Umat Muslim di Manggarai Barat Terima Sapi Kurban dari Presiden Prabowo
Regional
6 Juni 2025
Umat Muslim di Manggarai Barat Terima Sapi Kurban dari Presiden Prabowo
Regional
6 Juni 2025
/data/photo/2025/06/02/683da6c2137bb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
SMP Negeri di Manggarai Timur NTT Gelar Kabar Lulus di Spot Wisata
Tim Redaksi
LABUAN BAJO, KOMPAS.com
–
SMP Negeri 5 Sambi
Rampas, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mengambil inisiatif berbeda dalam mengumumkan
kelulusan siswa
-siswi kelas IX.
Alih-alih melaksanakan acara di dalam gedung sekolah seperti yang biasa dilakukan, mereka memilih spot wisata
Teluk Nanga Lok
sebagai lokasi pengumuman kelulusan pada Senin (2/6/2025).
Teluk Nanga Lok, yang terletak di Kecamatan Sambi Rampas, merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Manggarai Timur.
Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 5 Sambi Rampas, Siprianus Abadi, menjelaskan bahwa selama ini pengumuman kelulusan sering dilakukan di dalam ruangan, yang terkesan formal dan kaku.
“Meski ini memang acara formal, tapi, buat saya, kita mesti sesekali memberi pendekatan yang berbeda kepada anak-anak. Anak-anak umumnya tidak terlalu suka dengan sesuatu yang berbau formal,” ujar Siprianus melalui sambungan telepon pada Senin sore.
Ia menambahkan bahwa anak-anak lebih menyukai suasana yang santai dan menyenangkan.
“Karena itu, saya dan teman-teman guru serta orang tua siswa bersepakat untuk sesekali menyelenggarakan kegiatan pengumuman kelulusan keluar dari lingkungan sekolah ke tempat yang menarik,” ujarnya.
Suasana pengumuman kelulusan yang berlangsung siang itu dipenuhi keceriaan.
“Suasananya begitu enjoy. Karena habis pengumuman lulus, kami bercerita sembari menikmati keindahan alam sekitar,” ungkap Siprianus.
Ia juga menyebutkan bahwa lokasi spot wisata yang dipilih untuk pengumuman kelulusan tidak jauh dari sekolah, hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam untuk mencapainya.
“Kami juga gelar acara di sana untuk promosi spot wisata Teluk Nanga Lok ke dunia luar,” tambahnya.
Usai kegiatan, para guru, orang tua, dan siswa tidak lupa mengumpulkan sampah demi menjaga kebersihan dan keindahan lokasi wisata tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

jika pemerintah maupun masyarakat bisa bekerja bersama-sama maka impian tersebut akan terwujud
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Pramono Anung menargetkan kota Jakarta masuk dalam daftar top 50 kota global atau peringkat ke-58 pada 2029 mendatang dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki.
“Kita mempunyai target 2029 kita akan berada di 58 atau top 50 kota global,” kata Gubernur DKI Pramono Anung dalam pencanangan HUT ke-498 Kota Jakarta di Blok M Jakarta Selatan, Sabtu.
Pramono optimis jika pemerintah maupun masyarakat bisa bekerja bersama-sama maka impian tersebut akan terwujud.
Dia menyoroti saat ini Jakarta berada di peringkat 74 dari 156 kota terbaik di dunia.
Maka itu, dia menargetkan untuk membangun Jakarta menjadi kota global yang berbudaya yakni mengenalkan budaya Betawi demi dikenal seluruh dunia.
“Betawi itu merupakan budaya utama yang ada di Jakarta ini. Maka kenapa kami memilih tema utama dalam hari ulang tahun ini menjadi kota global dan berbudaya Jakarta,” ucapnya.
Berbagai capaian Jakarta guna merumuskan strategi menuju 20 kota besar dunia. Pada sektor ekonomi, Jakarta dalam 10 tahun terakhir mengalami pertumbuhan ekonomi stabil dengan rata-rata 5,2 persen per tahun dan menjadi kontributor utama perekonomian nasional.
Jakarta juga memiliki lebih dari 2.000 perusahaan rintisan (startup) dan menduduki peringkat 21 di dunia dalam ekosistem perusahaan rintisan pada tahun 2023.
Selanjutnya, Jakarta juga tercatat mengalami kemajuan dalam pembangunan infrastruktur transportasi massal dalam 20 tahun terakhir. Diantaranya Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta jalur Lebak Bulus – Bundaran HI sepanjang 16 km, lalu berlanjut sampai dengan stasiun Kota atau Ancol.
