kab/kota: Marunda

  • Sejumlah lokasi di Jakut masih terendam banjir rob pada Sabtu sore

    Sejumlah lokasi di Jakut masih terendam banjir rob pada Sabtu sore

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejumlah lokasi di Jakarta Utara (Jakut) masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Sabtu sore.

    “Data genangan terkini hingga pukul 16.00 WIB, terdapat enam RT dan dua ruas jalan yang masih terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Sabtu.

    Ia mengatakan, ada enam RT yang masih terendam banjir rob hingga sore ini. Tiga RT di Kelurahan Pluit dengan ketinggian 25-60 sentimeter (cm) dan tiga RT di Kelurahan Marunda dengan ketinggian 20-35 cm.

    Sedangkan, untuk dua ruas jalan yang masih tergenang yaitu Jalan RE Martadinata, di depan Jakarta International Stadium (JIS), Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, dan di Jalan Lodan Raya, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan dengan ketinggian air masing-masing 20-25 cm, dan saat ini dalam penanganan petugas.

    Sementara sejumlah lokasi yang terdampak banjir rob pada Sabtu pagi hingga siang sudah surut pada sore ini mulai dari di Kelurahan Jelambar Baru, sejumlah kelurahan di Kepulauan Seribu yakni, Pulau Panggang, Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Pari, Pulau Kelapa dengan jumlah total 18 RT.

    Begitu pula dengan ruas Jalan Pangeran Tubagus Angke, Kelurahan Jelambar Baru, Kecamatan Grogol Petamburan, sudah mulai surut.

    Yohan mengatakan BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Yohan.

    BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujarnya.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 1-10 Desember 2025 yang menyebabkan fenomena pasang maksimum air laut.

    Hal itu bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rob Terjang Pesisir Jakarta, BPBD Catat 16 RT hingga Ruas Jalan di Depan JIS Ikut Tergenang

    Rob Terjang Pesisir Jakarta, BPBD Catat 16 RT hingga Ruas Jalan di Depan JIS Ikut Tergenang

    Rinciannya, di Kelurahan Pulau Tidung, genangan terjadi di 4 RT dengan ketinggian air sekitar 10 sentimeter (cm). Genangan di lokasi ini dipastikan dipicu rob.

    “Sementara itu, di Kelurahan Pulau Harapan terdapat 3 RT yang tergenang dengan ketinggian 10–20 cm, dan di Kelurahan Pulau Panggang ada 4 RT dengan ketinggian mencapai 30 cm,” ucap Yohan.

    Selain Kepulauan Seribu, wilayah pesisir Jakarta Utara juga terdampak. BPBD mencatat 5 RT di kawasan Pluit dan Marunda turut mengalami genangan. Di Kelurahan Pluit, 3 RT tergenang dengan ketinggian 25–60 cm, sedangkan di Marunda terdapat 2 RT dengan ketinggian 15–25 cm.

    “Genangan juga terjadi di satu ruas jalan, yaitu Jalan RE Martadinata (depan Jakarta International Stadium/JIS) di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok. Ketinggian air di lokasi mencapai 20 cm dan masih ditangani petugas,” jelasnya.

     

  • Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata Megapolitan 5 Desember 2025

    Rob Kembali Rendam Pesisir Jakarta, DPRD DKI: Bukan Musiman, Ini Ancaman Nyata
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, menegaskan banjir rob di pesisir Jakarta bukan lagi peristiwa musiman, tetapi ancaman serius yang terus meningkat.
    “Rob kini bukan hanya peristiwa musiman, tetapi sudah menjadi ancaman yang terus meningkat,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada
    Kompas.com
    , Jumat (5/12/2025).
    Menurut Kenneth, kawasan pesisir seperti Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong termasuk yang paling rawan terdampak rob.
    Warga di wilayah ini setiap tahun menghadapi risiko serupa, mulai dari air laut yang naik secara mendadak, kerusakan rumah,
    Dengan begitu, perlunya langkah antisipatif dari Pemprov Jakarta, mulai dari penguatan tanggul pantai hingga memastikan jalur evakuasi warga tetap aman.
    “Saya menekankan perlunya tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga tetap aman dan bisa digunakan,” kata Kenneth.
    Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak saat banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
    Ia meminta Pemprov memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat, tepat sasaran, dan bebas dari kepentingan politik.
    “Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
    Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
    Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
    Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
    BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
    Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
    Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul Megapolitan 5 Desember 2025

