kab/kota: Manggarai

  • Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas saat Jakarta Running Festival 25-26 Oktober, Simak Rute Alternatifnya – Page 3

    Ada Pengalihan Arus Lalu Lintas saat Jakarta Running Festival 25-26 Oktober, Simak Rute Alternatifnya – Page 3

    Kemudian, arus lalu lintas dari arah Barat (Stasiun Karet) menuju Timur (Manggarai) dapat melalui Jalan RM Margono Djojohadikoesoemo – Jalan Galunggung – Jalan Sultan Agung, dan seterusnya.

    Sementara itu, kendaraan dari arah Timur (Manggarai) menuju Barat (Tanah Abang) dapat menggunakan rute Jalan Sultan Agung – Jalan Galunggung – Jalan Karet Pasar Baru Timur III – Jalan Karet Pasar Baru Timur II – Jalan RM Margono Djojohadikoesoemo, dan seterusnya.

    Adapun arus lalu lintas dari arah Utara (Tanah Abang) menuju Timur (Kampung Melayu) dapat melalui Jalan Mas Mansyur – Jalan Prof. Dr. Satrio atau JLNT Dr. Satrio – Jalan Casablanca Raya – Jalan KH Abdullah Syafei, dan seterusnya.

    Selanjutnya, lalin dari arah Timur (Kampung Melayu) menuju arah Utara (Tanah Abang) dapat menggunakan Jalan KH Abdulah Syafei-Jalan Casablanca Raya-JLNT Dr. Satrio atau Jalan Dr. Satrio-Jalan Mas Mansyur-dan seterusnya.

    Lalu, lalin dari arah Barat (Slipi) menuiu arah Timur (Cawang) dapat menggunakan Jalan Gatot Subroto-Simpang Susun Semanggi-Jalan S Parman-dan seterusnya.

    Berikutnya, lalin dari arah Timur (Cawang) menuju arah Barat (Slipi) dapat menggunakan Jalan Gatot Subroto-Jalan Rasuna Said-Jalan Prof. Dr. Satrio-Jalan Mas Mansyur-Jalan Penjernihan-Jalan Pejompongan Raya-Jalan Tentara Pelajar-Jalan S Parman-dan seterusnya.

    Terakhir, lalin dari Jalan Senopati atau Jalan Pattimura menuju Gelora Bung Karno dapat menggunakan Jalan Hang Lekir 1-Jalan Hang Tuah Raya-Jalan Hang Lekir IV-Jalan Hang Lekir 2-Jalan Hang Lekir 1-Jalan Asia Afrika-Jalan Gerbang Pemuda-dan seterusnya.

     

  • Ada Marathon di DKI, Ruas Jalan Ini Ditutup Sementara 25-26 Oktober!

    Ada Marathon di DKI, Ruas Jalan Ini Ditutup Sementara 25-26 Oktober!

    Jakarta

    Jakarta Running Festival (JRF) 2025 akan digelar selama dua hari, yakni pada 25 dan 26 Oktober. Untuk menyukseskan lomba lari tersebut, ada langkah penyesuaian lalu lintas demi keamanan, keselamatan, dan kelancaran JRF 2025.

    Direktur Utama PT Kelompok Lari Anak Bangsa, Dickie Widjaja mengatakan bahwa JRF tahun ini, akan diikuti sekitar 27.000 lebih pelari. Angka ini naik sekitar 68 persen dari JRF edisi sebelumnya, yang diikuti sekitar 16.000 pelari.

    “Karena skalanya naik besar sekali ya. Satu pastinya racepack collection, tahun ini kami menyediakan dua area terpisah. Secara counter-nya itu naik 350 persen dari tahun lalu. Harapannya runners itu nggak ngantri,” kata Dickie kepada awak media di Istora Senaya, Jakarta Selatan, Kamis (23/10/2025).

