Pintu Air Sunter Hulu Siaga Satu, Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta melaporkan
Pintu Air Sunter Hulu
berada pada status bahaya atau siaga satu, pada Minggu (6/4/2025).
Kondisi ini tercatat berdasarkan data terbaru BPBD per pukul 18.00 WIB.
Berdasarkan data
BPBD Jakarta
,
Tinggi Muka Air
(TMA) di Pintu Air Sunter Hulu telah mencapai 260 centimeter (cm).
“Pukul 18.00 WIB TMA 260 cm dalam kondisi hujan dengan status bahaya atau siaga 1,” ujar Kapusdatin BPBD Jakarta Mohamad Yohan, saat dikonfirmasi, Minggu.
Selain itu, Pintu Air Pesanggrahan, Angke Hulu, Krukut Hulu, dan Cipinang Hulu berada pada status siaga 3 atau waspada dengan TMA mencapai 220 cm.
Sementara itu, tujuh pintu air lainnya, yakni Pintu Air Katulampa, Depok, Manggarai, Karet, Waduk Pluit, Pasar Ikan, dan Pulo Gadung, masih dalam status siaga empat atau normal.
Cuaca di beberapa lokasi pintu air dilaporkan gerimis, termasuk di Katulampa, Manggarai, Karet, Krukut Hulu, Angke Hulu, Cipinang Hulu, dan Pulo Gadung.
Sementara itu, cuaca di Pintu Air Depok, Waduk Pluit, Pasar Ikan, dan Sunter Hulu dilaporkan hujan.
BPBD Jakarta mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi banjir yang dapat terjadi akibat peningkatan TMA di beberapa pintu air.
Dalam keadaan darurat, masyarakat diminta segera menghubungi call center Jakarta Siaga di nomor 112 untuk mendapatkan bantuan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Manggarai
-
/data/photo/2025/04/06/67f253b7d04e8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Pintu Air Sunter Hulu Siaga Satu, Warga Jakarta Diminta Waspada Banjir Megapolitan
-

Viral Laut Dikavling, Investor Bangun Vila di Atas Laut, Warga Labuan Bajo Dilarang Masuk Pantai
FAJAR.CO.ID, LABUAN BAJO– Sejumlah warga diusir satuan pengamanan (satpam) saat hendak pelesiran ke pantai di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Berdasarkan informasi dari warga setempat, warga tidak diperkenankan memasuki area pantai oleh perusahaan yang memiliki sejumlah vila mewah di atas laut tersebut.
Hal ini diungkapkan salah satu warga Labuan Bajo, Rafael Todowela, yang saat itu diusir oleh satpam hotel yang sedang berjaga.
“Saya dengan teman hendak memasuki Pantai Binongko, kami dilarang oleh satpam,” ungkap Rafael, dikutip Sabtu, (5/4/2025).
Rafael juga mengatakan bahwa ia dan temannya diusir saat hendak menghabiskan Lebaran di Pantai Binongko, di mana lokasi pantai berdekatan dengan kawasan Marina, Labuan Bajo.
Ia juga menyapaikan perasaannya yang mengaku geram lantaran dilarang mengakses pantai tersebut. Menurut Rafael, pantai adalah ruang publik yang seharusnya tidak bisa diprivatisasi.
“Pantai yang dulu dinikmati umum, sekarang sudah menjadi milik pribadi investor,” ujar Rafael.
Meski diusir, Rafael dan teman-temannya tetap ingin menerobos dan datang ke pantai tersebut. Namun, mereka kembali didatangi satpam lainnya hingga melibatkan perdebatan.
Berdasarkan informasi yang beredar, banyak hotel di Labuan Bajo yang melanggar dengan membangun hotel dalam radius 100 meter dari sempadan pantai.
Tidak hanya itu, ada beberapa investor yang mengaveling laur Labuan Bajo dan membangun villa-villa hingga restoran mewah diatas.
Sementara respons yang penuh tanda tanya, setelah Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Johni Asadoma mengaku terkejut setelah mengetahui ada villa-villa mewah yang dibangun investor diam atas laut Labuan Bajo.
-

