kab/kota: Manggarai

  • Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        6 Februari 2025

    Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo Regional 6 Februari 2025

    Cara Polisi Ungkap Identitas Mayat Perempuan Korban Banjir di Bima yang Terapung di Perairan Labuan Bajo
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Polres Manggarai Barat berhasil mengidentifikasi
    mayat perempuan
    yang ditemukan mengapung di Perairan
    Pulau Padar
    , Labuan Bajo, NTT pada Kamis (6/2/2025) pagi.
    Korban diketahui bernama Juliani (32), yang berasal dari Sangia, Kelurahan Sangia, Kecamatan Sape, Bima, NTB.
    “Kurang dari 24 jam, kami berhasil mengungkap identitas jenazah yang ditemukan nelayan di Perairan Long Beach, Pulau Padar, Kawasan Taman Nasional Komodo (TNK).”
    “Jenazah tersebut diketahui bernama Juliani (32),” ujar Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat, AKP Lufthi Darmawan Aditya, dalam keterangan yang diberikan. 
    Proses identifikasi dilakukan Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Satreskrim Polres Manggarai Barat.
    Tim melakukan pemotretan jasad dari empat arah berbeda dan close up, serta perekaman sidik jari.
    “Hasilnya, identitas jasad terapung itu dapat diungkap,” tambah Lufthi.
    Ia menyebutkan bahwa proses pengungkapan identitas terbilang sulit karena kondisi jenazah yang sudah mulai membusuk.
    “Namun, setelah dilakukan pencocokan hasil pencarian sidik jari dengan menggunakan metode asam cuka, akhirnya terungkap identitas dari jasad tersebut,” ujarnya.
    Metode asam cuka digunakan untuk mengembalikan garis papiler pada jari yang kulit luarnya sudah terkelupas akibat pembusukan.
    “Dari sepuluh jari tangan bagian kiri dan kanan, hanya jempol tangan kiri saja yang timbul garis papiler, sedangkan jari tangan lainnya tidak timbul garis tersebut,” tambahnya.
    Pengungkapan identitas juga dilakukan dengan mencocokkan semua data identitas, termasuk sidik jari pada e-KTP, yang dinyatakan identik dengan Juliani (32).
    “Kami juga mencocokkan data sidik jari yang ada di kepolisian dan e-KTP untuk memastikan identitas dari jenazah tersebut,” kata Lufthi.
    Pihak keluarga dari jenazah telah dihubungi untuk memastikan identitas dan melakukan pengecekan fisik.
    “Keluarga korban sudah memastikan bahwa jenazah tersebut merupakan kerabatnya,” bebernya.
    Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, Juliani diduga hanyut akibat
    banjir bandang
    yang melanda Kecamatan Wera dan Kecamatan Ambalawi, Bima, NTB pada Minggu (2/2).
    “Jenazah ini diduga salah satu korban dari bencana banjir bandang di Bima yang hanyut sampai ke Perairan Manggarai Barat,” ungkapnya.
    Saat ini, jasad Juliani (32) masih dititipkan di RSUD Pratama Komodo, Labuan Bajo.
    Rencananya, jasad tersebut akan dibawa menuju Bima, NTB, untuk dimakamkan.
    “Besok pagi, jenazah akan dibawa menuju kampung halamannya menggunakan speed boat dan didampingi oleh pihak keluarga,” imbuh AKP Lufthi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jadwal KRL Jabodetabek Terbaru per Februari 2025, Cek Keberangkatan Paling Awal-Akhir – Halaman all

    Jadwal KRL Jabodetabek Terbaru per Februari 2025, Cek Keberangkatan Paling Awal-Akhir – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah jadwal KRL Jabodetabek terbaru per Februari 2025.

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) menerapkan Grafik Perjalanan Kereta Api (GAPEKA) 2025 yang efektif mulai Sabtu (1/2/2025)

    Jadwal Commuter Line atau KRL Jabodetabek mengalami penambahan 15 perjalanan. 

    Sebelumnya, ada 1.048 perjalanan KRL Jabodetabek dan kini menjadi 1.063 perjalanan.

