kab/kota: Maros

  • Danlanud Hasanuddin ajak petani bersinergi dan dukung ketahanan pangan

    Danlanud Hasanuddin ajak petani bersinergi dan dukung ketahanan pangan

    ANTARA – Komandan Lanud (Danlanud) Sultan Hasanuddin Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto mengajak petani di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, bersinergi untuk mewujudkan ketahanan pangan. Ajakan itu disampaikan Danlanud saat melakukan panen raya jagung hybrida di lahan seluas 200 hektare, Rabu (2/7). (Suriani Mappong/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Viral Petugas Larang Balita Naik KA di Maros, Sanksi Menanti – Page 3

    Viral Petugas Larang Balita Naik KA di Maros, Sanksi Menanti – Page 3

    Deby mengatakan, pihaknya melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem dan prosedur boarding serta pemeriksaan penumpang di seluruh stasiun. Langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses pelayanan berjalan lancar, adil, dan sesuai dengan standar kenyamanan serta keselamatan yang ditetapkan dan mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.

    “Kami juga menghimbau seluruh pengguna jasa kereta api untuk senantiasa mematuhi ketentuan perjalanan, termasuk persyaratan usia anak yang wajib memiliki tiket, guna mendukung keselamatan, ketertiban, dan kelancaran bersama dalam setiap perjalanan,” ujarnya.

    “Kami sangat menghargai setiap masukan, kritik, maupun perhatian dari masyarakat. Semua itu menjadi bagian penting dari upaya kami untuk terus memperbaiki dan mengembangkan layanan transportasi publik yang inklusif dan berkualitas,” imbuh dia.

     

  • Negosiasi Buntu, Uni Eropa Bersiap Kenakan Tarif Balasan untuk Donald Trump

    Negosiasi Buntu, Uni Eropa Bersiap Kenakan Tarif Balasan untuk Donald Trump

    Bisnis.com, JAKARTA — Uni Eropa bersiap memberlakukan tarif balasan terhadap impor dari Amerika Serikat, karena Presiden Donald Trump tetap mengenakan tarif dasar atas produk-produk dari blok tersebut seperti yang diperkirakan banyak pihak.

    Melansir Bloomberg pada Rabu (25/6/2025), pejabat UE memperkirakan Amerika Serikat (AS) akan tetap mempertahankan sebagian tarif meskipun negosiasi dagang selesai. Hingga kini, Komisi Eropa—yang bertanggung jawab atas urusan perdagangan UE—belum memberikan sinyal apakah hal itu akan memicu aksi balasan.

    “Kami perlu melakukan pembalasan dan penyeimbangan di sejumlah sektor utama jika AS tetap ngotot pada kesepakatan yang timpang, termasuk jika hasil negosiasi tetap mempertahankan tarif 10%,” ujar Komisaris Industri UE Stephane Sejourne.

    UE kini tengah berpacu dengan waktu untuk mencapai kesepakatan sebelum hampir seluruh ekspor ke AS dikenakan tarif hingga 50% pada 9 Juli. Trump sebelumnya mengkritik keras UE yang menurutnya diciptakan untuk merugikan AS, serta menyebut surplus barang dan hambatan dagang sebagai alasan utama kebijakan tarifnya. 

    UE memperkirakan bahwa saat ini tarif AS telah mencakup 380 miliar euro (US$439 miliar), atau sekitar 70% dari total ekspor UE ke AS.

    Menurut seorang pejabat UE yang enggan disebutkan namanya, negosiasi belakangan ini menunjukkan percepatan, dan Komisi Eropa tengah berupaya keras mencari solusi yang saling menguntungkan.

    Namun, pekan lalu Komisi Eropa juga menyampaikan kepada negara-negara anggota bahwa AS masih mengajukan tuntutan yang berpotensi menciptakan kesepakatan yang tidak adil.

    Komisi Eropa akan mengevaluasi hasil akhir dan menentukan sejauh mana ketimpangan yang dapat diterima, jika ada. Keputusan soal aksi balasan harus dikonsultasikan dan disepakati bersama negara-negara anggota.

    Beberapa permintaan AS termasuk kuota ekspor perikanan yang dinilai bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), langkah-langkah tarif yang tidak bersifat timbal balik, serta tuntutan terkait keamanan ekonomi yang oleh pejabat UE disebut tidak realistis.