    Rob Mengancam Pesisir Jakarta, Pemprov Diminta Segera Perkuat Tanggul
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Anggota DPRD Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mengatakan Pemprov Jakarta harus segera memperkuat tanggul pantai dan mengoptimalkan langkah antisipatif untuk menghadapi banjir rob di pesisir.
    “(Pemprov Jakarta) perlu tindakan antisipatif, mulai dari memperkuat tanggul pantai, memaksimalkan kinerja pompa air, hingga menjaga jalur evakuasi warga,” ujar Kenneth melalui pesan singkat kepada 
    Kompas.com
    , Jumat (5/12/2025).
    Banjir rob yang terjadi berulang di Jakarta Utara dinilai bukan lagi peristiwa musiman, tetapi telah menjadi ancaman yang meningkat.
    Beberapa wilayah, termasuk Penjaringan, Muara Angke, Pademangan, Cilincing, dan sebagian Teluk Gong, menjadi titik paling rawan terdampak.
    Kenneth menekankan bahwa kelompok yang paling terdampak banjir rob adalah rakyat kecil, pekerja harian, pedagang kecil, anak-anak, dan lansia.
    “Saya berharap masyarakat tidak lagi menanggung kerugian akibat respons yang lambat dan koordinasi antarinstansi yang lemah,” kata Kenneth.
    Ia juga menegaskan, Pemprov harus memastikan distribusi logistik dan bantuan sosial berjalan cepat serta tepat sasaran.
    “Pemprov Jakarta harus pastikan bantuan cepat dan tepat sasaran,” tambah Kenneth.
    Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung memperkirakan puncak banjir rob terjadi Jumat pukul 09.00 WIB dan mengingatkan warga pesisir untuk tetap waspada hingga 10 Desember 2025.
    Beberapa titik rawan, termasuk Muara Angke dan Marunda, telah dipantau sejak awal, dengan langkah mitigasi yang disiapkan oleh Dinas Sumber Daya Air dan BPBD DKI Jakarta.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com, genangan rob terjadi di Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, mencapai 10 sentimeter pada pukul 07.30 WIB.
    Sejumlah warga memindahkan kendaraan motor ke lokasi lebih tinggi, sementara yang berjalan kaki menghindari genangan dengan menapaki tanggul atau menggulung celana.
    BPBD DKI Jakarta mencatat tujuh RT dan satu ruas jalan terdampak rob hingga pukul 13.00 WIB.
    Wilayah yang terdampak rob meliputi dua RT di Kepulauan Seribu serta lima RT dan satu ruas jalan di Jakarta Utara, tepatnya di depan Jakarta International Stadium (JIS).
    Ketinggian genangan berkisar 10–40 sentimeter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Satu RT masih terendam banjir rob di Penjaringan pada Jumat sore

    Satu RT masih terendam banjir rob di Penjaringan pada Jumat sore

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta Utara mencatat satu RT di Jalan Dermaga Ujung Muara Angke RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan masih terendam banjir rob hingga Jumat sore.

    “Hingga pukul 14.59 WIB, RT 002/RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan masih terendam banjir rob dengan ketinggian air 5-10 sentimeter (cm),” kata Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Utara Vitus Dwi Indarto di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, pada Jumat pagi ada tiga RT yang masih terdampak banjir rob, yakni RT 002 dengan ketinggian air 30 cm, RT 005 dengan ketinggian air 3-10 cm dan RT 010 yang terendam banjir setinggi 30 cm.

    Kemudian, pada siang hari banjir rob berangsur surut di tiga RT tersebut. Ketinggian air di RT 002 setinggi 10-15 cm, RT 005 setinggi 5 cm dan RT 010 tidak ada genangan air.

    Namun, pada sore hari sekitar pukul 14.59 WIB RT 002 masih terendam banjir setinggi 5-10 cm.

    Menurut Vitus, personel terus disiagakan BPBD meninjau lokasi terdampak rob dan memastikan situasi aman dan terkendali. “Akses jalan masih dapat dilalui kendaraan dan banjir ini menyebabkan aktifitas warga terkendala rob,” katanya.

