Tak Libur Lebaran, Petugas Kebersihan PT KAI Pilih Mudik Duluan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Meskipun hari
Lebaran
selalu menjadi hari libur nasional, sejumlah pekerja di bidang jasa tidak terdampak tanggal merah itu. Salah satunya adalah
cleaner
atau petugas kebersihan PT Kereta Api Indonesia (KAI).
Agar tetap bisa berkumpul dengan keluarga, seorang petugas
cleaner
di Stasiun Manggarai bernama Faisal (26) memilih untuk mudik duluan sebelum Lebaran.
“Kemarin libur juga kan, libur Jumat tuh, sebelum hari Senin, mudik dulu,” kata Faisal saat ditemui di Stasiun Manggarai, Rabu (02/04/2025).
Hal ini mau tak mau dilakukan Faisal karena sistem kerjanya mengatur enam hari kerja dan satu hari libur. Pria dengan seragam hijau itu bahkan mendapatkan tugas bekerja di shift pagi di hari Lebaran pertama.
Masih dalam euforia hari kemenangan, Faisal berencana akan pulang lagi di hari liburnya.
“Enggak sih, enggak mudik. Tapi nanti saya Jumat libur, jadi besok kan masuk pagi pulang jam 2, saya pulang,” ungkapnya.
Jarak antara Faisal dan keluarga juga sudah bukan jadi masalah lagi.
Kondisi yang sama ternyata juga dialami kakaknya yang bekerja di bidang jasa. Mau tak mau, hubungan jarak jauh itu harus diterima dan dijalani saja.
“Keluarga juga biasa, soalnya kakak saya juga kerjanya kan dia di
bakery
ya. Masuk juga Lebaran, jadi ya jadi wajar aja,” ujar Faisal.
Merayakan Lebaran jauh dari keluarga bukan kali pertama untuk Faisal. Dua tahun menghadapi situasi yang sama membuat Faisal lebih dapat menerima keadaan.
Meskipun begitu, Faisal sempat sedih saat pertama kali merayakan Lebaran jauh dari keluarga. Tepatnya dua tahun yang lalu, saat dia masih bertugas di Stasiun Cikini.
“Yang sedih awal-awal doang sih, jauh dari keluarga,” katanya.
Meskipun mendapatkan giliran
shift
pagi di hari pertama Lebaran, Faisal mengatakan bahwa dia dan rekan kerjanya yang lain masih dapat menyempatkan diri menunaikan ibadah Shalat Idul Fitri di masjid terdekat.
“Kalau Lebaran kita boleh Shalat Ied dulu dan nanti habis Shalat Ied baru kita masuk lagi gitu,” ujar Faisal.
Pada akhirnya, Faisal hanya bisa menerima dan menjalankan tugasnya. Namun, dia tetap mensyukuri pekerjaannya.
“Alhamdulillah-nya saya pas Lebaran kebagiannya masuk pagi terus. Tapi enggak apa-apa sih, karena udah biasa juga gitu,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Manggarai
-
/data/photo/2025/04/02/67ecff70eb001.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Libur Lebaran, Petugas Kebersihan PT KAI Pilih Mudik Duluan Megapolitan 2 April 2025
-

Kebakaran Rumah di Pulogadung Jakarta Timur Saat Lebaran, 55 Petugas Damkar Dikerahkan
TRIBUNJAKARTA.COM – Si Jago Merah melalap rumah tinggal di Jalan Kusen V, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (1/4/2025) dini hari.
Sebanyak 11 unit dan 55 petugas damkar dikerahkan untuk mengatasi kebakaran yang terjadi pada Lebaran 2025 tersebut.
Dikutip dari akun instagram @humasjakfire menginformasikan operasi pemadaman segera dilakukan mulai pukul 01.44 WIB.
Kemudian, pukul 02.00 WIB lokalisir perambatan api berhasil dilakukan oleh petugas dan lanjutkan tahap pendinginan pukul 02.05 WIB.