    “Untuk penutupan jalan dan juga barikade, kami kerja sama dengan Pemprov, Dishub, Satpol PP, dan lain-lain. Ingin memastikan keselamatan para pelari ketika mereka berlari di rute.

    Berikut ini, rincian ruas jalan yang akan ditutup sementara dan rute alternatif selama pelaksanaan wondr Jakarta Running Festival 2025

    Sabtu, 25 Oktober 2025

    Waktu Penutupan: Pukul 03.30 – 08.30 WIB

    Ruas Jalan Terdampak:

    Jalan Jenderal SudirmanJalan Gatot SubrotoJalan Gerbang PemudaJalan MH Thamrin (khusus area Bundaran HI)Jalan Sisingamangaraja

    Rute Alternatif:

    Utara (Sarinah) → Selatan (Blok M): Thamrin – Imam Bonjol – Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo.Teluk Betung → Menteng (Timur): Sudirman – Thamrin – Medan Merdeka Barat – Imam Bonjol.Menteng (Timur) → Tanah Abang (Barat): Hos Cokroaminoto – Wahid Hasyim – Mas Mansyur.St. Karet (Barat) → Manggarai (Timur): RM Margono Djojohadikoesoemo – Galunggung – Sultan Agung.Manggarai (Timur) → Tanah Abang (Barat): Sultan Agung – Galunggung – Pasar Baru Timur III – RM Margono.Tanah Abang (Utara) → Kampung Melayu (Timur): Mas Mansyur – Prof Dr Satrio – Casablanca – KH. Abdullah Syafei.Kampung Melayu (Timur) → Tanah Abang (Utara): KH Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur.Slipi (Barat) → Cawang (Timur): Gatot Subroto – Simpang Semanggi – S Parman.Cawang (Timur) → Slipi (Barat): Gatot Subroto – Rasuna Said – Mas Mansyur – Penjernihan – Pejompongan – Tentara Pelajar – S Parman.Senopati/Pattimura → GBK: Hang Lekir 1-4 – Asia Afrika – Gerbang Pemuda

    Minggu, 26 Oktober 2025

    Waktu Penutupan: Pukul 03.00-09.00 WIB

    Ruas Jalan Terdampak:

    Jalan Jenderal SudirmanJalan Gatot SubrotoJalan Gerbang PemudaJalan Asia Afrika (simpang Gerbang Pemuda – simpang Pintu Satu Senayan)Jalan M.H. ThamrinJalan Medan Merdeka BaratJalan Medan Merdeka Selatan (sisi Utara)Jalan Imam Bonjol (Bundaran HI – Taman Suropati)Jalan Hos Cokroaminoto (Imam Bonjol – Rasuna Said, kecuali 1 lajur kiri masih bisa dipakai)Jalan HR Rasuna Said (sisi Timur & Barat, masih bisa lewat 1 lajur kiri)Underpass Mampang – KuninganJalan Sisingamangaraja

    Rute Alternatif:

    Harmoni → Senen: Juanda – Pos – Gedung Kesenian – Lapangan Banteng – Pejambon – Medan Merdeka Timur – Ridwan Rais – Kramat Kwitang – Pasar Senen.Harmoni → Kampung Melayu: Suryopranoto – Balikpapan – Cideng – Mas Mansyur – Dr Satrio – Casablanca – KH Abdullah Syafei.Harmoni → Blok M: Suryopranoto – Balikpapan – Tomang – S Parman – Pejompongan – Penjernihan – Pejompongan – Teuku Nyak Arief – Kyai Maja – Panglima Polim.

    Tanah Abang → Gambir: Abdul Muis – Majapahit – Juanda – Gedung Kesenian – Lapangan Banteng – Pejambon – Medan Merdeka Timur.Taman Suropati → Tanah Abang: Suropati – Teuku Umar – Cut Mutia – Menteng Raya – Ridwan Rais – Abdul Muis / Imam Bonjol – Hos Cokroaminoto – Galunggung – Karet Pasar Baru Timur.Sekitar Agus Salim → Blok M: Imam Bonjol – Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo – Panglima Polim.Sekitar Kusuma Atmaja → Tanah Abang: Hos Cokroaminoto – Rasuna Said – Casablanca – Mas Mansyur.Sekitar Sumenep/Blora → Blok M: Blora – Kendal – Latuharhary – Galunggung – Rasuna Said.