    KRL Bogor melayani 392 perjalanan, sebelumnya hanya 379 perjalanan. 

    Sedangkan perjalanan KRL Cikarang ditambah 21 perjalanan, serta KRL Rangkasbitung menjadi 204 perjalanan dari sebelumnya 199 perjalanan.

    Berikut jadwal KRL Jabodetabek terbaru per Februari 2025, melansir dari laman KAI Commuter hari ini, Kamis (6/2/2025):

    Jadwal KRL Jabodetabek Terbaru per Februari 2025
    Jadwal KRL Jabodetabek Cikarang

    Rute Stasiun Cikarang – Angke:

    Keberangkatan pertama: 04.12 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.25 WIB

    Rute Stasiun Angke – Cikarang:

    Keberangkatan pertama: 05.29 WIB
    Keberangkatan terakhir: 23.50 WIB

    Rute Stasiun Cikarang – Kampung Bandan:

    Keberangkatan pertama: 04.33 WIB
    Keberangkatan terakhir: 21.42 WIB

    Rute Stasiun Kampung Bandan – Cikarang:

    Keberangkatan pertama: 05.45 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.48 WIB

    Rute Stasiun Cikarang – Manggarai:

    Keberangkatan pertama: 04.12 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.56 WIB

    Rute Stasiun Manggarai – Cikarang:

    Keberangkatan pertama: 04.00 WIB
    Keberangkatan terakhir: 23.53 WIB

    Jadwal KRL Jabodetabek Bogor

    Rute Stasiun Bogor – Jakarta Kota:

    Keberangkatan pertama: 04.00 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.55 WIB

    Rute Stasiun Jakarta Kota – Bogor:

    Keberangkatan pertama: 05.25 WIB
    Keberangkatan terakhir: 00.20 WIB

    Rute Stasiun Jakarta Kota – Manggarai:

    Keberangkatan pertama: 05.29 WIB
    Keberangkatan terakhir: 19.15 WIB

    Rute Stasiun Manggarai – Jakarta Kota:

    Keberangkatan pertama: 05.29 WIB
    Keberangkatan terakhir: 20.17 WIB

    Jadwal KRL Jabodetabek Rangkasbitung

    Rute Stasiun Rangkasbitung – Tanah Abang:

    Keberangkatan pertama: 04.00 WIB
    Keberangkatan terakhir: 21.19 WIB

    Rute Stasiun Tanah Abang – Rangkasbitung:

    Keberangkatan pertama: 05.47 WIB
    Keberangkatan terakhir: 23.06 WIB

    Rute Stasiun Rangkasbitung – Parung Panjang:

    Keberangkatan pertama: 04.00 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.40 WIB

    Rute Stasiun Parung Panjang – Rangkasbitung:

    Keberangkatan pertama: 04.55 WIB
    Keberangkatan terakhir: 23.34 WIB

    Jadwal KRL Jabodetabek Tangerang

    Rute Stasiun Tangerang – Duri:

    Keberangkatan pertama: 04.25 WIB
    Keberangkatan terakhir: 22.37 WIB

    Rute Stasiun Duri – Tangerang:

    Keberangkatan pertama: 04.53 WIB
    Keberangkatan terakhir: 23.05 WIB

    Jadwal KRL Jabodetabek Tanjung Priok

    Rute Stasiun Tanjung Priok – Jakarta Kota:

    Keberangkatan pertama: 06.20 WIB
    Keberangkatan terakhir: 21.00 WIB

    Rute Stasiun Jakarta Kota – Tanjung Priok:

    Keberangkatan pertama: 06.36 WIB
    Keberangkatan terakhir: 21.16 WIB

    (Tribunnews.com/M Alvian Fakka)

  • BPOLBF: Daya tarik Desa Warloka Pesisir potensial dukung Labuan Bajo

    BPOLBF: Daya tarik Desa Warloka Pesisir potensial dukung Labuan Bajo

    selain menikmati keindahan alam Desa Warloka Pesisir juga memiliki pasar barter, dimana pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal masyarakat setempat di pasar tradisional yang menerapkan sistem barter atau kegiatan menukar barang dengan barang sebag

