Pembacokan Ketua KPPS di Bima Tak Pengaruhi Proses Pemungutan Suara
Tim Redaksi
MATARAM, KOMPAS.com
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebutkan, insiden pembacokan terhadap Aswadin (32), ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 2 Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten
Bima
, tidak berpengaruh pada proses pemungutan suara di TPS tersebut.
“Enggak ada berpengaruh secara keseluruhan terkait dengan proses pemungutan dan penghitungan suara,” kata Ketua
KPU NTB
, Muhamad Khuwailid di Kantor KPU NTB, Kamis (28/11/2024).
Khuwailid mengatakan, ketua KPPS yang menjadi korban pembacokan tidak diganti melainkan hanya digantikan tugasnya oleh anggota KPPS yang lain. Sehingga proses pemungutan suara di TPS tersebut tetap berjalan baik dan kondusif setelah insiden tersebut.
Insiden pembacokan ketua KPPS ini diduga dipicu karena permasalahan pribadi dan tidak terkait soal pilkada.
Pembacokan terjadi saat korban Aswadin sedang bertugas sebagai ketua KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 2 Desa Waduwani, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (27/11/2024) pukul 08.00 Wita.
Pelaku berinisial AL (32), warga setempat yang saat itu akan memberikan hak suaranya di TPS 2 Desa Waduwani.
Pihak kepolisian Polres Bima menyebutkan, kejadian berawal saat AL hendak memberikan hak suara.
Setelah menyerahkan surat pemberitahuan kepada petugas TPS, AL lalu masuk dan duduk di kursi tunggu.
Saat namanya dipanggil petugas, AL tiba-tiba berdiri dan mengeluarkan parang dari pinggangnya dan membacok korban berulang kali.
Warga dan petugas TPS yang ada di lokasi sontak melerai keduanya dan mengamankan pelaku pembacokan.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami sejumlah luka di bagian punggung, leher dan kepala korban.
Korban lalu dibawa ke Puskesmas Woha untuk mendapatkan perawatan. Sementara pelaku dibawa ke Mapolres Bima untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Mataram
-
/data/photo/2024/11/28/674815f6376b8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pembacokan Ketua KPPS di Bima Tak Pengaruhi Proses Pemungutan Suara Regional 28 November 2024
-

Cuaca Hari Ini, BMKG Prakirakan Kota Besar Indonesia Diguyur Hujan
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini Kamis (28/11/2024) di sejumlah kota besar Indonesia umumnya diguyur hujan.
Prakirawan BMKG Nurul Izzah Fitria memaparkan, cuaca hari ini di Banda Aceh berawan tebal. Sementara Padang dan Tanjung Pinang berpotensi hujan ringan, serta Medan dan Pekanbaru berpotensi hujan disertai petir.
“Cuaca hari ini di Pangkal Pinang umumnya berawan tebal, sementara Palembang dan Lampung berpotensi hujan ringan, serta Jambi dan Bengkulu berpotensi hujan disertai petir,” katanya di Jakarta, Kamis dilansir Antara.
Di Pulau Jawa, kata Nurul, cuaca hari ini di Serang, Semarang, dan Surabaya diprakirakan hujan ringan. Sementara Jakarta diprakirakan hujan sedang, serta Bandung dan Yogyakarta diprakirakan hujan disertai petir.
Di Kalimantan, lanjutnya, cuaca hari ini di Pontianak dan Samarinda diprakirakan hujan ringan, Sementara di Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin hujan disertai petir. “Di Mataram umumnya hujan ringan, Denpasar hujan sedang, serta Kupang diprakirakan hujan disertai petir,” ujarnya.
Di Sulawesi, kata Nurul, hujan ringan diprakirakan turun di Gorontalo dan Palu, hujan sedang di Makassar dan Mamuju, hujan lebat di Manado, serta hujan disertai petir diprakirakan terjadi di Kendari.
Di wilayah timur Indonesia, jelasnya, cuaca hari ini umumnya hujan ringan, selain di Nabire dan Jayawijaya yang diprakirakan hujan sedang.
-

Iqbal-Dinda sambut kemenangan hasil hitung cepat pilkada 2024
“Kemenangan ini kemenangan kita semua. Begitu banyak orang terlibat dalam kemenangan ini. Untuk itu saya sampaikan terimakasih kepada semua,”
Mataram (ANTARA) – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Lalu Muhamad Iqbal-Indah Dhamayanti Putri menyambut kemenangannya di Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur berdasarkan versi hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang memenangkan pasangan nomor urut 3 tersebut.
