kab/kota: Manggarai

  • Pramono soal tarif LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai: Jadi Saja Belum, Kok Sudah Masang Tarif

    Pramono soal tarif LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai: Jadi Saja Belum, Kok Sudah Masang Tarif

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan belum ada rincian tarif untuk LRT Jakarta rute Velodrome-Manggarai. Dia mengatakan, pembahasan tarif masih terlalu dini karena proyeknya sendiri belum resmi beroperasi.

    “Jadi, untuk LRT Jakarta yang akan beroperasi dari Velodrome sampai dengan Manggarai, itu belum diputuskan,” kata dia kepada wartawan di Gedung A, Lt.3 Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat, Minggu (16/11/2025).

    Pramono menilai informasi tarif tidak bisa diputuskan sepihak oleh operator. Menurutnya, penetapan tarif adalah kewenangan penuh gubernur dan selalu dibahas melalui rapat resmi pemerintah daerah.

    “LRT enggak bisa memutuskan sendiri, yang memutuskan itu Gubernur. Maka sampai hari ini saya tidak komentar, karena jadi saja belum kok sudah mau masang tarif,” ucap dia.

    Dia menambahkan, pihaknya belum memberi komentar apa pun karena layanan fase Velodrome-Manggarai saja belum berjalan.

    Pramono menegaskan, tahapan pembangunan harus rampung dulu sebelum tarif dibicarakan.

     

  • AHY Kawal Langsung Proyek Jalan Labuan Bajo-Manggarai Barat sepanjang 140 Km, Nilainya Capai Rp 150 M

    AHY Kawal Langsung Proyek Jalan Labuan Bajo-Manggarai Barat sepanjang 140 Km, Nilainya Capai Rp 150 M

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan komitmennya untuk mengawal pembangunan proyek Jalan Lintas Utara Flores sepanjang 140 km yang menghubungkan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat hingga Port Reo, Kabupaten Manggarai.

    “Saat ini, masih sisa cukup panjang yaitu 88 km yang belum diaspal, rencananya ini akan kita lanjutkan pembangunannya, kurang lebih lebar jalan itu enam meter,” katanya saat meninjau proyek Jalan Lintas Utara Flores di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, NTT, Jumat (14/11/2025), dikutip dari Antara.

    Pada kunjungannya tersebut, AHY didampingi antara lain perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum, Wakil Gubernur (Wagub) Nusa Tenggara Timur (NTT) Johni Asadoma, dan Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi.

    AHY menambahkan melalui pembangunan proyek jalan tersebut diharapkan akan memangkas waktu tempuh dari Labuan Bajo ke Port Reo.

    “Harapannya ini akan secara signifikan mengurangi waktu tempuh dari yang tadinya sekitar 6-7 jam, menjadi 3-4 jam,” ujarnya.

    Ia menilai pembangunan proyek jalan tersebut akan berdampak pada kemudahan mobilitas warga dan logistik dari Kabupaten Manggarai Barat ke Kabupaten Manggarai.

    Di lain sisi, lanjut dia, adanya jalan tersebut akan memberikan dampak bagi berkembangnya sektor produktif seperti peternakan dan pertanian serta sektor pariwisata di dua kabupaten tersebut.

    “Jadi saya berkomitmen tentunya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan pemerintah provinsi, Pak Wagub, Pak Bupati sama-sama kita kawal nanti agar setiap saat ada perkembangan yang baik, ada progres atau kemajuannya,” tegasnya. 

     

  • Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Revitalisasi Pasar Pramuka penting dilakukan untuk kenyamanan bersama

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ), Endriansyah mendukung penuh upaya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur yang dinilai penting untuk kenyamanan bersama.

    “Revitalisasi ini penting agar pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya tidak kalah bersaing dengan pasar modern milik swasta,” kata Endriansyah di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, revitalisasi ini juga penting dalam menyongsong lima abad Jakarta dan menjadikan Jakarta sebagai kota global.

    “Jakarta mau tidak mau harus bersolek, termasuk pasar-pasar yang dikelola Perumda Pasar Jaya. Sehingga, saat ada wisatawan atau pengunjung dari luar negeri, Jakarta bisa memberikan citra positif karena menjadi barometer Indonesia,” ujarnya.

    Dukungan juga disampaikan, Ketua Forum Kekeluargaan Relawan Pemuda Nusantara (FK Repnus) Faisal Nasution. Faisal memastikan, revitalisasi tersebut menjadi kebutuhan jangka panjang.

    “Kalau kondisi pasar bagus, pengunjung nyaman pasti juga akan berdampak positif pada omzet penjualan pedagang,” kata Faisal.

    Faisal menyebut, revitalisasi Pasar Pramuka akan memberikan kebaruan di Jakarta karena pasar itu juga akan dilintasi LRT Fase 1B Velodrome-Manggarai.

    “Adanya koneksi atau integrasi dengan stasiun LRT ini tentu bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat. Hal ini sebagaimana konektivitas Stasiun MRT Blok M dengan Blok M Plaza. Pusat perbelanjaan yang tadinya sudah sepi, berubah menjadi ramai pengunjung,” jelas Faisal.

    Perumda (PD) Pasar Jaya terus menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pasar rakyat yang modern, nyaman, dan berdaya saing melalui program revitalisasi yang dilakukan secara bertahap di berbagai lokasi, salah satunya revitalisasi Pasar Pramuka, Jakarta Timur.

    Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Agus Himawan mengatakan, revitalisasi Pasar Pramuka diharapkan dapat memperkuat peran pasar rakyat dalam mendukung pertumbuhan ekonomi warga Jakarta.

    Hal ini sekaligus wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam membangun kota yang maju, berkeadilan, dan berkelanjutan.

