kab/kota: Manggarai

  • Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara

    Heboh 2 Pesawat V22 Osprey Milik AS Mendarat di Labuan Bajo, Ini Kata Pihak Bandara
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Media sosial diramaikan dengan unggahan video dua pesawat yang diketahui milik Amerika Serikat mendarat di Bandara Internasional Komodo,
    Labuan Bajo
    , sejak Minggu (6/7/2025).
    Sebelum mendarat di Bandara Komodo, dua pesawat itu diketahui sempat terbang rendah di wilayah udara Kabupaten Manggarai Timur, tepatnya di Kecamatan Lamba Leda Selatan.
    Vensis Jehaman, salah seorang warga Kecamatan Lamba Leda Selatan, mengaku awalnya kaget dan bingung mendengar suara keras yang tak lazim di atas atap rumah.
    “Serentak kami keluar rumah, ternyata kami melihat ada helikopter terbang rendah. Kami bingung ini kenapa bisa dekat sekali dengan darat,” tutur Vensis, pada Senin (7/7/2025).
    Warga di wilayah itu, kata dia, sempat kebingungan melihat dua helikopter yang terbang rendah pada Minggu sore itu.
    Ia pun kaget saat satu jam setelahnya menyaksikan video dua pesawat itu mendarat di
    Labuan Bajo
    .
    Humas Bandara Internasional Komodo, Marwa membenarkan dua helikopter dari Amerika Serikat tersebut mendarat di Bandara Komodo pada Minggu sore.
    Menurut dia, pesawat itu adalah jenis
    V22 Osprey
    milik militer Amerika Serikat. “Ke Bajo hanya untuk isi fuel dan melanjutkan perjalanan ke Darwin, Australia,” kata Marwa.
    V-22 Osprey merupakan pesawat tiltrotor hasil kolaborasi antara perusahaan Boeing dan Bell Helicopter Textron. Bentuk pesawat ini seperti penggabungan dengan helikopter. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Dua RT di Jakut terendam banjir akibat curah hujan tinggi dan rob

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat dua RT di Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara terendam banjir akibat curah hujan tinggi disertai banjir rob atau banjir pesisir, pada Selasa pagi.

    “Hingga pukul 06.00 WIB dua RT tercatat terendam banjir dengan ketinggian hingga 65 sentimeter (cm),” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Selasa.

    Ia mengatakan berdasarkan keterangan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terdapat peringatan dini banjir pesisir (rob) pada tanggal 4 Juli hingga 13 Juli 2025.

    Fenomena banjir rob ini akibat adanya pasang maksimum air laut bersamaan dengan fase Perigee dan Bulan Baru yang berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum di wilayah pesisir utara Jakarta.

    Kondisi itu menyebabkan Pintu Air Pasar Ikan Siaga atau Siaga 2 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB.

    Selain itu, hujan yang melanda wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya menyebabkan kenaikan Pos Pantau Angke Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 05.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 20.00 WIB naik menjadi siaga 1 atau bahaya pada pukul 22.00 WIB.

    Pos Pantau Sunter Hulu Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 14.00 WIB naik menjadi Siaga 2/Siaga pada pukul 21.00 WIB.

    Bendung Katulampa Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 19.00 WIB, Pintu Air Manggarai Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB.

    Lalu, Pintu Air Karet Waspada/Siaga 3 pada Senin (7/7) pukul 21.00 WIB naik menjadi Siaga 2/ Siaga pada pukul 22.00 WIB yang menyebabkan terjadinya beberapa genangan di wilayah DKI Jakarta.

    BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Selasa pagi ada 46 RT masih terendam banjir akibat curah hujan tinggi hingga banjir rob di Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Utara.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat serta menyiapkan kebutuhan dasar bagi penyintas.

    “Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata Isnawa.

    Selain itu dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan.