Ada juga Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta dengan jalur Velodrome – Kelapa Gading sepanjang 5,8 km, kemudian dilanjutkan hingga Manggarai yang saat ini masih berjalan pembangunannya.
Selain itu, terdapat Transjakarta yang tercatat sebagai sistem bus rapid transit (BRT) terbesar di dunia dengan 3.500 unit bus, 260 rute, dan 1 juta penumpang per hari.
Jakarta juga memiliki sumber daya manusia yang dapat bersaing di tingkat global, dengan Indeks pembangunan manusia mencapai nilai 80,67 pada tahun 2022.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Selawat akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal lainnya
Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta segera menggelar program “Manggarai Bersholawat” guna mengatasi tawuran di Jakarta, khususnya di kawasan Manggarai.
“Dalam waktu dekat,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo di Jakarta Pusat, Selasa, saat ditanya pelaksanaan program ini.
Kendati demikian, Pramono belum merinci lebih lanjut terkait acara atau kapan tepatnya program “Manggarai Bersholawat” akan dilakukan.
Pramono hanya mengatakan program itu bakal direalisasikan pada pekan ini.
“Dalam minggu ini,” kata Pramono.
Pada kesempatan sebelumnya, Pramono pernah menyampaikan bahwa kegiatan selawat itu bukan semata-mata hanya untuk mengatasi masalah tawuran.
Pramono mengatakan bahwa kegiatan selawat itu dimaksudkan menjadi pintu masuk untuk menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat.
“Manggarai berselawat sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus berselawat, enggak. Selawat akan menjadi pintu masuk untuk hal-hal lainnya,” kata Pramono.
Pramono juga menyebutkan bakal menyiapkan lapangan pekerjaan bagi warga Manggarai dalam rangka mengatasi tawuran itu. Lapangan pekerjaan, kata dia, bisa menjadi solusi.
Selain soal lapangan pekerjaan, Pramono juga berbicara mengenai membuka ruang olahraga bagi anak-anak di Manggarai agar bisa menyalurkan energinya ke hal-hal yang positif.
Selain itu diketahui, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Pemkot Jaksel) akan melibatkan remaja untuk mewujudkan pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” untuk menekan angka tawuran di kawasan tersebut.
Wali Kota Jakarta Selatan Muhammad Anwar menjelaskan nantinya pihaknya akan melakukan koordinasi dengan melibatkan seluruh pengurus lingkungan dan remaja untuk menjadi panitia program “Manggarai Bersholawat”.
Namun, Anwar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” ini.
“Kita mau mereka bertanggungjawab dengan mengkondisikan wilayah, mengajak warga untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut,” kata Anwar.
Ketua RW 04, Kelurahan Manggarai, Daud Haris, menambahkan warga sangat menyambut baik rencana diadakannya “Manggarai Bersholawat”. Sebab, tujuan acara tersebut untuk merubah keburukan menjadi kebaikan.
“Mudah-mudahan dengan sinergitas yang kita bangun ini dapat menciptakan Manggarai lebih kondusif dan tidak ada tawuran lagi,” kata Daud.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melibatkan remaja untuk mewujudkan pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” guna menekan kasus tawuran di kawasan tersebut.
“Kita tidak mau Manggarai ini menjadi lokasi negatif karena sering terjadi tawuran yang meresahkan. Maka itu, nantinya sesuai arahan Bapak Gubernur DKI Jakarta, kegiatan keagamaan akan rutin dilakukan di sini,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, Muhammad Anwar di Jakarta, Senin.
Dijelaskan Anwar, Program “Manggarai Bersholawat” merupakan gagasan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo sebagai salah satu pendekatan berbasis budaya dan keagamaan untuk menekan angka tawuran yang kerap terjadi di kawasan tersebut.
Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan melibatkan seluruh pengurus lingkungan dan remaja untuk menjadi panitia Program “Manggarai Bersholawat”.
Namun, Anwar belum bisa memastikan waktu pelaksanaan “Manggarai Bersholawat” ini.
“Kita mau mereka bertanggung jawab dengan mengondisikan wilayah, mengajak warga untuk sama-sama hadir dalam kegiatan tersebut,” katanya.
Ketua RW 04, Kelurahan Manggarai, Daud Haris menambahkan, warga sangat menyambut baik rencana diadakannya Program “Manggarai Bersholawat”. Apalagi tujuan acara tersebut untuk mengubah keburukan menjadi kebaikan.