    Banyak pihak di UE memprediksi bahwa sebagian besar tarif AS akan tetap berlaku, termasuk tarif dasar 10%, meskipun kesepakatan dicapai. Inggris pun telah menandatangani kesepakatan dengan AS bulan ini yang tetap membebankan tarif 10% atas hampir seluruh ekspor dari Inggris.

    Komisaris Perdagangan UE Maros Sefcovic mengatakan pihaknya memahami bahwa AS menggunakan tarif 10% sebagai baseline. Oleh karena itu, dia menyebut Uni Eropa juga sedang menyiapkan langkah penyeimbangan yang akan melindungi bisnis dan pekerja Eropa apabila kesepakatan yang adil tidak tercapai.

    Sektor Terdampak Tarif Trump

    Salah satu sektor yang rentan dalam konflik dagang ini adalah industri penerbangan sipil. Sejourne menekankan bahwa Airbus SE yang berbasis di Toulouse, Prancis, tidak boleh dirugikan oleh kompetisi tidak adil dari Boeing yang berbasis di Virginia, AS, terutama karena tambahan tarif 10% terhadap Airbus.

    “Jika kita tidak melakukan penyeimbangan, maka kita akan membiarkan sektor-sektor utama tidak terlindungi. Maka dari itu, langkah ini juga penting dari sisi ekonomi,” ujarnya.

    Meskipun negosiasi berjalan positif, sejumlah pejabat Eropa memandang skenario terbaik adalah tercapainya kesepakatan prinsip sebelum tenggat 9 Juli, yang memungkinkan negosiasi diperpanjang dan gencatan tarif tetap berlaku.

    Adapun, Uni Eropa telah menyetujui tarif atas 21 miliar euro produk AS sebagai tanggapan atas tarif Trump terhadap ekspor baja dan aluminium. Tarif tersebut menyasar negara bagian yang sensitif secara politik, termasuk produk kedelai dari Louisiana—kampung halaman Ketua DPR AS Mike Johnson—serta produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.

    Selain itu, blok tersebut juga menyiapkan daftar tambahan tarif terhadap produk AS senilai 95 miliar euro, sebagai respons atas kebijakan tarif timbal balik dan bea masuk otomotif Trump. Daftar ini masih dapat berubah sesuai masukan dari negara-negara anggota dan pelaku industri yang ingin melindungi sektor mereka.

    AS telah lebih dahulu mengenakan tarif terhadap mobil Eropa, baja, dan aluminium, serta mengumumkan rencana ekspansi tarif ke sektor lain seperti farmasi, semikonduktor, dan pesawat komersial.

    Kepada wartawan bulan ini dalam perjalanan pulang dari KTT G7 di Kanada, Trump menyatakan belum melihat tawaran yang adil dari UE.

    “Mereka harus membuat kesepakatan yang bagus, atau mereka akan membayar sesuai dengan apa yang kami tentukan,” ujarnya.

  • Dugaan Korupsi Internet Rp 1 M Eks Sekdis Kominfo Maros

    Dugaan Korupsi Internet Rp 1 M Eks Sekdis Kominfo Maros

    Video: Dugaan Korupsi Internet Rp 1 M Eks Sekdis Kominfo Maros

    37 Views | Selasa, 24 Jun 2025 09:03 WIB

    Kejari Maros menetapkan MT, mantan Sekretaris Dinas Kominfo Maros, sebagai tersangka kasus korupsi. MT diduga menyelewengkan anggaran belanja internet command center senilai sekitar Rp 1 miliar pada tahun 2021 hingga 2023.

    Menurut Kepala Kejari Maros, Zulkifly, MT ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan surat penetapan tersangka nomor R 133-P4.16/Fd.10/2025 tertanggal 23 Juni 2025. Ia langsung ditahan selama 20 hari ke depan di Lapas Kelas IIB Maros.

    Reinhard Soplantila – 20DETIK

  • Kementerian PU mempercepat penyelesaian SPAM Regional Mamminasata

    Kementerian PU mempercepat penyelesaian SPAM Regional Mamminasata

    SPAM bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bukti nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mempercepat penyelesaian Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Mamminasata di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

    Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan, pembangunan SPAM merupakan langkah strategis dalam percepatan pemenuhan akses air bersih bagi masyarakat.