    “Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112 dan layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BMKG Proyeksi Cuaca Ekstrem Terjadi Sepekan Ke Depan, Pemda Diminta Siaga

    BMKG Proyeksi Cuaca Ekstrem Terjadi Sepekan Ke Depan, Pemda Diminta Siaga

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta pemerintah daerah untuk bersiaga dalam sepekan ke depan terkait dengan adanya potensi cuaca ekstrem. Dia menyebut fenomena tersebut bisa bergeser hingga ke Indonesia Tengah dan Timur. 

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut fenomena cuaca ekstrem yang kini tengah terjadi di Pulau Jawa, khususnya Jakarta dan Jawa Barat, berpeluang terjadi juga di Indonesia Tengah dan Timur. Dia memperkirakan hal itu bisa terjadi setelah 8 Juli 2025. 

    “Oleh karena itu mohon pemerintah daerah itu tetap berjaga-jaga, bersiaga gitu ya. Bukan hanya sekadar waspada, bersiaga caranya bagaimana, terus memonitor perkembangan informasi cuaca dari BMKG,” terangnya kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (7/7/2025). 

    Dwikorita menyebut lembaganya selalu berjejaring dengan pemerintah maupun aparat di setiap daerah. Bahkan, komunikasi antar lembaga dan instansi langsung dilakukan melalui WhatsApp Group. 

    Pada jejaring itu, BMKG akan selalu memberikan peringatan dini terhadap beberapa fenomena cuaca yang diperkirakan terjadi. Peringatan akan diberikan sepekan sebelum perkiraan waktu terjadinya fenomena tertentu. 

    Peringatan itu akan disampaikan juga kepada pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Wilayah Sungai (BWS) serta Basarnas. 

    “Katakan peringatan dini untuk cuaca ekstrem kemarin mulai keluar tanggal 28 Juni. Diulang lagi 3 Juli, tapi berlaku mulai 4 Juli sampai 11 Juli. Jadi diulang lagi, nah kemudian setiap 3 hari diulang lagi,” tutur Dwikorita. 

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sempat melaporkan bahwa terdapat 50 titik di Jakarta tergenang banjir, Minggu (6/7/2025). Ratusan orang akhirnya mengungsi akibat situasi tersebut. 

    Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi BNPB Abdul Muhari menyebut, curah hujan yang tinggi sejak Sabtu telah memicu kenaikan tinggi muka air di sejumlah pintu air. Terdapat pula pengaruh fenomena pasang air laut di pesisir utara Jakarta. 

    “Adapun, wilayah terdampak di Jakarta Selatan mencakup 20 RT yang tersebar di Kelurahan Tanjung Barat, Pengadegan, Rawa Jati, Pejaten Timur, Kebon Baru, dan Manggarai,” katanya dalam keterangan resmi. 

    Lebih lanjut, sebanyak 30 RT lainnya berada di Jakarta Timur, meliputi Kelurahan Bidara Cina, Kampung Melayu, Bale Kambang, Cawang, dan Cililitan. Ketinggian muka air bervariasi antara 40 hingga 270 sentimeter.

  • Pintu Air Manggarai Turun ke Siaga 4, Ketinggian Air Tercatat 670 Cm
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Juli 2025

    Pintu Air Manggarai Turun ke Siaga 4, Ketinggian Air Tercatat 670 Cm Megapolitan 7 Juli 2025