    Labuan Bajo (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) Frans Teguh mengatakan daya tarik wisata di Desa Warloka Pesisir dinilai sangat potensial menopang dan mendukung pertumbuhan pariwisata di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

    “Keberadaan Desa Warloka ini melengkapi daya tarik wisata Labuan Bajo yang ada di darat, sehingga selain berkunjung ke Taman Nasional Komodo dan menjelajahi pulau, wisatawan jadi punya alternatif destinasi yang bisa dikunjungi di darat,” katanya dalam keterangan yang diterima di Labuan Bajo, Rabu malam.

    Ia menambahkan wilayah pesisir Labuan Bajo merupakan salah salah satu daya tarik yang dapat dinikmati wisatawan, terutama aktivitas masyarakat pesisir dengan budaya kesehariannya. Salah satunya adalah Desa Warloka Pesisir. Desa ini terletak di pesisir Teluk Warloka, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

    Ia menjelaskan destinasi wisata di Desa Warloka Pesisir juga berpotensi meningkatkan ekonomi lokal melalui peluang usaha bagi masyarakat yang ada di Desa Warloka dan memperkuat pertumbuhan pariwisata Labuan Bajo yang berkelanjutan.

    Sementara itu, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Warloka Pesisir Irfan Bin Sulaiman mengatakan terdapat berbagai aktivitas yang bisa dilakukan para pengunjung saat bertandang ke itu seperti menikmati pesona alamnya hingga melakukan aktivitas seperti berkemah.

    Para pengunjung dapat menjelajahi hutan mangrove dan menikmati keindahan Bukit Kenangan, yang menyajikan panorama laut biru dengan hamparan pulau-pulau kecil dan dari Bukit Kenangan, pengunjung juga dapat melakukan camping dengan pemandangan sunset dan sunrise yang menakjubkan.

    “Selain itu, tersedia anjungan bagi wisatawan untuk menikmati keindahan Selat Molo serta lanskap Warloka Pesisir dan dari Bukit Warloka, pengunjung juga dapat melihat pemandangan Pulau Rinca yang terkenal sebagai habitat Komodo,” katanya.

    Lebih lanjut, Irfan menjelaskan bahwa selain menikmati keindahan alam Desa Warloka Pesisir juga memiliki pasar barter, dimana pengunjung dapat menyaksikan tradisi lokal masyarakat setempat di pasar tradisional yang menerapkan sistem barter atau kegiatan menukar barang dengan barang sebagai sistem transaksinya.

    Pasar barter itu, kata dia, dibuka setiap hari Selasa pukul 06.00 Wita hingga pukul 08.00 Wita. Desa Warloka Pesisir juga memiliki hasil UMKM dari warga berupa sambal khas yang dipadukan dengan olahan hasil tangkapan nelayan lokal, seperti sambal ikan asap, abon ikan buaya atau ikan gabus, serta cumi asap.

    “Selain itu, terdapat pula budidaya kepiting di Desa Warloka Pesisir,” ujarnya.

    Daya tarik lainnya di Desa Warloka Pesisir adalah adalah Situs Batu Meja yang merupakan peninggalan megalitik yang dipercaya sebagai pintu masuk nenek moyang orang Manggarai ke daratan Flores, serta menjadi bagian penting dari warisan budaya setempat.

    Berdasarkan catatan Pokdarwis Desa Warloka Pesisir, sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, tercatat sebanyak 2.000 orang yang mengunjungi Desa Warloka Pesisir. Beberapa spot yang dikunjungi seperti Bukit Kenangan, Hutan Manggrove, dan Anjungan Selfie.

