kab/kota: Manila

  • Sabina Shoal, Titik Api Baru di Sengketa China-Filipina di Laut China Selatan

    Sabina Shoal, Titik Api Baru di Sengketa China-Filipina di Laut China Selatan

    Jakarta

    Sebuah titik perselisihan baru mengemuka di tengah sengketa antara China dan Filipina di Laut China Selatan. Kedua negara ini telah memperjuangkan klaim mereka atas sejumlah pulau dan zona-zona di Laut China Selatan.

    Perselisihan keduanya kian memanas selama beberapa tahun belakangan yang ditandai oleh semakin seringnya tabrakan kapal, pertikaian, hingga tuduhan ancaman bersenjata.

    Namun pada pekan lalu, perselisihan memuncak ketika kapal-kapal China dan Filipina bertabrakan di dekat Sabina Shoal. Keduanya saling menuduh satu sama lain telah sengaja menabrak.

    Sabina Shoal diklaim oleh China sebagai Xianbin Jiao, sedangkan bagi Filipina dianggap sebagai Escoda Shoal.

    Lokasinya berjarak sekitar 75 mil laut dari pantai barat Filipina dan 630 mil laut dari China.

    Apa yang terjadi di Sabina Shoal?

    Pada 19 Agustus, beberapa kapal China dan Filipina bertabrakan di kawasan Kepulauan Spratly yang disengketakan.

    Wilayah ini kaya akan minyak dan gas. Baik China dan Filipina telah mengeklaim kawasan ini selama bertahun-tahun.

    Sementara itu, Filipina menuding bahwa kapal-kapal China melakukan “manuver agresif”.

    BBC

    Tabrakan kedua terjadi pada Minggu (25/08), dan kedua belah pihak lagi-lagi saling menyalahkan satu sama lain.

    Pihak lain termasuk Inggris, Jepang, Australia, Korea Selatan hingga Uni Eropa telah mengkritik tindakan China.

    Pada Senin, Filipina mengatakan bahwa 40 kapal China menghalangi dua kapal mereka yang menjalankan “misi kemanusiaan” untuk mengirimkan suplai logistik ke Teresa Magbuana, sebuah kapal penjaga pantai Filipina yang dikerahkan ke Sabina Shoal beberapa bulan lalu.

    Filipina mencurigai China berupaya merebut kembali Sabina Shoal.

    Mereka menunjukkan gundukan pasir dan karang yang hancur di Sabina Shoal, yang direkam oleh penjaga pantai Filipina, lalu menuduh China memanfaatkan materialnya untuk memperluas wilayah itu.

    Media pemerintah China menyebut tuduhan tersebut “tidak berdasar”.

    Sementara itu, Filipina mengirim Teresa Magbuana ke Sabina pada April sebagai wujud kehadiran jangka panjang mereka di kawasan ini.

    Bagi Filipina, ini adalah upaya untuk mengeksplorasi minyak dan gas di Kepulauan Spratly.

    Sedangkan China menganggap kehadiran Teresa Magbuana membuktikan niat Filipina untuk menduduki Sabina Shoal.

    Baca juga:

    Pernyataan terbaru yang diterbitkan oleh kantor berita pemerintah China, Xinhua, menyinggung soal sebuah kapal era Perang Dunia II yang usang dan dikandaskan oleh Filipina pada tahun 1999 di Second Thomas Shoal, yang dalam bahasa China dikenal sebagai Ren’ai Jiao.

    Filipina masih menempatkan sejumlah tentara di Teresa Magbuana yang membutuhkan suplai pangan secara rutin.

    Kapal tersebut terus menerus menjadi pemicu gesekan antara kedua negara.

    China terus berupaya memblokir misi membawa pasokan logistik ke kapal itu.

    “Setelah 25 tahun berlalu, kapal itu masih ada di sana. Jelas sekali, Filipina berusaha mengulangi skenario ini di Xianbin Jiao,” tulis artikel tersebut.

    “China tidak akan pernah tertipu oleh Filipina lagi.”

    Apakah ini menunjukkan eskalasi ketegangan China dan Filipina?

    Telah terjadi serangkaian pertemuan berbahaya dalam beberapa bulan terakhir karena kedua belah pihak berupaya menegakkan klaim mereka atas terumbu karang yang disengketakan, termasuk Second Thomas Shoal dan Scarborough Shoal.

    Tabrakan biasanya terjadi akibat permainan kucing-kucingan yang dilakukan kedua kapal, saat mereka berusaha mengusir pihak lain.

    China semakin sering menembakkan meriam air dan laser yang kuat ke kapal-kapal Filipina.

    Filipina juga menuduh China menaiki kapal mereka, yang menyebabkan perkelahian, serta menyita barang-barang dan menusuk kapal karet mereka.

    Manila belakangan menuduh personel penjaga pantai China yang dipersenjatai dengan pisau, tombak dan pedang menaiki salah satu kapal militer mereka dan mengancam para prajurit mereka.

    Getty ImagesSabina Shoal terletak di Kepulauan Spratly yang kaya akan minyak

    “Kami sedang berjuang melawan musuh yang lebih kuat,” kata kepala pertahanan Filipina Gilberto Teodoro pada hari Selasa, seraya mengimbau masyarakat internasional untuk mengeluarkan seruan keras terhadap China.

    Tidak ada korban jiwa sejauh ini, walaupun Filipina mengatakan sejumlah tentaranya mengalami luka-luka.

    Namun, Presiden Marcos Jr telah mengultimatum bahwa setiap kematian warga Filipina akibat tindakan China akan dianggap sebagai “tindakan perang”.

    Para pengamat khawatir perselisihan kedua negara ini pada akhirnya dapat memicu konfrontasi yang lebih besar di Laut China Selatan.

    Filipina sebelumnya telah meminta PBB menengahi sengketa ini.

    Getty ImagesKapal Penjaga Pantai China (di latar belakang kiri dan kanan) terlihat melewati kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Cape Engao (tengah), seperti yang difoto dari BRP Cabra selama misi ke Sabina Shoal di perairan yang disengketakan di Laut Cina Selatan pada 26 Agustus 2024.

    PBB kemudian menyatakan bahwa China tidak memiliki klaim yang sah. China selama ini mengeklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan berdasarkan batas yang mereka sebut sebagai sembilan garis putus-putus.

    Namun Beijing menolak mengakui keputusan PBB tersebut.

    Dalam beberapa pekan terakhir, kedua negara telah berupaya meredakan konflik di laut.