    “SPAM bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi bukti nyata kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat,”ujar Dody, di Jakarta, Kamis.

    Kementerian PU terus berkomitmen dalam meningkatkan akses pemerataan air minum layak di Indonesia melalui pembangunan SPAM.

    Salah satunya termasuk SPAM Regional Mamminasata di Sulsel. SPAM ini diproyeksikan mampu melayani hingga 80.000 sambungan rumah (SR) atau setara dengan 400.000 jiwa di wilayah metropolitan Makassar, termasuk Kabupaten Maros, Gowa, dan Takalar.

    Pembangunan SPAM Mamminasata terbagi menjadi dua tahap, dengan tahap pertama berkapasitas 500 liter/detik ditargetkan rampung Agustus 2025.

    SPAM Mamminasata memiliki kapasitas total 1.000 liter/detik, dengan sumber air yang berasal dari Bendungan Bili-Bili. Air akan dialirkan melalui jaringan transmisi ke 10 titik offtake yang tersebar di empat wilayah.

    Tahap pertama pembangunan yang sedang berlangsung, mencakup pembangunan instalasi pengolahan air (IPA), jaringan transmisi, serta fasilitas pendukung seperti reservoir dan sistem SCADA.

    Progres konstruksi SPAM Mamminasata tahap pertama saat ini telah mencapai 90,06 persen untuk unit IPA. Sementara, untuk tahap kedua pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) telah mencapai 100 persen. Kementerian PU berkoordinasi dengan pemerintah daerah agar pembangunan jaringan distribusi lanjutan dan sambungan rumah dapat segera dimulai, sehingga manfaat SPAM ini dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

    Jumlah anggaran yang dialokasikan bagi pembangunan SPAM Mamminasata tahap pertama sebesar Rp78,98 miliar yang bersumber dari APBN TA 2025. Sementara, untuk pembangunan JDU telah dialokasikan anggaran sebesar Rp99,88 miliar.

    Kementerian PU melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya akan menangani pembangunan unit utama seperti IPA dan transmisi air curah. Sedangkan pemerintah daerah bertanggung jawab atas jaringan distribusi hilir dan sambungan ke rumah tangga.

    SPAM ini akan memasok air curah ke berbagai wilayah seperti Kecamatan Biringkanaya dan Tamanlarea di Makassar, Kecamatan Galesong di Takalar, hingga kawasan pesisir dan perbatasan di Gowa dan Maros. Tercatat, Kota Makassar mendapatkan alokasi tertinggi yakni 600 liter/detik, disusul Gowa 200 liter/detik, Maros 130 liter/detik, dan Takalar 70 liter/detik.

    Meskipun sebagian titik offtake telah selesai dibangun oleh APBN, pembangunan reservoir dan pipa distribusi di beberapa titik masih menunggu kesiapan APBD masing-masing kabupaten/kota.

    Kementerian PU berharap agar para kepala daerah dapat mempercepat eksekusi anggaran guna mendukung distribusi hingga ke rumah warga. Kementerian PU tidak ingin infrastruktur yang sudah dibangun dengan APBN ini menjadi idle karena hilirnya tidak siap.

    Pewarta: Aji Cakti
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Negosiasi Tarif Dagang AS-Uni Eropa, Lutnick Soroti Minimnya Perkembangan

    Negosiasi Tarif Dagang AS-Uni Eropa, Lutnick Soroti Minimnya Perkembangan

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick mengungkap perkembangan terkini terkait negosiasi kesepakatan dagang dengan Uni Eropa.

    Melansir Bloomberg pada Kamis (12/6/2025), Lutnick mengatakan Uni Eropa (UE) kemungkinan akan menjadi salah satu kesepakatan terakhir yang diselesaikan AS. Hal ini seiring dengan upaya AS yang bergegas untuk mengamankan perjanjian tarif dengan mitra dagang lainnya.

    “Saya optimis bahwa kami bisa mencapainya dengan Eropa. Tetapi Eropa mungkin akan menjadi yang terakhir,” kata Lutnick.

    Lutnick yang telah lama menyatakan frustrasi dengan blok tersebut mengindikasikan bahwa diskusi semakin intensif menyusul rencana Presiden Donald Trump untuk menaikkan pungutan hingga 50%. Sebagai pengingat, kebijakan ini ditunda hingga 9 Juli untuk memberi lebih banyak waktu bagi negosiasi walau kenyataannya masih berjalan lebih lambat daripada yang lain.