“Operasi pemadaman dinyatakan selesai pukul 02.53 WIB,” tulis akun instagram tersebut.
Kebakaran di Tebet
Sementara itu, kebakaran juga terjadi di Tebet, Jakarta Selatan pada Senin (31/3/2025).
Si Jago Merah melala kedai makanan yang berada di Jalan Masjid Al Barkah, Kelurahan Manggarai Selatan.
Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas damkar segera meluncur ke TKP. Operasi pemadaman mulai dilakukan pukul 15.17 WIB.
Lokalisir perambatan api berhasil dilakukan pukul 15.30 WIB. Kemudian, pada pukul 15.35 WIB operasi pemadman masuk ke tahap pendinginan.
Pada 15.56 WIB, operasi pemadaman dinyatakan selesai, setelah pengerahan 20 unit dan 70 personel.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
-

Menata asa di lorong kumuh
Jakarta (ANTARA) – Di tengah gemerlap gedung pencakar langit Jakarta, terselip lorong-lorong sempit yang menjadi saksi bisu perjuangan ribuan keluarga untuk mempertahankan hidup.
Di sebuah sudut di Jakarta Selatan, ada gang-gang kecil berkelok di antara rumah-rumah berhimpitan. Dinding-dindingnya penuh coretan, atapnya saling menindih dan aroma tak sedap seakan dianggap normal dan bukan menjadi masalah.
Sejumlah pakaian digantung seadanya di depan rumah, di samping itu ada sebuah selokan nampak mata tikus mengintip untuk sekedar keluar mencari remahan makanan.
Sementara anak-anak berlarian di atas jalanan yang hanya cukup untuk satu motor melintas. Inilah wajah RW kumuh di Jakarta di mana realitasnya tak bisa disembunyikan di balik kemajuan kota metropolitan
Di salah satu sudut Manggarai, seorang pria paruh baya terlihat sibuk memperbaiki atap rumahnya yang bocor.
Pria bernama Ahmad itu mengatakan, “Kalau hujan, airnya masuk ke dalam. Tapi kalau direnovasi, biayanya mahal.”
Sama seperti banyak warga lain, ia dihadapkan pada dilema yakni bertahan dengan kondisi seadanya atau merelakan rumahnya dibongkar demi kehidupan yang lebih layak.
Terlebih, kebakaran yang melanda RW 06 dan RW 12 Manggarai pada Agustus 2024 yang menambah kompleksitas permasalahan pemukiman. Lebih dari 3.000 jiwa kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.
Arsip foto – Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan memadamkan api di Jalan Remaja 5, Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (13/8/2024). ANTARA/Luthfia Miranda Putri/aa.
Meski berbagai langkah telah dilakukan, perjalanan menghapus RW kumuh dari Jakarta masih panjang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 mencatat masih ada 450 RW dengan kategori kumuh di Jakarta.
Upaya penataan seperti di Manggarai hanyalah sebagian dari perjuangan besar yang membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Bagi warga, perubahan ini bukan sekadar soal perbaikan fisik rumah atau jalan, tetapi juga tentang harapan akan masa depan yang lebih baik.
Seorang ibu bernama Yuni yang telah puluhan tahun tinggal di RW kumuh Manggarai menatap lorong kecil di depannya. “Kalau bisa lebih rapi dan bersih, anak-anak kita juga akan punya masa depan yang lebih baik,” katanya penuh harap.
Adapun sejumlah kriteria dapat disematkan kepada suatu RW untuk dinyatakan kumuh yakni berdasarkan indikator kepadatan penduduk, kondisi/perencanaan bangunan, konstruksi bangunan, ventilasi bangunan, kepadatan bangunan, kondisi jalan, drainase, pengelolaan air limbah, persampahan, dan pencahayaan.
Menuju Jakarta tanpa RW kumuh
Semakin bergantinya tahun, perubahan mulai terasa. Di balik deretan rumah yang tampak tua dan rapuh, kini perlahan hadir sentuhan baru.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) terus berupaya membebaskan RW-RW dari label kumuh.