    Pintu Air Manggarai Turun ke Siaga 4, Ketinggian Air Tercatat 670 Cm
    Tim Redaksi
    J
    AKARTA, KOMPAS.com –
    Debit air di
    Pintu Air Manggarai
    , Jakarta Pusat, sudah mulai berangsur normal pada Senin (7/7/2025) sore.
    Petugas operator
    Pintu Air Manggarai
    , Adi Permana (34), mengatakan saat ini debit air sudah masuk ke dalam kategori normal.
    “Untuk saat ini sudah normal kembali di Siaga 4 dengan ketinggian 670 sentimeter (cm). Itu sudah termasuk normal lah ketinggiannya,” ujarnya kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Senin (7/7/2025).
    Adi menyebutkan, sebelumnya ketinggian air di
    pintu air Manggarai
    sempat siaga 2, dengan ketinggian air mencapai 860 sentimeter, pada Minggu (6/7/2025).
    “Kemarin pada pukul 18.00 WIB, ketinggian air mencapai 860 sentimeter, masuk ke siaga 2,” ucapnya.
    Menurut dia, tingginya kapasitas air tersebut disebabkan oleh adanya curah hujan yang tinggi di Jakarta, ditambah dengan air kiriman dari Depok dan Bogor.
    “Dikarenakan air kiriman dari Bogor dan Depok berbarengan dengan cuaca hujan lokal juga,” imbuhnya.
    Walaupun sudah berada di posisi aman, Adi mengaku masih terus bersiap siaga untuk mengatasi kemungkinan naiknya kembali debit air di Pintu Air Manggarai ini.
    “Selalu siaga, seperti menambahkan bukaan pintu air yang mengarahkan ke arah Jakarta Pusat, ke Karet sampai waduk Pluit,” ungkapnya.
    Sebelumnya diberitakan, banjir masih merendam sejumlah titik di Jakarta sejak Minggu (6/7/2025) sore, hingga Senin (7/7/2025) pagi.
    Update informasi terkini mengenai kondisi banjir di Jakarta per Senin (7/7/2025) pukul 07.00 WIB, BPBD mencatat masih terjadi genangan di 102 RT dan 3 ruas jalan.
    Titik yang terendam banjir tersebut tersebar di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, serta Jakarta Barat. Ketinggian banjir di sejumlah titik tersebut antara 30-150 cm.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT

    Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT

    Petugas BPBD DKI Jakarta saat mengevakuasi warga terdampak banjir di Jakarta, Minggu (6/7/2025). ANTARA/HO-BPBD DKI Jakarta

    Banjir di Jakarta meluas hingga mencapai 53 RT
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Senin, 07 Juli 2025 – 00:09 WIB

    Elshinta.com – Banjir yang terjadi di Jakarta semakin meluas hingga mencapai 53 Rukun Tetangga (RT) yang berada di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan setelah wilayah itu diguyur hujan

    “Kami mencatat saat ini genangan terjadi di 53 RT,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu.

    Menurut dia, ada penambahan empat RT yang terendam banjir Jakarta Barat setelah hujan mengguyur daerah itu pada Minggu sore.

    Yohan mengatakan bahwa dengan adanya penambahan empat RT di Jakarta Barat, maka saat ini tercatat jumlah RT yang masih terendam banjir sebanyak 53 RT dengan perincian 19 RT di Jakarta Selatan, dan 30 RT di Jakarta Timur.

    Ia menjelaskan, untuk banjir yang terjadi di Jakarta Selatan dan Timur disebabkan oleh hujan intensitas tinggi serta banjir kiriman dari Bogor, sehingga Kali Ciliwung meluap.

    “Sementara untuk di Jakarta Barat, banjir dikarenakan curah hujan tinggi,” ujarnya.

    Hujan intensitas tinggi di Jakarta Barat juga mengakibatkan empat ruas jalan terendam banjir dengan ketinggian 10-18 sentimeter (cm).

    Ke empat ruas jalan tersebut yaitu Jalan Perumahan Green Garden (MCD), Kelurahan Kedoya Utara, Jakarta Barat, dengan ketinggian 15 cm; Jalan Adi Karya, Kelurahan Kedoya Selatan, Jakarta Barat, dengan ketinggian 10 cm; Jalan Raya kembangan, Kelurahan Kembangan Selatan, Jakarta Barat ketinggian 15 cm; dan Gang H Musanif, Kelurahan Kedaung Kali Angke, dengan ketinggian 18 cm.

    Yohan menambahkan, selain menambah luasan wilayah yang terendam banjir. Data per pukul 18.00 WIB juga menunjukkan adanya lima RT yang berada di tiga kelurahan dinyatakan surut.

