggap berbeda atau tidak menggunakan klaster dan hanya angka saja, Sigit menegaskan pada saat itu Fakultas Kehutanan memiliki kebijakan sendiri dan belum ada penyeragaman dari tingkat universitas.

    Sigit menjelaskan, penomoran tersebut tidak hanya berlaku pada ijazah Jokowi.

    Namun, berlaku juga pada semua ijazah lulusan Fakultas Kehutanan. 

    “Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas,” katanya.

    Sekali lagi, Sigit menyesalkan tuduhan Rismon lewat konten video yang meragukan  ijazah dan  skripsi Jokowi itu.

    Sehingga, seolah-olah ijazah Jokowi yang diterbitkan oleh UGM adalah palsu. 

    Dia menegaskan kembali bahwa Jokowi pernah berkuliah di UGM, sehingga ijazah dan skripsinya dijamin asli.

    Sigit juga menyebutkan, Jokowi dikenal baik oleh teman seangkatannya dan aktif mengikuti organisasi mahasiswa.

    “Perlu diketahui ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Ia pernah kuliah di sini, teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau.”

    “Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama), beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli,” tegasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive.com dengan judul UGM Pastikan Keaslian Ijazah Jokowi, Klaim Punya Bukti Surat dan Dokumen Akademik

    (Tribunnews.com/Rifqah/Fersianus Waku) (Wartakotalive.com/Junianto Hamonangan)

  • Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    Kepribadian Pria Bermukena yang Masuk Masjid di Mataram, Diduga Alami Perundungan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Identitas pria yang masuk ke barisan jamaah wanita di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), terungkap.

    Pria berinisial F merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Mataram (Unram).

    Dosen Fakultas Pertanian, Heri, mengatakan mahasiswa asal Lombok Tengah tersebut dikenal pendiam di kampus.

    “Saya ngobrol sama satpam tadi, bilangnya dia memang sering menyendiri di musala,” bebernya, Selasa (15/4/2025).

    Heri mengaku belum mengetahui kebenaran F gagal menjadi anggota DPRD Mataram.

    “Saya cukup prihatin sih, jadi kalau benar dia seperti itu karena tertekan, alangkah lebih bijaknya ya diselesaikan secara baik, tidak harus diviralkan apa lagi ditahan,” tuturnya.

    Sementara itu, Wakil Dekan III Fakultas Pertanian Unram, Hairil Anwar, mengaku mendapat informasi F menjadi korban perundungan sehingga masuk ke masjid mengenakan mukena.

    Pihak kampus masih menyelidiki dugaan F merasa tertekan akibat perundungan dengan mengumpulkan bukti-bukti.

    “Informasi soal bullying ini memang simpang siur saya dengar, dari pihak keluarga juga belum memberikan kepastian bahwa apa yang beredar seperti itu kondisi korban,” tuturnya.

    Jika F terbukti menjadi korban perundungan, pihak kampus akan memberikan layanan konseling dan pendampingan.

    “Itu yang pertama kali harus kita lakukan bagaimana merehabilitasi. Kalau nanti dari hasil medis rumah sakit ternyata mahasiswa kami memiliki riwayat gangguan kejiwaan, maka pendampingan utama akan langsung kami lakukan.”

    “Di Fakultas Pertanian juga tersedia layanan bimbingan konseling, dan kami memiliki psikolog serta psikiater,” imbuhnya.

    Motif Pakai Mukena

    Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, mengatakan pelaku berinisial F masuk ke barisan jamaah wanita karena mendapat mimpi.

    “Jadi pria tersebut melakukan hal tersebut atas dasar petunjuk dari mimpinya, dari pagi yang bersangkutan inisial F meniatkan itu mengambil mukena dari rumah dan membawanya, memasukan ke tas,” ungkapnya, Senin (14/4/2025).

    Kasus ini terungkap setelah salah satu jamaah wanita melapor.

    Pelaku tak dapat menjawab saat ditanya jamaah wanita hingga terungkap wajah aslinya.