Manggarai menjadi salah satu titik fokus di Jakarta Selatan, mengingat tujuh RW di sana masih masuk dalam kategori jumlah RW kumuh tertinggi di Jakarta Selatan. Upaya ini sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 90 Tahun 2018.
Untuk mereka yang memilih bertahan, program bedah rumah menjadi secercah harapan. Pemerintah menawarkan bantuan perbaikan melalui dana non-APBD, termasuk program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Alternatif lainnya adalah pola konsolidasi tanah vertikal (KTV), di mana warga diajak menata ulang pemukiman agar lebih tertata, sehat, dan nyaman ditinggali.
Di beberapa sudut, perubahan mulai terlihat. Jalan setapak yang dulu becek kini dilapisi beton. Saluran air yang sebelumnya mampet dibersihkan agar tak lagi menyebabkan banjir. Mural-mural warna-warni menghiasi tembok, membawa nuansa lebih hidup di tengah lingkungan yang sebelumnya tampak kusam.
Pemerintah juga menambah fasilitas umum seperti tempat sampah dan alat pemadam kebakaran ringan (APAR), memastikan warga memiliki perlindungan dasar terhadap risiko kebakaran yang kerap mengancam permukiman padat.
Kemudian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga memprioritaskan kembalinya warga gusuran ke Kampung Susun Bayam di Jakarta Utara.
Upaya ini merupakan bagian dari 11 program prioritas yang akan dikebut dalam 100 hari pertama kepemimpinan Pramono Anung dan Rano Karno dengan tujuan menyediakan hunian layak bagi warga terdampak penggusuran.
Terakhir tak kalah penting, komitmen pemerintah untuk menyediakan hunian layak dan terjangkau bagi warga Jakarta khusus bagi mereka yang tinggal di RW kumuh.
Salah satu strategi yang diusulkan adalah memanfaatkan tanah milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pembangunan hunian tersebut. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup warga.
Dilema relokasi ke rusunawa
Namun, tak semua rumah bisa diperbaiki. Bagi yang tinggal di kawasan dengan risiko tinggi seperti di bantaran sungai atau lahan pemerintah, relokasi menjadi satu-satunya pilihan.
Tawaran pindah ke Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, menjadi solusi bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal maupun masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk bisa meningkatkan taraf hidup.
Penyediaan rusun merupakan salah satu wujud dari janji kampanye Gubernur DKI Pramono Anung dan Wakil Gubernur DKI Rano Karno.
Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno (kedua kanan) berbincang dengan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin (kanan) dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Kelik Indriyanto (kiri) saat melakukan peninjauan di rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Green Jagakarsa, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/foc/aa.
Rusun yang akan diresmikan ini juga menjadi pembuktian bagi warga Kebon Pala, Jakarta Timur, untuk yang mau berpindah atau relokasi.
Rusunawa ini bukan sekadar tempat tinggal baru, tetapi juga sebuah awal baru bagi warga berpenghasilan rendah. Dengan 723 unit yang tersedia, termasuk bagi penyandang disabilitas, rusun ini menawarkan fasilitas lengkap yakni taman bermain, perpustakaan, co-working space, hingga daycare untuk anak-anak.
Rusunawa Green Jagakarsa berkonsep ramah lingkungan dan memiliki luas 19.886 meter persegi (m2) atau 1,5 hektare (ha) dengan alokasi anggaran sebesar Rp382 miliar.
Unit rusun ini memiliki tipe 36 terdiri dari ruang tamu dengan keluarga, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, dapur dan balkon. Untuk harga sewa unit rusun paling rendah Rp865.000 di luar token dan air.
Sebanyak 40 persen penghuni Rusunawa Jagakarsa diperuntukkan bagi masyarakat terprogram yang terdampak dari sarana dan prasarana kota.