    Sementara itu di banjir rob yang sempat terjadi di Marunda Pulo RT 01, 02, 03 RW 07 Kelurahan Marunda Kecamatan Cilincing sudah mulai surut pada Jumat sore.

    Menurut dia, banjir rob sempat naik di RT 01/RW 07 pukul 12.30 WIB dengan ketinggian air mencapai 10 cm, kemudian di RT 02/RW 07 ketinggian banjir mencapai 40 sentimeter pukul 10.30 WIB.

    “Namun, hingga pukul 14.46 WIB seluruh RT di RW 07 sudah surut,” ujar Vitus.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir (Rob) yang diprediksi terjadi pada 1 Desember hingga 10 Desember 2025.

    Kondisi ini dipicu fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Hal tersebut menyebabkan kenaikan tinggi muka air di Pintu Air Pasar Ikan Bahaya/Siaga 1 pada Hari Jumat pagi pukul 08.00 WIB dan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini Megapolitan 5 Desember 2025

    Puncak Banjir Rob Jakarta Dimulai, Muara Angke Terendam Pagi Ini
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Banjir rob menggenangi Jalan Dermaga Ujung 1, Muara Angke, Jakarta Utara, Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 07.30 WIB.
    Berdasarkan pengamatan
    Kompas.com
    di lokasi, air laut mulai mengalir cukup deras ke Jalan Dermaga 1. Ketinggian air mencapai 10 sentimeter.
    Sejumlah warga mulai memindahkan kendaraan motor ke Jalan Dermaga Ujung yang memiliki posisi lebih tinggi dan jauh dari tempat air laut mengalir.
    Meskipun demikian, masih terdapat warga yang menerobos genangan
    banjir rob
    menuju ke arah jembatan
    Muara Angke
    .
    Sejumlah warga yang berjalan kaki terlihat menarik celananya agar tidak terendam dalam genangan.
    Terlihat juga seorang warga yang memilih berjalan di atas tanggul pembatas antara Jalan Dermaga 1 dengan deretan rumah warga agar terhindar dari genangan banjir rob.
    Roby (31),
    warga setempat
    , mengatakan wilayah tersebut memang sering kali terjadi banjir rob.
    “Sering sih. Kita langganan tiap bulan. Kadang sebulan itu bisa tiga kali. Hari pertama kecil, hari kedua lumayan, hari ketiga gede,” katanya saat ditemui
    Kompas.com
    pada Jumat.
    Hal itu membuat warga sekitar sudah terbiasa dan seringkali hanya memindahkan motor sebagai persiapan terjadi rob.
    “Tinggal mindahin motor saja. Yang paling penting motor, kita taruh di depan buat akses keluar,” ujarnya.
    Roby menambahkan, banjir rob biasanya baru surut sekitar pukul 19.00 WIB.
    “Surutnya malam, biasanya jam 19.00 WIB tuh baru surut,” tambahnya.
    Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memprediksi puncak
    banjir rob di pesisir Jakarta
    terjadi pada hari ini Jumat (5/12/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.
    Dia pun mengingatkan warga pesisir untuk bersiap menghadapi banjir rob hingga 10 Desember 2025.

    Puncak banjir rob
    itu tanggal 5 jam 09.00 pagi,” ucap Pramono di Jakarta Pusat, Kamis (4/12/2025).
    Untuk mengantisipasi dampak rob, Pramono mengatakan telah meminta jajaran terkait, khususnya Dinas Sumber Daya Air dan BPBD, untuk mempersiapkan langkah mitigasi.
    Ia menyebut sejumlah titik rawan seperti Muara Angke, Marunda, dan kawasan pesisir lainnya sudah dimonitor sejak awal.
    “Terutama tempat-tempat yang kita sudah prediksi banjir rob itu akan terjadi, salah satunya adalah misalnya Muara Angke, Marunda, dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, mitigasi bencana ini menjadi penting,” lanjut dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepulauan Seribu antisipasi banjir rob di kawasan wisata

    Kepulauan Seribu antisipasi banjir rob di kawasan wisata

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, melakukan mitigasi di sepuluh pulau yang berpenduduk untuk mengantisipasi banjir rob, terutama di kawasan wisata.