    St. Karet → Manggarai: RM Margono – Galunggung – Sultan Agung.Suropati → Tanah Abang: Madiun – Sultan Agung – Galunggung – RM Margono.Tanah Abang → Kampung Melayu: Mas Mansyur – Dr. Satrio – Casablanca – KH. Abdullah Syafei.Kampung Melayu → Tanah Abang: KH. Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur.Kampung Melayu → Palmerah: KH. Abdullah Syafei – Casablanca – Dr. Satrio – Mas Mansyur – Penjernihan – Palmerah Timur.Slipi → Pancoran: Pejompongan – Penjernihan – Mas Mansyur – Dr. Satrio – Casablanca – Rasuna Said – Gatot Subroto.

    Cawang → Slipi: Rasuna Said – Dr. Satrio – Mas Mansyur – Penjernihan – Pejompongan – Tentara Pelajar – Gatot Subroto – S. Parman.Cawang → Blok M: Terusan Rasuna Said – Tendean – Trunojoyo – Panglima Polim.Blok M → Harmoni: Panglima Polim – Kyai Maja – Kebayoran Baru – Teuku Nyak Arief – Lingkaran Putri Hijau – Tentara Pelajar – Balikpapan – Suryopranoto.

    Halaman 2 dari 7

    (dpy/up)

  • KCI Periksa Rangkaian KRL yang Berasap di Stasiun Tanjung Barat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 Oktober 2025

    KCI Periksa Rangkaian KRL yang Berasap di Stasiun Tanjung Barat Megapolitan 17 Oktober 2025

    KCI Periksa Rangkaian KRL yang Berasap di Stasiun Tanjung Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Manajer Humas KAI Commuter (KCI), Leza Arlan mengatakan, pihaknya masih memeriksa rangkaian KRL yang mengeluarkan asap di Stasiun Tanjung Barat, Jumat (17/10/2025) pagi.
    Belum diketahui penyebab munculnya asap putih dari bawah gerbong tersebut.
    “Saat ini masih dalam pengecekan oleh petugas,” kata Leza saat dikonfirmasi, Jumat.
    Imbas kejadian ini, layanan KCI sempat mengalami keterlambatan selama 12 menit.
    Penumpang diminta turun dari gerbong untuk memudahkan petugas memeriksa kondisi bawah gerbong.
    “Terjadi keterlambatan Commuter Line No. 1207 tersebut karena dilakukan pengecekan oleh petugas di Stasiun Tanjungbarat sehingga mengalami keterlambatan 12 menit,” ujar dia.
    Kemudian, perjalanan dilanjutkan dengan mengantarkan penumpang hingga Stasiun Jakarta Kota.
    Setelah itu, kereta tersebut kembali ke Stasiun Manggarai untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Selanjutnya rangkaian tersebut dilakukan pengecekan lebih lanjut di Dipo Manggarai,” ucap Leza.
    Kejadian ini disampaikan seorang penumpang melalui unggahan instagram yang kemudian diunggah kembali oleh akun @infobekasi.coo.
    Adapun penumpang disebut sudah mencium bau menyengat saat kereta masih dalam perjalanan.
    Kemudian, setibanya di Stasiun Tanjung Barat, penumpang diminta turun.
    “Di gerbong wanita, kok bau asep nyengat, kayak sesuatu kebakar. Sampai di Stasiun Tanjung Barat ada yg teriak, ‘semuanya turun,’” bunyi tulisan pada video itu, dikutip Jumat.
    Peron Stasiun Tanjung Barat langsung terlihat sesak dengan padatnya penumpang yang diminta keluar dari gerbong.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menhub Dudy Sidak Stasiun KRL Tanah Abang dan Manggarai, Ini Temuannya – Page 3

    Menhub Dudy Sidak Stasiun KRL Tanah Abang dan Manggarai, Ini Temuannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meninjau langsung pelayanan di dua stasiun KRL, yakni Stasiun Tanah Abang dan Stasiun Manggarai. Kedua stasiun tersibuk ini melayani hingga 150 ribu penumpang harian.