“Ini bukan pernyataan kemenangan, ini adalah respon terhadap perkembangan “quick qount” yang berjalan sejauh ini masuk mengumpulkan suara sekitar 95 persen. Dan dari hasil itu ‘quick qount’ itu alhamdulillah Iqbal-Dinda dapat dukungan lebih 42 persen,” kata calon Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal disambut para pendukungnya di Posko Pemenangan Iqbal-Dinda di Jalan Majapahit, Kota Mataram, Rabu.
Menurutnya, berdasarkan hasil hitung cepat tersebut, tampaknya Iqbal-Dinda mendapatkan amanah untuk memimpin NTB lima tahun ke depan.
Atas hasil itu, Iqbal menyampaikan terimakasih kepada seluruh koalisi partai politik yang mengusung dan mendukung, tim pemenangan baik provinsi, kabupaten hingga RT/RW, kelompok relawan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat.
“Kemenangan ini kemenangan kita semua. Begitu banyak orang terlibat dalam kemenangan ini. Untuk itu saya sampaikan terimakasih kepada semua,” kata Iqbal.
Untuk itu, Iqbal mengajak seluruh tim dan relawannya agar tidak terlalu berlebihan menyikapi kemenangan (hitung cepat, red) ini dengan tetap menunggu hasil resmi hitung dari KPU.
“Tetap tenang, tetap dewasa dalam merespon ini. Kita tetap menunggu pengumuman resmi dari KPU ini baru hitung cepat, tetapi perbanyak bersyukur. Yang bisa ngaji tetap ngaji dan memperbanyak doa,” ucap Iqbal.
Iqbal juga meminta para saksi yang ada di TPS untuk tetap mengawal hingga detik terakhir sampai dokumen selesai
“Tetap kawal TPS dan pastikan kemenangan ini kemenangan yang mutlak dan kemenangan yang solid,” katanya.
Sementara itu Ketua Tim Koalisi Parpol Iqbal-Dinda, Baiq Isvie Rupaeda juga menyampaikan terimakasih kepada seluruh parpol pengusung dan pendukung, tim pemenangan, relawan dan masyarakat yang telah memilih dan memenangkan Iqbal-Dinda di Pilkada NTB 2024.
“Kemenangan ini hasil kerja keras bersama parpol koalisi dan relawan serta tim untuk masa depan NTB yang lebih baik,” katanya.
Berdasarkan hasil hitung cepat Kedai Kopi pada pukul 19.30 Wita dengan data masuk sudah 98,25 persen. Pasangan Iqbal-Dinda sydah 42,15 persen, Zul-Uhel 29,99 dan Rohmi-Firin 27,86 persen.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024 -

Rentetan Kasus Polisi Tembak Polisi, dari Sambo hingga Kasus Solok Selatan
Bisnis.com, JAKARTA — Seolah tidak pernah berhenti, kasus polisi tembak polisi terus terjadi. Motifnya berbagai macam mulai dari dendam, cemburu, hingga dugaan menjadi beking tambang.
Aksi koboi AKP Dadang Iskandar yang tega menembak rekannya sesama polisi, AKP Ryanto Ulil Anshar di Solok Selatan, adalah contoh betapa gampangnya polisi menggunakan senjata untuk membunuh orang.
Adapun kasus tersebut menyita perhatian masyarakat lantaran penembakan itu terjadi setelah Ryanto selaku Kasatreskrim Polres Solok Selatan menangkap rekanan Dadang.
Rekan Dadang itu ditangkap lantaran terlibat dalam kasus pengerjaan galian tambang ilegal jenis c atau sirtu.
Selain kasus di Solok Selatan, p juga merangkum sejumlah peristiwa yang melibatkan polisi tembak polisi mulai dari Ferdy Sambo hingga kasus anggota Densus 88 di Cikeas, Bogor.
1. Ferdy Sambo
Ferdy Sambo adalah terpidana kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Kasus ini menarik perhatian publik sepanjang tahun lalu.
Kasus ini mencuat pada Juli 2022. Lokasi kejadiannya berada di rumah Ferdy Sambo, Jakarta Selatan. Awalnya, sosok Bharada Eliezer yang kini telah menghirup udara bebas, dipercaya sebagai pelakunya.
Namun seiring berjalannya waktu, terungkap bahwa pelaku utama sekaligus otak pembunuhan Brigadir J adalah Ferdy Sambo. Sambo yang semula menyanggah ikut mengeksekusi Brigadir J, justru tutur menembak Brigadir J yang sedang sekarat.