    “Perumda Pasar Jaya telah merespons seluruh aspirasi dan masukan yang disampaikan melalui berbagai pihak, mulai dari beberapa fraksi di DPRD DKI Jakarta, Komisi B, Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) hingga Ombudsman RI,” jelas Agus.

    Agus menjelaskan, hak pemakaian tempat usaha di Pasar Pramuka telah berakhir sejak Mei 2024. Namun, hingga kini para pedagang masih menggunakan tempat usahanya tanpa dikenakan biaya perpanjangan hak pakai yang semestinya menjadi kewajiban sesuai Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2018 tentang Pengelolaan dan Pengembangan Perumda Pasar Jaya.

    Berdasarkan hasil pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada 9 Oktober 2025, keputusan terkait pengelolaan Pasar Pramuka dikembalikan kepada Perumda Pasar Jaya dengan tetap mengacu pada ketentuan peraturan yang berlaku.

    “Sebagai wujud transparansi, Pasar Jaya telah menggelar diskusi bersama pedagang Pasar Pramuka pada 14 Oktober 2025, dan menyampaikan surat resmi kepada Himpunan Pedagang Farmasi Pasar Pramuka (HPFPP) pada 20 Oktober 2025 mengenai penetapan Harga Perpanjangan Hak Pakai (PHP) Tempat Usaha Pasar Pramuka,” paparnya.

    Agus menegaskan, penyesuaian harga perpanjangan hak pakai dilakukan untuk menjaga keseimbangan antara keberlanjutan usaha para pedagang dan pengelolaan pasar yang sehat secara ekonomi.

    Penetapan harga ini telah melalui kajian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) untuk memastikan tarif sewa ditetapkan secara objektif, profesional, dan sesuai dengan standar kewajaran harga pasar.

    “Bahkan, nilai yang kami tetapkan berada di bawah hasil rekomendasi KJPP. Ini adalah bentuk keberpihakan kami kepada para pedagang agar mereka dapat terus beroperasi dengan biaya yang terjangkau,” ungkap Agus.

    Perumda Pasar Jaya juga memberikan berbagai skema keringanan dan kemudahan pembayaran, seperti potongan harga dan fasilitas cicilan, guna meringankan beban pedagang dalam memperpanjang masa sewa hingga 20 tahun ke depan.

    Langkah ini merupakan bentuk nyata komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip keadilan, keterbukaan, dan keberpihakan kepada pedagang.

    “Kami terus berupaya mencari titik tengah agar revitalisasi ini tidak hanya meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pasar, tetapi juga membawa dampak positif bagi semua pihak,” ucap Agus.

    Agus berharap, revitalisasi ini dapat menjadikan pasar lebih tertata, higienis, aman, dan nyaman, sekaligus menjadi contoh transformasi pasar tradisional menuju pengelolaan yang modern tanpa meninggalkan nilai-nilai kerakyatan.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • KemenHAM tetapkan Kelurahan Manggarai jadi “Kampung Redam” pertama

    KemenHAM tetapkan Kelurahan Manggarai jadi “Kampung Redam” pertama

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Hak Asasi Manusia (HAM) menetapkan Kelurahan Manggarai, Jakarta Selatan, sebagai “Kampung Rekonsiliasi dan Perdamaian” (Redam) pertama di Indonesia.

    Menteri HAM Natalius Pigai menyebutkan pertimbangan pembentukan Kampung Redam selaras dengan berbagai pemikiran dunia hari ini di mana sumber-sumber pemicu masalah berasal dari setiap individu.

    “Jadi, kalau di seluruh dunia itu ada sampai 9 miliar orang, itu bisa memunculkan masalah maupun ketidakadilan,” ucap Pigai dalam acara penetapan Kelurahan Manggarai sebagai Kampung Redam, di Jakarta, Jumat.

    Demikian pula di Indonesia, kata dia, apabila terdapat 280 juta orang lebih, maka setiap individu bisa memunculkan masalah atau menjadi sumber ketidakadilan.

    Meski begitu, ia menuturkan hal tersebut tidak hanya berlaku bagi individu, tetapi juga berlaku bagi struktural maupun institusi, baik penegak hukum, pemerintah, hingga kementerian/lembaga, sehingga perlu dibentuk Kampung Redam, salah satunya di Kelurahan Manggarai.

    Adapun Kampung Redam merupakan sebuah program inovatif yang diluncurkan oleh KemenHAM untuk mendorong proses perdamaian, rekonsiliasi, dan pemulihan di daerah-daerah yang pernah mengalami konflik sosial di Indonesia.

    Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar menuturkan Kelurahan Manggarai terkenal dengan aksi tawuran yang sudah ada sejak sekitar tahun 1970.

    Setelah diselidiki, sambung dia, penyebab tawuran yang terjadi meliputi berbagai macam, yakni adanya kawasan padat dan kumuh, mobilitas tinggi, hingga terdapat pihak tertentu yang memanfaatkan situasi.

    Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun meluncurkan program “Manggarai Bershalawat”, yang menggunakan pendekatan kultural dan keagamaan untuk mengajak warga berdiskusi dan mencari akar masalahnya, dengan tujuan menciptakan suasana kekeluargaan dan menyalurkan energi positif melalui kegiatan-kegiatan yang positif.

    “Setelah itu agak berkurang tawurannya,” ucap Anwar.

    Dengan demikian melalui penetapan Kelurahan Manggarai sebagai Kampung Redam, dirinya berharap kelurahan tersebut semakin bebas dari aksi tawuran.

    Ia menyarankan agar pelaksanaan Kampung Redam di Kelurahan Manggarai nantinya bisa dijalankan bersama-sama dengan pemangku kepentingan lainnya dengan melibatkan masyarakat.