    “Kalau dilihat lebih jauh perempuan, karena apa, karena memakai mukenah, tetapi kalau dilihat lebih dekat dia terlihat seperti laki-laki, karena alisnya tebal,” tuturnya.

    Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku baru pertama kali melancarkan aksinya.

    Kini pelaku telah diamankan di Mapolsek Selaparang untuk dilakukan pemeriksaan psikologi.

    Sementara itu, kerabat pelaku, Joti Baskara, mengatakan F mengalami gangguan jiwa setelah gagal menjadi anggota DPRD Lombok Tengah pada Pileg 2019 lalu.

    “Ya memang stress sejak dia nyalon dulu. Dulu bukan yang kemarin. Empat tahun yang lalu pada tahun 2019. Dia hanya dapat suara berapa ratus saja,” bebernya, dikutip dari TribunLombok.com.

    Menurutnya, F rugi ratusan juta saat Pileg hingga sering stres.

    “Kalau ndak salah dia (Farhan) nyaleg dari PAN atau berkarya. Saya lupa-lupa ingat. Sejak kalah dia alami gangguan kejiwaan. Sejak itu dia sering ditemukan sembarangan. Udah ketemu di Mataram, banyak,” imbuhnya.

    Ia menambahkan pelaku telah berkeluarga dan dirawat di rumah.

    Pihak keluarga meminta video yang viral dihapus lantaran pelaku ODGJ.

    Sebagian artikel telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Pria Bermukena di Islamic Center NTB Diduga Gangguan Jiwa, Kerabat Sebut Stres Sejak Gagal Nyaleg

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunLombok.com/Sinto)

  • Video Viral Agus Buntung Menikah Diwakilkan Keris, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum – Halaman all

    Video Viral Agus Buntung Menikah Diwakilkan Keris, Berikut Penjelasan Kuasa Hukum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lombok – I Wayan Agus Suwaratama, yang lebih dikenal sebagai Agus Buntung, resmi menikah dengan Ni Luh Nopianti di Bali, meskipun ia tidak dapat hadir secara fisik.

    Agus saat ini sedang menjalani proses hukum terkait kasus dugaan pelecehan seksual dan ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan.

    Kuasa hukum Agus, Dr. Ainuddin, mengonfirmasi pernikahan tersebut.

    “Benar, setelah kita lakukan konfirmasi kepada pihak keluarga, pernikahan tersebut dilakukan secara adat,” ungkap Ainuddin pada Selasa, 15 April 2025.

    Penggantian Kehadiran dengan Keris

    Dalam prosesi pernikahan, kehadiran Agus diwakilkan oleh sebuah keris yang dibungkus kain putih.

    Ainuddin menjelaskan bahwa tindakan ini sesuai dengan kepercayaan umat Hindu.

    “Saya sudah konfirmasi kepada PHDI (Persatuan Hindu Dharma Indonesia), dan mereka membenarkan hal ini,” jelasnya.

    Rencana Pernikahan yang Tertunda

    Pernikahan ini sebenarnya telah direncanakan sejak lama, namun baru dapat dilaksanakan sekarang karena Agus terjerat kasus hukum.

    Ainuddin menambahkan bahwa pihak keluarga tidak mengajukan izin kepada Lapas untuk menggelar pernikahan, karena adat Hindu memperbolehkan pernikahan dilaksanakan dengan cara tersebut.

    “Setelah Agus bebas, baru akan ditindaklanjuti dengan pencatatan administrasi secara legal dan formal,” tambahnya.

    Saat ini, Agus masih menjalani proses hukum di Pengadilan Negeri Mataram.

    Ainuddin menyatakan bahwa pada persidangan berikutnya, pihaknya akan menghadirkan saksi-saksi yang dapat meringankan hukuman bagi Agus.

    Pernikahan Agus Buntung menjadi sorotan publik setelah video pernikahan tersebut viral, menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat.

