kab/kota: Manila

  • ADB pinjami 500 juta dolar AS untuk modernisasi sistem pajak Indonesia

    ADB pinjami 500 juta dolar AS untuk modernisasi sistem pajak Indonesia

    Manila (ANTARA) – Asian Development Bank (ADB) pada Kamis (14/8) mengatakan bahwa pihaknya telah menyetujui pinjaman berbasis kebijakan sebesar 500 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp16.237) untuk memperkuat modernisasi sistem perpajakan Indonesia yang akan meningkatkan efisiensi penarikan pajak, mendorong pemerataan ekonomi, dan menjaga ketahanan fiskal guna mendanai layanan-layanan publik yang penting dan tujuan pembangunan jangka panjang.

    Pinjaman tersebut menandai yang pertama dari tiga subprogram di bawah Program Mobilisasi Sumber Daya Domestik ADB untuk Indonesia, kata bank yang berbasis di Manila itu dalam siaran pers.

    “Program ini menandai momen penting dalam mendukung agenda keberlanjutan fiskal Indonesia,” kata Jiro Tominaga, country director ADB untuk Indonesia.

    “Dengan memodernisasi administrasi perpajakan melalui digitalisasi dan memperkuat kerja sama perpajakan internasional, Indonesia akan berada pada posisi yang lebih baik untuk membiayai prioritas pembangunannya sembari menjaga stabilitas makroekonomi,” jelas Jiro.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Santoso
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Tegang! Militer China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan

    Tegang! Militer China Usir Kapal Perang AS di Laut China Selatan

    Beijing

    Militer China mengatakan pihaknya memantau dan mengusir sebuah kapal penghancur Amerika Serikat (AS), USS Higgins, yang terdeteksi berlayar tanpa izin di perairan dekat Scarborough Shoal yang menjadi sengketa di Laut China Selatan.

    Terdeteksinya kapal perang itu menjadi operasi militer pertama AS yang diketahui publik dalam setidaknya enam tahun terakhir di area perairan tersebut. Ini terjadi sehari setelah Filipina, sekutu AS, menuduh kapal-kapal China melakukan “manuver berbahaya dan gangguan yang melanggar hukum” saat kapal Manila melaksanakan misi pasokan ulang untuk para nelayannya di sekitar atol tersebut.

    Komando Zona Selatan militer China dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/6/2025), menuduh kapal perang AS itu memasuki perairan tersebut “tanpa persetujuan pemerintah China” pada Rabu (18/6) waktu setempat.

    “Langkah AS itu secara serius melanggar kedaulatan dan keamanan China, sangat merusak perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan,” sebut Komando Zona Selatan militer China dalam pernyataannya.

    Komando Zona Selatan militer China bersumpah untuk tetap dalam kondisi “siaga tinggi setiap saat”.

    Belum ada tanggapan langsung dari Komando Indo-Pasifik AS dan Kedutaan Besar AS di Beijing atas laporan tersebut.

    China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, meskipun terdapat klaim yang tumpang tindih oleh Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.

    AS secara rutin melakukan operasi yang disebutnya mempraktikkan “kebebasan navigasi” di perairan strategis Laut China Selatan. Operasi itu menentang apa yang disebutnya sebagai pembatasan perlintasan yang diberlakukan oleh China dan negara-negara pengklaim lainnya.

    Scarborough Shoal menjadi sumber ketegangan utama di Laut China Selatan, jalur perdagangan strategis dengan nilai tahunan mencapai lebih dari US$ 3 triliun.

    Dalam insiden terbaru di area tersebut, menurut laporan otoritas Manila, dua kapal China — terdiri atas kapal Angkatan Laut dan kapal Penjaga Pantai China — saling bertabrakan saat sedang mengejar kapal Filipina. Itu menjadi insiden pertama yang diketahui di wilayah tersebut.

    Otoritas Penjaga Pantai China, dalam pernyataannya, mengatakan pihaknya telah mengambil “langkah-langkah yang diperlukan” untuk mengusir kapal-kapal Filipina dari perairan tersebut.

    Pengadilan arbitrase internasional, pada tahun 2016 lalu, memutuskan bahwa klaim Beijing atas Laut China Selatan, berdasarkan pet-peta historisnya, tidak memiliki dasar dalam hukum internasional. Namun, China tidak mengakui putusan tersebut.