    “Diharapkan Kampung Redam dapat mengatasi traumatik, menanamkan nilai-nilai HAM, serta memberi solusi untuk menyelesaikan konflik secara damai dengan masalah sosial yang berbeda-beda antara wilayahnya,” ungkapnya.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Fakta-Fakta Penemuan Siswi SMA di Tangerang yang Hilang Sepekan

    Fakta-Fakta Penemuan Siswi SMA di Tangerang yang Hilang Sepekan

    Jakarta: Seorang siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, akhirnya ditemukan di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Siswi berinisial MG (16) ini sebelumnya dilaporkan hilang sejak sepekan lalu.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto menyampaikan MG berhasil ditemukan oleh petugas dari Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu, 12 November, sekitar pukul 15.56 WIB.
     
    Korban ditemukan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Saat ditemukan, remaja berusia 16 tahun itu sedang duduk seorang diri, tepatnya di area depan kantin.
     
    “(sudah berhasil ditemukan) alhamdulillah dalam kondisi baik,” ujar Budi.

    Berikut fakta-faktanya:
     

     

    Kronologi Penemuan MG
    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Awaludin Kanur mengungkapkan proses penyelidikan menemui titik terang saat telepon genggam milik korban diaktifkan di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.
     
    “Dari hasil penelusuran, korban sempat berada di Hotel D’Paragon Manggarai, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Awaludin.
     
    MG kemudian terdeteksi memesan ojek online dari hotel tersebut, dengan tujuan Taman Ismail Marzuki. Dengan petunjuk tersebut, pihak kepolisian akhirnya menemukan MG di Taman Ismail Marzuki dan langsung membawanya ke Mapolres Metro Tangerang Kota.
     
    “Korban dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk pemeriksaan dan pendampingan psikologi,” kata Awaludin.
     

     

    Diduga Jadi Korban Penculikan
    Awaludin mengatakan adanya dugaan penculikan anak di bawah umur. Atas hal tersebut, pihaknya telah memeriksa kesehatan dan visum et repertum terhadap korban, pemeriksaan psikologi korban, dan pendalaman terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
     
    “Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan pengumpulan alat bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana sesuai Pasal 332 KUHP,” ujarnya.
     
    Hilang selama Sepekan
    Sebelumnya, Yohanes Hany selaku orang tua MG mengungkapkan putrinya tidak pulang ke rumah sejak Rabu, 5 November. Nomor telepon remaja berusia 16 tahun itu juga tidak bisa dihubungi maupun dilacak.
     
    Yohanes langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga meminta bantuan pada masyarakat untuk memberikan informasi apabila menemukan anak perempuannya.
     
    “Diduga dilarikan oleh laki-laki yang terduga otak kejahatan terorganisir,” tutur Yohanes.

    Jakarta: Seorang siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Karawaci, Kota Tangerang, Banten, akhirnya ditemukan di wilayah Cikini, Jakarta Pusat. Siswi berinisial MG (16) ini sebelumnya dilaporkan hilang sejak sepekan lalu.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto menyampaikan MG berhasil ditemukan oleh petugas dari Polres Metro Tangerang Kota pada Rabu, 12 November, sekitar pukul 15.56 WIB.
     
    Korban ditemukan di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat. Saat ditemukan, remaja berusia 16 tahun itu sedang duduk seorang diri, tepatnya di area depan kantin.
     
    “(sudah berhasil ditemukan) alhamdulillah dalam kondisi baik,” ujar Budi.
     
    Berikut fakta-faktanya:
     

     

    Kronologi Penemuan MG

    Kasat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Awaludin Kanur mengungkapkan proses penyelidikan menemui titik terang saat telepon genggam milik korban diaktifkan di kawasan Manggarai, Jakarta Pusat.
     
    “Dari hasil penelusuran, korban sempat berada di Hotel D’Paragon Manggarai, Jakarta Selatan, sebelum akhirnya meninggalkan lokasi sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Awaludin.
     
    MG kemudian terdeteksi memesan ojek online dari hotel tersebut, dengan tujuan Taman Ismail Marzuki. Dengan petunjuk tersebut, pihak kepolisian akhirnya menemukan MG di Taman Ismail Marzuki dan langsung membawanya ke Mapolres Metro Tangerang Kota.
     
    “Korban dibawa ke Mapolres Metro Tangerang Kota untuk pemeriksaan dan pendampingan psikologi,” kata Awaludin.
     

     

    Diduga Jadi Korban Penculikan

    Awaludin mengatakan adanya dugaan penculikan anak di bawah umur. Atas hal tersebut, pihaknya telah memeriksa kesehatan dan visum et repertum terhadap korban, pemeriksaan psikologi korban, dan pendalaman terhadap pihak-pihak yang diduga terlibat.
     
    “Kami akan terus melakukan pemeriksaan dan pengumpulan alat bukti untuk memastikan ada atau tidaknya unsur pidana sesuai Pasal 332 KUHP,” ujarnya.
     

    Hilang selama Sepekan

    Sebelumnya, Yohanes Hany selaku orang tua MG mengungkapkan putrinya tidak pulang ke rumah sejak Rabu, 5 November. Nomor telepon remaja berusia 16 tahun itu juga tidak bisa dihubungi maupun dilacak.
     
    Yohanes langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwajib. Ia juga meminta bantuan pada masyarakat untuk memberikan informasi apabila menemukan anak perempuannya.
     