    Pada bulan lalu, mereka sepakat mengizinkan Filipina menyuplai kembali makanan, logistik dan personel ke pos terdepan di Second Thomas Shoal. Sejak saat itu, tidak ada bentrokan yang dilaporkan.

    Tetapi, insiden di Sabina Shoal menimbulkan pertanyaan apakah upaya de-eskalasi seperti itu efektif ketika perselisihan dapat dengan mudah berpindah ke tempat yang baru.

    Laporan tambahan oleh BBC Monitoring.

    (ita/ita)

  • Jerman dan Filipina Ingin Pakta Pertahanan yang Luas

    Jerman dan Filipina Ingin Pakta Pertahanan yang Luas

    Jakarta

    Awal Agustus lalu, Jerman dan Filipina sepakat untuk merampungkan pakta kerja sama pertahanan sampai akhir tahun ini. Perjanjian tersebut akan memungkinkan pelatihan militer bersama dan potensi penjualan senjata Jerman ke Filipina.

    Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro menerima kunjungan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius di Manila pada awal Agustus, menandai kunjungan pertama seorang menteri pertahanan Jerman ke Filipina. Dalam kunjungan tersebut, kedua menteri pertahanan menyatakan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama militer antar negara.

    Teodoro mengumumkan bahwa usulan pengaturan kerja sama pertahanan itu diharapkan akan ditandatangani “sebelum akhir tahun ini.” Pakta pertahanan tersebut akan mencakup latihan bersama, penjualan persenjataan canggih dan peningkatan pembagian informasi terkait keamanan.

    Selain itu, kerja sama ini kemungkinan akan meluas hingga transfer teknologi militer, yang sangat dibutuhkan Filipina untuk memodernisasi angkatan udara dan angkatan lautnya, di tengah meningkatnya tantangan keamanan regional.

    Golberto Teodoro menggarisbawahi minat Filipina dalam memperoleh kemampuan dalam sistem komando dan kendali, teknologi pertahanan udara, dan peralatan militer berteknologi tinggi lainnya, untuk meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya.

    Poros Indo-Pasifik Jerman

    Keterlibatan Jerman di Indo-Pasifik telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Angkatan Laut Jerman telah melakukan beberapa operasi di Laut Cina Selatan, yang terakhir dilakukan pada bulan Mei dan menggarisbawahi komitmen Berlin terhadap tatanan internasional berbasis aturan.

    Hal ini sejalan dengan Strategi Indo-Pasifik Jerman yang dirilis pada tahun 2020, yang menekankan pentingnya menjaga kebebasan pelayaran di jalur laut yang bebas dan terbuka di kawasan. Tanggal 2 Agustus lalu, Jerman juga bergabung dengan Komando PBB di Korea Selatan yang dipimpin AS, yang mengawasi perbatasan dengan Korea Utara yang dijaga ketat. Langkah ini lebih jauh menggambarkan peningkatan keterlibatan militer Jerman di Asia.

    Filipina, pada gilirannya, secara aktif mencari kemitraan pertahanan untuk mengimbangi ancaman Cina di Laut Cina Selatan. Tahun lalu, Filipina memperbarui Visiting Forces Agreement (VFA) dengan Amerika Serikat, setelah presiden sebelumnya, Rodrigo Duterte, mengancam akan mengakhiri perjanjian tersebut. Filipina juga telah menandatangani perjanjian serupa dengan Australia dan Jepang. Filipina baru-baru ini juga melakukan latihan militer gabungan pertamanya dengan Vietnam.

    Cina bereaksi tajam terhadap perkembangan ini. The Global Times, surat kabar milik pemerintah Cina yang terkenal dengan retorika nasionalisnya, mengkritik inisiatif pertahanan Jerman di Filipina sebagai “pendekatan oportunistik” yang dimaksudkan untuk “memprovokasi Cina” dan menenangkan Washington.

    Global Times juga menilai, Jerman hanya punya kemampuan kecil untuk memberikan bantuan militer yang berarti kepada Filipina, dengan alasan minimnya jejak militer Jerman di wilayah Asia.

    Menjamin keterbukaan jalur pelayaran internasional

    Pada tahun 2016, pengadilan internasional di Den Haag mengeluarkan keputusan penting yang menolak klaim luas Tiongkok atas Laut Cina Selatan, sebuah kasus yang awalnya diajukan oleh Filipina. Beijing secara konsisten menolak untuk mengakui keputusan pengadilan internasional ini, namun keputusan itu tetap menjadi titik acuan penting bagi Filipina dan sekutunya dalam upaya untuk menegaskan hak maritim mereka.

    “Jerman, yang sangat bergantung pada perdagangan internasional, bertujuan untuk menunjukkan kepada mitra-mitranya di Indo-Pasifik – dan juga kepada Cina – bahwa Jerman berkomitmen untuk menjaga tatanan regional berbasis aturan,” kata Alfred Gerstl, pakar hubungan internasional Indo-Pasifik di Universitas Wina.

    “Untuk mencapai hal ini, Berlin harus secara teratur mengerahkan aset angkatan laut ke wilayah tersebut, berpartisipasi dalam latihan angkatan laut bilateral dan multilateral, dan melakukan kunjungan ke pelabuhan untuk memperkuat kehadiran strategisnya,” katanya.

    Seiring berjalannya waktu, semua perhatian akan tertuju pada finalisasi pakta pertahanan Jerman-Filipina, sebuah perkembangan yang dapat menandai babak baru dalam lanskap geopolitik di kawasan Indo-Pasifik.

    (hp/yf)

    (ita/ita)

  • Jerman-Filipina Berkomitmen Capai Kesepakatan Pertahanan Akhir Tahun

    Jerman-Filipina Berkomitmen Capai Kesepakatan Pertahanan Akhir Tahun

    Jakarta

    Jerman dan Filipina pada hari Minggu (04/07) menyatakan bahwa mereka berencana untuk menandatangani perjanjian pertahanan akhir tahun ini guna memperluas kerja sama antara angkatan bersenjata mereka.

    Selama pembicaraan di Manila, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dan mitra kerjanya dari Filipina, Gilberto Teodoro, berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dalam pelatihan militer dan pengadaan senjata.

    Kemitraan ini berlangsung seiring gelagat Cina memamerkan kekuatan militernya di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Pistorius menekankan bahwa kerja sama tersebut tidak ditujukan pada negara tertentu.