    Berikut daftar 53 RT yang masih terdampak banjir

    Jakarta Barat terdapat 4 RT, yakni satu RT di Kelurahan Duri Kosambi dengan ketinggian air 30 cm, satu RT di Kelurahan Sukabumi Utara dengan ketinggian air 50 cm, dan dua RT di Kelurahan Sukabumi Selatan dengan ketinggian air 100 cm.

    Jakarta Selatan terdapat 19 RT, yakni satu RT di Kelurahan Tanjung Barat dengan ketinggian air mencapai 40 cm (curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung); dua RT di Kelurahan Pengadegan dengan ketinggian air 110 cm; 7 RT di Kelurahan Rawa Jati dengan ketinggian 50 cm-120 cm.

    Selanjutnya, 4 RT di Kelurahan Pejaten Timur dengan ketinggian 60 cm-100 cm; satu RT di Kelurahan Kebon Baru dengan ketinggian 60 cm; dan 4 RT di Kelurahan Manggarai dengan ketinggian 55 cm-80 cm.

    Sementara itu, Jakarta Timur terdapat 30 RT yang terdiri dari 14 RT di Kelurahan Bidara Cina dengan ketinggian 180 cm-210 cm; 4 RT di Kelurahan Kampung Melayu dengan ketinggian 155 cm.

    Kemudian, 3 RT di Kelurahan Balekambang dengan ketinggian 50 cm; 7 RT di Kelurahan Cawang dengan ketinggian 270 cm; dan 2 RT di Kelurahan Cililitan dengan ketinggian 190 cm.

    Sumber : Antara

  • Whoosh! Kereta Bandara Ngebut, Manggarai-Soekarno Hatta Jadi Sejengkal

    Whoosh! Kereta Bandara Ngebut, Manggarai-Soekarno Hatta Jadi Sejengkal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Bagi anda pengguna KRL Bandara Soekarno-Hatta (Basoetta), ada kabar baik di mana waktu tempuhnya kini lebih cepat dari sebelumnya. Direktur Utama KAI Commuter Asdo Atriviyanto mengatakan percepatan waktu tempuh KRL Basoetta dilakukan untuk meningkatkan efisiensi perjalanan dari Jakarta menuju Basoetta serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi pengguna jasa Commuter Line.

    “Awalnya, perjalanan KRL Basoetta dari Manggarai menuju ke Basoetta ditempuh dengan waktu 56 menit, dengan adanya percepatan ini, maka waktu tempuhnya dapat dipercepat menjadi 46 menit, atau dipangkas 10 menit,” ungkap Asdo dalam keterangannya dikutip Minggu (6/7/2025).

    Asdo menambahkan percepatan ini sudah diberlakukan mulai 1 Juli 2025, setelah perbaikan dan penyesuaian prasarana terutama yang dilintasi oleh KRL Basoetta. Peningkatan kecepatan ini meningkat menjadi 90 km/jam pada lintas Duri-Batu Ceper, dari sebelumnya hanya 75 km/jam. Selain itu penambahan kecepatan pada lintas Tanah Abang-Duri dari 50 Km/jam menjadi 80 Km/jam dan lintas BNI City – Tanah Abang jadi 70 Km/jam.

    Foto: Kereta Bandara Soekarno-Hatta. (Dok. KAI)
    Kereta Bandara Soekarno-Hatta. (Dok. KAI)

    “Dengan berbagai perbaikan, penyesuaian, dan peningkatan prasarana, mulai 1 Juli 2025, KRL Basoetta bisa ditempuh dalam waktu 46 menit saja,” tambah Asdo.

    Percepatan waktu tempuh tidak hanya berdampak pada perjalanan KRL Basoetta saja, tetapi juga berdampak pada perjalanan KRL Commuter Line lintas Tangerang-Duri dan Cikarang Line.