    “Diduga dilarikan oleh laki-laki yang terduga otak kejahatan terorganisir,” tutur Yohanes.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • 4
                    
                        Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
                        Megapolitan

    4 Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng Megapolitan

    Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
    Penulis

    KOMPAS.com –
    Siswi SMA Strada St Thomas Aquino, Kota Tangerang, bernama Maria Gabriella atau akrab disapa Gaby (16), sempat menghilang selama sepekan sebelum akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Jakarta Pusat.
    Gaby dilaporkan hilang sejak Rabu (5/11/2025), setelah terakhir kali diantar ibunya, Brigita Titis (43), ke sekolah menggunakan sepeda motor.
    Ayah Gaby, Yohanes, menuturkan bahwa istrinya sempat meninggalkan motor di sekolah karena sore hari Gaby dijadwalkan mengikuti les.
    “Awalnya pagi, Gaby sama mamanya naik motor ke sekolah Strada. Nah si mamanya bilang, ‘Kak motor mamah tinggal karena nanti sore kamu les’,” ujar Yohanes kepada
    Kompas.com
    , Rabu (12/11/2025).
    Setelah itu, Brigita berangkat bekerja menggunakan ojek
    online
    dari sekolah anaknya. Yohanes yang berada di Cikarang bersama anak keduanya, Michael (13), masih sempat berkomunikasi dengan istri dan Gaby di pagi hari.
    Namun, sejak siang, pesan yang dikirim kepada Gaby tak lagi dibalas.
    “Saya nanya, ‘Si Gaby ke mana hari ini jalannya?’, ‘oh nanti les gini-gini’. Nah, itu masih komunikasi sama Gaby, masih chat-chat-an, berarti kan aman tuh,” kata Yohanes.
    Namun, sejak sore, Gaby tak lagi memberi kabar. Saat Brigita pulang kerja, putrinya belum juga tiba di rumah.
    “Malamnya kami doa bareng, tapi Gaby enggak ada. Baru setelah itu mamanya cerita kalau Gaby enggak pulang,” ujarnya.
    Keesokan harinya, Kamis (6/11/2025), keluarga melaporkan kehilangan Gaby ke Polres Metro Tangerang Kota. Laporan diterima oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
    Yohanes kemudian memutuskan untuk datang ke Tangerang dari Cikarang pada Jumat (7/11/2025), setelah mendapat kabar bahwa titik koordinat ponsel Gaby terdeteksi di kawasan Pasaraya, Manggarai, Jakarta Selatan.
    “Pasaraya kan sudah mati, tidak ada kehidupan mall, yang ada hanya JCO sama KFC kalau enggak keliru. Dua-duanya kan ada kopi, Gaby suka kopi, saya ada dugaan ke situ, karena titik koordinatnya ada di area situ,” jelas Yohanes.
    Ia dan Michael mencari ke dua restoran itu, juga ke belakang gedung Pasaraya, namun hasilnya nihil.
    Setelah tiga jam mencari, keduanya kembali ke Tangerang atas saran Brigita. Namun, pada pukul 16.00 WIB, titik koordinat berpindah ke area Universitas Indonesia (UI), Depok.
    Yohanes dan Brigita berangkat dengan sepeda motor, tiba sekitar pukul 20.00 WIB, dan meminta bantuan sekuriti kampus, tetapi hasil pencarian tetap kosong.
    Sekitar pukul 21.00 WIB, lokasi ponsel berpindah lagi ke sebuah hotel di Ancol, Jakarta Utara. Yohanes dan Brigita langsung menuju ke sana.
    “Sampai hotel itu kebetulan penjaganya kooperatif, dilihatin CCTV-nya, segala macem gitu, memang tidak ada pergerakan di situ,” jelasnya.
    Pencarian terus dilakukan tanpa hasil. Sekitar pukul 01.00 WIB, Sabtu (8/11/2025), Michael memberi tahu bahwa titik koordinat berpindah ke kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Yohanes dan Brigita segera menuju lokasi. “Pokoknya sampe TKP Tanah Abang itu sekitar jam 1–2-an pagi tuh.
    Nah setelah dari Tanah Abang kita sudah dapet CCTV tidak ada pergerakan anak, yaudah kita balik ke Tangerang lagi, naik motor lagi, berdua lagi,” katanya.
    Setelah tiba di rumah pukul 04.00 WIB, ponsel Gaby tidak lagi menunjukkan pergerakan.
    Keduanya melanjutkan pencarian ke sejumlah tempat yang biasa dikunjungi Gaby seperti kafe dan hotel sekitar Tangerang, namun tetap tidak ada hasil.
    Pada Senin (10/11/2025), polisi memberi kabar bahwa titik koordinat ponsel Gaby aktif kembali dan terdeteksi di Stasiun Tangerang sekitar pukul 11.00 WIB. Yohanes dan Brigita langsung menuju lokasi.
    “Saya nanya ke polisi, Iho bapak ngasih tau saya koordinat, kenapa pasukan dari polres tidak ada yang merapat, malah menyuruh kami yang nyari,” cerita Yohanes.
    Setelah dua jam mencari, mereka pulang tanpa hasil.
    Pada malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, titik koordinat bergeser lagi ke kawasan Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Dibantu kerabat di Ciledug, mereka memeriksa lima hotel di sekitar lokasi, namun tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Gaby.
    “Kita sampai masuk lima hotel tidak ada gelagat dari Gaby, di CCTV hotel-hotel juga tidak ada. Akhirnya kita putuskan, jam 02.00 WIB untuk pulang,” kata Yohanes.
    Setelah sepekan pencarian, Rabu (12/11/2025), Gaby akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Kasi Humas Polres Metro Tangerang Kota, Iptu Prapto, membenarkan hal tersebut.
    “Tadi ketemunya 16.00 WIB di depan kantin Taman Ismail Marzuki, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat,” ujarnya.
    Menurut Prapto, Gaby saat ditemukantampak duduk seorang diri sambil memegang ponsel.
    “Baju kaos oblong warna coklat. Enggak nangis pas ketemu tadi, lagi duduk seorang diri aja,” katanya. Ia menambahkan bahwa kondisi Gaby sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda trauma.
    Setelah ditemukan, Gaby langsung dibawa ke Polres Metro Tangerang Kota untuk menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan terkait penyebab kepergiannya.
    “Nanti kami mintai keterangan lengkap, ke mana saja dan bersama siapa selama tidak pulang,” ujar Prapto.
    Ayah Gaby, Yohanes Hani (50), mengaku belum mengetahui secara pasti proses penemuan putrinya.
    “Saya belum tahu A1, cuma istri aja tadi ngabarin dengan nge-share WA ke saya. Sudah itu saja,” ujarnya. Ia juga menyerahkan seluruh penjelasan kepada pihak kepolisian.
    “Tadi polisi ngomong langsung saja ke humas,” imbuhnya.
    Yohanes berencana segera menuju Tangerang dari Cikarang untuk menjemput Gaby.
    “Besok pagi saya rencana ke Tangerang, sendiri. Michael besok sekolah, nanti dititipi ke saudara saya,” ujarnya.
    Penemuan Gaby di Menteng menandai berakhirnya pencarian intensif selama sepekan yang dilakukan oleh keluarga bersama aparat kepolisian.
    Polres Metro Tangerang Kota masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap alasan di balik hilangnya siswi SMA tersebut serta memastikan kondisinya tetap aman.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Abdul Haris Maulana, Larissa Huda)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angka Stunting di Manggarai NTT Masih Tinggi, Pola Asuh Jadi Penyebab
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2025