    “Sebaliknya, kami berfokus pada pemeliharaan ketertiban berdasarkan aturan, mengamankan kebebasan navigasi, dan melindungi rute perdagangan,” kata Pistorius.

    Jerman dapat mainkan peran kunci dalam modernisasi militer

    Filipina telah berkomitmen untuk menggelontorkan dana sebesar 35 miliar dolar AS dekade mendatang untuk memodernisasi militernya guna meningkatkan kemampuan pertahanan eksternal di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing.

    Manila telah menandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, India, dan Swedia.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    “Ini ada di bidang komando dan kendali, pengamanan akses udara, wilayah maritim, wilayah udara, dan peralatan berteknologi tinggi,” katanya dalam konferensi pers bersama.

    Pistorius mengatakan kesepakatan itu dapat ditandatangani paling cepat pada bulan Oktober.

    Peringatan baru untuk Beijing

    Pistorius dan Teodoro mengatakan mereka “sangat menentang segala upaya sepihak untuk mengajukan klaim yang luas, khususnya melalui kekerasan atau paksaan.”

    Teodoro mengatakan Filipina tidak memprovokasi Beijing dan tidak mencari perang, tetapi mengatakan ketegangan itu hanya karena “upaya ilegal dan sepihak Cina untuk menguasai sebagian besar, jika tidak seluruh, Laut Cina Selatan.”

    Manila telah berselisih pendapat dalam beberapa bulan terakhir dengan Beijing atas perairan yang disengketakan di Indo-Pasifik. Baru-baru ini, Filipina menuduh militer Cina sengaja menabrak kapal angkatan laut Manila, yang mengakibatkan seorang pelaut Filipina terluka parah.

    Cina mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk wilayah yang diklaim sebagai zona ekonomi eksklusif oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

    Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag mengatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum. Cina menolak keputusan itu.

    Laut Cina Selatan penting bagi perdagangan global

    Laut Cina Selatan merupakan jalur perdagangan vital dengan lebih dari tiga triliun dolar AS barang dan komoditas yang diangkut kapal melewatinya setiap tahun, sekitar 60% dari perdagangan maritim global.

    Jerman pada hari Jumat bergabung dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipimpin AS di Korea Selatan, menjadi negara ke-18 dalam kelompok yang membantu mengawasi perbatasan yang dijaga ketat dengan Korea Utara.

    Komando PBB telah berkomitmen untuk membela Korea Selatan jika terjadi perang.

    Kunjungan hari Minggu kemarin ke Manila adalah yang pertama oleh menteri pertahanan Jerman, menandai 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    ap/hp (dpa, rtr)

    (ita/ita)

  • Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Gedung 5 Lantai Terbakar di Ibu Kota Filipina, 11 Orang Tewas

    Manila

    Sebuah gedung lima lantai di kawasan pecinan di Manila, Filipina, dilanda kebakaran mematikan. Sedikitnya 11 orang tewas dalam kebakaran yang melalap gedung permukiman dan komersial tersebut.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (2/8/2024), kebakaran yang menyelimuti gedung di area distrik Binondo, Manila itu berhasil dipadamkan sekitar tiga jam setelah petugas pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi sekitar pukul 07.30 pagi waktu setempat.

    Penyebab kebakaran tersebut belum diketahui secara jelas.

    “Istri pemilik gedung itu termasuk di antara mereka yang tewas,” tutur seorang pejabat setempat, Nelson Ty, kepada stasiun radio DZRH.

    Dia menambahkan bahwa para pedagang setempat menggunakan gedung tersebut untuk menyimpan barang-barang mereka pada malam hari.

    Namun, sebut Ty, belum diketahui jelas apakah ada lebih banyak orang yang terjebak di dalam gedung saat kebakaran terjadi dan dikhawatirkan tewas.

    Filipina memiliki catatan buruk dalam menerapkan standar keselamatan kebakaran terhadap gedung-gedung, rumah dan perkantoran.

    Insiden kebakaran yang terjadi pada Agustus tahun lalu menghanguskan gedung permukiman dan gudang setempat hingga menewaskan sedikitnya 16 orang.

    Pada Mei 2023, kebakaran besar-besaran menghanguskan gedung Kantor Post Pusat yang bersejarah di ibu kota Filipina.

    Sementara tahun 2017 lalu, sedikitnya 37 agen call center dan seorang petugas keamanan tewas setelah kebakaran menghanguskan sebuah pusat perbelanjaan di kota Davao bagian selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • AS Akan Tingkatkan Struktur Komando Militer di Jepang

    AS Akan Tingkatkan Struktur Komando Militer di Jepang

    Jakarta

    Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, akan mengumumkan peningkatan struktur komando AS di Jepang. AS dan Jepang merombak kerja sama militer dalam menghadapi China yang semakin tegas.

    Dilansir AFP, Minggu (28/7/2024), Amerika Serikat memiliki sekitar 54.000 personel militer di Jepang yang saat ini melapor kembali ke Komando Indo-Pasifik di Hawaii, sekitar 6.500 kilometer (4.000 mil) jauhnya dan 19 jam di belakang.

    Seorang pejabat militer AS mengatakan hari ini Austin akan bergabung dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken untuk pembicaraan “2+2” dengan rekan-rekan mereka di Tokyo. Mereka akan mengumumkan Markas Besar Pasukan Gabungan baru yang dipimpin oleh seorang komandan bintang tiga.

    Hal ini akan berfungsi sebagai mitra Komando Operasi Gabungan yang direncanakan Jepang untuk semua angkatan bersenjatanya, membuat kedua militer lebih gesit jika terjadi krisis di Taiwan atau semenanjung Korea.

    Didorong oleh kegelisahan tentang Tiongkok dan kekhawatiran tentang Korea Utara, Jepang dalam beberapa tahun terakhir telah melepaskan sikap pasifisnya yang ketat, meningkatkan pengeluaran pertahanan dan bergerak untuk memperoleh kemampuan “serangan balik”.

    Pada bulan April Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengumumkan “era baru” dalam kerja sama pada pertemuan puncak di Gedung Putih.

    Bulan ini Jepang dan Filipina yang merupakan tempat perhentian berikutnya Blinken dan Austin untuk pembicaraan “2+2”, menandatangani pakta pertahanan yang akan memungkinkan pengerahan pasukan di wilayah masing-masing.