    “Dengan adanya peningkatan prasarana ini untuk Cikarang line, kemudian commuter line yang melewati Duri, Angke, ini juga berdampak. Tangerang line juga berdampak. Ini lebih cepat 2 menit, rata-rata lebih cepat 2 menit,” ujarnya.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banjir Rendam Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu, Puluhan Orang Mengungsi – Page 3

    Banjir Rendam Kawasan Bidara Cina dan Kampung Melayu, Puluhan Orang Mengungsi – Page 3

    Berikut rincian wilayah terdampak:

    Jakarta Selatan (21 RT)

    – Kelurahan Tanjung Barat

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 30–130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pengadegan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 155 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawa Jati

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 100–200 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 105–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kebon Baru

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 90–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Manggarai

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 55 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (30 RT)

    – Kelurahan Bidara Cina

    • Jumlah: 14 RT

    • Ketinggian: 180–250 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 220 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang

    • Jumlah: 3 RT

    • Ketinggian: 130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 200–300 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 290 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

  • Wilayah Tergenang Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 51 RT, Ini Rinciannya – Page 3

    Wilayah Tergenang Banjir di Jakarta Bertambah Jadi 51 RT, Ini Rinciannya – Page 3

    Berikut rincian wilayah terdampak:

    Jakarta Selatan (21 RT)

    – Kelurahan Tanjung Barat

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 30–130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pengadegan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 155 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Rawa Jati

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 100–200 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Pejaten Timur

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 105–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kebon Baru

    • Jumlah: 2 RT• Ketinggian: 90–110 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Manggarai

    • Jumlah: 4 RT• Ketinggian: 55 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    Jakarta Timur (30 RT)

    – Kelurahan Bidara Cina

    • Jumlah: 14 RT

    • Ketinggian: 180–250 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Kampung Melayu

    • Jumlah: 4 RT

    • Ketinggian: 220 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Balekambang

    • Jumlah: 3 RT

    • Ketinggian: 130 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cawang

    • Jumlah: 7 RT

    • Ketinggian: 200–300 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

    – Kelurahan Cililitan

    • Jumlah: 2 RT

    • Ketinggian: 290 cm

    • Penyebab: Curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung

  • Wali Kota Bekasi bersyukur karena Transjabodetabek bisa bantu warga

    Wali Kota Bekasi bersyukur karena Transjabodetabek bisa bantu warga

    Jakarta (ANTARA) – Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono bersyukur dengan hadirnya Transjabodetabek ke arah Bekasi karena bisa membantu warganya dalam meringankan ongkos transportasi, khususnya bagi mereka yang sehari-hari bekerja ke Jakarta.

    “Jadi, dengan adanya Transjakarta dari Terminal Bekasi sampai Dukuh Atas, saya kira menjadi salah satu solusi dalam rangka untuk membantu warga masyarakat kota Bekasi yang hari ini memang menggunakan tol Becakayu (Bekasi-Cawang-Kampung Melayu),” kata Tri saat dijumpai di Halte Transjakarta Galunggung, Kamis.

    Sebelumnya, selain rute baru Terminal Bekasi – Galunggung (Dukuh Atas), telah tersedia rute VIDA Bekasi – Cawang.

    Menurut Tri, warga yang sehari-hari menggunakan kendaraan pribadi untuk bekerja dari Bekasi menuju Jakarta harus mengeluarkan dana yang lebih mahal dibandingkan dengan menggunakan transportasi umum.

    Ia menjelaskan, jika menggunakan mobil, masyarakat perlu membayar tol seharga Rp24.000 dan apabila dikalikan dua saat pulang menjadi Rp48.000 dalam sehari.

    Oleh karenanya, dengan Transjabodetabek, Tri berharap masyarakat bisa beralih ke transportasi umum yang lebih hemat.

    Tarif Transjabodetabek dari pukul 05.00 sampai 07.00 WIB sebesar Rp2.000. Kemudian di atas pukul 07.00 hingga 22.00 WIB dikenakan Rp3.500.