    Lutnick mengatakan Uni Eropa sebelumnya sangat sulit diajak kerja sama sebelum Trump mengeluarkan ultimatum. Dia kemudian menyebut blok tersebut tiba-tiba berubah sikap dan mengajukan tawaran yang layak.

    AS dan Uni Eropa telah bergulat dengan ketentuan perdagangan menjelang batas waktu bulan Juli. Kepala perdagangan UE, Maros Sefcovic, telah menjalin komunikasi rutin dengan Lutnick dan Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, sejak kedua mitra sepakat untuk mempercepat negosiasi dua minggu lalu.

    Meski begitu, UE meyakini bahwa negosiasi dagang dengan AS bisa saja melewati batas waktu tersebut, dan menurut sejumlah sumber yang mengetahui situasi ini, para pejabat melihat kesepakatan atas prinsip-prinsip dasar sebagai skenario terbaik yang memungkinkan waktu tambahan untuk merinci perjanjian lebih lanjut.

    Lutnick dalam wawancara di CNBC juga memperkirakan kesepakatan dengan negara-negara lain akan mulai rampung minggu depan, dan minggu berikutnya, dan seterusnya.

    Pejabat pemerintahan Trump menunjukkan rasa frustrasi terhadap pembicaraan dengan UE, dengan mengatakan bahwa bernegosiasi dengan kelompok 27 negara yang memiliki prioritas berbeda-beda jauh lebih menantang.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam wawancara pada Mei lalu dengan Bloomberg Television mengatakan sebagian besar mitra dagang AS telah bernegosiasi dengan itikad baik. Namun, dia secara khusus menyebut Uni Eropa sebagai sebuah pengecualian. Bessent juga menuduh blok tersebut memiliki masalah aksi kolektif.

    UE kesulitan mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya diinginkan Trump dalam pembicaraan tersebut. Para pejabat menyarankan bahwa UE dan AS bisa saja menurunkan tarif menjadi nol untuk banyak jenis barang.

    Namun, Trump juga mengkritik hambatan non-tarif seperti pajak pertambahan nilai (PPN) dan pengawasan regulator terhadap perusahaan teknologi Amerika.

  • IEU-CEPA, Pemerintah Dorong UMKM Siap Ekspor ke Eropa

    IEU-CEPA, Pemerintah Dorong UMKM Siap Ekspor ke Eropa

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar siap menembus pasar Eropa melalui skema perjanjian dagang Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    Dalam waktu dekat, perjanjian ini ditargetkan rampung setelah melalui proses negosiasi selama sembilan tahun dan 19 putaran.

    “Produk UMKM tentu kita dorong karena produk UMKM ada yang berbasis standar, ada yang berbasis kreativitas ataupun inovasi. Yang berbasis kreativitas dan inovasi ini bisa kita dorong karena ini produk-produk kita sering sebut sebagai produk kriya atau handycraft,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, kepada awak media dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (7/6/2025).

    Ia menjelaskan, untuk produk UMKM yang membutuhkan standar, pemerintah juga menyiapkan penguatan sistem agar produk-produk tersebut bisa menembus pasar Eropa.

    “Beberapa UMKM Indonesia pun sudah terbiasa dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Tentu standar ini adalah comparable dengan standar yang ada di Eropa,” ucapnya.

    Setelah perjanjian berlaku, hampir 80% barang ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dikenakan tarif bea masuk 0%. Ini memberikan peluang besar bagi UMKM untuk mengembangkan sayapnya di pasar internasional, terutama di Eropa yang memiliki PDB sekitar US$ 19,5 triliun dan populasi lebih dari 450 juta jiwa.

    “Proyeksi peningkatan ekspor Indonesia setelah pelaksanaan CEPA ini, dimana tarif hampir 80% nol dan juga non-tariff barrier diangkat, maka Indonesia berpotensi menaikkan nilai ekspor lebih dari 50 persen dalam 3-4 tahun ke depan,” ungkap Airlangga.

    Menurutnya, kesepakatan IEU-CEPA juga menyasar produk-produk industri padat karya, seperti furniture, alas kaki, kulit, dan tekstil yang merupakan sektor-sektor yang juga banyak digarap UMKM.