    Lihat juga Video: Detik-detik 2 Kapal China Tabrakan Saat Kejar Kapal Filipina

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Filipina Akan Terseret Perang Taiwan, Suka Tidak Suka

    Filipina Akan Terseret Perang Taiwan, Suka Tidak Suka

    Jakarta

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada hari Senin (25/8) menyatakan, negaranya nyaris tak mungkin menghindar jika perang berkecamuk di Taiwan. Letak geografis yang dekat, ditambah keberadaan ratusan ribu buruh migran Filipina di sana, suka tidak suka akan menyeret Manila ke dalam konflik, meski “sambil menendang dan berteriak”, ujarnya.

    Berbicara dalam konferensi pers, Marcos Jr. juga menegaskan pasukan penjaga pantai, angkatan laut, dan armada lain Filipina tak akan mundur dalam mempertahankan kepentingan nasional di Laut Cina Selatan.

    Pernyataan ini disampaikan setelah penjaga pantai Cina pada Senin (11/8) melakukan manuver hadang berbahaya, dan menembakkan meriam air untuk mengusir kapal Filipina dari Gosong Scarborough yang diperebutkan.

    Insiden itu menjadi babak terbaru dalam perselisihan wilayah yang telah lama membara di jalur perdagangan global tersebut. Klaim tumpang tindih melibatkan Cina, Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan. Repotnya, ketegangan kian memanas dalam beberapa tahun terakhir.

    Bibit perang di Laut Cina Selatan

    Hubungan Manila dan Beijing memburuk sejak Marcos Jr., yang menjabat pertengahan 2022, menjadi salah satu pemimpin Asia paling vokal mengkritik agresivitas Cina di Laut Cina Selatan. Pemerintahnya mempererat aliansi perjanjian pertahanan dengan Amerika Serikat, serta memperluas kemitraan keamanan dengan Jepang, Australia, India, dan sejumlah negara Eropa untuk menahan langkah Beijing.

    Pekan lalu, Cina melayangkan protes, menuduh Marcos ikut campur urusan dalam negeri dan melanggar prinsip “Satu Cina” setelah di sela kunjungan ke India dia menyatakan Filipina mustahil netral jika Taiwan diserang. Marcos merujuk pada kedekatan geografis dan keberadaan sekitar 200 ribu pekerja Filipina di Taiwan.

    Cina mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya dan berulang kali mengancam akan memaksakan penggabungan, termasuk dengan kekuatan militer.

    Marcos: Kami ingin damai

    Menanggapi protes tersebut, Marcos mengaku bingung. “Saya tidak tahu maksud mereka dengan menuding Filipina ‘bermain api’. Saya hanya menyatakan fakta. Kami tidak ingin perang. Tapi jika perang pecah di Taiwan, mau tidak mau kami akan terseret—sambil menendang dan berteriak,” ujarnya.

    “Kami akan terseret ke kekacauan ini. Semoga tidak terjadi. Tapi jika iya, kami harus menyiapkan rencana,” imbuhnya.

    Dalam kesempatan terpisah, jurubicara Penjaga Pantai Filipina Jay Tarriela mengatakan kapal penjaga pantai Cina mengejar dan mengadang kapal Filipina di Gosong Scarborough di lepas pantai barat laut Filipina.

    Sebuah kapal Filipina lolos dari tembakan meriam air Cina. Saat mengejar kapal Filipina, kapal penjaga pantai Cina malah bertabrakan dengan kapal Angkatan Laut Cina sendiri. Akibatnya, kapal Cina mengalami “kerusakan besar”. Filipina, kata Tarriela, menawarkan bantuan medis dan teknis, namun belum ada tanggapan dari pihak Cina.

    Ketika ditanya apakah kapal Filipina akan ditarik mundur dari Scarborough, Marcos menjawab tegas: tidak!. “Tidak ada peluru perak yang bisa menyelesaikan semua masalah. Kami akan terus hadir, terus membela wilayah kami, terus menjalankan hak kedaulatan kami, meski ada pihak yang menentang. Itu sudah kami lakukan selama tiga tahun terakhir,” pungkasnya.