“Mudah-mudahan dengan sinergi yang kita bangun ini dapat menciptakan Manggarai lebih kondusif dan tidak ada tawuran lagi,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo telah mengungkapkan rencananya untuk membuat Program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan (Jaksel).
Penanganan tawuran di lokasi tersebut nantinya tak hanya berfokus pada Program “Manggarai Bersholawat”, namun juga disalurkan dalam bidang olahraga, tenaga kerja hingga pendekatan diri keagamaan.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka sebanyak mungkin ruang untuk orang berolahraga dan lapangan pekerjaan
Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menyediakan lapangan pekerjaan serta ruang untuk masyarakat beraktivitas guna mengatasi tawuran.
Pramono menegaskan dirinya tidak hanya akan memfokuskan agar para pelaku tawuran mengikuti program “Manggarai Bersholawat”. Menurutnya, itu hanyalah salah satu alternatif yakni dengan mendekatkan diri pada Tuhan.
“Sebenarnya saya tidak mendikotomikan persoalan orang berantem harus berselawat (sholawat). Nggak. Pendekatan lain akan kami lakukan termasuk membuka sebanyak mungkin ruang untuk orang berolahraga dan lapangan pekerjaan,” kata Pramono saat dijumpai di Jakarta Barat, Jumat.
Pramono mengatakan hal itu memang yang dibutuhkan masyarakat khususnya anak-anak yang melakukan tawuran di Manggarai.
Menurut Pramono, salah satu penyebab berulangnya tawuran di suatu lokasi karena ketidakberuntungan anak-anak di sana terkait pekerjaan.
“Menurut saya solusinya lebih pasti karena memang seperti di Manggarai yang dibutuhkan anak-anak disana bisa bekerja dan saya akan melakukan itu. Selawat menjadi pintu masuk. Untuk hal yang lain akan kami lakukan,” kata Pramono.
Pramono percaya, dengan menyediakan ruang beraktivitas untuk masyarakat misalnya kegiatan car free day (CFD) atau membuka taman selama 24 jam, maka energi yang dimiliki dapat disalurkan untuk hal-hal yang lebih positif.
Sebelumnya, Pramono telah mengungkapkan rencananya untuk membuat program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Menurut Pramono, salah satu faktor pemicu maraknya terjadi tawuran di wilayah tersebut karena ketidakberuntungan anak-anak muda di sana.
“Banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan. Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan ‘Manggarai Bersolawat’,” kata Pramono.
Pramono mengatakan dirinya akan mengundang kelompok-kelompok yang bertikai di sana untuk duduk bersama.
Pramono menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai, tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.
Pramono menekankan bahwa program Manggarai Bersholawat akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan pemangku kepentingan (stakeholder).
Ia juga telah menginstruksikan Wali Kota Jakarta Selatan untuk segera mempersiapkan pelaksanaannya.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2025

Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan penanganan tawuran di Jakarta nantinya tak hanya berfokus pada program “Manggarai Bersholawat”.
“Dalam menangani persoalan tawuran, maka energi orang yang mau tawuran itu harus disalurkan. Apakah dengan olahraga, dengan bekerja, dengan beraktifitas, dengan berimprovisasi, dan dengan lebih mendekatkan diri kepada keagamaan,” kata Pramono di Jakarta Timur, Kamis.
Sehingga, pilihan kegiatan untuk para pelaku tawuran sangat banyak. Pada intinya, mereka harus memiliki kegiatan lain agar persoalan tawuran ini dapat terselesaikan.
Pramono mengaku lebih memilih cara-cara yang lebih humanis untuk mengatasi persoalan tawuran di Jakarta.
Sebelumnya, Pramono telah mengungkapkan rencananya untuk membuat program “Manggarai Bersholawat” sebagai upaya penyelesaian tawuran yang kerap terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.
Menurut Pramono, salah satu faktor pemicu maraknya terjadi tawuran di wilayah tersebut karena ketidakberuntungan anak-anak muda di sana.
“Banyak yang belum punya pekerjaan tetap. Lalu sarana olahraga dan fasilitas lainnya juga kurang termanfaatkan. Sehingga saya akan mengagas apa yang dinamakan ‘Manggarai Bersolawat’,” kata Pramono.
Dia menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan dalam program ini bersifat kultural dan keagamaan. Ia menilai, tawuran yang terjadi tak bisa semata diselesaikan dengan cara-cara represif.
Program “Manggarai Bersholawat” akan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk tokoh agama, majelis taklim, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025