    Pemerintah juga mencatat bahwa kesepakatan Indonesia dengan EU-CEPA akan berdampak luas terhadap penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing nasional.

    “Karena produk kita tidak hanya bersaing dengan produk Eropa tetapi juga produk-produk lain yang akan masuk ke Eropa,” kata Airlangga.

    Saat ini, naskah akhir perjanjian tengah dalam proses finalisasi dan legal drafting. Setelah itu, tahap ratifikasi akan dilakukan baik di Indonesia maupun oleh 27 negara anggota Uni Eropa.

    “Perundingan ini siap untuk diumumkan. Tentunya kami nanti akan melaporkan ke Presiden Prabowo Subianto dan Komisioner Maros juga akan melaporkan ke Presiden EU Ursula von der Leyen,” pungkas Airlangga.

  • IEU-CEPA Tahap Akhir, Ekspor RI ke Eropa Akan Bebas Hambatan

    IEU-CEPA Tahap Akhir, Ekspor RI ke Eropa Akan Bebas Hambatan

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah Indonesia memastikan bahwa Uni Eropa akan memberikan perlakuan khusus terhadap sejumlah komoditas unggulan Indonesia dalam perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia-Uni Eropa atau IEU-CEPA, yang kini telah memasuki tahap akhir.

    Perjanjian strategis tersebut dinilai akan membuka lebih luas akses ekspor Indonesia ke pasar Eropa, menghapus berbagai hambatan tarif maupun non-tarif, dan memperkuat kerja sama ekonomi kedua kawasan.

    “Komisioner Maros menjanjikan akan memberikan perlakuan khusus kepada Indonesia, dan tentunya ini sangat berpengaruh terhadap ekspor andalan Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari hasil hutan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers daring, Sabtu (7/6/2025), seusai bertemu European Union Commissioner for Trade and Economic Security, Maroš Šefčovič, di Brussels, Belgia.

    Selain komoditas sawit, Indonesia juga berhasil meyakinkan Uni Eropa agar memberikan kesetaraan perlakuan (level playing field) bagi produk perikanan nasional agar mampu bersaing dengan negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina.

    “Eropa sudah sepakat bahwa khusus untuk produksi perikanan ataupun ekspor perikanan kita akan diberikan level playing field dengan negara-negara sekitar kita,” jelas Airlangga.

    Perundingan IEU-CEPA yang telah berjalan selama sembilan tahun dan melewati 19 putaran ini, saat ini hanya menyisakan penyelesaian dokumen hukum serta proses ratifikasi oleh parlemen kedua pihak. Sebagian besar isu krusial disebut telah mencapai titik kesepakatan.

    Airlangga menjelaskan bahwa bila perjanjian mulai berlaku, sekitar 80% barang ekspor Indonesia ke Eropa akan dikenakan tarif 0 persen. Kebijakan ini diperkirakan mampu mendorong lonjakan ekspor hingga lebih dari 50 persen dalam tiga hingga empat tahun mendatang.

    Adapun sektor-sektor prioritas yang disepakati dalam IEU-CEPA mencakup industri padat karya seperti alas kaki, tekstil, garmen, serta produk perikanan, sawit, dan kehutanan.

    “Industri padat karya itu merupakan satu prioritas bagi Indonesia,” tegas Airlangga.

    Ia juga menambahkan bahwa perjanjian ini membuka peluang investasi yang lebih besar dari Uni Eropa dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara yang menerapkan kebijakan yang setara dengan standar global.

    “CEPA juga diharapkan bisa menarik investasi dari Uni Eropa dan juga akan membuat mereka berpendapat bahwa kebijakan yang dilakukan Indonesia adalah kebijakan yang setara dengan kebijakan yang dilakukan oleh negara-negara Eropa,” ujarnya.

    Terkait kekhawatiran Uni Eropa terhadap isu keberlanjutan, Indonesia telah mempersiapkan standar, seperti Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) untuk sawit dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk produk kehutanan. Pemerintah mendorong agar standar ini diakui secara bersama di tingkat internasional.

    “Ini yang kita akan dorong dengan Uni Eropa agar standar-standar tersebut menjadi standar yang bisa diterima,” tandasnya.

    Sementara itu, untuk produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pemerintah berkomitmen mendorong peningkatan kualitas produk agar sesuai dengan standar internasional dan mampu menembus pasar Eropa.