    Seperti halnya Manila, Jepang dan Korea Selatan juga telah berupaya untuk mengakhiri pertikaian mengenai Perang Dunia II. Presiden AS Joe Biden sempat menjamu para pemimpin kedua negara itu di Camp David pada bulan Agustus lalu.

    Menjelang pertemuan “2+2” Jepang-AS, Austin dan Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara mengadakan pembicaraan trilateral dengan Shin Won-sik, Menteri Pertahanan Korea Selatan pertama yang mengunjungi Jepang dalam 15 tahun.

    Mereka menandatangani nota kesepahaman untuk lebih mempererat hubungan, termasuk dalam hal berbagi informasi dan latihan trilateral.

    “Kerja sama trilateral antara Jepang, Amerika Serikat, dan Korea Selatan telah menjadi lebih kuat dan tak tergoyahkan bahkan di bawah berbagai perubahan dalam situasi internasional,” kata Kihara kepada wartawan setelah pertemuan tersebut.

    (yld/gbr)

  • Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Filipina-Jepang Sepakati Pakta Pertahanan Demi Lawan China

    Jakarta

    Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilberto Teodoro dan Menteri Luar Negeri (Menlu) Jepang Yoko Kamikawa menandatangani pakta pertahanan pada Senin (08/07), disaksikan oleh Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, kata seorang pejabat.

    Perjanjian Akses Timbal Balik Reciprocal Access Agreement (RAA) itu memungkinkan pengerahan pasukan Jepang-Filipina untuk latihan militer bersama, termasuk latihan tembak-menembak.

    Perjanjian ini diklaim sebagai tonggak sejarah dalam hubungan keamanan kedua negara, di tengah meningkatnya ketegangan wilayah Indo-Pasifik dalam menghadapi ancaman Cina.

    Kesepakatan yang pertama kali ditandatangani oleh Jepang di wilayah Asia ini akan berlaku setelah diratifikasi oleh badan legislatif kedua negara, kata para pejabat.

    Upaya melawan pengaruh Cina di LCS

    Kehadiran militer Jepang di Filipina ini akan membantu Manila untuk melawan pengaruh Beijing di Laut Cina Selatan (LCS), wilayah yang diklaim milik maritim Cina, tetapi bertentangan dengan sejumlah negara di Asia Tenggara.

    Filipina dan Jepang, dua negara sekutu terdekat Amerika Serikat di Asia, telah mengambil sikap tegas terhadap apa yang mereka anggap sebagai perilaku agresif kapal-kapal Cina, termasuk insiden baru-baru ini yang mengakibatkan terlukanya seorang pelaut Filipina.

    Jepang tidak memiliki klaim atas LCS, tetapi memiliki sengketa maritim lainnya dengan Cina di Laut Cina Timur, wilayah kelautan yang saling berhadapan.

    Jepang juga berupaya memperkuat hubungan pertahanan dengan negara-negara tetangganya. Langkah Kishida ini sejalan dengan upaya Presiden Marcos untuk menjalin aliansi keamanan, demi meningkatkan kemampuan militer Filipina yang terbatas dalam mempertahankan kepentingan teritorial Manila di Laut Cina Selatan.

    Jalur laut yang sibuk ini merupakan rute perdagangan global utama yang telah diklaim hampir secara keseluruhan oleh Cina, tetapi juga diperebutkan oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

    Komitmen tegas Jepang-AS untuk Filipina

    Baru-baru ini, kapal-kapal penjaga pantai dan angkatan laut Cina-Filipina telah terlibat dalam serangkaian konfrontasi yang menegangkan di Laut Cina Selatan.

    Dalam konfrontasi tersebut, personel penjaga pantai Cina yang bersenjatakan pisau, tombak, dan kapak berulang kali menabrak dan menghancurkan dua kapal suplai angkatan laut Filipina pada tanggal 17 Juni lalu. Personel penjaga pantai Cina itu juga menyita tujuh senapan angkatan laut.

    Filipina memprotes keras sikap agresif Cina dan menuntut $1 juta (Rp16,2 miliar) untuk kerusakan dan pengembalian senapan-senapan yang disita. Cina menuduh Filipina menghasut aksi kekerasan itu, dengan mengatakan bahwa para pelaut Filipina tersesat ke perairan teritorial Cina meski sudah diperingatkan.

    Dalam perjanjian terbaru ini, Jepang telah setuju untuk menyediakan radar pengawasan pantai bagi Filipina, proyek kerja sama pertama di bawah program Bantuan Keamanan Resmi yang ditujukan untuk membantu meningkatkan kemampuan pencegahan dengan negara-negara mitra.

    Sekutu keduanya, Amerika Serikat (AS), juga telah memperkuat aliansi militernya di wilayah Indo-Pasifik demi melawan Cina dengan lebih baik, termasuk dalam konfrontasi di masa depan atas Taiwan.

    Jepang dan AS termasuk negara yang pertama kali mengungkapkan kekhawatiran atas sikap Cina dan meminta Beijing untuk mematuhi hukum internasional. Washington bahkan mengatakan akan membela Filipina, jika pasukan, kapal, dan pesawat terbangnya mendapat serangan bersenjata, termasuk di Laut Cina Selatan.

    kp/hp (Reuters, AP)

    (ita/ita)

  • 8 Fakta Penjaga Pantai China Acungkan Pedang dan Tabrak Kapal Filipina

    8 Fakta Penjaga Pantai China Acungkan Pedang dan Tabrak Kapal Filipina

    Jakarta

    Aparat Filipina dan China bentrok di laut. Sempat terjadi pengacungan senjata tajam oleh aparat China. Berikut adalah fakta-faktanya.

    Fakta-fakta ini dihimpun dari laporan pemberitaan AFP dan BBC hingga Kamis (20/6/2024).

    Kata China, kapal Filipina mendekati kapal China dalam navigasi normal sehingga mengakibatkan tabrakan. Penjaga Pantai China mengatakan Filipina mengabaikan peringatan serius China berulang kali.

    1. Lokasi peristiwa

    Dilansir BBC, peristiwa 17 Juni 2024 itu terjadi ketika Angkatan Laut dan Penjaga Pantai Filipina sedang mengirimkan pasokan kepada sejumlah anggota militer Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal, kawasan Laut China Selatan atau perairan sekitar Filipina.

    Second Thomas Soal adalah perairan yang menjadi pusat sengketa antara kedua negara. Filipina sengaja menempatkan sebuah kapal tua milik angkatan laut untuk menegakkan klaimnya.