Hakim yang memvonis Ferdy Sambo yakni Wahyudi Imam Santosa menyatakan motif dalam kasus ini adalah sakit hati yang mendalam istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi kepada Brigadir Yosua.
Singkatnya, Sambo kemudian divonis mati di pengadilan tingkat pertama. Kemudian, vonis itu diperkuat Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Hanya saja, hakim agung pada Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis mati itu dengan hukuman penjara seumur hidup. Alhasil, pemecatan jenderal bintang dua itu lolos dari hukuman mati.
2. Kasus Densus di Cikeas
Kasus ini terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB. Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan personel Densus 88 Bripda Ignatius Dwi Frisco dengan rekannya Bripda IM di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor.
Kronologinya, tersangka IM dianggap telah lalai ketika mengeluarkan senjata api di dalam tasnya yang kemudian meletus hingga mengenai Bripda IDF.
Letupan itu kemudian mengenai bagian bawah telinga hingga tengkuk belakang sebelah kiri. Kemudian, Bripda IM dipecat secara tidak terhormat pada sidang etik Polri pada Kamis (3/8/2023).
Dalam sidang selama tiga jam setengah di ruang sidang Divpropam Polri mabes Polri dan menyatakan bahwa Bripda IM sudah melakukan tindakan tercela atas peristiwa penembakan itu.
3. Kasus Solok Selatan
Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dengan korban Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar.
Kronologinya, kasus ini terjadi pada Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB, di halaman Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Awalnya, Ryanto selaku Kasat Reskrim telah menangkap pelaku pengerjaan tambang jenis secara ilegal C. Tak terima dengan penangkapan itu, Dadang kemudian menembak Ryanto.
Korban kemudian tewas di tempat akibat dua luka tembakan di kepala. Sedangkan Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Belakangan, motif AKP Dadang menembak Ryanto lantaran dipicu penangkapan terhadap pelaku pengerjaan tambang secara ilegal. Usut punya usut, pelaku yang ditangkap Ryanto.
4. Kasus Karnaen di Lampung
Kasus ini melibatkan dua personel polisi di Lampung Tengah ini. Korban, Ipda Ahmad Karnaen, ditembak oleh Rudi Suryanto (RS) yang saat itu menjabat sebagai provost di Polsek Way Pengubuan.
Peristiwa penembakan terjadi pada Minggu (4/9/2022) sekira jam 21.15 WIB di kediaman korban. Motifnya, Rudi memiliki motif dendam terhadap korban yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Adapun, Rudi telah divonis 12 tahun lantaran terbuka melanggar Pasal 338 KUHP oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Gunung Singgih pada Kamis (5/1/2023).
5. Polisi Tembak Polisi di NTB
Peristiwa ini terjadi pada Senin (25/10/2024). Insiden penembakan ini melibatkan Brigadir M Nasir (MN) dengan rekannya Brigadir Hairul Tamimi di salah satu rumah di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan hasil olah TKP, Brigadir HT tewas pada pukul 11.20, sekitar empat jam setelah salah seorang saksi menemukan jenazahnya tergeletak dengan bersimbah darah.
Briptu Hairul Tamimi selaku Staf Humas Polres Lombok Timur ditembak dua kali di bagian jantung hingga tewas oleh Bripka M. Nasir.
Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di bagian dada sebelah kanan.
Hasil tersebut turut dikuatkan dengan temuan di TKP, yakni dua selongsong peluru yang diduga berasal dari senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara.
Aksi penembakan terhadap anggota Humas Polres Lombok Timur ini pun terungkap dari pengakuan pelaku. Motifnya, Brigadir MN diduga cemburu lantaran mengetahui korban berbalas pesan dengan istri pelaku.
6. Kasus Brigadir Rangga
Kasus ini melibatkan Brigadir Rangga Tianto Efendy yang menembak Bripka Rahmat di Ruangan SPK Polsek Cimanggis Depok pada Kamis (5/7/2019) pukul 20.50 WIB.
Kejadiannya, bermula saat Bripka Rahmat menangkap seorang pelaku tawuran bernama FZ. Tidak lama berselang orang tua FZ yakni Z bersama Brigadir Rangga mendatangi Bripka Rahmat.
Brigadir Rangga meminta agar F diizinkan untuk dibina sendiri oleh orang tuanya. Namun, Bripka Rahmat menolak.
Berdasarkan laporan polisi, Bripka Rahmat menyebut proses kasus tersebut sedang berjalan dan Bripka Rahmat sendiri yang menjadi pelapor dengan barang bukti berupa celurit.