    Pewarta: Gecio Viana
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • MK Tolak 8 Gugatan Hasil Pilkada dari NTT, Tersisa Hanya Kabupaten Belu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Februari 2025

    MK Tolak 8 Gugatan Hasil Pilkada dari NTT, Tersisa Hanya Kabupaten Belu Regional 5 Februari 2025

    MK Tolak 8 Gugatan Hasil Pilkada dari NTT, Tersisa Hanya Kabupaten Belu
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com

    Mahkamah Konstitusi
    (MK) telah menyidangkan sepuluh gugatan hasil pemilihan kepala daerah (Pilkada) dari sepuluh kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
    Namun, dari jumlah tersebut, hanya sembilan gugatan yang diadili, sementara satu gugatan telah dicabut.
    Sidang untuk sembilan gugatan berlangsung selama dua hari, yakni pada 4 dan 5 Februari 2025.
    Dari sembilan gugatan tersebut, delapan ditolak. Hanya satu gugatan yang akan dilanjutkan ke sidang berikutnya untuk mendengarkan keterangan saksi.
    Dalam sidang putusan sela yang diadakan pada Selasa (4/2/2025), MK menolak tiga gugatan, termasuk dari Kabupaten Sabu Raijua yang diajukan oleh pasangan Simon Dira Tome-Dominikus Dadi Lado dan pasangan Yohanis Uly Kale-Leonidas VC Adoe.
    Selain itu, gugatan dari Kabupaten Sikka yang diajukan oleh pasangan Suitbertus Amandus dan Robertus Ray, serta gugatan dari Kabupaten Rote Ndao yang diajukan oleh Vicoas TB Amalo dan Bima Th Fanggidae juga ditolak.
    Gugatan dari Pilkada Alor telah dicabut oleh pemohon, pasangan calon Imanuel Ekadianus Blegur dan Lukas Reiner Atabuy, sejak pekan lalu.
    Pada sidang yang berlangsung Rabu (5/2/2025), hakim MK menolak beberapa permohonan, termasuk perkara nomor 177/PHPU.BUP-XXIII/2025 dari Kabupaten Sumba Barat Daya, yang diajukan oleh Fransiskus Marthin Adilalo dan Yeremia Tanggu.
    Selain itu, gugatan dari Kabupaten Flores Timur, Manggarai Barat, Sumba Barat, dan Timor Tengah Selatan (TTS) juga ditolak.
    Satu gugatan dari Kabupaten Belu, dengan nomor perkara 100/PHPU.BUP-XXIII/2025, akan dilanjutkan ke sidang berikutnya.
    Hal ini disampaikan oleh salah satu hakim MK, Saldi Isra, saat membacakan daftar perkara yang akan dilanjutkan.
    “Dari 55 perkara yang dipanggil untuk sesi siang ini, Rabu 5 Februari 2025 pukul 13.30 WIB hingga pukul 17.30 WIB, 48 perkara telah diucapkan baik berupa ketetapan maupun putusan. Artinya ada tujuh perkara lainnya yang tidak diucapkan. Itu artinya akan lanjut ke pembuktian berikutnya atau pembuktian lanjutan,” kata Saldi.
    Ia juga merinci tujuh perkara yang akan disidangkan berikutnya, termasuk perkara nomor 195 untuk perselisihan hasil Pilkada Bupati Kutai Kertanegara, dan beberapa perkara lainnya dari kabupaten di Kalimantan dan Maluku.
    Jadwal sidang untuk perkara yang dilanjutkan dijadwalkan pada 7 hingga 17 Februari 2025.
    Agenda sidang selanjutnya mencakup pemeriksaan saksi atau ahli dari masing-masing pihak, dengan batas maksimal empat orang saksi untuk setiap pihak.
    Saldi menekankan pentingnya pengajuan daftar identitas saksi dan keterangan tertulis untuk memudahkan proses pemeriksaan.
    “Khusus saksi ahli, harus disertakan riwayat hidup termasuk izin dari institusi dan keterangan ahli atau keterangan tertulisnya,” tutupnya.
    Sebelumnya, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu, Agustinus Taolin dan Yulianus Tai Bere, telah mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan kepala daerah Kabupaten Belu tahun 2024 ke Mahkamah Konstitusi.
    Gugatan ini ditujukan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Belu terkait calon wakil bupati terpilih, Vicente Hornai Gonsalves, yang merupakan mantan narapidana.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Mabar NTT dorong desa wisata jadi alternatif wisata Labuan Bajo

    Pemkab Mabar NTT dorong desa wisata jadi alternatif wisata Labuan Bajo

    Labuan Bajo (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT) mendorong sejumlah desa wisata menjadi alternatif wisata bagi wisatawan mancanegara dan domestik yang berkunjung ke destinasi super prioritas (DSP) Labuan Bajo.