    Para analis mengatakan bahwa menghambat aliran pasokan ke kapal yang dijadikan Filipina sebagai pos terdepan dapat menyebabkan jatuhnya pos tersebut ke laut. Hal ini akan memungkinkan Beijing untuk mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut.

    2. Aparat China naiki kapal Filipina

    Area itu sering menjadi lokasi bentrokan antara Manila dan Beijing beberapa waktu terakhir, terlebih setelah China meningkatkan upayanya untuk memaksakan klaim atas perairan yang menjadi sengketa banyak negara tersebut.

    “Personel Penjaga Pantai China secara ilegal menaiki RHIBS (perahu karet jenis rigid hulled),” ucap Komandan Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Laksamana Muda Alfonso Torres, saat berbicara kepada wartawan, dalam keterangan resmi pertama Manila soal konfrontasi itu, dilansir AFP, Rabu (19/6) kemarin.

    Halaman selanjutnya, kedua negara saling menyalahkan:

    3. Filipina salahkan China

    Kepala staf angkatan bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner menuduh kapal-kapal China sengaja menabrak kapal-kapal Filipina. Aparat penjaga pantai China kemudian dituduh menaiki kapal-kapal tersebut dan menyita persenjataan di dalamnya.

    “Mereka tidak mempunyai hak atau wewenang hukum untuk membajak operasi kami dan menghancurkan kapal-kapal Filipina yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif kami,” kata Jenderal Brawner kepada wartawan.

    4. China salahkan Filipina

    Atas peristiwa di Laut China Selatan tersebut, pemerintah China menyalahkan Filipina. Mereka menyebut kapal-kapal Filipina menabrak kapanya lebih dahulu.

    “Kapal-kapal Filipina… sengaja menabrak kapal-kapal China. Selain itu, personel Filipina menyiramkan air dan melemparkan benda-benda ke arah staf administrasi China. Tindakan ini jelas meningkatkan ketegangan di laut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/6/2024).

    5. Aparat China pakai sajam

    Kepala staf angkatan bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengatakan aparat penjaga pantai China menggunakan senjata tajam. Dilansir BBC, penjaga pantai China menggunakan pisau, mengacungkan pedang, hingga tombak.

    “Kami melihat di video bagaimana [aparat] China bahkan mengancam personel kami dengan mengarahkan pisau mereka ke personel kami,” kata Jenderal Brawner.

    Dilansir AFP, Komandan Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Laksamana Muda Torres menjelaskan bahwa para personel Angkatan Laut Filipina diperintahkan untuk tidak memperlihatkan senjata mereka dalam konfrontasi pada Senin (17/6) waktu setempat itu. Ditambahkan oleh Torres bahwa Penjaga Pantai China kemudian “dengan senjata menusuk” perahu-perahu karet milik Filipina.

    Halaman selanjutnya, tentara Filipina kehilangan jempol:

    6. Aparat China rusak barang-barang

    Jenderal Romeo Brawner dari Filipina mengatakan aparat Penjaga Pantai China juga menyita sejumlah senjata dan menghancurkan barang-barang termasuk motor dan melubangi perahu karet di dalam kapal Filipina.

    Insiden itu, tambahnya, merupakan “pembajakan”.

    Kata Laksamana Muda Torres (pihak Filipina), Penjaga Pantai China kemudian “dengan senjata menusuk” perahu-perahu karet milik Filipina.

    7. Tentara Filipina kehilangan jempol

    Seorang tentara Filipina kehilangan jempolnya ketika kapalnya ditabrak, kata sang jenderal. China membantah aparat mereka sebagai pihak yang bersalah seraya mengatakan bahwa para personel penjaga pantai telah bersikap “terkendali”.

    8. China bantah bertindak ngawur

    Filipina menuduh China ngawur karena menerjang batas Zona Ekonomi Eksklusif Filipina dan menghancurkan kapal-kapal Filipina, serta melakukan pembajakan kapal Filipina. Menurut Beijing, tindakan aparatnya sudah sesuai ketentuan, tidak ada yang salah. Itu adalah tindakan menangani transportasi ilegal.

    “Langkah-langkah penegakan hukum yang diambil oleh Penjaga Pantai China di lokasi tersebut profesional dan terkendali,” tegas Jubir Menlu China, Lin Jian.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/fas)

  • Saling Tuding Soal Pecandu Narkoba, Apakah Aliansi Marcos-Duterte Terputus?

    Saling Tuding Soal Pecandu Narkoba, Apakah Aliansi Marcos-Duterte Terputus?

    Manila

    Dua dinasti politik yang paling berpengaruh di Filipina, yaitu keluarga Duterte dan Marcos, saling melontarkan kritik dan diprediksi akan mengalami perpecahan. Namun, apakah mungkin hal itu terjadi dan apa risiko yang muncul jika mereka akhirnya ‘bercerai’?

    Dengan gaya yang bombastis, mantan Presiden Filipina yang terkenal dengan kebijakan perang melawan narkoba, Rodrigo Duterte, mengatakan kepada para pendukungnya Januari silam bahwa penggantinya, Ferdinand “Bongbong” Marcos Jr., adalah pecandu narkoba.

    Tidak berdiam diri, Marcos yang saat ini menjadi Presiden Filipina membalas dengan mengatakan bahwa Duterte melontarkan hinaan itu pasti di bawah pengaruh opioid atau obat pereda nyeri kategori narkotika.

    Saling balas ini disebut sebagai salah satu sinyal terkuat yang menunjukkan adanya keretakan dalam aliansi yang mengantarkan Marcos meraih kemenangan bersejarah pada pemilu 2022 lalu. Sekutu Marcos dalam pesta demokrasi itu adalah putri Rodrigo, Sara Duterte, yang kini menjabat sebagai wakil presiden.

    Sedari awal, para analis telah memprediksi terjadinya ‘perceraian’ di antara dua dinasti politik paling berkuasa di Filipina, Duterte dan Marcos.

    Tanda-tanda perpecahan semakin menguat di tengah perselisihan publik dan meningkatnya perbedaan pendapat antara dua dinasti ini mengenai agenda politik.

    Namun memutuskan untuk berpisah mungkin bukan pilihan bagi Marcos maupun Duterte, yang menjual diri kepada pemilih mereka sebagai “UniTeam”.

    Keretakan dalam aliansi

    Ayahnya, Rodrigo Duterte, menunjukkan ketidaksenangan dengan jelas atas keputusan Sara itu.