    Menhub Dudy lebih dahulu menyambangi Stasiun Manggarai. Beberapa fasilitas disorotinya, mulai dari eskalator, lift, ruang tunggu, hingga alur penumpang. Disampingi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), Bobby Rasyidin, Menhub Dudy melanjutkan peninjauan ke Stasiun Tanah Abang.

    Di lokasi tersebut, Menhub Dudy meninjau langsung alur sirkulasi penumpang, area hall utama, hingga lantai atas yang terus ditata agar lebih efisien dan nyaman.

    “Stasiun Tanah Abang melayani rata-rata sekitar 49 ribu pengguna per hari, sedangkan Stasiun Manggarai sekitar 15 ribu pengguna per hari. Jika ditambah dengan penumpang transit, totalnya kini lebih dari 150 ribu orang setiap hari,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (15/10/2025).

    Dia memastikan, setiap fasilitas publik, mulai dari eskalator, lift, hingga jalur sirkulasi penumpang, berfungsi optimal. Tujuannya agar masyarakat merasakan perjalanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman. 

    “Disamping fungsinya sebagait transit, stasiun menjadi ruang hidup yang menghubungkan masyarakat dengan kota,” ujar Anne.

    Simpul Integrasi Trasportasi

    Lebih dari sekadar titik keberangkatan, Stasiun Manggarai dan Tanah Abang kini menjadi bagian dari pengembangan empat simpul integrasi transportasi Jakarta bersama BNI City dan Dukuh Atas dalam konsep Transit Oriented Development (TOD). Melalui konsep ini, kawasan stasiun diubah menjadi pusat interaksi dan mobilitas yang berkelanjutan.

    “Transformasi ini bukan hanya pembangunan infrastruktur, tapi juga pembangunan pengalaman. Setiap rel yang dibangun adalah rel kehidupan — yang menyatukan mobilitas, kota, dan masa depan Indonesia,” ujar Anne.

     

  • Progres Konstruksi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 74,37%

    Progres Konstruksi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai Capai 74,37%

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) mengungkap progres konstruksi proyek LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai telah mencapai 74,37%. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2026.

    Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa saat ini proses konstruksi dalam tahap pengerjaan pada struktur atas dan jalur rel kereta atau trackwork.

    “Untuk pekerjaan di Stasiun Rawamangun sudah pada tahap finishing. Lalu di Stasiun Pramuka BPKP dan Matraman tengah melaksanakan pekerjaan arsitektur, sedangkan di Pasar Pramuka sedang pemasangan PCI [Precast Prestressed Concrete I] girder, dan di Stasiun Manggarai dilakukan pengerjaan struktur atas,” jelas Ari dalam keterangannya, dikutip Minggu (12/10/2025).

    Ari mengaku optimistis proyek senilai Rp4,1 triliun milik PT Jakarta Propertindo itu akan selesai tepat waktu sesuai target, sehingga dapat mendorong penggunaan transportasi umum lebih banyak sekaligus mengurai kemacetan di Jakarta.

    Dia menjelaskan bahwa proyek LRT Fase 1B akan menambah integrasi moda transportasi di Jakarta. Proyek ini secara khusus akan terintegrasi dengan Stasiun KRL dan Stasiun Kereta Api Bandara Manggarai.

    “Keberadaan LRT Jakarta Fase 1B ini akan menyempurnakan integrasi transportasi di Stasiun Manggarai. Masyarakat pun lebih mudah memilih moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhannya,” jelas dia.