    “Wisata di Labuan Bajo tidak hanya atraksi alam di kawasan Taman Nasional Komodo (TNK), tapi ada desa wisata yang tidak kalah atraktif dengan keindahan alam, budaya dan kulinernya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan (Disparekrafbud) Manggarai Barat Stefanus Jemsifori di Labuan Bajo, Rabu.

    Ia menambahkan beberapa desa wisata di Labuan Bajo telah siap menerima kunjungan wisatawan seperti Desa Wisata Wae Lolos yang dikenal sebagai desa seribu air terjun, serta Desa Wisata Siru memiliki agrowisata Ngalor Kalo, yaitu pariwisata berbasis pertanian.

    Kemudian daerah tujuan wisata (DTW) Pantai Mberenang di Desa Watu Tiri, Kecamatan Lembor Selatan yang telah diluncurkan Pemkab Manggarai Barat pada akhir bulan Januari 2025.

    “Yang lebih dekat bisa menikmati atraksi budaya di Kaper Desa Golo Bilas atau Desa Wisata Liang Ndara di Kecamatan Mbeliling,” ujarnya.

    Selama ini, lanjut dia, wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo menikmati destinasi wisata di beberapa desa seperti destinasi wisata Gua Rangko dan wisata kayak di Desa Wisata Tanjung Boleng, Air Terjun Cunca Wulang di Desa Cunca Wulang dan Bukit Porong di Desa Coal.

    Sementara itu, destinasi wisata di luar kawasan TNK yang dikelola Disparekrafbud Manggarai Barat di Labuan Bajo, lokasi yang dapat dikunjungi wisatawan santara lain Gua Batu Cermin, Pulau Kelor, Puncak Waringin, Cunca Wulang, Gua Rangko dan Ekowisata Ngalor Kalo.

    “Kami harapkan desa wisata ini semakin dikenal sehingga berdampak pada perekonomian masyarakat desa,” katanya.

    Pewarta: Gecio Viana
    Editor: Zaenal Abidin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Yang Dirasa Para Anker Usai Jadwal Baru KRL Berlaku

    Yang Dirasa Para Anker Usai Jadwal Baru KRL Berlaku

    Jakarta

    Para anak kereta (anker) bereaksi usai Kereta Api Indonesia (KAI) memberlakukan jadwal terbaru KRL. Apa yang dirasakan para anker?

    Sebagai informasi, penerapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 dari KAI mulai diberlakukan sejak Sabtu (1/2) lalu. Perjalanan KRL Commuter total akan ditambah 15 perjalanan, dari yang sebelumnya sebanyak 1.048 perjalanan menjadi 1.063 perjalanan.

    Pada pelayanan Commuter Line Bogor sendiri, akan melayani sebanyak 392 perjalanan. Sebelumnya hanya melayani 379 perjalanan.

    Sedangkan untuk perjalanan Commuter Line Cikarang, akan ditambah 21 perjalanan yang sebelumnya 260 perjalanan. Untuk perjalanan Commuter Line Rangkasbitung juga akan ditambah menjadi 204 perjalanan yang sebelumnya sebanyak 199 perjalanan.

    Selain itu, kecepatan KRL juga akan ditingkatkan di lintasan Nambo-Depok, dari yang sebelumnya 70 km/jam menjadi 80 km/jam. Jadinya, waktu tempuh rata-rata perjalanan lintas Bogor-Jakarta Kota dari 89 menit menjadi 85 menit. Untuk lintas Rangkasbitung-Tanah Abang juga mengalami penurunan waktu tempuh perjalanan dari 107 menit menjadi 98 menit.