    Sara dipandang sebagai pewaris politik Duterte. Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, Sara adalah Wali Kota Davao City, jabatan yang dipegang Duterte selama bertahun-tahun sebelum melangkah menjadi presiden pada tahun 2016.

    Aliansi Sara dengan Marcos, putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, tidak mengejutkan para analis.

    Kedua kandidat ini berisiko kalah jika saling bertarung satu sama lain karena dukungan akan terpecah. Pendukung Sara mayoritas berada di wilayah selatan Filipina, sedangkan dukungan Marcos terpusat di utara.

    Dengan berkoalisi, mereka telah menyatukan kubu masing-masing dan memenangkan suara mayoritas Filipina pada pemilu tahun 2022.

    Baca juga:

    Banyak pengamat memprediksi Sara Duterte akan mencalonkan diri sebagai presiden pada 2028 mendatang. Konstitusi Filipina melarang Marcos untuk mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun yang kedua sebuah pembatasan yang coba dia hapus, tuduh Duterte.

    Marcos mengatakan dia mendukung reformasi hukum yang akan memudahkan peraturan bagi bisnis asing, menarik lebih banyak investasi dan lapangan kerja ke negara di Asia Tenggara yang berpenduduk 100 juta orang.

    Namun para pengkritiknya menuding upaya Marcus itu sebagai taktik “jahat” untuk melakukan perubahan politik yang memungkinkan dirinya mencalonkan diri lagi menjadi presiden.

    Batasan masa jabatan presiden yang diberlakukan sejak tahun 1986, setelah ayahnya Marcos digulingkan dari kekuasaan oleh protes rakyat, semakin menambah seruan protes.

    Keretakan ini berubah secara mengejutkan ketika Duterte (kiri) dan Marcos saling menuduh sebagai pecandu narkoba (Getty Images)

    Tapi ini bukan satu-satunya sumber perdebatan antara dua dinasti ini.

    Marcos melontarkan komentar-komentar yang tampaknya mengkritik perang Duterte terhadap narkoba, kebijakan yang telah merenggut ribuan nyawa dan membuatnya menjadi paria terbuang atau tersingkir dari komunitas internasional.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan pembunuhan masih terus terjadi, walaupun polisi mengklaim jumlahnya telah berkurang pada masa pemerintahan presiden yang baru.

    Selain itu, Marcos juga mendukung Amerika, berbeda dengan gaya kepemimpinan Duterte saat memerintah yang dekat dengan Beijing.

    Marcos memberikan akses yang lebih luas ke pasukan Amerika atas pangkalan militer di Filipina. Marcos juga meningkatkan latihan militer tahunan antara dua negara dan menggunakan posisi strategis Filipina di Pasifik untuk menggalang dukungan, tidak hanya dari Washington tetapi juga Jepang.

    Baca juga:

    Hingga kini, Marcos juga belum mundur dari ‘permainan kucing-kucingan’ yang mematikan dengan China di perairan Laut China Selatan yang bersengketa.

    Di sisi lain, Rodrigo Duterte menolak untuk menyerukan kemenangan Filipina di pengadilan internasional terhadap klaim Beijing di Laut Cina Selatan selama masa jabatannya.

    Duterte berupaya menjalin hubungan yang lebih dekat dengan China, yang diduga sebagai respon terhadap kecaman dari negara-negara Barat atas perang narkoba yang dilakukannya.

    Ada juga pertengkaran kecil di antara dua kubu ini.

    Selain menjabat sebagai wapres, Sara Duterte juga ditunjuk menjadi menteri pendidikan di pemerintahan Marcos, meskipun secara terbuka dia mengatakan ingin menjadi menteri pertahanan.

    Sara mengatakan dia menerima keputusan itu untuk menghindari pembicaraan tentang dugaan adanya keretakan dalam koalisi.

    Sara juga diperiksa secara ketat oleh parlemen tahun lalu atas permintaannya untuk memberikan jutaan peso sebagai “dana rahasia” pengeluaran bersifat diskresi yang diperbolehkan oleh lembaga pemerintah.

    Sekutu Marcos kemudian memotong anggarannya, sebuah tindakan yang disebut memalukan sekaligus membuat marah.

    Permainan sinetron berisiko tinggi

    Melewati rangkaian perbedaan ini, keduanya masih menghindari saling menyerang secara langsung mungkin menandakan sebuah front persatuan untuk saat ini.

    Namun pihak-pihak lain dari kedua kubu ini jelas-jelas menginginkan keunggulan dalam menggaet opini publik, kata ilmuwan politik Cleve Arguelles, presiden perusahaan jajak pendapat WR Numero.

    Pada April lalu, setelah kedua pemimpin dinasti ini saling tuduh sebagai pecandu narkoba, Ibu Negara Liza Araneta-Marcos melakukan wawancara di YouTube.

    Liza mengatakan dirinya “terluka” karena Sara Duterte tidak melakukan intervensi ketika ayahnya menyebut presiden Marcos sebagai “pecandu”.

    Dalam balasan video singkatnya, Sara mengatakan “perasaan pribadi” ibu negara itu bukanlah bagian dari pekerjaannya.

    Liza Marcos, padahal, tidak pernah membahas politik secara terbuka. Wawancara mengejutkan ini adalah upaya untuk “mengalahkan Duterte dalam permainan mereka sendiri”, Arguelles menganalisis.

    Liza Marcos tidak bisa menandingi komentar Rodrigo Duterte yang menohok – dia terkenal karena pernyataannya yang seksis, mengutuk Paus Francis dan mantan presiden AS Barack Obama.

    Tapi, Liza bisa dan memang membangun sebuah karakter sinetron yang dicerca namun ditonton oleh jutaan orang Filipina yaitu Si pengkhianat.

    “Ibu negara mencoba menggunakan emosi dibandingkan membingkainya dengan cara lain. Kami punya dugaan pengkhianatan, keluarga telah disakiti,” kata Arguelles.

    “Ini seperti sinetron.”

    Sara Duterte (kiri) dan Liza Marcos (kanan) (Getty Images)

    Arguelles mengatakan gaya ini sangat berbeda dengan Rodrigo Duterte, yang merupakan “ahli… kritik publik”.

    Duterte secara rutin mengkritik Marcos karena menjadi pemimpin yang “lemah” sebuah pesan yang kini digaungkan oleh putranya Sebastian, Wali Kota Davao City, yang bahkan meminta presiden untuk mengundurkan diri.

    “Keluarga Marcos terpaksa merespons. Jika tidak, mereka akan tertinggal,” kata Arguelles.