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga video “Prancis Akan Akui Negara Palestina” di sini:

    (ita/ita)

  • Filipina Nyatakan Siap Perang jika Terseret Konfrontasi China vs Taiwan

    Filipina Nyatakan Siap Perang jika Terseret Konfrontasi China vs Taiwan

    GELORA.CO – Presiden Ferdinand ‘Bongbong’ Marcos Jr mengatakan Filipina akan terseret jika China dan Taiwan berperang.

    Dia lantas menegaskan negara ini harus bersiap-siap perang dalam konfrontasi yang terelakkan itu juga China dan Taiwan perang.

    Filipina adalah negara tetangga terdekat Taiwan. Dalam beberapa tahun terakhir, intelijen negara Barat mengatakan China kemungkinan akan menginvasi pulau tersebut untuk mempertahankan kendalinya.

    “Jika ada perang berkecamuk di dekat kita, apa yang harus kita lakukan? Kita tak bisa menghindarinya,” kata Bongbong saat konferensi pers pada Senin (11/8), dikutip AFP.

    Dia lalu berujar, “Mau tidak mau meskipun kita sangat ingin menghindari konfrontasi dengan siapapun dan di mana pun, perang atas Taiwan akan menyeret Filipina, dengan enggan dan marah, ke dalam konflik tersebut.”

    Sebelum konferensi pers kali ini, Bongbong juga sempat menyinggung konfrontasi China-Taiwan saat berkunjung ke India beberapa waktu lalu.

    Ketika itu, Bongbong melakukan wawancara dengan media FirstPost. Dia lantas mengatakan tak ada cara selain terlibat konflik karena letak geografis Filipina.

    “Filipina tak mungkin bisa menghindarinya hanya karena lokasi geografis fisik kami. Jika terjadi perang habis-habisan, maka kami akan terseret ke dalamnya,” ungkap dia.

    Komentar Marcos Jr ini kemudian membuat China murka. Kementerian Luar Negeri lantas mengirim nota diplomatik ke Manila dan menuduh mereka “bermain api.”

    China dan Filipina terlibat serangkaian perselisihan di Laut China Selatan. Beijing mengeklaim sebagian besar wilayah perairan tersebut meski ada keputusan internasional yang menyatakan pernyataan mereka tak punya dasar hukum.

    Sejak terpilih pada 2022, Marcos meningkatkan kerja sama antara Filipina dan musuh bebuyutan China, Amerika Serikat. Kedua negara ini juga memiliki perjanjian pertahanan bersama.

  • Kejar Kapal Penjaga Pantai Filipina, 2 Kapal China Berakhir Tabrakan

    Kejar Kapal Penjaga Pantai Filipina, 2 Kapal China Berakhir Tabrakan

    GELORA.CO – Dua kapal milik China dan sebuah kapal penjaga pantai Filipina terlibat aksi kejar-kejaran pada Senin (11/8) di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan.

    Mengutip AFP, Juru Bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, mengatakan insiden itu terjadi di dekat Beting Scarborough–wilayah karang di perairan Filipina yang juga diklaim oleh China.

    Kejar-kejaran terjadi ketika kapal penjaga pantai Filipina mengawal kapal-kapal yang mendistribusikan bantuan kepada nelayan di daerah tersebut.

    Berdasarkan video yang dirilis Manila, terlihat kapal Penjaga Pantai China dan sebuah kapal yang lebih besar bernomor lambung 164 bertabrakan dengan suara benturan keras.

    “Kapal Penjaga Pantai China CCG 3104, yang sedang mengejar BRP Suluan (kapal penjaga pantai Filipina) dengan kecepatan tinggi, melakukan manuver berisiko dari sisi kanan kapal Filipina, sehingga menabrak kapal perang Angkatan Laut PLA (Tentara Pembebasan Rakyat China),” ujar Tarriela mengutip AFP, Senin (11/8).

    Tarriela menyebut kapal yang bertabrakan tidak tenggelam, tetapi mengalami kerusakan parah di bagian haluan. Ia juga memastikan tidak ada korban dari pihak Filipina dan belum mendapat informasi pasti soal kondisi awak kapal China.

    “Kami tidak yakin apakah mereka berhasil menyelamatkan personel yang berada di bagian depan sebelum tabrakan. Namun kami berharap personel tersebut dalam kondisi baik,” ujarnya.

    Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menegaskan kapal patroli negaranya akan terus beroperasi di wilayah tersebut untuk mempertahankan hak kedaulatan Manila atas apa yang mereka anggap sebagai bagian dari teritorial Filipina.

    Sementara itu, Juru Bicara Penjaga Pantai China, Gan Yu, membenarkan adanya insiden kejar-kejaran namun tidak menyinggung soal tabrakan.

    “Penjaga Pantai China telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai hukum, termasuk memantau, menekan dari luar, memblokir, dan mengendalikan kapal-kapal Filipina untuk mengusir mereka,” kata Gan.

    Kementerian Luar Negeri China tidak mengonfirmasi maupun membantah insiden tabrakan tersebut saat dimintai komentar oleh AFP.

    Insiden ini menjadi babak terbaru dari rangkaian konfrontasi antara China dan Filipina di Laut China Selatan, wilayah yang hampir seluruhnya diklaim Beijing. 

    Perairan sekitar Beting Scarborough–rantai terumbu karang berbentuk segitiga–telah menjadi titik panas sengketa kedua negara sejak 2012. Lebih dari 60 persen perdagangan maritim global melintasi jalur perairan yang disengketakan tersebut.

  • Membonsai Warga Negara jadi Relawan, Jokowi Ancam Persatuan Bangsa

    Membonsai Warga Negara jadi Relawan, Jokowi Ancam Persatuan Bangsa

    GELORA.CO -Kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun banyak meninggalkan warisan buruk bagi kondisi bangsa dan negara.

    Salah satunya dengan membonsaikan warga negara menjadi relawan.

    Hal itu diungkap pengamat politik Eep Saefullah Fatah saat menceritakan pengalamannya sebagai tim marketing politik pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2014.

    “Jauh sebelum dilantik, Jokowi melakukan tasyakuran sekaligus tadinya saya pikir pembubaran relawan-relawan, di satu hotel di Jakarta Selatan, tetapi saya mendengar pidato Jokowi saat itu, saya sudah sedikit terperangah, Jokowi meminta semua relawan agar tidak bubar dan apapun serangan yang nanti akan diterimanya sebagai kepala negara atau presiden maka relawan tidak boleh diam,” ucap Eep dalam video pendek yang diunggah akun @KucingMujair100 dikutip RMOL, Jumat, 8 Agustus 2025.

    Menurut dia, apa yang disampaikan Jokowi mirip dengan dua kepala negara di ASEAN yakni mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra dan mantan Presiden Filipina Joseph Estrada.  

    “Pada saat itu ingatan saya langsung melayang pada dua orang, Thaksin Shinawatra dan Joseph Estrada. Ketika Thaksin terpilih menjadi Perdana Menteri di Thailand, ia tidak membubarkan relawannya. Ketika Thaksin dijatuhkan, hampir saja terjadi perang horizontal,” jelasnya.

    Hal yang sama juga terjadi di Filipina saat Joseph Estrada dijatuhkan, lantas ia memerintahkan relawan untuk melindunginya di istana kepresidenan.  

    “Joseph Estrada setali tiga uang, ketika ia dijatuhkan saat korupsi di Filipina, presiden memerintahkan agar relawan-relawannya, terutama orang-orang miskin di Manila, mengepung dan menjaga dia di Istana Malakanyang. Untung kemudian kekuatan tidak seimbang, sehingga tidak terjadi bentrokan sipil atau konflik horizontal,” bebernya.

    Lanjut Eep, potensi konflik horizontal yang terjadi akibat ketika seorang yang memimpin pemerintahan tidak membubarkan relawan saat berkampanye. Alhasil, krisi politik dan ancaman pecah belah begitu besar.