Jurus Hemat Wisatawan Saat Libur Lebaran
Jakarta –
Ragam cara warga Jabodetabek menikmati musim libur Lebaran meski tak mudik. Wisata pun dapat dilakukan dengan kocek murah bersama keluarga.
Beberapa tempat wisata di Jakarta pun masih menjadi destinasi pilihan warga. Di antaranya ada Ragunan, Kota Tua, juga Tebet Eco Park.
Warga Pilih Ragunan karena Tiket Murah
Taman Margasatwa Ragunan masih menjadi langganan warga sebagai salah satu destinasi saat libur Lebaran. Para pengunjung memilih Ragunan sebagai tempat wisata lantaran harga tiket masuknya yang murah.
Salah satu pengunjung, Sofi (38), bersama ibu, suami, dan kelima anaknya dari Tangerang sengaja mengunjungi Ragunan karena harga tiket masuknya yang terjangkau. Sofi juga mengatakan hewan di Ragunan lengkap sebagai sarana edukasi untuk anak-anaknya.
“Pilihan kami ke sini tuh ya karena itu karena harganya murah-murah, habis itu juga edukatif ya. Hewan-hewannya lumayan lengkap. Habis itu juga dari ininya dari pengurusnya juga (memberi edukasi) cukup memadailah untuk anak-anak,” tutur Sofi saat ditemui di Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).
Hal yang sama dikatakan oleh Jannah (45), warga asal Ciledug yang memilih Ragunan karena murah. Tidak hanya tiket masuknya, biaya transportasi yang dikeluarkan juga tidak mahal. Jannah beserta dengan keluarganya ke Ragunan menggunakan TransJakarta dan hanya merogoh kocek Rp 3.500.
“Ya karena murah meriah tempatnya, terus deket kan dari rumah, nggak jauh juga. Ya, liburan aja lah daripada nggak ke mana mana,” tutur Jannah.
Jannah mengatakan sengaja memilih ke Ragunan pada hari libur ketiga Lebaran untuk wisata. Ia menjelaskan, hari pertama dan kedua Lebaran lebih banyak dihabiskan untuk bersilaturahmi ke rumah keluarga.
“Cuma kan kalo hari pertama dan hari kedua kan masih banyak keluarga yang dikunjungi ya, terus di rumah kita juga masih terima tamu sampai malam, ada waktunya baru sekarang,” tutur Jannah.
Piknik Gratis di Tebet Eco Park
Warga kunjungi Tebet Eco Park. (Ondang/detikcom)
Ruang terbuka hijau (RTH) Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, juga menjadi salah satu destinasi rekreasi warga Jakarta untuk berlibur Lebaran 2025. Warga memboyong keluarga mereka karena bisa piknik murah di Tebet Eco Park.
Seperti Diah (33), yang membawa anak serta keponakannya bermain ke taman seluas 7,3 hektare tersebut. Diah memilih Tebet Eco Park karena lokasinya yang dekat dan murah tanpa dipungut biaya masuk.
“Anak-anak udah bosen di rumah, kelamaan libur sekolah juga. Jadi karena Eco Park deket dari rumah, jadi liburannya ke sini,” kata Diah saat ditemui di Tebet Eco Park, Rabu (2/4/2025).
“Karena kan kalau di tempat lain macet, penuh, banyak orang, kalau di sini udah deket, nggak bayar gitulah,” ucapnya.
Diah bersama keluarganya membawa alas duduk yang dibentangkan di pelataran hijau taman. Mereka juga tampak membawa perbekalan untuk disantap bersama sembari piknik.
Sedangkan anak-anaknya terlihat berlarian di area terbuka. Mereka berlarian dengan raut wajah gembira sambil sesekali tertawa.
“Kita cuma bawa tiker sama jajanan doang, nggak banyak-banyak soalnya di sini kan juga banyak yang jualan,” ucap dia.
“Anak-anak seneng di sini. Kalau pada ke Ragunan, Ancol rame banget, padahal gini-gini, duduk-duduk doang. Lebih jauh, bayar, sumpek. Di sini tanpa biaya, sejuk, adem lagi,” lanjut Diah.
Diah pada libur Lebaran tahun sebelumnya selalu memilih liburan ke Ragunan dan Ancol. Hanya saja kali ini dia memilih Tebet Eco Park yang buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.
“Dulu dulu kan begitu, cuma penuh tuh, balik lagi kita, makannya ini nyari yang aman-aman aja,” tuturnya.
Naik KRL
Libur Lebaran dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga. Salah satu moda transportasi yang menjadi favorit warga adalah kereta rel listrik (KRL).
Pantauan detikcom, Rabu (2/4/2025), Stasiun Manggarai terlihat lebih lengang dibanding hari kerja. Namun, sejumlah peron seperti peron 9-10 tujuan Jakarta Kota terlihat ramai calon penumpang menunggu KRL.
Foto: Warga ramai memilih naik KRL daripada transportasi lainnya (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)
Sejumlah penumpang yang menunggu KRL datang bersama keluarganya. Ada juga penumpang yang mengajak anak-anaknya untuk berpergian menggunakan KRL.
Salah satu warga yang menggunakan KRL untuk pergi ke tempat wisata adalah Nia (34). Dia mengatakan akan mengajak keluarganya berkeliling museum yang ada di Kota Tua.
“Paling keliling (Kota Tua) aja, kan banyak museum,” ujarnya.
Dia mengaku tidak setiap saat menggunakan KRL, tetapi ia memilih menggunakan KRL saat berpergian di libur Lebaran kali ini karena cepat dan murah.
“Nyari yang cepet aja, murah juga,” ucapnya.
Halaman 2 dari 2
(fca/fca)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

/data/photo/2024/08/12/66b9df4f823c5.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)