    Cerita Para Anker

    Foto: Penumpang KRL (Andhika Prasetia/detikcom).

    Salah satu penumpang asal Bogor, Triyulia (23) mengaku baru mengetahui mengenai perubahan jadwal. Namun dia menyadari adanya perbedaan jam keberangkatan kereta dari biasannya.

    Triyulia adalah penumpang KRL dari kereta Bogor-Jakarta Kota. Dia kemudian transit di Stasiun Manggarai untuk menaiki KRL tujuan lain.

    Dia mengatakan keberangkatan kereta dari Stasiun Bogor tidak berubah signifikan. Namun, menurutnya KRL lebih cepat beberapa menit dari biasanya.

    “Biasanya kereta dari Bogor itu kelipatan 5 berangkatnya, tapi sekarang tuh kayak 07.13, 07.18. Ya sama sih beda 5 menit tapi biasanya 07.10, 07.15,” ucap Triyulia kepada detikcom di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2025).

    Dia menilai meski keberangkatan KRL sudah cepat beberapa menit, namun kepadatan masih terjadi di dalam kereta ketika jam sibuk. Menurutnya, dengan jadwal baru saat ini, kepadatan tidak akan terjadi ketika bukan jam sibuk.

    “Bisa jadi iya (perubahan jadwal bisa mengurai kepadatan), tapi tergantung pengguna juga kan. Kalau di jam tersebut penggunanya sama aja, ya ga membantu juga. Beda hal kalau ditambah di jam yang sama, tapi kan itu agak nggak mungkin ya,” katanya.

    Cerita Anker Sebut Penumpang Jadi Membludak

    Foto: Penumpang KRL (Andhika Prasetia/detikcom).

    Tak jauh berbeda dengan Tri, pengguna KRL line Cikarang-Manggarai, Riko Hutapea (36), pun menyampaikan cerita yang sama. Riko menuturkan, biasanya berangkat sari Stasiun Cikarang menuju Stasiun Manggarai menggunakan kereta pukul 06.38 WIB dan 06.45 WIB untuk selanjutnya transit melalui line Bogor menuju Jakarta Kota.

    Namun, kali ini dia menyebut terdapat perubahan rute pada kereta pukul 06.38 yang biasanya ke arah Manggarai, berubah melalui Stasiun Pasar Senen.

    “Biasanya saya jam 06.45 sama jam 06.38, yang 06.38 itu jadinnya lewat Pasar Senen, akhirnya (penumpang) yang 06.38 semua itu pada pindah ke 06.45 jadinya ketumpuk,” jelas Riko.

    Menurutnya, penumpang KRL yang memiliki rute yang sama dengan dirinya justru malah ‘tersiksa’ dengan jadwal baru ini. Sebab, penumpang membludak dan berdesak-desakan.

    “Jadi desak-desakan luar biasa nggak kayak sebelumnya. Jauh banget (bedanya), bener-bener jauh banget itu deseknya luar biasa,” ungkapnya.

    Halaman 2 dari 3

    (whn/whn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    DKI kemarin, pembelian gas LPG 3 kg hingga mitigasi banjir

    Jakarta (ANTARA) – Peristiwa penting dan menarik terjadi di Jakarta selama Senin (3/1) mulai dari agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg hingga Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan.

    Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    1. Agen resmi pertanyakan fungsi foto KTP saat pembelian gas elpiji 3 kg

    Agen resmi gas elpiji di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan mempertanyakan fungsi foto Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat pembelian kemasan tiga kilogram (kg).

    “Terus KTP dikumpulkan di saya buat apa? Mekanismenya belum ada, dikirim ke mana?” kata Dwi (58) saat ditemui di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    2. Dosen ASN tuntut semua tunjangan kinerja dicairkan tanpa terkecuali

    Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (ADAKSI) menuntut pemerintah untuk mencairkan semua tunjangan kinerja (Tukin) dosen tanpa terkecuali mulai dari 2020 hingga 2024.