    “Saya membayangkan itu ketika mendengar pidato Jokowi dan ini salah satu wajah Jokowi yang sejak awal saya kenali, ia ternyata hendak membonsaikan warga negara menjadi relawan saja sehingga warga negara kemudian terbonsaikan bukan lagi kepala negara yang semestinya beyond partisan, tetapi menjadi ketua dewan pembina relawan seluruh Indonesia. ini wajah yang menurut saya juga tidak boleh dilanjutkan oleh presiden manapun sesudah ini,” pungkasnya

  • Pertama Kali, Filipina-India Patroli Bareng di Laut China Selatan

    Pertama Kali, Filipina-India Patroli Bareng di Laut China Selatan

    Jakarta

    Kapal-kapal perang Angkatan Laut India telah mulai berpatroli di wilayah sengketa Laut China Selatan bersama kapal-kapal perang Angkatan Laut Filipina untuk pertama kalinya. Hal ini disampaikan militer Manila pada Senin (4/8) saat Presiden Filipina Ferdinand Marcos berangkat untuk kunjungan kenegaraan ke New Delhi, India.

    Pelayaran dua hari ini melibatkan tiga kapal India dan dimulai pada Minggu (3/8), sehari sebelum Marcos berangkat dalam perjalanan yang akan mencakup pembicaraan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.

    Filipina telah meningkatkan kerja sama pertahanan dengan berbagai sekutu selama setahun terakhir setelah serangkaian bentrokan di Laut China Selatan.

    Beijing mengklaim hampir seluruh jalur perairan tersebut, meskipun ada putusan internasional yang menyatakan bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

    Kapal-kapal angkatan laut India, termasuk kapal perusak berpeluru kendali INS Delhi, tiba di Manila untuk kunjungan pelabuhan akhir pekan lalu.

    Patroli “dimulai kemarin sore, kemudian berlanjut hingga saat ini… aktivitas saat ini adalah pengisian ulang di laut,” ujar Letnan Kolonel John Paul Salgado kepada kantor berita AFP, Senin (4/8/2025).

    Selama di India, Marcos diperkirakan akan menandatangani pakta-pakta di berbagai bidang seperti hukum, budaya, dan teknologi, menurut Wakil Menteri Luar Negeri Evangeline Ong Jimenez-Ducrocq.

    Sebelum berangkat pada hari Senin, Marcos memuji “keteguhan kedua negara dalam menegakkan hukum maritim internasional, termasuk UNCLOS”, perjanjian PBB yang memberikan zona ekonomi eksklusif dalam radius 200 mil laut (370 kilometer) dari garis pantai suatu negara.

    Filipina sebelumnya telah membeli rudal jelajah supersonik BrahMos dari India, sebuah senjata yang memiliki kecepatan tertinggi 3.450 kilometer (2.140 mil) per jam.

    India, yang telah terlibat dalam bentrokan perbatasan dengan China di Himalaya, adalah anggota dari apa yang disebut Quad, sebuah kelompok yang beranggotakan negara-negara demokrasi seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Australia.

    Beijing telah berulang kali menuduh bahwa Quad yang digagas oleh mendiang Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe tersebut, diciptakan sebagai cara untuk membendung China.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Belanjakan Uang Palsu Buatan Sendiri, Lansia di Blitar Ditangkap
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Juli 2025

    Belanjakan Uang Palsu Buatan Sendiri, Lansia di Blitar Ditangkap Surabaya 31 Juli 2025