Mendengar jawaban dengan nada tinggi, Brigadir Rangga naik pitam. Dia kemudian masuk ke ruang sebelah lalu kembali dengan membawa senjata api jenis HS 9. Pelaku kemudian menembakan senjata api ke arah Bripka Rahmat sebanyak 7 kali.
Dari identifikasi polisi, timah panas itu mengenai sejumlah bagian tubuh Bripka Rahmat seperti bagian leher, dada, paha dan perut. Akibatnya, korban langsung tewas di tempat. Usut punya usut, diketahui bahwa Brigadir Rangga adalah paman FZ.
-

Fakta Polisi Diduga Tembak Siswa SMK di Semarang Hingga Tewas
Bisnis.com, JAKARTA — Siswa SMK N 4 Semarang berinisial GOR tewas diduga ditembak polisi pada Minggu (24/11/2024). Polisi sempat menyebut GOR terlibat tawuran, namun muncul versi lain karena GOR meninggal setelah ditembak tepat di dada sebelah kirinya.
Wakil Kepala SMKN 4 Semarang, Agus Riswantini, juga membenarkan informasi tentang meninggal dunia salah seorang siswanya itu. Menurut dia, kabar duka kematian GRO justru diperoleh dari teman-teman korban.
“Kami dapat informasi dari teman-teman almarhum kemudian mengecek ke rumah tinggalnya,” katanya dilansir dari Antara, Selasa (26/11/2024).
Saat tiba di rumah duka, kata dia, jenazah almarhum sudah diberangkatkan ke Sragen untuk dimakamkan. Selama menempuh pendidikan, lanjut dia, siswa Kelas XI tersebut tinggal bersama neneknya.
Sementara penyebab kematian korban, Agus belum mengetahui secara detil karena belum bertemu dengan keluarganya.
“Waktu kami datang melayat belum bertemu keluarganya, jadi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya,” tambahnya.
Informasi lain yang diterima pihak sekolah, menurut dia, terdapat dua siswa lain yang bersama almarhum saat kejadian.
Kedua siswa SMKN 4 tersebut, lanjut dia, juga belum masuk sekolah dan belum bisa dimintai keterangan tentang peristiwa yang terjadi pada Minggu dinihari itu.
“Kami masih menunggu informasi dari orang tua keduanya,” katanya
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Pol.Dwi Subagio di Semarang, Senin, membenarkan adanya peristiwa yang menewaskan siswa yang tinggal di Kembangarum, Kota Semarang itu.
“Betul. Untuk (penanganan) kejadiannya di polrestabes,” katanya.
Dwi belum bersedia menjelaskan lebih detil tentang peristiwa penembakan yang diduga terjadi pada Minggu (24/11) dinihari itu.
Polisi Tembak Polisi
Sebelum kasus polisi diduga menembak siswa SMK hingga tewas terungkap, publik tengah menyoroti tindak tanduk aparat kepolisian yang menembak rekannya sendiri di Solok Selatan, Sumatra Barat.
Aksi koboi AKP Dadang Iskandar yang tega menembak rekannya sesama polisi, AKP Ryanto Ulil Anshar menyita perhatian masyarakat lantaran penembakan itu terjadi setelah proses penangkapan rekanan Dadang.
Rekanan Dadang itu ditangkap lantaran terlibat dalam kasus pengerjaan galian tambang ilegal jenis c atau sirtu.
Selain kasus di Solok Selatan, p juga merangkum sejumlah peristiwa yang melibatkan polisi tembak polisi mulai dari Ferdy Sambo hingga kasus anggota Densus 88 di Cikeas, Bogor.
Berikut sejumlah “jejak berdarah” di lingkungan Polri :
1. Ferdy SamboFerdy Sambo adalah terpidana kasus pembunuhan Brigadir Yosua atau Brigadir J. Kasus ini menarik perhatian publik sepanjang tahun lalu.
Kasus ini mencuat pada Juli 2022. Lokasi kejadiannya berada di rumah Ferdy Sambo, Jakarta Selatan. Awalnya, sosok Bharada Eliezer yang kini telah menghirup udara bebas, dipercaya sebagai pelakunya.
Namun seiring berjalannya waktu, terungkap bahwa pelaku utama sekaligus otak pembunuhan Brigadir J adalah Ferdy Sambo. Sambo yang semula menyanggah ikut mengeksekusi Brigadir J, justru tutur menembak Brigadir J yang sedang sekarat.
Hakim yang memvonis Ferdy Sambo yakni Wahyudi Imam Santosa menyatakan motif dalam kasus ini adalah sakit hati yang mendalam istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi kepada Brigadir Yosua.