    Angka Stunting di Manggarai NTT Masih Tinggi, Pola Asuh Jadi Penyebab Regional 12 November 2025

    Angka Stunting di Manggarai NTT Masih Tinggi, Pola Asuh Jadi Penyebab
    Tim Redaksi
    RUTENG KOMPAS.com
    – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, NTT, Safrianus Haryanto Djehaut, mengatakan prevalensi stunting di daerah itu masih tinggi.
    “Pada pengukuran Februari 2025, angka
    stunting
    tercatat sebesar 9 persen. Namun, pada Agustus meningkat menjadi 13 persen,” jelas Safrianus saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025) sore.
    Ia menjelaskan, data tersebut bersifat dinamis karena pengukuran stunting dilakukan dua kali dalam setahun, yakni pada Februari dan Agustus.
    Menurut dia, perubahan angka itu mencerminkan realitas di lapangan yang terus bergerak serta dipengaruhi oleh banyak faktor sosial, budaya, dan perilaku pengasuhan anak.
    Ia menyebut, sekitar 40 persen anak yang mengalami stunting sebenarnya lahir dengan berat badan normal, tetapi mengalami gangguan pertumbuhan setelah masa pemberian Makanan Pendamping ASI (Mpasi).
    “Banyak anak lahir dengan berat badan normal, tetapi setelah masa Mpasi justru mulai terganggu pertumbuhannya. Dugaan kuat saya, hal ini disebabkan oleh pola pengasuhan yang belum tepat,” ujarnya.
    Ia menilai masih banyak orangtua di
    Manggarai
    yang kurang memahami pentingnya pemberian asupan gizi tambahan setelah bayi berusia 6 bulan.
    “Sebagian masih beranggapan bahwa ASI saja sudah cukup, padahal pada usia tersebut anak mulai membutuhkan zat gizi tambahan untuk menunjang pertumbuhan otak dan tubuhnya,” ungkap dia.
    “Kadang bayi hanya diberi ASI padahal sudah butuh Mpasi, atau ketika anak tidak mau makan, orangtua tidak mencari alternatif makanan yang bergizi. Ini yang perlu kita ubah,” tambahnya.
    Untuk menekan angka tengkes di daerah itu, pihaknya tengah memfokuskan intervensi pada perubahan perilaku dan pola pengasuhan anak di tingkat keluarga.
    “Anak yang lahir normal harus dikawal pertumbuhannya hingga usia 2 tahun. Jangan dilepas begitu saja, karena dalam perjalanan bisa saja mengalami gangguan pertumbuhan,” jelas dia.
    Ia juga menyoroti pentingnya pemantauan rutin bagi bayi dengan berat badan lahir mendekati batas bawah 2,5–2,7 kilogram.
    “Sedikit saja berat badan turun, anak bisa masuk kategori stunting,” lanjutnya.
    Selain itu, peran kader posyandu dan tenaga kesehatan di lapangan akan diperkuat. Mereka diminta melakukan pemantauan bulanan agar tanda-tanda stunting bisa terdeteksi sejak dini.
    “Setiap bulan akan dilakukan penimbangan dan hasilnya langsung dianalisis. Dengan begitu, anak yang menunjukkan tanda-tanda stunting bisa segera mendapatkan penanganan,” jelasnya.
    Ia mengatakan, penanganan stunting tidak bisa dimulai setelah anak lahir, tetapi harus dilakukan jauh sebelum kehamilan, bahkan sejak usia ibu masih remaja.
    Ia mengungkapkan, berdasarkan data bahwa sekitar 67 persen remaja putri di Manggarai memiliki kadar hemoglobin di bawah 10. Kondisi itu sangat berisiko melahirkan anak stunting di masa depan.
    “Untuk itu, kami rutin membagikan tablet tambah darah bagi remaja putri dan ibu hamil. Ke depan, konsumsi tablet ini akan diawasi langsung oleh petugas agar benar-benar diminum,” ujarnya.
    Selain itu, Dinas Kesehatan juga menaruh perhatian pada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Para kader diharapkan lebih aktif memastikan ibu hamil mendapat asupan gizi yang cukup, termasuk susu tambahan dan makanan bergizi seimbang.
    Ia juga menegaskan pentingnya usia kehamilan ideal. Menurut dia, hamil terlalu muda atau terlalu tua sama-sama berisiko.
    “Karena itu, calon pengantin wajib menjalani skrining kesehatan agar siap secara fisik sebelum menikah,” tuturnya.
    Ia menegaskan bahwa stunting adalah persoalan multidimensi. Faktor ekonomi, budaya, dan bahkan kekerasan dalam rumah tangga terhadap ibu hamil juga dapat berkontribusi terhadap munculnya kasus stunting.
    “Jadi ini bukan cuma soal gizi. Kadang ibu hamil stres, sering mendapat tekanan atau kekerasan, asupan makanannya tidak seimbang, semua itu bisa memengaruhi perkembangan janin,” bener dia.
    Ia membantah anggapan bahwa stunting disebabkan faktor gegenetik. Sebab, belum ada teori yang menyebut stunting murni karena keturunan.
    Anak tetap bisa tumbuh optimal dalam kemampuan bicara, motorik, dan kecerdasan jika mendapat asupan dan pengasuhan yang tepat.
    Sebagai langkah konkret, Dinkes akan memperkuat sistem pemantauan melalui penimbangan rutin setiap bulan di seluruh posyandu.
    Selain itu, edukasi bagi orangtua muda akan digencarkan, terutama terkait pemberian Mpasi bergizi, perawatan bayi, dan kebersihan lingkungan.
    “Setiap anak di Manggarai punya hak untuk tumbuh sehat dan cerdas. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, harus ada kesadaran kolektif dari keluarga dan masyarakat,” imbuh dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Perjalanan Pencarian Gabriella: Hilang di Tangerang, Ditemukan di Menteng
                        Megapolitan