    “Kami minta semuanya dicairkan. Tidak cuma separuh, tidak hanya sepertiga. Semuanya harus dibayarkan,” kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    3. Pemprov DKI duga kenaikan harga elpiji 3 kg karena adanya aksi borong

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menduga kenaikan gas elpiji kemasan 3 kilogram (kg) yang terjadi akhir-akhir ini diakibatkan adanya aksi borong (panic buying) yang membuatnya tabung gas subsidi ini menjadi langka di pasaran.

    “Kemarin terjadi panic buying dari para pengecer warung-warung, dikarenakan adanya peraturan terbaru dari Ditjen Migas tentang penyesuaian ketentuan pendistribusian elpiji kemasan 3 kg di sub penyalur atau pangkalan,” jelas Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) Hari Nugroho di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    4. Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.

    “Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    5. Jaktim antisipasi banjir melalui siagakan petugas hingga keruk lumpur

    Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) menyiapkan strategi untuk mengantisipasi banjir selama musim hujan dengan menyiagakan petugas piket hingga melaksanakan pengerukan lumpur secara rutin terhadap infrastruktur sumber daya air seperti kali, embung, dan waduk.

    “Upaya yang kami lakukan pastinya piket siaga penuh. Kemudian melalui Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) melakukan pengerukan kali, waduk, hingga embung,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainah di Jakarta, Senin.

    Berita selengkapnya klik di sini

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu

    Kebakaran melanda Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan, Minggu (2/2/2025). ANTARA/HO-Instagram.com/damkarjaksel.

    Penyebab kebakaran Manggarai karena tungku api pembuat tahu
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Senin, 03 Februari 2025 – 14:00 WIB

    Elshinta.com – Penyebab kebakaran di Jalan Dr Saharjo, Gang Bakti 6, Manggarai, Jakarta Selatan pada Minggu (2/2) diduga karena tungku api pembuat tahu.

    “Informasi sementara berasal dari tungku api pembuatan tahu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Senin.

    Yohan mengatakan titik kenal kebakaran itu lokasinya berada di dekat Pasar Raya Manggarai.

    Ditambahkan, objek yang terdampak yakni dua rumah tinggal atau dua kepala keluarga (KK) dengan enam jiwa.

    “Tidak ada korban jiwa dan pengungsi, estimasi kerugian dalam pendataan,” ujarnya.

    Sebelumnya, sebanyak 112 personel atau 31 unit Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan kebakaran itu.

    Laporan kebakaran diterima pukul 21.09 WIB. Pemadaman selesai pada Minggu (2/2) pukul 23.27 WIB dengan ditangani 29 unit personel gabungan.

    Sumber : Antara

  • 7
                    
                        Kebakaran Membawa Duka, Bukannya Dibantu Malah Dianiaya
                        Megapolitan