    “Memasuki libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Sudin SDA juga telah menyiapkan beberapa langkah mitigasi banjir rob,” kata Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu, Mustajab di Jakarta, Kamis.

    Pihaknya telah melakukan pemetaan wilayah rawan rob, menyiapkan pompa alkon dan pompa apung di seluruh pulau berpenduduk. Selain itu serta menyiapkan petugas untuk mencegah terjadinya genangan, khususnya saat libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Suku Dinas (Sudin) SDA Kepulauan Seribu juga terus berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan sebagai langkah antisipasi menghadapi cuaca ekstrem.

    “Kendaraan operasional seperti gerobak motor dan pompa sudah dalam kondisi siap seluruhnya,” kata dia.

    Sudin SDA Kepulauan Seribu juga melakukan pemantauan secara rutin serta menyiapkan 166 Satgas SDA yang akan dikerahkan dan disebar di sepuluh pulau berpenduduk untuk memperkuat kesiapsiagaan.

    “Kami memastikan seluruh pompa, alat berat dan kendaraan operasional dalam kondisi siap siaga untuk menghadapi kemungkinan banjir rob,” ujar Mustajab.

    Pada awal 2025, banjir rob terjadi hampir di seluruh pulau berpenduduk dari Pulau Sabira hingga Pulau Untung Jawa.

    Namun yang terbaru hanya enam pulau yang terdampak dan sudah siap diantisipasi, dengan penanganan dan penguatan infrastruktur penahan rob untuk meminimalkan dampak terhadap aktivitas warga.

    “Hari ini kami melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik banjir rob yang terjadi di Pulau Panggang dan Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, dengan ketinggian rob mencapai sekitar 20 hingga 25 centimeter,” katanya.

    Peninjauan ini menjadi langkah awal untuk memastikan kondisi di lapangan sekaligus menentukan penanganan cepat.

    Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis malam.

    “Data genangan terkini hingga pukul 19.00 WIB terdapat enam RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Ada tiga RT di Jakarta Utara yang masih terendam banjir rob hingga malam ini. Satu RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, masih terendam banjir rob setinggi 10 cm.

    Kemudian dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing dengan ketinggian 10 centimeter (cm).

    Selain itu, ada tiga RT di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, yang masih terendam banjir rob setinggi 10-20 cm.

    BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 1-10 Desember 2025 yang menyebabkan fenomena pasang maksimum air laut bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon).

    Hal itu berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sejumlah lokasi di Jakut masih terendam banjir rob pada Kamis malam

    Sejumlah lokasi di Jakut masih terendam banjir rob pada Kamis malam

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah lokasi di Jakarta Utara dan Kabupaten Kepulauan Seribu masih terendam banjir rob atau banjir pesisir pada Kamis malam.

    “Data genangan terkini hingga pukul 19.00 WIB terdapat enam RT dan satu ruas jalan yang masih terendam banjir rob,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan, ada tiga RT di Jakarta Utara yang masih terendam banjir rob hingga malam ini. Satu RT di Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, masih terendam banjir rob setinggi 10 centimeter (cm).

    Kemudian dua RT di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, dengan ketinggian 10 sentimeter.

    Selain itu, ada tiga RT di Kelurahan Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, yang masih terendam banjir rob setinggi 10 cm hingga 20 cm.

    Sementara itu, sejumlah lokasinya terdampak banjir rob pada Kamis siang sudah surut pada malam ini mulai dari di Kelurahan Marunda, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara, dan Kelurahan Pulau Harapan, yang tadinya terdampak 10 RT.

    Petugas memantau banjir rob yang merendam ruas jalan pada Kamis (4/12/2025) (ANTARA/HO-BPBD)

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas Sumber Daya Air (SDA), Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    Selain itu untuk memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas. “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata dia.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112. Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” kata dia.

    Sebelumnya, BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 1-10 Desember 2025 yang menyebabkan fenomena pasang maksimum air laut.

    Hal itu bersamaan dengan fenomena fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau rob di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono ingatkan warga puncak banjir rob terjadi pada Jumat pagi

    Pramono ingatkan warga puncak banjir rob terjadi pada Jumat pagi

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengingatkan kepada masyarakat akan potensi terjadinya puncak banjir rob di Jakarta pada Jumat (5/12) pagi.