    7 Kronologi Hilangnya Maria Gabriella Usai Diantar Ibu ke Sekolah Megapolitan

    Kronologi Hilangnya Maria Gabriella Usai Diantar Ibu ke Sekolah
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com –
    Seorang remaja bernama Maria Gabriella atau akrab disapa Gaby (16) menghilang sejak Rabu (5/11/2025).
    Ayah Gaby, Yohanes, mengatakan bahwa putrinya terakhir kali terlihat pada Rabu pagi ketika sang ibu, Brigita Titis (43), mengantarkannya ke SMA Strada St. Thomas Aquino, Kota Tangerang, menggunakan sepeda motor.
    “Awalnya pagi, Gaby sama mamanya naik motor ke sekolah Strada. Nah si mamanya bilang, ‘Kak motor mamah tinggal karena nanti sore kamu les’,” ujar Yohanes kepada
    Kompas.com
    , Rabu (12/11/2025).
    Usai mengantar Gaby ke sekolah, Brigita langsung menuju tempat kerjanya dengan menggunakan ojek
    online
    yang ia pesan dari sekolah anaknya.
    Hari itu berjalan seperti biasa. Yohanes yang berada di Cikarang bersama anak keduanya, Michael (13), masih sempat berkomunikasi dengan istrinya dan Gaby.
    Namun, sejak siang, pesan yang dikirim ke Gaby tak lagi dibalas. Hal itu membuat dirinya khawatir dan langsung menanyakan keberadaan Gaby ke sang istri.
    “Saya nanya, ‘Si Gaby ke mana hari ini jalannya?’, ‘oh nanti les gini-gini’. Nah, itu masih komunikasi sama Gaby, masih
    chat-chat-
    an, berarti kan aman tuh,” kata dia.
    Namun, sejak sore, Gaby tak lagi memberikan kabar. Saat Brigita pulang kerja, putrinya belum juga tiba di rumah.
    “Malamnya kami doa bareng, tapi Gaby enggak ada. Baru setelah itu mamanya cerita kalau Gaby enggak pulang,” cerita dia.
    Keesokan harinya, keluarga melapor ke Polres Metro Tangerang Kota dan diterima oleh Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Kamis (6/11/2025).
    Pada Jumat (7/11/2025), Yohanes bersama Michael berangkat dari Cikarang menuju rumah istrinya di Cimone, Kota Tangerang. Di tengah perjalanan, ia mendapat informasi bahwa titik koordinat ponsel Gaby terdeteksi di Pasaraya, Manggarai, Jakarta Selatan.
    Saat tiba di Stasiun Manggarai, Yohanes langsung menuju Pasaraya untuk mencari.
    “Pasaraya kan sudah mati, tidak ada kehidupan
    mall
    , yang ada hanya JCO sama KFC kalau enggak keliru. Dua-duanya kan ada kopi, Gabby suka kopi, saya ada dugaan ke situ, karena titik koordinatnya ada di area situ,” jelas dia.
    Di sana, Yohanes bersama putranya mencari Gaby di dua restoran tersebut, tetapi tak menemukannya. Mereka juga mencari Gaby hingga ke belakang Pasaraya. Namun, setelah tiga jam mencari di sekitar Pasaraya, hasilnya nihil.
    “Saya cari dari sekitar jam 09.00 WIB tapi tidak ada. Kemudian karena mamanya bilang sudah pulang aja Pak. Akhirnya kita pulang balik ke Tangerang,” kata dia.
    Pada pukul 16.00 WIB, titik koordinat baru muncul di area Universitas Indonesia (UI), Depok. Yohanes dan Brigita segera berangkat dari Tangerang menggunakan sepeda motor.
    Setibanya di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB, mereka bertanya kepada sekuriti dan diketahui bahwa titik koordinat berada di gedung Kesehatan UI. Namun, hasil pencarian bersama sekuriti juga nihil.
    Sekitar pukul 21.00 WIB, lokasi ponsel Gaby kembali berpindah ke salah satu hotel di Ancol, Jakarta Utara. Informasi itu didapat dari Michael yang memantau pergerakan titik koordinat melalui laptop di Tangerang.
    Yohanes dan Brigita kemudian berangkat ke hotel di Ancol dan tiba sekitar pukul 23.00 WIB. Mereka langsung bertanya ke sekuriti. Petugas langsung mengarahkan ke ruangan CCTV, tetapi sosok Gaby tak juga ditemukan.
    “Sampai hotel itu kebetulan penjaganya kooperatif, dilihatin CCTV-nya, segala macem gitu, memang tidak ada pergerakan di situ,” jelas dia.
    Setelah perjalanan panjang, keduanya beristirahat sejenak. Namun, pada Sabtu (8/11/2025) pukul 01.00 WIB, Michael kembali memberi tahu bahwa titik koordinat berpindah ke Tanah Abang, Jakarta Pusat.
    Pasangan itu segera menuju lokasi, tetapi hasilnya lagi-lagi tetap nihil.
    “Pokoknya sampe TKP Tanah Abang itu sekitar jam 1-2-an pagi tuh. Nah setelah dari Tanah Abang kita sudah dapet CCTV tidak ada pergerakan anak, yaudah kita balik ke Tangerang lagi, naik motor lagi, berdua lagi,” kata dia.
    Mereka tiba di rumah pukul 04.00 WIB. Sejak itu, tidak ada lagi pergerakan titik koordinat ponsel Gaby.
    Yohanes dan Brigita pun melanjutkan pencarian secara mandiri ke tempat-tempat yang sering dikunjungi Gaby, seperti kafe dan beberapa hotel di sekitar Tangerang, namun tak menemukannya.
    Pada Senin (10/11/2025), polisi mengabarkan bahwa titik koordinat Gaby kembali aktif dan terdeteksi di Stasiun Tangerang sekitar pukul 11.00 WIB.
    Yohanes dan Brigita langsung menuju Stasiun Tangerang untuk mencari putrinya. Tetapi saat itu, ia merasa kesal lantaran tidak ada polisi yang ikut mencari.
    “Saya nanya ke polisi, Iho bapak ngasih tau saya koordinat, kenapa pasukan dari polres tidak ada yang merapat, malah menyuruh kami yang nyari,” cerita Yohanes.
    Dua jam mencari di stasiun, Gaby tetap tidak ditemukan. Sekitar pukul 13.00 WIB, keduanya kembali pulang.
    Namun, pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB, titik koordinat kembali bergeser ke Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    Dengan meminta bantuan kerabat di Ciledug, Tangerang, Yohanes dan Brigita mencari ke sejumlah hotel di sekitar lokasi.
    “Kita sampai masuk lima hotel tidak ada gelagat dari Gaby, di CCTV hotel-hotel juga tidak ada. Akhirnya kita putuskan, jam 02.00 WIB untuk pulang,” kata dia.
    Hingga kini, pencarian masih terus dilakukan. Keluarga menunggu perkembangan dari Polres Metro Tangerang Kota, yang disebut sedang menelusuri petunjuk baru di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.
    “Sampai hari ini, sampai siang ini belum ada pergerakan,” ucap Yohanes.
    Sementara itu,
    Kompas.com
    masih berupaya menghubungi Polres Metro Tangerang Kota terkait peristiwa tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Menjajal Lima Menit Tambahan di Stasiun Karet – BNI City