    7 Kebakaran Membawa Duka, Bukannya Dibantu Malah Dianiaya Megapolitan

    Kebakaran Membawa Duka, Bukannya Dibantu Malah Dianiaya
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Malam itu, langit Manggarai diselimuti kepulan asap pekat. Lidah-lidah api melahap habis pabrik tahu dan rumah Sarji (55), meninggalkan puing-puing yang masih mengepulkan bara.
    Hidup Sarji yang sederhana kini porak-poranda. Namun, lebih dari sekadar kehilangan harta benda, tetapi ia harus menelan pil pahit lainnya, istri dan anaknya justru menjadi korban amukan tetangga.
    Sarji masih terguncang ketika mengenang kejadian itu. Pabrik tahu yang ia kelola hangus dalam sekejap.
    Kebakaran itu bermula dari api tungku yang belum sepenuhnya padam, dan dalam hitungan menit, si jago merah melumat semua yang dimilikinya.
    Namun, cobaan tak berhenti di sana. Di saat Sarji masih terpukul oleh musibah, datang ujian lain yang lebih menyakitkan.
    Tetanggan Sarji, AC, yang rumahnya hampir tersambar api, meluapkan amarah dengan cara yang tak diduga.
    “Cuma yang saya sesalkan ada tetangga yang rumahnya tingkat, begitu kejadian dia kesal baru bangun rumah, istri sama anak saya dipukul,” ujar Sarji, suaranya bergetar menahan emosi saat ditemui di lokasi kejadian, Senin (3/2/2025).
    Menurut Sarji, AC marah besar karena khawatir rumahnya ikut terbakar. Ia menuding kebakaran itu sebagai kesalahan Sarji, meskipun faktanya api tak sampai merambat ke rumahnya.
    “Jadi, dianggapnya gara-gara lo rumah gue bisa habis, padahal enggak kena,” jelasnya lirih.
    Tak cukup dengan kata-kata, AC melayangkan tangannya. Istri Sarji dipukul di bahu dan wajah, sementara anaknya pun mengalami hal serupa.
    “Istri saya dipukul bahunya sebelah kanan ama wajah, anak saya (di bagian) wajah,” tutur Sarji.
    Di tengah kehancuran yang ia alami, Sarji mencoba mencari keadilan. Ia melaporkan kejadian pemukulan itu ke Polsek Tebet, berharap ada tindak lanjut.
    Namun, keputusan untuk menyelesaikan permasalahan melalui jalur kekeluargaan merupakan pilihan dari Sarji, mengingat saat ini ia lebih fokus membenahi dampak musibah kebakaran.
    Kebakaran yang menghancurkan pabrik tahu dan rumah Sarji itu melibatkan 112 personel pemadam kebakaran.
    Butuh waktu lebih dari satu jam bagi mereka untuk menjinakkan api yang mengamuk, hingga akhirnya dinyatakan padam pada pukul 23.27 WIB.
    Namun bagi Sarji, bara api di hatinya belum padam. Ia masih mencoba berdiri dari keterpurukan, meski telah jatuh dan tertimpa tangga.
    (Reporter: Shinta Dwi Ayu | Editor: Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gas Elpiji 3 Kg Langka karena Tidak Lagi Dijual di Pengecer

    Gas Elpiji 3 Kg Langka karena Tidak Lagi Dijual di Pengecer

    Jakarta, Beritasatu.com – Masyarakat mengalami kesulitan dalam memperoleh liquefied petroleum gas (LPG) atau elpiji subsidi 3 kilogram karena tidak lagi tersedia di pengecer.

    Kini, pembelian hanya bisa dilakukan melalui pangkalan resmi Pertamina dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.

    Salah satu pengecer di Manggarai Hafidz mengeluhkan kebijakan ini karena menyebabkan harga gas di pangkalan meningkat drastis. Biasanya, harga elpiji subsidi hanya Rp 17.000 per tabung, tetapi kini bisa mencapai Rp 30.000.

    “Sebenarnya, saya tidak setuju karena ini justru menyulitkan masyarakat. Jika pemerintah ingin lebih baik, seharusnya menindak pangkalan-pangkalan yang nakal,” ujar Hafidz kepada Beritasatu.com, Senin (3/2/2025).

    Ia juga mengaku terpaksa membatasi penjualan gas elpiji 3 kilogram karena langka. Jika ada warga yang membawa dua tabung, hanya diperbolehkan membeli satu tabung saja.

    “Saya membatasi penjualan. Misalnya, kalau ada yang membawa dua tabung, saya hanya kasih satu. Banyak yang menawarkan harga lebih tinggi, tapi saya tetap tidak mau karena itu menyusahkan masyarakat,” jelasnya.

    Pemerintah memutuskan bahwa mulai 1 Februari 2025, penjualan elpiji 3 kilogram melalui pengecer tidak diperbolehkan lagi. Masyarakat tidak bisa lagi mendapatkan “gas melon” dengan mudah dari pengecer.

    Pengecer yang ingin tetap menjual Elpiji subsidi harus terdaftar sebagai pangkalan atau subpenyalur resmi Pertamina.

    “Jadi, pengecer kita jadikan pangkalan. Mereka harus mendaftarkan nomor induk perusahaan terlebih dulu,” ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung dalam menanggapi elpiji 3 kg yang langka.