    Belanjakan Uang Palsu Buatan Sendiri, Lansia di Blitar Ditangkap
    Tim Redaksi
    BLITAR, KOMPAS.com
    – Pedagang pasar tradisional Desa Bendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten
    Blitar
    , Jawa Timur menangkap pria
    lansia
    berinisial JH (64) pada Kamis (31/7/2025) pagi.
    Warga Desa Jatilengger, Kecamatan Ponggok itu ditangkap setelah kedapatan membelanjakan uang kertas palsu pecahan Rp 20.000 untuk membeli sayur kecambah dari seorang pedagang.
    Kepala Seksi Humas Polres
    Blitar
    Kota, Iptu Samsul Anwar mengatakan bahwa terduga pelaku JH mengakui menggunakan
    uang palsu
    yang dicetak sendiri untuk berbelanja di pasar Desa Bendo.
    “Pelaku mencetak sendiri
    uang palsu
    dengan menggunakan seperangkat komputer dan
    printer
    yang ada di rumahnya,” ujar Samsul kepada awak media, Kamis malam.
    Kata Samsul, dari penggeledahan terhadap JH, polisi menemukan uang kertas palsu senilai Rp 270.000 dalam pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000.
    Selain uang palsu, penyidik menemukan uang asli sebesar Rp 21.000 yang merupakan uang kembalian saat berbelanja menggunakan uang palsu pada Kamis pagi dan Minggu (27/7/2025) di pasar yang sama.
    “Pengakuan pelaku, dia terdesak
    kebutuhan ekonomi
    sehingga mendapatkan ide untuk mencetak sendiri uang palsu,” katanya. 
    Samsul mengatakan bahwa penyidik kepolisian telah melakukan penggeledahan di rumah pelaku dan menemukan keberadaan seperangkat komputer dan
    printer
    serta alat pemotong kertas.
    Barang bukti lainnya berupa satu unit telepon pintar serta beberapa lembar uang kertas jenis manila warna merah muda dan putih.
    Menurut Samsul, JH membuat sendiri uang palsu dengan cara yang cukup sederhana, yakni diawali dengan memotret uang asli pecahan Rp 20.000 dan Rp 50.000 menggunakan telepon pintarnya.
    Foto uang asli hasil jepretan itu dipindahkan ke komputer untuk dicetak menggunakan printer warna sederhana miliknya.
    Menurut Samsul, JH mengaku pertama kali mencetak uang palsu setahun lalu setelah mengalami kesulitan ekonomi akibat penipuan uang gaib.
    “Sebelumnya terduga pelaku sempat tertipu akan mendapatkan uang gaib dengan menyetorkan uang mahar sebesar Rp 35.000.000. Tapi setelah uang disetor, uang gaib yang dijanjikan tidak dia dapat,” ujar Samsul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10 Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Satu

    10 Negara Paling Malas Jalan Kaki, Indonesia Peringkat Satu

    JAKARTA – Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Stanford baru-baru ini mengungkapkan fakta mengejutkan. Studi itu menyebut Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling malas jalan kaki di dunia.

    Dalam penelitian ini, data dari lebih dari 700 ribu orang di 46 negara dianalisis menggunakan pelacakan langkah harian melalui ponsel pintar. Hasilnya diterbitkan dalam jurnal ilmiah Nature dan menunjukkan ketimpangan besar dalam aktivitas fisik antar negara.

    Penelitian tersebut menyusun peringkat negara-negara berdasarkan rata-rata jumlah langkah kaki harian warganya. Negara-negara dengan langkah harian yang rendah dinyatakan memiliki gaya hidup yang sangat sedentari alias minim gerak.

    Berikut 10 negara yang warganya paling malas jalan kaki, seperti dilansir dari laman Business Standard.

    1. Indonesia

    Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara paling tidak aktif di dunia, dengan rata-rata hanya 3.513 langkah per hari. Studi ini menyebutkan bahwa kemacetan kota dan minimnya infrastruktur pejalan kaki menjadi faktor utama rendahnya aktivitas fisik masyarakat.

    Ditekankan pula perlunya inisiatif kesehatan publik untuk mendorong masyarakat lebih aktif bergerak. Kurangnya trotoar dan padatnya lalu lintas membuat masyarakat Indonesia enggan berjalan kaki.

    2. Arab Saudi

    Arab Saudi berada di posisi kedua dengan rata-rata 3.807 langkah per hari. Iklim panas ekstrem dan faktor budaya menjadi penyebab utama masyarakat lebih memilih untuk tinggal di dalam ruangan. Peneliti itu menyebut musim panas yang panjang membuat aktivitas luar ruangan sangat terbatas.

    3. Malaysia

    Dengan rata-rata 3.963 langkah per hari, Malaysia menempati posisi ketiga. Urbanisasi yang pesat dan tingginya ketergantungan terhadap kendaraan pribadi menjadi penyebab utama. Kemacetan di kota-kota besar seperti Kuala Lumpur membuat berjalan kaki tidak menarik.

    4. Filipina

    Filipina mencatat rata-rata 4.008 langkah per hari. Kota-kota besar seperti Manila dan Cebu mengalami tantangan infrastruktur serta masalah sosial-ekonomi yang berdampak pada rendahnya aktivitas fisik. Pemerintah disarankan untuk menggalakkan budaya berjalan kaki dan bersepeda.

    5. Afrika Selatan

    Afrika Selatan berada di urutan kelima dengan 4.105 langkah per hari. Perbedaan geografis dan sosial-ekonomi menyebabkan ketimpangan tingkat aktivitas antara wilayah kota dan pedesaan.