Fasilitas yang disediakan, akses di rusun ini juga terbilang mudah yakni dekat dengan Pasar Pondok Labu, Rumah Sakit Fatmawati hingga RSUD Pasar Minggu.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno atau Bang Doel meyakini Rusunawa Green Jagakarsa, Jakarta Selatan, lebih bagus dari rusun sejenis yang ada di Singapura.
Rano mengatakan rusunawa ini mencontoh Singapura yang memiliki rumah susun dan apartemen layak bagi warganya.
Ditegaskan bahwa syarat untuk menyewa rusun, yakni harus warga KTP DKI Jakarta sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) 61 Tahun 2020.
Namun, relokasi bukanlah keputusan mudah. Bagi sebagian warga, meninggalkan rumah lama berarti juga meninggalkan komunitas yang telah mereka bangun selama bertahun-tahun. Tak sedikit yang ragu, takut kehilangan sumber mata pencaharian yang selama ini bertumpu pada interaksi sosial di lingkungan lama mereka.
Kemudian, rasa khawatir akan beban biaya yang timbul jika tinggal di rusun, meskipun fasilitas yang disediakan lebih baik dibandingkan dengan tempat tinggal sebelumnya.
Beragam opini yang melintas dari pandangan masyarakat, namun tidak sedikit pula yang bersyukur atas fasilitas yang diberikan.
Jakarta mungkin tak bisa berubah dalam semalam. Namun, langkah-langkah kecil ini menunjukkan bahwa ibu kota terus berjuang untuk menata demi menyusun kembali asa bagi mereka yang memilih menetap.
Editor: Slamet Hadi Purnomo
Copyright © ANTARA 2025 -

Pembangunan LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Capai 50 Persen
JAKARTA – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat progres pembangunan jalur LRT Jakarta fase 1B per 31 Januari 2025 mencapai 50,04 persen. Proyek ini ditargetkan selesai pada akhir tahun 2026.
Pembangunan pada mencakup pekerjaan konstruksi stasiun dan jalur layang kereta, seperti pekerjaan fondasi, pier, dan pemasangan girder.
Direktur Teknik dan Pengembangan Bisnis Jakpro Dian Takdir menyebut, fokus pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan adalah penyelesaian konstruksi struktur bawah stasiun dan penyelesaian jalur layang kereta.
“Sejauh ini progres pembangunan masih berfokus pada pekerjaan konstuksi layang kereta dan struktur bawah stasiun, kami menargetkan di akhir tahun 2025 pekerjaan sipil dapat selesai. Saat ini pekerjaan yang sedang dikebut berada di area Stasiun Matraman dan Stasiun Pramuka BPKP,” tutur Dian dalam keterangannya, Kamis, 27 Maret.
Lebih jelasnya, progres Stasiun Rawamangun saat ini mencapai 54,80 persen, Stasiun Pramuka BPKP 16,71 persen, Stasiun Pasar Pramuka 17,03 persen, Stasiun Matraman 15,57 persen, dan Stasiun Manggarai 9,04 persen.
Pekerjaan proyek LRT Jakarta Fase 1B dibagi menjadi 2 zona pekerjaan, yakni zona 1 dari Velodrome – Underpass Pramuka, dan zona 2 dari Underpass Pramuka – Manggarai.
“Dengan progres yang telah mencapai setengah perjalanan ini, harapannya pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat besar untuk mobilitas warga DKI Jakarta,” tutur dia.
LRT Jakarta fase 1B memiliki bentang jalur sepanjang 6,4 kilometer yang memiliki 5 stasiun yaitu Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka stasiun Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Sejauh ini, sebanyak 6 stasiun LRT telah beroperasi dengan panjang 5,2 kilometer pada fase 1, yakni Pegangsaan dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome.
Sehingga, jika fase 1B telah terbangun, LRT Jakarta memiliki panjang rute 12,2 kilometer dengan 11 stasiun mulai dari Stasiun Pegangsaan Dua hingga Stasiun Manggarai.