    Peringatan itu berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    “Seperti sekarang ini, hari ini tanggal 4, dari kemarin saya sudah mendapatkan data, dan saya sudah menyampaikan ke publik bahwa banjir rob akan terjadi, dan terjadi hari ini. Puncak banjir rob itu besok tanggal 5 Desember, jam 09.00 pagi,” kata Pramono di Jakarta Pusat, Kamis.

    Menurut dia, ancaman banjir tidak berhenti sampai 5 atau 6 Desember 2025 saja. Gelombang rob berikutnya juga berpotensi muncul pada pekan ke-3 Desember 2025, sementara puncak curah hujan tinggi diperkirakan terjadi pada Januari 2026.

    Sebagai langkah mitigasi, Pramono telah meminta agar dilakukan modifikasi cuaca. Dia juga meminta jajaran terkait, khususnya Dinas Sumber Daya Air dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI untuk segera mempersiapkan langkah-langkah mitigasi, salah satunya dengan menyiagakan sekitar 600 pompa air yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Terutama tempat-tempat yang kita sudah prediksi banjir rob itu akan terjadi, salah satunya adalah, misalnya Muara Angke, Marunda, dan sebagainya. Sehingga dengan demikian, mitigasi bencana ini menjadi penting,” ujar Pramono.

    Dia menegaskan risiko banjir rob dan curah hujan ekstrem harus dihadapi dengan kesiapan maksimal dari pemerintah maupun masyarakat.

    Dia pun berharap langkah mitigasi yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mengurangi dampak yang dirasakan warga pesisir.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pemkot Jakut siaga hadapi potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta

    Pemkot Jakut siaga hadapi potensi banjir rob di pesisir utara Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara (Jakut) bersiaga menghadapi potensi banjir rob atau banjir pesisir di kawasan pesisir utara yang diprediksi terjadi pada 4 hingga 5 Desember 2025.

    “Berdasarkan laporan Time Forecast, puncak pasang diperkirakan berlangsung pada 5 Desember 2025, dengan estimasi ketinggian muka air di kawasan Pasar Ikan mencapai sekitar +260 mPP,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, dalam kondisi tersebut, sejumlah wilayah hampir dipastikan terdampak banjir rob, yaitu Kamal, Muara Angke, Baywalk Pluit, Sunda Kelapa, RE Martadinata, dan Blencong Marunda.

    Meski demikian, kata dia, kawasan Baywalk Pluit diperkirakan lebih aman dari ancaman banjir rob karena pembangunan tanggul mitigasi di kawasan itu sudah rampung.

    Dia menuturkan fenomena pasang diprediksi mulai terjadi sekitar pukul 09.00 WIB dan akan surut lebih cepat karena durasinya yang pendek.

    “Kami meminta seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) menyiapkan langkah antisipasi dan mitigasi sebaik-baiknya,” ujar Ika.

    Pemkot Jakarta Utara juga mengimbau masyarakat di kawasan pesisir untuk tetap waspada dan rutin memantau informasi resmi mengenai pasang laut, mengamankan barang-barang yang berada di area rendah, menghindari aktivitas di daerah pesisir saat puncak pasang, serta segera melaporkan jika terjadi genangan melalui kanal layanan pemerintah.

    “Kami memastikan seluruh perangkat wilayah, operator pompa, hingga tim satgas siap bekerja 24 jam untuk menjaga keselamatan warga dan menekan dampak rob semaksimal mungkin,” tutur Ika.

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini banjir rob yang diprediksi terjadi pada 1 hingga 8 Desember 2025 akibat fenomena pasang maksimum air laut yang bersamaan dengan fenomena Fase Bulan Purnama dan Perigee (Supermoon) sehingga berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum berupa banjir pesisir atau banjir rob di sejumlah wilayah pesisir utara Jakarta.

    Banjir rob itu diprediksi puncaknya pasang maksimum pada pukul 07.00 hingga 13.00 WIB di sejumlah wilayah, antara lain Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Pluit, Ancol, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, Muara Angke, Tanjung Priok, dan Kepulauan Seribu.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.