    “Produk kreativitas dan inovasi yang dihasilkan oleh usaha besar maupun UMKM tentu diharapkan dapat masuk ke pasar Uni Eropa,” kata Airlangga.

    Perjanjian IEU-CEPA dinilai menjadi tonggak penting dalam hubungan ekonomi Indonesia-Uni Eropa, yang saat ini merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia.

  • Tarif Kendaraan Listrik China di Uni Eropa Selangkah Lagi

    Tarif Kendaraan Listrik China di Uni Eropa Selangkah Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA— Uni Eropa membuka peluang penerapan tarif minimal untuk kendaraan listrik asal China sejalan dengan pembahasan yang mencapai tahap akhir.

    Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (7/6/2025), sebelumnya Uni Eropa mengenakan tarif yang tajam kepada kendaraan listrik asal China. Namun, kemudian kedua pihak memilih negosiasi untuk mencapai penyelesaian yang pas ketika Menteri Perdagangan China Wang Wentao bertemu dengan Komisi Dagang Uni Eropa Maros Sefcovic di Prancis.

    Kedua belah pihak pun telah menginstruksikan kepada kelompok kerja masing-masing untuk meningkatkan upaya menyelesaikan masalah ini sejalan dengan hukum yang berlaku, termasuk kebijakan World Trade Organization (WTO).

    Sementara itu, China telah sepakat mempercepat persetujuan untuk kualifikasi eksportir logam tanah jarang ke Eropa. Sebagai gantinya, China berharap Uni Eropa memfasilitasi ekspor produk teknologi tinggi dari Negeri Tirai Bambu itu.

    Seperti diketahui, Reuters mencatat bahwa Uni Eropa menaikkan tarif kendaraan listrik asal China sebesar 45,3% pada Oktober 2024. Di balik langkah itu, mengemuka kemungkinan penerapan tarif minimal untuk mobil impor.

    Uni Eropa pun sempat menyebut akan terus bernegosiasi untuk menetapkan tarif alternatif bagi China yang termasuk 17% untuk kendaraan listrik buatan BYD, 18,8% buatan Geely, dan 35,3% buatan SAIC, selain tarif impor standar Uni Eropa sebesar 10%.

    Di samping diskusi, China memilih retaliasi dengan Prancis sebagai pembuat cognac atau brendi sejalan dengan perang dagang yang dicetuskan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap mitra dagangnya, termasuk Uni Eropa dan China. Sebagai imbasnya, China mengenakan tarif bagi brendi asal Prancis yang memukul ekonomi pembuat brendi global itu, mencakup perusahaan global seperti Hennessey, Remy Cointreau dan Pernod Ricard.

  • Perundingan RI & Uni Eropa Hampir Final, Ekspor Barang RI Bisa 0%

    Perundingan RI & Uni Eropa Hampir Final, Ekspor Barang RI Bisa 0%

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menegaskan bahwa perundingan penyelesaian berbagai perjanjian perdagangan strategis atau Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) sudah masuk tahapan akhir perundingan.

    Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa penyelesaian perundingan itu dapat membawa manfaat konkret bagi masyarakat dan pelaku usaha nasional.

    “Status adalah task perundingan telah selesai dan sejumlah isu teknis mampu diselesaikan dalam putaran terakhir di tingkat Chief Negotiator. Pertemuan ini merupakan komitmen kuat dari Pemerintah Indonesia agar perundingan dengan negara-negara mitra strategis dan potensial bisa diselesaikan,” terang Airlangga dalam Konfrensi Pers Perkembangan Negosiasi Indonesia-EU CEPA di Brussels, Belgia, Sabtu (7/6/2025).

    Lebih lanjut Menko Airlangga menyampaikan bahwa bahasan finalisasi IEU-CEPA tersebut dibahas dalam pertemuan antara Menko Airlangga dengan EU Commissioner for Trade and Economic Security Maroš Šefčovič di Brussels pada Jumat (6/06). Kesepakatan tersebut menandai hampir berakhirnya proses perundingan yang telah berlangsung selama sembilan tahun dan mencakup 19 putaran utama serta dialog intensif dalam beberapa bulan terakhir.

    Perundingan tersebut, kata Airlangga, juga dinyatakan siap untuk diumumkan dan dalam waktu dekat hasilnya akan dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto serta kepada Presiden Komisi Eropa.