    6. Mesir

    Mesir mencatat rata-rata 4.315 langkah per hari. Iklim panas dan urbanisasi menjadi kendala besar, terutama di kota-kota besar yang mengalami kemacetan lalu lintas. Kampanye kesadaran dan pembangunan area ramah pejalan kaki mulai digencarkan.

    7. Brasil

    Brasil dengan rata-rata 4.289 langkah per hari juga termasuk dalam daftar ini. Perbedaan mencolok antara wilayah kota dan pedesaan menjadi faktor utama.

    8. India

    India mencatat 4.297 langkah per hariz Hal ini menjadikan India sebagai salah satu negara paling malas secara fisik di dunia. Urbanisasi dan perubahan gaya hidup sangat memengaruhi tingkat aktivitas masyarakat. Di kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Bangalore, warga lebih banyak mengandalkan kendaraan bermotor daripada berjalan kaki.

    9. Meksiko

    Meksiko rata-rata mencatat 4.692 langkah per hari. Seperti negara lain dalam daftar ini, urbanisasi dan tantangan infrastruktur turut andil. Banyak pekerja di sektor informal juga mempengaruhi persepsi terhadap aktivitas fisik.

    10. Amerika Serikat

    Amerika Serikat berada di posisi ke-10 dengan rata-rata 4.774 langkah per hari. Meski negara maju, pekerjaan yang kebanyakan duduk dan ketergantungan terhadap mobil membuat aktivitas fisik tergolong rendah.

    Program kesehatan di tempat kerja dan dorongan kebijakan publik diperlukan untuk meningkatkan jumlah langkah harian masyarakat Amerika.

  • Mahkamah Agung Filipina Tunda Sidang Pemakzulan Wapres Sara Duterte

    Mahkamah Agung Filipina Tunda Sidang Pemakzulan Wapres Sara Duterte

    Manila

    Mahkamah Agung Filipina menunda sidang pemakzulan Wakil Presiden (Wapres) Sara Duterte yang direncanakan akan digelar di Senat beberapa waktu mendatang.

    Dalam putusannya, seperti dilansir AFP, Jumat (25/7/2025), Mahkamah Agung Filipina menyatakan persidangan itu melanggar ketentuan konstitusional yang melarang beberapa proses pemakzulan sekaligus dalam kurun waktu setahun.

    “Mahkamah Agung telah memutuskan bahwa gugatan pemakzulan DPR terhadap Wakil Presiden Sara Duterte dilarang oleh aturan satu tahun dan bahwa proses hukum yang adil berlaku di semua tahapan proses pemakzulan,” kata juru bicara Mahkamah Agung Filipina, Camille Ting.

    “Ada cara yang tepat untuk melakukan hal yang benar pada waktu yang tepat,” ucap Ting saat berbicara kepada wartawan.

    “Inilah arti keadilan atau proses hukum yang adil, bahkan untuk pemakzulan,” ujarnya.

    DPR Filipina telah mendakwa Sara Duterte, anak mantan Presiden Rodrigo Duterte, pada awal Februari lalu atas tuduhan suap, korupsi, dan dugaan rencana pembunuhan terhadap bekas sekutunya, Presiden Ferdinand Marcos Jr.

    Putusan sidang pemakzulan, yang membutuhkan dukungan dua pertiga dari total 24 anggota Senat, akan berujung pemberhentian Sara Duterte sebagai Wakil Presiden dan larangan permanen untuk memegang jabatan publik.

    Sementara putusan Mahkamah Agung Filipina, pada Jumat (25/7), merupakan jawaban atas petisi yang diajukan oleh tim Sara Duterte pada Februari lalu, yang meminta perintah pencegahan sementara — perintah pengadilan yang melarang tindakan atau proses tertentu untuk sementara.

    Petisi itu berargumen bahwa tiga aduan yang diajukan terhadap Sara Duterte di DPR Filipina — yang telah disetujui di tingkat komite — sudah merupakan proses pemakzulan. Dengan demikian, menurut argumen petisi itu, ada lebih dari satu proses pemakzulan dalam waktu kurang dari setahun.

    Tonton juga video “Wapres Filipina Sara Duterte Mengaku Siap Hadapi Pemakzulan” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)