    Bisnis.com, JAKARTA — Hiruk pikuk pengguna KRL yang biasa naik dan turun di Stasiun Karet nantinya akan sedikit berbeda. Bukan karena jadwal kereta berubah, tapi karena butuh jalan kaki lebih lama yaitu sekitar lima menit, menyusuri 340 meter peron menuju Stasiun BNI City.

    Fasilitas penghubung antara kedua stasiun itu sebenarnya sudah rampung. Peron telah diperpanjang, gerbang tiket elektronik sudah terpasang, dan jalur pejalan kaki pun terlihat siap digunakan.

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada Senin (10/11/2025) siang, pagar di kedua sisi peron penghubung telah tertutup rapat.

    Meskipun saat ini seluruh peron Stasiun Karet belum tertutup pagar sepenuhnya, para penumpang nantinya harus menata ulang waktu yang dibutuhkan menuju BNI City agar tidak tertinggal kereta. 

    Potret peron penghubung Stasiun Karet dengan BNI City arah Manggarai yang sudah dipasang pagar, Senin (10/11/2025) / BISNIS- Annasa Rizki Kamalina.

    “Katanya nanti semua diarahkan ke BNI City, tapi sekarang belum bisa lewat. Ya, paling nanti tambah jalan [kaki] sedikit,” ujar Andra, 29 tahun, karyawan yang setiap hari menempuh rute Depok–Karet untuk bekerja di kawasan Thamrin.

    Bisnis mencoba menyusuri peron penghubung dua stasiun tersebut. Waktu tempuh dari pintu masuk Stasiun Karet ke BNI City memakan sekitar 5 menit dengan berjalan santai. Jarak itu mungkin tak terasa jauh, tapi cukup untuk membuat napas sedikit tersengal bila harus mengejar jadwal kereta di bawah panas matahari siang.

    Di peron Karet sendiri, penumpang diimbau tidak menempati gerbong pertama dan kedua karena peron di bagian itu tidak lagi bisa digunakan usai dipagari. Mereka disarankan bergeser ke gerbong ketiga agar bisa turun dengan aman.

    Rencana Integrasi Stasiun Karet-BNI City

    Integrasi dua stasiun ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperluas konektivitas transportasi di pusat Jakarta. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memastikan, Stasiun Karet tidak akan ditutup total, melainkan disambungkan langsung ke Stasiun BNI City.

    “Tidak ditutup, hanya disambungkan,” ujarnya dalam Media Briefing, Selasa (30/9/2025).

    BNI City sendiri memang lebih modern. Peronnya lebar, gerbang tiketnya lima buah yakni empat untuk umum dan satu khusus kereta bandara. Setiap rangkaian KRL bisa berhenti penuh di sana, berbeda dengan Karet yang sebagian peronnya masih pendek.

    Wajah muka Stasiun BNI City / BISNIS – Annasa Rizki Kamalina

    Namun, perubahan tak selalu tanpa kompromi. Bagi sebagian penumpang, integrasi berarti perjalanan yang sedikit lebih jauh dari biasanya.