Diperkirakan, perjalanan dari Pegangsaan Dua hingga Manggarai dapat ditempuh selama 26 menit. Setelah fase 1B beroprasi, diharapkan dapat melayani hingga 100.000 penumpang per hari.
-

Jakpro: Progres pembangunan LRT Jakarta capai 50 persen di Maret 2025
kami berkomitmen untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi, nyaman, dan efisien bagi warga Jakarta
Jakarta (ANTARA) – PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mencatat progres proyek pembangunan LRT Jakarta Fase 1B yang membentang dari Velodrome-Manggarai sejauh 6,4 kilometer kini sudah mencapai 50,04 persen hingga 21 Maret 2025.
“Sejauh ini progres pembangunan masih berfokus pada pekerjaan konstruksi layang kereta dan struktur bawah stasiun, kami menargetkan di akhir tahun 2025 pekerjaan sipil dapat selesai,” kata Direktur Teknik & Pengembangan Bisnis Jakpro, Dian Takdir di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan pada saat ini pekerjaan yang sedang dikebut di area Stasiun Matraman dan Stasiun Pramuka BPKP.
Menurut dia Jakpro terus melakukan akselerasi pembangunan pada pekerjaan konstruksi stasiun dan jalur layang kereta, seperti pekerjaan fondasi, pier (penyangga), dan pemasangan balok penyangga (girder).
Begitu juga pembangunan lima stasiun, yaitu Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Ia menambahkan progres pembangunan sudah sesuai dengan target dan fokus pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan adalah penyelesaian konstruksi struktur bawah stasiun dan penyelesaian jalur layang kereta.
Selain pembangunan fisik, Jakpro juga terus berkoordinasi dengan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk
memastikan integrasi yang optimal dengan moda transportasi lainnya.“Kami berkomitmen untuk menghadirkan sistem transportasi yang lebih terintegrasi, nyaman, dan efisien bagi warga Jakarta,” kata Dian.
Ia juga merinci progres masing-masing stasiun, seperti Stasiun Rawamangun yang sudah mencapai 54,80 persen. Stasiun Pramuka BPKP 16,71 persen, Stasiun Pasar Pramuka 17,03 persen, Stasiun Matraman 15,57 persen dan Stasiun Manggarai 9,04 persen.
Adapun pekerjaan proyek LRT Jakarta Fase 1B dibagi menjadi dua zona pekerjaan yakni zona 1 dari Velodrome-Underpass Pramuka, dan zona 2 dari Underpass Pramuka-Manggarai.
Ia menyebutkan rincian progres yang telah dicapai di zona 1 adalah pada Stasiun Rawamangun sedang dilakukan pekerjaan arsitektur seperti pemasangan penyelesaian dinding, fasad, atap, pembangunan gerbang masuk (entrance), pembatas (bound) dan rel.
Sedangkan pada area Jalan Pramuka saat ini juga sudah dilakukan pekerjaan pemasangan girder di P52B-P55B dan sedang proses penyelesaian pelat lantai (slabdeck) serta dinding parapet.
Sedangkan di area zona 2 yakni Stasiun Matraman dan Stasiun Manggarai sedang dilakukan pekerjaan fondasi stasiun.
Pekerjaan di P110B-P113B setelah lintas bawah (underpass) Pramuka telah diselesaikan pemasangan girder dan dilanjutkan ke proses pelat lantai (slabdeck).
Di area Jalan Tambak pada P147B-P157B sudah terpasang sebanyak 10 span girder, dan sedang dilanjutkan untuk pekerjaan slabdeck dan dinding parapet.
“Dengan progres yang telah mencapai setengah perjalanan ini, harapannya pembangunan LRT Jakarta Fase 1B dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat besar untuk mobilitas warga DKI Jakarta,” kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
/data/photo/2022/03/11/622b43afa7880.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5137785/original/055250800_1739961431-20250219-Penambahan_Jalur_Transjakarta-ANG_1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2024/12/30/67723c22671ec.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2023/03/28/6422f37729d11.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