    Sebelumnya, Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar menargetkan LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai dapat beroperasi di kuartal III/2026. 

    “Fase 1B yang dimulai dari Rawamangun atau Velodrome sampai dengan Manggarai, Insyaallah rencananya beroperasi di kuartal III pada 2026,” kata Ramdani dalam diskusi terarah bertema Menggali Potensi Green Sukuk untuk Pendanaan Infrastruktur Transportasi Ramah Lingkungan di DKI Jakarta di Jakarta, (15/7/2025).

    Dia mengatakan LRT Jakarta Fase 1B melengkapi fase 1 rute Velodrome-Pegangsaan Dua, sehingga total jalur operasi yang semula 5,8 km menjadi 12,2 km dan dapat mengangkut sekitar 80.000 penumpang secara bertahap.

  • Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi Megapolitan 5 Oktober 2025

    Stasiun Juanda Masih Penuh Usai HUT TNI, Gondangdia Sepi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Pemandangan kontras terlihat antara dua stasiun terdekat dari kawasan Monas, Jakarta Pusat, yaitu Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia usai HUT TNI pada Minggu (5/10/2025) malam.
    Berdasarkan pantauan
    Kompas.com
     pada pukul 18.45 WIB, Stasiun Juanda masih penuh sesak oleh penumpang yang antre untuk melakukan
    tap in
    di gerbang masuk.
    Antrean masih sangat padat dan mengular hingga area luar pintu stasiun yang berjarak hanya 1,5 km dari kawasan Monas.
    Aula Stasiun Juanda juga dipenuhi oleh penumpang yang duduk lesehan guna beristirahat setelah menghabiskan waktu di acara HUT TNI dan menerobos antrean di stasiun.
    Suasana di peron 2 Stasiun Juanda yang mengarah ke Manggarai juga dipadati stasiun.
    Sementara itu, kondisi yang berlainan terlihat di Stasiun Gondangdia, yang terletak kurang lebih 1,5 kilometer dari Stasiun Juanda.
    Pada pukul 19.10 WIB, situasi Stasiun Gondangdia terpantau relatif sepi.
    Tak terlihat adanya antrean atau kepadatan yang berarti di area gerbang masuk.
    Hanya adasekitar 20 orang yang hendak melakukan
    tap in
    dan mengantre dengan tertib.
    Aula Stasiun Gondangdia juga terlihat sepi, berbeda dari beberapa jam sebelumnya pada Minggu sore yang cukup dipadati penumpang untuk beristirahat.
    Area peron menuju Stasiun Manggarai juga terlihat tidak terlalu ramai.
    Meskipun begitu, para penumpang cukup kesulitan untuk memasuki kereta yang terisi penuh sesak oleh penumpang dari Stasiun Juanda.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam Megapolitan 5 Oktober 2025