    “Kalau nanti lewat BNI City, mungkin lebih nyaman, cuma ya tambah jalan juga. Lima menit sih enggak apa-apa, asal enggak kehujanan,” kata Dita, pegawai swasta yang saban hari menumpang KRL arah Bogor.

    Uji coba penghubung antara Karet dan BNI City dijadwalkan dilakukan dalam waktu dekat. Pemerintah terus memantau arus penumpang terlebih dahulu sebelum membuka akses penuh.

    Salah satu rencana tambahan adalah membuka pintu masuk Stasiun Karet dari arah Pasar Tanah Abang, agar calon penumpang tak perlu lagi menyeberangi rel.

  • Pemprov DKI Komitmen Percepat Pembangunan MRT, LRT, & TOD Terpadu

    Pemprov DKI Komitmen Percepat Pembangunan MRT, LRT, & TOD Terpadu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan terus mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi publik di kawasan Jabodetabek. Sejumlah proyek strategis seperti pembangunan Transit Oriented Development (TOD) Dukuh Atas, MRT Fase 2A (Bundaran HI-Kota), MRT lintas barat-timur, hingga LRT Jakarta Fase 1B (Velodrome-Manggarai) menjadi fokus utama.

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan komitmen Pemprov DKI dalam memperkuat integrasi antarmoda transportasi di Jakarta. “Kami melaporkan sejumlah progres, termasuk pembangunan TOD Dukuh Atas yang akan menghubungkan empat moda sekaligus, MRT, LRT, KRL, dan kereta bandara. Jika seluruh moda sudah tersambung, mobilitas warga akan jauh lebih efisien dan nyaman,” ujar Pramono, Kamis (6/11/2025).

    Menurut Pramono, pembangunan TOD menjadi tanggung jawab PT MRT Jakarta (Perseroda), sementara Pemprov DKI dan Kementerian Perhubungan akan memastikan dukungan regulasi dan sinkronisasi perencanaan. “Pak Menteri juga menyampaikan akan menggabungkan Stasiun Karet dengan BNI City agar integrasi semakin optimal,” tambahnya.

    Di sisi lain, proyek Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B terus menunjukkan kemajuan pesat. Berdasarkan data terbaru PT Jakarta Propertindo (Jakpro) per 14 Oktober 2025, pembangunan jalur sepanjang 6,4 kilometer dari Velodrome hingga Manggarai telah mencapai 75,55 persen.

    “Pekerjaan konstruksi jalur layang dan stasiun kami targetkan selesai sesuai jadwal. Akselerasi ini tidak lepas dari dukungan warga dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder,” ujar Direktur Proyek LRT Jakarta, Ramdani Akbar.

    Jakpro juga menekankan pentingnya pengelolaan dampak sosial dan lingkungan selama proses pembangunan. “Kami terus melibatkan masyarakat agar proyek ini berjalan dengan dukungan penuh dari warga sekitar. Dengan partisipasi aktif masyarakat, target penyelesaian bisa tercapai tepat waktu, aman, dan berkualitas,” imbuhnya.

    Saat ini, progres pembangunan di Zona 1 (Jalan Pemuda Rawamangun-Jalan Pramuka Raya) mencapai 73,95 persen, mencakup pekerjaan jalur layang dan stasiun di sepanjang Jalan Pramuka Raya. Sementara di Zona 2 (Matraman-Manggarai), progres mencapai 59,24 persen dengan pekerjaan utama meliputi pondasi jalur layang, konstruksi sipil Stasiun Matraman, serta struktur Stasiun Manggarai di Jalan Sultan Agung.

    Didukung Warga, Dorong Mobilitas dan Ekonomi Lokal

    Proyek LRT ini juga mendapat dukungan luas dari masyarakat. Zaenudin, tokoh masyarakat Manggarai, menyebut kehadiran LRT akan membawa manfaat besar bagi mobilitas dan perekonomian warga.

    “Wajar kalau sekarang agak macet, tapi itu bagian dari proses. Nanti setelah rampung, mobilitas makin mudah dan lingkungan jadi lebih tertata,” ujarnya.

    Ia menilai, kehadiran LRT akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal. “Nantinya banyak aktivitas ekonomi baru di sekitar stasiun. Jadi manfaatnya pasti banyak untuk masyarakat,” kata Zaenudin.

    Ramdani menambahkan, LRT Jakarta Fase 1B akan membuka akses lebih cepat antara Jakarta Timur, Pusat, dan Utara, sekaligus menekan kemacetan dan emisi karbon. “Pengembangan jalur LRT ini merupakan langkah menuju Jakarta yang lebih hijau dan efisien. Dari kemacetan menuju konektivitas, dari polusi menuju keberlanjutan,” jelasnya.

    Kolaborasi Pusat dan Daerah Jadi Kunci

    Sementara itu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menilai pertemuannya dengan Gubernur Pramono berlangsung konstruktif dan menjadi momentum penting untuk mempercepat integrasi transportasi Jabodetabek.

    “Harapan kami, integrasi TOD dan konektivitas antarmoda seperti Stasiun Karet-Sudirman dapat segera diwujudkan. Pemerintah pusat akan terus menindaklanjuti setiap usulan agar transportasi publik berbasis rel bisa segera dinikmati masyarakat,” kata Dudy.

    Dengan koordinasi yang solid antara pemerintah pusat, Pemprov DKI Jakarta, dan BUMD seperti Jakpro dan MRT Jakarta, percepatan pembangunan transportasi publik diharapkan dapat memperkuat posisi Jakarta sebagai kota global yang efisien, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.

    “Transformasi Jakarta tidak bisa ditunda. Pembangunan transportasi publik adalah fondasi untuk kota yang hidup, produktif, dan ramah lingkungan,” pungkas Pramono.

    (dpu/dpu)

    [Gambas:Video CNBC]