    (TribunLombok.com/Robby Firmansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Sosok Pria Nyamar Jadi Wanita di Mataram: Gagal Politik dan Stres Jadi Motif Aksi Viral – Halaman all

    Sosok Pria Nyamar Jadi Wanita di Mataram: Gagal Politik dan Stres Jadi Motif Aksi Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, MATARAM – Sosok pria yang menyamar jadi wanita di Masjid Hubbul Wathan, Mataram, viral setelah video aksinya beredar. 

    Ternyata, aksi mengejutkan ini dipicu oleh kegagalan politik dan gangguan jiwa.

    Pria berinisial F, yang pernah mencalonkan diri sebagai anggota dewan, mengaku terinspirasi oleh mimpi untuk beribadah di saf wanita.

    Kini, dia diamankan pihak berwajib untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

    Apa yang mendorongnya melakukan tindakan ini? Simak kisah lengkapnya.

    Video Aksi Viral yang Menarik Perhatian Netizen

    Pada Senin (14/4/2025), video yang menampilkan pria mengenakan mukena dan menyelinap di barisan jemaah perempuan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Mataram, mendadak viral.

    Dalam rekaman yang diunggah oleh akun Facebook @Atoel Rizki, tampak seorang petugas keamanan yang dengan sigap menghampiri pria tersebut, menarik dan membantingnya ke lantai. 

    Kejadian ini menarik perhatian netizen, banyak yang merasa terkejut dengan aksi pria tersebut yang terjadi di tempat ibadah yang seharusnya menjadi tempat sakral untuk beribadah.

    RUMAH SAKIT JIWA. Pria yang menyamar jadi wanita di Masjid Hubbul Wathan, Mataram, viral setelah aksinya yang dipicu kegagalan politik dan gangguan jiwa. (rsjlawang.com)

    Farhan Rifqi Yulianta: Pria di Balik Aksi Viral

    Setelah petugas berhasil membongkar penyamaran pria tersebut, terungkap bahwa ia bukanlah seorang wanita, melainkan seorang pria bernama Farhan Rifqi Yulianta (20), asal Desa Puyung, Lombok Tengah.

    Farhan, yang merupakan mahasiswa Fakultas Pertanian di salah satu universitas negeri di Mataram, mengaku bahwa tindakannya menyamar sebagai wanita berawal dari mimpi yang ia alami.

    “Jadi pria tersebut melakukan hal tersebut atas dasar petunjuk dari mimpinya, dari pagi yang bersangkutan inisial F meniatkan itu mengambil dari rumah dan membawanya, memasukan ke tas,” jelas Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, pada Senin (14/4/2025).

    Menurut penjelasan Kasat Reskrim, pria tersebut merasa dipandu oleh mimpi untuk mengambil mukena dan ikut serta dalam salat berjamaah di saf perempuan.

    Mimpi ini, yang dalam pandangannya terasa seperti suatu “perintah,” membuat Farhan merasa terdorong untuk melaksanakan aksi yang akhirnya berujung pada kejadian viral ini.

    Gangguan Jiwa dan Kegagalan Politik Sebagai Latar Belakang

    Sayangnya, mimpi tersebut tidak hanya memicu kebingungannya, namun juga memperlihatkan dampak psikologis yang lebih dalam pada dirinya.

    Berdasarkan penuturan kerabatnya, Joti Baskara, Farhan sudah lama mengalami gangguan kejiwaan sejak kegagalannya dalam pemilihan legislatif tahun 2019.

    “Ya memang stress sejak dia nyalon dulu. Dulu bukan yang kemarin. Empat tahun yang lalu pada tahun 2019. Dia hanya dapat suara berapa ratus saja,” kata Joti Baskara saat dikonfirmasi Tribun Lombok, Selasa (15/4/2025).

    Meski telah menghabiskan banyak biaya untuk kampanye, Farhan hanya memperoleh ratusan suara, yang akhirnya berdampak pada kondisi mentalnya.