    Usai HUT TNI, Antrean Masuk Stasiun Juanda Masih Mengular hingga Minggu Malam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com —
    Antrean penumpang untuk masuk ke Stasiun Juanda, Jakarta, masih mengular hingga Minggu (5/10/2025) malam seusai berakhirnya rangkaian peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-80 TNI.
    Berdasarkan pantauan Kompas.com pada pukul 18.32 WIB, para calon penumpang masih berdesak-desakan, baik di gerbang masuk stasiun maupun di peron kereta yang menuju ke arah Stasiun Manggarai.
    Sementara itu, aula Stasiun Juanda juga jauh lebih padat dibanding beberapa jam sebelumnya.
    Sejumlah penumpang pun duduk lesehan di area aula untuk beristirahat setelah melewati antrean panjang yang mengular hingga area luar stasiun.
    Sebagian penumpang juga memanfaatkan waktu untuk mengisi baterai telepon seluler mereka.
    Penumpang yang berhasil melakukan 
    tap in 
     memang tidak serta merta dapat naik ke peron untuk menumpangi kereta.
    Sebab, pihak KAI Commuter memberlakukan sistem buka tutup akibat lonjakan jumlah penumpang.
    Sementara itu, area peron 2 Stasiun Juanda yang mengarah ke Stasiun Manggarai juga sudah dipenuhi penumpang.
    Ketika kereta tiba, mereka berebut untuk dapat masuk ke dalam kereta.
    Sebagian penumpang pun mengingatkan penumpang lainnya untuk tidak saling berdesakan.
    “Sabar, woy, sabar, bahaya nanti!” teriak seorang bapak-bapak yang terhimpit saat mencoba memasuki gerbong kereta.
    Salah satu penumpang, ibu-ibu, pun sempat mengalami terjepit pada bagian jari tangannya saat pintu kereta menutup di tengah momen saling dorong para penumpang yang ingin masuk gerbong.
    Sementara itu, area peron 1 yang menuju ke arah Jakarta Kota justru tidak mengalami kepadatan serupa dan tergolong relatif sepi.
    Manajer Public Relations KAI Commuter Leza Arlan meminta pengguna untuk mencari alternatif stasiun selain Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia yang dipadati penumpang seusai acara peringatan HUT ke-80 TNI, Minggu (5/10/2025).
    “Kami mengimbau pengguna untuk mencari alternatif stasiun lain untuk naik dan turun Commuter Line,” kata Leza dalam siaran pers, Minggu.
    Leza menyarankan pengguna dengan tujuan Bekasi atau Cikarang agar menuju Stasiun Kemayoran, Stasiun Sudirman, atau Stasiun BNI City.
    Sementara itu, pengguna dengan tujuan Bogor dapat menggunakan Stasiun Sawah Besar atau Stasiun Cikini.
    “Lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,6 km – 2 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia,” ujar dia.
    Leza menyebutkan, terdapat 119.238 penumpang yang naik dan turun dari kereta Commuter Line di Stasiun Juanda dan Gondangdia pada hari ini.
    “Volume ini lebih tinggi 92 persen dibanding volume pada akhir pekan biasa. Sementara itu, di Stasiun Gondangdia tercatat sebanyak 60.988 orang, atau hampir empat kali lipat dari akhir pekan biasa,” ujar Leza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Penumpang KRL Menumpuk di Stasiun Juanda saat HUT TNI, Warga Berdesakkan dan Antrean Mengular hingga JPO – Page 3

    Lexa menyebut, untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    “Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City,” kata dia.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna KRL untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun.

    “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

     

  • Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Penumpang KRL Melonjak saat HUT TNI, Stasiun Gondangdia dan Juanda Terpadat

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Comuter Indonesia atau KAI Commuter melaporkan bahwa pada HUT TNI hari ini, 5 Oktober 2025, sampai dengan pukul 13.00 WIB, arus penumpang yang menggunakan KRL Jabodetabek meningkat 7,1% dari periode yang sama tahun lalu.

    Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menuturkan situasi dan kondisi stasiun-stasiun yang berada di kawasan Monas seperti Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia terpantau ramai dengan pengguna yang akan menuju dan dari tempat kegiatan HUT TNI.

    “Hingga pukul 13.00 WIB, tercatat sebanyak 418.899 orang yang telah naik. Stasiun Juanda sendiri tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak yaitu sejumlah 80.299 orang,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/10/2025). 

    Sementara itu, Stasiun Gondangdia juga tercatat sebagai stasiun tujuan dengan volume terbanyak setelah Juanda, yakni sebanyak 32.308 orang.

    Di stasiun transit Manggarai tercatat volume pengguna transit sebanyak 98.521 orang dan di Stasiun Tanah Abang sebanyak 50.530 orang.

    Untuk keselamatan pengguna saat menunggu di area peron, saat ini KAI Commuter memberlakukan rekayasa flow pengguna di Stasiun Juanda, Gondangdia dan stasiun transit Manggarai dengan buka tutup antrean untuk menuju peron stasiun jika telah padat.

    Adapun kepadatan stasiun telah terjadi sejak pagi tadi. KAI Commuter juga menyiagakan total personel pengamanan sebanyak 269 petugas dan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line yang mengacu pada hari kerja. 

    Untuk itu KAI Commuter mengimbau pengguna yang akan menuju atau dari kawasan Monas untuk menghindari kepadatan di Stasiun Juanda dan Gondangdia dengan naik dan turun di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar dan Stasiun Sudirman dan Stasiun BNI City.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8 – 3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” jelas Leza.

    Selain itu, KAI Commuter juga mengimbau agar penumpang dapat memilih stasiun-stasiun alternatif lainnya untuk menuju Kawasan Monas. Salah satunya adalah Stasiun Sawah Besar yang berlokasi sekitar 2,4 km dari Kawasan Monas dan Stasiun Tanah Abang yang berjarak hanya 2,2 km.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, berhati-hati dengan barang bawaan serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun. “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” tutupnya.

    Sebelumnya, KAI Commuter memprediksikan akan ada sekitar 942.000 penumpang yang menggunakan  KRL pada HUT TNI hari ini. 

  • Kawasan Sekitar Monas Padat, Naik Turun Kereta Disarankan di Stasiun Ini

    Kawasan Sekitar Monas Padat, Naik Turun Kereta Disarankan di Stasiun Ini

    Jakarta

    Stasiun-stasiun KRL sekitar Monas dipadati penumpang menyusul diselenggarakannya rangkaian acara HUT TNI ke-80 di kawasan tersebut. Untuk itu, KAI Commuter menyarankan penumpang KRL agar menggunakan stasiun-stasiun alternatif.

    Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menyampaikan hingga pukul 09.00 WIB pagi ini terpantau lonjakan pengguna Commuter Line yang turun di Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia. Setidaknya, Stasiun Juanda dan Stasiun Gondangdia mengalami lonjakan penumpang.

    “Hingga pukul 09.00 WIB tercatat sebanyak 38.004 orang yang turun di Stasiun Juanda, sedangkan di Stasiun Gondangdia sebanyak 15.168 orang,” ujar Leza dalam keterangannya, Minggu (5/10/2025).

    Tak hanya itu, stasiun-stasiun transit juga dipadati penumpang. Leza menyebut Stasiun Manggarai tercatat sebanyak 25.640 orang, dan di Stasiun Tanah Abang sebanyak 12.652 orang.

    Leza mengimbau agar pengguna mempertimbangkan naik atau turun menuju kawasan Monas di stasiun alternatif seperti Stasiun Sawah Besar pada lintas Bogor. Sedangkan pengguna lintas Bekasi/Cikarang diimbau untuk naik dan turun di Stasiun Sudirman dan BNI City.

    “Rata-rata lokasi stasiun ini hanya berjarak 1,8-3 km dari kawasan Monas, sehingga bisa menjadi alternatif jika terjadi kepadatan di Stasiun Juanda, Stasiun Gondangdia, dan stasiun transit Manggarai,” tambah Leza.

    Leza menyampaikan, KAI Commuter telah melakukan antisipasi untuk lonjakan pengguna ini, seperti melakukan penyekatan antrean pengguna yang akan menuju peron, seperti yang dilakukan di Stasiun Manggarai pada pagi ini.

    Selain itu, KAI Commuter juga menyiagakan total personel pengamanan sebanyak 269 petugas dan mengoperasikan sebanyak 1.063 perjalanan Commuter Line yang mengacu pada hari kerja.

    “Tenaga kesehatan dan mobil ambulans juga disiagakan untuk antisipasi lonjakan pengguna di stasiun-stasiun sekitar wilayah Monas,” imbuh Leza.

    KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan, serta mengikuti arahan dan instruksi dari petugas di stasiun. “Terlebih bagi pengguna yang membawa anak, pastikan anak-anak selalu dalam pengawasan selama perjalanan,” jelasnya.

    (acd/acd)