    Uni Eropa sendiri merupakan mitra dagang terbesar kelima bagi Indonesia, dengan total nilai perdagangan yang mencapai USD30,1 miliar pada tahun 2024. Neraca perdagangan tetap mencatatkan surplus bagi Indonesia, meningkat signifikan dari US$ 2,5 miliar pada tahun 2023 menjadi US$4,5 miliar pada tahun 2024.

    “Indonesia dan Uni Eropa semangat untuk menggunakan momentum situasi yang saat ini penuh ketidakpastian dan tidak bisa diprediksi, komoditas utama Indonesia dan Uni Eropa bersifat saling melengkapi ataupun komplementer, tidak berkait bersaing secara langsung. Tentunya ini sama-sama memperkuat supply chain ataupun rantai pasok pasar dunia sehingga percepatan dari penyelesaian ini menjadi sangat penting,” kata Menko Airlangga.

    Manfaat IEU CEPA

    Salah satu manfaat utama dari implementasi IEU CEPA yakni penghapusan tarif impor secara signifikan. Dalam 1-2 tahun setelah perjanjian berlaku, sebanyak 80% ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan menikmati tarif 0%. Komoditas unggulan seperti produk padat karya (alas kaki, tekstil, garmen), minyak sawit, perikanan, serta sektor energi terbarukan dan kendaraan listrik akan mendapat perlakuan preferensial yang lebih adil.

    Selanjutnya Menko Airlangga menyampaikan bahwa Eropa memfokuskan pada beberapa isu termasuk pembahasan mendalam mengenai TKDN, sektor otomotif, critical mineral, serta fasilitas-fasilitas yang dapat diperoleh pada saat melakukan investasi. Komisioner Maros juga memberikan beberapa catatan yang telah dijadikan kesepakatan bersama dan secara prinsip kesepakatan tersebut menjadi hal yang kedua belah pihak telah mengerti.

    Menko Airlangga dalam kesempatan tersebut juga mengapresiasi atas kesepakatan terkait trade and sustainable growth yaitu perdagangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan. “Kesepakatan ini dianggap bernilai tinggi karena memberikan keuntungan baik bagi pelaku usaha di Indonesia maupun Eropa, dan kegiatan yang terkait sustainability ini menjadi penting termasuk dalam berbagai perkembangan daripada kebijakan di Eropa terkait dengan produk-produk yang berkelanjutan, dan diharapkan kebijakan ini bisa mengurangi risiko kita terhadap syarat-syarat yang diperlakukan ke depan,” ungkap Menko Airlangga.

    Kemudian Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia mendorong pengembangan produk perikanan sebagai potensi penting dan meminta agar fasilitas ekspor perikanan diberikan perlakuan setara tanpa dibedakan dengan negara-negara ASEAN lain seperti Thailand dan Filipina. Menko Airlangga menyebut bahwa Uni Eropa telah menyepakati pemberian level playing field khusus untuk produksi dan ekspor perikanan Indonesia dengan negara-negara di sekitarnya.

    Selain itu, terkait kebijakan deforestasi, Komisioner Maroš berjanji akan memberikan perlakuan khusus kepada Indonesia yang diyakini akan berdampak positif terhadap ekspor produk hasil hutan Indonesia.

    “Indonesia meminta agar fasilitas untuk ekspor perikanan tidak dibedakan dengan negara ASEAN lain seperti Thailand atau Filipina, dan Eropa sudah sepakat bahwa kita akan diberikan level playing field,” kata Menko Airlangga.

    Dari sisi strategis, perjanjian IEU-CEPA memperkuat posisi tawar Indonesia di kancah global. Dengan terbukanya pasar dan penghapusan hambatan tarif, IEU-CEPA menjadi momentum penting untuk meningkatkan daya saing nasional. Pemerintah optimis bahwa pelaksanaan IEU-CEPA dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Uni Eropa lebih dari 50% dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Selain itu, perjanjian tersebut juga membuka peluang investasi strategis dari Eropa ke Indonesia, seiring dengan meningkatnya kepercayaan terhadap sistem hukum dan kebijakan dalam negeri.

    “Kedua belah pihak sudah sepakat untuk segera menyelesaikan dari segi materi dan proses hukum. Tidak ada ganjalan yang tersisa,” pungkas Menko Airlangga

    (pgr/pgr)