Singkatnya, Sambo kemudian divonis mati di pengadilan tingkat pertama. Kemudian, vonis itu diperkuat Pengadilan Tinggi DKI Jakarta.
Hanya saja, hakim agung pada Mahkamah Agung (MA) menganulir vonis mati itu dengan hukuman penjara seumur hidup. Alhasil, pemecatan jenderal bintang dua itu lolos dari hukuman mati.
2. Kasus Densus di Cikeas
Kasus ini terjadi pada Minggu (23/7/2023) pukul 01.40 WIB. Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan personel Densus 88 Bripda Ignatius Dwi Frisco dengan rekannya Bripda IM di Rusun Polri Cikeas Gunung Putri Bogor.
Kronologinya, tersangka IM dianggap telah lalai ketika mengeluarkan senjata api di dalam tasnya yang kemudian meletus hingga mengenai Bripda IDF.
Letupan itu kemudian mengenai bagian bawah telinga hingga tengkuk belakang sebelah kiri. Kemudian, Bripda IM dipecat secara tidak terhormat pada sidang etik Polri pada Kamis (3/8/2023).
Dalam sidang selama tiga jam setengah di ruang sidang Divpropam Polri mabes Polri dan menyatakan bahwa Bripda IM sudah melakukan tindakan tercela atas peristiwa penembakan itu.
3. Kasus Solok Selatan
Peristiwa polisi tembak polisi ini melibatkan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dengan korban Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto Anshar.
Kronologinya, kasus ini terjadi pada Jumat (22/11) sekitar pukul 00.43 WIB, di halaman Mapolres Solok Selatan, Sumatera Barat.
Awalnya, Ryanto selaku Kasat Reskrim telah menangkap pelaku pengerjaan tambang jenis secara ilegal C. Tak terima dengan penangkapan itu, Dadang kemudian menembak Ryanto.
Korban kemudian tewas di tempat akibat dua luka tembakan di kepala. Sedangkan Dadang langsung menyerahkan diri ke Polda Sumatera Barat (Sumbar).
Belakangan, motif AKP Dadang menembak Ryanto lantaran dipicu penangkapan terhadap pelaku pengerjaan tambang secara ilegal. Usut punya usut, pelaku yang ditangkap Ryanto.
4. Kasus Karnaen di Lampung
Kasus ini melibatkan dua personel polisi di Lampung Tengah ini. Korban, Ipda Ahmad Karnaen, ditembak oleh Rudi Suryanto (RS) yang saat itu menjabat sebagai provost di Polsek Way Pengubuan.
Peristiwa penembakan terjadi pada Minggu (4/9/2022) sekira jam 21.15 WIB di kediaman korban. Motifnya, Rudi memiliki motif dendam terhadap korban yang bertugas sebagai Bhabinkamtibmas.
Adapun, Rudi telah divonis 12 tahun lantaran terbuka melanggar Pasal 338 KUHP oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Gunung Singgih pada Kamis (5/1/2023).
5. Polisi Tembak Polisi di NTB
Peristiwa ini terjadi pada Senin (25/10/2024). Insiden penembakan ini melibatkan Brigadir M Nasir (MN) dengan rekannya Brigadir Hairul Tamimi di salah satu rumah di BTN Griya Pesona Madani, Kabupaten Lombok Timur.
Berdasarkan hasil olah TKP, Brigadir HT tewas pada pukul 11.20, sekitar empat jam setelah salah seorang saksi menemukan jenazahnya tergeletak dengan bersimbah darah.
Briptu Hairul Tamimi selaku Staf Humas Polres Lombok Timur ditembak dua kali di bagian jantung hingga tewas oleh Bripka M. Nasir.
Dari hasil autopsi di RS Bhayangkara Mataram, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka tembak yang bersarang di bagian dada sebelah kanan.
Hasil tersebut turut dikuatkan dengan temuan di TKP, yakni dua selongsong peluru yang diduga berasal dari senapan serbu perorangan SS-V2 Sabhara.
Aksi penembakan terhadap anggota Humas Polres Lombok Timur ini pun terungkap dari pengakuan pelaku. Motifnya, Brigadir MN diduga cemburu lantaran mengetahui korban berbalas pesan dengan istri pelaku.
6. Kasus Brigadir Rangga
Kasus ini melibatkan Brigadir Rangga Tianto Efendy yang menembak Bripka Rahmat di Ruangan SPK Polsek Cimanggis Depok pada Kamis (5/7/2019) pukul 20.50 WIB.
Kejadiannya, bermula saat Bripka Rahmat menangkap seorang pelaku tawuran bernama FZ. Tidak lama berselang orang tua FZ yakni Z bersama Brigadir Rangga mendatangi Bripka Rahmat.
Brigadir Rangga meminta agar F diizinkan untuk dibina sendiri oleh orang tuanya. Namun, Bripka Rahmat menolak.
Berdasarkan laporan polisi, Bripka Rahmat menyebut proses kasus tersebut sedang berjalan dan Bripka Rahmat sendiri yang menjadi pelapor dengan barang bukti berupa celurit.
Mendengar jawaban dengan nada tinggi, Brigadir Rangga naik pitam. Dia kemudian masuk ke ruang sebelah lalu kembali dengan membawa senjata api jenis HS 9. Pelaku kemudian menembakan senjata api ke arah Bripka Rahmat sebanyak 7 kali.
Dari identifikasi polisi, timah panas itu mengenai sejumlah bagian tubuh Bripka Rahmat seperti bagian leher, dada, paha dan perut. Akibatnya, korban langsung tewas di tempat. Usut punya usut, diketahui bahwa Brigadir Rangga adalah paman FZ.
-

Cuaca Hari Ini, BMKG Prakirakan Sebagian Kota Besar Indonesia Hujan
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca hari ini Selasa (26/11/2024) di sebagian kota besar di Indonesia hujan.
“Cuaca hari ini di Banda Aceh, Jambi, Padang, dan Pekanbaru diprakirakan hujan ringan,” kata prakirawan BMKG Andika F Hapsari di Jakarta, Selasa diilansir Antara.
Sementara hujan dengan intensitas sedang diprediksi di Medan, Tanjung Pinang, dan Bandar Lampung. “Masyarakat diminta waspada akan potensi hujan disertai petir yang diprakirakan terjadi di Bengkulu, Palembang, dan Pangkal Pinang,” kata dia.
Beralih ke Pulau Jawa, cuaca hari ini diprakirakan berawan tebal terjadi di Semarang dan Surabaya. Sementara hujan ringan berpotensi terjadi di Serang dan Jakarta. Sedangkan hujan berintensitas sedang bakal mengguyur Yogyakarta. Sementara cuaca hari ini di Bandung diprediksi hujan disertai dengan petir.
Bergeser ke Bali dan Nusa Tenggara, cuaca hari ini diprakirakan berawan di Denpasar. Sementara Mataram dan Kupang hujan.
Untuk Kalimantan, hujan berintensitas ringan berpotensi turun di Samarinda dan Banjarmasin. Sementara itu, Pontianak diprakirakan hujan dengan intensitas sedang. “Waspadai hujan disertai petir yang diprakirakan terjadi di Tanjung Selor dan Palangka Raya,” katanya.
Beralih ke Pulau Sulawesi, cuaca diprakirakan hujan ringan di Gorontalo, Kendari, dan Makassar. Selanjutnya, hujan dengan intensitas sedang diprediksi di Palu.
Untuk Indonesia timur, cuaca hari ini diprakirakan berawan tebal terjadi di Ambon. Hujan ringan diprakirakan terjadi di Ternate, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, dan Merauke.
-

26 November Selasa Apa? Cek Pasaran Kalender Jawa November 2024
Kalender Jawa November 2024 Tanggalan Jawa Hari Ini
TRIBUNJATENG.COM – Berikut kalender jawa November 2024.
Kalender Jawa November 2024, Pasaran Hari Ini
Itu tadi kalender jawa November 2024.
Kalender Jawa online menggunakan sistem penanggalan yang telah lama digunakan oleh Kesultanan Mataram.
Sistem kalender Jawa menggunakan dua siklus hari dan siklus Selasaan.
Siklus Selasaan tersebut terdiri dari tujuh hari yakni (Ahad sampai Senin, saptawara) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran.
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
Legi
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut:
Legi • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)
Pahing • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah kebelakang)
Pon • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
Wage • Petak, melambangkan sare (tidur)
Kliwon • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)
Berikut tanggalan jawa hari ini lengkap dengan pasaran.
