kab/kota: Manila

  • PTPP raih kontrak proyek Malolos-Clark Railway di Filipina Rp3,16 T

    PTPP raih kontrak proyek Malolos-Clark Railway di Filipina Rp3,16 T

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan BUMN sektor konstruksi PT PP (Persero) Tbk (PTPP) resmi dipercaya sebagai kontraktor utama internasional dalam proyek Malolos–Clark Railway Contract Package S-01 (CP S01) di Filipina dengan nilai sebesar 6,8 juta dolar AS atau sekitar Rp3,16 triliun.

    Proyek itu merupakan bagian dari North-South Commuter Railway (NSCR), yaitu jalur kereta sepanjang 147 kilometer yang menjadi tulang punggung mobilitas nasional Filipina, yang mana PTPP akan membangun struktur rel layang sepanjang 1,2 kilometer dan satu stasiun empat lantai di kawasan Blumentritt, Metro Manila.

    “Kepercayaan ini menunjukkan bahwa PTPP tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga dipercaya oleh pemilik proyek luar negeri. Kami membawa standar rekayasa, manajemen risiko, dan konstruksi hijau khas Indonesia ke level global,” ujar Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo sebagaimana keterbukaan informasi di BEI, Jakarta, Kamis.

    Seiring kehadiran di proyek NSCR yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Cooperation Agency (JICA), Joko mengatakan menjadi bukti kemampuan PTPP memenuhi standar seleksi internasional yang sangat ketat, mulai dari aspek teknis, finansial, hingga tata kelola (governance).

    “Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa brand PTPP kini diakui sejajar dengan kontraktor global terkemuka di Asia,” ujar Joko.

    Selain membawa reputasi Indonesia, menurut dia, keikutsertaan perseroan di proyek itu juga akan memperkuat portofolio internasional perusahaan, meningkatkan kepercayaan investor, serta membuka peluang ekspansi proyek luar negeri di masa mendatang, sejalan dengan strategi Go Global 2025-2030.

    Dalam melaksanakan proyek di jantung Metro Manila yang padat, ia menjelaskan PTPP menerapkan pendekatan smart engineering dan digital construction, di antaranya Monoline Design yaitu efisiensi fondasi untuk meminimalkan pembebasan lahan, dan Giant Plumb Bob yaitu teknologi presisi tinggi untuk ketegakan bore pile.

    Kemudian, ACC Document Routing (Autodesk Construction Cloud) yaitu sistem digital yang mempercepat verifikasi dokumen lintas tim.

    Selain itu, perseroan juga menerapkan prinsip green infrastructure, yang diproyeksikan mampu menurunkan emisi karbon hingga 60.000 ton per tahun, sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan (sustainability commitment) di kawasan Asia Tenggara.

    Seiring semakin banyaknya proyek internasional yang digarap, Joko menjelaskan perseroan memperkuat diversifikasi pendapatan, eksposur global, serta meningkatkan kepercayaan pasar terhadap fundamental bisnis perusahaan.

    Ia mengatakan proyek Malolos–Clark Railway menjadi bukti nyata bahwa PTPP, diantaranya memiliki kapasitas finansial dan teknis diakui lembaga internasional, dipercaya oleh pemerintah asing dan lembaga multilateral, serta secara strategis berperan membawa nama Indonesia dalam industri konstruksi global.

    “Ini bukan sekadar proyek rel, tapi momentum kebangkitan konstruksi Indonesia di kancah global. PTPP siap memperluas jejak, meningkatkan nilai perusahaan, dan memperkuat kepercayaan investor,” ujar Joko.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Filipina Siap Pimpin ASEAN, Laut China Selatan Jadi Fokus Utama?

    Filipina Siap Pimpin ASEAN, Laut China Selatan Jadi Fokus Utama?

    Jakarta

    Malaysia resmi menyerahkan kepemimpinan ASEAN kepada Filipina pada Selasa (28/10). Pergantian ini menandai awal masa transisi menuju peran Manila sebagai ketua blok Asia Tenggara itu pada 2026, dengan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan (LCS) yang diperkirakan akan menjadi fokus utama agenda.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang masih akan menjabat sebagai Ketua ASEAN hingga akhir tahun ini, secara simbolis menyerahkan palu kepemimpinan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada penutupan KTT ASEAN di Kuala Lumpur.

    “Pada hari pertama tahun 2026, ASEAN akan memulai babak baru,” kata Anwar dalam pidato penutupnya.

    Filipina termasuk satu dari empat negara anggota ASEAN, bersama Brunei, Malaysia, dan Vietnam, yang memiliki klaim tumpang tindih di Laut Cina Selatan.

    Wilayah laut strategis itu menjadi jalur penting perdagangan dunia yang menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik. Namun, klaim mereka kerap berbenturan dengan Cina, yang menegaskan hampir seluruh kawasan tersebut sebagai bagian dari kedaulatannya, meski putusan pengadilan internasional pada 2016 menyatakan klaim itu tidak memiliki dasar hukum.

    Sengketa Laut Cina Selatan

    Ketegangan antara Manila dan Beijing belakangan meningkat tajam, ditandai dengan serangkaian konfrontasi di laut yang terjadi hampir setiap bulan. Kapal penjaga pantai kedua negara kerap berhadapan dalam situasi berisiko tinggi, memperlihatkan rapuhnya stabilitas di kawasan itu.

    “Laut Cina Selatan baru menjadi perhatian ketika insiden di lapangan memanas, dan belakangan memang memanas,” kata seorang diplomat Asia Tenggara di sela KTT ASEAN kepada AFP yang menolak disebutkan namanya.

    Dalam pidatonya di Kuala Lumpur, Presiden Marcos menegaskan bahwa kerja sama regional tetap penting di tengah ketegangan yang ada. “Ada hasil positif yang bisa dicapai jika kita berkomitmen untuk bekerja sama dan menjalin keterlibatan yang bermakna, terutama di Laut Cina Selatan,” ujarnya.

    Namun, analis geopolitik asal Manila, Don McLain Gill, mengatakan kepada AFP bahwa meski Filipina akan menekankan keamanan maritim selama masa kepemimpinannya, kesepakatan apa pun yang mungkin disetujui Cina kemungkinan tidak akan memiliki kekuatan hukum yang mengikat. “Cina mungkin akan menyetujui hal-hal simbolis, tetapi tidak yang benar-benar bisa mengekang tindakannya di lapangan,” ujarnya.

    Para diplomat dan pengamat memandang bahwa Filipina akan mendorong pendekatan yang berimbang: mencegah eskalasi di satu sisi, sambil membuka ruang kerja sama dengan Beijing di sisi lain. Beberapa bidang yang dianggap potensial antara lain meteorologi kelautan yang penting bagi keselamatan pelayaran, serta pembentukan mekanisme untuk memastikan akses nelayan terhadap wilayah tangkap tradisional mereka.

    Tantangan Filipina dalam isu Myanmar

    Selain isu Laut Cina Selatan, Filipina juga akan memikul tanggung jawab menangani situasi di Myanmar yang masih terjerat perang saudara sejak kudeta militer pada 2021. “Pemerintah Filipina perlu memastikan agar isu Laut Cina Selatan tidak menutupi prioritas lain ASEAN,” kata Mustafa Izzuddin, analis internasional dari Solaris Strategies Singapore.

    Menjelang pemilu Myanmar pada 28 Desember, sejumlah sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa ASEAN tidak akan mengirim pengamat. Keputusan ini menjadi kemunduran bagi upaya junta militer mencari legitimasi internasional, meski beberapa negara anggota kemungkinan akan mengirim pengamatnya secara terpisah.

    Manila juga akan menghadapi tantangan besar dalam membangun sikap bersama ASEAN, termasuk menentukan apakah para pemimpin junta akan diundang kembali ke pertemuan kawasan yang mereka tidak hadiri sejak kudeta. Filipina pun akan memimpin pembahasan penunjukan utusan tetap ASEAN yang bertugas menangani situasi politik di Myanmar.

    Editor: Prihardani Purba

    (ita/ita)

  • Filipina Selidiki Sumber Kontainer Tercemar Nuklir yang Dikembalikan Indonesia

    Filipina Selidiki Sumber Kontainer Tercemar Nuklir yang Dikembalikan Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA – Filipina menjanjikan akan menyelidiki sumber kontainer yang berisi bubuk seng terkontaminasi nuklir dan membuat sembilan pekerja di Indonesia terpapar radiasi.

    “Saat ini, kemungkinan ini merupakan kasus kontaminasi yang terisolasi dan tidak menimbulkan bahaya yang meluas bagi masyarakat luas,” ujar Menteri Sains dan Teknologi Renato Solidum Jr. dikutip dari Bloomberg, Minggu (19/10/2025).

    Ia menuturkan, kontainer yang akan dikembalikan ke Manila akhir bulan ini belum dibuka dan tidak ada radiasi yang terdeteksi di bagian luar.

    “Tidak ada risiko bagi kru. Setibanya di lokasi, barang-barang ini akan diperiksa dan dikembalikan ke gudang yang aman,” katanya.

    Menurut sumber yang mengetahui kasus tersebut, pengiriman bubuk seng itu dilakukan oleh sebuah perusahaan dagang asal China yang berkantor di Filipina.

    Pemerintah Filipina kini menelusuri asal usul bahan tersebut, termasuk kemungkinan keterlibatan fasilitas pemrosesan baja yang memasok debu seng kepada eksportir Tiongkok, Zannwann International Trading Corp., yang berlokasi di Kota Meycauayan, Provinsi Bulacan. Perusahaan tersebut belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar.

    Filipina juga disebut tengah berkoordinasi dengan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) terkait kasus ini. Solidum mengatakan, penanganan kasus tersebut dilakukan oleh kelompok antar-lembaga yang melibatkan Departemen Sains dan Teknologi serta Institut Penelitian Nuklir Filipina.

    Kasus ini muncul setelah Indonesia menghentikan impor besi tua pekan lalu, menyusul temuan jejak cesium-137 dalam udang beku dan cengkeh yang dikirim dari Indonesia oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Agustus lalu.

    Hasil penyelidikan Indonesia menunjukkan bahwa isotop tersebut ditemukan di pusat pemrosesan logam di Jawa Barat yang memasok material konstruksi dan manufaktur di kawasan industri setempat. Perusahaan udang beku yang terkait berlokasi di sekitar kawasan industri tersebut.

    Cesium-137 merupakan radionuklida buatan yang digunakan dalam perangkat medis dan alat ukur, serta merupakan produk sampingan dari proses fisi nuklir pada reaktor dan uji coba senjata. Paparan terhadap isotop ini dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat. Dalam kondisi tertentu, cesium-137 juga dapat melayang di udara.

    Pemerintah Indonesia menyatakan sembilan orang yang sebelumnya terkontaminasi isotop tersebut telah pulih sepenuhnya.

  • Panas! Filipina Tuduh China Sengaja Tabrak Kapal Miliknya

    Panas! Filipina Tuduh China Sengaja Tabrak Kapal Miliknya

    Manila

    Penjaga pantai Manila menuduh kapal milik China sengaja menabrak kapal pemerintah Filipina yang berlabuh di dekat sebuah pulau di Laut China Selatan. Peristiwa itu disebut memicu kerusakan di kapal milik Filipina.

    Dilansir AFP, Minggu (12/10/2025), konfrontasi antara kapal Filipina dan China sering terjadi di Laut China Selatan yang hampir seluruhnya diklaim Beijing. Filipina mengatakan kapal penjaga pantai China ‘menembakkan meriam airnya’ ke BRP Datu Pagbuaya yang merupakan kapal milik biro perikanan Manila pada pukul 09.15 waktu setempat.

    “Hanya 3 menit kemudian kapal (China) yang sama sengaja menabrak buritan kapal Filipina, menyebabkan kerusakan struktural ringan tetapi tidak ada cedera pada awaknya,” ujar otoritas Filipina.

    Penjaga pantai Manila mengatakan insiden itu terjadi di dekat Pulau Thitu, bagian dari Kepulauan Spratly, yang menjadi salah satu titik sengketa selama bertahun-tahun. Foto dan video yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina menunjukkan kapal Penjaga Pantai China, dengan meriam airnya yang aktif, membayangi kapal Filipina.

    “Terlepas dari taktik intimidasi dan tindakan agresif ini kami tidak akan terintimidasi atau diusir,” kata Penjaga Pantai Filipina.

    Kedutaan Besar China di Manila tidak segera menanggapi permintaan komentar AFP. Bulan lalu, pemerintah Filipina mengatakan satu orang terluka ketika serangan meriam air oleh kapal Penjaga Pantai China memecahkan jendela di anjungan kapal biro perikanan lainnya, BRP Datu Gumbay Piang, di dekat Beting Scarborough yang dikuasai Beijing.

    Filipina juga telah menyatakan penolakan terhadap rencana China untuk membangun ‘cagar alam’ di Beting Scarborough yang disengketakan. Penasihat Keamanan Nasional Manila, Eduardo Ano, menyebutnya sebagai dalih untuk ‘kemungkinan menduduki’ situs tersebut.

    Laut China Selatan merupakan jalur perairan yang sibuk. Jalur itu dilalui oleh lebih dari 60 persen perdagangan maritim global.

    Tonton juga video “Momen Evakuasi Warga Seusai Gempa M 7,4 Guncang Filipina” di sini:

    (haf/haf)

  • Gempa M 7,4 Guncang Filipina, 1 Orang Tewas Tertimpa Tembok

    Gempa M 7,4 Guncang Filipina, 1 Orang Tewas Tertimpa Tembok

    Manila

    Sedikitnya satu orang tewas akibat gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang lepas pantai sebelah selatan Filipina pada Jumat (10/10) waktu setempat. Gempa ini sempat memicu peringatan tsunami untuk area pesisir Filipina, Indonesia dan Pulau Palau, namun peringatan itu telah dicabut.

    Gempa itu berpusat di perairan berjarak 20 kilometer dari wilayah Manay di Mindanao, dan mengguncang pada Jumat (10/10) pagi, pukul 09.43 waktu setempat.

    Kepolisian Filipina, seperti dilansir AFP, Jumat (10/10/2025), melaporkan sedikitnya satu orang tewas ketika sebuah tembok runtuh di kota Mati, pusat populasi terbesar di dekat pusat gempa.

    Seorang pejabat lokal di kota Tagum, sebelah barat Manay, Wes Caasi, mengatakan kepada AFP bahwa sebuah acara pemerintah di balai kota setempat menjadi kacau karena “orang-orang panik, mereka berteriak dan berlarian”.

    Mengonfirmasi video yang beredar di media sosial, Caasi mengatakan dirinya melihat para pekerja berhamburan turun dari rangka pohon Natal logam setinggi 202 meter yang sedang mereka hias ketika gempa terjadi.

    Sejumlah saksi lainnya mengatakan mereka melihat siswa-siswa dan para pekerja berhamburan keluar dari gedung sekolah, gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan.

    Sejauh ini, menurut para saksi, gempa bumi tampaknya telah menyebabkan kerusakan kecil dan tersebar.

    Seorang pejabat Kepolisian Provinsi Davao Oriental, Dianne Lacorda, mengatakan kepada AFP bahwa aliran listrik dan komunikasi telah terputus dan otoritas setempat sedang berupaya menaksir kerusakan di beberapa daerah.

    Pemerintah provinsi tersebut mengatakan via Facebook bahwa pihaknya menangguhkan kegiatan belajar mengajar “sampai pemberitahuan lebih lanjut” dan telah memulangkan para pekerja publik non-esensial.

    Seorang jurnalis lokal di kota Davao, Kath Cortez, menuturkan kepada AFP bahwa retakan kecil muncul pada dinding lantai dasar rumah keluarganya.

    “Saya terkejut dengan kekuatannya (gempa),” ucapnya, sembari mengatakan bahwa anggota keluarganya berlarian keluar rumah.

    Otoritas Filipina sempat merilis peringatan tsunami dan memerintahkan warganya yang ada di area pesisir untuk mengungsi. Namun pada Jumat (10/10) siang, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik telah mencabut peringatan tsunami untuk wilayah pantai Filipina, Indonesia, dan Pulau Palau.

    “Tidak ada lagi ancaman tsunami dari gempa ini,” tegas Pusat Peringatan Tsunami Pasifik.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Peringatan Tsunami Imbas Gempa Filipina Dicabut

    Peringatan Tsunami Imbas Gempa Filipina Dicabut

    Manila

    Peringatan tsunami yang dirilis setelah gempa bumi dengan Magnitudo (M) 7,4 mengguncang perairan sebelah selatan Filipina telah dicabut. Belum ada laporan dari otoritas Manila soal korban jiwa atau kerusakan akibat gempa tersebut.

    Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Jumat (10/10/2025), mengumumkan pencabutan peringatan tsunami tersebut beberapa jam setelah gempa dahsyat mengguncang wilayah Filipina bagian selatan pada Jumat (10/10) pagi waktu setempat.

    “Tidak ada lagi ancaman tsunami dari gempa ini,” kata Pusat Peringatan Tsunami Pasifik dalam pernyataannya.

    Laporan Survei Geologi Amerika Serikat (AS) atau USGS menyebut gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 itu mengguncang perairan berjarak 20 kilometer dari Manay di wilayah Mindanao pada Jumat (10/10) pagi, sekitar pukul 09.43 waktu setempat.

    Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mencatat gempa itu berkekuatan Magnitudi 7,6.

    Sebelumnya, Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina menyebut “tsunami destruktif diperkirakan terjadi dengan ketinggian gelombang yang mengancam nyawa” di pesisir timur negara kepulauan tersebut. Warga yang tinggal di area pesisir, sebut institut tersebut, “sangat disarankan untuk segera mengungsi di dataran tinggi atau pindah lebih jauh ke pedalaman”.

    Sistem Peringatan Tsunami AS sebelumnya memperingatkan bahwa gelombang setinggi 1 meter hingga 3 meter bisa menerjang sebagian wilayah Filipina, sedangkan beberapa pantai Indonesia dan di Pulau Palau, diperkirakan dilanda gelombang setinggi 30 cm hingga 1 meter.

    Sejauh ini belum ada laporan soal korban jiwa akibat gempa bumi tersebut.

    Seorang pejabat Kepolisian Filipina, Dianne Lacorda, mengatakan kepada AFP bahwa wilayah Provinsi Davao Oriental, termasuk Manay, diperkirakan mengalami kerusakan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Yusril Sebut Filipina Setuju Pemulangan Napi WNI Kasus Terorisme 
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        9 Oktober 2025

    Yusril Sebut Filipina Setuju Pemulangan Napi WNI Kasus Terorisme Nasional 9 Oktober 2025

    Yusril Sebut Filipina Setuju Pemulangan Napi WNI Kasus Terorisme
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) RI Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa pemerintah Filipina melalui Menteri Kehakiman menyetujui pemulangan WNI yang menjadi terpidana kasus terorisme.
    “Saya sudah sampaikan hal ini dalam pembicaraan bilateral dengan Menteri Kehakiman Filipina dan secara lisan, dia mengatakan setuju (agar WNI tersebut) untuk dikembalikan ke Indonesia,” kata Yusril di kantor Kemenko Kumham Imipas, Jakarta, Kamis (9/10/2025).
    Yusril mengatakan, pemerintah akan membahas rencana pemulangan napi tersebut secara internal mengingat kasus WNI ini terkait terorisme.
    “Juga kami melibatkan instansi lain, misalnya dari Badan Penanggulangan Terorisme, BNPT. Tapi prinsip kompetensi Filipina tidak keberatan untuk mengembalikan Indonesia,” ujarnya.
    Sebelumnya, Yusril Ihza Mahendra mengatakan, pemerintah menerima permohonan pemindahan satu narapidana kasus terorisme di Filipina atas nama Taufiq Rifqi.
    Yusril mengatakan, pemerintah sedang mempelajari permohonan dari keluarga narapidana tersebut.
    “Seorang WNI, yang dipidana seumur hidup oleh pemerintah Filipina, karena kasus pengeboman beberapa hotel di Cotabato di Filipina Selatan. Itu kejahatannya terorisme. Itu pun sedang kita pelajari juga,” kata Yusril saat ditemui di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Selasa, 19 Agustus 2025.
    “Namanya Taufiq Rifqi kalau enggak salah. Itu keluarganya meminta kepada pemerintah Indonesia untuk dibantu supaya dia dipulangkan ke sini. Tapi nanti kalau itu diajukan kepada pemerintah Filipina, yang mengajukan pemerintah, bukan keluarganya,” sambungnya.
    Yusril mengatakan, sudah meminta kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mempelajari kasus tersebut.
    Selain itu, Yusril mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Kedubes RI di Manila.
    “Dan saya sudah mendapatkan informasi lengkap dari Duta Besar kita di Manila tentang kondisi narapidana yang bersangkutan,” ujarnya.
     
    Yusril mengungkapkan, Taufiq Rifqi ditahan oleh Otoritas Filipina saat berusia 20 tahun karena terlibat pengeboman dan divonis hukuman seumur hidup.
    Dia mengatakan, hingga kini, Taufiq Rifqi sudah ditahan selama 25 tahun di Filipina.
    “Dan sudah minta grasi, ditolak. Dan keluarganya sekarang meminta supaya dia dikembalikan dan kami sedang mempelajari itu,” tuturnya.
    Yusril menambahkan, hasil penilaian dari BNPT penting untuk memberikan masukan terhadap permohonan tersebut.
    Apalagi, BNPT sudah melakukan upaya untuk mengurangi kejahatan terorisme.
    “Nah hal-hal seperti ini juga menjadi bahan pertimbangan pemerintah, apakah memang terhadap narapidana teroris yang ditahan di luar negeri dan masih warga negara Indonesia itu akan dikembalikan atau tidak, itu kami belum mengambil keputusan,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kepala Militer Filipina Tolak Seruan Kudeta Ferdinand Marcos Jr

    Kepala Militer Filipina Tolak Seruan Kudeta Ferdinand Marcos Jr

    JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner, dengan tegas menolak seruan dari sekelompok pensiunan perwira militer untuk menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr.

    Surat kabar Sri Lanka Guardian dilansir ANTARA, Jumat, 3 Oktber Brawner mengungkapkan beberapa pensiunan personel militer yang menentang pemerintahan saat ini dan terlibat dalam “kegiatan perekrutan”, telah mencoba menghubungi komandan aktif dan bahkan menyarankan dilakukannya intervensi melalui kudeta, menurut laporan tersebut.

    “Mereka mengatakan bahwa ada orang lain yang lebih layak menjadi presiden, tapi mereka tidak menyebut siapa orang itu,” kata Brawner seperti dikutip surat kabar tersebut.

    Panglima Brawner menegaskan semua usulan semacam itu telah ditolak mentah-mentah, dan ia yakin bahwa profesionalisme dalam tubuh militer Filipina akan mencegah keterlibatan dalam tindakan semacam itu.

    Keterlibatan militer apa pun akan membawa Filipina mundur bertahun-tahun, serta menekankan pentingnya memulihkan kepercayaan publik.

    Saat ini, Filipina sedang melakukan investigasi skala besar terhadap korupsi yang melibatkan proyek infrastruktur perlindungan banjir.

    Investigasi ini awalnya diinisiasi oleh kalangan dunia usaha setempat, sebelum akhirnya mendapat dukungan dari Presiden Marcos Jr.

    Sebelumnya pada September lalu, Menteri Keuangan Filipina, Ralph Recto, menyatakan bahwa negara mengalami kerugian antara 25 persen hingga 70 persen dari dana publik yang dialokasikan untuk proyek infrastruktur banjir akibat praktik korupsi.

    Unjuk rasa anti-korupsi yang berlangsung di Manila pada akhir September sempat berubah menjadi kekerasan, yang menyebabkan 40 polisi terluka dan lebih dari 200 pengunjuk rasa ditahan, banyak di antaranya merupakan anak di bawah umur.

     

  • ADB Proyeksi Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,9%, Luhut: Buah MBG Belum Terlihat

    ADB Proyeksi Ekonomi RI Cuma Tumbuh 4,9%, Luhut: Buah MBG Belum Terlihat

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi laporan Asian Development Bank (ADB) yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dari 5% menjadi 4,9%.

    Dia menilai bahwa proyeksi tersebut sah-sah saja di tengah gejolak perekonomian dunia. Namun, dia menggarisbawahi agar hal tersebut tak diiringi sikap pesimistis secara berlebihan, mengingat tuah program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebutnya belum terlihat.

    “Menurut saya, buah daripada makan bergizi kan belum kelihatan, tetapi akan segera kelihatan,” kata Luhut dalam konferensi pers di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025).

    Lebih lanjut, dia menyebut bahwa kebijakan perpindahan kas negara sebesar Rp200 triliun ke perbankan nasional oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa juga belum seluruhnya mengalir.

    Secara pribadi, Luhut memandang bahwa saat ini merupakan kesempatan emas bagi investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia, misalnya untuk mendukung program pangan maupun sektor lain seperti energi.

    Menurutnya, tanpa mengabaikan aspek kehati-hatian, akses pembiayaan dari perbankan nasional akan lebih mudah seiring suntikan dana pemerintah ini.

    “Jadi kita sekalian harus optimis melihat itu. Bahwa saya melapor ke Presiden, ‘Pak, ini kita harus lihat dari sisi positif.’ Golden opportunity buat kita, buat bangsa Indonesia, atau investor-investor muda di Indonesia, untuk berinvestasi,” jelas purnawirawan TNI ini.

    Berdasarkan catatan Bisnis, Asian Development Bank alias ADB memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam laporan terbaru, dari 5% (proyeksi April) menjadi 4,9% (proyeksi September) pada 2025.

    ADB menjelaskan perkembangan ketidakpastian perdagangan global tingginya tarif resiprokal yang diterapkan oleh Amerika Serikat mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di Asia dan Pasifik, termasuk Indonesia.

    Tak hanya pada tahun ini, ADB juga memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan. Organisasi yang bermarkas di Manila, Filipina itu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5% pada 2026 atau lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 5,1%.

  • Panglima Militer Filipina Tolak Seruan Gulingkan Presiden Marcos

    Panglima Militer Filipina Tolak Seruan Gulingkan Presiden Marcos

    Manila

    Panglima militer Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengungkapkan bahwa dirinya menolak seruan agar Angkatan Bersenjata menggulingkan Presiden Ferdinand Marcos Jr, ketika Manila diguncang rentetan unjuk rasa, bulan lalu untuk memprotes korupsi pemerintah.

    Brawner, seperti dilansir AFP, Jumat (3/10/2025), mengatakan bahwa sejumlah pensiunan perwira militer Filipina menghubungi dirinya dan beberapa perwira militer yang lebih muda, namun seruan mereka ditolak.

    Langkah tersebut diambil ketika Manila bersiap menghadapi aksi protes antikorupsi besar-besaran pada 21 September lalu, yang dipicu oleh skandal korupsi terkait proyek-proyek pengendalian banjir yang fiktif, yang diyakini merugikan negara miliaran dolar Amerika.

    Dalam unjuk rasa yang marak bulan lalu, sebut Brawner, “ada poster dan pidato yang menyerukan Angkatan Bersenjata Filipina untuk memimpin”.

    “Beberapa dari mereka mengatakan bahwa mungkin kami harus menarik dukungan kami untuk presiden,” kata Brawner saat berbicara dalam sebuah forum media.

    Dia menyebut ada “beberapa seruan agar kami melakukan intervensi, dan faktanya ada beberapa perekrutan, bisa dibilang, sangat disayangkan beberapa dari mereka merupakan pensiunan perwira”.

    Pihak-pihak yang berupaya merencanakan penggulingan itu, menurut Brawner, “berusaha menghubungi para perwira muda, berusaha menghubungi para komandan kami, bahkan menghubungi saya, dan meyakinkan kami untuk intervensi”.

    Dikatakan oleh Brawner bahwa mereka mengusulkan “kudeta, junta militer, demi mengatur ulang seluruh masyarakat Filipina, atau menarik dukungan kami — jadi beberapa bentuk intervensi militer”.

    Pada satu momen, kata Brawner, dirinya dan “staf tempur” militernya bahkan bertemu sekelompok pensiunan perwira militer yang dipimpin oleh mantan jenderal Romei Poquiz — pengkritik vokal Marcos — yang menyampaikan keluhan mereka, terutama soal dugaan korupsi dalam pemerintahan.

    Brawner juga mengatakan bahwa beberapa dari mereka yang mendorong intervensi militer bersikeras menyebut “orang lain pantas menjadi presiden, tetapi mereka tidak menyebutkan siapa orang itu”.

    Kepada Poquiz dan kelompoknya, Brawner menegaskan bahwa institusi militer “solid” dalam mendukung Konstitusi Filipina. “Kami sangat jelas dalam mandat kami,” tegasnya.

    Ditambahkan Brawner bahwa dirinya telah memberikan Marcos Jr soal persekongkolan dan perekrutan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)