    “Hanya saja, sampai hari ini, kita masih menghadapi proyek strategis nasional sehingga memang yang akan dikejar adalah waktu. Ya ‘time trip’ (durasi perjalanan)-nya memang akan bertambah sekitar 20 menit,” kata Tri.

    Namun dia meyakini, nantinya ketika proyek-proyek tersebut telah selesai, waktu perjalanan transportasi umum khususnya Transjabodetabek bisa menurun dan menjadi lebih efisien.

    Tri juga mengatakan, hadirnya Transjabodetabek ini mengurangi beban Pemerintah Kota Bekasi.

    “Ini menjadi salah satu solusi terkait dengan pola perjalanan yang memang sudah baku menggunakan KRL. Ada stasiun Jatinegara, ada stasiun Manggarai dan terakhir adalah stasiun Dukuh Atas. Sehingga pola mobilisasi akan semakin mudah, semakin ringan,“ kata Tri.

    Saat ditanyai terkait subsidi, Tri mengatakan hal ini merupakan tanggungan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    Sementara, tugas Pemerintah Kota Bekasi sendiri adalah menyiapkan lahan parkir untuk bus dan halte-halte yang nyaman.

    “Kalau subsidi, saya kira semua ditanggung oleh Gubernur DKI Jakarta. Tugas kita (Pemkot Bekasi) adalah menyiapkan ‘park and ride’ (fasilitas parkir) kemudian juga halte-halte yang kemudian berada di Kota Bekasi,” kata Tri.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya telah meluncurkan lima rute Transjabodetabek yakni rute Alam Sutera–Blok M, Vida Bekasi–Cawang, PIK 2 – Blok M, Sawangan – Lebak Bulus, Bogor – Blok M.

    Pada Kamis ini, Jakarta kembali menambah rute menuju Bekasi yakni Terminal Bekasi-Galunggung karena wilayah tersebut dinilai memberikan kontribusi perpindahan orang paling besar ke Jakarta.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perjalanan Kereta Bandara Soetta Kini Makin Cepat, hanya 46 Menit – Page 3

    Perjalanan Kereta Bandara Soetta Kini Makin Cepat, hanya 46 Menit – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta KAI Commuter melakukan program peningkatan kecepatan operasional Commuter Line Basoetta atau kereta bandara soetta. Program ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi perjalanan dari ibu kota jakarta dan menuju Bandara Soekarno-Hatta serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi pengguna jasa Commuter Line.

    “Jadi, pagi hari ini kita mengajak rekan-rekan media, komunitas, dan para tamu undangan untuk mengikuti atau merasakan perjalanan hari pertama penyesuaian kecepatan KA Basoetta ini, dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta, stasiun Bandara Soekarno-Hatta,” kata Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto, saat ditemui di KA Basoetta, Jakarta, Selasa (1/7/2025).

    Kecepatan Naik

    Ia mengatakan bahwa mulai Senin, 1 Juli 2025, waktu tempuh perjalanan Commuter Line Basoetta mengalami pemangkasan signifikan. 

    Jika sebelumnya perjalanan dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta memakan waktu 56 menit, kini hanya butuh 46 menit.

    Sementara itu, perjalanan dari Stasiun BNI City (Sudirman Baru) yang sebelumnya 49 menit, kini bisa ditempuh dalam 39 menit saja.

    “Jadi awalnya perjalanan dari Manggarai menuju ke Bandara Soekarno-Hatta ini ditempuh dengan waktu 56 menit. Dengan berbagai perbaikan, perbaikan dan penyesuaian peningkatan prasarana, mulai hari ini tanggal 1 Juli 2025, KA Bandara bisa ditempuh dengan waktu 46 menit. Jadi lebih cepat 10 menit,” ujarnya.

    Keberhasilan pemangkasan waktu ini tak lepas dari sejumlah peningkatan kecepatan di berbagai lintasan.