Kalender Jawa November 2024Tanggal 1 November 2024 Jumat Pahing
Tanggal 2 November 2024 Sabtu Pon
Tanggal 3 November 2024 Minggu Wage
Tanggal 4 November 2024 Senin Kliwon
Tanggal 5 November 2024 Selasa Legi
Tanggal 6 November 2024 Rabu Pahing
Tanggal 7 November 2024 Kamis Pon
Tanggal 8 November 2024 Jumat Wage
Tanggal 9 November 2024 Sabtu Kliwon
Tanggal 10 November 2024 Minggu Legi
Tanggal 11 November 2024 Senin Pahing
Tanggal 12 November 2024 Selasa Pon
Tanggal 13 November 2024 Rabu Wage
Tanggal 14 November 2024 Kamis Kliwon
Tanggal 15 November 2024 Jumat Legi
Tanggal 16 November 2024 Sabtu Pahing
Tanggal 17 November 2024 Minggu Pon
Tanggal 18 November 2024 Senin Wage
Tanggal 19 November 2024 Selasa Kliwon
tanggal 20 November 2024 Rabu Legi
Tanggal 21 November 2024 Kamis Pahing
Tanggal 22 November 2024 Jumat Pon
Tanggal 23 November 2024 Sabtu Wage
Tanggal 24 November 2024 Minggu Kliwon
Tanggal 25 November 2024 Senin Legi
Tanggal 26 November 2024 Selasa Pahing
Tanggal 27 November 2024 Rabu Pon
Tanggal 28 November 2024 Kamis Wage
Tanggal 29 November 2024 Jumat Kliwon
Tanggal 30 November 2024 Sabtu Legi
(*)
-

24 November Minggu Apa? Cek Kalender Jawa November 2024
Kalender Jawa November 2024 Tanggalan Jawa Hari Ini
TRIBUNJATENG.COM – Berikut kalender jawa hari ini 1 November 2024, kalender online tanggalan jawa hari ini adalah Selasa Pahing
Kalender Jawa November 2024, Pasaran Hari Ini
Itu tadi kalender jawa November 2024.
Kalender Jawa online menggunakan sistem penanggalan yang telah lama digunakan oleh Kesultanan Mataram.
Sistem kalender Jawa menggunakan dua siklus hari dan siklus Selasaan.
Siklus Selasaan tersebut terdiri dari tujuh hari yakni (Ahad sampai Senin, saptawara) dan siklus pekan pancawara yang terdiri dari lima hari pasaran.
Pahing
Pon
Wage
Kliwon
Legi
Hari-hari pasaran merupakan posisi sikap (patrap) dari bulan sebagai berikut:
Legi • Asih, melambangkan jumeneng (berdiri)
Pahing • Manis, melambangkan mungkur (berbalik arah kebelakang)
Pon • Pahit, melambangkan madep (menghadap)
Wage • Petak, melambangkan sare (tidur)
Kliwon • Cemeng, melambangkan lenggah (duduk)
Berikut tanggalan jawa hari ini lengkap dengan pasaran.
Kalender Jawa November 2024Tanggal 1 November 2024 Jumat Pahing
Tanggal 2 November 2024 Sabtu Pon
Tanggal 3 November 2024 Minggu Wage
Tanggal 4 November 2024 Senin Kliwon
Tanggal 5 November 2024 Selasa Legi
Tanggal 6 November 2024 Rabu Pahing
Tanggal 7 November 2024 Kamis Pon
Tanggal 8 November 2024 Jumat Wage
Tanggal 9 November 2024 Sabtu Kliwon
Tanggal 10 November 2024 Minggu Legi
Tanggal 11 November 2024 Senin Pahing
Tanggal 12 November 2024 Selasa Pon
Tanggal 13 November 2024 Rabu Wage
Tanggal 14 November 2024 Kamis Kliwon
Tanggal 15 November 2024 Jumat Legi
Tanggal 16 November 2024 Sabtu Pahing
Tanggal 17 November 2024 Minggu Pon
Tanggal 18 November 2024 Senin Wage
Tanggal 19 November 2024 Selasa Kliwon
tanggal 20 November 2024 Rabu Legi
Tanggal 21 November 2024 Kamis Pahing
Tanggal 22 November 2024 Jumat Pon
Tanggal 23 November 2024 Sabtu Wage
Tanggal 24 November 2024 Minggu Kliwon
Tanggal 25 November 2024 Senin Legi
Tanggal 26 November 2024 Selasa Pahing
Tanggal 27 November 2024 Rabu Pon
Tanggal 28 November 2024 Kamis Wage
Tanggal 29 November 2024 Jumat Kliwon
Tanggal 30 November 2024 Sabtu Legi
(*)
-
/data/photo/2024/11/12/67333ef640e12.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ketua DPRD NTB Tutup Mulut soal Kerusakan Gerbang oleh Mahasiswa Regional 23 November 2024
Ketua DPRD NTB Tutup Mulut soal Kerusakan Gerbang oleh Mahasiswa
Tim Redaksi
MATARAM, KOMPAS.com
– Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Nusa Tenggara Barat
(NTB),
Baiq Isvie Rupaeda
, enggan memberikan komentar saat ditanya mengenai
perusakan gerbang
yang dilakukan oleh
mahasiswa
.