    Bagi Sara Duterte, keluar dari aliansi dengan Marcos dapat menyebabkan dinastinya dikucilkan dari pemerintahan.

    Hal ini juga bisa menjerat ayahnya untuk dituntut di Filipina dan luar negeri atas tuduhan pembunuhan ratusan tersangka pengguna narkoba oleh polisi selama masa jabatannya.

    Selain itu, keputusan berisiko itu juga dapat merugikan peluang Sara mencalonkan diri pada pemilihan presiden tahun 2028. Para pemilih di Filipina tidak suka melihat presiden dan wakil presiden mereka bertengkar, kata Arguelles.

    Dua wakil presiden terakhir kalah dalam pencalonan mereka setelah berselisih dengan presiden yang mencalonkan diri bersama mereka.

    “Ada kebutuhan praktis bagi mereka untuk tetap bersatu,” tambahnya, setidaknya hingga pemilu paruh waktu pada 2026, yang akan menjadi referendum bagi petahana.

    Kedua belah pihak berharap untuk memenangkan parlemen dan badan-badan lokal, yang akan meningkatkan agenda politik masing-masing.

    “Jika mereka terpecah, mereka akan menjadi sangat rentan,” kata Arguelles.

    “Ini akan menjadi pertandingan bola bagi siapa pun.”

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Filipina-AS Latihan Perang Tangkal Invasi di Laut China Selatan

    Filipina-AS Latihan Perang Tangkal Invasi di Laut China Selatan

    Manila

    Pasukan militer Filipina dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan militer gabungan yang melibatkan penembakan rudal dan artileri untuk menangkal “invasi” di Laut China Selatan. Latihan perang antara kedua negara bersekutu ini digelar di area pantai utara Filipina pada Senin (6/5) waktu setempat.

    Seperti dilansir AFP, Senin (6/5/2024), latihan militer gabungan ini dilaksanakan beberapa hari setelah pemerintah Filipina melayangkan protes terhadap otoritas China terkait manuver “berbahaya” kapal-kapal Penjaga Pantai Beijing di perairan regional, terutama Laut China Selatan.

    Dalam latihan perang ini, ribuan tentara melakukan manuver darat, laut dan udara dengan latar belakang meningkatnya konfrontasi antara kapal China dan Filipina di sekitar perairan dangkal di Laut China Selatan yang diklaim oleh Manila, juga peningkatan aktivitas udara dan laut Beijing di sekitar Taiwan.

    Tentara-tentara AS, menurut laporan jurnalis AFP di lokasi, berkumpul di area bukit pasir di pantai barat laut Pulau Luzon — berjarak sekitar 400 kilometer sebelah selatan Taiwan — menembakkan lebih dari 50 peluru howitzer 155 mm ke arah target mengambang berjarak sekitar 5 kilometer di lepas pantai.

    Tentara Filipina kemudian menindaklanjutinya dengan menembakkan rentetan roket yang dimaksudkan untuk melemahkan para penyerang, sebelum pasukan kedua negara menyelesaikan tugas mereka dengan senapan mesin, rudal Javelin, dan lebih banyak peluru artileri.

    Komandan Pasukan Ekspedisi Marinir Pertama AS, Letnan Jenderal Michael Cederholm, menyebut latihan perang itu “untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan terburuk” dengan “mengamankan medan maritim utama”.

    “Ini dirancang untuk mengusir invasi,” ucap Cederholm saat berbicara kepada wartawan di lokasi latihan militer tersebut.

    “Sisi barat laut kami lebih terbuka. Karena permasalahan regional yang kita hadapi… kita harus sudah berlatih dan mengorientasikan diri di wilayah kita sendiri,” ujar direktur latihan militer Filipina, Mayor Jenderal Marvin Licudine, kepada AFP sebelum latihan tembak digelar di area bukit pasir La Paz, dekat kota Laoag.

    Lebih dari 16.700 tentara Filipina dan AS terlibat dalam latihan militer bersama itu, yang juga merupakan latihan tahunan dengan nama Balikatan atau yang berarti “bahu-membahu”.

    China mengklaim hampir seluruh wilayah perairan Laut China Selatan, meskipun ada putusan pengadilan internasional yang menyatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum.

    China mengerahkan ratusan kapal penjaga pantai, kapal angkatan laut dan kapal-kapal lainnya untuk berpatroli juga memiliterisasi perairan.

    Filipina sebelumnya menuding Penjaga Pantai China merusak sebuah kapal Penjaga Pantai Filipina dan sebuah kapal pemerintah lainnya dalam serangan meriam air di sekitar Scarborough Shoal, yang menjadi sengketa dan dikuasai Beijing di Laut China Selatan.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kekeringan Menyingkap Kota Berusia 300 Tahun yang Hilang di Filipina

    Kekeringan Menyingkap Kota Berusia 300 Tahun yang Hilang di Filipina

    Manila

    Fenomena cuaca panas terik di Filipina mengakibatkan sebuah bendungan besar di negara itu mengering sampai-sampai memunculkan puing-puing kota berusia hampir 300 tahun.

    Kota Pantabangan ditenggelamkan pada tahun 1970-an untuk kepentingan pembangunan waduk. Pada keadaan ekstrem yang langka ketika cuaca kering dan panas kota ini muncul dari permukaan air.

    Munculnya kembali Kota Pantabangan ini terjadi karena hampir separuh Filipina tengah dilanda kekeringan di beberapa daerah, suhu mencapai titik tertinggi.

    Marlon Paladin, seorang ahli dari dinas pemerintahan yang mengoperasikan bendungan itu, mengatakan kepada AFP bahwa sejak bendungan itu dibangun, ini adalah waktu terlama kota yang hilang tersebut berada di atas air

    Panas yang ekstrem mengganggu keseharian jutaan warga Filipina. Sekolah-sekolah ditutup selama berhari-hari dan para pekerja kantoran disarankan untuk bekerja dari rumah.

    Kota Pantabangan ditenggelamkan pada tahun 1970-an untuk kepentingan pembangunan waduk. Pada kondisi ekstrem yang langka ketika cuaca kering dan panas kota ini muncul dari permukaan air. (Getty Images)

    Benison Estareja, ahli meteorologi dari badan cuaca milik pemerintah Pagasa, berkata kepada BBC News bahwa suhu udara masih bisa sedikit lebih panas dalam beberapa hari mendatang.