    Sejak saat itu, Farhan menunjukkan perilaku yang tidak biasa, seperti berbicara seolah dirinya adalah anggota dewan yang sedang memimpin rapat.

    Dalam kondisi stres dan depresi, ia juga sempat membuat dirinya merasa lebih nyaman dengan berperilaku sebagai perempuan.

    Keluarga Farhan pun menyadari perubahan besar dalam dirinya, dan merasa sangat prihatin dengan kondisi yang dialami oleh pria muda ini.

    PRIA NYAMAR JADI WANITA – Pria yang menyamar jadi wanita di Masjid Hubbul Wathan, Mataram, viral setelah aksinya yang dipicu kegagalan politik dan gangguan jiwa.

    Pemeriksaan Psikologi dan Dampak Stigma Kesehatan Mental

    Setelah kejadian tersebut, Farhan diamankan oleh pihak berwajib di Polsek Selaparang untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    Pemeriksaan psikologi terhadap Farhan pun dijalankan untuk memastikan apakah gangguan jiwa yang dialaminya mempengaruhi tindakannya.

    Kendati demikian, tindakan Farhan ini memunculkan banyak pertanyaan terkait stigma kesehatan mental, serta bagaimana tekanan sosial dan kegagalan politik dapat mempengaruhi kehidupan seseorang.

    Kisah ini menyentuh banyak orang, tidak hanya dari segi kontroversialnya aksi penyamaran tersebut, tetapi juga dari segi manusiawi.

    Gangguan jiwa yang disebabkan oleh kegagalan pribadi dan tekanan hidup nyata memengaruhi cara seseorang bertindak dan berpikir.

    Dalam masyarakat yang semakin sibuk dengan tuntutan hidup, mungkin banyak yang merasa tertekan dan mencari cara untuk melepaskan diri dari rasa sakit tersebut, meskipun melalui jalan yang tidak biasa.

    Kisah Farhan memberikan kita pelajaran tentang pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental, terutama bagi mereka yang sedang menghadapi tekanan besar dalam hidup.

    Gangguan jiwa bisa datang dari berbagai sumber, dan tanpa dukungan yang tepat, bisa berujung pada perilaku yang membingungkan dan merugikan diri sendiri.

    Jika Anda merasa bahwa seseorang di sekitar Anda menunjukkan tanda-tanda gangguan mental, penting untuk memberikan dukungan dan bantuan yang tepat sebelum keadaan menjadi lebih buruk.

    Apa pendapat Anda tentang kejadian ini?

    Bagikan pandangan Anda di kolom komentar.

    Jika Anda merasa berita ini penting, bagikan dengan teman-teman Anda.

    Untuk berita-berita menarik lainnya, ikuti kami di https://m.tribunnews.com/

  • Agus Buntung Menikah, Diwakili Keris dalam Adat Bali

    Agus Buntung Menikah, Diwakili Keris dalam Adat Bali

    Mataram, Beritasatu.com – Meski sedang mendekam di tahanan akibat kasus pelecehan seksual, Agus Buntung alias Iwas tetap bisa menikah. Agus melangsungkan pernikahan secara adat Hindu Bali. Prosesi unik ini terekam dalam video berdurasi 15 detik yang viral di media sosial.

    Dalam video tersebut, tampak mempelai wanita tampil anggun mengenakan kebaya putih dan kain tradisional Bali. Namun, yang mencuri perhatian warganet adalah posisi mempelai pria yang kosong, digantikan oleh sebilah keris yang dibawa oleh seorang wanita. Keris tersebut menjadi simbol kehadiran Agus dalam pernikahan adat itu.

    Kuasa hukum Agus Buntung, Ainuddin, menjelaskan Agus sebenarnya sudah merencanakan menikah jauh sebelum tersandung kasus hukum.

    “Menurut orang tuanya, rencana pernikahan sudah ada sejak lama. Namun, karena musibah ini, akhirnya tidak jadi dilaksanakan secara langsung,” ujar Ainuddin, Selasa (15/4/2025).

    Meski tidak dihadiri secara fisik oleh Agus, prosesi tetap berjalan sesuai hukum adat Hindu Bali, yang memungkinkan pengantin pria diwakili oleh simbol seperti keris dalam kondisi tertentu.

    “Meski Agus tidak hadir langsung, pernikahan tetap sah secara adat,” tambah Ainuddin.

    Didampingi Ibu dan Dibenarkan oleh Komisi Disabilitas NTB

    Dalam video tersebut juga tampak ibu kandung Agus hadir mendampingi mempelai wanita. Fakta ini pun dibenarkan oleh Ketua Komisi Disabilitas Daerah NTB, Joko Jumadi, yang menyebut informasi pernikahan itu terungkap dalam persidangan terbaru.

    “Dalam persidangan, ibunya menyatakan bahwa pernikahan secara adat telah dilangsungkan dan diwakili dengan keris. Secara adat itu dimungkinkan,” terang Joko.

    Ia memperkirakan pernikahan berlangsung setelah Hari Raya Nyepi, meski tanggal pastinya belum dapat dipastikan.

    Proses Hukum Tetap Berlanjut

    Sementara itu, proses hukum terhadap Agus Buntung masih terus berjalan. Sidang berikutnya dijadwalkan berlangsung pekan depan, dengan agenda pemeriksaan saksi ahli pidana dan psikolog dari pihak terdakwa. 

    Apabila sesuai jadwal, putusan akhir kasus Agus Buntung yang baru menikah kemungkinan akan keluar pada akhir Mei 2025.

  • Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    Sosok Ni Luh Nopianti Istri Agus Buntung, Dinikahi di Balik Penjara, Diwakilkan dengan Keris

    GELORA.CO – Inilah sosok istri Agus Buntung.

    Wanita itu disebut-sebut bernama Ni Luh Nopianti.

    Keduanya menikah saat Agus Buntung masih dipenjara.

    Potret pernikahan itu pun viral.

    Mengenal sosok wanita yang baru dipersunting I Wayan Agus Suartama alias Agus Buntung, terdakwa pelecehan seksual di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Diketahui, Agus menikah dengan seorang wanita bernama Ni Luh Nopianti.

    Ni Luh Nopianti merupakan wanita asal Desa Ulakan, Kabupaten Karangasem, Bali.

    Tak banyak informasi terkait istri Agus Buntung tersebut.

    Namun, kabar pernikahan Agus dengan Nopianti dibenarkan oleh pengacara Agus, Ainuddin.

    Meski Agus kini masih mendekam di tahanan, namun Agus tetap menggelar pernikahan adat Bali diwakilkan oleh ibu dan kakak perempuannya.

    Mengingat, saat ini Agus ditahan di Lapas Kelas IIA Kuripan, Kabupaten Lombok Barat terkait kasus dugaan pelecehan seksual.

    Proses adat pernikahan Agus Buntung dengan seorang wanita bernama di media sosial setelah diunggah oleh akun Tiktok @erranoviyanthi, Jumat (11/4/2025).

    Seorang wanita diduga istri Agus Buntung berpakaian baju kebaya putih dan kain bercorak hijau menjalankan adat pernikahan Bali.

    Meski tanpa dihadiri Agus, namun kehadirannya diwakilkan dengan keris yang dibungkus kain putih sebagai pengganti mempelai pria.

    Terlihat pula ibunda Agus, Ni Gusti Ayu Ari Padhi mengenakan kebaya Bali dengan bawahan bercorak batik berwarna pink mengikuti acara pernikahan.

    Disebutkan Prosesi pernikahan ini dikenal sebagai Widiwidana, sebuah upacara penyatuan dua keluarga yang diakui oleh Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI).

    Sebelumnya, netizen membongkar sosok wanita yang dikabarkan merupakan pasangan Agus.  

    Belakangan memang beredar video di medsos, ada seorang wanita yang kerap berpose mesra dengan Agus Buntung. 

    Seorang netizen mengaku sebagai tetangga pacar Agus.

    Ia mengatakan kalau wanita itu tinggal di Bali.

    Keduanya berkenalan melalui media sosial Facebook.

    I Wayan Agus Suartama alias Iwas atau Agung Buntung juga disebut-sebut telah memiliki istri.

    Hal itu diakuinya langsung di hadapan para korbannya.

    Soal istrinya tersebut, hal itu disampaikan Agus Buntung saat pertama kali bertemu dengan korban di Taman Udayana, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Berbagai tipu daya itu disampaikan oleh Agus Buntung agar korban percaya bahwa ia tidak akan macam-macam.

    Didakwa 12 Tahun Penjara

    Jaksa penuntut umum Dina Kurniawati mengatakan, pada sidang hari ini agendanya pembacaan dakwaan, namun penasihat Agus tidak mengajukan eksepsi kepada majelis hakim sehingga sidang dilanjutkan dengan pembuktian.

    “Pemeriksaan saksi minggu depan (Kamis, 23/1/2025) hari ini pembacaan dakwaan saja,” kata Dina, Kamis (16/1/2025).

     

    Penasihat hukum Agus, Ainuddin mengatakan alasan pihaknya menolak untuk melakukan eksepsi lantaran apa yang didakwakan di dalam persidangan, menurut terdakwa tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya.

    “Sehingga kita arahkan untuk langsung ke pembuktian, itu pertimbangannya,” kata Ainuddin.

    Adapun Agus didakwa dengan pasal 6A dan atau pasal 6C, juncto pasal 15 huruf E Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) dengan ancaman 12 tahun penjara dan denda Rp 300 juta.

  • Ngaku Dengar Bisikan Gaib, Mahasiswa Mataram Jadi Jemaah Wanita di Masjid

    Ngaku Dengar Bisikan Gaib, Mahasiswa Mataram Jadi Jemaah Wanita di Masjid

    Jakarta

    Mahasiswa berinisial FRY (20) menyamar menjadi jemaah wanita mengenakan mukena di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga viral. FRY mengaku mendapat bisikan gaib agar salat di tempat wanita.

    “Oknum tersebut mengaku mendengar bisikan gaib agar salat di tempat salat wanita di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili dilansir detikBali, Senin (14/4/2025).

    Mahasiswa Fakultas Pertanian di Universitas Mataram (Unram) itu sudah merencanakan aksi tersebut setelah mendapat bisikan gaib. FRY mengenakan mukena dari kampus menuju Masjid Hubbul Wathan Islamic Centre.

    “Mukena sudah dipakai dari kampus kemudian mengendarai sepeda motor menuju Masjid Hubbul Wathan Islamic Centre,” bebernya.

    Regi membeberkan aksi penyamaran terungkap setelah beberapa jemaah wanita dan satpam mencurigai gerak-gerik FRY. Tak lama, satpam kemudian menghampiri FRY dan segera mengamankannya.

    “Yang bersangkutan segera diamankan oleh petugas keamanan masjid untuk menghindari keributan lebih lanjut,” imbuhnya.

    Lihat juga video: Detik-detik Penangkapan Pria Bercadar Menyusup ke Jemaah Wanita di Makassar

    (rfs/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pengemudi Grab Gelar Demo, Tuding Aplikator Tak Transparan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        14 April 2025

    Pengemudi Grab Gelar Demo, Tuding Aplikator Tak Transparan Regional 14 April 2025

    Pengemudi Grab Gelar Demo, Tuding Aplikator Tak Transparan
    Tim Redaksi
    MATARAM, KOMPAS.com
    – Puluhan sopir atau
    driver
    Grab yang beroperasi di Kota Mataram dan wilayah se-Pulau Lombok menggelar
    aksi protes
    ke Kantor Grab di Kota Mataram, di Jalan Adi Sucipto, Rembiga, Kota Mataram, pada Senin (14/4/2025).
    Mereka menuding aplikator Grab tidak transparan dalam mengelola kebijakan aplikasi Grab, sehingga merugikan para
    driver
    yang beroperasi di Kota Mataram dan wilayah se-Pulau Lombok.
    Mereka melakukan aksi damai hanya untuk menyampaikan pendapat dan keluhan mereka terhadap kebijakan aplikator.
    Para
    driver
    mengaku sudah lama memendam keluhan tersebut. Bagi mereka, kebijakan yang selama ini diterapkan tidak adil dan tidak manusiawi karena kerap kali merugikan para
    driver
    yang selama ini berjuang atas nama Grab.
    Umar Dani, salah seorang
    driver
    Grab, mengatakan bahwa salah satu hal yang membuat mereka merasa dirugikan dan tak berdaya adalah ketika aplikator menerapkan pembagian persentase ongkos
    paket hemat
    yang tidak mempertimbangkan tenaga mereka.

    Paket hemat
    ini yang paling kami rasakan merugikan kami, karena jika paket hemat Grab ini tetap berlanjut, kemungkinan aplikasi lain akan melakukan penurunan ongkos untuk mencari pelanggan. Jika semua aplikator menurunkan harga atau menggunakan paket hemat, apa uang yang akan diperoleh kami sebagai
    driver
    ini?” kata Dani.
    Itulah mengapa mereka bersama-sama ke kantor Grab di Mataram untuk mencari jalan keluar.
    Dia berharap, semua
    driver
    Grab solid dan bersatu memperjuangkan nasib mereka.
    “Apabila pihak Grab tidak memberi solusi, kan ada kepala daerah, ada Dinas Perhubungan, dan kepolisian, agar mengecek dan mengevaluasi terkait kebijakan aplikator ini,” katanya.
    Mereka akan mengadukan keluhan mereka ke Kepala Daerah, baik ke Wali Kota Mataram Mohan Roliskana, ataupun Gubernur NTB, Lalu Muhammad Iqbal, karena mereka sudah terlalu lama merasa dirugikan.
    Mereka mengharapkan adanya
    transparansi kebijakan
    aplikator kepada pengemudi, terutama paket-paket hemat yang tidak dijelaskan secara detail dan perinci kepada para
    driver.
    “Misalnya paket hemat, itu tidak jelas peruntukannya, apalagi paket hemat jarak jauh, seringkali tidak sesuai dengan hasil yang kami peroleh sebagai para
    driver.
    Biaya transportasi dan perawatan mobil tidak sesuai dengan hasil yang kami peroleh,” kata Dani.
    Selain paket hemat, potongan 20 persen yang diberikan kepada pelanggan, dalam praktiknya justru dipotong 30 hingga 40 persen oleh aplikator, sehingga
    driver
    tidak mendapatkan apa pun jika itu terus diberlakukan.
    Mereka ingin mendapatkan kejelasan, apakah kebijakan itu merupakan kebijakan atau aturan baru dari perwakilan Grab di daerah atau dari Grab pusat.
    Aksi damai yang mereka gelar berlangsung lancar, dengan sejumlah aparat kepolisian yang berjaga di kantor Grab Kota Mataram.
    Mereka menuntut agar dalam 3 kali 24 jam pihak Aplikator Grab harus menghapus paket hemat Grab, mendesak diperjelas potongan atau pembagian persentase hasil, serta memberikan kepastian dan transparansi terhadap semua program serta bagi hasil yang diberikan aplikator.
    Jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, mereka akan datang dengan massa yang lebih banyak.
    Para
    driver
    ditemui oleh perwakilan aplikator Grab, Rangga.
    Ia mengatakan, pihaknya telah menjalankan kebijakan aplikasi dengan baik, termasuk pembagian hasil dan persentasenya, yang semua tertera di aplikasi dan tidak ada yang ditutupi.
    “Untuk aplikasi paket hemat, itu berlaku secara nasional. Di setiap kota besar, program paket hemat diberlakukan,” katanya di hadapan
    driver.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.