Peristiwa tersebut terjadi setelah apel kesiapan pengamanan untuk pemungutan suara
Pilkada 2024
.
Ketika ditanya mengenai insiden tersebut, Baiq Isvie terlihat berusaha meninggalkan lokasi acara.
Ia memilih untuk tidak berkomentar dan justru mengalihkan pertanyaan kepada Kapolda NTB.
“Tanya Pak Kapolda, saya tidak bicara,” ujarnya pada Jumat (22/11/2024).
Baiq Isvie juga menolak untuk membahas kemungkinan damai dengan mahasiswa yang menjadi tersangka.
Sebagai Ketua Ikatan Alumni (IKA) Universitas Mataram, ia tetap enggan memberikan penjelasan lebih lanjut dan melanjutkan langkahnya menuju mobil.
“Belum kita bicarakan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menyatakan bahwa perkara perusakan gerbang tersebut berpotensi diselesaikan melalui langkah restorative justice (RJ), asalkan syarat formal dan materil terpenuhi oleh kedua belah pihak, yaitu DPRD NTB sebagai pelapor dan mahasiswa sebagai terlapor.
Menurut Syarif, secara normatif, perkara ini bukan merupakan delik aduan, melainkan pidana murni.
“Solusi perkara hanya melalui perdamaian dan pencabutan laporan. Tapi kami tak bisa mengarahkan begitu. Kalau kami mengarahkan seperti itu, nanti kami dipikir berpihak sama pelapor, terlapor,” jelasnya pada Jumat (18/10/2024).
Diketahui, dugaan perusakan gerbang Gedung DPRD NTB terjadi ketika mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan aksi untuk mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas syarat pencalonan kepala daerah pada Jumat, 23 Agustus 2024.
Akibat kejadian tersebut, polisi telah menetapkan sejumlah tersangka, di antaranya HF, MA, MAG, DI, KS, dan RR.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Kapal pesiar mewah Quantum of the Seas bersandar di NTB
Sebuah kebanggaan bagi kami bisa melayani Quantum of the Seas, kapal terbesar yang pernah singgah di Indonesia.
Mataram (ANTARA) – Kapal pesiar mewah Quantum of the Seas bersandar ke Terminal Gilimas di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rute pelayaran selama 12 hari dari Singapura menuju Australia.
General Manager Pelindo Regional 3 Lembar Kunto Wibisono mengatakan proses penyandaran kapal raksasa itu melibatkan jasa pemanduan dan penundaan melalui dua kapal tunda milik Pelindo, yaitu KT Anggada dan KT Sumber Makmur.
“Kapal itu bersandar hari ini pukul 06.00 WITA,” ujarnya dalam keterangan di Mataram, Jumat.
Wibisono menuturkan proses penyandaran kapal milik Royal Caribbean Cruise Line itu berjalan lancar.
Pelindo menyiapkan alur debarkasi dan embarkasi penumpang, serta mobile gangway yang modern untuk mempermudah akses penumpang menuju dan dari kapal.
Terminal Gilimas memiliki panjang dermaga 440 meter dan memiliki bangunan dua lantai dengan total luas lantai satu mencapai 12.300 meter persegi dan lantai dua 2.000 meter persegi.
Kawasan itu juga mendapatkan dukungan dengan area publik yang memadai untuk mengantisipasi kunjungan penumpang dalam jumlah banyak.
“Sebuah kebanggaan bagi kami bisa melayani Quantum of the Seas, kapal terbesar yang pernah singgah di Indonesia,” ujarnya lagi.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Lembar Syamsurizal mengapresiasi Pelindo atas keberhasilan melayani proses sandar kapal pesiar tersebut.
Dia berharap kunjungan berbagai kapal pesiar serupa bisa rutin dilakukan di Pelabuhan Lembar, terkhusus Terminal Gilimas.
“Sebagai badan usaha pelabuhan, Pelindo telah menjalankan tugasnya menghadirkan layanan kepelabuhanan baik domestik dan internasional. Kami berharap ini bisa ditingkatkan sehingga bisa meningkatkan ekonomi lokal,” ujar Syamsurizal.
Kapal Quantum of the Seas memiliki panjang keseluruhan mencapai 347 meter, dengan membawa sekitar 4.000 orang penumpang serta 1.000 orang awak kapal.
Kapal itu memulai pelayaran dari Singapura pada 19 November 2024; kemudian bersandar di NTB, Indonesia pada 22 November 2024; lalu bersandar di Darwin, Australia Utara pada 25 November 2024.
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024