    “Dampak umum perubahan iklim terhadap Filipina adalah suhu yang lebih hangat. Panas kita alami sekarang ini dapat terus meningkat dalam beberapa hari mendatang,” ujar Estareja.

    Filipina termasuk negara paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Musim penghujan bisa membawa badai bak monster, seperti Topan Super Haiyan salah satu topan terkuat dalam sejarah pada tahun 2013.

    Waduk Pantabangan menyediakan air untuk persawahan di wilayah sekitar. (Getty Images)

    “Ketinggian air bendungan akan turun, termasuk di Pantabangan dan daerah lainnya,” imbuh Estareja.

    Berdasarkan data resmi, tinggi muka air sudah turun hampir 50 meter dari level normal yang paling tinggi yakni 221 meter.

    Paladin mengatakan kepada AFP bahwa reruntuhan Kota Pantabangan mulai muncul kembali pada bulan Maret karena daerah tersebut hampir tidak mendapat hujan.

    Munculnya kembali reruntuhan tersebut telah menarik wisatawan ke kota yang berjarak sekitar 202 kilometer di utara Manila.

    Baca juga:

    Musim panas dan kemarau di Filipina saat ini diperparah oleh El Nino atau pemanasan tidak normal di permukaan air di Samudra Pasifik. Seluruh pantai timur negara kepulauan ini menghadap ke Pasifik.

    Seperti diberitakan kantor berita Reuters, sekolah-sekolah di Filipina ditutup dan pemerintahan setempat memperingatkan kelebihan beban di jaringan listriknya.

    Pada hari Minggu (28/04), Kementerian Pendidikan Filipina membatalkan kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari. Kondisi ini mirip dengan Bangladesh yang juga memberlakukan penangguhan sekolah dan berdampak terhadap 33 juta siswa.

    “Kami mendapatkan laporan-laporan para siswa dan guru mengalami tekanan darah tinggi, sakit kepala, hingga pingsan dalam beberapa hari terakhir,” tutur Benjo Basas, ketua Teachers Dignity Coalition, kepada stasiun radio DWPM.

    Sisa-sisa Kota Pantabangan yang kembali muncul ke permukaan menjadi daya tarik wisata. (Getty Images)

    Badan cuaca Filipina menyebut indeks panas suhu aktual yang dirasakan oleh tubuh termasuk kelembaban relatif diperkirakan akan tetap berada pada rekor 45 derajat Celcius.

    Kisaran ini dikategorikan “bahaya” karena kondisinya dapat memicu serangan panas akibat paparan yang berkepanjangan.

    Gelombang panas juga menekan pasokan listrik di pulau utama Luzon yang menyumbang tiga perempat dari hasil ekonomi Filipina.

    Operator jaringan listrik Filipina menyatakan cadangan listrik di sana menipis setelah 13 pembangkit listrik ditutup awal bulan ini.

    Orang-orang mengunjungi sisa-sisa kota tua Pantabangan yang tenggelam pada 28 April 2024 di provinsi Nueva Ecija, Filipina. (Getty Images)

    Bagaimana dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya?

    Negara-negara di seluruh Asia Tenggara sudah mengeluarkan berbagai peringatan kesehatan menjelang gelombang panas parah yang mematikan.

    Di Myanmar, suhu udara melonjak di atas 45 derajat Celcius.

    Adapun di Vietnam, media pemerintah memberitakan bagaimana masyarakat berupaya kabur dari sengatan panas dengan mengunjungi mal-mal ber-AC di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh.

    Badan cuaca nasional Vietnam mengeluarkan peringatan risiko kebakaran hutan, dehidrasi, dan serangan panas.

    Pada Minggu (28/04), otoritas cuaca Vietnam melaporkan suhu maksimum di beberapa bagian di wilayah utara dan tengah Vietnam berkisar antara 40,2 dan 44,0 derajat Celcius.

    Di Vietnam, orang-orang berlindung dari panas dengan menyambangi pusat perbelanjaan. (Getty Images)

    Di sisi lain, perusahaan listrik negara Vietnam mendesak konsumen untuk tidak menggunakan AC secara berlebihan mengingat konsumsi listrik mencapai rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir.

    Di Thailand, suhu di Bangkok dan wilayah tengah dan utara negara itu diperkirakan akan melampaui 40 derajat. Badan meteorologi menyarankan orang-orang untuk menghindari berada di luar ruangan untuk waktu yang lama.

    Di Lampang, kota Thailand bagian utara, suhu melonjak hingga 44,2 derajat Celcius di pada 22 April. Departemen meteorologi pada Senin (29/04) memperkirakan panas ekstrem akan berlanjut pekan ini.

    Kementerian Kesehatan Thailand sendiri menyatakan 30 orang meninggal akibat sengatan panas antara Januari dan 17 April tahun ini. Pada tahun 2023, 37 orang dilaporkan meninggal karena sengatan panas.

    Sementara di Malaysia, badan meteorologi setempat pada hari Minggu (28/04) mengumumkan peringatan cuaca panas untuk 16 daerah yang suhunya mencapai antara 35 dan 40 derajat Celcius selama tiga hari berturut-turut.

    Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan sebanyak 45 kasus penyakit terkait panas meski tidak disebutkan kapan kasus-kasus itu mulai dilacak. Dalam pernyataannya, kementerian melaporkan dua kematian akibat serangan panas.

    Di negara tetangga Singapura, layanan meteorologi setempat mengatakan suhu di sana bisa melampaui tahun 2023 yang merupakan tahun terpanas keempat di Singapura sejak pencatatan dimulai pada 1929.

    Hari terpanas Singapura tercatat pada 13 Mei 2023 ketika suhu maksimum harian tertinggi mencapai 37 derajat Celcius.

    Sejak bulan lalu, beberapa sekolah melonggarkan aturan seragam supaya para siswa boleh mengenakan pakaian olahraga yang lebih nyaman di tengah panas yang bertubi-tubi.

    Bagaimana dengan negara kita?

    Di Indonesia, memanasnya suhu mendorong peningkatan kasus demam berdarah, infeksi yang dibawa nyamuk. Kementerian Kesehatan menyatakan angkanya naik lebih dari dua kali lipat menjadi 35.000 dari 15.000 setahun sebelumnya.

    Juru bicara Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan kepada kantor berita Antara bahwa pola cuaca El Nino telah memperpanjang musim kemarau sementara suhu yang lebih panas mempercepat siklus hidup nyamuk penyebab demam berdarah.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini