kab/kota: Manggarai

  • KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

    KCI Sebut Stasiun Karet Tak Langsung Ditutup, Butuh Kajian Lebih Lanjut

    Jakarta

    KAI Commuter Indonesia selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. Rencana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City disebut masih membutuhkan pembahasan mendalam.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus, dalam keterangannya, Jumat (3/1/2025).

    Dia mengatakan masih dibutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait terkait integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang.

    Dia mengatakan saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Joni mengatakan peningkatan kualitas dilakukan dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

    Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM. Joni mengatakan wacana integrasi Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City di Kawasan Dukuh Atas Jakarta atas pertimbangan faktor keselamatan dan memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta).

    Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan ke depannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang. Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

    Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti: Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” tutup Joni.

    (jbr/whn)

  • Masih Butuh Kajian, KAI Pastikan Stasiun Karet Tidak Langsung Ditutup

    Masih Butuh Kajian, KAI Pastikan Stasiun Karet Tidak Langsung Ditutup

    Jakarta, CNN Indonesia

    KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, memastikan operasional Stasiun Karet tidak akan tutup dalam waktu dekat.

    Pernyataan disampaikan terkait wacana yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus memaparkan rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, masih dalam proses kajian, serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.

    “Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” tegas Joni dalam pernyataan resminya Jumat (03/1).

    Selain masih membutuhkan pendalaman dengan sejumlah pihak, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City.

    Di antaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun. Tak hanya itu, KAI juga tengah membangun area bagi pelaku usaha, sehingga dapat mendukung pelaku UMKM.

    Wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, sebenarnya mempertimbangkan faktor keselamatan  dan bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

    Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan ke depannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

    Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

    Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam setahun terakhir (2024) sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.

    Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20% atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

    Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti: Bus Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko.

    “Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” tutup Joni.

    (agt/agt)

  • Integrasi Stasiun BNI City dan Karet, Waktu Tempuh KA Bandara Soetta Jadi 40 Menit

    Integrasi Stasiun BNI City dan Karet, Waktu Tempuh KA Bandara Soetta Jadi 40 Menit

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengungkapkan integrasi Stasiun BNI City dan Stasiun Karet akan membuat waktu perjalanan ke Bandara Soekarno Hatta makin singkat dari 56 menit menjadi 40 menit. 

    VP Corporate Communication KAI Commuter Joni Martinus mengatakan KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta makin efisien. 

    Integrasi membuat waktu tempuh perjalanan berkurang dari 56 menit menjadi 40 menit dari stasiun pemberangkatan awal Manggarai. 

    “Untuk mencapai tujuan tersebut, KAI Commuter akan berupaya memperbaiki infrastruktur prasarana pendukung dan layanan penumpang, serta mengoptimalkan fungsi strategis Stasiun BNI City,” kata Joni dalam keterangan resmi, Kamis (2/1/2024). 

    Guna dapat memangkas waktu tempuh, KAI dan pemangku kepentingan mengintegrasikan operasional Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City. 

    Sebab, berdasarkan riset dan pengamatan faktual yang dilakukan, posisi Stasiun Karet hanya berjarak 350 meter dari Stasiun BNI City.

    Melalui optimalisasi Stasiun BNI City, kata Joni, diharapkan Commuter Line Basoetta dapat menjadi pilihan utama calon penumpang pesawat dalam menuju bandara. 

    Sebab, stasiun yang berlokasi di Dukuh Atas tersebut, saat ini sudah terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya. 

    Stasiun BNI City, sebagai stasiun pemberangkatan Commuter Line, telah terintegrasi dengan Transjakarta, MRT, LRT, hingga JakLingko. 

    Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, sepanjang 2024 sudah mencatat sekitar 1,5 juta orang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta. 

    Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan akan melayani sekitar 20% atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta.

    Joni mengklaim pengguna Commuter Line akan terlayani lebih baik di Stasiun BNI City yang selama ini melayani rata-rata 2.408 orang atau sebanyak 100 orang pengguna per jam setiap hari. 

    Dari sisi kapasitas maksimal, Stasiun BNI City pun dapat menampung penumpang sebanyak 2.000 pengguna setiap jamnya. 

    Selain dapat menyingkat waktu perjalanan kereta, keberadaan Stasiun Karet dinilai sudah tidak layak. Berdasarkan data KAI, dalam satu jam pengguna Commuter Line yang masuk ke stasiun mencapai hampir 2 ribu penumpang, dengan waktu tunggu pemberangkatan selama 10 menit. Hal itu tentunya membutuhkan kapasitas ruang tunggu sebanyak 330 orang. 

    Padahal, saat ini hall Stasiun Karet hanya dapat menampung sekitar 150 orang, sehingga lebih beresiko terhadap keselamatan pengguna. Belum lagi akses menuju pintu masuk Stasiun Karet rentan memicu kemacetan lantaran berada dekat perlintasan. 

    “Jika digabung ke Stasiun BNI City, maka penumpang dapat menikmati fasilitas dan layanan yang optimal, dan tentunya lebih aman. KAI Commuter sebagai pengelola Commuter Line berkomitmen menjadikan safety atau keselamatan pengguna sebagai prioritas,” kata Joni. 

  • Belum Semua Warga Tahu Pembelian Token Listrik Diskon 50 Persen Ada Batas Maksimal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Januari 2025

    Belum Semua Warga Tahu Pembelian Token Listrik Diskon 50 Persen Ada Batas Maksimal Megapolitan 2 Januari 2025

    Belum Semua Warga Tahu Pembelian Token Listrik Diskon 50 Persen Ada Batas Maksimal
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sejumlah warga mengaku belum mengetahui adanya batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen yang berlaku selama Januari-Februari 2025.
    “Aku enggak tahu nih tentang batas pembelian listrik,” kata warga bernama Tyas (29) saat diwawancarai
    Kompas.com
    , Kamis (2/1/2025).
    Tyas mengatakan, informasi PLN mengenai diskon tarif listrik yang tersebar di media sosial tidak menjelaskan tentang batas pembelian.
    Oleh sebab itu, menurut Tyas, edukasi dari pemerintah dan PLN tentang batas pembelian
    diskon tarif listrik 50 persen
    masih kurang.
    “Jadi menurutku edukasinya masih kurang,” tambah Tyas.
    Senada dengan Tyas, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, bernama Desiana (30) juga menilai edukasi dari pemerintah dan PLN terkait batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen masih minim.
    Desiana justru tahu ada diskon tarif listrik 50 persen, termasuk batas maksimal pembeliannya, dari media sosial TikTok.
    “Kurang sih (edukasinya) karena saya tahu juga dari TikTok gitu, kayak ada orang kasih tahu bahwa ada diskon listrik 50 persen, bukan dari PLN langsung,” kata Desiana saat diwawancarai, Kamis.
    Rahmat (32) warga Manggarai, Jakarta Selatan, juga mengaku belum mengetahui adanya batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen.
    “Emang ada batasnya? Batasnya kayak gimana juga enggak tahu,” ucap Rahmat, Rabu (1/1/2025).
    Sedangkan Apri (25), warga Cilincing, Jakarta Utara, mengaku sudah memahami bahwa ada batas maksimal pembelian token listrik diskon 50 persen.
    “Udah tahu, jadi hanya sekitar Rp 1 jutaan untuk pembelian maksimalnya,” ucap Apri, Rabu.
    Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan diskon 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya terpasang hingga 2.200 VA.
    Kebijakan ini berlaku selama dua bulan yakni pada Januari dan Februari 2025 sebagai bagian dari paket insentif ekonomi.
    “Untuk menjaga daya beli serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah memberikan stimulus biaya listrik berupa diskon 50 persen kepada pelanggan rumah tangga PT PLN dengan daya terpasang hingga 2.200 VA. Kebijakan ini menyasar 81,42 juta pelanggan,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu di Jakarta, Selasa (31/12/2024) dikutip dari Antara.
    Diskon tarif listrik 50 persen
    ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024. Pelanggan dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA akan mendapatkan potongan tarif listrik secara otomatis melalui sistem PLN.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Warga: Percuma Potongannya Hanya 2 Bulan
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        2 Januari 2025

    Soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Warga: Percuma Potongannya Hanya 2 Bulan Megapolitan 2 Januari 2025

    Soal Diskon Tarif Listrik 50 Persen, Warga: Percuma Potongannya Hanya 2 Bulan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com 
    – Pemerintah memberikan diskon tarif listrik sebesar 50 persen untuk pelanggan rumah tangga mulai Rabu (1/1/2025).
    Meski disambut baik, sejumlah masyarakat menyayangkan
    diskon tarif listrik 50 persen
    ini hanya berlaku dua bulan saja.
    “Percuma lagian diskonnya cuma dua bulan saja,” ujar Rahmat warga Manggarai, Jakarta Selatan, Rahmat (32), saat diwawancarai Kompas.com, Kamis (2/1/2025).
    Rahmat mengungkapkan, masyarakat kelas menengah tidak terlalu banyak menggunakan listrik. Dalam sebulan dia hanya membeli token listrik sekitar Rp 300.000.
    “Masyarakat menengah enggak terlalu banyak menggunakan listrik, paling sebulan Rp 300.000, berarti kita hanya save uang Rp 150.000. Enggak sebanding dengan PPN 12 persen,” kata Rahmat.
    Sementara warga Cilincing, Jakarta Utara, bernama Apri (25) menilai, diskon tarif listrik 50 persen cukup membantu masyarakat.
    “Terkait kebijakan diskon listrik 50 persen sangat membantu kalangan bawah dan menengah, efeknya secara langsung masyarakat terbantu selama dua bulan ini,” ucap dia.
    Senada dengan Apri, warga Bekasi, Jawa Barat, Apri (29) juga menyambut baik diskon tarif listrik 50 persen ini.
    “Kalau aku pribadi sih menyambut baik diskon-diskon kayak gini, karena lumayan banget,” ujar Tyas.
    Namun, dia menduga diskon tarif listrik ini hanya untuk meredam kegelisahan warga karena kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen untuk barang-barang mewah.
    “Kayaknya pemerintah cuma meredam kemarahan masyarakat saja sementara,” kata Tyas.
    Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menetapkan diskon 50 persen untuk tarif listrik pelanggan rumah tangga PT PLN (Persero) dengan daya terpasang hingga 2.200 VA.
    Kebijakan ini berlaku selama dua bulan, yakni pada Januari dan Februari 2025, sebagai bagian dari paket insentif ekonomi.
    “Untuk menjaga daya beli serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pemerintah memberikan stimulus biaya listrik berupa diskon 50 persen kepada pelanggan rumah tangga PT PLN dengan daya terpasang hingga 2.200 VA. Kebijakan ini menyasar 81,42 juta pelanggan,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu di Jakarta, Selasa (31/12/2024) dikutip dari Antara.
    Diskon tarif listrik 50 persen
    ini diatur dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 348.K/TL.01/MEM.L/2024. Pelanggan dengan daya 450 VA, 900 VA, 1.300 VA, dan 2.200 VA akan mendapatkan potongan tarif listrik secara otomatis melalui sistem PLN.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Erick Thohir Ingin Ada Perbaikan Konektivitas Kereta Bandara

    Erick Thohir Ingin Ada Perbaikan Konektivitas Kereta Bandara

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berencana memperbaiki konektivitas kereta api bandara di Bandara Soekarno Hatta di Tangerang ke pusat kota DKI Jakarta.

    Menurutnya pengguna jasa bandara yang memanfaatkan kereta bandara selama ini terbilang sedikit.

    “Saya ingin ada perbaikan konektivitas,” kata Erick di Terminal 2F Soetta, Rabu (1/1).

    Erick menyebut jumlah penumpang baik domestik maupun internasional yangtahu atau menggunakan kereta bandara hari iniperlu ditingkatkan lagi.

    Ia pun telah meminta jajarannya untuk melakukan survei atau penjajakan akan itu.

    Erick bersama Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pun turut memikirkan agar transportasi umum itu juga tersambung dengan LRT.

    “Saya bilang, wah bagus pak, kita tinggal nunggu,” ucapnya.

    Erick turut meninjau KA Bandara Soetta menuju pusat kota Jakarta. Ia ditemani dengan sejumlah jajaran BUMN terkait.

    Saat ini, sudah ada rangkaian kereta yang menghubungkan Bandara Soetta ke pusat kota Jakarta.

    Pemberangkatan awal kereta tersebut mulai dari Stasiun Manggarai, berhenti di beberapa stasiun seperti Duri dan Batu Ceper dengan tujuan akhir Bandara Soetta.

    (nfl/sur)

    [Gambas:Video CNN]

  • Stasiun Karet Jakarta Bakal Ditutup, KAI Ungkap Alasannya

    Stasiun Karet Jakarta Bakal Ditutup, KAI Ungkap Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana akan menutup operasional Stasiun KRL Commuter Line Karet, Jakarta Pusat.

    Rencana tersebut pertama kali diungkap oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir usai meninjau kereta bandara dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang ke Stasiun BNI City Jakarta Pusat.

    “Ini yang tadi dibilang kan, bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di [Stasiun] Karet, ditutup,” ujar Erick kepada wartawan pada Rabu (1/1/2025).

    Rencana penutupan Stasiun Karet itu pun dibenarkan oleh Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, Rudi As Aturridha.

    Menurut Rudi, alasan penutupan Stasiun Karet itu lantaran jaraknya terlalu dekat dengan Stasiun BNI City, sehingga dirasa kurang efektif.

    Perlu diketahui, jarak antara Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City yakni sekitar 2,9 kilometer. Sehingga, dia menyebut bagi penumpang KRL yang ingin ke Karet dapat ditempuh dengan berjalan kaki.

    “Stasiun karet ditutup karena sudah dekat sekali dengan BNI City. Jadi, kalau orang yang mau ke Karet, dia tinggal jalan saja. Kan kita sudah buat yang selasarnya sampai ke BNI City. Sehingga trafiknya pun akan lebih cepat,” jelas Rudi.

    Adapun, penutupan Stasiun Karet masih dibahas dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Secara resminya, Stasiun Karet akan ditutup jika sudah ditetapkan dalam Grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2025.

    Alhasil, nantinya setelah operasional Stasiun Karet resmi ditutup, KAI hanya akan melayani naik atau turun penumpang KRL di Stasiun BNI City.

    Sebagai tambahan informasi, saat ini Stasiun Karet di Jakarta Pusat melayani rute KRL Commuter Line, di antaranya yaitu Karet-Bekasi, Karet-Cikarang, Karet-Angke, Karet-Kampung Bandan, Karet-Manggarai, Karet-Tambun, Karet-Duri.

    Adapun, Stasiun Karet terletak di Jalan K.H. Mas Mansyur, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Lokasi Stasiun Karet cukup strategis lantaran berdekatan dengan perkantoran, apartemen, kampus, hingga sekolah.

  • 1,2 Juta Orang Naik Commuter Line di Akhir Tahun 2024

    1,2 Juta Orang Naik Commuter Line di Akhir Tahun 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter mencatat jumlah pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024 sebanyak 1.276.209 orang.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan terjadi tren peningkatan pada akhir tahun 2024 dan memasuki Tahun Baru 2025.

    “Data KAI Commuter, Selasa (31/12), menunjukkan volume pengguna Commuter Line pada masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025, terutama hari terakhir 2024 mencapai 1.276.209 orang,” kata Joni dilansir dari Antara.

    Joni menyampaikan bahwa data itu sekaligus melewati proyeksi awal yang diperkirakan hanya mencapai 1.161.959. Angka itu bahkan melampaui torehan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang tercatat 985.136.

    “Bahkan di hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1), hingga pukul 13.30, di Jabodetabek sendiri terutama di Stasiun Manggarai saja sudah mencatat volume transit mencapai 67.723,” ujarnya.

    Lalu, disusul Stasiun Tanah Abang mencapai 41.407 penumpang dan Stasiun Duri 23.275 penumpang serta Stasiun Kampung Bandan sebanyak 16.327 penumpang.

    “Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter, sekaligus memperlihatkan antusiasme minat masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Commuter Line,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa masa natal dan tahun baru masih berlangsung terutama di Jabodetabek.

    Pihaknya menyatakan per akhir Desember 2024, jumlah pengguna Commuter Line tercatat 1.108.653. Angka itu melebihi catatan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang menyentuh angka 823.004.

    Sekaligus, kata Joni, lebih tinggi dari proyeksi 2024/2025 yang berada di angka 1.001.681 pengguna.

    Bahkan peningkatan itu tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di Wilayah II Bandung mencatatkan volume pengguna hingga 66 ribu, atau di posisi kedua dari sisi jumlah setelah Jabodetabek.

    “Ini juga memberikan sinyal, masa liburan natal dan tahun baru pun Commuter Line tetap jadi andalan masyarakat mengisi liburan, juga untuk berwisata, terlebih di kawasan yang terkenal dengan berbagai objek wisata,” ujar Joni.

    Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa di area Surabaya, jumlah pengguna Commuter Line tercatat mencapai 51.021 orang. Diikuti oleh area Yogyakarta dengan 25.615 pengguna, serta Prameks yang mencatatkan angka 3.238 pengguna.

    Selain itu, Commuter Line Basoetta juga mencatatkan 6.416 pengguna, sementara volume penumpang di area Merak mencapai 15.266, melebihi proyeksi yang diperkirakan hanya 11.515.

    “Sebelum masa natal dan tahun baru ini sendiri kami sudah berusaha maksimal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, mempersiapkan berbagai hal, agar berjalan sukses,” kata Joni lagi.

    Persiapan itu sudah dijalankan KAI Commuter sejak memasuki masa natal dan tahun baru per Kamis, 19 Desember 2024 hingga hari terakhir pada Minggu, 5 Januari 2025.

    Jabodetabek sebagai wilayah yang memiliki mobilitas tertinggi, untuk mengantisipasi kepadatan pengguna, KAI Commuter menambah pelayanan perjalanan hingga 24 jam di hari terakhir 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025.

    “Di samping itu, anak usaha KAI ini juga menambah 66 perjalanan di seluruh lintas menjadi 1.114 perjalanan,” kata Joni pula.

  • KAI Commuter catat 1,2 juta pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024

    KAI Commuter catat 1,2 juta pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024

    Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter.

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter mencatatkan jumlah pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024 yang memanfaatkan transportasi publik untuk mobilitas di kawasan Jabodetabek sebanyak 1.276.209 orang.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan bahwa pada akhir tahun 2024 dan memasuki Tahun Baru 2025, animo pengguna Commuter Line mengalami tren peningkatan.

    “Data KAI Commuter, Selasa (31/12), menunjukkan volume pengguna Commuter Line pada masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025, terutama hari terakhir 2024 mencapai 1.276.209 orang,” kata Joni dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Joni menyampaikan bahwa data itu sekaligus melewati proyeksi awal yang diperkirakan hanya mencapai 1.161.959. Angka itu bahkan melampaui torehan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang tercatat 985.136.

    “Bahkan di hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1), hingga pukul 13.30, di Jabodetabek sendiri terutama di Stasiun Manggarai saja sudah mencatat volume transit mencapai 67.723,” ujarnya.

    Lalu, disusul Stasiun Tanah Abang mencapai 41.407 penumpang dan Stasiun Duri 23.275 penumpang serta Stasiun Kampung Bandan sebanyak 16.327 penumpang.

    “Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter, sekaligus memperlihatkan antusiasme minat masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Commuter Line,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa masa natal dan tahun baru masih berlangsung terutama di Jabodetabek.

    Pihaknya menyatakan per akhir Desember 2024, jumlah pengguna Commuter Line tercatat 1.108.653. Angka itu melebihi catatan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang menyentuh angka 823.004.

    Sekaligus, kata Joni, lebih tinggi dari proyeksi 2024/2025 yang berada di angka 1.001.681 pengguna.

    Bahkan peningkatan itu tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di Wilayah II Bandung mencatatkan volume pengguna hingga 66 ribu, atau di posisi kedua dari sisi jumlah setelah Jabodetabek.

    “Ini juga memberikan sinyal, masa liburan natal dan tahun baru pun Commuter Line tetap jadi andalan masyarakat mengisi liburan, juga untuk berwisata, terlebih di kawasan yang terkenal dengan berbagai objek wisata,” ujar Joni.

    Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa di area Surabaya, jumlah pengguna Commuter Line tercatat mencapai 51.021 orang. Diikuti oleh area Yogyakarta dengan 25.615 pengguna, serta Prameks yang mencatatkan angka 3.238 pengguna.

    Selain itu, Commuter Line Basoetta juga mencatatkan 6.416 pengguna, sementara volume penumpang di area Merak mencapai 15.266, melebihi proyeksi yang diperkirakan hanya 11.515.

    “Sebelum masa natal dan tahun baru ini sendiri kami sudah berusaha maksimal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, mempersiapkan berbagai hal, agar berjalan sukses,” kata Joni lagi.

    Persiapan itu sudah dijalankan KAI Commuter sejak memasuki masa natal dan tahun baru per Kamis, 19 Desember 2024 hingga hari terakhir pada Minggu, 5 Januari 2025.

    Jabodetabek sebagai wilayah yang memiliki mobilitas tertinggi, untuk mengantisipasi kepadatan pengguna, KAI Commuter menambah pelayanan perjalanan hingga 24 jam di hari terakhir 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025.

    “Di samping itu, anak usaha KAI ini juga menambah 66 perjalanan di seluruh lintas menjadi 1.114 perjalanan,” kata Joni pula.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Warga padati KRL hendak ke Monas-Kota Tua di malam tahun baru

    Warga padati KRL hendak ke Monas-Kota Tua di malam tahun baru

    Jakarta (ANTARA) – Warga terus memadati KRL Commuter Line (KRL) untuk menuju Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, hingga Kota Tua (Kotu), Jakarta Barat di malam perayaan Tahun Baru 2025.

    “Iya kita mau pergi ke Monas bareng keluarga karena kan malam tahun baru nih pasti ramai banget di Monas ada air terjun, kembang api, ada banyak panggung juga kita baca di berita-berita,” kata salah seorang penumpang KRL asal Cikarang, Andjani Shika (23) yang ditemui di Stasiun Manggarai, Jakarta, Selasa.

    Andjani pergi ke Monumen Nasional (Monas) bersama ibu, ayah, dan adiknya. Menurut Andjani, kepadatan ini akan semakin bertambah karena Stasiun Manggarai merupakan stasiun transit ke berbagai tujuan seperti Tanah Abang, Jakarta Kota, dan Bogor.

    Selain itu, banyak warga di Stasiun Manggarai yang membawa anak dan kerabatnya untuk berpergian ke sejumlah objek wisata untuk merayakan malam pergantian tahun.

    “Iya karena kan serentak nih pada libur kerja, libur sekolah, pasti daripada bete di rumah aja mendingan ke Monas lihat pertunjukan,” ujar Andjani.

    Seperti halnya Andjani, penumpang KRL lainnya, Bayu Saputra (36) juga mengajak keluarganya menikmati momen pergantian tahun di kawasan Kota Tua (Kotu). Ia juga mengaku tertarik ke kawasan tersebut untuk melihat festival cahaya dan berfoto-foto.

    “Iya kita mau ke Kotu, di sana kita lihat informasinya di sosmed ada festival cahaya. Pasti di sana bagus, anak-anak suka,” kata Bayu saat ditemui di Stasiun Klender.

    Meskipun begitu, Bayu mengaku kerap khawatir membawa keluarga dan saudaranya ke Kota Tua naik kereta karena harus berdesak-desakan dengan penumpang lain di dalam kereta maupun ketika harus transit di Stasiun Manggarai.

    Namun, sebaliknya, jika harus membawa kendaraan pribadi, ia pun khawatir kesulitan mencari lahan parkir dan terjebak macet.

    Para penumpang di Stasiun Manggarai terlihat mulai berdesak-desakan dan berlarian mengejar kereta tujuannya sejak sore tadi. Hingga malam ini, penumpang masih terus ramai di untuk tujuan Kampung Bandan, Jakarta Kota, dan Bogor.

    Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi DKI Jakarta sudah menyiapkan sejumlah kegiatan dan acara untuk menyemarakkan momen Tahun Baru 2025.

    Rangkaian acara “Semarak Jakarta Mendunia” rencananya akan dilaksanakan mulai pukul 18.30-00.30 WIB di sejumlah lokasi mulai dari Bundaran HI yang berisi panggung utama dengan hiburan dari sejumlah artis ternama, seperti Yura Yunita, RAN, ada pertunjukan cahaya, pertunjukan drone dan kembang api.

    Selanjutnya di sepanjang Jalan M.H. Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman terdapat 14 titik panggung hiburan yang akan diisi hiburan dari sejumlah artis papan atas dengan genre musik dangdut, pop, reggae, hingga rock.

    Kemudian di Lapangan Banteng ada Pesona Dekade. Di kawasan Monas Sisi Selatan terdapat acara Gemilang Silang Monas dan di Kota Tua terdapat acara Jakarta Light Festival.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024